Oleh :
SUCI MAULANA
NIT. 16.2.01.030
1
KATA PENGANTAR
Penyusun
Suci Maulana
DAFTAR ISI
2
SAMPUL
KATA PENGANTAR....................................................................................... 2
DAFTAR ISI...................................................................................................... 3
DAFTAR TABEL.............................................................................................. 4
I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang........................................................................................ 5
b. Gambaran Umum ................................................................................... 6
1. Biodata pengusaha............................................................................. 6
2. Alamat usaha..................................................................................... 6
3. Alamat pemilik.................................................................................. 6
4. Data usaha ........................................................................................ 6
c. Hubungan dengan perbankan................................................................... 6
d. Data legalitas............................................................................................ 7
e. Aspek manajemen..................................................................................... 7
II. ANALISA USAHA
A. Biaya Investasi........................................................................................ 8
B. Biaya Penyusutan Alat Tahan Lama....................................................... 8
C. Biaya Operasional................................................................................... 8
D. Biaya Bunga............................................................................................ 9
E. Output...................................................................................................... 10
F. Input........................................................................................................ 10
G. Keuntungan............................................................................................. 10
H. Benefit Cost Ratio................................................................................... 11
I. Break Event point.................................................................................... 11
J. Payback Periode...................................................................................... 12
K. Return Of Invesment/Rentabilitas........................................................... 12
L. Pertimbangan Penerimaan (R/Cratio)..................................................... 13
M. Net Present Value (NVP)........................................................................ 13
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
3
Table
a. Biaya investasi.......................................................................................... 8
b. Penyusutan alat tahan lama....................................................................... 8
c. Biaya tetap................................................................................................ 9
d. Biaya variable budidaya kerang hijau....................................................... 9
e. Biaya bunga modal .................................................................................. 9
BAB I. PENDAHULUAN
4
A. Latar belakang
Kerang merupakan salah satu sumberdaya perikanan yang banyak
diperoleh melalui penangkapan di alam. Kerang hijau adalah salah satu
kerkerangan yang berhasil dibudidayakan atau sering disebut sebagai green
mussels, nama latinnya adalah Perna viridis. Kerang hijau hidup pada
perairan estuari-mangrove dan daerah teluk dengan substrat pasir berlumpur
serta berkadar garam sedang.
Manfaat kerang hijau tidak hanya sebagai bahan pangan manusia
tetapi juga dapat menjadi bahan baku pakan ternak dan perikanan. Kerang
dapat pula sebagai biofilter atau organisan penyaring yang mampu
meningkatkan kualitas lingkungan.
Sumber benih kerang hijau berasal dari benih alam dan di peroleh pada
musim puncak pemijahan di alam. Pengumpulan benih dilakukan dengan
menyediakan tempat untuk menempelnya benih kerang hijau yang biasa
disebut dengan kolektor. Penancapan kolektor bambu atau kayu dapat
dilakukan di perairan dangkal atau kurang dari 4m. Sedangkan kolektor
tersebut terbuat dari serbuk kelapa ,tempurung, cangkang, kerang, potongan
asbes, waring atau jaring bekas digunakan sebagai kolektor gantung.
Pemasangan kolektor bambu dapat bersifat permanen, yaitu kolektor
benih juga sebagai pembesaran dan bersifat non permanen, misalnya kolektor
bambu yang khusus untuk penempelan bibit saja.
Kerang yang tiba dilokasi pembesaran dimasukkan kedalam kantongan
benih. Lalu langsung direndam kedalam bak adaptasai yang terbuat dari beton
atau bak plastik didarat dekat perairan untuk pembesaran. Padat tebar pada
kolam atau pada jaring di laut yaitu 5000 ekor/m3 dipenampungan air
mengalir dengan ukuran benih 0,5-1 cm untuk umur1-2 bulan.
B. Gambaran Umum
5
1. Biodata pengusaha
a. Nama : Suci Maulana
b. Tempat Tanggal Lahir : Paenre’e, 15 Maret 1998
2. Alamat usaha :
Desa : Kambuno
Kecamatan : Pulau Sembilan
Kabupaten : Sinjai
3. Alamat pemilik :
Desa : Lamakkaraseng
Kecamatan : Ulaweng
Kabupaten : Bone
4. Data usaha
Sektor usaha : Pembesaran kerang hijau dengan
metode tancap/bagan
Jenis produksi : Kerajng Hijau
Tahun mulai produksi : 2019
Usaha lain :-
D. Aspek legalitas
6
Ijin domisili usaha : Sudah ada
Surat Ijin Usaha Perusahaan (SIUP) : Sudah ada
Surat tanda pendaftaran industri kecil : Sudah ada
Nomor Peserta Wajib Pajak (NPWP)
Kartu penduduk
Kartu keluarga
E. Aspek manajemen
Riwayat pengelola perusahaan :-
Susunan organisasi perusahaan, yang meliputi susunan :
1. Ketua : Suci Maulana
2. Wakil ketua : Saldi Aditama
3. Sekretaris : Mappelawa
4. Bendahara : Ika Septi
7
II. ANALISA USAHA
A. Biaya Investasi
Biaya investasi adalah seluruh biaya yang dikeluarkan mulai kegiatan
itu berlangsung sampai kegiatan tersebut mulai berjalan.
No Nama Alat Volume Satuan Harga Total Harga
Satuan
(Rp)
1 Bambu 110 Buah 20.000 2.200.000
2 Tali Serabut 500 kg 15.000 7.500.000
3 Tali PE 8 mm 30 kg 50.000 1.500.000
4 Dongkrak kayu 250 Buah 2000 500.000
5 Ongkos 1.500.000
Pemasangan
6 Waring 5 mm 2 Buah 300.000 600.000
7 Perahu/Kapal 1 Unit 9.000.000
Total 22.800.000
C. Biaya Operasional
Biaya operasional adalah seluruh biaya yang dikeluarkan selama
produksi itu berlangsung. Biaya operasional dibagi menjadi dua yaitu :
8
1. Biaya tetap, merupakan biaya yang penggunaannya tidak habis
dalam satu masa produksi. Uaraian biaya tetap dapat dilihat pada table
berikut:
2. Biaya Variabel
Tabel 4. Biaya Variabel
Total 3.165.000,-
D. Biaya Bunga
Tabel 5. Biaya bunga
9
3. Biaya Variabel 3.165.000,- 10% 3,165,000,-
Total 9,832,666,-
Catatan : satu periode pemeliharaan = 6 bulan. Jadi, jumlah modal adalah Rp.
9,832,666,- di bagi 2 = Rp. 4.916,333,-
= Rp. 19.665.332,-
F. Input
a. Hasil panen = 20.000 kg, dengan harga Rp. 1.500/kg
b. Jadi, jumlah hasil penjualan yaitu 20.000 kg x Rp. 1.500/kg =
Rp. 30.000.000,-
Keterangan :
a. Lama pemeliharaan mulai dari persiapan sampai panen = 6 bulan (satu
tahun per 2 priode)
b. Padat tebar =5000 ekor
c. SR = 80%
d. Berat kerang rata-rata = 50 gram/ekor
e. Total hasil panen = 20.000 kg
f. Harga jual = Rp. 1.500,-
g. Hasil yang diperoleh = Rp. 30.000.000,-
G. Keuntungan usaha
Keuntungan adalah selisih antara pendapatan total dengan biaya total.
Bila dalam satu usaha pendapatan yang didapat lebih tinggi dari biaya yang
digunakan maka nilai laba akan plus. Berarti usaha tersebut memperoleh
keuntungan dan dapat dihiyung dengan cara berikut :
10
Input – Output yaitu
Rp. 30.000.000,- - Rp. 19.665.332,- = Rp. 10.665.332,-
H. B/C Ratio
Usaha ini layak dilaksanakan karena setiap kita mengeluarkan Rp. 1,-
akan diperoleh hasil Rp. 1,5,-
Break event point adalah suatu nilai dimana hasil penjualan produksi
sama dengan biaya produksi sehingga pengeluaaran sama dengan pendapatan
pada saat itu pengusaha mengalami impas tidak untung dan tidak rugi.
Suatau yang seda dikatiak layak jika nilai BEP produksi lebih besar dari
jumlah unit yang sedang di produksi saat ini dan BEP harga harus lebih rendah
daripada harga yang berlaku saat ini dimana BEP produksi dan BE harga dapat
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
11
BEP Produksi = Rp. 19.665.332,- : Rp. 1.500,- = 13,110
Artinya dengan total biaya sebanyak Rp. 19.665.332,- dan harga jual
Rp.1.500,- maka untuk mencapai titik impas jumlah kerang hijau yang dijual
adalah sebanyak Rp. 13,110 Kg. Sedangkan,
J. Payback Priode
Payback periode dihitung dengan cara sebagai berikut :
Total Investasi : Laba
Rp. 22.800.000 : Rp. 10.665.332,- = 2,13
Dari hasil perhitungan di atas mengatakan bahwa investasi sebesar
Rp.22.800.000,- memerlukan 2,13 kali periode usaha untuk mengembalikan
seluruh modal dan investasi.
K. Return Of Invesment/Rentabilitas
Merupakan keuntungan yang diperoleh pengusaha dari setiap jumlah
uang yang diinvestasikan dalam periode waktu tertentu. Analisis ROI dihitung
untuk mengukur sampai seberapa besar kemampuannya dalam mengembalikan
modal yang telah ditanam. Dengan demikian dapat digunakan untuk mengukur
efisiensi penggunaan modal dalam perusahaan tersebut. Rentabilitas dapat
dihitung dengan cara sebagai berikut :
Rentabilitas = Laba/Keuntungan : Biaya Operasional x 100%
Rp. 10.665.332,- : 9.505.833 x 100% = 1,121%
12
Efisiensi penggunaan modal digunakan untuk mengetahui presentase
kemungkinan pengembalian keuntungan dari investasi yang ditanamkan yaitu
1,121 %
13
III. PENUTUP
14