Anda di halaman 1dari 7

PENGENDALIAN KUALITAS

Pengendalian kualitas merupakan teknik yang sangat bermanfaat agar suatu perusahaan
dapat mengetahui kualitas produknya sebelum dipasarkan kepada konsumen. Teknik
pengendalian kualitas dapat membantu perusahaan dalam mengetahui kelayakan kualitas produk
berdasarkan batas-batas kontrol yang telah ditentukan. Berikut ini adalah uraian lebih lanjut
tentang pengendalian kualitas.

Definisi dan Sejarah Pengendalian Kualitas


Kualitas adalah faktor kunci yang membawa keberhasilan bisnis, pertumbuhan dan
peningkatan posisi bersaing. Kualitas suatu produk diartikan sebagai derajat atau tingkatan
dimana produk atau jasa tersebut mampu memuaskan keinginan dari konsumen (fitness for use).
Kualitas menjadi faktor dasar keputusan konsumen untuk mendapatkan suatu produk, karena
konsumen akan memutuskan untuk membeli suatu produk dari perusahaan tertentu yang lebih
berkualitas daripada saingan-sainganya. Alasan-alasan mendasar pentingnya kualitas sebagai
strategi bisnis adalah sebagai berikut (Purnomo, 2004):
1. Meningkatkan kesadaran konsumen akan kualitas dan orientasi konsumen yang kuat akan
2.
3.
4.
5.

penampilan kualitas.
Kemampuan produk.
Peningktan tekanan biaya pada tenaga kerja,energi dan bahan baku.
Persaingan yang semakin intensif.
Kemajuan yang luar biasa dalam produktifitas melalui program keteknikkan kualitas yang
efektif.
Pengertian pengendalian kualitas adalah aktifitas pengendalian proses untuk mengukur ciriciri kualitas produk, membandingkan dengan spesifikasi atau persyaratan, dan mengambil
tindakan penyehatan yang sesuai apabila ada perbedaan antara penampilan yang sebenarnya
dan yang standar. Tujuan dari pengendalian kualitas adalah untuk mengendalikan kualitas
produk atau jasa yang dapat memuaskan konsumen. Pengendalian kualitas statistik
merupakan suatu alat tangguh yang dapat digunakan untuk mengurangi biaya, menurunkan
cacat dan meningkatkan kualitas pada proses manufakturing.

Pengendalian kualitas memerlukan pengertian dan perlu dilaksanakan oleh perancang,


bagian inspeksi, bagian produksi sampai pendistribusian produk ke konsumen. Aktifitas
1.
2.
3.

pengendalian kualitas pada umumnya meliputi kegiatan-kegiatan berikut (Purnomo, 2004):


Pengamatan terhadap performansi produk atau proses.
Membandingkan performansi yang ditampilkan dengan standaryang berlaku.
Mengambil tindakan-tindakan bila terdapat penyimpangan-penyimpangan yang cukup
signifikan, dan jika perlu perlu dibuat tindakan-tindakan untuk mengoreksinya.

Pengaruh Kualitas
Kualitas adalah elemen penting dalam operasi, selain itu kualitas juga memiliki beberapa
pengaruh lain. Beberapa alasan yang membuat kualitas menjadi penting, yaitu sebagai berikut
(Heizer, 2006):
1. Reputasi perusahaan.
2. Keandalan produk atau jasa.
3. Penurunan biaya.
4. Pertanggung jawaban produk atau jasa.
5. Peningkatan pangsa pasar.
6. Keterlibatan global
7. Penampilan produk atau jasa.
Definisi kualitas sebagaimana yang diambil oleh American Society for Quality adalah
keseluruhan karakteristik produk atau jasa yang mampu memuaskan kebutuhan yang terlihat atau
yang tersamar. Definisi kualitas terbagi atas beberapa kategori yaitu, definisi yang berbasis
pengguna dengan arti kualitas bergantung pada pemirsa. Definisi yang berbasis manufaktur yaitu
kualitas yang lebih tinggi dengan arti kinerja yang lebih baik, fitur yang lebih baik dan perbaikan
lainya yang terkadang memakan biaya (Heizer, 2006).
Konsep Dasar Pengendalian Kualitas
Pengendalian kualiatas statistik adalah alat bantu manajemen untuk menjamin kualitas,
karena pada dasarnya tidak ada dua produk yang dihasilkan oleh suatu proses produksi itu sama
benar, tidak dapat dihindarkan adanya variasinya.
Pengujian statistik diperlukan untuk menyelesaikan masalah seperti ini, dalam pengendalian
kualitas statistik teknik-teknik tersebut diaplikasikan guna memeriksa dan menguji data untuk
menentukan standar dan mengecek kesesuaian produk untuk mencapai operasi manufaktur yang
maksimum, dan biasanya menghasilkan biaya kualitas yang lebih rendah dan menaikkan tingkat
posisi kompetitif. Rancangan percobaan dapat digunakan dalam hubungannya dengan

pengendalian proses statistik untuk meminimumkan variabilitas proses, yang menghasilkan


produksi yang pada akhirnya bebas cacat (Purnomo, 2004).
Keuntungan Pengendalian Kualitas Statistik
Pengendalian kualitas statistik merupakan alat manajemen secara ilmiah. Beberapa
keuntungan jika digunakan pengendalian kualitas statistik adalah sebagai berikut (Purnomo,
2004):
1. Perbandingan antara kualitas dan biaya.
2. Menjaga kualitas lebih seragam.
3. Penyediaan bahan baku yang lebih baik.
4. Penggunaan alat produksi yang lebih efisien.
5. Mengurangi kerja ulang atau pembuangan.
6. Memperbaiki hubungan produsen-konsumen.
Dimensi Kualitas
Kualitas memiliki dimensi yang banyak, sehingga sulit mendefinisikannya. David Gorvin
menyarankan delapan dimensi kualitas, yaitu sebagai berikut (Nasrullah, 1997):
1. Performansi atau prestasi dari fungsi yang diperlihatkan oleh produk.
2. Sifat-sifat khusus dan menarik minat (feature), yang menjadikan suatu produk unik
3.
4.
5.
6.
7.
8.

dibandingkan dengan produk sejenis dari produsen lain.


Keandalan, kemampuan produk untuk tidak mogok dalam masa kerjanya.
Kecocokan dengan standar industri.
Kemudahan diperbaiki jika terjadi kerusakan.
Daya tahan produk terhadap waktu.
Keindahan penampilan.
Persepsi konsumen.

Manajemen Kualitas
Manajemen kualitas sangat berpengaruh besar terhadap produk yang akan
diproduksi, Dr. Deming adalah pakar manajemen kualitas Amerika Serikat. Dr.
Deming menyarankan 14 butir manajemen mutu sebagai berikut (Nasrullah, 1997):
1. Ciptakan stabilitas motivasi untuk memperbaiki produk, mempunyai daya saing,
dan memberikan lapangan kerja. Adopsi filosofi baru
2. Hilangkan ketergantungan pada pemeriksaan produk untuk mencapai produk

bermutu. Hilangkan kebutuhan untuk inspeksi produk secara massal dengan


membangun mutu sejak awal proses.
3. Akhiri kebiasaan menghargai bisnis atas dasar potongan harga.
4. Terus menerus perbaiki sistem produksi dan pelayanan, agar mutu dan
produktifitas tentu diperbaiki, dan dengan demikian diupayakan tanpa henti
penurunan ongkos.
5. Lembagakan pelatihan pada saat bekerja.
6. Lembagakan pengawasan.
7. Bersihkan rasa takut, sehingga setiap orang bekerja dengan efektif.
8. Hapus penghalang antar departemen.
9. Hilangkan slogan-slogan dan target-target yang harus dicapai para pekerja, jika
tidak dilengkapi dengan cara-cara mencapainya.
10. Hilangkan standar kerja yang menyarankan angka target kerja bagi op erator,
ganti dengan pertolongan dan pengawasan.
11. Hapus penghalang antara pekerja tidak tetap dengan haknya untuk bangga dengan
kemampuan kerjanya.
12. Lembagakan program ketat pendidikan dan pelatihan.
13. Letakkan setiap orang di perusahaan untuk bekerja melaksanakan pengubahan
bahan baku menjadi barang jadi.
Seven Old Tools dalam Pengendalian Kualitas

Alat pengendalian kualitas merupakan metode pemecahan masalah dalam


pengambilan keputusan. Keputusan diambil berdasarkan besar dan kecilnya dampak
yang akan ditimbulkan dari keputusan tersebut. Tujuh alat yang digunakan dalam
pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

1. Check Sheet
Check sheet atau formulir pemeriksaan merupakan lembar
pengumpulan data dalam bentuk tabel yang dibuat untuk
mempermudah pengumpulan data. Check sheet merupakan
metode yang terorganisir, berikut ini adalah contoh dari
sebuah check sheet (Heizer, 2006).
Tabel 2.1 Contoh Check Sheet
Masalah

Januari

Februari

Maret

Total

III

II

III

II

total

14

Sumber: Heizer (2006)


2. Histogram
Histogram adalah bentuk khusus dari suatu barchart, bedanya terletak pada skala
dan jenis data yang digunakan. Histogram adalah grafik yang menunjukkan distribusi
frekuensi sekelompok data.

3. Diagram Alir

Diagram alir adalah diagram yang menjelaskan langkah-langkah dalam sebuah


proses. Diagram alir menunjukkan gambaran secara grafik yang terdiri dari simbolsimbol algoritma dalam suatu program dan menyatakan arah dari alur program.
4. Diagram pencar
Diagram Pencar digunakan untuk melihat korelasi (hubungan) dari suatu
penyebab atau faktor yang kontinyu terhadap karakteristik mutu atau faktor lain.

5. Diagram Pareto
Diagram ini dimaksudkan untuk menemukan atau mengetahui penyebab utama
yang merupakan kunci dalam penyelesaian persoalan, dan perbandingan terhadap
keseluruhan persoalan pada daerah tertentu. Diagram ini juga digunakan untuk
mengklasifikasikan masalah menurut sebab, dan gejalanya. Prinsip yang mendasari
diagram ini adalah aturan 8020 yang menyatakan bahwa 80% of the trouble
comes from 20% of the problems (Purnomo, 2004).

6. Peta Kontrol
Peta kontrol atau grafik pengendali sangat penting dalam pengendalian kualitas
secara statistik dalam industri. Peta kontrol merupakan alat untuk mengawasi kualitas
dengan mudah sehingga semakin mudah juga dalam mengambil keputusan jika terjadi
produk yang menyimpang. Peta kontrol ditentukan juga untuk membuat batas-batas
dimana hasil produksi menyimpang dari mutu yang diinginkan. Semakin besar variasi
tentunya produk menjadi kurang baik, kadang variasi besar dan kadang variasi kecil.
Ada beberapa macam dari variasi yaitu (Purnomo, 2004):
a. Variasi didalam objek sendiri.
b. Variasi antar objek.

c. Variasi timbul dari perbedaan waktu produksi.


Jumlah variasi yang kecil, maka produk yang dibuat nampak tidak ada perbedaan
atau serupa, hanya dengan alat yang lebih baik variasi atau perbedaan dapat
ditunjukan. Beberapa faktor penyebab variasi yang timbul dalam produksi adalah
sebagi berikut (Purnomo, 2004):
a. Proses.
b. Bahan baku yang tidak sama kualitasnya.
c. Karyawan atau operator.
d. Faktor lain yang sering menimbulkan sumber variasi, seperti faktor cuaca,
temperatur, kelembapan, lingkungan kerja, dan faktor-faktor lainnya.
Peta pengendalian ini juga berguna untuk menganalisis proses dengan tujuan
memperbaikinya secara terus-menerus. Grafik ini berbeda dengan grafik garis standar
dengan adanya garis kendali batas di tengah, atas, dan bawah. Grafik ini juga
mencantumkan batas maksimum, dan minimum yang merupakan batas daerah
pengendalian. sehingga setiap titik dapat diindikasikan dengan tepat dari proses mana
data diambil. Peta ini menunjukan perubahan data dari waktu ke waktu tetapi tidak
menunjukan penyebab penyimpangan (Purnomo, 2004).

Anda mungkin juga menyukai