Anda di halaman 1dari 12

1.

Biaya tetap dan tidak tetap pada usaha

Biaya tetap adalah biaya yang tidak mengalami perubahan dalam suatu periode produksi
tertentu, sedangkan biaya tidak tetap adalah biaya yang dapat mengalami perubahan pada
suatu periode usaha produksi dan berakibat pada perubahan nilai usaha.
A. Biaya Investasi

Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)


Induk Nila Merah 3 Paket (1200 1.400.000 4.200.000
ekor)
Peralatan : 15.000 30.000

1. Ember 2 buah 600.000 600.000

2. Timbangan 1 buah 3.500/m 756.000

3. Happa (18 m x 6 mx 2 m) 40.000 80.000

4. Cangkul 2 buah 20.000 40.000

5. Arit 1 buah 20.000 40.000

6.budidaya
Seser 3 buah ikan konsumsi 10.000 20.000

7. Kalo 2 buah 50.000 100.000

8. Pecak 2 buah
Jumlah Biaya Investasi : 5.866.000
B. Biaya Tetap (FC)
Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
500,- /m2/tahun 625.000
1. Sewa Kolam 5.000 m2
1.050.000
2. Penyusutan Induk (1 tahun (4
siklus)
3.750
3. Penyusutan Peralatan :
30.000
a. Ember (2 tahun (8 siklus))
47.250
b. Timbangan (5 tahun (20 siklus))
4.000
c. Happa (4 tahun (16 siklus))
3.500
d. Cangkul (5 tahun (20 siklus))
3.500
e. Arit (3 tahun (12 siklus))
1.250
f. Seser (3 tahun (12 siklus)) 12.500

g. Kalo (4 tahun (16 siklus))

h. Pecak (2 tahun (8 siklus))

Jumlah Biaya Tetap : 1.780.750


C. Biaya Tidak Tetap (VC)
1. Pakan Induk 1,44 ton/ siklus 7.000/kg 10.080.000

2. Tenaga Kerja 1 orang 280/kg 1.000.000

3. Pupuk 300 gr/m2 (Luas Kolam 264.600


Pendederan I : 3150 m2 = 945 kg)
Jumlah Biaya Tidak Tetap 11.344.600
D. Bunga Modal
1 % x (B + C) x 3 bulan1 % x Rp. 393.760
13.125.350 x 3 bulan
E. Jumlah Total Biaya (B + C + D) :
Rp. 1.780.750,-+ Rp. 11.344.600,- + 13.519.110
Rp. 393.760,-

F. Penerimaan

Jumlah produksi rata-rata per siklus (SR 80%) = 630.000 ekor

Jumlah Penerimaan = 630.000 x Rp.25

= Rp. 15.750.000

G. Keuntungan

Keuntungan = Penerimaan – Total Biaya Pengeluaran

= Rp. 15.750.000 – Rp.13.519.110


2. Menentukan Harga Jual Budidaya Ikan konsumsi
Dalam Proses Budidaya yang baik anda perlu menganalisis jumlah biaya yang diperlukan, sehingga
nantinya tidak mengalami kerugian dari kesalahan perhitungan.

Perhitungan tersebut tidak dihitung Investasinya seperti kolam dan peralatan yang digunakan

Kolam 1
Benih Ikan (Bahan Baku) 2.000.000
Pakan Benih 10.000.000
Tenaga Kerja Langsung 3.000.000
Overhead yang dibebankan 500.000

Keterangan :
Overhead adalah biaya operasional atau biaya lain-lain, penyakit, dsb dalam proses melakukan budidaya
sampai panen

Contohnya:

Jumlah Kolam 1
Benih Ikan
(Bahan Baku) 10.000 benih 2.000.000

Pakan Benih - 1.060.000

Tenaga Kerja
Langsung 2 orang 964.000

Overhead yang
dibebankan - 500.000
Total Biaya
Proses Budidaya 4.524.000

4.524.000 x 150%
Pendapatan (1000 kg) 6.786.000
6.786.000 -
Laba Kotor 4.524.000 2.262.000

Penyusutan - 106.000

Tenaga kerja
Biaya Panen tambahan 100.000

Biaya Tambahan Trasportasi, dll 400.000

Laba Bersih 2.262.000– Rp.


606.000 1.656.000

3.Cara Menghitung BEP (Break Event Point)


Cara Menghitung BEP
Jika Anda berkecimpung dalam dunia akuntansi, baik sebagai seorang pelajar, mahasiswa atau staff keuangan
pastinya Anda sudah tidak asing lagi dengan apa itu BEP. BEP adalah singkatan dari Break Even Point. BEP
merupakan salah satu dari sekian macam teknik analisis laporan keuangan.
Analisis BEP ini digunakan untuk mengetahui seberapa sukses manajemen perusahaan dalam mencapai target
penjualan yang telah ditetapkan. Karena sangat penting tidak heran bila banyak yang mencari tahu cara menghitung
BEP. Sebelum masuk dalam pembahasan cara menghitung break event point mari kita ketahui terlebih dahulu
pengertian BEP.
Pengertian BEP
Break Even Point adalah titik dimana suatu perusahaan atau bisnis dalam keadaan belum memperoleh keuntungan,
namun tidak pula merugi. BEP juga dapat diartikan sebagai sebuah analisis untuk menentukan dan mencari jumlah
barang atau jasa yang harus dijual kepada konsumen pada harga tertentu guna menutupi biaya-biaya yang timbul
dan memperoleh keuntungan.

BEP juga bisa disebut sebagai suatu keadaan di mana dalam operasi perusahaan, perusahaan tersebut tidak
mendapatkan laba dan juga tidak mengalami kerugian. BEP memang dipakai untuk mengetahui apakah perusahaan
mencapai BEP atau tidak. Akan tetapi analisa BEP juga bisa dimanfaatkan untuk mengetahui berbagai tingkat
volume penjualan dan hubungannya dengan kemungkinan mendapat laba menurut tingkat penjualan yang
bersangkutan.
Fungsi BEP
Analisis BEP mempunyai beberapa fungsi yang bisa kita manfaatkan. Antara lain:
 Mengetahui jumlah penjualan minimum yang harus dipertahankan supaya perusahaan tidak mengalami
kerugian. Jumlah penjualan minimum artinya adalah jumlah produksi minimum yang harus dibuat oleh
perusahaan.
 Menentukan jumlah penjualan yang harus dicapai agar memperoleh laba yang telah direncanakan. Bisa
juga diartikan bahwa tingkat produksi harus ditetapkan untuk memperoleh laba tersebut.
 Mengukur dan menjaga agar penjualan dan tingkat produksi tidak lebih rendah dari BEP.
 Menganalisis perubahan harga jual, harga pokok dan besarnya hasil penjualan atau tingkat produksi.
 Suatu alat perencanaan penjualan dan sekaligus perencanaan tingkat produksi, supaya perusahaan secara
minimal tidak mengalami kerugian.

Komponen BEP
Agar dapat menghitung seberapa besar BEP atau titik impas, maka kita membutuhkan beberapa komponen. Dalam
BEP terdapat setidaknya tiga komponen. Antara lain fixed cost, variable cost dan selling price. Berikut adalah
penjelasan selengkapnya.
Fixed Cost

Komponen ini merupakan biaya tetap atau konstan. Biaya ini tidak mempengaruhi kegiatan produksi secara
langsung.
Variabel Cost

Komponen biaya yang satu ini bersifat dinamis. Variabel cost disebut juga sebagai biaya per unit yang tergantung
pada tingkat volume produksi. Apabila produksi meningkat, maka variabel cost juga akan meningkat. Contohnya
seperti biaya bahan baku, biaya upah tenaga kerja, biaya listrik dan lain sebagainya.
Selling Price

Merupakan harga jual per unit barang atau jasa yang telah diproduksi dan siap untuk dijual.
Rumus BEP
Rumus Break Event Point umumnya dibagi menjadi dua, yakni rumus BEP dasar unit dan rumus BEP dasar
penjualan. Kedua metode ini yang sering digunakan dalam menentukan BEP. Supaya jelas, akan kami jelaskan
kedua rumus BEP tersebut.

Cara Menghitung BEP Unit


Rumus pertama yang akan kita bahas adalah menghitung BEP dasar unit. Cara yang satu ini dipakai untuk
menghitung berapa unit jumlah barang atau jasa yang harus diproduksi untuk memperoleh titik impas. Rumusnya
adalah sebagai berikut:
BEP = FC / (P-VC)
Keterangan:
BEP : Break Even Point
FC : Fixed Cost
VC : Variabel Cost
P : Price per unit
Cara Menghitung BEP Rupiah
Rumus berikutnya adalah BEP dasar rupiah. Rumus ini digunakan untuk menghitung berapa rupiah nilai penjualan
yang harus diterima untuk mendapat titik impas. Perhitungan BEP dasar rupiah adalah:
BEP = FC / (1 – (VC/P))
Keterangan:
BEP : Break Even Point
FC : Fixed Cost
VC : Variabel Cost
P : Price

Cara Menghitung BEP Usaha Kecil


Supaya lebih jelas dalam memahami BEP, mari kita bahas contoh soal BEP. Untuk contoh soal pertama adalah
menghitung BEP usaha kecil.
Misalnya ada seorang pengusaha baru yang mendirikan bisnis pabrik kaos. Setiap bulan produksi pabrik tersebut 50
kaos. Sedangkan harga per buah Rp 50.000. Untuk biaya variabel per kaos rata-rata Rp 30.000 dan rata-rata biaya
tetap tahunan Rp 2.000.000.
Pertanyaannya berapa jumlah sepatu yang harus diproduksi dan harga per kaos agar mencapai BEP?
Penyelesaiannya dapat Anda simak di bawah ini.
Pertama-tama hitung terlebih dahulu jumlah kaos yang harus diproduksi supaya mencapai titik impas atau BEP.
BEP unit produk = FC / (P-VC)
= 2.000.000 / (50.000 – 30.000) = 100 buah kaos
BEP unit rupiah = FC / (1 – (VC/P))
= 2.000.000 / (1 – (30.000/50.000) = Rp 5.000.000
Maka pabrik tersebut harus memperoleh keuntungan (omset) sebesar Rp 5.000.000 untuk mencapai BEP.
Untuk membuktikan apakah hitungan tersebut benar adalah dengan mengalikan unit BEP x harga jual per unit.
BEP = 100 x Rp 50.000 = Rp 5.000.000

Cara Menghitung BEP Usaha Makanan


Berikutnya adalah contoh soal cara menghitung Break Even Poin usaha makanan. Dalam hal ini sebenarnya cara
yang digunakan sama saja dengan contoh soal di atas. Akan tetapi tidak ada salahnya untuk menyertakannya supaya
lebih jelas dalam memahami Break Even Point.
Seseorang dengan modal Rp 1.000.000 ingin membuka bisnis usaha martabak telor. Harga jual per buah ditentukan
sebesar Rp 15.000. Lalu besar biaya produksi martabak telor tersebut ialah Rp 10.000. Berapa buah martabak telor
yang harus diproduksi dengan harga tersebut mencapai titik BEP?
Jawab :
BEP = 1000.000 / ( 15.000 – 10.000 )
BEP = 1000.000 / 5.000
BEP = 200 buah
Jadi, untuk mencapai titik BEP, martabak yang harus diproduksi ialah sebanyak 200 buah.
Syarat dalam Menghitung BEP
Untuk menghitung BEP, ada beberapa ketentuan yang harus dipenuhi, antara lain:
1. Harga jual produk harus tetap
2. Tidak menggunakan lebih dari satu jenis produk, apabila menggunakan lebih dari satu jenis produk maka
menggunakan perhitungan analisa BEP tersendiri
3. Produksi haruslah konstan
4. Semua biaya besaran produksi dapat diukur secara realistic
Cara Menghitung BEP dengan Excel
Agar lebih mudah dalam menghitung BEP, Anda bisa memanfaatkan software Microsoft Excel atau aplikasi serupa
lainnya. Cara menghitung BEP dengan Excel tidaklah rumit. Pertama-tama Anda perlu mengelompokkan mana
biaya yang termasuk fixed cost dan variabel cost. Supaya lebih jelas simak contoh berikut.
Misalkan kita ingin membuka usaha kuliner ayam goreng. Modal yang dibutuhkan Rp 21 juta. Sedangkan biaya
produksi untuk satu porsi ayam goreng Rp 5.000 dan dijual dengan harga Rp 8.000. Terlebih dahulu kita
kelompokkan pengeluaran berdasarkan kategorinya. Contohnya bisa dilihat pada gambar di bawah ini.

Terlihat ada variabel cost yang dinyatakan dalam per potong, harian dan bulanan. Supaya lebih mudah konversikan
ke dalam satuan bulan. Contoh, jika target penjualan per hari 20 potong ayam, maka target 1 bulan 600 potong
ayam.
Begitu juga dengan biaya lainnya. Setelah itu kita akan memperoleh nilai variabel cost setiap potong ayam dengan
menjumlah seluruh komponen biaya variabel cost dan dibagi dengan total potong ayam per bulan.
Kemudian dengan harga jual Rp 8.000 per potong kita bisa menghitung BEP unit dan nilai omzet yang didapat.
Berikut perhitungan BEP unitnya.
BEP = 21.000.000 / (8.000 – 5.000) = 7.000 porsi
Untuk menghitung waktu yang dibutuhkan agar mencapai BEP tergantung dari frekuensi penjualannya. Bila rata-
rata penjualan mencapai 20 potong per hari maka waktu yang dibutuhkan adalah 3.740 / 20 = 350 hari.

4. IDENTIFIKASI TARGET KONSUMEN


1) petani atau pengusaha pembesaran
2) petani atau pengusaha pembesaran ikan konsumsi lainnya yang mau beralih ke komoditas ikan
3) petani atau pengusaha pemula yang mau melakukan usaha di bidang perikanankhususnya
pembesaran ikan
4) masyarakat lainnya yang memiliki fasilitas yang memungkinkan untuk melakukan usaha
pembesaran ikan

5.Menemukan pesaing usaha budidaya pembenihan

Terdapat banyak pesaing dari usaha ini, akan tetapi di sinilah kreatifitas kita bagaimana
cara kita menarik konsumen agar dapat membeli produk yang saya tawarkan tanpa memnuat pesaing
mereka tidak senang dengan tindakan yang saya lakukan. Namun kekeluargaan harus tetap selalu
terjaga antara pesaing dan menciptakan persaingan yang sehat tanpa menjatuhkan pesaing. Dengan
cara menaati peraturan dan undang-undang pasar yang telah ditetapkan. Persaingan merupakan
sesuatu hal yang wajar dalam bidang usaha. Apalagi di bidang perikanan, karena usaha di bidang
perikanan umumnya tidak mengenal monopoli, jadi semua pihak bisa bersaing bebas di pasaran.
Beeberapa hal yang mungkin membantu meningkatkan daya saing produk yang dihasilkan, yaitu.
Kualitas produk harus sesuai dengan ppermintaan pasar (konsumen), harga jual produk bersaing
(factor efektifitas dan efisiensi usaha), dan pelayanan prima.

6.merencanakan promosi usahausaha budidaya pembenihan ikan


konsumsi
Suatu usaha untuk menarikperhatian pembeli dengan tujuanmeningkatkan volume penjualan
disebut“promosi penjualan”. Promosi penjualan dapat dilakukan secara langsung yaitu dengan cara
menghubungi atau mengunjungi parapembeli (calon pembeli) secaralangsung, atau dengan cara tidak
langsung yaitu melalui pemasangan iklan(advertising).
Iklan merupakan elemen pentingdalam program penjualan, terutama untukbarang-barang konsumsi.
Iklan merupakanalat komunikasi masal dan dapatdiulangi dengan biaya yang relatif rendah.Iklan ini
dapat berupa kata-kata tertulis,tercetak atau diucapkan, gambar-gambar,diagram-diagram dan simbol-
simbol. Namunprogram iklan untuk hasil perikanandibatasi beberapa hal, sebagai berikut:
Kualitas produk bervariasi luas
Rata-rata kualitas produk bervariasidari hari ke hari, dari musim ke musim,dari tahun ke tahun
bahkan dari suatuusaha ke usaha yang lain. Berbedadengan produk industri (pabrik) yangmana
kualitas dapat dikontrol, sehinggahasilnya relatif seragam.
Perishability dari produk
Sifat ini mempersulit reklame (iklan),karena perubahan dalam kualitasmaupun tersedianya produk
(availability)
Kesukaran dalam mempertahankankeseragaman produk dan pengepakannyakarena produk
perikanandihasilkan oleh banyak usahaperikanan yang skala kecil (smallscale) dan secara
geografisterpencar
Elastisitas dari berbagai produk
Permintaan untuk kebanyakan hasilperikanan inelastis, sehinggamanfaat daripada kegiatan
promosisangat kecil dibandingkan denganproduk yang permintaannya elastis.

7.melakukan promosi produk usaha-usaha budidaya pembenihan ikan


konsumsi
1) Menentukan tujuan promosi penjual

2) Menyusun program promosi penjual

3) Melakukan pengujian pendahuluan atas program.

4) Dalam pelaksanaannya harus memperhitungkan waktu persiapan dan waktu penjualan.

5) Mengevaluasi hasil.

Cara promosi Sebagai berikut:

 Website.
Website resmi perusahaan atau bisnis merupakan hal yang wajib dimiliki bagi anda yang
ingin mengembangkan bisnis online. Akan tetapi, harus diingat bahwa jika anda ingin trik
pemasaran anda lebih efektif, sebaiknya jangan lagi menggunakan blog gratisan sebagai platform
website resmi perusahaan atau bisnis anda.

 Video online
Video pemasaran saat ini merupakan strategi manajemen marketing yang menjadi favorit
di kalangan pebisnis online. Selain memberi dampak yang lebih besar dibandingkan iklan tertulis,
video yang diunggah ke situs seperti YouTube membuat anda mampu melacak minat calon
konsumen dengan melihat jumlah pengunjung, jumlah mereka yang suka dan tidak suka serta
komentar yang masuk.
 Media Sosial
Selain website resmi, perusahaan atau bisnis anda sebaiknya dibuatkan profil media
sosial seperti Facebook dan Twitter. Selain menjadi media pemasaran yang sifatnya lebih
personal, media sosial juga membuat komunikasi antar perusahaan dan calon konsumen menjadi
lebih mudah. Seperti direktori bisnis, jangan lupa membuat profil yang cukup lengkap agar calon
konsumen bisa merasa lebih yakin tentang kredibilitas bisnis anda dan jangan malas
memperbaharui status atau berita serta menanggapi pertanyaan pengunjung di profil anda.

8.menganalisa laporan hasil usaha budidaya pembenihan ikan


konsumsi
Hal-hal penting mengenai penyusunan laporan hasil usaha
1. Analisis laporan pelaksanaan kegiatan usaha
Laporan kegiatan usaha adalah penyampaian informasi,sehingga akan tercipta komunikasi
antara yang melaporkan dan pihak yang diberi laporan.Laporan pelaksanaan kegiatan hendaknya
bersifat komunikatif, jelas, dan mudah dipahami oleh semua pihak.
Pada dasarnya yang perlu dianalisis dalam pelaksanaan kegiatan usaha, adalah sebagai berikut :
a. Bidang kegiatan usaha
b. Rugi/laba
c. Bidang keuangan
d. Bidang permodalan
e. Bidang administrasi dan pembukuan ;1. Buku-buku :
a. Buku pembelian tunai
b. Buku pembalian kredit
c. Buku persediaan barang
d. Buku penjualan tunai
e. Buku voucher
2. Dokumen-dokumen dagang:
a. Surat-surat perjanjian dagang
b. SITU, SIUP, NPWP, AMDAL,dll.
c. Faktur dan Kuitansi
f. Bidang ketenagakerjaan
g. Bidang pemasaran
h. Bidang organisasi

2. Analisis laporan keuangan


Analisis laporan keuangan adalah evaluasi atau penafsiran neraca dan daftar perubahan posisi
keuangan perusahaan. Analisis laporan keuangan selalu berhubungan dengan masalah neraca,
rugi/laba, dan perubahan modal perusahaan. Analisis laporan keuangan pada hakikatnya adalah
untuk mengadakan penilaian atas keadaan keuangan perusahaan.
a. Dasar analisis laporan keuangan
1. Keadaan keuangan jangka pendek
a. Sasaran analisis atas keadaan keuangan jangka pendek :
- Kemampuan untuk bertahan dalam keadaan defisit.
- Kemampuan untuk melunasi utang lancar
- Kemampuan untuk membayar biaya- biaya
- Kemampuan untuk mempertahankan persediaan
- Kemampuan untuk memberikan kredit penjualan
b. Sasaran analisis atas modal kerja
- Dari mana sumber-sumber modal kerja diperoleh
- Untuk apa saja modal kerja tersebut
2. Keadaan keuangan jangka panjang
a. Berkurang atau bertambahnya atang jangka panjang
b. Kemampuan membayar bunga pinjaman secara stabil.
c. Keseimbangan antara modal sendiri dan modal asing
d. Bertambah atau berkurangnya aktiva tetap
3. Hasil usaha perusahaan
a. Efisiensi perusahaan antara penjualan dan aktifa yang digunakan
b. Efisiensi perusahaan antara dana dan aktiva yang digunakan
c. Volume penjualan pada tingkat break event.
b. Keguanaan hasil analisis keuangan
1. Para pemilik perusahaan
2. Manajer perusahaan
3. Investor, bankers, dan kreditur
4. Pemerintah; maka pemerintah akan menetapkan
- Menetapkan basarnya pajak
- Menetapkan kebijakan tentang masalah tenaga kerja dan pertumbuhan
ekonomomi nasional.
5. Karyawan

9.menyusun laporan kegiatan usaha budidaya pembenihan ikan


konsumsi
Susunan dalam laporan kegiatan usaha budidaya :
1. Pendahuluan
Di sini berisi tentang penjelasan mengenai background acara atau kegiatan yang sudah anda lakukan serta
tujuan dari diadakannya acara tersebut. Berikan kejelasan tempat dan waktu pelaksanaan secara singkat.
2. Uraian Kegiatan
Di sini anda akan mmeberikan gambaran atas seluruh kegiatan yang sudah anda lakukan. Berikan
penjelasan untuk acaranya berupa waktu, tempat dan juga apa saja yang telah dilakukan. Cantumkan juga
susunan acara pada kegiatan tersebut.
3. Penutup
Anda akan menutup laporan anda sekaligus memberikan kesimpulan atas acara yang sudah dilakukan.
Lampiran
Di bawah bab penutup, anda juga bia menambahkan lampiran berupa foto sebagai dokumentasi acara
tersebut. Bagaimanapun juga foto akan merepresentasikan bagaimana keberlangsungan acara anda.
Ketiga hal utama tersebut bisa langsung anda jadikan referensi untuk membuat laporan kegiatan anda.

Detail dari format laporan kegiatan yang telah dibuat :


1. Kata pengantar
Berisi tentang backround mengapa acara ini ada beserta tujuan singkat dibentuknya acara tersebut.
2. Daftar isi
Tuliskan alamat halaman dari masing-masing bab untuk memudahkan pembaca mencari informasi yang
dibutuhkan.
3. Pendahuluan
Penjelasan mnegenai keseluruhan acara anda, tuliskan selengkapnya. Masukkan juga alasan-alasan
dibuatnya acara tersebut.
4. Tujuan kegiatan
Jelaskan mengapa acara ini dibentuk atau apa yang melandasi tujuan acara ini dibentuk. Paparkan secara
jelas dan ringkas.
5. Isi
Pada bab ini anda akan menjelaskan secara rinci mulai dari apa acaranya, siapa saja yang akan
menghadiri, apa saja yang akan ditampilkan dan bagaimana run down dari acara tersebut.
6. Saran
Pada laporan kegiatan ini, anda akan memberikan saran untuk pelaksanaan cara berikutnya. Apakah dari
segi pelaksanaan yang lebih diperbaiki atau dari segi acaranya sendiri.
7. Penutup
Beri ringkasan untuk kegiatan yang sudah anda lakukan. Penutup juga menjadi bab yang akan menutup
laporan kegiatan anda.
8. Daftar Pustaka
Sebutkan dari mana sajakah referensi yang anda dapat. Daftar pustaka bisa berupa sumber dari media
cetak seperti koran atau majalah. Bisa juga dari media online seperti portal berita online dan lainnya.
9. Lampiran
Berikan lampiran berupa foto-foto kegiatan di saat pembukaan, pertengahan acara dan penutupan. Foto
tersebut juga akan mewakili kelengkapan laporan anda.
Itulah apa saja hal yang harus ada dalam laporan anda. semoga dapat dijadikan referensi untuk pembuatan
laporan anda selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai