Anda di halaman 1dari 6

ANALISA 

USAHA
A. Biaya Investasi

  Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)

Rumah Toko (Ruko)  750.000.000      750.000.000

Peralatan :

3.000.000 3.000.000
1. Etalase Kaca 2 meter 1 buah
200.000 200.000
2. Timbangan 1 buah
200.000 200.000
3. Rak Tempat Paku 1 buah
350.000 350.000
4. Rak serbaguna 1 buah
10.000 350.000
5. Meter
10.000 10.000
6. Gunting
30.000 60.000
7. Lampu Phillips 2 buah 14 Watt

Jumlah Biaya Investasi :      753.770.000

B.  Biaya Tetap (FC)

  Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)

300.000/bulan         3.600.000


1. Listrik
2. Penyusutan Peralatan :
a.  Timbangan (5 tahun (20 siklus))
c.  Gunting ( 5 tahun (20 siklus)) 40.000

d.  Meter (1 tahun (4 siklus)) 2.000

e.  Lampu (3 tahun (12 siklus)) 10.000

f. Kalkulator ( 20.000

Jumlah Biaya Tetap :     1.780.750


C. Biaya Tidak Tetap (VC)

1. Pakan Induk 1,44 ton/ siklus            7.000/kg     10.080.000


2. Tenaga Kerja 1 orang 1.000.000/bulan 1.000.000
3. Pupuk 300 gr/m2 (Luas Kolam Pendederan I : 264.600
3150 m2 = 945 kg)

Jumlah Biaya Tidak Tetap   11.344.600

D.  Bunga Modal

1 % x (B + C) x 3 bulan1 % x Rp. 13.125.350 x 3        393.760


bulan

E.  Jumlah Total Biaya operasional (B + C + D) :

Rp. 1.780.750,-+ Rp. 11.344.600,- + Rp.   13.519.110


393.760,-

F.  Penerimaan
Jumlah produksi rata-rata per siklus (SR 80%)           = 630.000 ekor (bibit ikan nila)
Jumlah Penerimaan                                                      = 630.000 x Rp.25 = Rp. 15.750.000          
 
G.  Keuntungan
Keuntungan             =   Penerimaan – Total  Biaya Pengeluaran/Operasional
=   Rp. 15.750.000 – Rp. 13.519.110
=   Rp. 2.230.890
 
H.  Ratio Biaya dan Pendapatan (R/C)
R/C                         =   Penerimaan : Total Biaya Pengeluaran/operasional
=   Rp. 15.750.000 : Rp. 13.519.110
=   1,17
Artinya: dari Rp. 1 yang dikeluarkan dapat menghasilkan penerimaan sebanyak Rp. 1,17
(keuntungan adalah Rp. 0,17)
 
I.  Break Event Point (BEP)
   1. BEP (Rp)               = Total biaya operasional/total produksi
=  Rp. 13.519.110/630.000
= Rp. 21,5
Artinya: Dengan jumlah produksi sebanyak  630.000 ekor dan total biaya sebanyak Rp. 13.519.110
maka untuk mencapai titik impas harga jual benih paling minimal adalah Rp. 21,5
2. BEP Unit                 =  Total biaya operasional/harga jual
=   Rp. 13.519.110/Rp. 25
=  540.764 ekor
Artinya: Dengan total biaya sebanyak Rp. 13.519.110 dan harga jual Rp. 25,  maka untuk mencapai
titik impas jumlah benih paling minimal yang terjual adalah sebanyak 540.764 ekor.
J. Payback Period (jangka waktu kembalinya investasi)
Payback Period        = Total Investasi/Laba Usaha (keuntungan)
= Rp. 5.866.000/ Rp. 2.230.890
= 2,63 (2,63 dari 1 siklus) = 2 siklus + 63% dari 1 siklus = 6 bulan + 1,9 bulan = 7 bulan 27 hr
Artinya: Investasi dapat dikembalikan dalam jangka waktu sekitar 7 bulan 27 hari
Analisa Usaha Pembenihan Ikan Nila Merah selama 1 siklus dengan asumsi menggunakan
pakan alternatif berbahan dasar azolla

A. Biaya Investasi

  Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)

Induk Nila Merah 3 Paket (1200 ekor)  1.400.000      4.200.000

Peralatan : 15.000 30.000


600.000 600.000
1. Ember 2 buah
3.500/m 756.000
2. Timbangan 1 buah
40.000 80.000
3. Happa (18 m x 6 mx 2 m)
20.000 40.000
4. Cangkul 2 buah
20.000 40.000
5. Arit 1 buah
10.000 20.000
6. Seser 3 buah
50.000 100.000
7. Kalo 2 buah
8. Pecak 2 buah

Jumlah Biaya Investasi :      5.866.000

B.  Biaya Tetap (FC)

  Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)

1. Sewa Kolam 5.000 m2 500,- /m2/tahun         625.000


2. Penyusutan Induk (1 tahun (4 siklus) 1.050.000
3. Penyusutan Peralatan : 3.750
a.  Ember (2 tahun (8 siklus)) 30.000
b.  Timbangan (5 tahun (20 siklus)) 47.250
c.  Happa (4 tahun (16 siklus)) 4.000
d.  Cangkul (5 tahun (20 siklus)) 3.500
e.  Arit (3 tahun (12 siklus)) 3.500
f.   Seser (3 tahun (12 siklus)) 1.250
g.  Kalo (4 tahun (16 siklus)) 12.500
h.  Pecak (2 tahun (8 siklus))

Jumlah Biaya Tetap :     1.780.750

C. Biaya Tidak Tetap (VC)

1. Pakan Induk 1,44 ton/ siklus            1000/kg       1.440.000


2. Tenaga Kerja 1 orang 280/kg 1.000.000
3. Pupuk 300 gr/m2 (Luas Kolam Pendederan I : 264.600
3150 m2 = 945 kg)

Jumlah Biaya Tidak Tetap     2.704.600

D.  Bunga Modal

1 % x (B + C) x 3 bulan1 % x Rp. 4.485.350 x 3        134.560


bulan

E.  Jumlah Total Biaya (B + C + D) :

Rp. 1.780.750,-+ Rp. 2.704.600,- + Rp. 134.560,-     4.619.910


F.  Penerimaan
Jumlah produksi rata-rata per siklus (SR 80%)           = 630.000 ekor
Jumlah Penerimaan                                                           = 630.000 x Rp.25
= Rp. 15.750.000          
 
G.  Keuntungan
Keuntungan             =   Penerimaan – Total  Biaya Pengeluaran
=   Rp. 15.750.000 – Rp. 4.619.910
=   Rp. 11.130.090
H.  Ratio Biaya dan Pendapatan (R/C)
R/C                         =   Penerimaan : Total Biaya Pengeluaran
=   Rp. 15.750.000 : Rp. 4.619.910
=   3,4
Artinya: dari Rp. 1 yang dikeluarkan dapat menghasilkan penerimaan sebanyak Rp. 3,4 (keuntungan
Rp. 2,4)
 
I.  Break Event Point (BEP)
   1. BEP (Rp)               = Total biaya/total produksi
= Rp. 4.619.910/630.000
= Rp. 7,33
 
Artinya: Dengan jumlah produksi sebanyak  630.000 ekor dan total biaya sebanyak Rp. 4.619.910
maka untuk mencapai titik impas harga jual benih paling minimal adalah Rp. 7,33
2. BEP Unit                 =  Total biaya/harga jual
=   Rp. 4.619.910/Rp. 25
=  184.798 ekor
Artinya: Dengan total biaya sebanyak Rp. 4.619.910 dan harga jual Rp. 25,  maka untuk mencapai
titik impas jumlah benih paling minimal yang terjual adalah sebanyak 184.798 ekor.
J. Payback Period (jangka waktu kembalinya investasi)
Payback Period        = Total Investasi/Laba Usaha (keuntungan)
= Rp. 5.866.000/ Rp. 11.130.090
= 0,53 (artinya pengembalian investasi selama 0 bulan + 53% dari 3 bulan = 1,6 bulan)
sumber: KIPA 2010

Anda mungkin juga menyukai