Anda di halaman 1dari 4

Alfian Nashrulloh Fathurroziq

151710301041

TIP A 2015

Review jurnal utama

 Judul jurnal: (Jurnal Ilmiah, oktober 2014) “ANALISIS PENGENDALIAN


PERSEDIAAN BAHAN BAKU KAYU CEMPAKA PADA INDUSTRI
MEBEL DENGAN MENGGUNAKAN METODE EOQ (Studi Kasus Pada
UD. Batu Zaman)” Universitas Sam Ratulangi Manando
Permasalahan yang terjadi: Di Sulawesi sektor kehutanan punya peran penting
untuk kondisi perekonomian. UD. Batu zaman adalah salah satu usaha yang
bergerak dibidang meubel. Bahan baku yang digunakan untuk produksi berupa
kayu yang memiliki berbagai macam jenis dan juga berbagai macam harga.
Selama ini dalam hal dalam kebijaksanaan pengadaan bahan baku hanya
berdasarkan pada pengalaman atau data-data dari masa lalu. Masalah tersebut yang
memicu peneliti untuk melakukan penelitian dengan melakukan analisisi
menggunakan metode EOQ ( Economic Order Quantity). Tujuan dari penelitian
ini yaitu untuk mengetahui volume bahan baku yang optimal, total biaya
persediaan bahan baku, reorder poin, dan safety stock. Berdasarkan penelitian
yang telah dilakukan masih perlu adanya perbaikan terhadap penelitian tersebut
ataupun terhadap perusahaan yang diteliti. Perbaikan tersebut meliputi perlu
adanya penetapan ataupun perhitungan untuk menentukan jumlah optimum
pemesanan bahan baku dengan biaya yang minimum. Selain itu perlu adanya
penetapan Safety stock dan reorder point, serta perusahaan harusnya memesan
secara maksimum dengan frekuensi yang rendah agar meminimumkan biaya.

Review jurnal pendukung

 Judul jurnal: JURNAL SAMUDRA EKONOMI DAN BISNIS, VOL.8, NO.2


JULI 2017 “Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Produksi Roti
Wilton Kualasimpang”. Universiatas Samudra, Langsa Aceh
Permasalahan yang terjadi: dalam pelaksanaan sistem produksi pada Wilton
Kualasimpang ini terdapat masalah mengenai persediaan bahan baku yaitu sistem
pengendalian persediaan bahan baku yang tidak terstruktur, dimana dalam setiap
pembelian bahan baku dibeli berdasarkan permintaan sebelumnya dan terkadang
terjadi keterlambatan pengiriman bahan baku dalam hal ekspedisi (mogok dijalan,
macet, rusak), sehingga barang yang seharusnya sudah ada dalam satu hari mundur
menjadi dua atau tiga hari, sehingga bila terjadi permintaan lebih banyak dari
biasanya roti Wilton tidak dapat memenuhi permintaan tersebut. Permasalahan
yang terdapat pada jurnal ini hamper sama dengan jurnal utama yaitu perusahaan
tidak menetapkan safety stock dan reorder point nya, selain itu juga masih belum
mengunakan suatu metode yang dapat meminimalkan biaya persediaan bahan
baku dengan memperhatikan jumlah yang optimal serta frekuensi yang rendah.
 Judul jurnal: JIIA, VOLUME 5 No. 3, AGUSTUS 2017 “ANALISIS
PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PAKAN SAPI CV
SATRIYA FEED LAMPUNG DI KECAMATAN TERBANGGI BESAR
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH” Universitas Lampung
Permasalahan yang terjadi: permasalahan dalam industri pakan CV Satriya Feed
Lampung yaitu masalah pengadaan dan efisiensi persediaan bahan baku, karena
seperti telah diketahui persediaan seringkali menjadi aset terbesar dalam neraca
perusahaan. Jika persediaan bahan baku dalam industri terlalu besar akan
mengakibatkan investasi pada persediaan menjadi besar. Berdasarkan penelitian
yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa Asal bahan baku pakan sapi yang
digunakan oleh CV Satriya Feed Lampung adalah dari berbagai daerah yaitu
Lampung, Jambi, Palembang dan Jakarta. Bahan baku yang dipakai dalam
memproduksi pakan oleh CV Satriya Feed Lampung dalam satu periode waktu
tidak tetap, artinya bila ketersediaan salah satu bahan baku pakan sapi terhambat
maka akan digantikan oleh bahan baku lain sebagai substitusinya dengan
mempertahankan tingkat kandungan nutrisi yang hampir sama. Pemakaian bahan
baku dilakukan dengan sistem FIFO (First In First Out). Pada peneltian ini jenis
bahan baku yang dipesan memiliki lebih banyak jenisnya dibandingkan dengan
jurnal peneltian yang sebelumnya. Perbedaan frekuensi pemesanan milik
perusahaan lebih efisien dibandingkan dengan menggunakan metode EOQ.
Namun jika dilihat dari total biaya persediaan bahan baku dengan menggunakan
metode EOQ lebih kecil jika dibandingkan dengan total biaya persediaan yang
telah dikeluarkan oleh perusahaan.
 Judul jurnal : Jurnal EMBA 579 Vol.4 No.2 Juni 2016, Hal. 578-591
“ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU IKAN PADA
PT. CELEBES MINAPRATAMA BITUNG” Universitas Sam Ratulangi
Manado.
Permasalahan yang terjadi: Sektor kelautan dan perikanan memiliki potensi besar
sebagai sektor unggulan dan penggerak utama (prime mover) pembangunan
perekonomian daerah, hal ini disebabkan karena sektor ini memiliki keunggulan
komperatif dibanding sektor lainnya. Dalam menghadapi persaingan pasar ekspor
ikan kayu yang ketat PT. Celebes Minapratama harus teliti dalam hal perencanaan
persediaan bahan baku sehingga dapat menghitung tingkat pembelian optimal agar
tidak terjadi kelebihan atau kekurangan persediaan agar dapat menghemat biaya
dan tidak mengganggu kelancaran proses produksi guna memenuhi permintaan
konsumen. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui
bahwa dari segi kebijakan perusahaan tentang pengadaan bahan baku perusahaan
sudah efektif namun, dengan menggunakan metode EOQ akan lebih
menguntungkan dari segi biaya yang dikeluarkan karena ada selisih yang
dihasilkan.
 Judul jurnal: Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi Nomor 05 Tahun ke-2 Mei-
Agustus 2011 “PERBANDINGAN METODE EOQ (ECONOMIC ORDER
QUANTITY) DAN JIT (JUST IN TIME) TERHADAP EFISIENSI BIAYA
PERSEDIAAN DAN KINERJA NON-KEUANGAN (STUDI KASUS PADA
PT INDOTO TIRTA MULIA)” Universitas Kristen Maranatha.
Permasalahan yang terjadi: metode EOQ dapat menjawab pertanyaan mengenai
kondisi yang sering terjadi di perusahaan, yakni menentukan besar persediaan
yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan yakni tidak terlalu tinggi juga tidak
terlalu rendah sehingga dapat menekan kerugian yang terjadi di perusahaan akibat
kurang tepatnya perusahaan mengolah persediaan di perusahaan mereka. Namun
metode EOQ merupakan metode tradisional yang saat ini keberadaan metode ini
mulai digeser oleh metode JIT yang merupakan metode manajemen persediaan
yang banyak digunakan di lingkungan manufaktur kontemporer. Metode JIT
menekankan pada pengurangan persediaan sampai pada tingkat yang sangat
rendah. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa dari
segi efisiensi lebih mneguntungkan JIT namun sesuai dengan kondisi perusahaan
yang menerapkan Safety stock untuk keberlangsungan proses produksi maka
metode EOQ lebih baik untuk diterapkan. Dari segi kinerja non-teknis JIT lebih
menjanjikan untuk peningkatan produktivitas sehingga sangat menunjang
efektivitas produksi, ketepatan waktu pengiriman dan kualitas produk yang
dihasilkan perusahaan. Namun hal ini hanya bisa tercapai dengan adanya
komitmen perusahaan untuk benar-benar menerapkan sistem JIT yang baik.
Keterbatasan dari penelitian ini yaitu tidak sepenuhnya dapat diterapkan oleh
perusahaan yang memiliki perbedaan kondisi dengan asumsi yang melekat pada
metode EOQ dan JIT.

Anda mungkin juga menyukai