Anggota Kelompok 5 :
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
BAB I
PENDAHULUAN
Persediaan bahan baku merupakan sebuah usaha yang dilakukan sebuah instansi
atau perusahaan yang menyimpan bahan baku dalam jumlah yang besar sebagai antisipasi
apabila terjadi keterlambatan pengiriman dari pemasok yang dapat merugikan instansi atau
perusahaan yaitu terjadi back order (tidak terpenuhinya biaya) dan terhentinya proses
produksi. Akan tetapi tidak selamanya dalam jumlah yang besar itu menguntungkan.Karena
perusahaan tersebut harus memiliki dana yang lebih untuk membeli bahan baku, sehingga
dana yang terikat pada penyimpanan persediaan akan semakin besar. Selain itu adanya
resiko kerusakan bahan baku, turunnya kualitas, nilai gizi, kehilangan dan kerugian apabila
harga bahan baku turun di pasaran. Oleh karena itu perlu dibuat sebuah rancangan sistem
yang lebih baik untuk meminimalisasi pemborosan yang tidak perlu, khususnya pada
persediaan.
Pada CV Aneka Rasa – Keripik Tempe Aneka Rasa Bu Noer merupakan salah satu CV
yang memproduksi keripik tempe. Pada sistem perencanaan dan pengendalian persediaan
bahan baku yang diterapkan oleh perusahaan masih bersifat konvesional. Maksudnya
perusahaan melakukan pembelian bahan baku kedelai tidak melakukan perencaan secara
pasti terlebih dahulu, sehingga kuantitas bahan baku kedelai yang dikirim pemasok tidak
pernah disesuaikan dengan kebutuhan bahan baku kedelai yang akan digunakan dalam
proses produksi. Hal inilah yang dapat membuat persediaan kedelai di gudang tinggi. Dengan
demikian bahan baku kedelai mengalami penurunan mutu dan kerusakan pada bahan baku,
sehingga menimbulkan pemborosan dalam biaya produksi.
PEMBAHASAN
Profil Perusahaan
Keripik Tempe Aneka Rasa (KTAR) “Bu Noer” adalah jenis usaha dengan badan usaha
bernama CV Aneka Rasa.Keripik Tempe Aneka Rasa “Bu Noer” ini awal dirintis sekitar tahun
1993 dengan tempat produksi awal hingga saat ini di Jalan Ciliwung II/2 Malang.CV Aneka
Rasa mengembangkan usaha usaha dari skala UKM dengan kapasitas produksi kurang lebih
40-50 kg per hari menjadi skala industry menengah atau CV dengan kapasitas 1000 kg per
minggu.CV Aneka Rasa di pimpin oleh seorang direktur, wakil direktur dan manajer. CV
Aneka Rasa memiliki produk dengan rasa original, daun jeruk, keju (cheese), sambal balado,
pizza, burger, daging panggang (barbeque), kebab, spaghetti, rumput laut, pedas, ayam
bawang, jagung bakar pedas, jagung bakar manis, jagung bakar coklat, bakso malang, udang
dan rasa lainnya.
a. Observasi
Melakukan pengamatan secara langsung ke perusahaan mengenai persediaan bahan
baku kedelai dan pembelian bahan baku kedelai.
b. Wawancara
Melakukan Tanya jawab langsung dengan staf, karyawan, serta pemilik yang
berkaitan dengan masalah yang diteliti yaitu persediaan dan pembelian bahan baku
kedelai.
c. Dokumentasi
Proses pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mempelajari atau
mengumpulkan catatan atau dokumen yang berhubungan dengan penelitian yang
dimiliki perusahaan, yaitu data persediaan bahan baku kedelai, data pembelian
bahan baku kedelai.
Penelitian dilaksanakan di CV Aneka Rasa – Keripik Tempe Aneka Rasa Bu Noer yang
terletak di Jl. Ciliwung Gg. 2 No.2 Malang.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan maret
2012.Pengolahan data dilakukan di Laboratorium Komputasi dan Analisis Sistem. Jurusan
Teknologi Industri Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Brawijaya Malang.
Metode Penelitian
Dalam penyelesaian kasus pengendalian persediaan bahan baku ini juga dilakukan
dua survey. Pertama survey pendahuluan yang dilakukan dengan tujuan agar mengetahui
permasalahan persediaan yang timbul dari sistem persediaan CV. Aneka Rasa - Kripik tempe
Aneka Rasa bu Noer. Kedua survey literatur dan lapang dilakukan agar dalam penyelesaiain
masalah dapat dipecahkan dengan menerapkan metode sistem persediaan yang ada pada
literatur.Serta studi lapang yang dilakukan untuk membandingkan masalah nyata dengan
teori sistem persediaan yang ada sehingga didapatkan korelasinya.
CV. Aneka Rasa - Kripik Tempe Aneka Rasa Bu Noer tidak menerapkan metode
pengendalian persediaan bahan baku tertentu. Sehingga selama ini perusahaan tersebut
menggunakan perkiraan dalam memenuhi kebutuhan bahan baku tanpa melakukan
peramalan. Pembelian bahan baku kedelai dalam satu bulan kurang lebih mencapai 5000 kg.
Biaya pembelian kedelai tiap kilogram yaitu Rp. 6.000,-. Ketika persediaan bahan baku
berkurang, perusahaan harus mengeluarkan biaya tambahan persediaan.
Penjualan (kg)
Bulan
2007 2008 2009 2010 2011 2012
Januari 2.337 2.502,6 2.642,1 2.739,45 2.908,8 3.057,75
Februari 2.348,4 2.518,65 2.669,4 2.718,9 2.917,95 3.074,25
Maret 2.366,55 2.534,25 2.653,05 2.784,6 2.930,95 -
April 2.371,5 2.540,4 2.633,55 2.773,5 2.949,75 -
Mei 2.391,9 2.564,4 2.650,05 2.779,05 2.937,3 -
Juni 2.414,4 2.570,1 2.639,7 2.801,1 2.941,95 -
Juli 2.422,95 2.564,85 2.643,3 2.814,45 2.957,4 -
Agustus 2.441,7 2.569,35 2.657,4 2.824,8 2.974,65 -
September 2.456,4 2.582,7 2.681,4 2.847,45 2.993,55 -
Oktober 2.462,4 2.601,15 2.690,25 2.854,2 3.012,45 -
November 2.474,55 2.619,6 2.706,45 2.887,45 3.023,1 -
Desember 2.475,45 2.625,6 2.726,1 2.883,45 3.038,25 -
Total 28.963,2 30.793,65 31.992,75 33.662,4 35.584 6.132
Rata-rata 2.413,6 2.566,1 2.666,06 2.805,2 2.965,5 3.066
Sumber : Data primer, diolah (2012)
Diketahui bahwa rata-rata penjualan kripik tempe tahun 2007 sebesar 2.414 kg per
tahun, tahun 2008 sebesar 2.566 kg per tahun, tahun 2009 sebesar 2.666 kg per tahun,
tahun 2010 sebesar 2.805 kg per tahun, dan tahun 2011 sebesar 2.966 kg per tahun.
Sedangkan hasil peramalan didapatkan rata-rata penjualan kripik tempe tahun 2012 sebesar
3.152,81 kg per tahun. Jika dilihat, rata-rata penjualan kripik tempe selalu terjadi
peningkatan.
Untuk permintaan peramalan keripik tempe bulan maret 2012 – februari 2013
menggunakan bantuan software SPSS 17.
Bulan Permintaan
Maret 2012 3.086,34
April 2012 3.098,42
Mei 2012 3.110,51
Juni 2012 3.122,59
Juli 2012 3.134,68
Agustus 2012 3.146,77
September 2012 3.158,85
Oktober 2012 3.170,94
November 2012 3.183,02
Desember 2012 3.195,11
Januaari 2012 3.207,20
Februari 2102 3.219,28
Total 37.833,71
Rata - rata 3.152,81
Perhitungan rencana kebutuhan bahan baku kedelai
Kebutuhan bahan baku kedelai untuk menghasilkan 1 kg keripik tempe adalah 1,33 kg
kedelai. Kebutuhan bahan baku kedelai dihitung menggunakan rumus :
Rencana produksi harian = rencana produksi bulanan / jumlah hari kerja (1 bulan)
Jumlah kebutuhan bahan baku harian = rencana produksi harian x kebutuhan bahan baku
tiap kg keripik tempe
Total persediaan bahan baku kedelai berdasarkan JIT
Maka dapat dibandingkan antara persediaan bahan baku kedelai yang diterapkan
perusahaan dengan pendekatan just in time terdapat beberapa perbedaan. Perbedaaan
tersebut teletak pada jumlah total pembelian, total persediaan, total biaya pembelian, total
biaya penyimpanan, dan total biaya persediaan bahan baku kedelai. Masing-masing selisih
dari komponen tersebut secara berurutan adalah 1.179 kg; 1.171,75 kg; Rp. 7.068.030,86;
3.805.779,00; Rp. 10.874.247,08.
Lalu didapatkan pula jadwal pemesanan bahan baku kedelai menggunakan metode
just in time. Kebutuhan kedelai tiap bulan rata-rata mencapai 4193,08 kg dengan
menyesuaikan alat transportasi bahwa kebutuhan kedelai per hari sebesar 159.54 kg. Lead
Time pemesanan bahan baku selama 1 hari. Persediaan awal bahan baku kedelai adalah 830
kg yang digunakan kurang lebih 4 sampai 6 hari. Sehingga ketika persediaan bahan baku
sudah mencapai sekitar 300 kg dilakukan pemesanan yang akan datang setelah satu hari.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dapat disimpulkan dalam kasus persediaan bahan baku kedelai pada CV. Aneka Rasa
- Kripik Tempe Aneka Rasa Bu Noer terdapat kesalahan dalam menyediakan bahan baku
yang mengakibatkan besarnya total persediaan bahan baku. Hal ini telah diselesaikan oleh
penulis skripsi dengan melakukan persediaan bahan baku kedelai menggunakan pendekatan
metode just in time. Perbandingan yang diterapkan perusahaan dengan pendekatan metode
just in time mendapatkan penghematan sebesar 3,33%. Dan pemesanan bahan baku kedelai
dilakukan pada saat 2 hari stok kedelai di perusaahn habis.
DAFTAR PUSTAKA
Imai, Masaaki. 1998. Genba Kaizen : Pendekatan Akal Sehat, Berbiaya Rendah Pada
Manajemen. Jakarta, Pustaka Brinaman Pressindo.