KELOMPOK 3
DISUSUN OLEH :
TP /2021- 2022
KATA PENGANTAR
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran yang tidak diperkaya dengan riset dan
hasil riset yang akan terasa lesu dan tidak berkembang, sementara pembelajaran yang
diperkaya dengan penelitian/riset dan hasil riset yang akan terasa berseri dan inovatif.
Artinya, riset merupakan pendekatan penting untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Oleh sebab itu, pengintegrasian pembelajaran dengan riset merupakan suatu keniscayaan.
Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara
sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dengan
pemahaman / pengujian suatu cabang ilmu pengetahuan.
Pembelajaran berbasis riset adalah pembelajaran yang memadukan riset dalam proses
pembelajaran. Pembelajaran berbasis riset (PBR) adalah sistem pengajaran yang bersifat
otentik problem solving dengan sudut pandang formulasi permasalahan, penyelesaian
masalah, mengkomunikasikan, manfaat hasil penelitian. Mini Riset adalah karya tulis
ilmiah hasil karya mahasiswa sebagai tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata
kuliah. Tujuannya agar mahasiswa mampu menuangkan ide-ide kreatif dalam
memecahkan suatu pokok permasalahan kedalam bentuk karya tulis ilmiah. Untuk
membantu mahasiswa agar terampil dalam melakukan mini riset, diperlukan paduan, maka
paduan ini berfungsi untuk membantu, membimbing dan mengarakan mahasiswa, dalam
melaksanakan Mini riset. Panduan ini, dimulai dari pendahuluan. Selanjutnya, berturut-
turut membahas persiapan riset mini, sistematika laporan, dan penulisan bagian isi riset.
Pada akhirnya panduan mini riset ini diharapkan mahasiswa dapat menerapkan ide-ide
kreatifnya kedalam suatu bentuk karya tulis sehingga kedepannya akan dapat membantu
mahasiswa tersebut dalam melakukan riset sebenarnya.
( )
DAFTAR ISI
COVER ........................................................ i
KATA PENGANTAR .........................................................ii
DAFTAR ISI .........................................................iii
ABSTRAK .........................................................iv
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................v
a. Latar Belakang Masalah ..........................................................1
b. Rumusan Masalah ..........................................................2
c. Tujuan Masalah` ..........................................................2
BAB II PEMBAHASAN ...........................................................vi
a. Sistem Sosial Masyarakat Pesisir ..........................................................3
b. Karakteristik Masyarakat Pesisir ..........................................................3
c. Peranan Perempuan Nelayan ..........................................................4
BAB III METODE PELAKSANAAN ............................................................vii
a. Jenis Penelitian & Lokasi Penelitian ..........................................................5
b. Pendekatan Penelitian ..........................................................5
c. Observasi ..........................................................5
d. Wawancara Mendalam ..........................................................6
e. Sumber Data ..........................................................6
BAB IV HASIL PENELITIAN ............................................................viii
a. Gambaran Umum & Lokasi Penelitian ..........................................................7
b. Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat ...........................................................8
Wilayah Dusun Bagan Desa Percut Sei
Tuan
BAB V PENUTUP .............................................................ix
a. Kesimpulan ............................................................9
b. Saran ............................................................9
LAMPIRAN FOTO/DOKUMENTASI .............................................................x
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................xi
ABSTRAK
Bagan Deli Percut merupakan desa yang berada di ujung Kecamatan Percut Sei Tuan
Kabupaten Deli Serdang. Mata pencarian masyarakat desa Bagan Deli Percut kebanyakan
menjadi seorang nelayan.
Permasalahan yang dihadapi masyarakat yaitu adanya pemetaan terhadap suatu sistem
sosial masyarakat pesisir yang berada di Bagan Deli Percut Sei Tuan. Adanya
pemanfaatan sumber daya alam yang menjadi di suatu Mata pencaharian masyarakat
untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di Bagan Kecamatan Percut Sei Tuan.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini melalui observasi, wawancara dan
dokumentasi.
Dari hasil penelitian ini kondisi kehidupan sosial masyarakat nelayan di Percut Sei Tuan
merupakan masyarakat yang mayoritas penghasilannya sehari-hari dari hasil laut, mereka
itu adalah para nelayan. Kemudian faktor yang mempengaruhi kondisi kehidupan sosial
masyarakat nelayan di Bagan Deli Percut Sei Tuan mecangkup masalah keterbatasan
kualitas sumberdaya manusia, keterbatasan kemampuan modal usaha dan teknologi
penangkapan dan hubungan kerja Patron-Klien dalam organisasi penangkapan yang
dianggap kurang menguntungkan Klien. Sehingga upaya masyarakat nelayan untuk
meningkatkan sumber ekonomi kehidupan masyarakat nelayan di Bagan Deli Percut Sei
Tuan yaitu dengan memberinya alat tangkap yang modern (lebih canggih dari yang
sekarang dipakai) sehingga akan tercipta kesejahteraan nelayan yang selama ini terkenal
dengan kemiskinannya.
Bagan Deli Percut is a village located at the end of Percut Sei Tuan District, Deli Serdang
Regency. The livelihood of the people of Bagan Deli Percut village is mostly being a
fisherman.
The problem faced by the community is that there is a mapping of a social system for
coastal communities in Bagan Deli Percut Sei Tuan. The existence of the use of natural
resources which become a community livelihood to improve the economy of the
community in Bagan, Percut Sei Tuan District.
Methods of data collection in this study through observation, interviews and
documentation.
From the results of this study, the social conditions of the fishing community in Percut
Sei Tuan are people whose daily income is from marine products, they are fishermen.
Then the factors that affect the social life conditions of the fishing communities in Bagan
Deli Percut Sei Tuan include the problem of the quality of human resources, the limited
ability of business capital and fishing technology and the Patron-Client working
relationship in organizations that are considered less profitable for the Client. So that the
fishing community's efforts to improve the economic resources of the fishing community
in Bagan Deli Percut Sei Tuan are by providing modern fishing gear (more sophisticated
than those currently used) so that the welfare of fishermen who are known for their
poverty will be created.
1. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang di gunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif bertujuan
untuk memberikan gambaran yang lebih detail yaitu menggambarkan secara jelas
lokasi dan objek penelitian, sistematis, faktual dan akurat mengenai masalah-masalah
yang di bahas sesuai data yang ditemukan di lapangan. Menurut Surakmad metode
deskriptif adalah bertujuan untuk mengambarkan sifat sesuatu yang sedang
berlangsung. Sedangkan metode kualitatif adalah penelitian tentang data yang
dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk kata-kata dan gambar, kata-kata disusun
dalam kalimat hasil wawancara dengan informan.
2. Lokasi penelitian
Penelitian ini di lakukan di desa percut sei tuan tepatnya di bagan percut syarakat
yang berfropersi sebagai nelayan untuk memenuhi kebutuhan keluarga sekaligus
tinggal di pinggiran laut percut sei tuan.
B. Pendekatan Penelitian
Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pedekatan sosial hal ini di lakukan
untuk mengetahui kehidupan para nelayan menghidupi keluarga dan sekaligus
stratifikasi sosial di desa percut sei tuan pada nelayan. Pendekatan juga di lakukan
dengan beritraksi dengan masyarakat agar mendapatkan informasi warga penduduk
yang berfropersi sebagai nelayan.
C. Observasi
Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk
menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan penginderaan. Oberservasi
adalahkemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatanya melalui hasil kerja
penginderamata serta dibantu dengan pancaindera lainnya (Bungin, 2007:118).
Dengan menggunakanmetode observasi ini penelitian dapat mengamati masyarakat
yang melakukan aktivitaswisata, ada beberpa aktivitas wisata yang di Desa Bagan
Percut seperti nelayan, tempatpelelangan ikan dan masyarakat yang bekerja sebagai
tukang parkir serta pelayan dan juru.
D. Wawancara mendalam
Wawancara mendalam secara umum adalah proses memproleh keterangan untuk
tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewancara dan
informan atau orang yang diwawancarai, dimana pewancara dan informasi terlibat
dalam kehidupan sosial yang relatif lama(Bungin 2007: 111). adapun aspek-aspek
yang ingin di wawncarai untuk mengetahui mata pencarian masyarakat peisir
kemudian adakah wanita yang ikut berlayar kelaut kemudia kehidupan stratifikasi
masyarakat pesisir.
E. Sumber Data
Adapun sumber data yang di gunakan dalam penelitian ini di proleh dengan lasung
dari lapangan atau tempat penelitian dengan mengamati dan mewancarai lamgsung
warga yang berprofersi sebagai nelayan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Menurut sejarah nama Percut diambil dari nama panggilan untukwanita Aceh.
Dimana wilayah ini pada masa penjajahan kolonial Belanda terjadiperlawanan rakyat Percut
untuk mengusir penjajah yang dipimpin seorang wanitabersuku Aceh yang dipanggil “cut”.
Maka nama Percut sendiri merupakan singkatandari kalimat “perjuangan cut” yang
bertujuan untuk mengenang dan menggambarkanbetapa gigihnya perjuangan seorang cut
untuk membebaskan wilayah ini dari penjajahanBelanda Kecamatan Percut Sei Tuan ini
mempunyai luas 190,79 Km² yang terdiri dari 18
desa dan 2 kelurahan. Lima desa dari wilayah kecamatan merupakan desa pantaidengan
ketinggian dari permukaan air laut dengan berkisar dari 10-20 m dengan curah hujan rata-
rata 24 persen. Salah satunya adalah desa percut yang terletak dengan jarak dari desa ke ibu
kota kecamatan percut sei tuan(tembung) adalah 15 km jarak ke ibu kota kabupaten deli
serdang.
B. KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT NELAYAN DUSUN
BAGAN DESA PERCUT
Masyarakat dusun Bagan ini 90% bermata pencaharian sebagai nelayan. Adapun
yang dimaksud dengan nelayan adalah suatu kelompok masyarakat yang
kehidupannya bergantung langsung pada hasil laut, baik dengan cara melakukan
penangkapan ataupun budidaya, mereka pada umumnya tinggal di pinggir pantai.
Sesungguhnya nelayan bukanlah suatu golongan tunggal, mereka terdiri dari beberapa
kelompok, termasuk juga di dusun Bagan ini, nelayan dapat dibedakan dalam tiga
kelompok yaitu:
a. Nelayan buruh, yaitu nelayan yang bekerja dengan alat tangkap milik orang lain. Yang
nantinya hasil tangkapan akan dibagi dua dengan pemilik sesuai dengan kesepakatan
yang dilakukan sebelumnya.
b. Nelayan perorangan, yaitu nelayan yang memiliki peralatan tangkap sendiri dan dalam
pengoperasiannya tidak melibatkan orang lain.
c. Nelayan juragan, yaitu nelayan yang memiliki alat tangkap yang dioperasikan oleh
orang lain. Yang nantinya hasil tangkapan akan dibagi dua dengan pemilik sesuai
dengan kesepakatan yang dilakukan sebelumnya. Biasanya kesepakatan yang
dilakukan melalui bagi hasil, 40% untuk pemilik dan 60% untuk buruh. Tetapi
biasanya kesepakatan ini dilakukan apabila penangkapan ikan dilakukan dengan
menggunakan pukat, karena nelayan yang melaut lebih dari satu orang.
Adapun bahasa sehari-hari yang digunakan untuk komunikasi oleh penduduk dusun
Bagan adalah bahasa Melayu pesisir. Mereka menggunakan bahasa tersebut kepada
setiap warga tanpa memandang apakah seseorang itu etnis Melayu atau tidak, karena
bagaimanapun para pendatang tersebut sudah berbaur dengan penduduk asli yaitu
etnis Melayu. Hubungan sosial yang terbangun pada masyarakat Bagan tampaknya
tidak terlepas dari budaya gotong royong dan saling membantu yang menjadi ciri khas
masyarakat Indonesia secara umum Hubungan sosial lainnya yang dapat dilihat dari
masyarakat Bagan ini adalah kegiatan yang biasa dilakukan oleh para laki-laki atau
suami ketika mereka tidak pergi ke laut yaitu memperbaiki secara bersama-sama
kapal atau boat yang digunakan untuk mencari ikan, membersihkan peralatan
penangkapan ikan, membersihkan boat, atau duduk-duduk di kedai kopi dan
membicarakan apa saja yang mereka anggap menarik yang sedang hangat-hangatnya
dibicarakan.Adapun bahan pembicaraan yang biasanya dibahas mengenai bagaimana
pengalaman saat di laut, perbincangan dengan dunia politik, kondisi perekonomian
dan lain
sebagainya yang dianggap mereka menarik untuk diperbincangkan. hal ini terlihat
ketika tim kelompok 5 mengunjungi suatu tempat rumah makan nasi yang biasa orang
menyebutnya dengan rumah makan terapung, banyak wisata yang singgah di rumah
makan terapung yang di lengkapi dengan alunan musik yang membuat suasana
menjadi sangat ramai dan kami mencoba bersosialisasi dengan menyumbang kan
sebuah lagu yang di bawakan oleh teman satu kelompok sekaligus mengawali mini
riset mengenai masayarakat pesisir.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penulisan yang dilakukan oleh penulis pada masyarakat nelayan di
Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan Kota Medan maka penulis dapat
menyimpulkan beberapa kesimpulan yaitu:
B. Saran
1.Dibentuknya pekerja yang kelompok yang ada di Kelurahan Bagan Deli Kecamatan
Medan Belawan Kota Medan, dengan tujuan agar terjalinnyasolidaritas para nelayan
dan meningkatkan sumber ekonomi masyarakat nelayan.
2.Bagi Pemerintah Perikanan yang Menangani Perikanan dan Kelautan yang ada di
Kelurahan Bagan Deli, sebaiknya lebih memperhatikan masyarakat nelayan yang
masih tergolong kecil atau miskin dan juga lebih memperhatikan keadaan kehidupan
para nelayan yang membutuhkan uluran tangan Pemerintah.
3.Dibentuknya koperasi simpan pinjam khusus bagi para nelayan tradisional di Kelurahan
Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan Kota Medan, untuk membantu para nelayan
tradisional dalam mengembangkan perahu dan alat tangkap yang digunakan dan dapat
membantu meningkatkan sumber ekonomi kahidupan masyarakat nelayan tradisional
Kelurahan Bagan Deli.
4.Bagi para nelayan tradisional agar mampu lebih lagi meningkatkan kualitas
tangkapan dan mampu mengelolah perekonomian rumah tangga para nelayan. Dan juga
lebih lagi meningkatkan tingkat pendidikan para nelayan yang ada di Kelurahan
Bagan Deli terutama anak-anak nelayan agar tidak menjadi ketertinggalan dan
keterbelakangan dari segi pendidikan dan ekonomi
5.Bagi anak-anak para nelayan tardisional yang ada di Kelurahan Bagan Deli Kecamatan
Medan Belawan Kota Medan yang masih menjalani pendidikan agar tetap
memperjuangkan pendidikannya dengan sungguh-sungguh agar bisa membantu orang
tua yang bekerja sebagai nelayan tradisional dalam mengelolah hasil tangkapan dan
sumber ekonomi keluarga.
7.Bagi masyarakat Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan Kota Medan
terkhusunya, agar tetap mejaga kebersihan lingkungan dan menjaga fasilitas yang
disediakan Pemerintah agar kebersihan lingkungan Kelurahan Bagan Deli tetap
terjaga dan masyarakat yang ada disana merasa nyaman dalam bertempat tinggal dan
melakukan aktivitas lainnya.
LAMPIRAN FOTO / DOKUMENTASI
DAFTAR PUSTAKA
Arif Satria, Pengantar sosiologi masyarakat pesisir, yayasan pustaka obor Indonesia,
2015
Mhd, Sofyan sari, peran perempuan nelayan memenuhi kebutuhan hidup keluarga
nelayan
Nurdien,H, Kistanto, Sistem sosial budaya di indonesia, jurnal kajian kebudayaan,2008
Wulansari, puji, 2011, peran ganda perempuan dalam keluarga nelayan. Semarang :
Universitas Negri Semarang
Yudi Wahyudi, sistem sosial ekonomi dan budaya masyarakat pesisir, 2013,12,15