Anda di halaman 1dari 15

Tugas Karya Tulis Ilmiah

“Jamu Kunyit Asam sebagai Obat Tradisional untuk


Mengobati Nyeri Haid pada Remaja Putri”
Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia yang diampu oleh Dosen Drs.
Ida Bagus Artha Adnyana, M.Hum

Disusun oleh:

Ni Kadek Dian Lita Dewi (P07124018 003)


Ni Komang Diah Puspita Sari (P07124018 019)
Ni Komang Wita Winanti Putri (P07124018 031)
Luh Kadek Anindya Karina Putri (P07124018 032)

Kelas A
Semester IV

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKES KEMENKES DENPASAR
JURUSAN KEBIDANAN
2020
KATA PENGATAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah kami
yang berjudul  “Jamu Kunyit Asam Sebagai Obat Tradisional untuk Mengobati Nyeri Haid Pada
Remaja Putri” dengan baik dan lancar. Karya tulis ilmiah ini disusun untuk diajukan sebagai
tugas mata kuliah Bahasa Indonesia . Dengan adanya tugas ini di harapkan dapat memberikan
informasi kepada kami khususnya dan kepada pembaca pada umumnya.
Terimakasih disampaikan kepada dosen pembimbing mata kuliah yang telah
membimbing dan memberikan saran demi lancarnya tugas ini.
Demikianlah karya tulis ilmiah yang kami susun. Kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dari karya tulis ilmiah ini, oleh karena itu, kritik dan saran pembaca sangat kami
harapkan demi perbaikan karya tulis ilmiah kami selanjutnya.

Denpasar, April 2020

                                                                       

                                                                                                  Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..............................................................................................................................i
Daftar Isi.......................................................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN........................................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................................2
D. Manfaat Penulisan..................................................................................................................2
BAB II
LANDASAN TEORI....................................................................................................................3
A. Tanaman Kunyit.....................................................................................................................3
B. Disminorea.............................................................................................................................4
C. Senyawa Bioaktif...................................................................................................................5
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................................................7
A. Kunyit sebagai Obat Dismenorea Primer...............................................................................7
B. Cara Memanfaatkan Kunyit untuk Dismenorea Primer.........................................................8
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN..........................................................................................................10
A. Kesimpulan............................................................................................................................10
B. Saran......................................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keadaan yang sering ditakuti oleh remaja putri pertama kali adalah menstruasi pertama,
atau dalam bahasa medis disebut dengan menarche. Kejadian ini menandakan seorang
remaja putri telah memasuki masa pubertas (Riyanto, 2001). Kejadian yang penting dalam
pubertas adalah pertumbuhan badan yang cepat, timbulnya ciri-ciri kelamin sekunder,
menarche, dan perubahan psikis (Sastrawinata, 2008).
Seorang remaja putri yang telah memasuki masa pubertas akan mengalami siklus
menstruasi tiap bulannya (Riyanto, 2001). Siklus menstruasi ini akan menyebabkan
timbulnya rasa sakit atau nyeri di daerah abdomen (Junizar, et al., 2001). Dismenorea atau
nyeri haid yang dirasakan bersifat subjektif (Simanjuntak, 2008). Dismenorea yang sering
terjadi pada remaja adalah dismenorea primer. Dismenorea primer adalah suatu nyeri haid
yang tidak terdapat hubungan dengan kelainan ginekologik (Simanjuntak, 2008). Remaja
putri akan lebih sering merasakan sakit akibat dismenorea primer karena siklus hormonal
yang dialami belum begitu stabil, dan remaja putri belum sering mengalami kontraksi uterus
seperti wanita dewasa muda (Junizar, et al., 2001). Dismenorea primer ini akan sangat
mengganggu konsentrasi dan aktivitas para remaja putri (Junizar, et al., 2001).
Banyak hal yang dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri pada dismenorea primer,
misalnya penggunaan kompres hangat, mengkonsumsi obat-obatan analgetik, olahraga
teratur, akupuntur, dan mengkonsumsi produk-produk herbal yang telah dipercaya
khasiatnya (Smith, 2003). Produk herbal atau fitofarmaka saat ini memang sedang menjadi
alternatif utama bagi para remaja putri yang ingin mengurangi rasa nyeri tanpa mendapat
efek samping (Kylenorton, 2010). Salah satu produk herbal yang biasa dikonsumsi dan telah
familiar di masyarakat untuk mengurangi nyeri haid adalah minuman kunyit asam (Wieser,
et al, 2007). Dalam hal ini sebagian besar masyarakat Indonesia percaya bahwa kebiasaan
mengkonsumsi minuman kunyit asam dapat mengurangi keluhan dismenorea primer.
Jamu kunyit asam adalah suatu minuman yang diolah dengan bahan utama kunyit dan
asam (Limananti dan Triratnawati, 2003). Secara alamiah memang kunyit dipercaya
memiliki kandungan bahan aktif yang dapat berfungsi sebagai analgetika, antipiretika, dan
antiinflamasi (Norton, 2008) begitu juga asam (asam jawa) yang memiliki bahan aktif
sebagai antiinflamasi, antipiretika, dan penenang (Nair, et al., 2004). Selain itu dijelaskan
bahwa jamu kunyit asam sebagai pengurang rasa nyeri pada dismenorea primer memiliki
efek samping minimal dan tidak ada bahaya jika dikonsumsi sebagai suatu kebiasaan

1
(Limananti dan Triratnawati, 2003)
Berdasarkan uraian tersebut penulis menulis karya ilmiah dengan judul “Jamu Kunyit
Asam Sebagai Obat Tradisional untuk Mengobati Nyeri Haid Pada Remaja Putri”
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada karya tulis ilmiah “Jamu Kunyit Asam Sebagai Obat Tradisional
untuk Mengobati Nyeri Haid Pada Remaja Putri” ini dapat dirumuskan seperti pada
pertanyaan berikut.
1. Apakah kunyit dapat dimanfaatkan sebagai obat dismenorea primer?
2. Bagaimana cara memanfaatkan kunyit sebagai obat dismenorea primer?
C. Tujuan Penulisan
Karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui bahwa kunyit dapat dimanfaatkan sebagai obat dismenorea primer;
2. Mengetahui cara memanfaatkan kunyit sebagai obat dismenorea primer.
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
Karya tulis ilmiah ini disusun untuk memenuhi tugas akhir kelas XII. Selain itu, bagi diri
kami pribadi, karya tulis ilmiah ini juga diharapkan bisa digunakan untuk menambah
pengetahuan.
2. Bagi Pembaca
Karya tulis ilmiah ini dimaksudkan untuk memberi informasi bahwa kunyit dapat
dijadikan solusi oleh remaja putri saat mengalami dismenorea primer.

2
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tanaman Kunyit
1. Profil
Kunyit (curcuma domestica) adalah tanaman terna tahunan. Hampir di seluruh Pulau
Jawa, kunyit tumbuh dan berkembang secara liar di semak-semak hutan jati. Kunyit
merupakan tumbuhan daerah subtropis sampai tropis dan tumbuh subur di dataran rendah
lebih kurang 90 meter sampai ketinggian 2000 meter di atas permukaan laut. Kunyit
mempunyai batang pohon semu dan basah. Daunnya mirip dengan tumbuh-tumbuhan jenis
pisang-pisangan. Pelepah-pelepah daun kunyit yang dominan berwarna hijau membentuk
batang dengan helaian daun berbentuk bulat telur. Rimpangnya memiliki banyak cabang
dengan kulit luarnya berwarna jingga kecoklatan. Buah daging rimpang kunyit berwarna
merah jingga kekuning-kungingan. Secara tradisional, kunyit sering digunakan oleh
masyarakat diberbagai negara untuk mengobati penyakit, seperti penyakit yang disebabkan
oleh mikroa, parasit, gigitan serangga, penyakit mata, cacar, sakit perut, gangguan pencernaan
seperti diare, gangguan hati, asma, mengurangi nyeri dan sakit pada penderita rematik, dan
lain-lain. Di Indonesia rimpang kunyit dipergunakan untuk bumbu masak. Di Eropa, kunyit
dipakai sebagai bahan baku kosmetika atau pewarna makanan. Di beberapa negara lain seperti
di Cina, India dan Yunani, kunyit sering digunakan sebagai antiparasit, antiinfeksi,
asntiperiodik, astringen, diuretik, perangsang dan tonik, selain itu juga digunakan untuk obat
luka, sakit perut, penyakit hati dan gangguan saluran kecing. Tinggi tumbuhan kunyit mampu
mencapai 1 meter dan bunganya muncul dari pucuk batang semu dengan panjang sekitar 10 –
15 cm dan berwarna putih.
2. Taksonomi
Berikut adalah taksonomi tumbuhan kunyit:
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub-divisio : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
Species : Curcuma domestica Val. (Chattopadhyay, et al.,
2004)

3
3. Kandungan
Kunyit mengandung protein (6,3%), lemak (5,1%), mineral (3,5%), karbohidrat
(69,4%), dan moisture (13,1%). Terdapat minyak esensial (5,8%) yang diperoleh
melalui distilasi uap dari rhizome/rimpang tanaman kunyit yang mendandung
phellandrene (1%), sabinene (0.6%), cineol (1%), borneol (0.5%), zingiberene (25%)
dan sesquiterpenes (53%). Curcumin (diferuloylmethane) (3–4%) membuat warna
rhizoma kunyit menjadi kuning dan terdiri dari curcumin I (94%), curcumin II (6%)
dan curcumin III (0.3%). Derivat dari curcumine, berupa demethoxy, bisdemethoxy,
dan curcumenol juga diperoleh melalui distilasi uap rhizomanya (Chattopadhyay, et
al., 2004).
B. Dismenorea
1. Definisi
Dismenorea adalah nyeri haid yang sedemikian hebatnya sehingga memaksa penderita
untuk istirahat dan meninggalkan pekerjaan atau cara hidupnya sehari-hari, untuk beberapa
jam atau beberapa hari (Simanjuntak, 2008). Definisi lain dikatakan, dismenorea adalah suatu
keadaan aliran siklus menstruasi yang sulit atau menstruasi yang nyeri (Calis, et al., 2009).
Dismenorea merupakan nyeri perut pada bagian bawah yang terjadi saat menstruasi yang
terkadang meluas hingga ke pinggang, punggung bagian bawah dan paha.
Penyebab terjadinya Dismenorea adalah adanya jumlah prostaglandin dar F2 yang
berlebihan pada darah menstruasi, sehingga merangsang hiperaktivitas uterus dan terjadinya
kejang otot uterus. Prostaglandin ini merupakan stimulant kontraksi miometrium yang kuat
serta efek vasokontruksi pembuluh darah. Peningkatan PGF2 dalam endometrium diikuti
dengan penurunan progesterone.
2. Klasifikasi
Menurut kepentingan klinis, dismenorea terbagi menjadi dua macam, yaitu :
(Simanjuntak, 2008)
a. Dismenorea Primer
Dismenorea Primer adalah nyeri pada perut bagian bawah saat menstruasi tanpa
disertai adanya kelaian atau penyakit pada panggul.
b. Dismenorea Sekunder
Dismenorea Sekunder adalah nyeri pada perut bagian bawah saat menstruasi
disertai adanya kelainan atau penyakit pada panggul.

4
Berikut ini merupakan tabel perbandingan gejala dismenorea primer dengan dismenorea
sekunder :
Dismenorea Primer Dismenorea Sekunder
1) Usia lebih muda 1) Usia lebih tua
2) Timbul setelah terjadinya 2) Cenderung timbul setelah 2
siklus haid yang teratur tahun siklus haid teratur
3) Sering pada nulipara 3) Tidak berhubungan dengan
Paritas
4) Nyeri sering terasa 4) Nyeri sering terasa terus-
sebagai kejang uterus dan menerus dan tumpul
spastik
5) Nyeri timbul mendahului 5) Nyeri dimulai saat haid dan
haid dan meningkat pada meningkat bersamaan
hari pertama atau kedua dengan keluarnya darah
Haid
6) Tidak dijumpai keadaan 6) Berhubungan dengan
patologik pelvik kelainan pelvik
7) Hanya terjadi pada siklus 7) Tidak berhubungan dengan
haid yang ovulatorik adanya ovulasi
8) Sering memberikan 8) Seringkali memerlukan
respons terhadap tindakan operatif
pengobatan
Medikamentosa
9) Pemeriksaan pelvik 9) Terdapat kelainan pelvik
Normal pada pemeriksaan

C. Senyawa Bioaktif
Kunyit mempunyai khasiat sebagai jamu dan obat tradisional untuk berbagai jenis
penyakit. Senyawa yang terkandung dalam kunyit (Curcumin dan minyak alsiri)
mempunyai peranan sebagai antioksidan, antitumor, antikanker, antimikroba dan antiracun.
Senyawa aktif atau bahan kimia yang terkandung dalam kunyit adalah kurkumin
(Putri,2006). Curcumine akan bekerja dalam menghambat rekasi cyclooxygenase (COX-2)
Sehingga menghambat atau mengurangi terjadinya inflamasi sehingga akan mengurangi
atau bahkan menghambat kontraksi uterus. Dan curcumenol sebagai analgetik akan
menghambat pelepasan prostaglandin yang berlebihan melalui jaringan epitel uterus dan
akan menghambat kontraksi uterus sehingga akan mengurangi terjadinya dismenorea
(Wieseretal.,2007). Berdasarkan uraian diatas bahwa mengkonsumsi kunyit merupakan

5
tindakan nonfarmakologi yang dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri.

6
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Kunyit sebagai Obat Dismenorea Primer


Kunyit memiliki agen-agen aktif alami yang berfungsi sebagai analgetika, antipiretika,
dan antiinflamasi. Agen aktif dalam kunyit yang berfungsi sebagai antiinflamasi dan
antipiretik adalah curcumine (Lukita- Atmadja, et al., 2003; Hatcher, et al., 2008), sebagai
analgetika adalah curcumenol (Navarro, et al., 2002).
Pada saat menstruasi, saat tidak ada pembuahan ovum pasca ovulasi, hormon-hormon
reproduksi wanita turun drastis karena korpus luteum berinvolusi. Hal ini berakibat segala
kondisi endometrium yang telah dipersiapkan sebelumnya untuk implantasi hasil fertilisasi
menjadi luruh juga. Semua kelenjar meluruh, terjadi penurunan nutrisi, dan vasospasme
pembuluh darah di endometrium (Guyton dan Hall, 2007).
Vasospasme akan menyebabkan reaksi inflamasi yang akan mengaktifkan metabolisme
asam arakhidonat dan pada akhirnya akan melepaskan prostaglandin (PG). Terutama
PGF2-alfa yang akan menyebabkan vasokonstriksi dan hipertonus pada miometrium.
Hipertonus inilah yang akan menyebabkan dismenorea primer (Hillard, 2006).
Kandungan bahan alami minuman kunyit asam bisa mengurangi keluhan dismenorea
primer dengan jalan masing-masing. Curcumine dan anthocyanin akan bekerja dalam
menghambat rekasi cyclooxygenase (COX) sehingga menghambat terjadinya inflamasi
(Almada, 2000; Hoppe, 2010; Wieser, et al., 2007) sehingga akan menghambat kontraksi
uterus (Thaina, et al., 2009). Mekanisme penghambatan kontraksi uterus melalui
curcumine adalah dengan mengurangi influks ion kalsium (Ca2+) ke dalam kanal kalsium
pada sel-sel epitel uterus (Thaina, et al., 2009).

7
B. Cara Memanfaatkan Kunyit untuk Dismenorea Primer
Salah satu pemanfaatan kunyit sebagai obat dismemorea primer adalah dengan diolah
menjadi minuman kunyit asam. Kunyit asam merupakan jamu tradisional warisan asli
nenek moyang tanah jawa yang terbuat dari bahan dasar kunyit dan asam yang terkenal
banyak memiliki berbagai fungsi kebaikan bagi tubuh terutama bagi wanita.
Kandungan kunyit sebagai obat dismenorea primer telah dijelaskan sebelumnya,
sedangkan asam jawa memiliki agen-agen aktif berfungsi sebagai antipiretika dan
penenang atau pengurang tekanan psikis dan juga memiliki kandungan tannins, saponins,
sesquiterpenes, alkaloid, dan phlobotamins untuk mengurangi aktivitas sistem saraf
(Pauly, 1999). Berikut ini merupakan cara membuat minuman kunyit asam:

8
1. Alat yang digunakan
No Alat Jumlah
1. Blender 1 buah
2. Penyaring 1 buah
3. Wadah 1 buah
4. Pengaduk 1 buah

2. Bahan yang digunakan

No Bahan Jumlah Satuan


.
1. Kunyit 0,5 Kilogram
2. Asam jawa 0,5 Kilogram
3. Gula merah 0,25 Kilogram
4. Air 2 Liter

3. Cara membuat
a. Bersihkan kunyit lalu diblender.
b. Rebus kunyit yang telah halus dengan menambahkan air, asam, gula, dan garam
sampai campuran benar-benar mendidih (sambil diaduk-aduk).
c. Bila telah mendidih, angkat dinginkan dan saring.
d. Jamu kunyit asam siap untuk diminum.

9
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kunyit memiliki kurkumin yang berfungsi sebagai antiinflamasi dan antipiretik yang
dapat mengurangi rasa nyeri pada saat menstruasi (dismenorea primer). Pemanfaatan
kunyit sebagai obat dismemorea primer adalah dengan diolah menjadi jamu kunyit asam.
B. Saran
Sebagai akhir dari penyusunan karya tulis ilmiah ini maka penulis mendapat
pengalaman dan pengetahuan dari segala informasi yang penulis dapatkan dari berbagai
sumber, sehingga penulis dapat memperoleh saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi pembaca agar dapat memanfaatkan minuman kunyit untuk mengurangi nyeri
menstruasi (dismenorea primer) karena kunyit merupakan salah satu obat alami yang
mudah didapatkan di sekitar rumah.
2. Rajin berolahraga, makan makanan yang bergizi dan pola hidup sehat adalah langkah
awal menjaga kesehatan diri

10
DAFTAR PUSTAKA

A.N.S., Thomas. 1989. Tanaman Obat Tradisional 1. Yogyakarta: PT Kanisius, Anggota


IKAPI.
Ayu Wulandari, dkk. 2018. Pengaruh Pemberian Ekstrak Kunyit dalam Mengatasi Dismenorea.
Lampung: Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Anda mungkin juga menyukai