Anda di halaman 1dari 14

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMELIHARAAN

UDANG VANAMEI (Litopenaeus vannamei)


SECARA SEMI INTENSIF

Oleh:
Rukyyah Muhiddin
Nit : 16.3.05.056

PROGRAM STUDI TEKNIK BUDIDAYA PERIKANAN


KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN
BONE
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat Rahmat
dan Hidayah-Nya tugasini dapat diselesaikan dengan judul “Studi Kelayakan
Usaha Udang Vanamei (Litopenaeus vannamei) Sistem Semi Intensif”.
Penyusunan tugas ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Usaha Budidaya Perikanan dan untuk mengetahui apakah usaha
tersebut layak untuk dijadikan suatu usaha. Dalam penyusunan tugas ini, tidak
sedikit hambatan yang penyusun hadapi. Namun penyusun menyadari bahwa
kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat doa kedua orang tua
serta bantuan dan dorongan teman-teman sehingga kendala-kendala yang
penyusun hadapi dapat teratasi.
Semoga tugas ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca. Penyusun menyadari bahwa tugas ini
masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen
pengampuh mata kulaih Manajemen Usaha Budidaya Air Laut penyusun meminta
masukannya demi perbaikan pembuatan tugas di masa yang akan datang dan
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.
DAFTAR ISI
SAMPUL........................................................................................................ 1
KATA PENGANTAR................................................................................... 2
DAFTAR ISI.................................................................................................. 3
DAFTAR TABEL.......................................................................................... 4
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................... 5
B. Gambaran Umum................................................................................ 5
1. Biodata pengusaha......................................................................... 5
2. Alamat usaha................................................................................. 5
3. Alamat pemilik.............................................................................. 5
4. Data usaha..................................................................................... 5
5. Aspek manajemen......................................................................... 6
BAB II ANALISA USAHA
A. Biaya Investasi..................................................................................... 7
B. Biaya Penyusutan Alat Tahan Lama................................................... 7
C. Biaya Operasional............................................................................... 7
D. Bunga Biaya Modal............................................................................. 9
E. Output.................................................................................................. 9
F. Input..................................................................................................... 9
G. Keuntungan.......................................................................................... 10
H. Benefit Cost Ratio............................................................................... 10
I. Break Event Point................................................................................ 10
J. Payback Period.................................................................................... 11
K. Return of Invesment/Rentabilitas........................................................ 11
L. Pertimbangan Penerimaan(R/Cratio)................................................... 12
M. Net Present Value (NVP).................................................................... 12
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Biaya investasi........................................................................................... 7
2. Penyusutan alat tahan lama........................................................................ 7
3. Biaya tetap budidaya rumput laut.............................................................. 8
4. Biaya variabel budidaya rumput laut......................................................... 8
5. Biaya bunga modal.................................................................................... 9
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Udang adalah komoditas andalan dari sektor perikanan yang merupakan salah
satu penghasil devisa bagi negara. Permintaan pasar domestik mapun dari manca
negara cenderung mengalami peningkatan, sehingga usaha membudidayakan
udang memiliki prospek yang cerah untu dijadikan bisnis yang menguntungkan.
Udang vanamei di kalangan petambak semakin populer, karena udang
vannamei lebih tahan terhadap goncangan kondisi lingkungan yang ekstrim.
Dengan semakin bertambahnya permintaan pasar akan udang vannamei yang juga
terus mengingkat yang memici paa petambak untuk dapat memproduksi udang
sebanyak-banyaknya, maka diperlukan teknik budidaya udang vannamei yang
tepat dan harus ramah lingkungan, dan akan mempengaruh keberhasilan usaha
budidaya tersebut. Salah satu teknik budidaya yang ramah lingkungandan dapat
diterapkan ialah budidaya pembesaran dengan teknologi semi intensif.
Maka dari itu saya mengajukan proposal tentang \’Budidaya Udang
Vannamei di Semi Intensif”.

B. GambaranUmum
1. Biodata pengusaha
Nama : Rukyyah Muhiddim
TTL : Palopo, 14 januari 1998
2. Alamat Usaha
Usaha yang akan dijalankan bertempat di:
Kelurahan : Pallette
Kecamatan : Tanete Riattang Timur
Kabupaten : Bone
Provinsi : Sulawesi Selatan
3. AlamatPemilik
Desa : Jl. Sulawesi XVIII Blok B 22 No. 8
Kecamatan : Wara Timur
Kabupaten/Kota : Palopo
Provinsi : Sulawesi Selatan
4. Data Usaha
a. Sektor usaha
Usaha yang direncanakan yaitu usaha yang bergerak di bidang budidaya
udang vanamei (Panaeus vannamei) di tambak busmetik.
b. Jenis produksi
Jenis produk yang akan dihasilkan yaitu berupa udang vanamei dengan
size 50.
c. Tahun mulai produksi yakni pada tahun 2019
5. Aspek manajemen
a. Riwayat pengelola perusahaan
Pengelola perusahaan merupakan taruna Politeknik Kelautan dan Perikanan
Bone Prodi Teknik Budidaya Perikanan tingkat perdana. Telah menyelesaikan
pendidikan tingkat menengah atas di SUPM Negeri Bone pada tahun 2016.
b. Susunan organisasi
Ketua : Rukyyah Muhiddin
Wakil Ketua : Izma
Sekertaris : Misra Syam
Bendahara : Angelina S. Paginta
II. ANALISA USAHA
A. Biaya Investasi
Biaya investasi adalah seluruh biaya yang dikeluarkan mulai kegiatan itu
berlangsung sampai kegiatan tersebut mulai berjalan. Biaya investasi untuk
budidaya udang vanamei dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1.Biaya investasi
Harga Satuan
No Nama Alat Volume Satuan (Rp.) Total Harga
1 Tambak 1,350 m2 15,000 20,250,000
2 Kincir 3 buah 6,000,000 18,000,000
3 Pompa Air 2 buah 4,000,000 8,000,000
4 Tandon 1,000 m2 15,000 15,000,000
5 Rumah Jaga 1 unit 5,000,000 5,000,000
6 Plastik PE 6 Roll 1,750,000 10,500,000
7 Timbangan Pakan 1 unit 300,000 300,000
8 Ember Pakan 2 unit 30,000 60,000
9 Anco 2 unit 200,000 400,000
10 Serok 1 unit 10,000 10,000
11 Tasi 15 Roll 10,000 150,000
12 Jaring Panen 1 Unit 150,000 150,000
13 Waring 2 Roll 400,000 800,000
14 Alat Ukur Kualitas Air 1 Set 1,500,000 1,500,000
15 Genset 1 Unit 2,500,000 2,500,000
82,620,000
Jumlah

B. Biaya Penyusutan Alat Tahan Lama


Biaya penyusutan alat tahan lama dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Penyusutan alat tahan lama
JUE Penyusuta
Penyusutan
No Barang Total Harga (Tahun NS n Perbulan
perperiode
) (Rp.)
1 Kincir 18,000,000 5 900,000 285,000 1,140,000.0
2 Pompa Air 8,000,000 10 400,000 63,333 253,333.3
3 Rumah Jaga 15,000,000 10 500,000 120,833 483,333.3
4 Plastik PE 10,500,000 10 0 87,500 350,000.0
5 Timbangan 300,000 5 25,000 4,583 18,333.3
6 Ember Pakan 60,000 4 0 1,250 5,000.0
7 Anco 400,000 2 0 16,667 66,666.7
8 Serok 10,000 6 0 139 555.6
9 Tasi 150,000 3 0 4,167 16,666.7
10 Jaring Panen 150,000 2 0 6,250 25,000.0
11 Waring 800,000 2 0 33,333 133,333.3
Alat Ukur
12 Kualitas Air 1,500,000 4 0 31,250 125,000.0
13 Genset 5,000,000 5 100,000 81,667 326,666.7
735,972 2,943,888.9
Jumlah

C. Biaya Operasional
Biaya operasional adalah seluruh biaya yang dikeluarkan selama produksi itu
berlangsung. Biaya operasional dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Biaya tetap
Biaya tetap merupakan biaya yang penggunaannya tidak habis dalam satu
masa produksi, uraian biaya tetap dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3.Biaya tetap pada budidaya udang vanamei
N
o Uraian Perbulan Perperiode Pertahum
1 Gaji Karyawan @ 2 org 1,000,000 8,000,000 24,000,000
2 Listrik 450,000 1,800,000 5,400,000
3 Sewa Tanah 0 3,000,000 9,000,000
Jumlah 12,800,000 38,400,000

2. Biaya variable
Biaya variable merupakan biaya yang habis dalam satu kali produksi. Uraian
data variable pada kegiatan budidaya udang vanamei dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4.Biaya variable padabudidaya udang vanamei
N Volu Harga Satuan
o Bahan me (Rp.) Perperiode Pertahun
180,00
1 Benur udang 0 45 8,100,000 24,300,000
2 Pakan udang 100 450,000 45,000,000 135,000,000
3 Dolomit 300 10,000 3,000,000 9,000,000
4 Kaporit 15 500,000 7,500,000 22,500,000
5 Probiotik Bi klin 20 175,000 3,500,000 10,500,000
6 Probiotik Super NB 20 425,000 8,500,000 25,500,000
7 Vitamin 2 300,000 600,000 1,800,000
Panen, Packing dan
8 pemasaran     1,500,000 4,500,000
77,700,000 233,100,000
Jumlah
Jadi biaya operasional budidaya udang vanamei:
Biaya opersaional = Biaya tetap + Biaya Variabel
 Per Periode = Rp 12.800.000, -+ Rp 77.700.000,-
= Rp. 90.500.000,-
 Per Tahun = Rp. 38,400,000,-+ Rp. 233.100.000,-
= Rp.260.500.000,-

D. Bunga Biaya Modal


Table 5. Biaya Bunga Modal

No Jenis Biaya Jumlah Suku Bunga/Tahun Bunga/Priode


Bunga/Tahun
(Rp)
1 Biaya Penyusustan 2,943,888.9,- 17% 500,461.11,- 166,820.37

2 Biaya Tetap 12,800,000,- 17% 4,658,000.00,- 1,552,666.7

3 Biaya Variabel 77,700,000,- 17% 13,209,000,- 4,403,000

Total 18,367,461.1,- 6,122,487.0

E. Output
Output merupakan semua biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan produksi.
Output dapat dihitung dengan cara sebagai berikut.
Out put : Biaya penyusutan + biaya tetap + Biaya variabel +bunga biaya
Output/priode = 2,943,888.9+12,800,000,-+ 77,700,000,-+ 6,122,487.,-

= 111,811,350.0
,-
F. Input
Dengan SR 90 %, Hasil panen = 162.000 ekor
1. Size 50
2. Total hasil panen = 3.240 kg

3. Dijual dengan harga = Rp 60.000,-/kg


Jadi hasil yang diperoleh = Rp. 194.400.000
Keterangan:
a. Lama pemeliharaan dan persiapan sampai panen = 4 bulan
b. Satu tahun diperoleh 3 siklus

G. Keuntungan

Keuntungan adalah selisih antara pendapatan total dengan biaya total. Bila
dalam suatu usaha, pendapatan lebih besar disbanding dengan biaya yang
digunakan maka nilai laba akan plus, berarti usaha tersebut memperoleh
keuntungan. Keuntungan dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:

Keuntungan = Input – Output


= Rp. 194.400.000,- – Rp. 111,811,350,-
= Rp.82.588.650,-
H. Benefit Cost Ratio

Benefit cost ratio ( b / c ) adalah nilai kelayakan suatu usaha.  Yang fungsinya
untuk mengetahui sesuatu harus diproduksi pada periode berikutnya. B/C ratio
dapat dihitung dengan cara sebagai berikut :

B/C ratio = Hasil Penjualan : Modal Produksi

= Rp. 194.400.000,- : Rp.82.620.000,-

= 2,35

Artinya, usaha budidaya udang vanamei layak karena setiap kita


mengeluarkan Rp.1 akan diperoleh hasil Rp.2.35

I. Break Event Point

Break even point adalah suatu nilai dimana hasil penjualan produksi sama
dengan biaya produksi sehingga pengeluaran sama dengan pendapatan. Pada saat
itu pengusaha mengalami impas, tidak untung dan tidak rugi.

Suatu usaha dikatakan layak, jika nilai BEP produksi lebih besar dari jumlah
unit yang sedang diproduksi saat ini dan BEP harga harus lebih rendah daripada
harga yang berlaku saat ini, dimana BEP produksi dan BE  harga dapat dihitung
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Total Biaya
BEP Produksi=
Harga Produksi

Total Biaya
BEP Harga=
Total Produksi

BEP Produksi=Rp . 111,811,350 ,− ¿ ¿


Rp.60 .000 ,−¿¿

= 1.863,52

Artinya dengan total biaya sebanyak Rp. 111.811.350,- dan harga jual Rp
21.000,-, maka untuk mencapai titik impas jumlah rumput laut kering yang dijual
adalah sebanyak 1.863,52 kg. sedangkan

BEP Harga=Rp . 111.811.350 ,− ¿ ¿


3.240

= Rp. 34.509,-

Artinya dengan jumlah produksi sebanyak 3240 kg dan total biaya


sebanyakRp.111.811.350,- maka untuk mencapai titik impas harga jual benih
paling minimal Rp.34.509,-.

J. Payback Period
Payback period dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:
Payback period = Total Investasi :Laba

= Rp. 82.620.000: Rp82.588.650.


= 1,03
Dari hasil perhitungan di atas mengatkan bahwa ivesatasi sebesar
Rp.82.620.000,- memerlukan 1,03 kali priode usaha untuk mengembalikan
seluruh modal dan investasi.

K. Return of Invesment/ Rentabilitas ( ROI)

Return of invesment (roi) merupakan nilai keuntungan yang diperoleh


pengusaha dari setiap jumlah uang yang diinvestasikan dalam periode waktu
tertentu. Analisis roi dihitung untuk mengukur sampai seberapa besar
kemampuannya dalam mengembalikan modal yang telah ditanam. Dengan
demikian dapat digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal dalam
perusahaan tersebut. Rentabilitas dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:

Laba /Keuntungan
Rentabilitas= x 100 %
Biaya Operasional

Rentabilitas=Rp. 82.588 .650 ,− ¿ ¿


Rp. 90.500 .000 ,−¿ x 100 % ¿

= 91.25%

Efesiensi penggunaan modal digunakan untuk mengetahui persentase


kemungkinan pengembalian keuntungan dari investasi yang ditanamkan yaitu
91,25%.

L. Pertimbangan Penerimaan (R/C ratio)


Analisa ini digunakan untuk mengetahui perbandingan antara rasio
pendapatan yang diperoleh terhadap total biaya yang dikeluarkan. R/C ratio dapat
dihitung dengan cara sebagai berikut:
R/C ratio = Penerimaan : Total BiayaPengeluaran

= Rp. 194.400.000,- : Rp.82.620.000,-

= 2,35

Artinya, setiap pengeluaran Rp.1,- dapat menghasilkan keuntungan sebanyak Rp.


2.35,-.
M. Net Present Value (NVP)
NPV merupakan nilai sekarang dari suatu usaha dikurangi dengan biaya
sekarang pada tahun tertentu. Seleksi formal terhadap NPV adalah bila nilai NPV
bernilai positif berarti usaha tersebut layak dan sudah melebihi Social Opportunity
Cost of Capital sehingga usaha ini diprioritaskan pelaksanaannya, bila NPV
bernilai 0 berarti usaha tersebut masih layak dan dapat mengembalikan persis
sebesar Social Opportunity Cost of Capital, dan bila nilai NPV bernilai negative
maka sebaiknya usaha tersebut jangan diteruskan.
NPV menghitung nilai sekarang dari aliran kas yaitu merupakan selisih antara
Present Value (PV) manfaat dan Present Value (PV) biaya. Jadi jika nilai NPV
nya positif (lebih dari 0) artinya nilai bersih sekarang menggambarkan
keuntungan dan layak diaksanakan, namun bila nilai NPVnya sama dengan 0
artinya usaha tersebut tidak untung dan tidak rugi (marginal), sehingga usaha
diteruskan atau tidak terserah kepada pengambil keputusan, sedangkan bila nilai
NPVnya negatif (kurang dari 0) artinya usaha tersebut merugikan sehingga lebih
baik tidak dilaksanakan.
III. PENUTUP
Demikian proposal perencenaan kegiatan usaha budidaya udang vanamei
sistem semi intensif. Berdasarkan dari analisa usaha yang telah dihitung bahwa
usaha budidaya rumput laut layak untuk dijalankan dengan mempertimbangkan
harga jual.

CATATAN DOSEN :
1. Oke
2. Ada beberapa yang salah ketik (diperbaiki)
3. Lengkapi dengan halaman pengesahan dan daftar pustaka

Anda mungkin juga menyukai