Anda di halaman 1dari 7

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lapangan Pekerjaan pada saat ini semakin sulit, hal ini menyebabkan jumlah
pengangguran semakin banyak. Dilihat dari segi ekonomi individual tentu saja
masalah pengangguran itu sangat merugikan karena manusia mempunyai
kebutuhan yang tidak terbatas. Oleh karena itu sebagai calon tenaga kerja, kita
harus mampu berpikir kreatif dan inovatif yang mampu membaca peluang serta
pandai memanfaatkan peluang tersebut sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
dan tidak terfokus hanya pada satu jenis pekerjaan saja.
Peningkatan jumlah populasi penduduk mengakibatkan meningkatnya kebutuhan
sumber makanan. Salah satu jenis ternak yang yang menjadi sumber utama
penghasil daging adalah ayam. Beberapa kelebihan yang dimiliki ayam sebagai
bahan konsumsi telah menyebabkan terdapatnya referensi yang tinggi dari
masyarakat terhadap daging ayam potong.
Tujuan dari usaha ini yaitu :
 Memberikan manfaat besar bagi anggota kelompok
 Membuka lapangan kerja
 Dengan usaha ini pengalaman dan pendapatan anggota bertambah.

Dalam mendirikan suatu peternakan dibutuhkan rencana secara menyeluruh usaha


ayam tersebut mulai dari system kandang, lama usaha, modal, hasil usaha dan
lain-lain. Perencanaan tersebut berkaitan dengan bentuk usaha peternakan ayam.

Adapun syarat teknis yang dibutukan untuk pengembangan ayam potong yaitu
sebagai berikut:
 Bangunan
 Panataan letak bangunan kandang dan perlengkapan harus memenuhi pedoman,
 Peralatan,
 Bibit,
 Luas tanah atau lahan disesuaikan dengan rencana kapasitas produksi, jenis dan
statusnya,
 Kesehatan hewan harus diperhatikan benar-benar, dan
 Wajib menjaga kelestarian lingkungan.
B. Strain Ayam
Strain-strain broiler umumnya memiliki ciri badan yang besar dan kokoh,
berkemampuan menghasilkan daging tinggi dalam waktu pemeliharaan yang
relative singkat (pertumbuhan badan cepat) yakni pada umur 42 hari berat badan
ayam yang betina mencapai 1.7 kg dan yang jantan mencapai 2 kg.

C. Pakan
Ayam yang baru lahir membutuhkan ransum yang kandungan gizinya diutamakan
untuk pertumbuhan organ pencernaan. Untuk itu protein memegang peranan
penting. Fase starter pada ayam kampung (0-5 minggu) membutuhkan protein 17%
dan energy 2600 KKal dalam tiap kg ransum. Bentuk ransum yang paling baik
adalah berbentuk crumble (butiran kecil), pemberian pakan pada fase ini
diusahakan berkesinambungan dan  tidak terbatas artinya apabila melihat tempat
makan ayam mulai kosong segera diisi lagi sehingga ayam tidak merasa kelaparan.

Pakan yang digunakan pada usaha ini adalah BR1 yang umumnya memiliki kadar
protein 22-24%.

D. Jumlah Ternak
Jumlah ternak yang dipelihara pada tiap periode adalah sebanyak 5.000 ekor
dengan volume ukuran kandang 8 meter x 60 meter.

E. Sistem alas kandang


Sistem alas kandang yang digunakan adalah sistem alas kandang litter dengan alas
sekam. Plus minus kandang ayam broiler sistem litter selama ini telah banyak
diketahui oleh kalangan peternak dan pemerhati dunia peternakan ayam
broiler. Plusnya, yang paling pertama adalah hemat bahan bangunan terutama kayu
dan bambu dibandingkan kandang panggung. Kedua, resiko ayam terjepit
bisa dihindari karena lantainya tidak terbuat dari bilah-bilah kayu/bambu seperti
terdapat pada kandang panggung. Ketiga, proses panen relatif lebih mudah.

Ciri khas dari kandang sistem litter dapat dilihat pada bagian lantai. Litter
merupakan alas atau lantai kandang yang terbuat dari bahan-bahan seperti sekam
(kulit) padi, serbuk gergajian, tongkol jagung yang dipecah-pecah, serta jerami
dan ampas tebu yang dipotong-potong. Bahan-bahan diatas dapat menyerap air
dengan baik, sehingga lantai kandang tidak mudah becek. Selain itu, bahan-bahan
litter mengandung banyak vitamin B12 yang baik untuk pertumbuhan, karena
jerami, sekam padi dan bahan sejenisnya mempunyai kemampuan menahan panas
sehingga suhu kandang pun menjadi lebih hangat.

F. Jumlah tenaga kerja


Jumlah tenaga kerja yang digunakan sebanyak 5 orang dengan 1 HK = 8 jam yang
terdiri dari beberapa anggota kelompok.

G. Modal
Modal adalah biaya yang harus disediakan dan merupakan faktor yang sangat
penting dalam menggerakkan suatu usaha. Besar kecilnya modal akan sangat
mempengaruhi tingkat keuntungan yang diperoleh. Jadi modal merupakan sumber
daya untuk suatu proses produksi. Sedangkan biaya merupakan jumlah kompensasi
yang diterima oleh pemiilik faktor produksi yang digunakan dalam suatu proses
produksibersangkutan.

Modal pada usaha ini sangat berpengaruh terhadap kegiatan ini sehingga peran
Pemerintah Daerah sangat dibutuhkan.

H. Rencana pemasaran
Pemasaran dilakukan dengan kerjasama dengan rumah makan dan pedagang-
pedagang eceran. Juga menerima pemesanan.
II. RENCANA KEBUTUHAN ANGGARAN

Rencana kebutuhan anggaran yang direncanakan ini merupakan keseluruhan barang


atau jasa yang dimanfaatkan dalam kegiatan ini.
Adapun biaya rencana kegiatan pembuatan Kandang dan Peralatan sebagai berikut :
N Jumla Harga Satuan Harga Total
Jenis Satuan
o h (Rp) (Rp)
1 Kandang 1 Buah 159.861.000 159.861.000
chick feeder
100 Buah 31.000 3.100.000
2 tray
hanging Feeder
200 Buah 14.700 2.940.000
3 tray
Automatic
20 Buah 93.400 1.868.000
4 Drinker
5 Brooder 5 Buah 900.000 4.500.000
6 Boklam 8 Buah 12.000 96.000
7 Kabel 150 Meter 12.000 1.800.000
8 Seng brooder 5 Unit 60.000 300.000
9 Tirai plastic 250 Meter 100.000 25.000.000
Timbangan
1 Unit 85.000 85.000
10 Gantung
11 Tower 1 Unit 450.000 450.000
Total 200.000.000

Biaya Variabel
Harga
Juml Harga Total Harga per
No Jenis Satuan Satuan
ah (Rp) 2 bln
(Rp)
1 DOC 5.000 Ekor 4.500 22.500.000 45.000.000
10.00
2 Pakan Kg 6.350 63.500.000 127.000.000
0
Vaksin AI /
3 5 Sachet 600.000 3.000.000 6.000.000
1000 ekor

4 Desinfektan 6 Botol 73.700 442.200 884.400


Vaksin
5 gumboro / 5 Sachet 61.700 308.500 617.000
1000 ekor
Vita chick /
6 20 Sachet 20.900 418.000 826.000
250 gr
11 Lain-lain 500.000 1.000.000
Total 93.068.700 186.137.400
Keterangan : satu periode membutuhkan waktu 2 bulan, sehingga dalam satu tahun terdapat 6 periode.

III. PENUTUP
Adapun Kesimpulan dari kegiatan ini :
1. Beternak Ayam potong memberikan keuntungan yang menjanjikan.
2. Wirausaha dibidang pemeliharaan Ayam memiliki prospek yang cerah dengan
resiko yang kecil.
3. Dengan adanya peternakan ini bisa mengurangi pasokan daging ayam yang
selama ini masih di dominasi dari Wilayah luar Kabupaten Morowali.
4. dan kami menyadari bahwa dana yang dibutuhkan dalam proposal ini tidak
sedikit jumlahnya, namun demikian besar harapan kami proposal ini dapat
perhatian khusus dari oleh pemerintah daerah atau instansi terkait.

Bente, 28 Desember 2021

Ketua Sekretaris,

REDI SAEFUDIN

Mengetahui :
Kepala Desa Bente
Kecamatan Bungku Tengah

ERWIN KUDRAT

KELOMPOK TERNAK MAJU BERSAMA


Nomor : 001/KLP.TERNAK/BNT/XII/2021
Lampiran : 1 (Satu) Bundel
Perihal : Permohonan Kegiatan Pemeliharaan Ternak Ayam Potong (Broiler).

Kepada
Yth. Bapak Bupati Morowali
Di -
Bungku.

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Puji Syukur kami Panjatkan semoga Bapak selalu ada
dalam lindungan-Nya dan diberi kelancaran dalam menjalankan aktiftas sehari-hari.
Selanjutnya dalam rangka pengembangan kelompok, maka dengan ini kami kelompok
Ternak “Maju Bersama” Desa Bente Kecamatan Bungku Tengah, mengajukan
proposal permohonan bantuan pengembangan ternak Ayam Potong (Broiler)
Rp. 386.137.400,- (Tiga Ratus Delapan Puluh Enam Juta Seratus Tiga Puluh Tujuh
Ribu Empat Ratus Rupiah).
Sebagai bahan pertimbangan kami lampirkan 1 (satu) bundel proposal. Demikian
Proposal ini kami buat,atas perhatian serta bantuannya kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Bente, 28 Desember 2021

Ketua Sekretaris,

REDI SAEFUDIN

Mengetahui :
Kepala Desa Bente
Kecamatan Bungku Tengah

ERWIN KUDRAT

SUSUNAN KEPENGURUSAN
Ketua : REDI
Sekretaris : SAEFUDIN
Anggota : 1. ARWIN S.
2. AWIN
3. MUHDAR
4. HASRUDIN
5. ARWAN DAUD

Anda mungkin juga menyukai