DAFTAR PUSTAKA
Nim : 01031381720085
Dari jurnal diatas peneliti sekaligus penyusun jurnal tersebut menganalisis mengenai
kegagalan proyek sistem informasi ERP pada perusahaan FoxMeyer. Berdasarkan analisis
tersebut terdapat tiga faktor yang mempengaruhi kegagalan proyek sistem informasi ERP, yaitu
yang pertama adalah Resiko Proyek yang terbagi atas empat bagian yaitu (a) mandat pelanggan
yang menunjukkan adanya pengguna yang tidak sekomitmen dengan manajemen. Terdapat
masalah moral diantara pegawai sehingga pegawai yang tidak puas merusak persediaan, dan
pesanan kepada vendor tidak diisi, sehingga kesalahan terjadi ditambah lagi sistem baru ini
berusaha keras dengan volume transaksi yang tinggi. (b) cakupan dan permintaan yang melonjak,
R/3 server HP9000 hanya dapat memproses 10.000 pesanan pelanggan per hari dibandingkan
dengan sistem sebelumnya milik FoxMeyer yang dapat menangani 420.000 pesanan. (c)
eksekusi dari proyek menjadi masalah karena kekurangan tenaga yang terampil dan
berpengetahuan. Walaupun proyek ini menggunakan lebih dari 50 orang konsultan tetapi banyak
dari mereka yang tidak berpengalaman. (d) lingkungan, dari lingkungan proyek diketahui bahwa
manajemen hanya mempunyai sedikit kontrol atau bahkan tidak ada kontrol. Lalu faktor yang
kedua adalah Eskalasi Proyek, sistem main frame FoxMeyer menjadi tidak memadai dalam
pertumbuhan volume bisnis. Masalah impelementasi sudah muncul dari awal. Yang terakhir
adalah Faktor Proyek, kemunduran proyek muncul untuk beberapa saat. Misalnnya, terdapat
beberapa bukti dari pengukuran bahwa sistem ini tidak dapat mengatasi permintaan transaksi
FoxMeyer. Maka dari itu perusahaan perlu mengkaji ulang agar keputusan untuk
mengimplementasikan SAP R/3 dapat berjalan lancar sesuai dengan kebutuhan bisnisnya.
Pernanan SDM juga menjadi salah satu faktor kritis, karena berbicara tentang ERP adalah
tentang sebuah sistem yang terintegrasi sehingga jika terjadi kesalahan di berbagai titik akan
berdampak signifikan bagi proses bisnis perusahaan. Sehingga fasilitas teknlogi informasi ini
tidak hanya berfungsi sebagai alat bantu semata, tapi juga bisa sebagai business enabler dan
tentunya dapat menambah manfaat dari teknologi infomasi tersebut sehingga menjadi maksimal.