Anda di halaman 1dari 26

ASPEK KELAYAKAN EKONOMI AGROINDUSTRI TAPE

Sebagai Tugas Mata Kuliah Perencanaan Proyek Agroindustri

Kelas TIP A

KELOMPOK 8

Disusun Oleh:

1. Erna Zubaidah (151710301001)


2. Alfian N.F. (151710301041)
3. Septy Tri W. (151710301048)
4. Nuriati Fitriana (151710301055)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2018
1. Gambaran Umum Industri Tape
Agroindustri pada dasarnya adalah industri yang berbasis pertanian guna
menambah nilai dari komoditi pertanian dan menyempurnakan hasil pertanian.
Nilai tambah yang diberikan agroindustri selain dapat mempertahankan dan
menambah kualitas hasil pertanian juga dapat menambah nilai ekonomisnya
dengan pengolahannya menjadi suatu produk. Indonesia merupakan negara yang
memiliki sumberdaya alam yang melimpah dan sangat mempunyai prospek
pengembangan agroindustri yang baik karena sebagian besar penduduknya masih
bekerja di sektor pertanian (Soekartawi, 2001).
Salah satu Agroindustri yang memiliki prospek bagus yaitu Agroindustri
Tape Singkong. Agroindustri tape singkong merupakan agroindustri yang
mengolah singkong atau ubi kayu melalui proses fermentasi menjadi tape. Tape
tersebut memiliki rasa manis dan sedikit mengandung alkohol, memiliki aroma
yang menyenangkan, bertekstur lunak dan berair. Tape merupakan salah satu
produk makanan yang cepat rusak karena adanya fermentasi lanjut setelah kondisi
optimum fermentasi tercapai, sehingga harus segera dikonsumsi (Hidayat, 2006).
2. Neraca Massa Pada Produksi Tape

Ubi kayu

Pengupasan Kulit 20 kg
n

Pemotongan

Direndam ( kurang lebih 1-2 jam )

Dikukus Air 770 gr

76,23 kg

Pendinginan
Ubi kayu @ 250 gr

Dimasukkan kedalam besek


Ubi kayu @ 250 gr
Ragi 0.1
Diperam (kurang lebih 3 hari 3 malam)
% bahan
Ubi kayu @ 250 gr

Tape Ubi Kayu

Ubi kayu sebanyak 100 kg dikupas menggunakan pisau untuk


memisahkan kulit dengan daging buah. Menurut literature yang ada setiap satu
kilogram ubi kayu biasanya dapat menghasilkan 15-20% kulit umbi (Sandi, 2013).
Sehingga didapatkan hasil kulit sebesar 20 kg dan daging buah sebanyak 80 kg.
Pada proses pengupasan ini industri membutuhkan 4 pekerja untuk untuk
pekerjaan sebagi pengupas ubi kayu. Selanjutnya ubi kayu diptong kecil-kecil
sesuai dengan ukuran yang sudah ditentukan oleh pabrik tersebut yakni panjang
kurang lebih sebesar 6 cm. dari hasil pemotongan tersebut didapatkan ubi kayu
sebanyak 77 kg dan menghasilkan potongan ubi kayu yang tidak terpakai sebesar
3 kg. Pada proses pemotongan membutuhkan pekerja sebanyak 4 orang untuk
memotong ubi kayu tersebut. Proses selanjutnya adalah perendaman pada ubi
kayu selama 1-2 jam dengan menggunakan air, perendaman ini bertujuan untuk
menghilangkan kotoran yang masih menempel pada ubi serta mengurangi kadar
HCN pada ubi. Perendaman dilakukan menggunakan bak kolam yang berisi air
dengan ukuran 2x1x1 m. Setelah dilakukan perendaman, ubi kayu dikukus.
Pengukusan berfungsi untuk menonaktifkan enzim dan melunakknan sel ubi kayu
selain itu pengukusan berfungsi untuk mematangkan ubi kayu. Pengukusan
dilakukan menggunakan kompor joss yang biasa digunakan pada penjual mie
ayam. Ukuran kompor tersebut memiliki tinggi 80 cm dengan diameter 70 cm.
Bahan bakar kompor ini berupa LPG. Dandang yang digunakan untuk mengukus
ubi kayu ini memiliki kapasitas sebesar 50 Setelah pengukusan selesai maka
dilakukan pendinginan untuk menurunkan suhu ubi kayu yang sudah masak
sebelum dilakukan proses selanjutnya. Pendingan pada ubi kayu dilakukan dengan
cara diangin-anginkan. Setelah dingin ubi kayu dimasukkan ke dalam besek. Tiap
besek berisi sebanyak 250 gr dengan ukuran besek 20cm x 20cm x 10cm.
Pengemasan ini dilakukan di dalam ruangan dengan ukuran 6m x 3m. Setelah ubi
kayu yang dimasukkan kedalam besek, lalu ditaburi dengan ragi sebanyak 0.1 %
bahan yakni sebesar 0.25 gr untuk dilakukan fermentasi. Fermentasi dilakukan
selama 3 hari untuk menghasilkan tape yang masak. Selanjutnya tape yang sudah
jadi siap untuk didistribusikan.
3. Investasi Pada Industri Tape
a. Nilai Investasi Alat

Jenis Keterangan Gambar Alat


Investasi Keterangan Dimensi Kapasitas Volume Satuan Harga Jumlah

Pisau Jepang
G-Smart 8 Buah 75000 600000

Alat

Telenan 30 x 20cm 5 Buah 15000 75000

Bak 25 kg 4 Buah 60000 240000


60 x 60 x
105 cm
Dandang 50 kg 2 Buah 1000000 2000000

Kompor Gas t = 80 cm,


Jos d = 70 cm
1 Set 310000 310000

Kolam
2x1x1 m 2000 liter 1 1000000 1000000
Pencucian

30 x 30 x
30 cm
Kursi Pegawai 8 Buah 18000 144000
Tabung Gas
12 kg 1 Tabung 300000 300000
Lpg
t = 60 cm
d = 30 cm

Regulator 1 Buah 150000 150000

350000 350000
120 x 60 x 1
Meja Kantor 74 cm Buah
Kursi Kantor 1 Buah 140000 140000

Kursi Dan 1 Set 3185000 3185000


Meja Tunggu
Ya-19c

Timbangan 1 Buah 2600000 2600000

2688000

Komputer 1 Buah 2688000


Printer Espon
M200
1 Buah 2350000 2350000

Biaya Telepon
Kantor
Panasonic 350000

1 Buah 350000

Kipas Angin
270000
Gantung
1 Buah 270000

Jumlah 19191000
Berikut adalah table cashflow tahun ke-1 hingga tahun ke-15 pada agroindustri tape

komponen tahun ke-1 tahun ke-2 tahun ke- 3 tahun ke-4 tahun ke-5 tahun ke-6 tahun ke-7 tahun ke-8
pemasukan 380292660 380292660 380292660 380292660 380292660 481704036 481704036 481704036
pengeluaran
1. biaya tetap 59729328 59729328 59729328 59729328 59729328 59729328 59729328 59729328
2. biaya
variabel 244504800 244504800 244504800 244504800 244504800 278680800 278680800 278680800
3.pajak PPH 3802926.6 3802926.6 3802926.6 3802926.6 3802926.6 4817040.36 4817040.36 4817040.36
laba 72255605.4 72255605.4 72255605.4 72255605.4 72255605.4 82813937.49 82813937.49 82813937.49
90000 1065000 2660000 920000
re-investasi 90000 1065000 1155000 2750000 90000 1155000 2750000 90000
benefit 69301072.07 68326072.07 68236072.07 66641072.07 69301072.1 134457334.3 132862334.3 135522334.3
penyusutan 2774533.333 2774533.333 2242033.333 1887866.667 2774533.33 2150033.333 2774533.333 1887866.667
cost 310901587.9 311876587.9 311434087.9 312674921.3 310901588 346532201.7 348751701.7 345205035

tahun ke-
komponen tahun ke-9 tahun ke-10 tahun ke-11 tahun ke-12 tahun ke-14 tahun ke-15
13
pemasukan 481704036 481704036 602130045 602130045 602130045 602130045 602130045
pengeluaran
1. biaya tetap 59729328 59729328 59729328 59729328 59729328 59729328 59729328
2. biaya variabel 278680800 278680800 357932800 357932800 357932800 357932800 357932800
3.pajak PPH 4817040.36 4817040.36 6021300.45 6021300.45 6021300.45 6021300.45 6021300.45
laba 82813937.49 82813937.49 118467953.9 118467953.9 118467954 118467953.9 118467953.9
7838000 7193500
re-investasi 3815000 2075000 90000 3670000 1155000 90000 1155000
benefit 131797334.3 133537334.3 175492083.2 171912083.2 174427083 175492083.2 174427083.2
346091701.7 346091701.7 426547961.8 426547961.8 426547962 426547961.8 426547961.8
penyusutan 2242033.333 2774533.333 1898733.333 1355366.667 2774533.33 2774533.333 2242033.333
cost 349284201.7 348076701.7 425672161.8 428708795.1 427612962 426547961.8 427080461.8
b. Sewa bangunan dan Tanah
Keterangan Luas Frekuensi Satuan Harga/bulan Total harga
(Rp) (Rp)
Sewa Luas bangunan: 180 Bulan 2000000 36000000
bangunan 325m2
dan tanah Luas tanah:
470 m2

c. Investasi Tempat Pencucian Ubi Kayu


Harga Jumlah
Kebutuhan Dimensi Jumlah (Rp) (Rp)
25 cm x 10 cm x
Batu Bata 5 cm 480 300 144000
Semen 3 64500 193500
Keramik 20 cm x 20 cm 350 3520 1232000
Tukang 3 hari 2 50000 300000
Pasir m^3 1 225000 225000

Total 2094500
d. Perizinan
Komponen biaya
SIUP
TDP
2700000
izin bangunan
izin gangguan
perizinan limbah 700000
pendirian industri 600000
Depkes 800000
Total 4800000

 Total Investasi
= investasi alat+investasi tanah dan bangunan +investasi kolam pencucian+ biaya
perizinan industri
= Rp 19191000+ Rp36000000+Rp2094500 + Rp 4800000
= Rp 386085500
4. Depresiasi/Penyusutan
Pada depresiasi, apabila umur ekonomis pada alat tersebut pada tahun ke-n
sudah habis maka SV diasumsikan bernilai nol karena alat dianggap tidak
memiliki nilai lagi. Rumus untuk mengitung depresiasi yaitu :
D= (harga awal- SV)/ umur ekonomis

Berikut adalah tabel depresiasi alat yang digunakan pada agroindustri tape:

umur
nama alat harga awal SV ekonomis penyusutan
No (tahun)
1 Pisau 75000 0 1 75000

2 Telenan 15000 0 1 15000


3 Bak 60000 0 2 30000
4 Dandang 1000000 0 2 500000
5 Kompor Gas Jos 310000 0 5 62000
6 Kolam Pencucian 2094500 0 15 139633.333
7 Kursi dingklik plastik 40000 0 3 13333.3333
8 Tabung Gas LPG 300000 0 15 20000
9 regulator 150000 0 5 30000
10 meja kantor 350000 0 15 23333.3333
11 kursi kantor 140000 0 15 9333.33333
12 kursi dan meja tunggu 3185000 0 15 212333.333

13 timbangan 2600000 0 10 260000


komputer Compac
14 i3 Xtreme Intel 2688000 0 10 268800

printer EPSON M200


15 Laser Monochrome 2350000 0 3 783333.333
Telepon kantor
16 Panasonic 240000 0 15 16000
17 kipas angin GMC 501 270000 0 3 90000
18 gayung 5000 0 2 2500
19 meja panjang 2550000 0 10 255000
20 rak pendingin 884000 0 15 58933.3333
jumlah 19306500 0 2864533.33
5. Biaya Pada Perencanaan Proyek Industri Tape
a. Biaya Pada Tahun ke 1-5
Pada tahun ke-1 hingga tahun ke-5 industri tape ini menggunakan kapasitas
100 kg per prokduksinya dan menghasilkan 300 besek tape dengan berat 250
gr per produksinya sehingga:
 Biaya Variabel per tahun
harga/
Harga
no keterangan kebutuhan satuan satuan
(Rp)
(Rp)
1 bahan baku
a. singkong 19200 kg 2000 38400000
a. ragi 14592 gr 1400 20428800
ukuran
2 2x1
Promosi 12 meter 17000 51000
3 bahan bakar 12 tabung 100000 1200000
kemasan tape
5
(besek+label) 57600 buah 1200 69120000
6 kertas 3 rim 35000 105000
pegawai
7
produksi 12 orang 50000 115200000
jumlah 244504800

 Biaya Tetap per tahun


harga/unit total harga
no keterangan jumlah satuan daya
(Rp) (Rp)
1 gaji karyawan 3 orang 1500000 54000000
2 biaya listrik
3 a. lampu 13 biji 36 5222.88 1880236.8

4 b.komputer 1 set 81 602.64 216950.4

5 c.kipas angin 1 buah 12 89.28 32140.8


biaya air untuk
6 11-20 m3 8000 2880000
industri(PDAM)
per
7 biaya telpon 1 60000 720000
bulan
jumlah 59729328

Jumlah Produksi per tahun = 57600 besek/ tahun


Harga Pokok Produk = (biaya variabel+biaya tetap)/jumlah produksi
= (Rp 244504800 + Rp 59729328)/ 57600 besek
= Rp 5281.843/ besek
Pada industry tape ini mengambil keuntungan sebanyak 25% sehingga
keuntungan yan didapat yaitu:
Keuntungan per kotak = 25% x harga pokok produksi
= 25% x Rp 5281.843/besek
= Rp 1320.46/besek

Harga Jual = Biaya Pokok Produksi + Persen Keuntungan


= Rp 6602.3031/ besek

Pendapatan per tahun = jumlah tape per produksi x frekuensi produksi per
bulan x 12 bulan x harga jual

= 300 kotak x 16 x 12 bulan x Rp 6602.3031


= Rp 380292660

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2013,


PPh Final untuk pajak UKM adalah pajak atas penghasilan dari usaha yang
diterima atau diperoleh Wajib Pajak yang memiliki peredaran bruto atau omzet di
bawah Rp 4,8 miliar dalam setahun. Jadi semua transaksi penjualan perusahaan
per bulan harus dijumlahkan terlebih dahulu, kemudian dikalikan 1%.

PPH = 1% x pendapatan kotor


= 1% x Rp Rp 380292660

= Rp Rp 3802926.6

Keuntungan per tahun = pendapatan-(biaya variable + biaya tetap + pajak


PPH
= Rp 380292660-( Rp 244504800 + Rp 59729328 +
Rp 3802926.6

= Rp 72255605 /tahun

b. Biaya Pada Tahun ke 6-10


Pada tahun ke-6 hingga tahun ke-10 industri tape ini mengalami kenaikkan
kapasitas 120 kg per prokduksinya dan menghasilkan 340 besek tape dengan
berat 250 gr per produksi sehingga
 Biaya Variabel

harga/
Harga
no keterangan kebutuhan satuan satuan
(Rp)
(Rp)
1 bahan baku
a. singkong 23040 kg 1800 41472000
a. ragi 18252 gr 1400 25552800
ukuran
2 2x1
promosi 12 meter 17000 51000
3 bahan bakar 15 tabung 100000 1500000
kemasan tape
5
(besek+label) 72960 buah 1000 72960000
6 kertas 3 rim 35000 105000
pegawai
7
produksi 12 orang 60000 138240000
Jumlah 279880800

 Biaya Tetap

keterangan jumlah satuan daya harga/unit total harga

gaji karyawan 3 orang 1500000 54000000


biaya listrik
a. lampu 13 biji 36 5222.88 1880236.8
b.komputer 1 set 81 602.64 216950.4

c.kipas angin 1 buah 12 89.28 32140.8


biaya air untuk
11-20 m3 8000 2880000
industri(PDAM)
per
biaya telpon 1 60000 720000
bulan
jumlah 59729328

Jumlah produksi per tahun = 72960 besek

Harga pokok produk = Rp 5281.8425

Pada industry tape ini mengambil keuntungan sebanyak 25% sehingga


keuntungan yan didapat yaitu:
Keuntungan per besek = Rp 1320.460625

Harga jual per besek = Rp 6602.303125

Pendapatan per tahun = Rp 481704036

PPh = Rp 4817040.36

Laba =Rp 137276867.6

c. Biaya Pada Tahun ke 11-15


Pada tahun ke-11 hingga tahun ke-15 industri tape ini mengalami
kenaikkan kapasitas 150 kg per prokduksinya dan menghasilkan 475 besek
tape dengan berat 250 gr per produksi sehingga:
 Biaya Variabel

harga/ Harga
no keterangan kebutuhan satuan
satuan (Rp) (Rp)
1 bahan baku
a. singkong 28800 kg 1500 43200000
a. ragi 22812 gr 1400 31936800
2 promosi ukuran
2x1
12 meter 17000 51000
3 bahan bakar 18 tabung 100000 1800000
5 kemasan tape 91200 buah 1200 109440000
(besek+label)
6 kertas 3 rim 35000 105000
7 pegawai
produksi 12 orang 75000 172800000
jumlah 359332800

 Biaya Tetap
harga/unit total harga
keterangan jumlah satuan daya
(Rp) (Rp)
gaji karyawan 3 orang 1500000 54000000
biaya listrik
a. lampu 13 biji 36 5222.88 1880237
b.komputer 1 set 81 602.64 216950.4
c.kipas angin 1 buah 12 89.28 32140.8
biaya air untuk
11-20 m3 8000 2880000
industri(PDAM)
biaya telpon 1 perbulan 60000 720000
jumlah 59729328

Jumlah produksi per tahun = 91200 besek

Harga pokok produk = Rp 5281.8425

Pada industry tape ini mengambil keuntungan sebanyak 25% sehingga


keuntungan yan didapat yaitu:
Keuntungan per besek = Rp 1320.460625
Harga jual per besek = Rp 6602.303125

Pendapatan per tahun = Rp 602130045

PPh = Rp 6021300.45

Laba =Rp 177046616.6

6. Casflow tahun ke-0 hingga tahun ke-15

1.655.280.000
1.324.224.000

1.039.338.194

Rp 319033431

Rp 422528418

Rp 570621378
Rp 369585500
7. Layout Industri Tape

18,8 m

11m

22,5 m

25 m
Keterangan :
1. Ruang kantor (4 x 4 m)
2. Gudang produk (8 x 6 m)
3. Ruang pengemasan (6 x 3 m)
4. Gudang kemasan (8 x 4 m)
5. Ruang produksi (2 x 2 m)
6. Ruang pencucian (2,5 x 2 m)
7. R. pengupasan dan pemotongan (4 x 4 m)
8. Gudang bahan baku (8 x 6 m)
9. Kamar mandi (3 x 2 m)
10. Mushola (2 x 1 m)
8. Penempatan Lokasi Industri Tape
Upaya pengembangan agroindustri secara tidak langsung membantu
meningkatkan perekonomian petani dengan peran sebagai penyuplai bahan baku.
Pengembangan agroindustri merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan
nilai tambah produk hasil pertanian serta mengubah sistem pertanian yang semula
masih sederhana menjadi lebih maju. Kegiatan agroindustri skala kecil dan rumah
tangga dapat menggunakan bahan baku yang berada disekitar lingkungannya
sehingga dapat memanfaatkan potensi yang ada dengan sebaik-baiknya seperti
singkong atau ubi kayu yang biasanya ditanam di pekarangan rumah atau sawah.

Alternatif Kriteria Nilai Pering


Lokasi Keter Jarak Kemu Keterse Jumlah Alterna kat
Usaha sedian Dengan dahan diaan Pesaing tif
(Kecama Bahan Pasar Trans Tenaga
tan) Baku portasi Kerja
Sukoram 2 3 1 2 1 1,5
bi
Patrang 1 1 3 1 3 1,8
Kebonsari 3 1 1 3 1 1,8
Kaliwates 3 2 3 3 1 2,4
Ambulu 3 2 1 2 3 2,2
Bobot 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
Kriteria

Sukorambi = 2 (0,2) + 3 (0,2) + 1 (0,2) + 2 (0,2) + 1 (0,1) = 1,5


Patrang = 1 (0,2) + 1 (0,2) + 3 (0,2) + 1 (0,2) + 3 (0,2) = 1,8
Kebonsari = 3 (0,2) + 1 (0,2) + 1 (0,2) + 3 (0,2) + 1 (0,2) = 1,8
Kaliwates = 3 (0,2) + 2 (0,2) + 3 (0,2) + 3 (0,2) + 1 (0,2) = 2,4
Ambulu = 3 (0,2) + 2 (0,2) + 1 (0,2) + 2 (0,2) + 3 (0,2) = 2,2
Keterangan:
 Ketersediaan bahan  Jarak dengan pasar  Kemudahan
baku 1 = Dekat transportasi
1 = Sedikit 2 = Agak Jauh 1 = Susah
2 = Agak Banyak 3 = Jauh 2 = Cukup Mudah
3 = Banyak 3 = Mudah

 Ketersediaan tenaga  Jumlah pesaing


kerja 1 = Sedikit
1 = Sedikit 2 = Cukup Banyak
2 = Cukup Banyak 3 = Banyak
3 = Banyak
Dengan menggunakan perumusan Bayes diperoleh nilai alternatif 1,2,3,4,5
dengan masing-masing lokasi usaha agroindustri tape yaitu di daerah kecamatan
kaliwates, ambulu, patrang, kebonsari dan sukorambi. Selanjutnya peringkat yang
diperoleh dari hasil matriks keputusan pemilihan lokasi usaha agroindustri tape
singkong yang sesuai Teknik Bayes yaitu peringkat 1 di daerah kaliwates,
ambulu, patrang, kebonsari dan sukorambi.

9. Analisis Kelayakan Ekonomi


a. Net Present Value (NPV)
NPV merupakan metode penilaian investasi yang menggunakan discounted
cash flow, yaitu mempertimbangkan nilai waktu uang (time value of money) pada
aliran kas yang terjadi. NPV merupakan selisih antara pengeluaran dan
pemasukan yang telah didiskon dengan menggunakan social opportunity cost of
capital sebagai discount factor, atau arus kas yang diperkirakan pada masa yang
akan datang yang didiskontokan pada saat ini. Cara mengitung NPV dapat
menggunakan rumus

Keterangan:
Bt = benefit proyek tahun ke-t
Ct = cost proyek pada tahun ke-t
t = tahun ke-t
n = umur ekonomis proyek
i = tingkat suku bunga yang berlaku (persen)
berikut adalah table perhitungan nilai NPV pada agroindustri tape
tahun pendapatan pengeluaran Net Beneffit DF 12% NPV
0 0 386085500 0 1 0
1 380292660 310901587.9 69391072.07 0.892857 61956314.35
2 380292660 311876587.9 68416072.07 0.797194 54540873.78
3 380292660 311434087.9 68858572.07 0.71178 49012171.49
4 380292660 312674921.3 67617738.73 0.635518 42972295.39
5 380292660 310901587.9 69391072.07 0.567427 39374357.84
6 481704036 346532201.7 135171834.3 0.506631 68482257.97
7 481704036 348751701.7 132952334.3 0.452349 60140884.1
8 481704036 345205035 136499001 0.403883 55129657.13
9 481704036 349284201.7 132419834.3 0.36061 47751919.76
10 481704036 348076701.7 133627334.3 0.321973 43024425.32
11 602130045 425672161.8 176457883.2 0.287476 50727424.8
12 602130045 428708795.1 173421249.9 0.256675 44512915.43
13 602130045 427612961.8 174517083.2 0.229174 39994811.21
14 602130045 426547961.8 175582083.2 0.20462 35927572.97
15 602130045 427080461.8 175049583.2 0.182696 31980904.39
Total 725528785.9

 Berdasarkan hasil perhitungan NPV tersebut diketahui bahwa nilai NPV


sebesar Rp 725528785.9
b. B/C ratio

tahun pendapatan pengeluaran Net Beneffit DF 12%


0 0 386085500 0 1
1 380292660 310901587.9 69391072.07 0.892857
2 380292660 311876587.9 68416072.07 0.797194
3 380292660 311434087.9 68858572.07 0.71178
4 380292660 312674921.3 67617738.73 0.635518
5 380292660 310901587.9 69391072.07 0.567427
6 481704036 346532201.7 135171834.3 0.506631
7 481704036 348751701.7 132952334.3 0.452349
8 481704036 345205035 136499001 0.403883
9 481704036 349284201.7 132419834.3 0.36061
10 481704036 348076701.7 133627334.3 0.321973
11 602130045 425672161.8 176457883.2 0.287476
12 602130045 428708795.1 173421249.9 0.256675
13 602130045 427612961.8 174517083.2 0.229174
14 602130045 426547961.8 175582083.2 0.20462
15 602130045 427080461.8 175049583.2 0.182696
Total

tahun
ke- benefit*DF cost*DF
1 61956314.35 277590703.5
2 54540873.78 248626106.5
3 49012171.49 221672632.3
4 42972295.39 198710565.1
5 39374357.84 176413910.5
6 68482257.97 175563997.9
7 60140884.1 157757558.6
8 55129657.13 139422523.9
9 47751919.76 125955384.7
10 43024425.32 112071382.2
11 50727424.8 122370574.7
12 44512915.43 110038869.8
13 39994811.21 97997854.21
14 35927572.97 87280164.01
15 31980904.39 78026003.63
total 725528785.9 2329498231
B/C=

Berdasarkan hasil perhitungan diatas diketahui bahwa: b/c rasio sesbesar


0.311452817, dimana nilai tersebut kurang dari 1 sehingga dapat dikatakan usaha
agrondustrii tape tersebut adalah tidak layak

c. IRR

IRR merupakan indikator tingkat efisiensi dari suatu investasi. Suatu


proyek/investasi dapat dilakukan apabila laju pengembaliannya (rate of return)
lebih besar dari pada laju pengembalian apabila melakukan investasi di tempat
lain (misalnya bunga deposito bank). IRR merupakan suku bunga yang akan
menyamakan jumlah nilai sekarang dari penerimaan yang diharapkan diterima
(present value of future proceed) dengan jumlah nilai sekarang dari pengeluaran
untuk investasi. IRR juga merupakan tingkat keuntungan (%) yang diperkirakan
akan dihasilkan proyek. Berikut adalah table perhitungan IRR:

DF
tahun revenue cost net benefit DF12% NPV 23,128% NPV 2
0 0 386085500 -386085500 1 -386085500 1 -386085500
1 380292660 310901587.9 69391072.07 0.892857 61956314.35 0.81216295 56356857.96
2 380292660 311876587.9 68416072.07 0.797194 54540873.78 0.65960866 45127833.7
3 380292660 311434087.9 68858572.07 0.71178 49012171.49 0.53570972 36888206.2
4 380292660 312674921.3 67617738.73 0.635518 42972295.39 0.43508359 29419368.24
5 380292660 310901587.9 69391072.07 0.567427 39374357.84 0.35335877 24519943.85
6 481704036 346532201.7 135171834.3 0.506631 68482257.97 0.2869849 38792275.57
7 481704036 348751701.7 132952334.3 0.452349 60140884.1 0.23307851 30988331.32
8 481704036 345205035 136499001 0.403883 55129657.13 0.18929773 25838950.59
9 481704036 349284201.7 132419834.3 0.36061 47751919.76 0.1537406 20358304.86
10 481704036 348076701.7 133627334.3 0.321973 43024425.32 0.12486242 16685032.36
11 602130045 425672161.8 176457883.2 0.287476 50727424.8 0.10140863 17894352.5
12 602130045 428708795.1 173421249.9 0.256675 44512915.43 0.08236033 14283032.02
13 602130045 427612961.8 174517083.2 0.229174 39994811.21 0.06689001 11673449.76
14 602130045 426547961.8 175582083.2 0.20462 35927572.97 0.05432559 9538600.175
15 602130045 427080461.8 175049583.2 0.182696 31980904.39 0.04412123 7723403.124
Total 339443285.9 2442.238015
IRR diperoleh dengan cara coba-coba (trial and error ). Berdasarkan hasil
coba-coba didapat suku bunga sebesar 23,128% untuk mendapatkan IRR
mendekati nol. berdasarkan perhitungan IRR dapat disimpulkan bahwa
agroindustri tape tersebut dapat dikatakan layak karena IRR >dari tingkat suku
bunga bank yang ditentukan (12%)
IRR= i2+ (NPV1/(NPV1-NPV2)*i1
IRR = 35.12808634 %
d. Pay Back Period

komponen rincian biaya


Pendapatan per
tahun 380292660
Pendapatan per
bulan 31691055
Investasi 386085500
12.18279101

Untuk menentukan nilai pay back period didapatkan dari rumus berikut ini :
PBP = Investasi / pendapatan per bulan
Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan bahwa nilai pay back period
didapatkan sebesar 12,18 bulan jika di jadikan hari yaitu 12 bulan 5 hari, jadi
dapat disimpulkan bahwa untuk mengembalikan investasi dibutuhkan waktu
selama 12 bulan 5 hari untuk menutupi biaya investasi.

Anda mungkin juga menyukai