ABSTRAK
1 PENDAHULUAN
Matematika merupakan ilmu kepastian yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan sehari-haripenggunaan dan manfaatnyaMatematika dan budaya
memiliki kaitan yang sangat erat dengan kehidupan msyarakat. Siswa dan
masyarakat sering tidak menyadari bahwa mereka telah menerapkan berbagai
konsep matematika dalam kehidapan sehari-hari. Siswa tidak merasakan langsung
manfaat dari pembelajaran matematika di sekolah. Hal ini menimbulkan anggapan
bahwa matematika merupakan ilmu yang rumit, sulit untuk dipahami dan tidak
berguna. Padahal terdapat budaya, tradisi atau permesalahan yang dihadapi oleh
siswadalam kehidupan sehari-hari merupakan cikal bakal dari ilmu matematika itu
sendiri.
Etnomatematika merupakan salah satu pendekatan yang dapat digunakan
untuk menjelaskan bahwa budaya masyarakat dan matematika memiliki kaitan
yang sangat erat dan merupakan sebuah rumpun ilmu pengetahuan. Setiap budaya
yang diwariskan oleh nenek moyang pada daerah tertentu memilki kaitan dengan
matematika. Demikanpun halnya dengan Tabuik yang merupakan upacara adat
khas daerah Pariaman. Tabuik merupakan upacara atau perayaan mengenang
kematian Husain, tetapi dikembangkan menjadi pertunjukan budaya khas Pariaman
setelah masuknya unsur-unsur budaya Minangkabau. Pertunjukan budaya tabuik
dilaksanakan setiap tahun tepat pada tanggal 10 Muharram. Akan tetapi,
dikarenkan pandemic yang melanda bukan hanya Indonesia namun juga melanda
dunia. Untuk mengurangi penyebaran virus tersebut pemerintah Pariaman
membuat kebijakan untuk tidak melaksakan pertunjukan tabuik sementara waktu .
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi aspek matematika yang
terdapat pada arsitektur patung Tabuik. Eksplorasi ini bertujuan unutuk
memberikan informasi baru kepada siswa dan masyarakat bahwa arsitektur patung
Tabuik memiliki kaitan erat dengan matematika, dengan demikian mereka lebih
memahami kerterkaitan antara matematika dan budaya yang mereka miliki
sehingga presepsi siswa dan masyarakat tentang matematika menjadi lebih tepat.
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran matematika sekolahpun diharapkan dapat lebih
disesuaikan dengan konteks budaya siswa dan masyarakat agar matematika dapat
lebih mudah dipahai karena tidak lagi dipresepsikan sebagai suatu yang rumit, sulit
dipahami dan tidak berguna oleh siswa dan masyarakat.
2 KAJIAN TEORI
Etnomatematika merupakan salaha satu biang ilmu pengetahuan yang
membahasa tentang kaitan anatara matematika dengan budaya. Menurut Hammond
etnomatematika adala sebuah studi tentang aspek kultural yang berhubungan
dengan matematika; kesepakatan dengan studi komperatif (studi yang berkenaan)
dengan matematika dari manusia yang berbeda budaya,terutama dalam kaitannya
dengan bagaimana matematika terbentuk, dan pada giliranya dibentuk oleh,nilai
dan kepercayaan kelompok orang. Istilah “ethno” menggambarkan “ semua bahan
yang membentuk identitas budaya dari sebuah kelompok seperti bahasa, kode,
nilai,jargon, kepercayaan, makanan dan pakaian, kebiasaan, dan sifat fisik”.
Matematika mengekpresikan pandangan luas tentang matematika yang mencakup
aritmatika; mengklasifikasi, pemesanan, pemodelan dan praktik matematika adalah
produk budaya. Bishop (1988) menyatakan bahwa aktivitas manusia yang
bersentuhan dengan wujud kebudayaan pada wujud ketiga dan berkaitan dengan
aktivitas manusia merupakan fenomena matematika yang terdiri dari enam
kegiatan mendasar. Pada sejumlah kelompok budaya dapat ditemukan aktivitas-
aktivitas tersebut yaitu: membilang atau menghitung, menentukan lokasi,
mengukur, mendesain, bermain, dan menjelaskan
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan salah seorang
narasumber yang mengetahui dan pernah ikut serta dalam pertunjukan Tabuik
tersebut,ternyata dalam pertunjukan Tabuik tersebut begitu banyak aspek
matematis yang dapat kita amati.
2.3 Tabel
Tabel 1 Hasil Analisis Aspek Matematis Dalam Arsitektur Patung Tabuik
Gambar arsitektur Tabuik Aspek/aktivitas matematis Materi yang
dan rumus berhubungan
dengan
aspek/aktivitas
matematis
1. Seperti yang tampak pada Geometri
gambar bentuk bangun tersebut bangun ruang
memuat aspek matematis
bangun ruang yaitu balok
Rumus:
volume= p ×l ×t
luas permukaan=2( pl +¿+ tp)
Rumus:
Limas
1
volume= × luas alas × t
3
luas permukaan=luasalas+ selubung limas
Balok
volume= p ×l ×t
luas permukaan=2( pl +¿+ tp)
Segitiga
1
luas= × a ×t
2
keliling=s1 +s 2+¿ s ¿
3
Lingkaran
2
luas=π ×r
keliling=2 × π × r
3. Pada gambar di samping Geometri
terdapat aspek matematis yaitu bangun ruang
bangun ruang seperti
Kubus
Rumus
volume=s × s × s
luas permukaan=6 × s × s
Rumus
Bola
4 3
volume= × π × r
3
2
luas permukaan=4 × π × r
Setengah bola
1 4 3
v= ( × π ×r )
2 3
1 2
luas permukaan= (4 × π × r )
2
Rumus:
1
luas= × a ×t
2
keliling=s1 +s 2+¿ s ¿
3
2.4 kesimpulan dan saran
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat unsur matematis dari
arsitektur patung Tabuik di Pariaman seperti aspek gemetri bidang datar dan
geomatri ruang yakni antara lain; balok,kubus, limas, setengah bola, segitiga, dan
lingkaran. Etnomatematika pada arsitektur patung Tabuik di Pariaman dapat
dimanfaatkan seagai sumber belajar dalam pembelajran matematika, menambah
wawasan siswa mengenai keberadaan matematika yang ada pada salah satu unsur
bdaya yang mereka miliki, meningkatkan mitivasi dalam belajar serta menfasilitasi
siswa dalam mengaitkan konsep-konsep yang dipelajari dengan situasi dunia nyata
3 PUSTAKA
Rozi Fitriza & Indra Gunawan (2018): Tabuik Dalam Pembelajaran Bangun
Ruang Dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR)