Oleh :
ARY ALFIAN
16.2.01.008
Kata Pengantar
Syukur Alhamdulillahi Rabbil Alamin, berkah dan segala puji serta syukur
penyusun panjatkan kepada Allah SWT . Yang telah memberikan
iman dan kesehatan . Hanya atas izin dan karuni-Nyalah sehingga penyusun
dapat menyelesaikan proposal analisa usaha ini.
Proses persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan proposal ini telah melibatkan
kontribusi pemikiran dan saran konstruktif banyak pihak, pada kesempatan ini
penyusun menyampaikan terimakasih yang sebesar – besarnya kepada teman – teman
yang telah membantu dalam proses pembuatan proposal analisausaha ini yang
berjudul proposal analisa usaha budidaya Ikan Bandeng di Keramba Jaring Apung .
Semoga proposal ini bisa Bermanfaat.
Penyusun
Aryalfian
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
I. PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang......................................................................................... 1
1.2GambaranUmum...................................................................................... 2
II. ANALISA USAHA
2.1 Biaya investasi........................................................................................ 3
2.2 Biaya Penyusutan....................................................................................4
2.3 Biaya Oprasional.....................................................................................5
2.4 Biaya Bunga Bank...................................................................................6
2.5 OutPut.....................................................................................................8
2.7 Keuntungan.............................................................................................9
2.8 BC Racio.................................................................................................9
2.9Break event point.....................................................................................11
2.10 Payback Period......................................................................................11
2.11 Retrun of invesmen /.............................................................................12
2.12 RC/Racio...............................................................................................13
2.13 Net Present Varue.................................................................................13
III PENUTUP
3.1 Net Present Varue........................................................................................14
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latarbelakang
Indonesia di kenal sebagai Negara bahari dan kepulauan terbesar di dunia dengan
luas perairan laut, termasuk Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI), sekitar
5,8juta kilometer persegi atau 75 persen dari total wilayah Indonesia. Sedangkan, luas
wilayah daratan hanya 1,9 juta kilometer persegi. Wilayah laut tersebut terdapat lebih
dari 17.500 pulau dan di kelilingi garis pantai sepanjang 81.000 kilometer yang
merupakan terpanjang kedua di dunia setelah Kanada
Budidaya bandeng di Indonesia telah di kenal sejak 500 tahun yang lalu. Usaha
ini berkembang pesat hampir di seluruh wilayah Indonesia dengan memanfaatkan
perairan payau atau pasang surut. Teknologi yang di terapkan juga berkembang dari
tradisional yang mengandalkan masukan benih (nener) dan pengolahan makanan
alami hingga pemberian pakan buatan secara terencana (Afaf N 2004). Dengan rasa
daging yang enak dan harga yang terjangkau, bandeng sangat di gemari oleh
masyarakat terutama di Jawa dan Sulawesi Selatan.
Salah satu cara yang dapat di tempuh untuk meningkatkan produksi budidaya
bandeng adalah dengan memanfaatkan perairan laut seperti muara sungai, teluk,
laguna, dan perairan semacamnya yang memenuhi persyaratan baik teknis, social
ekonomi, legalitas, maupun lingkungannya. Dalam beberapa tahun terakhir, teknik
produksi ikan bandeng di perairan tersebut terus di kaji dan di kembangkan dengan
system karamba jarring apung (KJA). Umumnya teluk dan selat merupakan perairan
yang terlindung dari pengaruh angin, ombak, arus, dan gelombang besar, sehingga
cocok untuk pengembangan budidaya bandeng dalam KJA.
Usaha budidaya ikan bandeng dengan KJA merupakan usaha yang bergerak di
bidang agribisnis, di mana dalam pengelolaan usahanya sangat tergantung kepada
alam atau lingkungan. Perubahan lingkungan bisa mempengaruhi produksi ikan
bandeng, sehingga akan berdampak pada penurunan pendapatan dan kenaikan biaya
operasional pada usaha yang akan di jalankan. Adanya penyakit maupun tingkat
kematian yang cukup tinggi sebesar 20 persen bisa menyebabkan kenaikan biaya
ataupun penurunan pendapatan. Fluktuasi harga baik input budidaya ikan bandeng
maupun harga output yang akan di pasar kan bisa juga berdampak terhadap biaya dan
pendapatan. Masalah-masalah tersebut menyebabkan perlu di lakukan analisis
mengenai kepekaan usaha budidaya ikan bandeng dengan KJA terhadap perubahan
biaya atau manfaat.
1.2 GambaranUmum
1. Biodata Pengusaha
a. Nama : Aryalfian
b. TempatTanggalLahir : Makassar 3 january1997
2. Alamat Usaha :
Dusun : Sabang
Desa : BontoBahari
Kecematan : Bontoa
Kabupaten :Maros
3. AlamatPemilik :
Dusun : Marannu
Desa : Marana
Kecematan : Lau
Kabupaten :Maros
4. Data usaha
Sector usaha :PembesaranIkanBandengdi KJA
Jenisproduksi : IkanBandeng
Tahunmulaiproduksi : 2018
Usaha lain :-
5. Hubungan dengan perbankan
Sebagai pemilik rekening
Sebagai pemilik tabungan
Sebagai nasabah/peminjam
Data yang diperlukan, meliputi : Nama Bank, Nomor rekening, dan
Fasilitas yang sedang dinikmati
6. Aspek legalitas
Ijin domisili usaha : Sudah ada
Surat Ijin Usaha Perusahaan (SIUP) : Sudah ada
Surat tanda pendaftaran industri kecil : Sudah ada
Nomor Peserta Wajib Pajak (NPWP)
Kartu penduduk
Kartu keluarga
7. Aspek manajemen
Riwayat pengelola perusahaan :-
Susunan organisasi perusahaan, yang meliputi susunan :
1. Ketua : ary alfian
2. Wakil ketua : Hamzah
3. Sekretaris : arjun
4. Bendahara : andry
BAB II. ANALISA USAHA
2.1 BiayaInvestasi
Table 1. BiayaInvestasi
2.2 BiayaPenyusutan
Table 2. BiayaPenyusutan
13. Rumahjaga
14. Genset
2.3 BiayaOperasional
Biaya operasional adalah seluruh biaya yang di keluarkan selama produksi itu
berlangsung. Biaya operasional dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Biayatetap
Biaya tetap merupakan biaya yang penggunaannya tidak habis dalam satu masa
produksi, uraian biaya tetap dapat di lihat pada tabel 3.
Tabel 3.BiayatetappadaBudidayaIkan Bandeng
Per Bulan Per Periode Per Tahun
No Uraian
(Rp) (Rp) (Rp)
1 Upahtenagakerja - 1.500.000 4.500.000
2 Genset - 1.000.000 3.000.000
3 Perahu - 1.666.000 5.000.000
Total 4.160.000 12.500.000
2 Biaya variable
Biaya variable merupakan biaya yang habis dalam satu kali produksi. Uraian data
variable pada kegiatan Pembesaran Ikan Bandeng dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4. Biaya variable pada Pembesaran Ikan Bandeng
HargaSatuan
No Uraian Volume Per Periode Per Tahun
(Rp)
1 Pakan 5000 kg 10.000 75.000.000 225.000.000
2 BenihBandeng (8 cm) 10.000eko 1000 10.000.000 30.000.000
r
3
4
5
Total 85.000.000 255.000.000
= Rp. 102.642.001(Output)
2.6 Input
1. Jumlah hasil :
a. Hasilpanen 1 ekorBandeng = 15.000
b. Jadi, jumlah hasil penjualan yaitu 9000x Rp. 15.000/ekor =
Rp. 135.000.000,- (Input)
2.7 Keuntungan
Keuntungan adalah selisih antara pendapatan total dengan biaya total. Bila
dalam suatu usaha , pendapatan lebih besar dibanding dengan biaya yang
digunakan maka nilai laba akan plus, berarti usaha tersebut memperoleh
keuntungan. Keuntungan dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:
=Rp32.357.999
Keterangan :
a. Lama pemeliharaan mulai dari persiapan sampai panen = 6 bulan
b. SR = 90%
c. FCR = 1,5
2.8 B/C Ratio
Merupakan cara evaluasi usaha dengan membandingkan nilai sekarang
seluruh hasil yang diperoleh suatu usaha dengan nilai sekarang seluruh biaya
usaha :
Suatu usaha dikatakan layak, jika nilai BEP produksi lebih besar dari jumlah unit
yang sedang diproduksi saat ini dan BEP harga harus lebih rendah daripada harga
yang berlaku saat ini, dimana BEP produksi dan BE harga dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
Total Biaya
BEP Produksi=
Harga Produksi
Total Biaya
BEP Harga=
Total Produksi
= 6.843
Artinya dengan total biaya sebanyak Rp. 102.642.001,- dan harga jual Rp
15.000,-, maka untuk mencapai titik impas jumlah lobster yang dijual adalah
sebanyak 6.843 ekor. sedangkan
= Rp. 11.404,-
Artinya dengan jumlah produksi sebanyak9000 kg dan total biaya sebanyak Rp.
102.642.001,- maka untuk mencapai titik impas harga jual benih paling minimal Rp.
11.404,-.
= Rp.150.510.000: Rp.135.000.000
= 1,12
Laba /Keuntungan
Rentabilitas= x 100 %
Biaya Operasional
Rentabilitas=Rp. 32.357 .999 ,− ¿ ¿
Rp. 102 ,642.001−¿ x 100 % ¿
= 31,52%
3.1 Kesimpulan
Dapat di simpulkan bahwa usaha pembesaran lobster (panulirus sp) layak karena
setiap kita mengeluarkan Rp.1 akan diperoleh hasil Rp.1,32
Catatan dosesn :
A. Mana BC ratio
B. Perbaiki halaman dan pengetikan
C. Lengkapi dengan lembar pengesahan dan daftar pustaka yang dijadikan
rujukan.
DAFTAR PUSTAKA
Puapitasari R.. 2008. Analisis ekonomi Budidaya ikan Bandeng kelompok sea faming
dengan keramba jarring apumg di kelurahan palu panggang kepulauan
seribu . Departemen sosial ekonomi perikanan dan kelautan. Fakulitas
perikanan dan kelautan institute pertanian Bogor.Bogor
Afaf, N. 2004. Prospek Pengembangan Usaha Pembesaran Ikan Bandeng di Desa
Muara, Kecamatan Cilawaya Wetan, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa
Barat. Skripsi. Departemen Sosial Ekonomi Perikanan dan Kelautan.
Fakultas Perikanan dan Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor
Alboneh, F.H. 2007. Analisis Pengembangan Usaha Pembesaran Ikan Bandeng di Desa
Bipolo, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara
Timur. Skripsi. Departemen Sosial Ekonomi Perikanan dan Kelautan. Fakultas
Perikanan dan Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.