100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
56 tayangan33 halaman
Keempat jurnal membahas analisis pengendalian persediaan bahan baku untuk berbagai industri, termasuk tahu, air mineral, dan roti. Metode yang digunakan adalah Economic Order Quantity (EOQ) untuk menentukan jumlah pembelian optimal, safety stock, reorder point, dan perbandingan total biaya inventori menggunakan kebijakan perusahaan dan EOQ. Hasilnya menunjukkan penghematan biaya signifikan dengan menggunakan metode EOQ.
Keempat jurnal membahas analisis pengendalian persediaan bahan baku untuk berbagai industri, termasuk tahu, air mineral, dan roti. Metode yang digunakan adalah Economic Order Quantity (EOQ) untuk menentukan jumlah pembelian optimal, safety stock, reorder point, dan perbandingan total biaya inventori menggunakan kebijakan perusahaan dan EOQ. Hasilnya menunjukkan penghematan biaya signifikan dengan menggunakan metode EOQ.
Keempat jurnal membahas analisis pengendalian persediaan bahan baku untuk berbagai industri, termasuk tahu, air mineral, dan roti. Metode yang digunakan adalah Economic Order Quantity (EOQ) untuk menentukan jumlah pembelian optimal, safety stock, reorder point, dan perbandingan total biaya inventori menggunakan kebijakan perusahaan dan EOQ. Hasilnya menunjukkan penghematan biaya signifikan dengan menggunakan metode EOQ.
Judul Analisis persediaan bahan baku kedelai pada pabrik tahu Nur Cahaya di Batu kota dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Tujuan Mengetahui keoptimalan persediaan bahan baku yang sudah direncanakan oleh pabrik tahu Nur Cahaya di Batu Kota. Latar belakang Pabrik Nur cahaya adalah salah satu pabrik tahu yang berada di Batu Kota Kecamatan Melalayang yang memiliki persaingan yang cukup banyak dalam bidang memproduksi tahu. Oleh karena itu, dilakukan penelitian terkait persediaan bahan baku untuk memperoleh tingkat persediaan yang optimal dengan menjaga keseimbangan antar biaya persediaan yang terlalu banyak dengan biaya persediaan yang terlalu sedikit. Metode Penelitian Dilakukan dengan observasi dan pengamatan dan dilanjutkan perhitungan persediaan dengan menggunakanmetode EOQ Hasil Penelitian Modal yang digunakan pada perintisan usaha sebesar Rp10.000.000. berdasarkan perhitungan menggunakan metode EOQ diperoleh jumlah pemesanan bahan baku yang optimal pada Pabrik Tahu sebanyak 11.814,99 kg. Jika pemesanan bahan baku diperoleh lebih besar pabrik Tahu Nur Cahaya harus mengurangi jumlah pemesanan bahan baku kedelai agar bahan baku digudang tidak menumpuk yang menyebabkan kerugian. Total inventory cost dengan menggunakan EOQ bahan baku menurut pabrik Tahu Nur Cahaya sebesar Rp244.392,94 sedangkan nilai TIC secara real pabrik tahu Nur Cahaya sebesar Rp374.325. sehingga diperoleh bahwa persediaan bahan baku selama bulan September belum optimal. Pemesanan kembali adalah saat dimana perusahaan harus melakukan pemesanan kembali bahan baku kedelai, sehingga permintaan bahan baku dapat datang tepat waktu. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan biaya bahan baku yang dikeluarkan untuk pembelian kedelai Rp375.325. sedangkan biaya yang akan dikeluarkan pabrik dengan menggunakan metode EOQ sebesar Rp244.392,94. sehingga diperoleh sebesar Rp129.932,06 bila menggunakan metode EOQ. Dikarenakan dengan menggunakan metode EOQ dalam proses pembelian bahan baku akan memberikan opportunity cost kepada pabrik. JURNAL 2
Penulis(Tahun) Dewi Rosa indah, Rahmi Meutia, Megi Satria (2021)
Judul Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tahu pada UD Berkah di Kota Langsa Tujuan Mengetahui tingkat efisiensi pengendalian persediaan bahan baku tahu Latar belakang Kualitas produk yang baik menjadikan para pelaggan akan menerima dan beralih membeli produk home industry ini. Demi mendapatkan hal tersebut UD Berkah berupaya memperbaiki manajamen operasional sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas perusahaan dan dapat berkembang lebih pesat lagi. Distributor dari perusahaan tahu ini adalah sebuah agen pemasok kedelai wilayah Kota Langsa. Bahan-bahan tersebut saat ini mengalami kenaikan harga, yang disebabkan dampak dari kenaikan BBM. Pada proses pembuatnya menggunakan kayu bakar dan gas elpiji, yang juga mengalami kenaikan yang menyebabkan mempengaruhi harga bahan baku. Perediaan bahan baku terus megalami kenaikan dan juga penurunan, sehingga berdampak kepada biaya yang akan dikeluarkan perusahaan. Oleh karena itu, UD Berkah memerlukan adanya pengaturan terhadap jumlah persediaan, baik bahan-bahan maupun produk jadi, sehingga kebutuhan proses produksi maupun kebutuhan pelanggan dapat dipenuhi. Metode Penelitian Objek pada penelitian ini berupa usaha UD Berkah. Data yang diperoleh dapat berupa data primer dan data sekunder. Proses perhitunganya termasuk dalam kajian manajamen operasional dengan menggunakan metode kuantitatif. Hasil Penelitian Melakukan perhitungan terkait analisis bahan baku. Diperoleh rata-rata pembelian bahan baku untuk tahun 2014 yaitu 2.575 Kg/bulan, tahun 2015 yaitu 2.586 Kg/ Bulan dan tahun 2016 sebanyak 2670 Kg/Bulan. Selanjutnya dibutuhkan biaya pemesanan yang terdiri dari biaya telepon, biaya administrasi dan biaya upah/Bongkar barang dengan biaya sebesar pada tahun 2014 Rp 31.833,3/ bulan. Pada tahun 2015 yaitu Rp 42.333,3. Sedangkan pada tahun 2016 Rp 52.833,3/bulan. Biaya penyimpanan juga bervariasi dari tahun ke tahun pada tahun 2014 sebanyak Rp 17/Kg, tahun 2015 Rp 16/Kg dan tahun 2016 Rp 16/Kg. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, baik menggunakan kebijakan perusahaan dan menggunakan metode EOQ terlihat bahwa biaya yang dikeluarkan lebih hemat dibandingkan dari hasil perhitungan perusahaan dengan total penghematan biaya sebesar pada tahun 2014 sebesar Rp722.712, pada tahun 2015 sebesar Rp804.933 dan tahun 2016 sebesar Rp872.237. dengan metode EOQ maka perusahaan bisa mengetahui berapa bahan baku yang ekonomis yang harus di pesan pada saat melakukan pesanan sehingga perusahaan tidak mengalami kelebihan dan kekurangan persediaan bahan baku. JURNAL 3
Penulis(Tahun) Putu Citra Puspita, Nyoman Trisna Herawati, I
Made Arie Wahyuni (2019) Judul Analisis Pengendalian Persediaan dengan Metode (EOQ) Economic Order Quantity Guna Optimalisasi Persediaan Bahan Baku Pengemas Air Mineral Tujuan 1. Mengetahui jumlah pembelian bahan baku pengemas cup yang optimal 2. Mengetahui jumlah safety stock, reorder point, pebandingan TIC perusahaan dengan TIC EOQ Latar belakang PT Tirta Mumbul Jaya Abadi merupakan perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK) yang berada di bawah naungan PDAM Buleleng yang dimana kadang kala terdapat kelebihan ataupun kekurangan bahan baku pengemas dalam proses produksinya, padahal diharapkan dalam pelaksanaan proses produksinya bahan baku pengemas tersebut selalu tersedia kelancaran proses produksinya. Metode Penelitian Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif. Objek penelitian ini penentuan persediaan bahan baku dengan metode Economic Order Quantity (EOQ). Hasil Penelitian Berdasarkan penelitian yang dilakuakn dikeahui bahwa jumlah pemesan Cup 240 ml yang optimal pada tahun 2018 menggunakan metode EOQ adalah sebesar 15.941.346 pcs setiap kali pesan dengan frekuensi pembelian sebanyak 2,40 atau 2 kali pemesanan dalam setahun. Jika dirata-ratakan perbulan jumlah pemesanan optimal dengan metode EOQ sebesar 2.656.891 pcs. Sedangkan, menggunakan kebijkan perusahaan sebesar 2.785.667 pcs per bulan dan frekuensi pembelian yang dilakukan perusahan sebanyak 12 kali dalam setahun.dari penggunaan metode EOQ lebih efisien setiap bulannya sebesar 128.776 pcs dibandingkan dengan kebijakan perusahaan. Safety stock menurut perhitungan metode EOQ diperoleh sebanyak 63.045 pcs, sedangkan safety stock menurut kebijakan perusahaan sebanyak 12.000 pcs. Perusahaan harus melakukan pemesanan kembali ketika tingkat persediaan sebesar 443.072 pcs. Total biaya persediaan (TIC) bahan baku cup 240 ml dengan kebijakan perusahaan pada tahun 2018 sebsar Rp437.661.80,40 sedangkan total persediaan dengan menggunakan TIC metode EOQ diperoleh sebesar Rp162.601.730,60 maka dapat menghemat total pengeluran perusahaan sebesar Rp275.060.072,8. Jika nantinya penghematan dapat dibuat dalam persentasi diperoleh nilai persentase dengan menggunakan metode EOQ sebesar 68,85% JURNAL 4
Penulis(Tahun) Nuraini (2017)
Judul Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Produksi Roti Wilton Kualasamping Tujuan Mengetahui sistem pengendalian persediaan bahan baku Latar belakang Produksi yang diinginkan dapat berjalan tepat waktu, maka perusahaan harus dapat menyediakan bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi. Jika dari segi itu tidak dapat dikendalikan maka dapat menyebabkan pada hilangnya keuntungan yang akan didapatkan. Pada perusahaan Wilton Kualasimpang terdapat masalah mengenai persediaan bahan baku yang tidak terstruktur, dimana dalam setiap pembelian bahan baku dibeli berdasarkan permintaan sebelumnya dan terkadang terjadi keterlambatan pengiriman bahan baku dalm hal ekpekdisi. Hal ini mengharuskan roti Wilton menjaga produksinya agar tidak berhenti atau tersendat karena kurangnya pasokan bahan baku tepung terigu. Oleh karena itu, dengan dilakukan perencanaan persediaan dapat membantu perusahaan menghadapi masalah yang ada. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan menggunakan metode EOQ (Economic Order Quantity) selain itu dilakukan perhitungan kebutuhan rata-rata produk perbulan, kebutuhan rata-rata bahan baku produk, nilai persediaan optimal, kuantitas pemesanan optimal dan waktu pemesanan yang tepat dengan memerhatikan besarnya biayaa persediaan yang dikeluarkan. Hasil Penelitian Dengan menggunakan metode EOQ diperoleh kuantitas pembelian 19.221 Kg, frekuensi pembelian 2 kali, biaya setiap kali pesan Rp3.114.060, persediaan pengaman sebanyak 1.451,57 kg, titik pesan kembai 1.552 kg dan total biaya persediaan sebanyak Rp6.227.862. Sedangkan, kuantitas pembelian perusahaan sebanyak 3.026,67 Kg, frekuensi pembelian 12 kali, biaya setiap pesan 1.648.000. Tidak terdapat persediaan pengaman, titik pesan kembali dan total biaya persediaan Rp6.227.862 JURNAL 5
Penulis(Tahun) Adi Candra (2018)
Judul Pengendalian Persediaan Material pada Produksi Hot Mix dengan Pendekatan Economic Order Quantity (EOQ) Tujuan Mengetahui sistem pengendalian persediaan bahan baku Latar belakang PT. ABC merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak dibidang jasa konstruksi telah melaksanakan berbagai jenis pekerjaan konstruksi, dari pembangunan Gedung, irigasi, jalan, jembatan dan lain sebagainya. Maka diperlukan penerapan pengendalian bahan baku. Dengan menerapkan metode ini didalam perusahaan setidaknya mampu. Memperhitungkan jumlah produksi dengan persediaan yang ada dan kapan harus memesan kembali (reorder point) untuk memproduksi pada tahapselanjutnya. Metode Penelitian Proses penelitian dilakukan dengan menggunakan metode trend rejection. Selain itu, nantinya pengendalian bahan baku akan menggunakan metode EOQ dengan menentukan reorder point. Hasil Penelitian Total jumlah biaya menurut perusahaan sebesar Rp.1.045.032.500,00 sedangkan menurut EOQ sebesar Rp.625.762.277,42. jadi ada penghematan yang diperoleh sebesar Rp 419.270.222,58. Sehingga dapat diketahui bahwa total biaya persediaan bahan baku yang harus dikeluarkan lebih besar jika dibandingkan dengan total biaya metode EOQ JURNAL 6
Penulis(Tahun) Anggia Arista (2021)
Judul Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku dengan Metode EOQ di PT Polythech Jaya Industri Tujuan Mengetahui sistem pengendalian persediaan bahan baku Latar belakang PT. Polytech Jaya Industri merupakan perusahaan yang berdomisili di Kota Batam yang bergerak dibidang packaging, dalam proses melengkapi produksinya dibutuhkan tambahan tutup botol yang dipesan dari luar daerah dengan total kuantitas sebanyak 4.000 lusin pada setiap bulannya. Perusahaan mengalami permasalahan terkait kekurangan ketersediaan tutup botol yang terlihat dari data historis permintaan. Adanya kekurangan tutup botol menyebabkan perusahaan mengalami keterlambatan untuk menjual produknya ke pelanggan. Metode Penelitian Perhitungan pada penelitian ini dilakukan dengan terdapat variabel independent yaitu kuantitas pemesanan tutup botol, jumlah reorder point dengan metode EOQ serta jumlah safety stock Hasil Penelitian Penggunaan metode EOQ mengeluarkan biaya untuk persediaan sebesar Rp36.663.019 sedangkan berdasarkan kebijakan perusahaan sebesar Rp79.270.235 maka mengalami selisih sebesar Rp40.607.218. Reorder point sebanyak 1.466 lusin dan safety stock sebanyak 346 lusin dengan frekuensi pemesanan 3 kali. Terlihat dengan menggunakan metode EOQ perusahaan bisa menghemat biaya persediaan sebesar Rp 40.607.218 JURNAL 7
Karlah L.R. Mansauda (2021) Judul Pengendalian Persediaan Obat Menggunakan Metode Economic Order Quantity (EOQ) dan Reorder Point (ROP) di Apotek X Kecamatan Wenang Tujuan Mengetahui jumlah pemesanan optimum dan waktu pemesanan kembali obat kelompok A menggunakan perhitungan EOQ dan ROP Latar belakang Apotek X Merupakan Salah Satu Apotek Yang berada di Kecamatan Wenang, Kota Manadodan termasuk bagian dari fasillitas kesehatan, dimana terdapat persediaan obat yang dijual untuk pengobatan pasien. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan terdapat kendala stok obat yang tidak sesuai dengan jumlah fisik obat yang ada di penyimpanan. Kejadian seperti itu akan menyebabkan tidak terkontrolnya persediaan obat dan sulit dalam menentukan dalam waktu pemesanan karena tidak mengetahui stok real yang tersedia. Oleh karena itu, penulis ingin meneliti tentang pengendalian persediaan obat di Apotek X menggunakan perhitungan EOQ dan ROP pada obat yang masuk ke dalam kelompok A berdasarkan perhitungan ABC. Metode Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode ABC yang berguna untuk menentukan kelompok A. kemudian dilakukan perhitungan EOQ dan Reorder Point. Hasil Penelitian Salah satu penyebab keterlambatan dari faktor distribusi dan keterlambatan pengiriman dari distributor ke gudang famasi. Selanjutnya dilakuakn perhitungan ABC untuk melihat obat manakah yang menyerap anggaran paling banyak sehingga harus diprioritaskan. Terlihat item A mempunyai nilai investasi paling tinggi dibandingkan dengan B da C sedangkan item A mempunyai jumlah item lebih sedikit. Nilai EOQ yang diperoleh dari hasil perhitungan merupakan jumlah pemesanan yang ekonomis dalam setiap kali melakukan pemesanan, karena dapat menekan atau meminimlakan biaya- biaya persediaan sehingga lebih efesien dan dapat mencegah terjadinya kekurangan atau kelebihan persedian. Terjadinya peningkatan nilai ITOR sebesar 1,63 kali. Meningkatnya nilai ITOR menunjukkan bahwa efektifnya pengendalian persediaan dan perputaran obat semakin cepat, sehingga tidak terjadi penumpukan persediaan obat atau kelebihan stok di gudang apotek. Pengendalian persediaan dengan kombinasi metode analisis ABC dan ROP dianggap sangat efektif dan efisien dalam menekan kejadian kekurangan stok terbukti dengan diperolehnya hasil akhir dari nilai kekurangan adalah nol. ROP memiliki arti penting dalam pengendalian persediaan supaya dapat menjamin ketersediaan obat dengan dilakukan pemesanan obat pada saat yang tepat JURNAL 8
Penulis(Tahun) M Aldi Wijaya, Suwaryo Nugroho, M Ali Pahmi,
Miftahul Imtihan (2021) Judul Pengendalian Persedian Produk Dengan Metode EOQ Melalui Konsep Supply Chain Management Tujuan Mengetahui cara mengatasi stock out pengendalian persediaan Latar belakang Suatu perusahaan sering kali mengalami kesulitan dalam pengendalian bahan baku diantaranya adalah persediaan yang terlalu banyak atau terlalu sedikit. Dalam merencanakan bahan baku ini digunakan 4 metode peramalan yaitu Simple Moving Average (SMA), Weight Moving Average (WMA), Exponential Smoothing, dan Linear Regression. Pengendalian persediaan produk ini didasari dengan konsep SCM (Supply Chain Management) yaitu serangkaian pendekatan yang diterapkan untuk mengintegrasikan pelanggan dan agennya dalam mendukung proses bisnis perusahaan, sehingga informasi antara pemasok dan pelanggan menjadi terintegrasi dengan baik. Metode Penelitian Metode observasi dan wawancara yang dilakukan untuk mendapatkan informasi-informasi dan data- data secara langsung mengenai konsep supply chain management di PT X melalui beberapa pertanyaan langsung dan juga perhitungan menggunakan metode EOQ Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya pola musiman ditandai fluktuasi dan deviasi antara hasil penjualan dengan forecast yang dilakukan oleh perusahaan yang esensinya adalah terjadi penyimpangan terhadap forecast itu sendiri sehingga perlu dilakukan improving continuous. Peramalan permintaan dengan metode moving average dengan menggunakan data real pengiriman selama 2 tahun dengan nilai mean absolute percentage error (MAPE) yang diperoleh 50.52%, sehingga metode ini memiliki simpangan ±50.52% dari permintaan sebenarnya. Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan metode moving average dan metode Holt Winters pengolahan data peramalan diatas. Maka diperoleh hasil forecast error. forecast error dengan nilai MAPE existing 58.09% dan metode Moving Average diperoleh 50.52% sedangkan metode Holt Winters adalah terkecil yaitu 17.36%. Hal ini terjadi karena pada metode Holt Winters melibatkan perhitungan komponen trend, seasonality, dan random di dalamnya. Jika dibandingkan dengan metode yang telah dilakukan saat ini yaitu 58.09% maka mengalami penurunan forecast error sebesar 40.73%. Permintaan produk selama satu tahun yaitu 3709 box. Pemesanan Q yaitu dilakukan sebanyak 22 kali pemesanan per-tahun. Harga per 1 box yaitu Rp 3.500.000. Biaya penyimpanan (holding cost) 20% dari harga satu box produk dengan biaya pemesanan Rp 2.500.000 JURNAL 9
(2021) Judul Analisis Pengendalian Persediaan Obat BPJS Dengan Metode Analisis ABC, Metode Economic Order Quantity (EOQ), dan Reorder Point (ROP) Di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Hermina Ciputat Tujuan Mengetahui nilai pemakaiaan dan investasi obat, jumlah pemesanan opyimum dan waktu pemesanan Latar belakang Instalasi Farmasi di Rumah Sakit Hermina Ciputat, berdasarkan hasil pengamatan, data ketersediaan obat BPJS dan data pembelian obat secara langsung didapati suatu masalah yang cukup seringkali terjadi yaitu resep dari dokter yang dibeli diluar oleh pasien (pembuatan copy resep) sehingga menyebabkan kurangnya pendapatan akibat obat yang kosong Persediaan obat yang kosong dan tidak sesuai dengan ROP (reorder point) yang diperkirakan sehingga harus melakukan pembelian secara langsung yang tidak terencana Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem suatu pengadaan obat BPJS di Rumah Sakit Hermina Ciputat yang penggunaannya dengan metode analisis ABC dan metode EOQ serta ROP. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil dari perhitungan dengan menggunakan analisis ABC pemakaian maka didapati kelompok A yang jumlah pemakaian tertinggi yaitu 68,54% dimana jumlah dari suatu pemakaian terdiri atas 21 macam obat (14%). Kelompok B dimana jumlah dari suatu pemakaian yang sedang 21,30% dari jumlah suatu pemakaian yang terdiri dari 24 jenis item obat (16%) dan kelompok C dengan jumlah pemakaian yang terkecil 10,16% dari jumlah pemakaian 105 jenis item obat (70%), hal ini menunjukkan jika persentase pada item obat dalam kategori A, B, dan C di atas berbanding terbalik dengan persentase suatu jumlah pemakaian. Hasil dalam menghitung menggunakan analisis ABC nilai investasi menunjukan bahwa kelompok dari A yaitu 11,33% jenis obat (17 item), penyerapan 68,62% dari investasi. Kelompok B adalah sebesar 22,67% jenis obat (34 item), menyerap 21,30% investasi sementara kelompok C dengan 66% jenis obat (99 item) hanya menyerap 10,08% dalam investasi. Hal tersebut menunjukan jika kelompok dari A membutuhkan investasi yang sangat tinggi, maka dalam melakukan pengelolaan dari suatu persediaan, utamanya dalam upaya tidak terjadinya penimbunan stok disebabkan obat-obat yang dengan nilai investasi tinggi maka membutuhkan biaya atas penyimpanan juga tinggi Berdasarkan data diperhitungan EOQ menunjukan jika obat yang dengan harga mahal (seperti Symbicort, Novomix flexpen, Seretide discus, Lantus Injeksi), walaupun penggunaanya yang tinggi, EOQ dapat menjadi lebih kecil dikarenakan biaya akan penyimpanan yang cukup besar. JURNAL 10
Penulis(Tahun) Siti Husnul Hotima, Dini Hayati (2019)
Judul Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dengan Metode Economic Order Quantity Pada CV. Dika Jok Jenggawah Tujuan Menganalisis bahan baku optimal dengan menggunakan metode EOQ Latar belakang CV. Dika Jok yang beralamatkan di desa Kertonegoro kecamatan Jenggawah merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri furniture, yang kegiatan utamanya adalah memproduksi meubel. Perusahaan tidak menghitung persediaan bahan baku yang dibutuhkan, persediaan pengaman, dan tidak menentukan kapan akan melakukan pemesanan kembali. Untuk itu peneliti menghitung safety stock dan reorder point untuk mengetahui persediaan pengaman yang harus tersedia dan untuk mengetahui kapan waktu yang tepat untuk melakukan pembelian bahan baku. Metode Penelitian Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah EOQ, persediaan pengaman (safety stock), titik pemesanan kembali (reorder point), dan total biaya persediaan atau Total Inventory Cost (TIC) Hasil Penelitian Bahan baku yang dibutuhkan oleh perusahaan apabila dihitung menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) pada tahun 2016 adalah sebesar 11,52 m3 dengan frekuensi pembelian 6 kali per periode (1 tahun). Tahun 2017 sebesar 9,90 m3 dengan frekuensi pembelian 6 kali per periode (1 tahun). Persediaan pengaman (safety stock) pada tahun 2016 adalah sebesar 16,48 m3 . Pada tahun 2017 sebesar 11,25 m3 . Titik pemesanan kembali (reorder point) pada tahun 2016 adalah sebesar 17,18 m3 . Pada tahun 2017 sebesar 13,1 m3 . Total biaya persediaan bahan baku yang dihitung menurut Economic Order Point (EOQ) lebih sedikit dibandingkan dengan yang dikeluarkan oleh perusahaan, maka ada penghematan biaya persediaan. Pada tahun 2016 sebesar Rp.110.499.402 dan pada tahun 2017 sebesar Rp.81.655.306. JURNAL 11
Penulis(Tahun) Sukanta (2017)
Judul Pengendalian Persediaan Bahan Baku Menggunakan Metode Continous Review System di Moga Toys Home Industry Tujuan Menentukan kebijakan persediaan optimal untuk meminimasi biaya persediaan berdasarkan ongkos total persediaan Latar belakang Moga Toys adalah sebuah industri rumahan dibidang pembuatan boneka yang bahan bakunya adalah seperti Rasfur, Silikon dan Dakron. Permitaan pelaggan terhadap produksinya bersifat prbabilistik dimana permintaan tidak diketahui ecara pasti. Oleh karena itu diperlukan untuk mengetahui penetuan besaranya ukuran kuantitas pemesanan, penentuan indikator saat pemesanan ulang yang dilakukan dan dan dapat menentukan besarnya persediaan yang harus disediakan. Metode Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakn model Q dengan Back Order sesuai dengan model matematis Hadley-Within dan menggunakan metode Continous Review System (CRS). Hasil Penelitian Perhitungan dengan Continuous Review System untuk bahan baku Rasfur, iterasi terbaik diperoleh pada iterasi pertama dengan ukuran lot pemesanan optimal (q0) 236 yard, reorder point sebesar 44 yard dan safety stock sebesar 6 yard dan total biaya persediaan Rp18.018.272/bulan. Perhitungan dengan Continuous Review System untuk bahan baku Silikon, iterasi terbaik diperoleh pada iterasi pertama dengan ukuran lot pemesanan optimal (q0) 267 Kg, reorder point sebesar 57 Kg dan safety stock sebesar 9 Kg dan total biaya persediaan Rp14.807.913/bulan. Perhitungan dengan Continuous Review System untuk bahan baku Dakron, iterasi terbaik diperoleh pada iterasi pertama dengan ukuran lot pemesanan optimal (q0) 267 Kg, reorder point sebesar 57 Kg dan safety stock sebesar 9 Kg dan total biaya persediaan Rp9.319.913/bulan. JURNAL 12
Judul Analisa Pengendalian Persediaan Plat Baja dengan Metode Continuous Review (Q) di CV. Tri Daya Sejahtera Abadi. Tujuan Dapat meminimumkan biaya persediaan Latar belakang CV Tri Daya Sejahtera Abadi merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang persediaan, perdagangan eceran dan layanan jasa reparasi atau pemelihaaraan kapal. Perusahaan mempunyai masalah dalam pengendalian persediaan plat baja yang disebabkan oleh tinggi rendahnya permintaan konsumen yang fluktuatif. Metode Penelitian Menghitung jumlah pemesanan dengan model probabilistic Q dan melakukan perbandingan antara total biaya persediaan metode Q dengan total persediaan perusahaan. Hasil Penelitian Total biaya persediaan plat baja dengan menggunakan metode continuous review(Q) lost sales bulan Oktober 2018-September 2019 sebesar Rp2.024.724.100. sedangkan dengan metode perusahaan sebesar Rp2.264.569.500 sehingga didapatkan penghematan biaya sebesar Rp239.827.400 dan efisiensi sebesar 10,59%. Selain itu, dilanjutkan melakukan peramalam untuk 1 tahun berikutnya diperoleh jumlah pemesanan per bulan sebanyak 11 lembar dan dengan total biaya persediaan Rp2.421.361.800. JURNAL 13
Budi Santosa (2017) Judul Kebijakan Pengendalian Persediaan Produk Kategori Sub Part Sepeda Motor dengan Menggunakan Metode Probabilistik Continous Review (s,S) dan Continous Review (s,Q) untuk meminimasi Biaya Persediaan di PT XYZ Bandung. Tujuan Menentukan parameter persediaan yang mendekati optimal Latar belakang PT XYZ merupakan perusahaan yang mejual sub part komponen sepeda motor matic dan manual. Perusahaan memiliki permintaan pelanggan yang berubah-ubah. Pemenuhan permintaan pelanggan memanfaatkan data penjualan masa lalu, sehingga jumlah persediaan terkadang tidak sesuai dengan permintaan atau sering terjadi penumpukan inventory. Oleh karena itu, perencanaan persediaan yang baik dibutuhan oleh PT XYZ untuk meminimalisasi permasalahan tersebut. Metode Penelitian Melakukan uji distribusi data, melakukan analisis ABC, menentukan perhitungan kebijakan persediaan perusahaan yang terdiri dari atas safety stock , jumlah persediaan yang optimal menggunakan metode Continous Review (s,S) untuk produk kategori A pada analisis ABC dan menggunakan metode Continous Review (s,Q) untuk produk pada kategori B dan C. Hasil Penelitian Jumlah pemesanan optimal menggunakan metode Continuous review (s,S) didapat penghematan sebesar 80%. Dimana total biaya pemesanan kondisi aktual sebesar Rp 11.327.238,44 dan perhitungan dengan menggunakan metode Continuous review (s,S) didapat biaya pemesanan sebesar Rp 1.483.127,48 dengan penghematan sebesar Rp 9.844.110,96. Jumlah pemesanan optimal menggunakan metode Continuous review (s,Q) didapat penghematan sebesar 74%. Dimana total biaya pemesanan kondisi aktual perusahaan sebesar Rp 24.144.903,00 dan perhitungan dengan menggunakan metode Continuous review (s,S) didapat biaya pemesanan sebesar Rp 6.279.066,50 dengan penghematan sebesar Rp 17,865,066.50. Jumlah penyimpanan optimal menggunakan metode Continuous review (s,S) didapat penghematan sebesar 26%. Dimana total biaya pemesanan perusahaan yaitu sebesar Rp 9,370,043.54 dan perhitungan dengan menggunakan metode Continuous review (s,S) didapat biaya pemesanan sebesar Rp 6.276.744,85 dengan penghematan sebesar Rp 2.393.298,70 Jumlah penyimpanan optimal menggunakan metode Continuous review (s,Q) didapat penghematan sebesar 51%.. Dimana total biaya pemesanan perusahaan yaitu sebesar Rp 39.323.204,18 dan perhitungan dengan menggunakan metode Continuous review (s,S) didapat biaya pemesanan sebesar Rp 19.312.345.23 dengan penghematan sebesar Rp 20.010.858,95. JURNAL 14
Penulis(Tahun) Mochamad Saiful dan Fuad Achmadi (2019)
Judul Penentuan Quantity Order, Reorder PointDan Safety StockMelalui Continuous Review Systemdalam Situasi Ketidakpastian Permintaan (Studi Kasus : Persediaan Bahan Baku Produksi PT. X) Tujuan Menentukan perencanaan dan pengendalian pembelian persediaan bahan baku produksi yang mendekati akurat Latar belakang Perkiraan pertumbuhan kebutuhan akan beton precastakan semakin besar untuk dua tahun kedepan dengan adanya tahun politik yaitu pemilihan pemimpin daerah tahun 2018 dan selanjutnya tahun 2019 pemilihan presiden. Terdapat permasalahan harga bahan baku yang naik dan keterlambatan kedatangan persediaan bahan baku. Perusahan perlu memantau tingkat persediaan yang dimiliki sebagai upaya mengendalikan aset perusahan.oleh karena itu, diperlukan perencanaan pengendalian pembelian persediaan bahanbaku produksi yang mendekati akurat. Metode Penelitian Perhitungan dilakuakn dengan menggunakan metode Continous Review System untuk menentukan reorder point, order quantity (s,Q), menghitung safety stock (s,S) dan melakukan perhitungan total biaya persediaan. Hasil Penelitian Penelitian dilakukan pada bahan baku betony aitu pasir, semen, split dan adventure dengan sebagai simulasi dari metode Continous Review System. Berdasarakan perhitungan yang dilakuakn diperoleh perbedaan anatra biaya yang dikeluarkan perusahaan dengan biaya menggunakan metode yang ada. biaya yang dikeluarkan perusahaan sebesar Rp163.816.692. Sedangkan, biaya yang dikeluarkan dengan menggunakan metode Continous Review Rp137.482.432 terlihat terdapat efisiensi biaya bahan baku sebesar Rp26.334.260 atau 16,07%. JURNAL 15
Penulis(Tahun) Annisa Indah Pratiwi, Amelia Nur Fariza, Ramdani
Awaludin Yusup (2020) Judul Evaluasi Persediaan Bahan Baku Dengan Menggunakan Pendekatan Metode Continuous Review System dan Periodic Review System Tujuan Mengetahui model persediaan probabilistic yang baik digunakan dalam menentukan kuantitas pemesanan, waktu pemesanan dan persediaan pengaman dengan menimbang total biaya minimal. Latar belakang Jumlah permintaan akan Plate dari konsumen perusahaan yang bersifat fluktuatif dan terus berubah dari waktu ke waktu turut andil dalam kelancaran produksi di perusahaan. Dikarenakan sistem persiapan persediaan pada perusahaan masih bersifat tradisional sering terjadi ketidaksesuaiaan jumlah persdiaan dengan kebutuhan produksi. Metode Penelitian Perhitungan proses pengendalian persediaan dengan menggunakan metode Continous Review System dan Periodic review System. Hasil Penelitian Berdasarakan perhitungan yang telah dilakuakn diperoleh biaya perbandingan total persediaan untuk kebijakan perusahaan sebesar Rp14.734.832, dengan menggunakan metode Continous Review System Rp16.300.517 dan biaya dengan menggunakan metode Periodic Review System Rp6.384.473. JURNAL 16
(2018) Judul Usulan Kebijakan Persediaan Produk Fast Moving Consumer Goods Untuk Meminimasi Total Biaya Inventory Menggunakan Metode Continuous Review (s, Q) Pada PT. ABC Tujuan Dapat melakuakn pengendalian persediaan sehingga permintaan dapat terpenuhi dan mencapai target yang sudah ditetapkan Latar belakang PT ABC merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang pembuatan produk FMCG nonfood. PT. ABC menggunakan jasa Third-party Logistic (3PL) dalam melakukan kegiatan logistiknya. Terlihat hampir setiap bulannya pemenuhan permintaan berada dubawah batas yang sudah ditetapkan oleh perusahaan. Penyebab permintaan tidak terpenhi adalah karena adanya produk yang mengalami stock out. Metode Penelitian Perhitungan dengan menggunakan metode Continous Review System (s,Q) untuk menentukan reorder point dan ukuran pemesanan optimal. Hasil Penelitian Penggunaaan kebijakan persediaan metode continuous review (s, Q) dapat mengurangi total biaya persediaan pada PT. ABC dari Rp 220,400,242.32 menjadi Rp 89,327,820.99 dengan persentase penghematan biaya sebesar 59.4% untuk area offline dengan ukuran lot pemesanan yaitu 7662 unit dan safety stock sebesar 5259 unit. JURNAL 17
Penulis(Tahun) Nancy Putri Ramadhani, Ari Yanuar, budi Santosa
(2019) Judul Penentuan Kebijakan Persediaan Continuous Review (Q,s) Pada Sistem Distribusi Two-Echelon Untuk Minimasi Total Biaya Inventory Pada PT. XYZ Tujuan Meminimalisir total biaya persediaan dan meningkatkan service level Latar belakang PT. XYZ merupakan sebuah perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang pembuatan bahan bangunan untuk pelaksanaan pembangunan suatu proyek yang terletak di Kota Surabaya, Jawa Timur. Produk yang dihasilkan oleh PT. XYZ antara lain adalah coil sheet, atap spandek, dan baja ringan. Berdasarkan pemaparan data yang ada terjadi kekurangan finished goods pada Januari-Desember 2017. Hal ini dikarenakan belum ada pengembangan kebijakan pengelolaan persediaan, sehingag terjadinya kekurangan bahan baku. Oleh karena itu, diperlukan penentuan kebijakan persediaan untuk meningkatkan service level dan mengurangi bertambahnya total biaya persediaan perusahaan. Metode Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Continous Review System (s,Q) Hasil Penelitian Hasil perhitungan total biaya persediaan menggunakan kebijakan persediaan continuous review (r,Q) menghasilkan total biaya Rp. 28.400.720 atau 27,1% lebih rendah dari biaya yang dihasilkan pada saat kondisi existing. Penurunan biaya ini diakibatkan oleh perubahan total biaya pemesanan, simpan dan kekurangan yang lebih rendah dari biaya existing. Penurunan kekurangan membuktikan bahwa jumlah produk stockout mengalami penurunan. Hasil penerapan kebijakan persediaan continuous review (r,Q) menghasilkan service level 95,42% atau 13,18% lebih tinggi dari service level pada kondisi existing JURNAL 18
Penulis(Tahun) Edi Supriyadi, Arif Sapriyadi (2019)
Judul Analisia Persediaan Bahan Baku Chiki Balls Dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Pada PT. Indofood Fritolay Makmur Tujuan Menentukan proses pengendalian persediaan bahan baku Latar belakang PT. Indofood Fritolay Makmur bergerak di Industri makanan ringan, dengan misi membuat produk berkualitas tinggi, inovatif, dan harga terjangkau sehingga menjadi pilihan pelanggan, serta memastikan ketersediaan produk untuk pelanggan domestik dan luar negeri. Dalam memenuhi permintaan kesediaan bahan baku dengan proses produksi haruslah seimbang dalam efisiensi penghematan biaya. Hal ini berakibat pada kelebihan persediaan bahan baku akibat kurang tepat dalam pengambilan keputusan persediaan. Metode Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode EOQ Hasil Penelitian Terdapat keefisienan pengeluaran biaya dengan menggunakan metode EOQ sebesar Rp3.696.433 dengan waktu pemesanan 28 kali setahun. Sedangkan, biaya yang dikeluarkan perusahaan sebesar Rp4.216.846 dengan waktu pemesanan 48 kali. Sehingga terlihat penghematan biaya sebesar Rp52.413/tahun. Safety stock perusahaan sebesar 47.379 batch dan titik pemesanan kembali sebanyak 5.359 batch. JURNAL 19
Santosa (2018) Judul Usulan Kebijakan Persediaan Consumable Parts Brake Shoe untuk Meminimasi Total Biaya Persediaan Menggunakan Metode Continuous Review (s, S) dan Continuous Review (s, Q) di PT. XYZ Tujuan Melakukan pengelolaan persediaan agar tingkat pemenuhan permintaan dapat mencapai target yang sudah ditetapkan perusahaan dengan memperhatikan total biaya persediaan yang minimum Latar belakang PT XYZ merupakan salah satu perusahaan distributor yang bergerak di bidang penjualan spare parts mobil yang berada di Padang, Sumatera Barat. Salah satu jenis suku cadang yang dijual oleh PT XYZ adalah suku cadang habis pakai (consumable parts). Suku cadang habis pakai ini memiliki jumlah permintaan yang lebih banyak dan lebih bervariasi dibandingkan dengan jenis suku cadang lainnya yang dijual oleh perusahaan. Pada permasalahan ini akan dilakukan perencanaan kebijakan persediaan untuk membantu PT XYZ dalam menentukan jumlah optimum persediaan yang mampu mengatasi fluktuasi permintaan konsumen agar tidak terjadi kekurangan persediaan. Metode Penelitian Pada penelitian ini akan ditentukan kebijakan persediaan optimum menggunakan metode continuous review (s,S) dan continuous review (s,Q). Hasil Penelitian Dilakukan perhitungan untuk dua jenis produk yang dibutuhkan perusahaan yaitu BS MTS L 300 D RR dengan mengunakan metode continuous review (s,S) dengan biaya akhir diperoleh sebesar Rp31.702.968. Sedangkan, produk satu lagi yaitu BS DHT GRAN MAX RR dengan biaya akhir sebesar Rp14.738.303 dengan hasil perhitungan total biaya persediaan dengan menggunakan metode continuous review (s, S) diperoleh penghematan biaya sebesar 15%. Sedangkan hasil perhitungan total biaya persediaan dengan menggunakan metode continuous review (s, Q) diperoleh penghematan sebesar 27%. JURNAL 20
(2018) Judul Perencanaan dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tahu dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) pada CV Lahan Faedah Tujuan Mendapatkan nilai error terkecil dengan menggunakan metode forecasting dan mendapatkan hasil perbandingan biaya atar kebijakn CV Lahan Faedah dengan penggunaan metode Economic Order Quantity (EOQ) Latar belakang CV Lahan Faedah merupakan perusahaan industri manufaktur yang bergerk di bidang produksi tahu. Sistem pesan perusahaan bersifat make to stock . permasalahan yang dihadapi kelebihan bahan baku kedelai sehingga sehingga menimbulkan kerufian biaya dan pembengkakan biaya. Metode Penelitian Penelitian masuk kedalam penelitian deskriptif. Adapun teknik analisis data yang digunakan yaitu menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ). Hasil Penelitian Terlihat hasil kuantitas bahan baku sebesar 568.038 kg dengan total biaya set up senilai Rp2.610.000 dena biaya holding cost Rp106.507.125. sedangkan biaya yang dikeluarkan dengan menggunakan EOQ lebih minimium dibandingkan biaya kebijakan perusahaan yaitu Rp21.529.375. Jika CV Lahan Faedah meggunakan metode EOQ dapat menghemat biaya sebesar RP18.782.867,9 per tahun akibat dari biaya pemborosan penyimpanan , pemesanan dan persediaan.