Anda di halaman 1dari 29

PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN

USAHA PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN


DILEDEK
(DIMSUM LELE GLEDEK)
“BERGETAR DISETIAP GIGITANNYA”

Oleh :
Aditya Aqil Pangestu (53176112099)
Ari Liani (53176212107)
Hernanda Adam Gusti (53176112121)
Kurnia Desy Arimukti (53176212130)
Puji Fajar Rizki (53176112152)
Yuliana Dwi Kasmina N. (53176212166)

PROGRAM STUDI PENYULUHAN PERIKANAN


JURUSAN PENYULUHAN PERIKANAN
SEKOLAH TINGGI PERIKANAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan YME atas rahmat dan karunia-Nya,
penulis dapat menyelesaikan “Proposal Kewirausahaan Usaha Pengolahan Hasil
Perikanan” ini. Proposal ini berisi rancangan usaha “DILEDEK” (Dimsum Lele
Gledek). Dengan selesainya proposal ini, penulis mengharapkan dukungan
di dalam pelaksanaan kegiatan kewirausahaan. Ucapan terimakasih disampaikan
kepada :
1. Ibu Yenni Nuraini S.Pi., M.Sc., selaku Ketua Jurusan Penyuluhan
Perikanan.
2. Drs. A.A. Subagio, MM. selaku dosen Mata Kuliah Kewirausahaan.
3. Ganjar Wiryanti, S.ST., M.Si selaku dosen Mata Kuliah
Kewirausahaan.
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
perbaikan di masa yang akan datang. Semoga proposal ini bermanfaat

Bogor, Oktober 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Latar Belakang...............................................................................................1
1.2. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................3
2.1. Taksonomi Ikan Lele................................................................................3
2.2. Deskripsi Produk......................................................................................3
2.3. Proses Produksi.......................................................................................4
2.4. Pasca Produksi.........................................................................................6
2.5. Pemasaran...............................................................................................6
BAB III RENCANA PELAKSANAAN...............................................................8
3.1 Waktu dan Tempat..................................................................................8
3.2 Jenis Kegiatan..........................................................................................8
3.3 Strategi Pemasaran.................................................................................8
3.5 Konsep bisnis...........................................................................................9
3.6 Keunggulan..............................................................................................9
3.7 Resiko Usaha............................................................................................9
3.8 Analisa Usaha..........................................................................................9
3.8.1 Biaya Investasi..............................................................................10
3.8.2 Biaya Tetap...................................................................................10
3.8.3 Biaya Variabel...............................................................................11
3.8.4 Biaya Produksi..............................................................................12
3.8.5 Pendapatan..................................................................................13
3.8.6 Untung dan Rugi..........................................................................13
3.8.7 Break Event Point (BEP)................................................................14
3.8.8 Revenue Cost Ratio (R/C).............................................................15
3.8.9 Return of Invesment (ROI)...........................................................15
3.8.10 Payback Periode (PP).................................................................16
3.9 Analisis SWOT........................................................................................16
3.10 Struktur Kelompok Usaha Dimsum Lele Gledek...................................18
BAB IV PENUTUP..............................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA

ii
DAFTAR TABEL

No. Teks Halaman


1. Biaya Investasi...................................................................................................10
2. Daftar Biaya Tetap/bulan...................................................................................10
3. Daftar Biaya Variabel/bulan..............................................................................11

iii
DAFTAR GAMBAR

No. Teks Halaman


1. Ikan Lele..............................................................................................................3
2. Dimsum Lele Gledek...........................................................................................5
3. Kemasan Dimsum Lele Gledek...........................................................................6
4. Label Dimsum Lele Gledek……………………………………………………............................7
5. Logo Dimsum Lele Gledek……………………………………………………………………………….7

iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Konsumsi ikan oleh masyarakat Indonesia tergolong masih rendah


dari negara tetangga. Konsumsi ikan di Indonesia pada tahun 2018 hanya
sebesar 50,69 kg/kapita, sedangkan negara Malaysia 70 kg/kapita,
Singapura 80 kg/kapita, dan Jepang 100 kg/perkapita (Direktorat Jendral
Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP, 2018).
Konsumsi masyarakat terhadap produk perikanan tidak terbatas hanya
pada produk perikanan segar, tetapi juga dalam bentuk hasil olahan.
Bentuk hasil olahan yang disajikan sekarang ini terdapat berbagai macam
jenisnya, salah satunya yaitu dimsum. Dimsum merupakan produk olahan
yang disukai masyarakat luas dan biasa disajikan sebagai makanan
camilan. Umumnya dimsum dibuat dengan bahan dasar yaitu ayam,
udang, daging sapi dan ikan tenggiri. Namun, sebagai taruna Jurusan
Penyuluhan Perikanan yang sudah dibekali pengetahuan berupa
pengolahan, memiliki keinginan untuk menciptakan produk inovasi
dengan bahan baku ikan lele demi meningkatkan nilai jual dan minat
masyarakat Indonesia pada umumnya dalam mengkonsumsi ikan lele.
(Arthatiani, Kusnadi, & Harianto, 2018)
Ikan lele juga merupakan sumber protein hewani. (Nurhayati &
Sanapi, 2014)Daging ikan lele yang tebal dan tidak adanya duri kecil di
dalamnya merupakan keunggulan dari ikan lele, sehingga cocok dijadikan
sebagai bahan baku berbagai olahan hasil perikanan. Sebelum dijadikan
produk olahan jadi, terlebih dahulu ikan lele diolah menjadi surimi. Surimi
adalah produk olahan perikanan setengah jadi yang memerlukan beberapa
tahapan pengolahan lanjutan untuk menjadi produk jadi. Surimi berupa
sayatan daging ikan yang telah mengalami proses pencucian, pengurangan
kandungan air, penambahan bahan baku tambahan dan umumnya
mengalami proses pengepakan, pembekuan dan penyimpanan beku (BSN
1992 ; Park 2000). Surimi memiliki beberapa keunggulan diantaranya
dapat menurunkan kadar lemak, menghilangkan bau amis, serta dapat

1
meningkatkan gel atau tekstur produk (Suzuki 1981). (Hikmawati,
Kurniawati, Rostini, & Padjadjaran, 2017).
Dengan melihat latar belakang yang telah dijelaskan. Bahwa
Dimsum Lele Gledek akan menjadi suatu produk makanan yang bergizi
tinggi dan diminati masyarakat. Dengan nama produk yang kami angkat
sebagai brand yaitu “DILEDEK” (Dimsum Lele Gledek).

1.2. Tujuan
Tujuan diadakannya kewirausahaan ini agar taruna dapat:
1. Memperoleh pengalaman dalam membentuk dan mengelola usaha.
2. Menumbuhkan jiwa kewirausahaan taruna Sekolah Tinggi Perikanan
Jurusan Penyuluhan Perikanan.
3. Mengoptimalkan pemanfaatan hasil perikanan.
4. Meningkatkan minat konsumsi ikan masyarakat Indonesia dengan
membuat inovasi olahan ikan yang enak dan menarik.
5. Memperoleh keuntungan.

2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Taksonomi Ikan Lele

Menurut Widodo dalam Pratiwi (2014), klasifikasi ikan lele


sangkuriang (clarias gariepinus) sebagai berikut :
Phylum : Chordota
Kelas : Pisces
Subkelas : Teleostei
Ordo : Ostariophysi
Subordo : Siluroidae
Family : Claridae
Genus : Clarias
Spesies : Clarias gariepanus var

Gambar 1. Ikan Lele.


2.2. Deskripsi Produk

DILEDEK atau Dimsum Lele Gledek adalah suatu produk olahan


inovasi hasil perikanan. Tidak seperti dimsum pada umumnya yang terbuat
dari daging ayam, udang, ataupun daging sapi. Namun Dimsum Lele
Gledek ini berbahan dasar surimi ikan lele. Meskipun terbuat dari ikan
lele, Dimsum Lele Gledek memiliki tekstur yang lembut dan rasa yang tak
kalah enaknya dengan dimsum yang berbahan dasar daging ayam. Motto
dari produk olahan yang kami buat yaitu “Bergetar Disetiap Gigitannya”.
Dimsum Lele Gledek mempunyai arti, Dimsum yaitu makanan camilan
3
yang berasal dari hongkong. Gledek merupakan Bahasa Sunda dan Bahasa
Jawa yang berarti petir.
Dengan mengusung nama dan motto produk yang telah dijelaskan
diatas, produk Dimsum Lele Gledek di desain dengan rasa yang sangat
pedas. Dengan menambahkan cabai rawit pada adonannya, sehingga
menghasikan dimsum yang pedasnya akan membuat bergetar disetiap
gigitannya.

2.3. Proses Produksi

A. Pembuatan Surimi
Sebelum ikan lele diolah menjadi dimsum, ikan lele terlebih dahulu
dijadikan surimi agar tekstur dagingnya kenyal dan tidak berbau amis,
dengan cara sebagai berikut :

1. Filleting Ikan
Rusuk disayat dari arah kepala ke ekor sehingga diperoleh
fillet daging ikan. Daging yang tersisa pada tulang dikerok dengan
pisau atau sendok dan dicampurkan di fillet daging ikan
sebelumnya. Kulit yang sudah difillet dikelupas dan dipisahkan.
Agar potongan fillet hasilnya rata dan bagus, gunakan pisau yang
tipis, tajam dan panjang. Mulailah memotong dari ujung ekor
kearah kepala dengan sekali gerakan. Kerjakan pada kedua sisi
badan ikan. Setelah itu buang isi perut, potong kepala ikan dan
duri-durinya. Setelah itu, bersihkan daging ikan sampai benar-
benar bersih.

2. Penggilingan
Setelah ikan di fillet dan dicuci bersih kemudian di giling
menggunakan food processor hingga daging lumat namun tidak
begitu halus. Setelah itu daging ikan yang telah lumat di cuci
berkali-kali dan pada bilasan terakhir ditambahkan garam
secukupnya. Kemudian diperas hingga kering.
4
B. Pembuatan Dimsum Lele Gledek
1) Pencampuran
Surimi ikan lele ditambahkan bumbu-bumbu dan cabai rawit serta
tepung tapioca kemudian di aduk hingga rata. Setelah tercampur rata
kemudian dibungkus menggunakan kulit pangsit dengan takaran satu
sendok makan.
2) Pengukusan
Dimsum dikukus selama ±10 menit kemudian tiriskan. Dimsum
bisa langsung disajikan atau bisa di packing.

5
Gambar 2 Dimsum Lele Gledek
2.4. Pasca Produksi

Proses pengemasan per produk yang akan digunakan adalah


dengan wadah berbahan kertas yang di dalamnya diisi dengan Dimsum
Lele
Gledek dan
saus,
dengan per
pack berisi
6 buah.

6
2.5. Pemasaran

Dimsum lele gledek dipasarkan dalam 1 kemasan dengan harga


Rp 10.000,-. Dalam 1 kemasan berisi 6 buah dimsum lele gledek. Merk
dagang yang digunakan adalah “DILEDEK”. Produk dapat dipasarkan
melalui media sosial, warung-warung, maupun dipasarkan saat ada
pameran yang melibatkan pengolahan baik perikanan maupun lainnya.
Saluran distribusi yang digunakan adalah konsumen dapat membeli secara
langsung kepada produsen maupun dilakukan pengiriman dengan cara
door to door yang menjadi distributor. Selain itu untuk menunjang
penjualan, produk ini dititipkan di warung maupun perkantoran.

Gambar 3. Kemasan
Dimsum Lele Gledek

7
2.6 Label Produk

Label Dimsum Gledek

Gambar 4. Label
Dimsum Lele Gledek

Gambar 5. Logo
Dimsum Lele Gledek

8
BAB III RENCANA PELAKSANAAN

3.1 Waktu dan Tempat

Kegiatan Kewirausahaan ini direncanakan dimulai pada bulan


Oktober 2019 di Sekolah Tinggi Perikanan Jurusan Penyuluhan Perikanan
Bogor.

3.2 Jenis Kegiatan

Penjualan olahan “DILEDEK” (Dimsum Lele Gledek) level pedas


0-3.

3.3 Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran dalam usaha ini yaitu dengan Promosi usaha


melalui door to door atau menjual produk kepada konsumen secara
langsung. Selain itu, promosi juga dilakukan secara online melalui media
sosial.

3.4 Sasaran Pasar

Sasaran dari usaha “DILEDEK” (Dimsum Lele Gledek) ini yaitu


kepada semua kalangan masyarakat dimulai dari anak kecil hingga orang
dewasa. Sasaran usaha Dimsum Lele Gledek adalah para taruna, pegawai,
dan masyarakat umum, serta penduduk sekitar Kampus Cikaret.

Dilihat dari jumlah taruna, pegawai dan dosen STP Jurusan


Penyuluhan Perikanan Bogor sejumlah ±300 orang. Maka kami ambil
sekitar 10 % dari jumlah civitas akademik STP Jurluhkan yaitu sekitar 30
orang. Jumlah penduduk Kelurahan Cikaret RT 1 s/d RT 3 Bogor Selatan
sebanyak ±500 orang. Maka kami ambil sekitar 30% dari jumlah
penduduk tersebut yaitu sekitar 150 orang. Jadi sebanyak 180 orang siap
membeli produk “DILEDEK”.

9
3.5 Konsep bisnis

DILEDEK atau Dimsum Lele Gledek merupakan adaptasi dari


olahan makanan asal Hongkong yaitu Dimsum. Perbedaannya adalah
dalam olahan “DILEDEK” ini menggunakan bahan dasar ikan lele
menggantikan daging ayam dan juga penambahan variasi cabai rawit yang
akan menimbulkan efek pedas. “DILEDEK” ini memiliki level pedas yang
berbeda sesuai selera dan keinginan konsumen, level pedas antara 0-3,
dengan level 0 adalah level original dan level 3 adalah tingkatan
kepedasan yang paling tinggi. Inovasi ini disesuaikan oleh budaya
masyarakat yang sebagian besar menyukai makanan pedas.

3.6 Keunggulan

A. Kelebihan Produk
 Kualitas ikan yang tinggi
 Kemasan yang menarik
 Tanpa bahan pengawet
 Rasa pedas sesuai level

3.7 Resiko Usaha

 Harga bahan baku tidak stabil


 Konsumen selalu menginginkan harga yang murah dengan
kualitas yang maksimum
 Produk tidak bertahan lama (jika tidak di masukan freezer)

3.8 Analisa Usaha

Analisa usaha pada suatu bidang usaha dapat dilihat dengan


menggunakan analisa usaha. Analisa usaha dalam bidang perikanan
merupakan pemeriksaan keuangan untuk mengetahui sampai dimana
keberhasilan yang telah dicapai selama usaha perikanan itu berlangsung.

10
3.8.1 Biaya Investasi
Tabel 1. Biaya Investasi
Harga
No Uraian Ukuran Satuan Jumlah (Rp)
(Rp)
1. Nampan 2 buah 10.000 20.000
2. Pisau 4 buah 25.000 100.000
3. Talenan Besar 2 buah 50.000 100.000
4. Food Processor 1 buah 200.000200.000
5. Sendok 1 lusin 30.000 30.000
6. Baskom 5 buah 20.000 120.000
7. Kompor 2 tungku 1 buah 400.000400.000
8. Kain lap 5 buah 4000 20.000
9 Gas 1 buah 125.000125.000
10 Panci kukus 2 susun 2 buah 400.000800.000
TOTAL Rp 1.915.000
Penyusutan dalam biaya investasi dengan Jangka Usia Ekonomi (JUE) 5
tahun yaitu :
Penyusutan = Biaya Investasi/JUE
= Rp 1.915.000,-/60
= Rp 31.916667,-
3.8.2 Biaya Tetap

Tabel 2. Biaya Tetap/bulan

No. Uraian Jumlah (Rp)


1 2 3
1 Biaya listrik 30.000
2 Biaya air 30.000
3 Biaya taksis (tidak terduga) 50.000
4 Gaji tenaga kerja untuk 6 orang/bulan 360.000

1 2 3
6 Biaya Penyusutan investasi 32.83333
Total Biaya Tetap/bulan 502.833,33

3.8.3 Biaya Variabel

Tabel 3. Biaya Variabel/bulan Dimsum Lele Gledek

11
Harga
No Uraian Ukuran Jumlah (Rp)
Satuan (Rp)

12
1. Ikan Lele 36 kg 25.000 900.000
2. Bumbu-bumbu 3 kg 50.000 150.000
3. Label 360 buah 100 36.000
4. Packing 360 buah 500 180.000
5. Telur 3 kg 25.000 75.000
6. Tepung tapioka 3 kg 25.000 75.000
7. Minyak goring 1/2 liter 14.000 7.000
8. Cabai 3 kg 70.000 210.000
9. Saus 3 pack 19.000 57.000
10. Kulit pangsit 24 pack 6.000 144.000
11. Minyak wijen 1 liter 11.000 11.000
12. Lada 12 bungkus 1.000 12.000
13. Biaya Transpotrtasi 1x 50.000 50.000
TOTAL Rp. 1.907.000
Catatan:
Dalam satu kali produksi, dari 3 kg ikan lele dapat menghasilkan 30 Pack
Dimsum Lele Gledek, per pack berisi 6 buah Dimsum Lele Gledek. Setiap bulan,
dapat dilakukan 12 kali produksi dalam pengolahannya. Sehingga dalam 1 bulan
membutuhkan 36 kg ikan lele dan diproduksi sebanyak 360 bungkus. Jadi, biaya
variabel perbulannya adalah Rp 1.907.000,-.

13
a. Biaya Variabel/bulan
Biaya Variabel/bulan = Total Biaya Variabel/bulan = Rp 1.907.000 ,-

b. Biaya Variabel/produk
Biaya Variabel/produk = Total Biaya Variabel/bulan : Jumlah Produk/bulan
= (Rp 1.907.000 ,-) : 360 Pack
= Rp 5.297,-/pack
c. Biaya Variabel/Satu kali produksi

Biaya Variabel/satu kali produksi = Total Biaya Variabel/produk : Jumlah


Produk
= (Rp 5.297,-) x 30 Pack
= Rp 158.910,-/pack
d. Biaya Tetap/Satu kali produksi

Biaya Tetap/satu kali produksi = Biaya Tetap per bulan : Jumlah Produksi
per bulan
= (Rp 502.833,33,-) : 12 kali
= Rp 41.903,-
3.8.4 Biaya Produksi

a. Total Biaya Produksi/bulan


Total Biaya Produksi / bulan = Biaya Tetap + Biaya Variabel/bulan
= (Rp. 502.833,-) + (Rp 1.907.000,-)
= Rp 2.409.833,-
Jadi, total biaya produksi selama satu bulan untuk pengolahan
adalah Rp 2.409.833,-.
b. Total Biaya Produksi/satu kali produksi
= Biaya Tetap/satu kali produksi + Biaya Variabel/satu kali produksi
= (Rp. 41.903,-) + (Rp. 158.910,-)
= Rp 200.813,-
c. Harga Pokok Penjualan atau Harga Pokok Produksi
= Total Biaya Produksi/bulan : Jumlah Produk/bulan

14
= (Rp 2.409.833,-): 360 pack = Rp 6.694,-
Total Biaya Produksi/produk untuk satu pack produk yang
diproduksi adalah sebesar Rp 6.694,-
atau
Total Biaya Produksi/produk = Total Biaya Produksi per satu kali
produksi / Jumlah Produk per satu kali produksi =
Rp. 200.813,-/ 30 pack = Rp 6.694,- / pack

3.8.5 Pendapatan
Pendapatan yang diperoleh dalam usaha pengolahan dalam 12 siklus
produksi (1 bulan) yaitu dapat menghasilkan 360 pack setiap bulannya. Setiap
produksi per siklusnya menghasilkan 30 pack. Satu pack Dimsum Lele Gledek
dijual dengan harga Rp. 10.000, berdasarkan perhitungan sebagai berikut :
Harga Jual = Harga Pokok Produksi + % Keuntungan
Harga Pokok Produksi/pack = Rp. 6.694,- / pack + ± 50 % keuntungan
= Rp. 6.694,- + Rp. 3.347,-
= Rp. 10.041,-
= Rp. 10.000,-

Pendapatan = 360 Pack x Rp 10.000,-


= Rp 3.600.000,-
Jadi, total pendapatan produksi yang didapatkan dari usaha
pengolahan Dimsum Lele Gledek adalah sebesar Rp 3.600.000,- selama
satu bulan, atau penerimaan hasil produksi dikalikan harga jual = sebesar
Rp 3.600.000,- dan Pendapatan per satu kali produksi = 30 Pack x Rp
10.000,- = Rp. 300.000,-.
3.8.6 Untung dan Rugi
a. Untung/Rugi
Untung/Rugi = Total Pendapatan/bulan – Total Biaya
Produksi/bulan
= (Rp 3.600.000,-) – (Rp 2.409.833,-)
= Rp 1.190.167,- (Keuntungan/bulan)
b. Keuntungan/produk
15
Keuntungan/produk = Keuntungan/bulan : Jumlah Produk/bulan
= (Rp 1.190.167 -) : 360 pack
= Rp 3.306,- (Keuntungan/produk)

c. Keuntungan/tahun
Keuntungan/tahun = Keuntungan/bulan x 12 bulan
= (Rp 1.190.167,-) x 12 bulan
= Rp. 14.282.004,-
Jadi, keuntungan yang dapat diproleh dalam usaha
pengolahan Dimsum Lele Gledek adalah Rp14.282.004,- selama
satu tahun produksi.

3.8.7 Break Event Point (BEP)

Break Even Point merupakan nilai titik balik impas suatu usaha yang
dijalankan dimana keadaan usaha tersebut tidak mengalami untung maupun rugi.
Nilai BEP ini terdiri dari rupiah dan unit (Suharsono, 2002).

Biaya Tetap
BEP ( Unit ) =
( Harga Jual/ produk )−(Biaya Variabel / produk)
BEP=Rp502.833,33 ,− ¿ ¿
( Rp 10.000,−¿ pack )−( Rp . 5.297 ,−¿ pack )
¿ Rp .502.833 ,− ¿ ¿
Rp . 4 .703
BEP=106,917499
= 107 pack
Dari perhitungan BEP (Unit), penjualan Dimsum Lele Gledek
dapat mengalami titik impas apabila telah dilakukan penjualan Dimsum
Gledek sebanyak 107 Pack.
Biaya Tetap
BEP ( Rupiah )=
BiayaVariabel
1−( )
Pendapatan
BEP=Rp502.833 ,− ¿ ¿
1−¿ ¿

16
BEP ( Rupiah )=Rp 502.833 ,− ¿ ¿
1−(0,5297222)
BEP ( Rupiah )=Rp 502.833 ,− ¿ ¿
0,470277778
BEP ( Rupiah )=Rp 1.069 .225,-
Dari perhitungan BEP (Rupiah), dapat diketahui bahwa usaha
Dimsum Lele Gledek dapat mengalami titik impas apabila telah
menghasilkan penjualan atau mendapat pendapatan sebesar Rp 1.069.225 ,
-Oleh karena itu, untuk menambahkan pendapatan Dimsum Gledek,
BEP (Unit) harus di atas 107 pack/bulan dan BEP (Rupiah) harus di atas
Rp 1.069.225,-
3.8.8 Revenue Cost Ratio (R/C)

Revenue Cost Ratio digunakan untuk menilai layak atau tidaknya


suatu usaha untuk dilanjutkan serta merupakan perbandingan antara
pendapatan dan pengeluaran suatu usaha. Usaha dianggap menguntungkan
jika nilai R/C lebih dari 1 (Kamsir, 2009).

1.) Dimsum Lele Gledek

Total Penerimaan atau Pendapatan /bulam


R/C=
Total Pengeluaran atau Biaya Produksi /bulan
¿ Rp3600.000 ,− ¿ ¿
Rp 2.409 .833 ,−¿ ¿
¿ 1,4938794514
R/C pada usaha Dimsum Lele Gledek adalah 1,49 artinya
pendapatan yang diproleh usaha Dimsum Lele Gledek adalah pendapatan
lebih besar dari pengeluaran dan usaha Dimsum Lele Gledek
menguntungkan serta layak untuk terus dilanjutkan.
3.8.9 Return of Invesment (ROI)
ROI digunakan untuk mengukur presentase manfaat yang dihasilkan oleh
suatu usaha dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkannya. Apabila suatu usaha
mempunyai ROI lebih besar dari 0 maka proyek tersebut dapat diterima
(Soekartawi, 2006).

17
Keuntungan /bulan
ROI= x 100 %
Biaya Produksi /bulan
ROI=Rp 1.190.167 ,− ¿ x 100 % ¿
Rp2.409 .833 ,−¿
ROI=49,3879451
ROI=49 %
Nilai ROI yang dihasilkan pada produksi usaha Dimsum Lele
Gledek adalah sebesar 49 %, artinya modal atau biaya yang dikeluarkan
pada usaha ini dapat dikembalikan sebesar 49 % dari keuntungan yang
diperoleh per bulan.

3.8.10 Payback Periode (PP)


Metode ini mencoba mengukur seberapa cepat investasi bisa
kembali dengan satuan waktu (hari/bulan/tahun). Jika payback peride ini
lebih dari yang dipersyaratkan, maka proyek dapat dikatakan
menguntungkan. Demikian juga sebaliknya. Dalam menghitung payback
periode yang dibandingkan adalah investasi awal (initial investment)
dengan taksiran kas bersih (operational net cash inflow) per tahun
(Kamsir, 2009).
Total Investasi
Payback Periode =
Keuntungan Dalam 1 bulan
Payback Periode =Rp 1.915 .000 ,− ¿ ¿
Rp1.190 .167 ,−¿ ¿
Payback Periode=1,6 bulan
Investasi usaha dapat dikembalikan setelah :
= (Payback Periode) x (Jumlah Siklus Produksi/bulan)
= 1,6 x 12
= 19 kali produksi
Lamanya investasi dapat dikembalikan dari keuntungan yang
diperoleh sehingga investasi usaha dapat dikembalikan setelah 1,6 bulan
atau 19 kali produksi.

18
3.9 Analisis SWOT

1. Strenght (Kekuatan)
 Produk Dimsum Lele Gledek ini mempunyai gizi tinggi karena
berbahan baku ikan lele segar. Produk ini diolah dengan bumbu
– bumbu alami dan tanpa bahan pengawet. Tidak seperti
produk lainnya, dimsum ini memiliki level kepedasan sesuai
selera konsumen.
 Kemasan yang disajikan menarik dan ramah lingkungan
 Terdapat stiker yang menarik.
 Cara pengolangan sesuai SOP, bersih dan rapi.
 Pelayanan memuaskan, bias pesan via social media.

2. Weakness (Kelemahan)
 Tidak bertahan lama karena tanpa bahan pengawet.

3. Opportunity (Peluang)
 Digemari oleh masyarakat
 Belum ada pesaing dengan produk yang sama

4. Threat (Ancaman)
 Harga bahan baku berubah-ubah atau tidak stabil
 Harga cabai bias mencapai tingkat harga tinggi

19
3.10 Struktur Kelompok Usaha Dimsum Lele Gledek

Ketua
Kurnia Desy Arimukti

Sekretaris Bendahara
Ari Liani Yuliana Dwi Kasmina N.

Sie Pemasaran
Humas
Hernanda Adam Gusti
Aditya Aqil P.
Puji Fajar Rizki

20
BAB IV PENUTUP
Demikian proposal ini kami susun. Semoga proposal ini dapat menambah
pengetahuan dan bermanfaat bagi kami khususnya dan pembaca pada umumnya,
serta memberikan motivasi bagi taruna-taruni lainnya untuk mampu menuangkan
ide-ide kreatif serta inovatifnya kedalam suatu bidang usaha. Oleh karena itu,
kritikan dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi
kesempurnaan proposal ini.

21
DAFTAR PUSTAKA
Arthatiani, F. Y., Kusnadi, N., & Harianto, H. (2018). Analisis Pola Konsumsi
Dan Model Permintaan Ikan Menurut Karakteristik Rumah Tangga Di
Indonesia. Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan Dan Perikanan, 13(1), 73.
https://doi.org/10.15578/jsekp.v13i1.6967

Hikmawati, L., Kurniawati, N., Rostini, I., & Padjadjaran, U. (2017).


Pemanfaatan Surimi Ikan Lele Dalam Pembuatan Dim Sum Terhadap
Tingkat Kesukaan. VIII(1).

Nurhayati, T., & Sanapi, C. H. (2014). KARAKTERISASI HIDROLISAT


PROTEIN IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus). Jurnal Pengolahan
Hasil Perikanan Indonesia, 16(3). https://doi.org/10.17844/jphpi.v16i3.8058

Suharsono. 2002. Analisa Kredit. Jakarta: Djambat

Soekartawi. 2006. Analisis Usaha Tani. Jakarta: UI-Pres

Kasmir. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Kencana


Lampiran
Pameran Bazar Produk 2019

vi
X-Banner Dimsum
Lele Gledek

vii

Anda mungkin juga menyukai