Anda di halaman 1dari 36

KARYA TULIS ILMIAH

PENGOLAHAN BUAH PISANG MENJADI CEMILAN KRIPIK


PISANG
(Pengembangan UKM Di Desa Babatan Kecamatan Sukaraja)

Disusun Oleh :
Febri Hernaldo
15030045

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


UNIVERSITAS PROF. DR. HAZAIRIN, SH. BENGKULU
BENGKULU
2018

i
ii
ABSTRAK

Febri Hernaldo, 15030045, Pengolahan Buah Pisang Menjadi Cemilan Kripik


Pisang (Pengembangan UKM Di Desa Babatan Kecamatan Sukaraja). Usaha
keripik pisang adalah salah satu jenis bisnis dibidang makanan ringan. Apabila
membicarakan usaha makanan ringan pada awalnya pasti terbersit dipikiran kita
adalah berbagai jenis macam ragam camilan yang amat sangat banyak macamnya.
Usaha Keripik Pisang.Usaha makanan ringan sebenarnya sudah sejak lama
digeluti oleh masyarakat di era era awal berkembangnya ekonomi Indonesia.
Memang pada awalnya Usaha makanan ringan belum sesignifikan seperti saat ini,
bisnis makanan ringan lebih banyak dijalankan oleh pengusaha lokal daerah dan
dipasarkan hanya di sekitaran wilayah daerah masing masing. Usaha Keripik
Pisang.Dengan seiring maju pesatnya Infrastruktur Fisik Nasional dan
Infrastruktur Komunikasi maka distribusi barang khususnya usaha makanan
ringan semakin merebak di berbagai penjuru daerah, bahkan saat ini banyak
muncul pengusaha makanan ringan yang memiliki pangsa pasar tingkat Nasional.
Usaha Keripik Pisang.Bisa dikatakan benar bahwa bisnis makanan memang salah
satu bisnis yang tidak akan pernah mati sampai kapanpun, karena seiring dengan
pertambahan jumlah penduduk maka kuota kebutuhan akan makanan pun akan
selalu cenderung meningkat.

Kata Kunci: Pengolahan, Buah Pisang, Cemilan Kripik Pisang

iii
PRAKATA

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat yang dilimpahkan Oleh-nya, sehingga saya dapat menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah Ini. Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini merupakan pembahasan laporan
program Individu KUKERTA XXIX dengan judul KARYA TULIS ILMIAH:
Pengolahan Buah Pisang Menjadi Cemilan Kripik Pisang (Pengembangan UKM
Di Desa Babatan Kecamatan Sukaraja). KTI diajukan sebagai syarat sah untuk
lolos program Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) Ke XXIX Universitas Prof. Dr.
Hazairin, SH Bengkulu.
Saya juga menyadari bahwa KTI ini masih jauh dari kata sempurna serta
masih juga bersifat sederhana, mengingat terbatasnya waktu dan kemampuan
yang saya miliki. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan KTI, khusnya kepada:

1. Bapak Dr. Ir. Yulfiperius, Msi, selaku Rektor Universitas Prof. Dr. Hazairin,
SH Bengkulu.
2. Dr. Dodo Sutardi, M.Pd, Selaku Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH Bengulu.
3. Bapak Syofian, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Prof. Dr. Hazairin, SH

Bengkulu.

4. Ibu Ir.Nurlianti Pratiwi, M.Si, selaku dosen pembimbing lapangan yang telah

banyak memberikan bimbingan dengan pengarahan dalam penyusunan

proposal dan laporan Karya Tulis Ilmiah.

5. Ketua dan Panitia Kukerta XXIX Tahun 2018


6. Neni Nofianti, S.Sos selaku Kepala Desa Babatan dan perangkatnya sertama
syarakat desa yang telah memberikan bantuan materil maupun moriil dalam
penyelenggaraan Kukerta.

iv
v
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN............................................................... ii
ABSTRAK ............................................................................................. iii
PRAKATA ............................................................................................. iv
DAFTAR ISI.......................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR............................................................................. viii
DAFTAR TABEL ................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... x

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................... 1
1.2 Permasalahan.................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori .............................................................................. 3
2.2 Rencana Kegiatan.......................................................................... 6
2.3 Hipotesis....................................................................................... 6
BAB III TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN
3.1 Tujuan............................................................................................ 7
3.2 Manfaat........................................................................................... 7
BAB IV METODE PELAKSANAAN
4.1 Program Kegiatan....................................................................... 8
4.2 Lokasi Kegiatan............................................................................. 9
4.3 Kondisi dan Lokasi Potensi.......................................................... 9
4.4 Instumen Kegiatan...........................................................................9
4.5 Teknik Pelaksanaan Kegiatan........................................................10
4.6 Teknik Analisis Hasil Kegiatan.................................................... 10
4.7 Jadwal Kegiatan..............................................................................10
HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
5.1 HasilPelaksanaanKegiatan .................................................... 14

vi
5.2 PembahasanHasilPelaksanaanKegiatan ................................ 15
BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN
6.1 Simpulan................................................................................ 16
6.2 Saran...................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA

BIODATA DIRI

LAMPIRAN

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
Gambar 1 Rencana Program Kegatan .................................................................. 4

viii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
Tabel 1. Jadwal Program Kegatan ...................................................................... 8

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Surat izin Melaksanakan Penelitian Dari Kepala Desa.................................32
2. Surat keterangan Telah Melakukan Penelitian dari Kepala Desa .................33
3. Surat keterangan telah mengumpulkan data .................................................34
4. Surat keterangan telah selesai penelitian.......................................................35

x
1
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ketersediaan buah pisang di berbagai daerah Indonesia membuka
peluang usaha yang cukup besar bagi masyarakat Indonesia. Selain itu buah
pisang juga mudah tumbuh dengan subur di sebagian besar wilayah Indonesia
sehingga mudah untuk menemukan buah ini. Maka dari itu kami akan
membuat sebuah produk makanan sederhana dengan menggunakan buah
pisang sebagai bahan dasarnya.
Buah pisang merupakan salah satu buah tropis, buah pisang
membutuhkan banyak sinar matahari untuk dapat tumbuh subur dan berbuah.
Pohon pisang banyak tumbuh di Indonesia, karena letak geografis Indonesia
yang terletak di sepanjang khatulistiwa, oleh karenanya pohon pisang dapat
tumbuh di hampir seluruh tempat di Indonesia dan dapat berbuah sepanjang
tahun Selain dimanfaatkan buahnya pohon pisang juga dimanfaatkan
daunnya, bahkan di beberapa wilayah di Indonesia bonggol pisang
dimanfaatkan untuk diolah menjadi sayuran. Buah pisang biasanya digunakan
sebagai buah pencuci mulut yang dimakan setelah makan besar, selain itu
buah pisang diolah dalam bentuk lain, seperti; keripik pisang, pisang goreng,
sale pisang, kolak pisang, roti pisang dan masih banyak lagi produk-produk
olahan dari pisang yang telah umum kami temui di pasaran. Dari sekian
banyak produk-produk olahan itu. Pisang merupakan salah satu produk
unggulan Propinsi Bengkulu. Berdasarkan cara konsumsi, pisang
dikelompokkan dalam dua golongan, yaitu banana dan plantain. Banana
adalah pisang yang lebih sering dikonsumsi dalam bentuk segar setelah buah
matang, contohnya pisang ambon, susu, raja, seribu, dan sunripe. Plantain
adalah pisang yang di konsumsi setelah digoreng, direbus, dibakar, atau
dikolak, seperti pisang kepok, siam, kapas, tanduk, dan uli. Kelompok pisang
inilah yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku keripik pisang.
Pembuatan keripik dari buah-buahan merupakan salah satu cara untuk

2
memperpanjang daya tahan produk buah tersebut. Makanan ringan dari
pisang sangat populer bagi masyarakat di perkotaan maupun pedesaan

1.2 Permasalahan
Berdasarkan latar belakang diatas, saya merumuskan masalah yang akan
dibahas dalam karya tulis ini, antara lain :
1. Apa saja rasa keripik pisang yang di produksi?
2. Apa saja bahan yang digunakan untuk keripik pisang?
3. Bagaimana proses pembuatan keripik pisang?

3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


A. Pisang
Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna raksasa
berdaun besar memanjang dari suku Musaceae. Beberapa jenisnya (Musa
acuminata, M. balbisiana, dan M. paradisiaca) menghasilkan buah konsumsi
yang dinamakan sama. Buah ini tersusun dalam tandan dengan kelompok-
kelompok tersusun menjari yang disebut sisir. Hampir semua buah pisang
memiliki kulit berwarna kuning ketika matang, meskipun ada beberapa yang
berwarna jingga, merah, hijau, ungu, atau bahkan hampir hitam. Buah pisang
sebagai bahan pangan merupakan sumber energi (karbohidrat) dan mineral,
terutama kalium.
Perlu disadari, istilah "pisang" juga dipakai untuk sejumlah jenis yang
tidak menghasilkan buah konsumsi, seperti pisang abaka, pisang hias, dan
pisang kipas. Artikel ini hanya membahas pisang penghasil buah konsumsi
serta kerabatnya yang berkaitan.
Keanekaragamanpisang
Pusat keragaman utama pisang terletak di daerah (Asia Tenggara, Papua
dan Australia tropika).Pusat keragaman minor juga terdapat di
Afrikatropis.Tumbuhan ini menyukai iklim tropis panas dan lembap, terutama
di dataran rendah.Di daerah dengan hujan merata sepanjang tahun, produk
sipisang dapat berlangsung tanpa mengenal musim. Indonesia, Kepulauan
Pasifik, negara-negara Amerika Tengah, dan Brasil dikenal sebagai Negara
utama pengekspor pisang. Masyarakat di negara-negara Afrika dan Amerika
Latin dikenal sanga tinggi mengonsumsi pisang setiap tahunnya.
1. Kandungan Pisang
Nilai energi pisang sekitar 136 kalori untuk setiap 100 gram yang
secara keseluruhan berasal dari karbohidrat. Nilai energi pisang dua kali

4
lipat lebih tinggi daripada apel. Apel dengan berat sama (100 gram) hanya
mengandung 54 kalori.
Karbohidrat pisang menyediakan energi sedikit lebih lambat
dibandingkan dengan gula pasir dan sirup, tetapi lebih cepat dari nasi,
biskuit, dan sejenis roti. Oleh sebab itu, banyak atlet saat jeda atau istirahat
mengonsumsi pisang sebagai cadangan energi.
Kandungan energi pisang merupakan energi instan yang mudah
tersedia dalam waktu singkat, sehingga bermanfaat dalam menyediakan
kebutuhan kalori sesaat. Karbohidrat pisang merupakan karbohidrat
kompleks tingkat sedang dan tersedia secara bertahap, sehingga dapat
menyediakan energi dalam waktu tidak terlalu cepat. Karbohidrat pisang
merupakan cadangan energi yang sangat baik digunakan dan dapat secara
cepat tersedia bagi tubuh.
Pisang kaya mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, kalsium,
dan besi. Bila dibandingkan dengan jenis makanan nabati lain, mineral
pisang, khususnya besi, hampir seluruhnya (100 persen) dapat diserap
tubuh. Berdasarkan berat kering, kadar besi pisang mencapai 2 miligram
per 100 gram dan seng 0,8 mg. Bandingkan dengan apel yang hanya
mengandung 0,2 mg besi dan 0,1 mg seng untuk berat 100 gram.
Kandungan vitaminnya sangat tinggi, terutama provitamin A, yaitu
betakaroten, sebesar 45 mg per 100 gram berat kering, sedangkan pada
apel hanya 15 mg. Pisang juga mengandung vitamin B, yaitu tiamin,
riboflavin, niasin, dan vitamin B6 (piridoxin).Kandungan vitamin B6
pisang cukup tinggi, yaitu sebesar 0,5 mg per 100 gram. Selain berfungsi
sebagai koenzim untuk beberapa reaksi dalam metabolisme, vitamin B6
berperan dalam sintetis dan metabolisme protein, khususnya serotonin.
Serotonin diyakini berperan aktif sebagai neurotransmiter dalam
kelancaran fungsi otak.Vitamin B6 juga berperan dalam metabolisme
energi yang berasal dari karbohidrat. Peran vitamin B6 ini jelas
mendukung ketersediaan energi bagi otak untuk aktivitas sehari-hari.

5
2. Defini Keripik Pisang
Keripik pisang adalah makanan yang terbuat dari pisang yang diiris
tipis kemudian digoreng dengan mengguna kantepung yang telah -
dibumbui.Biasanya rasanya adalah asin dengan aroma bawang yang
gurih.Makanan initer sebar hamper merata di seluruhPulauJawa.
Untuk saatini, Keripik pisang sudah memiliki variasi rasa.Yang terkenal
adalah Keripik Pisang Coklat Khas Lampung.Keripik pisangi ni
pembuatannya melalui proses Oven dan bukan digoreng sehingga bisa
lebih tahan lama dan juga sudah memiliki berbagai varian rasa. Yang
paling terkenal adalah rasa asin, rasa, manis, rasa coklat, keju, mocca,
susudan Strawberry.
2.2 Rencana Kegiatan
PENGOLAHAN BUAH PISANG MENJADI
CEMILAN KERIPIK PISANG
(Pengembangan UKM di Desa Babatan Kecamatan Sukaraja)

Survei Di Desa Babatan Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma

Melakukan pengolahan buah pisang menjadi keripik pisang

Memberikan pengarahan tentang pengembangan UKM termasuk


mengajak warga desa untuk mencoba membuat keripik pisang

6
BAB 3
TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN

3.1 Tujuan
1. Untuk mengetahuianeka rasa keripik pisang yang di produksi.
2. Untuk mengetahui bahan-bahan yang digunakan dalam membuat keripik
pisang.
3. Untuk mengetahui proses pembuatan keripik pisang.
4. Untuk mengetahui sistem pemasaran yang digunakan.

3.2 Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari kegiatan ini dapat berguna bagi dua pihak,
yaitu sebagai berikut :
1. Penulis
a. Mengetahui cara pembuatan keripik pisang coklat..
b. Memberi wawasan tentang pengolahan keripik pisang coklat.
2. Masyarakat
a. Menciptakan lapangan kerja
b. Menumbuhkan wirausaha baru.

7
BAB IV
METODE PELAKSANAAN

4.1. Program Kegiatan


Program kegiatan dalam karya tulis ilmiah ini adalah mengolah
buah pisang menjadi keripik pisang rasa coklat, mensosialisasikan cara
pembuatan keripik pisang rasa coklat agar menambah wawasan
masyarakat desa Babatan kecamatan Sukaraja dan dapat mengembangkan
UKM di desa Babatan kecamatan Sukaraja

4.2. LokasiKegiatan
Kegiatan sosialisasi ini akan dilakukan di beberapa rumah warga di
desa Babatan kecamatan Sukaraja kabupaten Sukaraja

4.3. KondisidanLokasiPotensiKegiatan
Di desa Babatan kecamatan Sukarajater dapat banyak buah pisang
yg tumbuh hampir di setiap rumah warga.Banyak warga di sekitar hanya
memanfaatkan pisang untuk di buat goreng pisang biasa atau punhanya di
jual utuh di tokoh buah pinggir jalan.Makadari itu kegiatan sosialisasi
pengolahan buah pisang menjadi keripik pisang rasa coklat ini akan di
lakukan di desa Babatan Kecamatan sukaraja.
4.4. InstrumenKegiatan
Ada pun alat dan bahan untuk kelangan kegiatan ini beserta cara
pembuatannya adalah sebagai berikut :
Bahan-bahan keripik pisang coklat :
1. Buahpisang
2. CoklatBubuk
3. Gulahalus
4. TepungMaizena
5. Garam
6. Kapursirih

8
Alat-alat :
1. Minyak goreng
2. Kompordan Gas
3. Wajan
4. Spatula
5. Mangkukukuranbesar
6. Pisau
7. Sendok
Cara pembuatankeripikpisangcoklat :
1. Campur tepung maizena yang telah di sangria dengan coklat bubuk
dangulahalus, aduk sampai rata.
2. Masukan lapisan coklat kedalam tempat tertutup kemudian masukan keripik
pisang yang telah dingin, kocok-kocok sampai tercampur rata dan lapisan
coklat menutupi semua permukaan keripik pisang.
3. Simpan keripik pisang kedalam wadah tertutup rapat supaya tidak
melempem.

4.5. Teknik Pelaksanaan Kegiatan


Pelaksanaan kegiatan ini diperoleh dari hasil survey di desa
Babatan yang terdapat banyak pohon pisang di sekitar rumah
warga.sehingga kegiatan sosialiasi ini dilakukan dengan warga

4.6. Teknik Analisa Kegiatan


Metode analisis data deskriptif kualitatif dalam suatu penelitian
kualitatif berguna untuk mengembangkan teori yang telah dibangun dari
data yang sudah didapatkan di lapangan. Metode penelitian kualitatif pada
tahap awalnya peneliti melakukan penjelajahan, kemudian dilakukan
pengumpulan data sampai mendalam, mulai dari observasi hingga
penyusunan laporan.

9
4.7 Jadwal Rencana Kegiatan
Tabel 1
Jadwal Rencana Kegiatan

No Kegiatan Minggu
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Persiapan Proposal
2. Pengajuan Proposal
3. Survei dan observasi lokasi
4. Pengumpulan data sekunder
5. Pengumpulan data primer
6. Analisa danpengolahandata
primer dan data sekunder
7. Penyusunan draf tlaporan
8. Seminar Laporan
9. Pengumpulan Laporan

10
BAB 5
HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

5.1 HasilPelaksanaanKegiatan
Sub sector perkebunan memiliki potensi yang cukup besar untuk
dikembangkan.Hal ini dapat dilihat dari beragamnya jenis tanaman yang
diusahakan oleh masyarakat, dan pada umumnya kondisi tanamannya adalah
tanaman belum menghasilkan dan tanaman menghasilkan.Salah satu jenis
tanaman yang dihasilkan adalah pisang. Tanaman ini, apabila pada musimnya,
memproduksi buah dalam jumlah banyak. Adapun proses pembuatan kripik
pisang yang disosialisasikan meliputi:
1. Peralatan Produksi
Peralatan yang dibutuhkan dalam pengolahan pisang menjadi kripik pisang
antara lain:
1. Baskom, yaitu untuk menampung buah pisang saat prendaman,
2. Alas perajang (talenan)
3. Pisau, untuk pengupasan atau pemisahan buah pisang dari kulitnya.
4. Ember plastik, untuk menampung sampah kulit dan bagian pisang yang
tidak terpakai
5. Penggorengan (Wajan)
6. Lilin (untuk kantong plastik)
7. Tungku atau kompor
8. Tampah (nyiru),tempat meletakkan keripik pisang yang sudah matang
9. Kantong plastik (sebagai pembungkus),
10. Saringan, untuk meniriskan keripik pisang yang sudah matang
2. Bahan Baku Produksi
Akses bahan baku sangat diperlukan bagi kelangsungan produksi setiap
usaha. Bahan baku utama yang sangat dibutuhkan dalam usaha ini adalah buah
pisang. Jenis pisang yang digunakan usaha ini yaitu jenis pisang Sepatu
(pisang Kepok). Pisang Sepatu (pisang Kepok) memiliki ciri-ciri buahnya
berukuran sedang, warnanya hijau kuning, dan rasanya manis. Pemilihan jenis

11
pisang ini dikarenakan sifat dari pisang tersebut cocok digunakan sebagai
bahan baku pembuatan keripik pisang.
a. Bahan Penolong/Pembantu
Minyak goreng, Gula Pasir, Masako, Kuning Telur, dan Pewarna
Makanan merupakan bahan penolong utama yang diperlukan.
Penggunaan pewarna makanan dan kuning telur memberikan warna
kuningan dan rasa yang gurih pada produk keripik pisang serta gula pasir
dan masako merupakan bahan penyedap bagi produk keripik pisang ini.
Terkait dengan bahan-bahan yang dipergunakan dalam proses pembuatan
keripik pisang “KRIPNYOS”, bahan penolong dapat dilihat pada Gambar
berikut ini.
b. Bahan Bakar
Usaha kecil keripik pisang “KRIPNYOS” menggunakan bahan
bakar berupa kompor gas elpiji 1 tungku.
3. Proses Produksi
Proses produksi Keripik Pisang relatif sederhana dan mudah dilakukan.
Proses produksi keripik pisang pada usaha kecil ini menghabiskan waktu yang
cukup lama dalam satu kali produksinya yaitu sekitar 8-9 jam. Hal ini dikarena
dalam proses pembuatan keripik pisang ini dibutuhkan perendaman buah.
Secara umum, proses produksi Keripik Pisang, mulai dari tahap Pengupasan,
Perendaman, Pengirisan, Penirisan, serta Pengemasan dan penimbangan berat
isi adalah sebagai berikut:
a. Pengupasan
Buah pisang dipilih sesuai kriteria, yaitu (1) Pisang mentah yang
sudah tua Buah pisang yang sudah tua akan memberikan rasa manis
dan warna kuning yang menarik pada produk keripik pisang yang
dihasilkan, selain itu buah pisang mentah yang sudah tua akan
memudah memberikan hasil irisan yang lebih banyak sehingga produk
keripik pisang yang dihasilkan lebih banyak. (2) Berukuran cukup
besar dan seragam, hal ini diperlukan agar ukuran dari keripik pisang
yang dihasilkan relatif seragam, sehingga penampilan produk yang

12
dihasilkan menjadi menarik. Selanjutnya pisang tersebut dikupas
kulitnya sebagai tanda tahap awal dari proses produksi dilakukan.
b. Perendaman
Buah pisang direndam dalam air kurang lebih sekitar 1 jam.
Tujuannya untuk menghilangkan getah pada buah pisang yang baru
dipetik. Jika tidak dilakukan perendaman maka hasil produk keripik
pisang yang dihasilkan akan berwarna hitam sehingga menjadi tidak
menarik untuk dijual.
c. Pengirisan
Proses pengirisan dilakukan dengan menggunakan alat iris yang
masih cukup sederhana. Iris pisang tipis-tipis ± 1-2 mm secara
memanjang.
d. Penggorengan
Buah pisang yang telah selesai diiris harus segera digoreng,
paling lambat 10 menit setelah diiris untuk mencegah pembusukan.
Proses penggorengan dilakukan dalam minyak yang sangat panas,
yaitu bersuhu 170oC. Minyak harus banyak, sehingga semua bahan
tercelup, dengan komposisi setiap satu kilogram pisang membutuhkan
sedikitnya tiga liter minyak goreng. Selama proses penggorengan,
dilakukan pengadukan secara perlahan. Proses penggorengan
dilakukan hingga keripik cukup kering dan garing. Proses
penggorengan tersebut dilakukan sedikit demi sedikit agar tidak
melengket satu dengan yang lainnya. Dalam satu kali proses
penggorengan dilakukan selama ± 3 menit, tergantung pada banyak
sedikitnya pisang yang digoreng.
e. Penirisan
Setelah keripik berubah warna dari kuning menjadi kuning
kecoklatan, keripik diangkat dengan saringan agar minyaknya dapat
turun.
f. Pengemasan

13
Keripik pisang yang telah ditiriskan dan sudah tidak panas
dimasukkan ke dalam kantong plastik. Kemasan produk keripik pisang
menggunakan plastik. Plastik tersebut didapat dari toko langganan
dipasar. Dalam kemasan terdapat label yang masih sederhana
bentuknya. Pada kemasan hanya tercantum merek dagang usaha kecil
keripik pisang “KRIPNYOS”, alamat dan nama PMW U sebagai
pembina. Pada kemasan tersebut sudah tercantum logo halal. Usaha
kecil keripik pisang “KRIPNYOS” sangat mengutamakan kebersihan
dalam kegiatan produksi karena hal ini sangat erat kaitannya dengan
kualitas keripik pisang. Kebersihan dalam proses produksi yang terjaga
dengan baik membuat kualitas rasa dan gizi yang terkandung dalam
keripik pisang tetap terjaga. Keripik pisang memiliki daya tahan
produk yang lama yaitu satu bulan. Kualitas produk yang cukup baik,
rasa yang enak, kandungan gizi yang tinggi, tidak menggunakan bahan
kimia dan daya tahan produk yang lama merupakan kekuatan bagi
usaha untuk mempertahankan pelanggannya.
g. Pemasaran
Dalam pemasarannya, usaha kecil keripik pisang “KRIPNYOS”
hanya menjangkau sekitar lingkungan kampus dan perumahan dosen.
Produk dijual dalam bungkus kecil dengan harga hanya Rp.
10.000/bungkus.
Adapun Diagram alur pengolahan keripik pisang pada usaha kecil ini dapat
disajikan pada Gambar berikut ini.

Pengupasan Perendaman Pengirisan

Pemasaran

Produk Keripik Pisang

Pengemasan Penirisan Penggorengan

14
Kegiatan dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat akan
manfaat buah pisang. Kegiatan dilaksanakan di Desa Babatan dengan memberikan
surat izin melakukan Kegiatan.Kegiatan ini dilakukan karena pentingnya
meningkatkan pengetahuan masyarakat akan manfaat buah pisang, agar bisa
menambah nilai ekonomi pisang dan menambah penghasilan masyarakat.
Kegiatanini dilaksanakan di Desa Babatan dengan memberikan surat izin
melakukan kegiatan. Sasaran Kegiatan ini adalah ibu rumah tangga Desa Babatan
yang berjumlah 20 orang, sedangkan yang hadir pada saat Kegiatan berjumlah 10
orang. Kegiatan ini dilaksanakan pada 12 Agustus 2018, setelah mendapat ijin
dari Kepala Desa, Masyarakat sangat antusias mengikuti Kegiatan ini.
Foto kegiatan sebagaimana terlihat di bawah ini
5.2 Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Berdasarkan hasil observasi danKegiatan, dapat diketahui bahwa
masyarakat belum mengetahui pemanfaatan buah pisang sebagai bahan kripik
pisang, pada musim pisang, banyak pisang yang tidak terjual sehingga pisang
tersebut mengalami pembusukan.

Penyuluhan tentang pemanfaatan buah pisang sebagai bahan kripik pisang


dibutuhkan untuk dapat membantu masyarakat, agar menambah income
masyarakat.Walaupun belum ada aturan khusus yang mengaturnya, tetap
diperlukan adanyakegiatan secara berkala kepada warga agar masyarakat lebih
bisa mengembangkan potensi-potensi yang ada pada lingkungan Desa tersebut,
seperti memanfaatkan buah pisang agar dapat diolah menjadi berbagai bahan
makanan seperti kripik pisang, dan lain. (Philip, 2000).

15
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa :
1. Manfaat dari buah pisang adalah dapat mengatasi anemia karena pisang
kaya akan asam folat dan zat besi, dapat mengatasi sembelit karena pisang
banyak mengandung serat, menghambat penuaan dini karena mengandung
vitamin C sebagai antioksidan
2. Kripik pisang yang dihasilkan tentunya bisa beragam ukurannya yang
menyerupai bantal dengan kualitas daging buah pisang yang baik akan
memenuhi standar kualitas kripik pisangyang baik pula
3. Perlu diadakan Penyuluhan berkala tentang pemanfaatan buah pisang
sebagai bahan kripik pisang dibutuhkan untuk dapat membantu
masyarakat, agar menambah income masyarakat

6.2 Saran
1. Usaha ini perlu peningkatan kesadaran pengusahan dan tenaga kerja
terhadap aspek sanitasi (kebersihan) proses produksi dan produk kripik
pisang yang dihasilkan.
2. Usaha ini perlu melakukan peningkatan dalam penggunaan alat
produksinya seperti dalam mengepres pembungkus kripik pisang
dilakukan dengan alat pengepres modern dan alat pemotong modern.
3. Usaha ini juga perlu melakukan peningkatan dalam penampilan kemasan
agar tampak menarik agar konsumen tertarik untuk membelinya.
4. Usaha ini juga perlu melakukan pengembangan daerah pemasaran
produksinya, bukan hanya di lingkungan kampus ataupun di lingkungan
Perumahan dosen tetapi di luar dari itu seperti memasarkannya melalui
penitipan barang (komisioner) misalnya di toko-toko kecil, BNS, dan kios-
kios..

16
5. Usaha ini juga perlu melakukan pengembangan kegiatan promosi
produknya, melalui media internet atau radio.
6. Usaha ini perlu melakukan variasi rasa kripik pisang yang dihasilkan (dari
rasa manis yang selama ini diproduksi), misalnya pengembangan kripik
pisang dengan rasa pedas, keju ataupun rasa lainnya.
7. Usaha ini juga perlu melakukan optimilisasi pemanfaatan produk
sampingan dari proses pengolahan kripik pisang dalam rangka
diversifikasi produk olahan kripik pisang dan lebih meningkatkan
keuntungan usaha seperti kulit pisang yang dapat diolah menjadi kripik
kulit pisang.

17
DAFTAR PUSTAKA

Fauzan Indra Pramana. (2015), “Proposal Tentang Kripik Pisang”.


http://ojankecewow.blogspot.com/2015/05/proposal-tentang-kripik-pisang.html
(diakses tanggal 8 Juli 2018)

Merdeka. (2017), “6 Resep cara membuat keripik pisang aneka rasa yang renyah”.
https://www.merdeka.com/gaya/5-cara-membuat-keripik-pisang-aneka-rasa-
yang-renyah-kln.html (diakses tanggal 7 Juli 2018)

Pasti Guna. (2017), “Teknik Analisis Data Kualitatif, Kuantitatif, Menurut Para
Ahli”. https://pastiguna.com/teknik-analisis-
data/#Teknik_Analisis_Data_Penelitian_Eksperimen (diakses tanggal 5 Juli
2018)

Resep Koki. (2017), “Resep Keripik Pisang”. https://resepkoki.id/2017/12/15/resep-


keripik-pisang/ (diakses tanggal 8 Juli 2018)

18
LAMPIRAN

BIODATA PESERTA

I. IDENTITAS DIRI
1. Nama Lengkap FebriHernaldo
2. NPM 15030045
3. Tempat dan Tanggal Lahir Kepahiang, 26 Februari 1997
4. Alamat Asal Jl. Merawan RT 30 RW 08
SawahLebarBaru Kota Bengkulu
5. Alamat Rumah Jl. Merawan RT 30 RW 08
SawahLebarBaru Kota Bengkulu
6. Nomor telepon -
7. Nomor HP 089624670874
8. Status Mahasiswa
9. Status Perkawinan Belum Kawin
10. Alamat email febri.hernaldo@gmail.com

II. RIWAYAT PENDIDIKAN


NO PROGRAM SD SMP SMA
SD Negeri 51 SMP Negeri 21 SMA Negeri 6
1 Nama Sekolah
Kota Bengkulu Kota Bengkulu Kota Bengkulu
2 Tahun Masuk 2003 2009 2012
3 Tahun Lulus 2009 2012 2015

19
20
21
Proses Pengupasan Pisang

Proses Pengupasan Pisang

22
Proses Pengirisan Pisang

Pisang Setelah Diirirs

23
Pemberian Rasa Pada Pisang

Proses Penggorengan Pisang

24
Proses Penimbangan Pisang

Pisang Yang Sudah Sekesai

25
26

Anda mungkin juga menyukai