Saat aktivitas proses produksi, kadangkala terjadi produk hilang yang disebabkan produk
yang mudah menguap, menyusut tidak sesuai standar atau disebabkan proses produksi.
Produk hilang ini susah untuk ditelusuri karena tidak mempunyai wujud secara fisik dan
pada awal dan akhir proses kesulitan dalam mengindenfisikasi.
Berdasarkan saat terjadinya kehilangan :
1. Hilang di awal proses
2. Hilang di akhir proses
Contoh Kasus :
PT PERSADA memproduksi produk X dengan menggunakan metode harga pokok
proses, melalui 2 departemen produksi, informasi berkaitan dengan penyusunan laporan
biaya produksi pada bulan Februari sbb:
Data Produksi Departemen 1 Departemen 2
Produk masuk proses 125.000 kg 100.000 kg
Produk selesai 100.000 kg 85.000 kg
Produk hilang awal 5.000 kg 5.000 kg
PDP Akhir 20.000 kg 10.000 kg
Tingkat penyelesaian
BB 100% 100%
BK 75% 50%
Biaya Produksi Departemen 1 Departemen 2
BBB Rp 6.000.000 -
BTK Rp 3.450.000 Rp 6.300.000
BOP Rp 1.725.000 Rp 3.600.000
Diminta :
Hitung Biaya Produksinya dan buatkan laporan biaya produksi per departemen.
Penyelesaian :
DEPARTEMEN 1
Menghitung Unit ekuivalen :
BB = 100.000 + (20.000 x 100%) = 120.000
Konversi = 100.000 + (20.000 x 75%) = 115.000
PT PERSADA
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI
DEPARTEMEN 1
FEBRUARI
Data Produksi
Dimasukkan dalam proses 125.000 kg
Produk jadi ditransfer ke Dept 2 100.000 kg
PDP akhir (BBB 100%, BK 75%) 20.000 kg
Produk yang hilang awal proses 5.000 kg
Jumlah produk yang dihasilkan 125.000 kg
Biaya Yang Dibebankan Dept 1
Elemen Biaya Jumlah Biaya UE* HP/unit
Bahan baku = Rp.6.000.000 : 120.000 =Rp. 50
Biaya Tenaga kerja = Ro. 3.450.000 : 115.000 = Rp. 30
BOP =Rp. 1.725.000 : 115.000 = Rp. 15
Jumlah biaya Rp 11.175.000 = Rp 95
Perhitungan harga pokok
Harga pokok barang selesai ditranfer ke Dept 2 = 100.000 x Rp95 = Rp 9.500.000
Harga pokok BDP Akhir
BBB = 100% X 20.000 X Rp.50 = Rp. 1.000.000
BTK = 75% X 20.000 X Rp. 30 = Rp. 450.000
BOP = 75% X 20.000 X Rp. 15 = Rp. 225.000 Rp. 1.675.000
HP yang diperhitungkan Rp.11.175.000
DEPERTEMEN 2
Perhitungan Unit ekuivalen:
Biaya Bahan = 85.000+(10.000x100%) = 95.000
Konversi = 85.000+(10.000x 50%) = 90.000
PT PERSADA
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI
DEPARTEMEN 2
FEBRUARI
Data Produksi
Produk yg diterima dr Dept.1 100.000 kg
Produk selesai 85.000 kg
Peoduk yang hilang awal proses 5.000 kg
PDP Akhir (BBB 100%, BK 50%) 10.000 kg
Jumlah produk yg akan diproduksi 100.000 kg
Contoh Kasus :
PT PERSADA memproduksi produk X dengan menggunakan metode harga pokok
proses, melalui 2 departemen produksi, informasi berkaitan dengan penyusunan laporan
biaya produksi pada bulan Februari sbb:
Data Produksi Departemen 1 Departemen 2
Produk masuk proses 125.000 kg 100.000 kg
Produk selesai 100.000 kg 85.000 kg
Produk hilang akhir 5.000 kg 5.000 kg
PDP Akhir 20.000 kg 10.000 kg
Tingkat penyelesaian
BB 100% 100%
BK 75% 50%
Biaya Produksi Departemen 1 Departemen 2
BBB Rp 5.000.000 -
BTK Rp 2.400.000 Rp 5.700.000
BOP Rp 1.200.000 Rp 3.800.000
Diminta :
Hitung Biaya Produksinya dan buatkan laporan biaya produksi per departemen.
Penyelesaian :
DEPARTEMEN 1
Menghitung Unit ekuivalen :
BB = 100.000 + (20.000 x 100%)+ 5.000 = 125.000
Konversi = 100.000 + (20.000 x 75%)+ 5.000 = 120.000
PT PERSADA
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI
DEPARTEMEN 1
FEBRUARI
Data Produksi
Dimasukkan dalam proses 125.000 kg
Produk yang hilang akhir proses 5.000 kg
Produk jadi ditransfer ke Dept 2 100.000 kg
PDP akhir (BBB 100%, BK 75%) 20.000 kg
Jumlah produk yang dihasilkan 125.000 kg
DEPERTEMEN 2
Perhitungan Unit ekuivalen:
Biaya Bahan = 85.000 + (10.000x100%) + 5.000 = 100.000
Konversi = 85.000 + (10.000x 50%) + 5.000 = 95.000
PT PERSADA
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI
DEPARTEMEN 2
FEBRUARI
Data Produksi
Produk yg diterima dr Dept.1 100.000 kg
Produk selesai 85.000 kg
Peoduk yang hilang akhir proses 5.000 kg
PDP Akhir (BBB 100%, BK 50%) 10.000 kg
Jumlah produk yg akan diproduksi 100.000 kg