Anda di halaman 1dari 33

BEDAH JURNAL

JURNAL 1

Penulis(Tahun) Anna L. Andries


Judul Analisis persediaan bahan baku kedelai pada pabrik
tahu Nur Cahaya di Batu kota dengan Metode
Economic Order Quantity (EOQ)
Tujuan Mengetahui keoptimalan persediaan bahan baku yang
sudah direncanakan oleh pabrik tahu Nur Cahaya di
Batu Kota.
Latar belakang Pabrik Nur cahaya adalah salah satu pabrik tahu yang
berada di Batu Kota Kecamatan Melalayang yang
memiliki persaingan yang cukup banyak dalam
bidang memproduksi tahu. Oleh karena itu, dilakukan
penelitian terkait persediaan bahan baku untuk
memperoleh tingkat persediaan yang optimal dengan
menjaga keseimbangan antar biaya persediaan yang
terlalu banyak dengan biaya persediaan yang terlalu
sedikit.
Metode Penelitian Dilakukan dengan observasi dan pengamatan dan
dilanjutkan perhitungan persediaan dengan
menggunakanmetode EOQ
Hasil Penelitian Modal yang digunakan pada perintisan usaha sebesar
Rp10.000.000. berdasarkan perhitungan
menggunakan metode EOQ diperoleh jumlah
pemesanan bahan baku yang optimal pada Pabrik
Tahu sebanyak 11.814,99 kg. Jika pemesanan bahan
baku diperoleh lebih besar pabrik Tahu Nur Cahaya
harus mengurangi jumlah pemesanan bahan baku
kedelai agar bahan baku digudang tidak menumpuk
yang menyebabkan kerugian.
Total inventory cost dengan menggunakan
EOQ bahan baku menurut pabrik Tahu Nur Cahaya
sebesar Rp244.392,94 sedangkan nilai TIC secara
real pabrik tahu Nur Cahaya sebesar Rp374.325.
sehingga diperoleh bahwa persediaan bahan baku
selama bulan September belum optimal.
Pemesanan kembali adalah saat dimana
perusahaan harus melakukan pemesanan kembali
bahan baku kedelai, sehingga permintaan bahan baku
dapat datang tepat waktu. Berdasarkan penelitian
yang telah dilakukan biaya bahan baku yang
dikeluarkan untuk pembelian kedelai Rp375.325.
sedangkan biaya yang akan dikeluarkan pabrik
dengan menggunakan metode EOQ sebesar
Rp244.392,94. sehingga diperoleh sebesar
Rp129.932,06 bila menggunakan metode EOQ.
Dikarenakan dengan menggunakan metode EOQ
dalam proses pembelian bahan baku akan
memberikan opportunity cost kepada pabrik.
JURNAL 2

Penulis(Tahun) Dewi Rosa indah, Rahmi Meutia, Megi Satria (2021)


Judul Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tahu
pada UD Berkah di Kota Langsa
Tujuan Mengetahui tingkat efisiensi pengendalian
persediaan bahan baku tahu
Latar belakang Kualitas produk yang baik menjadikan para pelaggan
akan menerima dan beralih membeli produk home
industry ini. Demi mendapatkan hal tersebut UD
Berkah berupaya memperbaiki manajamen
operasional sebagai salah satu upaya dalam
meningkatkan kualitas perusahaan dan dapat
berkembang lebih pesat lagi. Distributor dari
perusahaan tahu ini adalah sebuah agen pemasok
kedelai wilayah Kota Langsa. Bahan-bahan tersebut
saat ini mengalami kenaikan harga, yang disebabkan
dampak dari kenaikan BBM. Pada proses
pembuatnya menggunakan kayu bakar dan gas elpiji,
yang juga mengalami kenaikan yang menyebabkan
mempengaruhi harga bahan baku. Perediaan bahan
baku terus megalami kenaikan dan juga penurunan,
sehingga berdampak kepada biaya yang akan
dikeluarkan perusahaan. Oleh karena itu, UD Berkah
memerlukan adanya pengaturan terhadap jumlah
persediaan, baik bahan-bahan maupun produk jadi,
sehingga kebutuhan proses produksi maupun
kebutuhan pelanggan dapat dipenuhi.
Metode Penelitian Objek pada penelitian ini berupa usaha UD Berkah.
Data yang diperoleh dapat berupa data primer dan
data sekunder. Proses perhitunganya termasuk dalam
kajian manajamen operasional dengan menggunakan
metode kuantitatif.
Hasil Penelitian Melakukan perhitungan terkait analisis bahan baku.
Diperoleh rata-rata pembelian bahan baku untuk
tahun 2014 yaitu 2.575 Kg/bulan, tahun 2015 yaitu
2.586 Kg/ Bulan dan tahun 2016 sebanyak 2670
Kg/Bulan. Selanjutnya dibutuhkan biaya pemesanan
yang terdiri dari biaya telepon, biaya administrasi dan
biaya upah/Bongkar barang dengan biaya sebesar
pada tahun 2014 Rp 31.833,3/ bulan. Pada tahun 2015
yaitu Rp 42.333,3. Sedangkan pada tahun 2016 Rp
52.833,3/bulan. Biaya penyimpanan juga bervariasi
dari tahun ke tahun pada tahun 2014 sebanyak Rp
17/Kg, tahun 2015 Rp 16/Kg dan tahun 2016 Rp
16/Kg.
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, baik
menggunakan kebijakan perusahaan dan
menggunakan metode EOQ terlihat bahwa biaya
yang dikeluarkan lebih hemat dibandingkan dari hasil
perhitungan perusahaan dengan total penghematan
biaya sebesar pada tahun 2014 sebesar Rp722.712,
pada tahun 2015 sebesar Rp804.933 dan tahun 2016
sebesar Rp872.237. dengan metode EOQ maka
perusahaan bisa mengetahui berapa bahan baku yang
ekonomis yang harus di pesan pada saat melakukan
pesanan sehingga perusahaan tidak mengalami
kelebihan dan kekurangan persediaan bahan baku.
JURNAL 3

Penulis(Tahun) Putu Citra Puspita, Nyoman Trisna Herawati, I


Made Arie Wahyuni (2019)
Judul Analisis Pengendalian Persediaan dengan Metode
(EOQ) Economic Order Quantity Guna Optimalisasi
Persediaan Bahan Baku Pengemas Air Mineral
Tujuan 1. Mengetahui jumlah pembelian bahan baku
pengemas cup yang optimal
2. Mengetahui jumlah safety stock, reorder point,
pebandingan TIC perusahaan dengan TIC EOQ
Latar belakang PT Tirta Mumbul Jaya Abadi merupakan perusahaan
air minum dalam kemasan (AMDK) yang berada di
bawah naungan PDAM Buleleng yang dimana
kadang kala terdapat kelebihan ataupun kekurangan
bahan baku pengemas dalam proses produksinya,
padahal diharapkan dalam pelaksanaan proses
produksinya bahan baku pengemas tersebut selalu
tersedia kelancaran proses produksinya.
Metode Penelitian Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif.
Objek penelitian ini penentuan persediaan bahan
baku dengan metode Economic Order Quantity
(EOQ).
Hasil Penelitian Berdasarkan penelitian yang dilakuakn dikeahui
bahwa jumlah pemesan Cup 240 ml yang optimal
pada tahun 2018 menggunakan metode EOQ adalah
sebesar 15.941.346 pcs setiap kali pesan dengan
frekuensi pembelian sebanyak 2,40 atau 2 kali
pemesanan dalam setahun. Jika dirata-ratakan
perbulan jumlah pemesanan optimal dengan metode
EOQ sebesar 2.656.891 pcs. Sedangkan,
menggunakan kebijkan perusahaan sebesar
2.785.667 pcs per bulan dan frekuensi pembelian
yang dilakukan perusahan sebanyak 12 kali dalam
setahun.dari penggunaan metode EOQ lebih efisien
setiap bulannya sebesar 128.776 pcs dibandingkan
dengan kebijakan perusahaan.
Safety stock menurut perhitungan metode EOQ
diperoleh sebanyak 63.045 pcs, sedangkan safety
stock menurut kebijakan perusahaan sebanyak 12.000
pcs. Perusahaan harus melakukan pemesanan
kembali ketika tingkat persediaan sebesar 443.072
pcs.
Total biaya persediaan (TIC) bahan baku cup 240 ml
dengan kebijakan perusahaan pada tahun 2018 sebsar
Rp437.661.80,40 sedangkan total persediaan dengan
menggunakan TIC metode EOQ diperoleh sebesar
Rp162.601.730,60 maka dapat menghemat total
pengeluran perusahaan sebesar Rp275.060.072,8.
Jika nantinya penghematan dapat dibuat dalam
persentasi diperoleh nilai persentase dengan
menggunakan metode EOQ sebesar 68,85%
JURNAL 4

Penulis(Tahun) Nuraini (2017)


Judul Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku
Produksi Roti Wilton Kualasamping
Tujuan Mengetahui sistem pengendalian persediaan bahan
baku
Latar belakang Produksi yang diinginkan dapat berjalan tepat waktu,
maka perusahaan harus dapat menyediakan bahan
baku yang diperlukan dalam proses produksi. Jika
dari segi itu tidak dapat dikendalikan maka dapat
menyebabkan pada hilangnya keuntungan yang akan
didapatkan. Pada perusahaan Wilton Kualasimpang
terdapat masalah mengenai persediaan bahan baku
yang tidak terstruktur, dimana dalam setiap
pembelian bahan baku dibeli berdasarkan permintaan
sebelumnya dan terkadang terjadi keterlambatan
pengiriman bahan baku dalm hal ekpekdisi. Hal ini
mengharuskan roti Wilton menjaga produksinya agar
tidak berhenti atau tersendat karena kurangnya
pasokan bahan baku tepung terigu. Oleh karena itu,
dengan dilakukan perencanaan persediaan dapat
membantu perusahaan menghadapi masalah yang
ada.
Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan menggunakan metode
EOQ (Economic Order Quantity) selain itu dilakukan
perhitungan kebutuhan rata-rata produk perbulan,
kebutuhan rata-rata bahan baku produk, nilai
persediaan optimal, kuantitas pemesanan optimal dan
waktu pemesanan yang tepat dengan memerhatikan
besarnya biayaa persediaan yang dikeluarkan.
Hasil Penelitian Dengan menggunakan metode EOQ diperoleh
kuantitas pembelian 19.221 Kg, frekuensi pembelian
2 kali, biaya setiap kali pesan Rp3.114.060,
persediaan pengaman sebanyak 1.451,57 kg, titik
pesan kembai 1.552 kg dan total biaya persediaan
sebanyak Rp6.227.862. Sedangkan, kuantitas
pembelian perusahaan sebanyak 3.026,67 Kg,
frekuensi pembelian 12 kali, biaya setiap pesan
1.648.000. Tidak terdapat persediaan pengaman, titik
pesan kembali dan total biaya persediaan
Rp6.227.862
JURNAL 5

Penulis(Tahun) Adi Candra (2018)


Judul Pengendalian Persediaan Material pada Produksi Hot
Mix dengan Pendekatan Economic Order Quantity
(EOQ)
Tujuan Mengetahui sistem pengendalian persediaan bahan
baku
Latar belakang PT. ABC merupakan perusahaan swasta nasional
yang bergerak dibidang jasa konstruksi telah
melaksanakan berbagai jenis pekerjaan konstruksi,
dari pembangunan Gedung, irigasi, jalan, jembatan
dan lain sebagainya. Maka diperlukan penerapan
pengendalian bahan baku. Dengan menerapkan
metode ini didalam perusahaan setidaknya mampu.
Memperhitungkan jumlah produksi dengan
persediaan yang ada dan kapan harus memesan
kembali (reorder point) untuk memproduksi pada
tahapselanjutnya.
Metode Penelitian Proses penelitian dilakukan dengan menggunakan
metode trend rejection. Selain itu, nantinya
pengendalian bahan baku akan menggunakan metode
EOQ dengan menentukan reorder point.
Hasil Penelitian Total jumlah biaya menurut perusahaan sebesar
Rp.1.045.032.500,00 sedangkan menurut EOQ
sebesar Rp.625.762.277,42. jadi ada penghematan
yang diperoleh sebesar Rp 419.270.222,58. Sehingga
dapat diketahui bahwa total biaya persediaan bahan
baku yang harus dikeluarkan lebih besar jika
dibandingkan dengan total biaya metode EOQ
JURNAL 6

Penulis(Tahun) Anggia Arista (2021)


Judul Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku
dengan Metode EOQ di PT Polythech Jaya Industri
Tujuan Mengetahui sistem pengendalian persediaan bahan
baku
Latar belakang PT. Polytech Jaya Industri merupakan perusahaan
yang berdomisili di Kota Batam yang bergerak
dibidang packaging, dalam proses melengkapi
produksinya dibutuhkan tambahan tutup botol yang
dipesan dari luar daerah dengan total kuantitas
sebanyak 4.000 lusin pada setiap bulannya.
Perusahaan mengalami permasalahan terkait
kekurangan ketersediaan tutup botol yang terlihat
dari data historis permintaan. Adanya kekurangan
tutup botol menyebabkan perusahaan mengalami
keterlambatan untuk menjual produknya ke
pelanggan.
Metode Penelitian Perhitungan pada penelitian ini dilakukan dengan
terdapat variabel independent yaitu kuantitas
pemesanan tutup botol, jumlah reorder point dengan
metode EOQ serta jumlah safety stock
Hasil Penelitian Penggunaan metode EOQ mengeluarkan biaya untuk
persediaan sebesar Rp36.663.019 sedangkan
berdasarkan kebijakan perusahaan sebesar
Rp79.270.235 maka mengalami selisih sebesar
Rp40.607.218. Reorder point sebanyak 1.466 lusin
dan safety stock sebanyak 346 lusin dengan frekuensi
pemesanan 3 kali. Terlihat dengan menggunakan
metode EOQ perusahaan bisa menghemat biaya
persediaan sebesar Rp 40.607.218
JURNAL 7

Penulis(Tahun) Syahruni Ramadhan Abbas, Gayatri Citraningtyas,


Karlah L.R. Mansauda (2021)
Judul Pengendalian Persediaan Obat Menggunakan Metode
Economic Order Quantity (EOQ) dan Reorder Point
(ROP) di Apotek X Kecamatan Wenang
Tujuan Mengetahui jumlah pemesanan optimum dan waktu
pemesanan kembali obat kelompok A menggunakan
perhitungan EOQ dan ROP
Latar belakang Apotek X Merupakan Salah Satu Apotek Yang
berada di Kecamatan Wenang, Kota Manadodan
termasuk bagian dari fasillitas kesehatan, dimana
terdapat persediaan obat yang dijual untuk
pengobatan pasien. Berdasarkan wawancara yang
telah dilakukan terdapat kendala stok obat yang tidak
sesuai dengan jumlah fisik obat yang ada di
penyimpanan. Kejadian seperti itu akan
menyebabkan tidak terkontrolnya persediaan obat
dan sulit dalam menentukan dalam waktu pemesanan
karena tidak mengetahui stok real yang tersedia. Oleh
karena itu, penulis ingin meneliti tentang
pengendalian persediaan obat di Apotek X
menggunakan perhitungan EOQ dan ROP pada obat
yang masuk ke dalam kelompok A berdasarkan
perhitungan ABC.
Metode Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode
ABC yang berguna untuk menentukan kelompok A.
kemudian dilakukan perhitungan EOQ dan Reorder
Point.
Hasil Penelitian Salah satu penyebab keterlambatan dari faktor
distribusi dan keterlambatan pengiriman dari
distributor ke gudang famasi. Selanjutnya dilakuakn
perhitungan ABC untuk melihat obat manakah yang
menyerap anggaran paling banyak sehingga harus
diprioritaskan. Terlihat item A mempunyai nilai
investasi paling tinggi dibandingkan dengan B da C
sedangkan item A mempunyai jumlah item lebih
sedikit. Nilai EOQ yang diperoleh dari hasil
perhitungan merupakan jumlah pemesanan yang
ekonomis dalam setiap kali melakukan pemesanan,
karena dapat menekan atau meminimlakan biaya-
biaya persediaan sehingga lebih efesien dan dapat
mencegah terjadinya kekurangan atau kelebihan
persedian.
Terjadinya peningkatan nilai ITOR sebesar 1,63 kali.
Meningkatnya nilai ITOR menunjukkan bahwa
efektifnya pengendalian persediaan dan
perputaran obat semakin cepat, sehingga tidak
terjadi penumpukan persediaan obat atau kelebihan
stok di gudang apotek. Pengendalian persediaan
dengan kombinasi metode analisis ABC dan ROP
dianggap sangat efektif dan efisien dalam menekan
kejadian kekurangan stok terbukti dengan
diperolehnya hasil akhir dari nilai kekurangan adalah
nol. ROP memiliki arti penting dalam pengendalian
persediaan supaya dapat menjamin ketersediaan obat
dengan dilakukan pemesanan obat pada saat yang
tepat
JURNAL 8

Penulis(Tahun) M Aldi Wijaya, Suwaryo Nugroho, M Ali Pahmi,


Miftahul Imtihan (2021)
Judul Pengendalian Persedian Produk Dengan Metode
EOQ Melalui Konsep Supply Chain Management
Tujuan Mengetahui cara mengatasi stock out pengendalian
persediaan
Latar belakang Suatu perusahaan sering kali mengalami kesulitan
dalam pengendalian bahan baku diantaranya adalah
persediaan yang terlalu banyak atau terlalu sedikit.
Dalam merencanakan bahan baku ini digunakan 4
metode peramalan yaitu Simple Moving Average
(SMA), Weight Moving Average (WMA),
Exponential Smoothing, dan Linear Regression.
Pengendalian persediaan produk ini didasari dengan
konsep SCM (Supply Chain Management) yaitu
serangkaian pendekatan yang diterapkan untuk
mengintegrasikan pelanggan dan agennya dalam
mendukung proses bisnis perusahaan, sehingga
informasi antara pemasok dan pelanggan menjadi
terintegrasi dengan baik.
Metode Penelitian Metode observasi dan wawancara yang dilakukan
untuk mendapatkan informasi-informasi dan data-
data secara langsung mengenai konsep supply chain
management di PT X melalui beberapa pertanyaan
langsung dan juga perhitungan menggunakan metode
EOQ
Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya
pola musiman ditandai fluktuasi dan deviasi antara
hasil penjualan dengan forecast yang dilakukan oleh
perusahaan yang esensinya adalah terjadi
penyimpangan terhadap forecast itu sendiri sehingga
perlu dilakukan improving continuous. Peramalan
permintaan dengan metode moving average dengan
menggunakan data real pengiriman selama 2 tahun
dengan nilai mean absolute percentage error (MAPE)
yang diperoleh 50.52%, sehingga metode ini
memiliki simpangan ±50.52% dari permintaan
sebenarnya. Berdasarkan pengolahan data dengan
menggunakan metode moving average dan metode
Holt Winters pengolahan data peramalan diatas.
Maka diperoleh hasil forecast error. forecast error
dengan nilai MAPE existing 58.09% dan metode
Moving Average diperoleh 50.52% sedangkan
metode Holt Winters adalah terkecil yaitu 17.36%.
Hal ini terjadi karena pada metode Holt Winters
melibatkan perhitungan komponen trend, seasonality,
dan random di dalamnya. Jika dibandingkan dengan
metode yang telah dilakukan saat ini yaitu 58.09%
maka mengalami penurunan forecast error sebesar
40.73%. Permintaan produk selama satu tahun yaitu
3709 box. Pemesanan Q yaitu dilakukan sebanyak 22
kali pemesanan per-tahun. Harga per 1 box yaitu Rp
3.500.000. Biaya penyimpanan (holding cost) 20%
dari harga satu box produk dengan biaya pemesanan
Rp 2.500.000
JURNAL 9

Penulis(Tahun) Melizsa, Frida kasumawati, Enung Nuryamin


(2021)
Judul Analisis Pengendalian Persediaan Obat BPJS Dengan
Metode Analisis ABC, Metode Economic Order
Quantity (EOQ), dan Reorder Point (ROP) Di
Instalasi Farmasi Rumah Sakit Hermina Ciputat
Tujuan Mengetahui nilai pemakaiaan dan investasi obat,
jumlah pemesanan opyimum dan waktu pemesanan
Latar belakang Instalasi Farmasi di Rumah Sakit Hermina Ciputat,
berdasarkan hasil pengamatan, data ketersediaan obat
BPJS dan data pembelian obat secara langsung
didapati suatu masalah yang cukup seringkali terjadi
yaitu resep dari dokter yang dibeli diluar oleh pasien
(pembuatan copy resep) sehingga menyebabkan
kurangnya pendapatan akibat obat yang kosong
Persediaan obat yang kosong dan tidak sesuai dengan
ROP (reorder point) yang diperkirakan sehingga
harus melakukan pembelian secara langsung yang
tidak terencana
Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem
suatu pengadaan obat BPJS di Rumah Sakit Hermina
Ciputat yang penggunaannya dengan metode analisis
ABC dan metode EOQ serta ROP.
Hasil Penelitian Berdasarkan hasil dari perhitungan dengan
menggunakan analisis ABC pemakaian maka
didapati kelompok A yang jumlah pemakaian
tertinggi yaitu 68,54% dimana jumlah dari suatu
pemakaian terdiri atas 21 macam obat (14%).
Kelompok B dimana jumlah dari suatu pemakaian
yang sedang 21,30% dari jumlah suatu pemakaian
yang terdiri dari 24 jenis item obat (16%) dan
kelompok C dengan jumlah pemakaian yang terkecil
10,16% dari jumlah pemakaian 105 jenis item obat
(70%), hal ini menunjukkan jika persentase pada item
obat dalam kategori A, B, dan C di atas berbanding
terbalik dengan persentase suatu jumlah pemakaian.
Hasil dalam menghitung menggunakan analisis ABC
nilai investasi menunjukan bahwa kelompok dari A
yaitu 11,33% jenis obat (17 item), penyerapan
68,62% dari investasi. Kelompok B adalah sebesar
22,67% jenis obat (34 item), menyerap 21,30%
investasi sementara kelompok C dengan 66% jenis
obat (99 item) hanya menyerap 10,08% dalam
investasi. Hal tersebut menunjukan jika kelompok
dari A membutuhkan investasi yang sangat tinggi,
maka dalam melakukan pengelolaan dari suatu
persediaan, utamanya dalam upaya tidak terjadinya
penimbunan stok disebabkan obat-obat yang dengan
nilai investasi tinggi maka membutuhkan biaya atas
penyimpanan juga tinggi
Berdasarkan data diperhitungan EOQ menunjukan
jika obat yang dengan harga mahal (seperti
Symbicort, Novomix flexpen, Seretide discus, Lantus
Injeksi), walaupun penggunaanya yang tinggi, EOQ
dapat menjadi lebih kecil dikarenakan biaya akan
penyimpanan yang cukup besar.
JURNAL 10

Penulis(Tahun) Siti Husnul Hotima, Dini Hayati (2019)


Judul Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku
Dengan Metode Economic Order Quantity Pada CV.
Dika Jok Jenggawah
Tujuan Menganalisis bahan baku optimal dengan
menggunakan metode EOQ
Latar belakang CV. Dika Jok yang beralamatkan di desa Kertonegoro
kecamatan Jenggawah merupakan perusahaan yang
bergerak dibidang industri furniture, yang kegiatan
utamanya adalah memproduksi meubel. Perusahaan
tidak menghitung persediaan bahan baku yang
dibutuhkan, persediaan pengaman, dan tidak
menentukan kapan akan melakukan pemesanan
kembali. Untuk itu peneliti menghitung safety stock
dan reorder point untuk mengetahui persediaan
pengaman yang harus tersedia dan untuk mengetahui
kapan waktu yang tepat untuk melakukan pembelian
bahan baku.
Metode Penelitian Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah EOQ, persediaan pengaman (safety stock),
titik pemesanan kembali (reorder point), dan total
biaya persediaan atau Total Inventory Cost (TIC)
Hasil Penelitian Bahan baku yang dibutuhkan oleh perusahaan apabila
dihitung menggunakan metode Economic Order
Quantity (EOQ) pada tahun 2016 adalah sebesar
11,52 m3 dengan frekuensi pembelian 6 kali per
periode (1 tahun). Tahun 2017 sebesar 9,90 m3
dengan frekuensi pembelian 6 kali per periode (1
tahun). Persediaan pengaman (safety stock) pada
tahun 2016 adalah sebesar 16,48 m3 . Pada tahun
2017 sebesar 11,25 m3 . Titik pemesanan kembali
(reorder point) pada tahun 2016 adalah sebesar 17,18
m3 . Pada tahun 2017 sebesar 13,1 m3 . Total biaya
persediaan bahan baku yang dihitung menurut
Economic Order Point (EOQ) lebih sedikit
dibandingkan dengan yang dikeluarkan oleh
perusahaan, maka ada penghematan biaya
persediaan. Pada tahun 2016 sebesar Rp.110.499.402
dan pada tahun 2017 sebesar Rp.81.655.306.
JURNAL 11

Penulis(Tahun) Sukanta (2017)


Judul Pengendalian Persediaan Bahan Baku Menggunakan
Metode Continous Review System di Moga Toys
Home Industry
Tujuan Menentukan kebijakan persediaan optimal untuk
meminimasi biaya persediaan berdasarkan ongkos
total persediaan
Latar belakang Moga Toys adalah sebuah industri rumahan dibidang
pembuatan boneka yang bahan bakunya adalah
seperti Rasfur, Silikon dan Dakron. Permitaan
pelaggan terhadap produksinya bersifat prbabilistik
dimana permintaan tidak diketahui ecara pasti. Oleh
karena itu diperlukan untuk mengetahui penetuan
besaranya ukuran kuantitas pemesanan, penentuan
indikator saat pemesanan ulang yang dilakukan dan
dan dapat menentukan besarnya persediaan yang
harus disediakan.
Metode Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakn model Q
dengan Back Order sesuai dengan model matematis
Hadley-Within dan menggunakan metode Continous
Review System (CRS).
Hasil Penelitian Perhitungan dengan Continuous Review System
untuk bahan baku Rasfur, iterasi terbaik diperoleh
pada iterasi pertama dengan ukuran lot pemesanan
optimal (q0) 236 yard, reorder point sebesar 44 yard
dan safety stock sebesar 6 yard dan total biaya
persediaan Rp18.018.272/bulan.
Perhitungan dengan Continuous Review
System untuk bahan baku Silikon, iterasi terbaik
diperoleh pada iterasi pertama dengan ukuran lot
pemesanan optimal (q0) 267 Kg, reorder point
sebesar 57 Kg dan safety stock sebesar 9 Kg dan total
biaya persediaan Rp14.807.913/bulan.
Perhitungan dengan Continuous Review
System untuk bahan baku Dakron, iterasi terbaik
diperoleh pada iterasi pertama dengan ukuran lot
pemesanan optimal (q0) 267 Kg, reorder point
sebesar 57 Kg dan safety stock sebesar 9 Kg dan total
biaya persediaan Rp9.319.913/bulan.
JURNAL 12

Penulis(Tahun) Enny Aryanny, Faisal Fahmi Fasya (2020)


Judul Analisa Pengendalian Persediaan Plat Baja dengan
Metode Continuous Review (Q) di CV. Tri Daya
Sejahtera Abadi.
Tujuan Dapat meminimumkan biaya persediaan
Latar belakang CV Tri Daya Sejahtera Abadi merupakan sebuah
perusahaan yang bergerak dalam bidang persediaan,
perdagangan eceran dan layanan jasa reparasi atau
pemelihaaraan kapal. Perusahaan mempunyai
masalah dalam pengendalian persediaan plat baja
yang disebabkan oleh tinggi rendahnya permintaan
konsumen yang fluktuatif.
Metode Penelitian Menghitung jumlah pemesanan dengan model
probabilistic Q dan melakukan perbandingan antara
total biaya persediaan metode Q dengan total
persediaan perusahaan.
Hasil Penelitian Total biaya persediaan plat baja dengan
menggunakan metode continuous review(Q) lost
sales bulan Oktober 2018-September 2019 sebesar
Rp2.024.724.100. sedangkan dengan metode
perusahaan sebesar Rp2.264.569.500 sehingga
didapatkan penghematan biaya sebesar
Rp239.827.400 dan efisiensi sebesar 10,59%. Selain
itu, dilanjutkan melakukan peramalam untuk 1 tahun
berikutnya diperoleh jumlah pemesanan per bulan
sebanyak 11 lembar dan dengan total biaya
persediaan Rp2.421.361.800.
JURNAL 13

Penulis(Tahun) Raen Oktaviani Br Sembiring, Luciana Andrawina,


Budi Santosa (2017)
Judul Kebijakan Pengendalian Persediaan Produk Kategori
Sub Part Sepeda Motor dengan Menggunakan
Metode Probabilistik Continous Review (s,S) dan
Continous Review (s,Q) untuk meminimasi Biaya
Persediaan di PT XYZ Bandung.
Tujuan Menentukan parameter persediaan yang mendekati
optimal
Latar belakang PT XYZ merupakan perusahaan yang mejual sub part
komponen sepeda motor matic dan manual.
Perusahaan memiliki permintaan pelanggan yang
berubah-ubah. Pemenuhan permintaan pelanggan
memanfaatkan data penjualan masa lalu, sehingga
jumlah persediaan terkadang tidak sesuai dengan
permintaan atau sering terjadi penumpukan
inventory. Oleh karena itu, perencanaan persediaan
yang baik dibutuhan oleh PT XYZ untuk
meminimalisasi permasalahan tersebut.
Metode Penelitian Melakukan uji distribusi data, melakukan analisis
ABC, menentukan perhitungan kebijakan persediaan
perusahaan yang terdiri dari atas safety stock , jumlah
persediaan yang optimal menggunakan metode
Continous Review (s,S) untuk produk kategori A
pada analisis ABC dan menggunakan metode
Continous Review (s,Q) untuk produk pada kategori
B dan C.
Hasil Penelitian Jumlah pemesanan optimal menggunakan metode
Continuous review (s,S) didapat penghematan
sebesar 80%. Dimana total biaya pemesanan kondisi
aktual sebesar Rp 11.327.238,44 dan perhitungan
dengan menggunakan metode Continuous review
(s,S) didapat biaya pemesanan sebesar Rp
1.483.127,48 dengan penghematan sebesar Rp
9.844.110,96.
Jumlah pemesanan optimal menggunakan metode
Continuous review (s,Q) didapat penghematan
sebesar 74%. Dimana total biaya pemesanan kondisi
aktual perusahaan sebesar Rp 24.144.903,00 dan
perhitungan dengan menggunakan metode
Continuous review (s,S) didapat biaya pemesanan
sebesar Rp 6.279.066,50 dengan penghematan
sebesar Rp 17,865,066.50.
Jumlah penyimpanan optimal menggunakan metode
Continuous review (s,S) didapat penghematan
sebesar 26%. Dimana total biaya pemesanan
perusahaan yaitu sebesar Rp 9,370,043.54 dan
perhitungan dengan menggunakan metode
Continuous review (s,S) didapat biaya pemesanan
sebesar Rp 6.276.744,85 dengan penghematan
sebesar Rp 2.393.298,70 Jumlah penyimpanan
optimal menggunakan metode Continuous review
(s,Q) didapat penghematan sebesar 51%.. Dimana
total biaya pemesanan perusahaan yaitu sebesar Rp
39.323.204,18 dan perhitungan dengan menggunakan
metode Continuous review (s,S) didapat biaya
pemesanan sebesar Rp 19.312.345.23 dengan
penghematan sebesar Rp 20.010.858,95.
JURNAL 14

Penulis(Tahun) Mochamad Saiful dan Fuad Achmadi (2019)


Judul Penentuan Quantity Order, Reorder PointDan Safety
StockMelalui Continuous Review Systemdalam
Situasi Ketidakpastian Permintaan (Studi Kasus :
Persediaan Bahan Baku Produksi PT. X)
Tujuan Menentukan perencanaan dan pengendalian
pembelian persediaan bahan baku produksi yang
mendekati akurat
Latar belakang Perkiraan pertumbuhan kebutuhan akan beton
precastakan semakin besar untuk dua tahun
kedepan dengan adanya tahun politik yaitu pemilihan
pemimpin daerah tahun 2018 dan selanjutnya tahun
2019 pemilihan presiden. Terdapat permasalahan
harga bahan baku yang naik dan keterlambatan
kedatangan persediaan bahan baku. Perusahan perlu
memantau tingkat persediaan yang dimiliki sebagai
upaya mengendalikan aset perusahan.oleh karena
itu, diperlukan perencanaan pengendalian pembelian
persediaan bahanbaku produksi yang mendekati
akurat.
Metode Penelitian Perhitungan dilakuakn dengan menggunakan metode
Continous Review System untuk menentukan reorder
point, order quantity (s,Q), menghitung safety stock
(s,S) dan melakukan perhitungan total biaya
persediaan.
Hasil Penelitian Penelitian dilakukan pada bahan baku betony aitu
pasir, semen, split dan adventure dengan sebagai
simulasi dari metode Continous Review System.
Berdasarakan perhitungan yang dilakuakn diperoleh
perbedaan anatra biaya yang dikeluarkan perusahaan
dengan biaya menggunakan metode yang ada. biaya
yang dikeluarkan perusahaan sebesar
Rp163.816.692. Sedangkan, biaya yang dikeluarkan
dengan menggunakan metode Continous Review
Rp137.482.432 terlihat terdapat efisiensi biaya bahan
baku sebesar Rp26.334.260 atau 16,07%.
JURNAL 15

Penulis(Tahun) Annisa Indah Pratiwi, Amelia Nur Fariza, Ramdani


Awaludin Yusup (2020)
Judul Evaluasi Persediaan Bahan Baku Dengan
Menggunakan Pendekatan Metode Continuous
Review System dan Periodic Review System
Tujuan Mengetahui model persediaan probabilistic yang
baik digunakan dalam menentukan kuantitas
pemesanan, waktu pemesanan dan persediaan
pengaman dengan menimbang total biaya minimal.
Latar belakang Jumlah permintaan akan Plate dari konsumen
perusahaan yang bersifat fluktuatif dan terus berubah
dari waktu ke waktu turut andil dalam kelancaran
produksi di perusahaan. Dikarenakan sistem
persiapan persediaan pada perusahaan masih bersifat
tradisional sering terjadi ketidaksesuaiaan jumlah
persdiaan dengan kebutuhan produksi.
Metode Penelitian Perhitungan proses pengendalian persediaan dengan
menggunakan metode Continous Review System dan
Periodic review System.
Hasil Penelitian Berdasarakan perhitungan yang telah dilakuakn
diperoleh biaya perbandingan total persediaan untuk
kebijakan perusahaan sebesar Rp14.734.832, dengan
menggunakan metode Continous Review System
Rp16.300.517 dan biaya dengan menggunakan
metode Periodic Review System Rp6.384.473.
JURNAL 16

Penulis(Tahun) Liliana, dida Diah Damayati, Saskia Puspa Kenaka


(2018)
Judul Usulan Kebijakan Persediaan Produk Fast Moving
Consumer Goods Untuk Meminimasi Total Biaya
Inventory Menggunakan Metode Continuous Review
(s, Q) Pada PT. ABC
Tujuan Dapat melakuakn pengendalian persediaan sehingga
permintaan dapat terpenuhi dan mencapai target yang
sudah ditetapkan
Latar belakang PT ABC merupakan perusahaan manufaktur yang
bergerak dibidang pembuatan produk FMCG
nonfood. PT. ABC menggunakan jasa Third-party
Logistic (3PL) dalam melakukan kegiatan
logistiknya. Terlihat hampir setiap bulannya
pemenuhan permintaan berada dubawah batas yang
sudah ditetapkan oleh perusahaan. Penyebab
permintaan tidak terpenhi adalah karena adanya
produk yang mengalami stock out.
Metode Penelitian Perhitungan dengan menggunakan metode Continous
Review System (s,Q) untuk menentukan reorder point
dan ukuran pemesanan optimal.
Hasil Penelitian Penggunaaan kebijakan persediaan metode
continuous review (s, Q) dapat mengurangi total
biaya persediaan pada PT. ABC dari Rp
220,400,242.32 menjadi Rp 89,327,820.99 dengan
persentase penghematan biaya sebesar 59.4% untuk
area offline dengan ukuran lot pemesanan yaitu 7662
unit dan safety stock sebesar 5259 unit.
JURNAL 17

Penulis(Tahun) Nancy Putri Ramadhani, Ari Yanuar, budi Santosa


(2019)
Judul Penentuan Kebijakan Persediaan Continuous Review
(Q,s) Pada Sistem Distribusi Two-Echelon Untuk
Minimasi Total Biaya Inventory Pada PT. XYZ
Tujuan Meminimalisir total biaya persediaan dan
meningkatkan service level
Latar belakang PT. XYZ merupakan sebuah perusahaan manufaktur
yang bergerak dibidang pembuatan bahan bangunan
untuk pelaksanaan pembangunan suatu proyek yang
terletak di Kota Surabaya, Jawa Timur. Produk yang
dihasilkan oleh PT. XYZ antara lain adalah coil sheet,
atap spandek, dan baja ringan. Berdasarkan
pemaparan data yang ada terjadi kekurangan finished
goods pada Januari-Desember 2017. Hal ini
dikarenakan belum ada pengembangan kebijakan
pengelolaan persediaan, sehingag terjadinya
kekurangan bahan baku. Oleh karena itu, diperlukan
penentuan kebijakan persediaan untuk meningkatkan
service level dan mengurangi bertambahnya total
biaya persediaan perusahaan.
Metode Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode
Continous Review System (s,Q)
Hasil Penelitian Hasil perhitungan total biaya persediaan
menggunakan kebijakan persediaan continuous
review (r,Q) menghasilkan total biaya Rp. 28.400.720
atau 27,1% lebih rendah dari biaya yang dihasilkan
pada saat kondisi existing. Penurunan biaya ini
diakibatkan oleh perubahan total biaya pemesanan,
simpan dan kekurangan yang lebih rendah dari biaya
existing. Penurunan kekurangan membuktikan bahwa
jumlah produk stockout mengalami penurunan. Hasil
penerapan kebijakan persediaan continuous review
(r,Q) menghasilkan service level 95,42% atau 13,18%
lebih tinggi dari service level pada kondisi existing
JURNAL 18

Penulis(Tahun) Edi Supriyadi, Arif Sapriyadi (2019)


Judul Analisia Persediaan Bahan Baku Chiki Balls Dengan
Metode Economic Order Quantity (EOQ) Pada PT.
Indofood Fritolay Makmur
Tujuan Menentukan proses pengendalian persediaan bahan
baku
Latar belakang PT. Indofood Fritolay Makmur bergerak di Industri
makanan ringan, dengan misi membuat produk
berkualitas tinggi, inovatif, dan harga terjangkau
sehingga menjadi pilihan pelanggan, serta
memastikan ketersediaan produk untuk pelanggan
domestik dan luar negeri. Dalam memenuhi
permintaan kesediaan bahan baku dengan proses
produksi haruslah seimbang dalam efisiensi
penghematan biaya. Hal ini berakibat pada kelebihan
persediaan bahan baku akibat kurang tepat dalam
pengambilan keputusan persediaan.
Metode Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode
EOQ
Hasil Penelitian Terdapat keefisienan pengeluaran biaya dengan
menggunakan metode EOQ sebesar Rp3.696.433
dengan waktu pemesanan 28 kali setahun.
Sedangkan, biaya yang dikeluarkan perusahaan
sebesar Rp4.216.846 dengan waktu pemesanan 48
kali. Sehingga terlihat penghematan biaya sebesar
Rp52.413/tahun. Safety stock perusahaan sebesar
47.379 batch dan titik pemesanan kembali sebanyak
5.359 batch.
JURNAL 19

Penulis(Tahun) Anggun Kharisma Putri, Dida Diah damayanti, Budi


Santosa (2018)
Judul Usulan Kebijakan Persediaan Consumable Parts
Brake Shoe untuk Meminimasi Total Biaya
Persediaan Menggunakan Metode Continuous
Review (s, S) dan Continuous Review (s, Q) di PT.
XYZ
Tujuan Melakukan pengelolaan persediaan agar tingkat
pemenuhan permintaan dapat mencapai target yang
sudah ditetapkan perusahaan dengan memperhatikan
total biaya persediaan yang minimum
Latar belakang PT XYZ merupakan salah satu perusahaan distributor
yang bergerak di bidang penjualan spare parts mobil
yang berada di Padang, Sumatera Barat. Salah satu
jenis suku cadang yang dijual oleh PT XYZ adalah
suku cadang habis pakai (consumable parts). Suku
cadang habis pakai ini memiliki jumlah permintaan
yang lebih banyak dan lebih bervariasi dibandingkan
dengan jenis suku cadang lainnya yang dijual oleh
perusahaan. Pada permasalahan ini akan dilakukan
perencanaan kebijakan persediaan untuk membantu
PT XYZ dalam menentukan jumlah optimum
persediaan yang mampu mengatasi fluktuasi
permintaan konsumen agar tidak terjadi kekurangan
persediaan.
Metode Penelitian Pada penelitian ini akan ditentukan kebijakan
persediaan optimum menggunakan metode
continuous review (s,S) dan continuous review (s,Q).
Hasil Penelitian Dilakukan perhitungan untuk dua jenis produk yang
dibutuhkan perusahaan yaitu BS MTS L 300 D RR
dengan mengunakan metode continuous review (s,S)
dengan biaya akhir diperoleh sebesar Rp31.702.968.
Sedangkan, produk satu lagi yaitu BS DHT GRAN
MAX RR dengan biaya akhir sebesar Rp14.738.303
dengan hasil perhitungan total biaya persediaan
dengan menggunakan metode continuous review (s,
S) diperoleh penghematan biaya sebesar 15%.
Sedangkan hasil perhitungan total biaya persediaan
dengan menggunakan metode continuous review (s,
Q) diperoleh penghematan sebesar 27%.
JURNAL 20

Penulis(Tahun) Soffiyanurriyanti, imam Nashruddin, Roikhan


(2018)
Judul Perencanaan dan Pengendalian Persediaan Bahan
Baku Tahu dengan Metode Economic Order Quantity
(EOQ) pada CV Lahan Faedah
Tujuan Mendapatkan nilai error terkecil dengan
menggunakan metode forecasting dan mendapatkan
hasil perbandingan biaya atar kebijakn CV Lahan
Faedah dengan penggunaan metode Economic Order
Quantity (EOQ)
Latar belakang CV Lahan Faedah merupakan perusahaan industri
manufaktur yang bergerk di bidang produksi tahu.
Sistem pesan perusahaan bersifat make to stock .
permasalahan yang dihadapi kelebihan bahan baku
kedelai sehingga sehingga menimbulkan kerufian
biaya dan pembengkakan biaya.
Metode Penelitian Penelitian masuk kedalam penelitian deskriptif.
Adapun teknik analisis data yang digunakan yaitu
menggunakan metode Economic Order Quantity
(EOQ).
Hasil Penelitian Terlihat hasil kuantitas bahan baku sebesar 568.038
kg dengan total biaya set up senilai Rp2.610.000 dena
biaya holding cost Rp106.507.125. sedangkan biaya
yang dikeluarkan dengan menggunakan EOQ lebih
minimium dibandingkan biaya kebijakan perusahaan
yaitu Rp21.529.375. Jika CV Lahan Faedah
meggunakan metode EOQ dapat menghemat biaya
sebesar RP18.782.867,9 per tahun akibat dari biaya
pemborosan penyimpanan , pemesanan dan
persediaan.

Anda mungkin juga menyukai