Anda di halaman 1dari 2

USAHA PETERNAKAN SAPI DAN KAMBING

1. Gambaran Umum Rencana Usaha


Peternakan kambing memiliki peluang bisnis yang cukup bagus. Indonesia yang mayoritas
muslim menggunakan kambing untuk kegiatan aqiqah dan idul adha sehingga setiap tahunnya
kambing memiliki permintaan cukup tinggi. Pemintaan pasar yang besar, baik pasar domestik
maupun pasar ekspor, dan ditunjang dengan sumber daya alam yang melimpah merupakan
peluang yang sangat potensial dalam memulai ternak kambing. Domba merupakan ternak
ruminasia kecil yang sudah sangat familiar bagi masyarakat Indonesia dan disenangi masyarakat
petani sebagai tabungan, karena domba mudah diperjual-belikan.
2. Perijinan
Perizinan usaha peternakan domba diatur dalam Peraturan Daerah masing-masing yang
berlaku. Pengusaha perlu mengurus administrasi berupa izin lokasi sesuai daerah, izin
mendirikan bangunan, izin tempat usaha/HO, perizinan TKA, izin pemasangan instalasi
peternakan dan peralatan yang dirasa perlu, serta laporan Upaya Kelestarian Lingkungan dan
Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL/UPL) yang sesuai dengan peraturan daerah yang berlaku.
3. Kelebihan dan kekurangan
Kelebihan :
a. Pangsa pasar yang luas; daging domba sangat disukai masyarakat, dibutuhkan untuk
aqiqah, dan kebutuhannya melonjak pada saat hari saya idul adha
b. panen domba yang cepat; dalam waktu 8 - 12 bulan, domba sudah siap dijual dalam
kondisi bugar dan produktif
c. bisa memulai dengan modal kecil; dalam kurun waktu satu tahun, mengembangbiakkan 3
ekor domba betina dan 2 ekor domba jantan akan menghasilkan 25 ekor anak domba.
d. Biaya perawatan murah, makanannya yang tidak terlalu banyak dan mudah didapat.
e. Selain dijual secara langsung, domba juga dapat menghasilkan daging, susu, kulit, jeroan,
daradah, bulu, maupun limbah kotoran ternak.
Kekurangan :
a. pelaku usaha harus berani kotor karena mengeluarkan bau yang menyengat
b. ada musim dimana harga kambing turun drastis
c. perawatan harus disiplin; pemberian makan, dan membersihkan kandang juga harus rutin
4. Besar modal yang dibutuhkan (100 ekor)
Modal tetap dan modal usaha
No. Kegiatan Volume Satuan Harga Satuan (Rp) Total (Rp)
A Modal Tetap
1 Kandang siap pakai 100 meter 300.000 30.000.000
2 Peralatan 10 buah 500.000 5.000.000
B Modal Kerja
1 Bakal domba (5 bulan) 100 ekor 500.000 50.000.000
2 Obat dan vaksin 5 botol 200.000 1.000.000
3 Pakan (rumput odot) 2.000 stek 5.000 10.000.000
4 Tenaga kerja 2 orang 1.000.000 2.000.000
Total 98.000.000
Biaya Produksi
No. Kegiatan Total (Rp)
A Biaya Tetap (Fixed cost)
1 Penyusutan kandang 25.000
2 Penyusutan peralatan 25.000
3 Penyusutan sewa tanah 40.000
Total biaya tetap per bulan 90.000
Total biaya tetap per periode produksi (3 bulan) 270.000
B Biaya tidak tetap (variable cost)
1 Bakal domba (5 bulan) 50.000.000
2 Obat dan vaksin 1.000.000
3 Pakan (rumput odot) 10.000.000
4 Upah tenaga kerja 2.000.000
Total biaya tidak tetap per periode produksi 63.000.000
Total biaya / TC per periode produksi 63.270.000
Penerimaan Usaha
No. Kegiatan Total (Rp)
1 Penjualan ternak 250.000.000
2 Penjualan pupuk kandang 10.000.000
Total penerimaan 260.000.000
Keuntungan
No. Kegiatan Total (Rp)
1 Penerimaan 260.000.000
2 Biaya 63.270.000
Keuntungan 196.730.000

5. Perhitungan BEP
BEP Produksi
BEP Produksi = TC/Y TC = Total Cost, Y = harga penjualan
BEP Produksi = 63.270.000/2.500.000
BEP Produksi = 25,308 ≈ 25
Titik impas unit produksi adalah 25 ekor, dalam artian usaha ternak domba akan
mengalami titik impas jika produksi yang diperoleh adalah sebesar 25 ekor.
BEP Harga
BEP harga = TC/P TC = Total Cost, P = total produksi
BEP harga = 63.270.000/100
BEP harga = 632.700
Titik impas dari harga adalah sebesar Rp 632.700 sama dengan titik impas unit
produksi usaha ternak domba akan mengalami titik impas jika harga penjualan berada pada
Rp 632.700.

Anda mungkin juga menyukai