Oleh
Siti Nurhanifah
NPM 4122520410011
USULAN PENELITIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS WINAYA MUKTI
BANDUNG
2021
i
STRATEGI PENGEMBANGAN AGROWISATA
DESA PERBAWATI KECAMATAN SUKABUMI
KABUPATEN SUKABUMI
(SUATU KASUS DI AGROWISATA MAYA WORTEL)
Oleh
Siti Nurhanifah
NPM 4122520410011
USULAN PENELITIAN
ii
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Euis Dasipah, Ir., M.P.
sebagai dosen pembimbing I dan Ibu Dr. Ir. Nataliningsih, M.Pd. sebagai dosen
Tidak lupa pula buat seluruh rekan-rekan yang telah banyak membantu
penulis di dalam penyelesaian usulan penelitian ini, yang tidak dapat penulis
sebutkan satu-persatu. Tidak ada yang pantas diberikan, selain balasan dari Allah
SWT untuk kemajuan kita semua dalam menghadapi masa depan nanti.
bermanfaat bagi kita semua dan dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan
penelitian.
DAFTAR ISI
iii
JUDUL PENELITIAN .....................................................................................
i
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................
ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................
iii
DAFTAR ISI......................................................................................................
iv
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................
v
DAFTAR TABEL..............................................................................................
vi
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................
vii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ..........................................
1.3 Tujuan Penelitian......................................................................
1.4 Kegunaan Penelitian..................................................................
iv
LAMPIRAN ......................................................................................................
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Judul Halaman
1 Daftar Riwayat Hidup...........................................................................
2 Surat Keputusan Dekan Fakultas Pertanian Universitas Winaya
Mukti tentang Penunjukan dan Pengangkatan Ketua dan Anggkota
Komisi Pembimbing a.n. Sri Andayani................................................
3 Sertifikat Semiloka a.n. Sri Andayani...................................................
4 Surat Permohonan Penelitian...............................................................
5 Surat Ijin Penelitian dari Kantor Kesbangpol Kota Sukabumi.............
6 Surat Ijin Penelitian DKP3 Kota Sukabumi..........................................
7 Hasil Analisa.........................................................................................
8 Dokumentasi Kegiatan..........................................................................
vii
BAB I
PENDAHULUAN
ditujukan untuk budidaya komoditi pertanian serta perkebunan, tetapi juga dapat
melalui adanya usaha pariwisata dilakukan guna menarik minat pengunjung untuk
perbaikan sarana dan prasarana maupun membuka jenis wisata yang baru.
sebesar US$ 10,76 miliar. Angka ini menempati urutan keempat sebagai
penyumbang devisa terbesar setelah minyak dan gas, batu bara, serta CPO (Crude
8
Palm Oil). Pada tahun 2019, penerimaan devisa sektor pariwisata sebesar US$
17,6 miliar dan diharapkan mencapai US$ 20 miliar serta menjadi penyumbang
devisa terbesar mengalahkan ekspor sawit, minyak dan gas. Adanya kolaborasi
dengan sektor ekonomi lain seperti restoran, hotel, transportasi dan lainnya,
ekonomi. Oleh karena itu, hal ini dapat dicapai melalui pengembangan pariwisata
untuk berkunjung ke destinasi wisata yang ada. Perbaikan kualitas obyek wisata
dapat dilakukan melalui penambahan fasilitas, promosi usaha yang lebih intensif,
perbaikan sarana dan prasarana maupun membuka bentuk usaha wisata baru
(Ernaldi, 2010).
Beberapa orang memandang tempat liburan akan terasa nyaman dan menenangkan
pikiran dari kegiatan sehari – hari apabila memiliki suasana alamiah. Hal inilah
yang dipandang akan mejadi peluang, sehingga mulai banyak diusung destinasi
wisatawan masa kini rela membayar untuk pelestarian alam dan lingkungan sosial
yang mereka harapkan bisa didapat melalui agrowisata. Agrowisata adalah cara
9
lain untuk mengembangkan pariwisata berkelanjutan di pedesaan yang mana
sebagai usaha wisata melalui keindahan alam yang dimiliki. Konsep agrowisata
perhatian lebih dari para wisatawan. Kebutuhan untuk berlibur serta persepsi
gabungan dari produk pertanian dan produk budaya yang dapat menghasilkan
sumberdaya yang ada di desa di tengah proses modernisasi (Lee dan Nam, 2007).
setempat dalam memanfaatkan lahan tidak hanya akan menjadi upaya pelestarian
sumberdaya dan teknologi lokal tetapi juga akan meningkatkan pendapatan petani
penjualan tambahan untuk produsen makanan dan berbagai jenis penyedia layanan
dan juga akan menarik wisatawan ke daerah yang kurang populer. Wisata
10
pedesaan juga dianggap sebagai industri yang paling berkelanjutan untuk
menjamin aktivasi ekonomi masyarakat lokal dengan dampak negatif sosial dan
pada lampiran 2.
belum merata di setiap kecamatan dan hanya terpusat di satu kecamatan saja.
Selain itu, belum ada laporan secara spesifik mengenai jumlah destinasi wisata
11
Kecamatan Labuhan Deli terdiri atas 5 desa yang mana salah satunya ialah
Desa Pematang Johar. Hingga tahun 2019, hanya tercatat terdapat satu obyek
wisata yang berada di Kecamatan Labuhan Deli. Pada tahun 2020, muncul
destinasi wisata baru berupa agrowisata sawah yang terletak di Desa Pematang
masyarakat, sehingga para pengusaha dapat menyiapkan cara dan juga strategi
untuk memasarkan produk dan jasa yang dihasilkan sehingga dapat menarik
dana desa tahun 2018 dan berdampingan dengan PT KIM (Kawasan Industri
Johar memiliki luas areal persawahan sebesar 1.750 hektar dan Agrowisata Sawah
Desa Pematang Johar dibangun diatas lahan sawah seluas satu hektar yang
dikelola menjadi ikon wisata baru Desa Pematang Johar dan mampu
Agrowisata Sawah Desa Pematang Johar resmi dibuka pada 09 Februari 2020
12
Jumlah Wisatawan Agrowisata Sawah Desa Pematang Johar
2020 (Orang)
23972
25000 22663
20000
15000
11714
10000 7182
6205 6243
4966
Sumber: Laporan Bulanan Agrowisata Sawah Desa Pematang Johar. 2020.
5000
0
Juni Juli AgustusSeptemberOktoberNovember Desember
Jumlah Pengunjung
ciri khas atau keunikan yang dimiliki sehingga dapat menarik minat wisatawan
untuk berkunjung dan dapat bersaing dengan destinasi wisata lain serta dapat
potensi bukan hanya usaha/bisnis semata tetapi juga dapat dijadikan sebagai solusi
13
bagi banyak pihak seperti berfungsi sebagai media promosi untuk produk –
Agrowisata Sawah Desa Pematang Johar masih tergolong baru dan belum
banyak masyarakat yang mengetahui keberadaan wisata ini. Selain itu, menurut
data profil Desa Pematang Johar pada tahun 2020, Desa Pematang Johar terletak
43 kilometer dari ibu kota Kabupaten, 13 kilometer dari ibu kota Kecamatan, dan
15 kilometer dari ibu kota Provinsi serta akses jalan yang cukup sempit
Johar?
14
1.3 Tujuan Penulisan
Johar.
agrowisata.
pengembangan agrowisata.
15
BAB II
2.1.1 Pariwisata
atau bagian dari aktivitas yang dilaksanakan secara sukarela serta sementara
dengan menggunakan fasilitas dan daya tarik wisata. Sedangkan wisata ialah
dan atraksi wisata serta usaha yang berkaitan dengan bidang tersebut. Kamus
berkaitan dengan rekreasi. Istilah pariwisata pertama kali digunakan pada tahun
1959 sebagai pengganti kata "pariwisata" yang berasal dari bahasa Sansekerta
pada Konferensi Pariwisata Nasional Kedua di Tretes, Jawa Timur. Jayatri (2001)
budaya atau situs sejarah, dengan penekanan khusus pada aspek pendidikan
16
3. Wisata Alam, merupakan kegiatan wisata dengan tujuan untuk mengamati
kondisi alam.
1. Pariwisata lokal (local tourism) yaitu pariwisata dengan cakupan sempit dan
negaranya saja, tetapi juga warga negara asing yang berdiam diri di dalam
17
masyarakat lokal, khususnya pada bidang ekonomi. Secara tidak langsung,
wilayah tersebut. Hal ini adalah hasil dari industri pariwisata yang semakin
pembangkit listrik, jembatan, hotel dan proyek lainnya akan menyerap banyak
2.1.2 Agrowisata
perkebunan. Definisi lainnya adalah bahwa agrowisata merupakan cara lain untuk
pariwisata. Wisata ialah bentuk aktivitas singkat yang memiliki tujuan untuk
menikmati objek wisata, sehingga agrowisata juga dapat diartikan sebagai suatu
18
aktivitas menikmati destinasi wisata berbasis pertanian yang dilakukan secara
wisata pertanian diartikan sebagai sebuah rangkaian kegiatan perjalanan, dari awal
(http://database.deptan.go.id).
wisata yang dilakukan tanpa mencemari atau merusak lingkungan dengan tujuan
untuk menikmati dan mengapresiasi keindahan alam dan satwa atau tumbuhan
19
Terciptanya agrowisata dimotivasi oleh akan adanya peningkatan
pemerintah atau instansi. Peran semua pemain kunci dalam agrowisata sangat
dikelola. Hal – hal utama yang menarik wisatawan untuk berkunjung adalah
kawasan yang sudah banyak dieksplorasi atau dijelajah oleh wisatawan lokal
dapat menjadi pemandu wisata (tour guide). Oleh karena itu, masyarakat sekitar
beserta petani perlu diberikan edukasi agar selalu menjaga keaslian, ciri khas,
jenis dan fungsi ekologis lahan, yang secara langsung berdampak pada
menyerap tenaga kerja dari masyarakat desa sehingga akan menghambat proses
20
teknologi lokal, melindungi sumber daya alam, dan mendongkrak ekonomi
keberlanjutan usahataninya.
dan untuk perekonomian yang lebih luas serta peningkatan kualitas hidup.
desa.
dikembangkan agrowisatanya.
21
melalui penyewaan homestay, menjual souvenir dan kerajinan tangan, serta wisata
kuliner.
Agrowisata dapat berkembang dengan baik apabila terjadi tri mitra dan tri
lansekap atau taman, dan dapat berupa percampuran antara keduanya. Agrowisata
ruang tertutup dapat ditampilkan dalam bentuk koleksi alat pertanian khas atau
unik serta memiliki nilai sejarah maupun naskah atau visualisasi dari sejarah
penggunaan suatu lahan serta proses pengolahan suatu hasil pertanian. Agrowisata
ruang terbuka dapat berupa suatu tatanan lahan yang indah dan sesuai dengan
tipologi lahan serta kapabilitasnya untuk mendukung suatu sistem usahatani yang
agrowisata ruang terbuka ialah dapat berupa flora dan fauna yang dibudidayakan
maupun liar, teknologi budidaya dan hilirisasi komoditi pertanian yang khas,
atraksi budaya setempat, serta pemandangan yang alami serta nyaman untuk
22
dinikmati. Agrowisata ruang terbuka dapat dikembangan melalui dua pola/versi
Objek wisata pada ruang terbuka alami berada pada areal dimana aktivitas
sesuai dengan apa yang biasa dilakukan tanpa ada aturan atau intervensi
dari pihak lain. Masyarakat dapat melakukan suatu atraksi spesifik yang
fasilitas yang tidak bertentangan dengan nilai budaya yang ada seperti
khusus yang belum dimiliki serta diolah oleh masyarakat adat setempat.
23
memiliki nilai jual atau estetika bagi wisatawan di wilayah tersebut.
Teknologi yang diterapkan pada pola agrowisata ini dapat diambil dari
sistem atau keseimbangan ekosistem yang ada. Umumnya, objek wisata ini
dapat dikelola oleh suatu badan usaha dan pelaksana parsialnya tetap
2.2.1 Strategi
Strategi dapat diartikan sebagai alat menentukan tujuan serta sasaran jangka
panjang dari suatu perusahaan serta penerapan perlakuan dan alokasi sumber daya
Strategi ialah suatu cara yang diterapkan oleh perusahaan untuk mencapai
tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang yang dilakukan secara
24
tindakan yang mengarahkan manajemen puncak dan sumberdaya perusahaan
yang akan dihadapi. Oleh karena itu, strategi harus memiliki konsep
Tjiptono (2008) menyatakan bahwa strategi dapat diartikan dalam dua perspektif.
mandiri.
25
Business Strategy biasanya dibuat oleh manajer pada tingkat bisnis yang
korporasi.
baik.
membantu perencana untuk mengetahui apa yang dapat dicapai dan hal – hal apa
26
Menurut Pearce dan Robinson (2011) analisis SWOT adalah singkatan dari
merupakan suatu teknik dimana manajer dapat membuat gambaran singkat dari
situasi strategis perusahaan yang sedang berlangsung. Oleh karena itu, analisis
27
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki dan dihadapi
2.3.Penelitian Terdahulu
rumusan strategi yang dapat diterapkan yaitu memanfaatkan objek wisata untuk
memanfaatkan tanah kawasan Rurukan yang subur untuk ditanami buah sehingga
28
di Kecamatan Bangorejo – Banyuwangi). Tujuan dari penelitian ini adalah
kampung petani buah jeruk siam, merumuskan strategi alternatif yang menjadi
Purposive yang terdiri dari 5 orang yaitu pengelola, petani, wisatawan, pemerintah
data menggunakan analisis matriks IFAS, EFAS, dan SWOT. Hasil penelitian
didapatkan bahwa terdapat enam kekuatan dan empat kelemahan internal untuk
buah jeruk siam yang dapat diterapkan yaitu meningkatkan keterampilan SDM
dan diversifikasi produk turunan buah jeruk siam menjadi pulpy orange siam
Agrowisata Perkebunan Teh Gunung Mas PTPN VIII Bogor, Jawa Barat.
penentuan sampel yang digunakan ialah Purposive yang terdiri dari responden
orang. Analisis data menggunakan analisis SWOT dan QSPM. Hasil penelitian
29
didapatkan faktor internal kekuatan utama Agrowisata Perkebunan Teh Gunung
Mas PTPN VIII adalah panorama alam perkebunan teh yang indah dan faktor
lokasi wisata yang luas sedangkan kelemahan utamanya adalah promosi yang
Perkebunan Teh Gunung Mas adalah memiliki infrastruktur dan akses jalan yang
agrowisata yang relatif tinggi; strategi yang dapat diterapkan untuk pengembangan
penggunaan teknologi, membuat paket liburan, lebih aktif dan gencar melakukan
keunikan atau ciri khas khusus yang berbedar dari agrowisata lain.
penentuan sampel yang digunakan ialah Purposive yang terdiri dari Kepala Desa
banjar adat dan masih memegang teguh nilai – nilai serta tradisi di Banjar;
30
Sibetan ialah dengan mengoptimalkan pengembangan keanekaragaman jenis
digunakan ialah purposive dan analisis data yang digunakan berupa analisis
Viviyanti (2016). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penilaian
tepat. Metode penentuan sampel yang digunakan ialah Purposive yang berjumlah
analisis SWOT. Hasil penelitian didapatkan bahwa strategi yang dapat diterapkan
31
pedagang terhadap pengembangan agrowisata dapat meningkatkan ekonomi
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh profil sosial – budaya,
32
dan menjadi prioritas dalam pengembangan Agrowisata Salak di Desa Sibetan.
Metode penentuan sampel yang digunakan ialah purposive yang terbagi dalam 3
kelompok yaitu internal, eksternal dan pihak swasta. Analisis data menggunakan
analisis SWOT dan QSPM. Hasil penelitian didapatkan persepsi masyarakat Desa
produk.
Tulungrejo Kota Batu, Jawa Timur yang dilakukan oleh Aridiansari, dkk
(2015). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi potensi pertanian;
33
penelitian didapatkan potensi pertanian untuk agrowisata di Desa Wisata
Tulungrejo didukung oleh budidaya tanaman apel, jamur, sayur kentang dan sayur
wortel, serta bunga krisan; atraksi yang berpotensi sebagai atraksi utama adalah
atraksi jamur, sedangkan atraksi penunjang adalah atraksi apel, sayur, bunga;
perbaikan akses.
34
Bahur, dkk (2020) melakukan penelitian berjudul Strategi
Pengembangan Agrowisata Bali Kopi Mekar. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal pada Agrowisata Bali Kopi
tidak datang setiap hari dan promosi yang dilakukan masih terbatas, peluangnya
adalah sektor agrowisata yang semakin diminati oleh masyarakat dan memiliki
daya tarik khusus, sedangkan ancamannya ialah terdapat beberapa destinasi wisata
lain di sekitar kawasan Agrowisata Bali Kopi Mekar dan kurangnya partisipasi
internal perusahan.
Pematang Johar. Oleh karena itu, diperlukan penentuan alternatif strategi dalam
35
analisis faktor SWOT, maka kita dapat menentukan strategi pengembangan
36
Agrowisata Sawah Desa
Pematang Johar
Keterangan :
: Terdapat Hubungan
37
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non
secara sengaja yang didasarkan atas kriteria yang telah ditentukan. Sampel dalam
penelitian ini adalah orang yang mempunyai wawasan (pengetahuan) atau pernah
38
berkunjung ke lokasi Agrowisata Sawah Desa Pematang Johar dan dapat
Pematang Johar.
kelompok yaitu:
pengelola yaitu manajer dan wakil manajer, pengelola BUMDes dan aparat
desa setempat.
39
2. Responden dari pihak eksternal yaitu berasal dari wisatawan atau
Responden dalam penelitian ini dipilih secara sengaja yang mana berperan
40
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data
sekunder. Data primer dalam penelitian ini didapatkan melalui observasi atau
Sawah Desa Pematang Johar, pengelola BUMDes, aparat desa setempat, serta
dari pihak pengelola Agrowisata Sawah Desa Pematang Johar berupa data jumlah
wisatawan. selain itu data juga diperoleh melalui studi literatur dan informasi dari
badan atau instansi lain yang terkait dengan penelitian. Instrumen atau alat
pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang
ditujukan kepada responden yang sudah ditetapkan yang mana didalamnya berisi
dalam bentuk tabel, gambar dan uraian. Data diolah dengan menggunakan
dideskripsikan dalam bentuk uraian dan gambaran yang sistematis, faktual, dan
akurat.
41
Identifikasi masalah 3 dianalisis menggunakan metode analisis SWOT.
dalam pengembangan.
ini yaitu matriks faktor strategi internal dan matriks faktor strategi
eksternal. Pada tahap ini perlu diketahui apa – apa saja faktor lingkungan
42
2.
3.
Kelemahan
1.
2.
3.
Total 1,00
Sumber: Rangkuti, 2017.
43
ketersediaan bahan baku atau substitusi, kekuatan pembeli, dan
2.
3.
Kelemahan
1.
2.
3.
Total 1,00
Sumber: Rangkuti, 2017.
44
tersebut terhadap perusahaan atau Agrowisata Sawah Desa Pematang
Johar.
diberi rating 4 dengan kategori sangat besar dan rating 1 dengan kategori
sangat kecil, dan sebaliknya untuk nilai rating ancaman. Faktor kekuatan
diberi rating 1 dengan kategori sangat kecil dan rating 4 dengan kategori
Nilai bobot dan rating yang telah didapatkan kemudian dikalikan untuk
rata – rata 2,5. Pada matriks IFAS, nilai 1 menunjukan situasi internal
pada tingkat rata – rata dan nilai 4 mengindikasikan situasi internal yang
45
nilai 2,5 menggambarkan perusahaan cukup mampu merespon situasi
menghadapi ancaman.
2. Tahap analisis
Hasil yang telah didapat melalui analisis pada tabel matriks faktor
Jika peluang lebih besar daripada ancaman maka nilai y > 0 dan
sebaliknya jika ancaman lebih besar daripada peluang maka nilainya y <
0. Jika kekuatan lebih besar daripada kelemahan maka nilai x > 0 dan
< 0.
46
BERBAGAI
PELUANG
3. Mendukung strategi 1. Mendukung strategi agresif
turn-around
KELEMAHAN KEKUATAN
INTERNAL INTERNAL
BERBAGAI
ANCAMAN
Sumber: Rangkuti, 2017
Gambar 3.1 Analisis SWOT
Bentuk gambar diagram analisis SWOT menurut Rangkuti (2017) terdiri dari 4
kuadran yaitu:
a. Kuadran 1
Kuadran 1 ialah situasi yang sangat baik dan menguntungkan dimana perusahaan
ada tersebut. Strategi yang dapat diterapkan perusahaan dalam konsidi ini
perusahaan.
b. Kuadran 2
Namun, perusahaan masih memiliki kekuatan dari segi internal. Oleh karena itu,
47
memanfaatkan peluang jangka panjang yang dimiliki dengan cara
c. Kuadran 3
dihadapkan pada peluang yang sangat besar, namun di sisi lain tengah
lebih baik.
d. Kuadran 4
48
Pengambilan keputusan merupakan salah satu bagian yang penting
baik internal maupun eksternal yang ada. Keputusan yang baik harus
49
Analisis SWOT adalah suatu identifikasi berbagai faktor sehingga didapatkan
yang diperoleh dari hasil identifikasi matriks IFAS dan matriks EFAS untuk
mengembangkan strategi dan sangat penting yang mana terdiri dari empat tipe
diantaranya adalah strategi SO, strategi WO, strategi ST, dan strategi WT.
50
Tabel 3.4 Penyusunan Strategi Berdasarkan Matriks SWOT
istilah dalam penelitian yang dilakukan, maka dibuat suatu definisi dan
3.1.1 Definisi
wisata yang mana akan menumbuhkan persepsi positif petani dan juga
2. SWOT ialah salah satu alat analisis dalam manajemen yang digunakan
51
sasaran yang ingin dicapai.
sistem dan apabila dibiarkan akan merusak kekuatan yang sudah ada
7. Strategi pengembangan ialah usaha atau daya yang terdiri dari faktor
Pematang Johar.
52
2. Responden dalam penelitian ini adalah responden yang memiliki
selesai.
53
DAFTAR PUSTAKA