DI DALAM NEGERI
Oleh :
Npm : 07381911034
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
2019
PERSETUJUAN DOSEN PENGAMPUH
Npm : 07381911034
Jurusan : Pertambangan
Ternate. 2019
Dosen Pengampuh
Haerul S.Pd.,M.Pd
2
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat yang tak
terhingga, sehingga saya bisa menyelesaikan proposal ini tepat pada waktunya.
Sholawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi besar kita Nabi Muhammad
SAW semoga kita selalu mendapat syafa’at darinya.
3
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ........................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 3
C. Tujuan penelitian ....................................................................................... 3
D. Manfaat penelitian ..................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 4
A. Arti Pertambangan .................................................................................... 4
B. Tujuan dari pertambangan ....................................................................... 5
C. Arti daya saing ........................................................................................... 6
D. Tujuan daya saing .................................................................................... 10
E. Konsep daya saing dalam industri pertambangan ............................... 11
F. Keberadaan daya saing industri pertambangan dalam negeri ........... 11
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 12
A. Jenis Penelitian ......................................................................................... 12
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................. 12
C. Data dan Sumber Data ............................................................................ 12
D. Desain Penelitian ...................................................................................... 12
E. Instrumen penelitian ................................................................................ 12
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 13
A. HASIL PENELITIAN ............................................................................. 13
B. PEMBAHASAN ....................................................................................... 15
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 16
A. KESIMPULAN ......................................................................................... 16
B. SARAN ...................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 17
LAMPIRAN ......................................................................................................... 18
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak tambang
mineral yang harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. Pemanfaatan pada
bahan tambang masih belum optimal karena adanya kendala pada teknologinya
dan kurangnya pabrik pemurnian tambang mineral sehingga menguntungkan
pihak asing memperoleh nilai tambah yang lebih besar yang dimana beberapa
produk dari tambang mineral telah masuk dalam komoditas yang diekspor
dalam bentuk bijih meliputi nikel, bauksit dan konsentrat tembaga (Kementrian
ESDM, 2012).
Hal ini dapat dibuktikan bahwa Indonesia berhasil masuk 10 besar
negara industri manufaktur terbesar di dunia dan mampu melampaui negara
industri lainnya seperti Inggris, Rusia dan Kanada (International Yearbook of
Industrial Statistic, 2016). Sejak Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang
pertambangan mineral dan batu bara diberlakukan dengan mengolah hasil
tambang didalam negeri berdampak pada pertumbuhan industri logam dasar
yang mengalami kenaikan signifikan lebih tinggi dari pertumbuhan kumulatif
industri non migas (Kemenkumham, 2009).
Perlu adanya penyederhanaan dari beberapa perizinan yang
berkaitan industri dan dilakukan dengan cara memanfaatkan pelayanan
berbasis elektronik yang nantinya dapat bertujuan mempermudah proses
perizinan, sedangkan adanya kesepakatan antara pelaku industri logam
nasional dapat menggabungkan visi dan misa yang nantinya berguna bagi
peningkatan struktur industri dalam negeri sehingga dapat meningkatkan
pertumbuhan dari industri serta memanfaatkan potensi sumber daya mineral
yang dijadikan dasar sebagai prioritas utama pada pertumbuhan ekonomi tanpa
mengabaikan pertumbuhan ekonomi di sektor lainnya (Kementrian
Perindustrian, 2013).
1
Berdasarkan Grafik 1.1 menunjukkan bahwa perbandingan ekspor
logam dasar Indonesia bulan Januari 2015-mei 2017 yang dimana ekspor besi
baja dan tembaga hampir setara, sehingga dapat dikatakan sektor tembaga
masih memiliki peluang sangat besar, terutama dengan adanya pelarangan
ekspor minerba melalui undang-undang dan kebutuhan besi baja yang tinggi di
dalam berbagai proyek. Laju perubahan ekspor dapat terjadi karena adanya
perubahan dari masalah komoditas mengenai masalah ekspor, masalah
distribusi pasar dunia dari negara eksportir dan masalah daya saing dalam
harga atau kualitas (Prasetia, 2012).
2
Penggunaan utama dalam bidang industri adalah tembaga digunakan untuk
produksi kabel, kawat, dan produk listrik untuk industri listrik dan bangunan,
pipa untuk jaringan pemipaan, pemanasan dan ventilasi serta kawat bangunan
dan lembaran logam pelapis. Adapun alasan mengapa tembaga dijadikan
prioritas utama dalam kehidupan sehari-hari karena logam merupakan
konduktor panas dan memiliki sifat yang fleksibel sehingga mudah untuk
dibentuk, tahan korosi, mudah ditempa dan dapat bertahan lama (Kemendag,
2013).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan penelitian
D. Manfaat penelitian
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Arti Pertambangan
4
B. Tujuan dari pertambangan
Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam dan sumber
daya manusia.Harta pusaka ini tersebar di seluruh pelosok negara Indonesia.
Kekayaan yang paling menjanjikan untuk dikelola dari seluruh kekayaan alam
yang tersedia adalah yang berasal dari dalam bumi. Pertambangan Indonesia
memberikan nilai jual produk yang begitu bernilai dengan sokongan banyak
tenaga kerja dan sektor pendukung.
Indonesia kaya akan wilayah tambang yang meliputi: tambang pasir di
kepulauan Bangka Belitung, tambang minyak dan gas alam, tambang batu
bara di Pulau Kalimantan, tambang emas di Papua, tambang batu, tambang
aspal, dan tambang mineral lainnya yang menjadikan tambang salah satu
sumber daya alam yang utama di Indonesia.
Dibawah ini telah kami rangkum berbagai peran penting pertambangan
bagi kemakmuran Indonesia:
5
merupakan penyumbang batu bara terbesar di Indonesia, pertumbuhan
ekonominya didorong hasil penjualan ekspor batu bara dan bijih besi.
3. Memajukan bidang transportasi dan komunikasi di Indonesia.
6
1. kemampuan memperkokoh pangsa pasarnya,
2. kemampuan menghubungkan dengan lingkungannya,
3. kemampuan meningkatkan kinerja tanpa henti,
4. kemampuan menegakkan posisi yang menguntungkan.
berikut:
7
ditujukan kepada konsumen yang relatif mudah terpengaruh oleh
pergeseran harga (price sensitive) atau menggunakan harga sebagai faktor
penentu keputusan.
8
Resiko lainnya dari strategi ini adalah jika perbedaan atau keunikan
yang ditawarkan produk tersebut ternyata tidak dihargai (dianggap biasa)
oleh konsumen. Jika hal ini terjadi, maka pesaing yang menawarkan
produk standar dengan strategi biaya rendah akan sangat mudah
merebut pasar. Oleh karenanya, dalam strategi jenis ini, kekuatan
departemen Penelitian dan Pengembangan sangatlah berperan.
3. Strategi Fokus(Focus)
Menurut Michael Porter, hal-hal yang harus dikuasai atau dimiliki oleh
setiap perusahaan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif adalah :
1. Teknologi
2. Tingkat entrepreneurship yang tinggi
3. Tingkat efisiensi/produktivitas yang tinggi dalam proses produksi
4. Kualitas serta mutu yang baik dari barang yang dihasilkan
5. Promosi yang meluas dan agresif
6. Pelayanan teknisal maupun nonteknisal yang baik (service after sale)
7. Tenaga kerja dengan tingkat keterampilan/pendidikan, etos
kerja, kreativitas, serta motivasi yang tinggi
8. Skala ekonomis
9. Inovasi
10. Diferensiasi produk
9
11. Modal dan sarana serta prasarana lainnya yang cukup
12. Jaringan distribusi di dalam dan terutama di luar negeri yang baik dan
well-organized/managed
13. Proses produksi yang dilakukan dengan sistem just-in-time (JIT).
10
E. Konsep daya saing dalam industri pertambangan
Fokus program pengembangan industri 2015-2019 yang dijalankan
oleh Kementerian Perindustrian merupakan bagian dari kebijakan
pengembangan industri nasional, yang mengacu pada Rencana Induk
Pengembangan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035 dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (PRJMN) 2015-2019. Fokus
kebijakan pengembangan industri nasional yakni pertama, peningkatan
nilai tambah sumber daya alam pada industri hulu berbasis agro, mineral,
serta migas dan batubara dalam rangka penguatan struktur industri melalui
pembangunan industri hulu yang diintegrasikan dengan industri antara dan
industri hilirnya. Kedua, peningkatan kapabilitas industri melalui
peningkatan kompetensi SDM dan penguasaan teknologi; dan ketiga,
pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan
wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri
(KPI), kawasan industri, dan sentra industri kecil dan menengah (sentra
IKM)
F. Keberadaan daya saing industri pertambangan dalam negeri
Menurut fitch solution,sektor pertambangan indonesia kurang komperatif
di bandingkan dengan sektor pertambangan di negara asia pasifik
lainya.alasanya ada dua yaitu regulasi yang tidak pastidan sikap nasional yang
tinggi terhadap sumber daya alam indonesia.
Studi yang di gunakan oleh fitch solution menyebut bahwa daya saing
sektor pertambangan indonesia masih rendah. Sektor daya saing pertambangan
indonesia berada di bawah rata-rata sektor asia.
11
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Data dari penelitian ini adalah analisa daya saing industri pertambangan di
dalam negeri.sumber data di dapat dari beberapa artikel di internet dan data
dari perusahaan industri pertambangan.
D. Desain Penelitian
E. Instrumen penelitian
1.Panduan wawancara.
2.Buku catatan atau buku harian.
3.Alat Rekam.
12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
Narasumber : Vicky Hidayat(Narasumber 1)
P : Apa pandangan anda tentang industri pertambangan?
N : Kalau menurut saya industri pertambangan membawa dampak baik dan
juga bisa membawa dampak buruk,dampak baiknya apayaitu perkembangan
ekonomi bisa menigkat dan memperbaiki perputaran roda ekonomi
sedangkan dampak buruknya adalah yah salah satunya adalah pencmaran
limbah ingkungan dan mengakibatkan polusi.
P : Apakah ada dampak buruk dari kegiatan industri pertambangan?
N : Menurut saya tergantung dari aspek mana kitabicara kalau dari aspek
perkembangan teknologi maka industi pertambangan sngat bermanfaat
sekali bagi perkembanganya sedangkan dari sisis lingkungan bisa di katakan
juga pencemaran.
P : Menurut anda apakah dunia pertambangan sangat bermanfaat bagi
negara?
N: ya,kalau menurut saya keberadaan tambang di suatu wilayah dapat
menopang dari sisi perekonomian suatu daera itu sendiri sehingga bisa
memajukan atau mengembangkan suatu wilayah tersebut,walaupun ada juga
pandangan masyarakat yang negatif kepada industri pertambangan.
P : Bagaimana pandangan anda tentang perkembangan industri
pertambangan di indonesia?
N: perkembangan industri pertambangan cukup pesat munculnya tambang-
tamang baru dari tambang induk seperti PT Antam,PT harita dan masih
banyak lagi tambang yang lain.
P : Apakah industri pertambangan negara kita bisa bersaing dengan industri
pertambangan di negara lain?
13
N: mungkin belum karna dilihat dan di tinjau dari perkembangan teknologi
saat ininegara kita masih kalah saing dengan negara-negara lain,tapi suatu
saat pasti akan bisa bersaing karna negara kita pasti akan bisa bersaing
dengan negara asing lainya.
14
B. PEMBAHASAN
15
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam dan sumber
daya manusia.Harta pusaka ini tersebar di seluruh pelosok negara Indonesia.
Kekayaan yang paling menjanjikan untuk dikelola dari seluruh kekayaan alam
yang tersedia adalah yang berasal dari dalam bumi. Pertambangan Indonesia
memberikan nilai jual produk yang begitu bernilai dengan sokongan banyak
tenaga kerja dan sektor pendukung.
Indonesia kaya akan wilayah tambang yang meliputi: tambang pasir di
kepulauan Bangka Belitung, tambang minyak dan gas alam, tambang batu
bara di Pulau Kalimantan, tambang emas di Papua, tambang batu, tambang
aspal, dan tambang mineral lainnya yang menjadikan tambang salah satu
sumber daya alam yang utama di Indonesia.
B. SARAN
Teruskan meningkatkan produktifitas dan perkembangan teknologinya
sehingga kita bisa bersaing dengan negara lain sehingga menopang kegiatan
perekonomian negara kita yang sedang berkembang ini.
16
DAFTAR PUSTAKA
Lingkungan Hidup
17
LAMPIRAN 1
18
LAMPIRAN 2
19