Analisis usaha tani berasal dari kata analisis/analisa yaitu menelaah, mengurai dan kata
usaha tani yaitu suatu tempat dimana seseorang atau sekumpulan orang berusaha mengelola
unsur-unsur produksi seperti alam, tenaga kerja, modal dan keterampilan dengan tujuan
berproduksi untuk menghasilkan sesuatu di lapangan pertanian. Ilmu usaha tani adalah ilmu
yang mempelajari bagaimana seseorang mengalokasikan sumberdaya yang ada secara
efektif dan efisien untuk memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu
tertentu. Dikatakan efektif apabila petani dapat mengalokasikan sumber daya yang mereka
miliki sebaik-baiknya, dan dapat dikatakan efisien apabila pemanfaatan sumber daya
tersebut mengeluarkan output yang melebihi input. Sehingga analisis usaha tani adalah ilmu
terapan yang membahas atau mempelajari bagaimana menggunakan sumberdaya secara
efisien dan efektif pada suatu usaha pertanian agar diperoleh hasil maksimal (Soekartawi,
1995).
Biaya usahatani biasanya diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: biaya tetap (fixed cost)
dan biaya tidak tetap (variable cost). Biaya tetap ini umumnya didefinisikan sebagai biaya
yang relatif tetap jumlahnya, dan terus dikeluarkan walaupun produksi yang diperoleh
banyak atau sedikit. Jadi besarnya biaya tetap ini tidak tergantung pada besar-kecilnya
produksi yang diperoleh, contohnya pajak. Biaya untuk pajak akan tetap dibayar walaupun
hasil usahatani itu besar atau gagal sekalipun. Biaya tetap ini beragam, dan kadang-kadang
tergantung dari peneliti apakah mau memberlakukan variabel itu sebagai biaya tetap atau
biaya variabel (tidak tetap). Contoh biaya tetap antara lain: sewa tanah, pajak, alat pertanian
dan iuran irigasi. Di sisi lain biaya tidak tetap atau biaya variabel biasanya didefinisikan
sebagai biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh produksi yang diperoleh. Contohnya
biaya untuk sarana produksi. Kalau menginginkan produksi yang tinggi maka tenaga kerja
perlu ditambah, pupuk juga perlu ditambah dan sebagainya, sehingga biaya ini sifatnya
berubah-ubah tergantung dari besar-kecilnya produksi yang diinginkan (Soekartawi, 1995).
Astuti et al. (2019) menyatakan bahwa keuntungan yang diterima petani dalam
usahatani jagung dilakukan penghitungan dengan persamaan sebagai berikut :
𝜋 = 𝑇𝑅 − 𝑇𝐶
𝑇𝑅 = 𝑃𝑄 × 𝑄
Keterangan:
- π adalah pendapatan yang diperoleh dari usahatani jagung (Rp/Ha/Musim tanam)
- TC (Total Cost) adalah total biaya yang dikeluarkan selama satu kali proses produksi
(Rp)
- TR (Total Revenue) adalah total penerimaaan (Rp)
- PQ adalah harga jual hasil produksi (Rp/Kg)
- Q adalah jumlah bobot biji pipilan kering jagung yang dihasilkan.
Astuti et al. (2019) menyatakan bahwa kelayakan usaha tani tanaman semusim jagung
menggunakan analisis B/C ratio. B adalah total penerimaan yang diperoleh dan C adalah
total biaya yang dikeluarkan. Usahatani dikatakan layak untuk dilaksanakan apabila B/C
Ratio > 1. Usaha tani mengalami BEP (Break Event Point) atau titik impas apabila B/C
Ratio = 1. Usaha tani dikatakan tidak layak untuk dilaksanakan apabila B/C Ratio < 1.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Wahyudin et al. (2015), diketahui bahwa jarak
tanam 80cm x 25cm memiliki produktivitas 7,75 ton/ha. Menurut penelitian dilakukan oleh
Probowati et al. (2014), diketahui bahwa jarak tanam 60cm x 25cm memiliki produktivitas
7,12 ton/ha dan jarak tanam 70cm x 25cm memiliki produktivitas 7,14 ton/ha. Margaretha
dan Zubachtirodin (2011) menyatakan bahwa rata-rata biaya sarana produksi yang
dikeluarkan untuk usaha tani jagung dalam satu musim tanam adalah Rp2.780.000, rata-rata
hari orang kerja kerja yang dibutuhkan untuk usaha tani jagung dalam satu musim tanam
adalah 56 HOK dengan biaya Rp25.0000 setiap HOK, serta harga jual jagung adalah
Rp1700/kg. Margaretha dan Zubachtirodin (2011) menyatakan bahwa rata-rata biaya sarana
produksi yang dikeluarkan untuk usaha tani jagung dalam satu musim tanam adalah
Rp2.780.000, rata-rata hari orang kerja kerja yang dibutuhkan untuk usaha tani jagung
dalam satu musim tanam adalah 56 HOK dengan biaya Rp25.000 setiap HOK, serta harga
jual jagung adalah Rp1.700/kg.
A. Keuntungan
𝑇𝑅 = 𝑃𝑄 × 𝑄
𝑇𝑅 = 1700 × 𝑄
Jarak Tanam 60 cm x 25 cm
𝑇𝑅 = 1700 × 7120
𝑇𝑅 = 12104000
Jarak Tanam 70 cm x 25 cm
𝑇𝑅 = 1700 × 7140
𝑇𝑅 = 12138000
Jarak Tanam 80 cm x 25 cm
𝑇𝑅 = 1700 × 7750
𝑇𝑅 = 13175000
𝜋 = 𝑇𝑅 − 𝑇𝐶
𝜋 = 𝑇𝑅 − (𝐶 + 𝑇𝐾)
𝜋 = 𝑇𝑅 − (27800000 + 25000 × 56)
𝜋 = 𝑇𝑅 − 4180000
Jarak Tanam 60 cm x 25 cm
𝜋 = 12104000 − 4180000
𝜋 = 7924000
Jarak Tanam 70 cm x 25 cm
𝜋 = 12138000 − 4180000
𝜋 = 7958000
Jarak Tanam 80 cm x 25 cm
𝜋 = 13175000 − 4180000
𝜋 = 8995000
B. B/C ratio
C. Jarak Tanam 60 cm x 25 cm
𝐵
=
𝐶
7924000
=
4180000
= 1,89
Jadi usaha tani layak dilaksanakan karena nilai rasio B/C lebih dari 1
Jarak Tanam 70 cm x 25 cm
𝐵
=
𝐶
7958000
=
4180000
= 1,90
Jadi usaha tani layak dilaksanakan karena nilai rasio B/C lebih dari 1
Jarak Tanam 80 cm x 25 cm
𝐵
=
𝐶
8995000
=
4180000
= 2,15
Jadi usaha tani layak dilaksanakan karena nilai rasio B/C lebih dari 1
Berdasarkan penelitian Wahyudin et al (2017) berat 100 biji jagung adalah 31,48 g.
Sedangkan daya perkecambahan benih terbaik berdasarkan penelitian Djoyowasito et
al(2017) adalah 90 %
𝐋 𝐒 𝟏𝟎𝟎
𝐁= × ×𝐧×
𝐝𝟏 . 𝐝𝟐 𝟏𝟎𝟎 𝐆𝐁
B : Kebutuhan benih (gram)
L : Luas areal (m2 )
d1 : Jarak tanam dalam baris (m)
d2 : Jarak tanam antarbaris (m)
S : Bobot 100 butir benih (g)
n : Jumlah biji per lubang tanam
GB : Gaya Berkecambah
1. Kebutuhan benih pada lahan dengan perlakuan jarak tanam 25 cm x 60 cm (P1)
18m²
B= × 0,31𝑔 × 2 × 1,111
0,15m²
B =82,65 gram
2. Kebutuhan benih pada lahan dengan perlakuan jarak tanam 25 cm x 70 cm (P2)
18m²
B= × 0,31g × 2 × 1,111
0,175m²
B = 70,85 gram
3. Kebutuhan benih pada lahan dengan perlakuan jarak tanam 25 cm x 80 cm (P3)
18m²
B= × 0,31g × 2 × 1,111
0,2m²
B = 61,99 gram
Lampiran 2. Penentuan kebutuhan pupuk
Pertumbuhan tanaman jagung terbaik yaitu dengan pemberian 350-400 kg urea/ha, 100-
150 kg SP-36/ha, dan 100-150 kg KCl/ha (Badan Ketahanan Pangan Dan Penyuluh Pertanian
Aceh., 2009).
: waktu pelaksanaan
Lampiran 4. Layout (Pola Penanaman)
3 meter
X X X X X X X X X X X X
X X X X X X X X X X X X
X X X X X X X X X X X X Keterangan
X X X X X X X X X X X X Tanaman
Korban
X X X X X X X X X X X X Tanaman
Tepi
6 meter
X X X X X X X X X X X X Petak
Ubin
X X X X X X X X X X X X Areal
Contoh
X X X X X X X X X X X X
X X X X X X X X X X X X
X X X X X X X X X X X X
3 meter
X X X X X X X X X X X X
X X X X X X X X X X X X
X X X X X X X X X X X X Keterangan
X X X X X X X X X X X X Tanaman
Korban
X X X X X X X X X X X X Tanaman
6 meter
Tepi
X X X X X X X X X X X X Petak
Ubin
X X X X X X X X X X X X Areal
Contoh
X X X X X X X X X X X X
X X X X X X X X X X X X
X X X X X X X X X X X X
X X X X X X X X X X X X
X X X X X X X X X X X X Keterangan
6 meter
X X X X X X X X X X X X Tanaman
Tepi
X X X X X X X X X X X X Petak
Ubin
X X X X X X X X X X X X Areal
Contoh
X X X X X X X X X X X X
3 3 3
6 JR2 6 JR2 6
5
JR2
(1) (2) (3)
J2
Layout Tiap Unit Perlakuan
Keterangan :
A : tanaman tepi
B : petak contoh
C : petak ubinan
Kemudian data hasil pengamatan tersebut kemudian dilakukan analisis data dan
di sajikan dalam bentuk tabel, diagram dan grafik.
Lampiran 9. Pemodelan matematika kurve sigmoid tinggi tanaman dengan software
curve expert
Langkah-langkah pembuatan kurva sigmoid dan persamaanya dengan curve expert
adalah sebagai berikut :
1. Melakukan instalasi pada komputer PC apabila software belum terinstal
2. Setelah selesai, program dijalankan dengan klik star > All program > curve expert 1.3
> curve expert 1.3.
3. Jendela program akan ditampilkan. Pada bagian sebelah kiri terdapat spreadsheet
dengan header coloumn X dan Y dan header row angka 1,2, dst.
4. Mengisi sel XI dengan umur tanaman saat pengamatan pertama, tekan enter, dan
mengisi sel X2 dengan tinggi tanamanya. Mengerjakan demikian secara berulang
sampai data terakhir selesai dimasukkan
5. Menyimpan data anda dengan menu file > save as
6. Pada jendela data plot akan ditampilkan scatter plot data tinggi tanaman vs umur
tanaman. Untuk membuat grafik dan persamaan sigmoidnya maka memilih menu apply
fit > sigmoid models > logistic model. Maka kurve sigmoid akan tampil dalam sebuah
jendela baru. Kurve ini bisa dicopy dengan klik kanan > copy kemudian paste ke
aplikasi pengolah kata misalnya.
7. Klik button INFO pada sudut kiri atas output grafik untuk melihat persamaan
sigmoidnya.
Lampiran 10. Analisis Usaha Tani
Tabel 1. Hasil Perhitungan Analisis Usahatani Tanaman Jagung
Harga Satuan Jumlah Harga
No Jenis Barang Jumlah Satuan (Rp) (Rp)
A Biaya Tetap
1 Cangkul 3 Buah 75.000 225.000
2 Gembor 3 Buah 30.000 90.000
3 Gatul 3 Buah 25.000 75.000
4 Cetok 4 Buah 25.000 100.000
5 Rafia 1 Roll 15.000 15.000
6 Ember 3 Buah 20.000 60.000
Jumlah 565.000
B Biaya Variabel
1 Benih 2 Kg 75.000 150.000
2 Pupuk Kandang 15 Kg 2.000 30.000
3 Urea 2.5 Kg 4.000 10.000
4 Insektisida 1 Kg 20.000 20.000
Jumlah 210.000
C Tenaga Kerja
1 Pengolahan lahan 10 HOK 30.000 300.000
2 Penanaman 10 HOK 30.000 300.000
3 Pemupukan 10 HOK 30.000 300.000
4 Pemeliharaan 10 HOK 30.000 300.000
5 Pemanenan 10 HOK 30.000 300.000
Jumlah 1.500.000
Jumlah Total 2.275.000
D. Keuntungan
𝑇𝑅 = 𝑃𝑄 × 𝑄
𝑇𝑅 = 1700 × 𝑄
Jarak Tanam 60 cm x 25 cm
𝑇𝑅 = 1700 × 7120
𝑇𝑅 = 12104000
Jarak Tanam 70 cm x 25 cm
𝑇𝑅 = 1700 × 7140
𝑇𝑅 = 12138000
Jarak Tanam 80 cm x 25 cm
𝑇𝑅 = 1700 × 7750
𝑇𝑅 = 13175000
𝜋 = 𝑇𝑅 − 𝑇𝐶
𝜋 = 𝑇𝑅 − (𝐶 + 𝑇𝐾)
𝜋 = 𝑇𝑅 − (27800000 + 25000 × 56)
𝜋 = 𝑇𝑅 − 4180000
Jarak Tanam 60 cm x 25 cm
𝜋 = 12104000 − 4180000
𝜋 = 7924000
Jarak Tanam 70 cm x 25 cm
𝜋 = 12138000 − 4180000
𝜋 = 7958000
Jarak Tanam 80 cm x 25 cm
𝜋 = 13175000 − 4180000
𝜋 = 8995000
E. B/C ratio
Jarak Tanam 60 cm x 25 cm
𝐵
=
𝐶
7924000
=
4180000
= 1,89
Jadi usaha tani layak dilaksanakan karena nilai rasio B/C lebih dari 1
Jarak Tanam 70 cm x 25 cm
𝐵
=
𝐶
7958000
=
4180000
= 1,90
Jadi usaha tani layak dilaksanakan karena nilai rasio B/C lebih dari 1
Jarak Tanam 80 cm x 25 cm
𝐵
=
𝐶
8995000
=
4180000
= 2,15
Jadi usaha tani layak dilaksanakan karena nilai rasio B/C lebih dari 1