Judul jurnal: (Jurnal Ilmiah, oktober 2014) “ANALISIS PENGENDALIAN
PERSEDIAAN BAHAN BAKU KAYU CEMPAKA PADA INDUSTRI MEBEL DENGAN MENGGUNAKAN METODE EOQ (Studi Kasus Pada UD. Batu Zaman)” Universitas Sam Ratulangi Manando Permasalahan yang terjadi: Di Sulawesi sektor kehutanan punya peran penting untuk kondisi perekonomian. UD. Batu zaman adalah salah satu usaha yang bergerak dibidang meubel. Bahan baku yang digunakan untuk produksi berupa kayu yang memiliki berbagai macam jenis dan juga berbagai macam harga. Selama ini dalam hal dalam kebijaksanaan pengadaan bahan baku hanya berdasarkan pada pengalaman atau data-data dari masa lalu. Masalah tersebut yang memicu peneliti untuk melakukan penelitian dengan melakukan analisisi menggunakan metode EOQ ( Economic Order Quantity). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui volume bahan baku yang optimal, total biaya persediaan bahan baku, reorder poin, dan safety stock. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan masih perlu adanya perbaikan terhadap penelitian tersebut ataupun terhadap perusahaan yang diteliti. Perbaikan tersebut meliputi perlu adanya penetapan ataupun perhitungan untuk menentukan jumlah optimum pemesanan bahan baku dengan biaya yang minimum. Selain itu perlu adanya penetapan Safety stock dan reorder point, serta perusahaan harusnya memesan secara maksimum dengan frekuensi yang rendah agar meminimumkan biaya.
Review jurnal pendukung
Judul jurnal: JURNAL SAMUDRA EKONOMI DAN BISNIS, VOL.8, NO.2
JULI 2017 “Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Produksi Roti Wilton Kualasimpang”. Universiatas Samudra, Langsa Aceh Permasalahan yang terjadi: dalam pelaksanaan sistem produksi pada Wilton Kualasimpang ini terdapat masalah mengenai persediaan bahan baku yaitu sistem pengendalian persediaan bahan baku yang tidak terstruktur, dimana dalam setiap pembelian bahan baku dibeli berdasarkan permintaan sebelumnya dan terkadang terjadi keterlambatan pengiriman bahan baku dalam hal ekspedisi (mogok dijalan, macet, rusak), sehingga barang yang seharusnya sudah ada dalam satu hari mundur menjadi dua atau tiga hari, sehingga bila terjadi permintaan lebih banyak dari biasanya roti Wilton tidak dapat memenuhi permintaan tersebut. Permasalahan yang terdapat pada jurnal ini hamper sama dengan jurnal utama yaitu perusahaan tidak menetapkan safety stock dan reorder point nya, selain itu juga masih belum mengunakan suatu metode yang dapat meminimalkan biaya persediaan bahan baku dengan memperhatikan jumlah yang optimal serta frekuensi yang rendah. Judul jurnal: JIIA, VOLUME 5 No. 3, AGUSTUS 2017 “ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PAKAN SAPI CV SATRIYA FEED LAMPUNG DI KECAMATAN TERBANGGI BESAR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH” Universitas Lampung Permasalahan yang terjadi: permasalahan dalam industri pakan CV Satriya Feed Lampung yaitu masalah pengadaan dan efisiensi persediaan bahan baku, karena seperti telah diketahui persediaan seringkali menjadi aset terbesar dalam neraca perusahaan. Jika persediaan bahan baku dalam industri terlalu besar akan mengakibatkan investasi pada persediaan menjadi besar. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa Asal bahan baku pakan sapi yang digunakan oleh CV Satriya Feed Lampung adalah dari berbagai daerah yaitu Lampung, Jambi, Palembang dan Jakarta. Bahan baku yang dipakai dalam memproduksi pakan oleh CV Satriya Feed Lampung dalam satu periode waktu tidak tetap, artinya bila ketersediaan salah satu bahan baku pakan sapi terhambat maka akan digantikan oleh bahan baku lain sebagai substitusinya dengan mempertahankan tingkat kandungan nutrisi yang hampir sama. Pemakaian bahan baku dilakukan dengan sistem FIFO (First In First Out). Pada peneltian ini jenis bahan baku yang dipesan memiliki lebih banyak jenisnya dibandingkan dengan jurnal peneltian yang sebelumnya. Perbedaan frekuensi pemesanan milik perusahaan lebih efisien dibandingkan dengan menggunakan metode EOQ. Namun jika dilihat dari total biaya persediaan bahan baku dengan menggunakan metode EOQ lebih kecil jika dibandingkan dengan total biaya persediaan yang telah dikeluarkan oleh perusahaan. Judul jurnal : Jurnal EMBA 579 Vol.4 No.2 Juni 2016, Hal. 578-591 “ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU IKAN PADA PT. CELEBES MINAPRATAMA BITUNG” Universitas Sam Ratulangi Manado. Permasalahan yang terjadi: Sektor kelautan dan perikanan memiliki potensi besar sebagai sektor unggulan dan penggerak utama (prime mover) pembangunan perekonomian daerah, hal ini disebabkan karena sektor ini memiliki keunggulan komperatif dibanding sektor lainnya. Dalam menghadapi persaingan pasar ekspor ikan kayu yang ketat PT. Celebes Minapratama harus teliti dalam hal perencanaan persediaan bahan baku sehingga dapat menghitung tingkat pembelian optimal agar tidak terjadi kelebihan atau kekurangan persediaan agar dapat menghemat biaya dan tidak mengganggu kelancaran proses produksi guna memenuhi permintaan konsumen. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa dari segi kebijakan perusahaan tentang pengadaan bahan baku perusahaan sudah efektif namun, dengan menggunakan metode EOQ akan lebih menguntungkan dari segi biaya yang dikeluarkan karena ada selisih yang dihasilkan. Judul jurnal: Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi Nomor 05 Tahun ke-2 Mei- Agustus 2011 “PERBANDINGAN METODE EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) DAN JIT (JUST IN TIME) TERHADAP EFISIENSI BIAYA PERSEDIAAN DAN KINERJA NON-KEUANGAN (STUDI KASUS PADA PT INDOTO TIRTA MULIA)” Universitas Kristen Maranatha. Permasalahan yang terjadi: metode EOQ dapat menjawab pertanyaan mengenai kondisi yang sering terjadi di perusahaan, yakni menentukan besar persediaan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan yakni tidak terlalu tinggi juga tidak terlalu rendah sehingga dapat menekan kerugian yang terjadi di perusahaan akibat kurang tepatnya perusahaan mengolah persediaan di perusahaan mereka. Namun metode EOQ merupakan metode tradisional yang saat ini keberadaan metode ini mulai digeser oleh metode JIT yang merupakan metode manajemen persediaan yang banyak digunakan di lingkungan manufaktur kontemporer. Metode JIT menekankan pada pengurangan persediaan sampai pada tingkat yang sangat rendah. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa dari segi efisiensi lebih mneguntungkan JIT namun sesuai dengan kondisi perusahaan yang menerapkan Safety stock untuk keberlangsungan proses produksi maka metode EOQ lebih baik untuk diterapkan. Dari segi kinerja non-teknis JIT lebih menjanjikan untuk peningkatan produktivitas sehingga sangat menunjang efektivitas produksi, ketepatan waktu pengiriman dan kualitas produk yang dihasilkan perusahaan. Namun hal ini hanya bisa tercapai dengan adanya komitmen perusahaan untuk benar-benar menerapkan sistem JIT yang baik. Keterbatasan dari penelitian ini yaitu tidak sepenuhnya dapat diterapkan oleh perusahaan yang memiliki perbedaan kondisi dengan asumsi yang melekat pada metode EOQ dan JIT.