Anda di halaman 1dari 10

ISSN 2355-4721 Strategi Pemasaran Perusahaan Logistik

Strategi Pemasaran Perusahaan Logistik

Marketing Strategy of Logistic Company

Diah Ayu Wulan1, Aswanti Setyawati2


1,2
Institut Transportasi dan Logistik Trisakti, Jakarta, Indonesia
Corresponding email: wanti61@yahoo.com

ABSTRACT

The purpose of the study was to assess the effect of marketing strategy of the company’s
performance and the role of competition environment in moderating the marketing strategy
of the company’s performance. The MRA (Moderated Regression Analysis) was used as
the analyzing method. The result shows that there is a significant and positive effect of
the marketing strategy of the company’s performance (r = 0, 912), and a significant and
positive effect of the logistics competition environment of the company’s performance (r =
0, 955). The role of competition environment in moderating the negative relation between
marketing strategy and company’s performance since the competition environment comes
from outside and could threaten the company’s marketing and decrease the performance.

Keywords: marketing strategy; competition environment; company’s performance

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh strategi pemasaran terhadap kinerja
perusahaan, dan peran lingkungan persaingan memoderasi pengaruh strategi pemasaran
terhadap kinerja perusahaan. Metode analisis menggunakan metode Moderated Regression
Analysis (MRA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan
signifikan strategi pemasaran terhadap kinerja perusahaan (r = 0,912), dan terdapat
pengaruh positif signifikan antara lingkungan persaingan bisnis logistik terhadap kinerja
perusahaan (r = 0,955). Peran lingkungan persaingan memoderasi negatif hubungan
antara strategi pemasaran dan kinerja perusahaan karena lingkungan persaingan berasal
dari luar perusahaan dan dapat mengancam pemasaran jasa perusahaan dan menurunkan
tingkat kinerja perusahaan.

Kata Kunci: strategi pemasaran; lingkungan persaingan; kinerja perusahaan

95
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 05 No. 02, Juli 2018
http://ejournal.stmt-trisakti.ac.id/index.php/jmtranslog
Diah Ayu Wulan, Aswanti Setyawati ISSN 2355-4721

PENDAHULUAN 1) 1PL (first party logistics) beroperasi


mengirim/ menerima produk dengan
Ruang lingkup kegiatan logistik melakukan transportasi dalam supply
adalah sebagai pendukung kegiatan chain; 2) 2PL (second party logistics)
manufaktur mulai dari kegiatan pengadaan merupakan penyedia jasa logistik asset
barang sampai dengan barang tersebut based. Umumnya perusahaan 2PL
diterima oleh konsumen akhir (Hendayani, memiliki moda dan jaringan transportasi
2011). Pada tahun 2016, LPI (logistics sendiri, seperti trucking, kereta api,
performance index) menyatakan bahwa pesawat udara, kapal laut, dan pipelines;
skor dari kegiatan industri logistik di 3) 3PL (third party logistics) merupakan
Indonesia menempati peringkat 63 dari perusahaan penyedia jasa logistik yang
160 negara yang di survei, namun para mengelola logistik client atau customer-
pengusaha industri logistik menyatakan nya. Perusahaan 3PL menyediakan jasa
bahwa di tahun 2017 ini kegiatan industri logistik berupa manajemen transportasi
logistik Indonesia dapat meningkat pesat (domestik, internasional, asset, dan non
sebesar 75,3% dengan perluasan pasar asset based), serta menyediakan value
dan layanan yang lebih luas dengan sistem added warehousing, dan manajemen
logistik yang lebih efisien (Setijadi, 2017). distribusi; 4) 4PL (fourth party logistics)
Pada era modern saat ini banyak mengelola beberapa 3PLs, sehingga dikenal
pengusaha yang melihat akan peluang dengan perusahaan LLP (lead logistics
besar dari industri logistik Indonesia provider). Perusahaan 4PL mengelola
dengan seiringnya kebutuhan masyarakat sebagian atau seluruh elemen supply chain
yang semakin meningkat, perkembangan pelanggan melalui penggunaan beberapa
teknologi yang semakin canggih, dan 3PL. Sebagai LLP, perusahaan 4PL
pertumbuhan ekonomi yang semakin baik. menggunakan teknologi dan menyediakan
Selain itu, peluang Indonesia sebagai negara layanan konsultasi strategis untuk solusi
kepulauan yang memiliki 17.504 pulau logistik pelanggan; 5) 5PL (fifth party
yang dikelilingi perairan dan memiliki logistics) merupakan perusahaan yang
sumber daya alam yang melimpah sangat melakukan konsolidator permintaan
mendorong kegiatan ekspor dan impor. agregat volume dari beberapa perusahaan
Mengelola logistik adalah 3PL untuk memperoleh tarif yang paling
bagian dari proses rantai pasok (supply murah dengan cara menawarkan volume
chain) yang terdiri dari merencanakan, dalam jumlah banyak (bulk volume).
mengimplementasikan, dan mengendalikan Perkembangan industri logistik di
aliran barang, jasa, dan informasi secara Indonesia menimbulkan persaingan antar
efektif dan efisien dari titik awal (origin) penyedia jasa logistik 3PL. Perusahaan jasa
sampai akhir dalam rangka memenuhi yang berperan sebagai “main contractor”
permintaan pelanggan (Sudrajat, 2010). kepada klien melakukan jasanya sendiri
Perusahaan penyedia jasa logistik berperan dan/atau bersama “sub contractor(s)”,
memberi solusi pengelolaan logistik. meliputi jasa pergudangan, transportasi,
Perkembangan perusahaan logistik dan lain-lain dilengkapi dengan perangkat
semakin pesat seiring dengan adanya lunak pendukungnya. Subjek penelitian
kebutuhan perusahaan-perusahaan untuk ini merupakan salah satu perusahaan yang
mengalihdayakan (outsourcing) aktivitas bergerak di bidang jasa logistik 3PL yang
logistik ke perusahaan penyedia jasa bertaraf internasional, dan mempunyai
logistik. pelayanan jasa khusus berupa jasa freight
Pihak yang terlibat mengelola forwarding, integrated services logistics,
logistik dalam konteks supply chain dan project logistics.
perusahaan (Zaroni, 2017), dapat berupa: Berdasarkan beberapa sumber

96
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 05 No. 02, Juli 2018
http://ejournal.stmt-trisakti.ac.id/index.php/jmtranslog
ISSN 2355-4721 Strategi Pemasaran Perusahaan Logistik

bahwa lingkungan persaingan sangat Hal ini membantu perusahaan untuk


mempengaruhi proses pemasaran jasa yang menyiasati strateginya. Oleh karena itu,
dilakukan oleh perusahaan. Hal tersebut pengaruh yang mempengaruhi kinerja harus
berdampak kepada kinerja perusahaan diketahui supaya perusahaan dapat bersaing
dalam peningkatan jumlah pelanggan baru secara berkelanjutan. Strategi pemasaran
serta penyebaran produk jasa logistik yang adalah serangkaian tujuan dan sasaran,
terpadu. Menurut (Simatupang, 2013) kebijakan dan aturan yang memberi arah
bahwa kinerja perusahaan ditentukan oleh kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan
posisi unik perilaku strategis perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing
dalam menanggapi persaingan pasar dan tingkatan dan acuan serta alokasinya,
menekankan pentingnya peran pasar terutama sebagai tanggapan perusahaan
yang kompetitif sebagai penentu perilaku dalam menghadapi lingkungan dan keadaan
perusahaan yang kemudian memberikan persaingan yang selalu berubah.
implikasi pada kinerja perusahaan. Menurut Assauri (2015) dan
Isu paling utama yang dihadapi Rachmawati (2011), strategi pemasaran
subjek penelitian menawarkan jasa yang adalah serangkaian tujuan dan sasaran,
dimilikinya adalah banyaknya perusahaan kebijakan dan aturan yang memberi
asing logistik yang membuka usaha di arah kepada usaha-usaha pemasaran
Indonesia, serta banyak perusahaan BUMN perusahaan dari waktu ke waktu, pada
yang bergerak di bidang transportasi dan masing-masing tingkatan dan acuan
melebarkan sayap usahanya menjadi serta alokasinya, terutama sebagai
perusahaan logistik, seperti perusahaan IPC tanggapan perusahaan dalam menghadapi
dan Pos Logistik Indonesia. Sehingga hal lingkungan dan keadaan persaingan yang
tersebut akan menjadikan persaingan yang selalu berubah. Selanjutnya, strategi
cukup ketat ke depannya (jangka panjang). pemasaran (marketing strategy) adalah
Instrumen pengukuran lingkungan sebuah rencana yang memungkinkan
persaingan dalam penelitian ini mengacu mengoptimalkan penggunaan sumber
pada Barutçu & Tunca (2012) yang dayanya untuk mencapai tujuan pemasaran
menggunakan Porter’s five force dan perusahaan (Rachmawati, 2011). Selain
competitiveness terdiri dari lima indikator, itu, marketing strategies hold an important
yaitu: 1) persaingan perusahaan yang ada; place for logistics service providers since
2) ancaman pendatang baru; 3) kekuatan logistics firms play a vital for companies
penawaran pembelian; 4) ancaman jasa in gaining competitive advantage and
pengganti dan 5) kekuatan penawaran cost efficiency, risk-sharing, freeing up
pemasok. Kemudian, kinerja perusahaan resources, and accessing to resources that
adalah merupakan hasil kerja yang secara are not available at one’s own organization
kualitas dan kuantitas dapat dicapai oleh (Oflac, Dobrucalı, Yavas, & Escobar,
seorang pegawai dalam melaksanakan 2015)place, promotion, price, people,
tugas sesuai tanggung jawab yang diberikan processes and physical evidence. Dengan
kepadanya (Brahmasari & Suprayetno, ini Oflac et al. (2015) menegaskan bahwa
2008). Kinerja perusahaan diukur strategi pemasaran memegang tempat yang
menggunakan indikator: 1) motivasi kerja; penting bagi penyedia jasa logistik karena
2) sistem informasi; 3) volume penjualan; perusahaan logistik berperan penting bagi
dan 4) pertumbuhan pelanggan (Waluyo, perusahaan dalam memperoleh keunggulan
2011). bersaing dan efisiensi biaya, berbagai
Untuk tetap bertahan di dunia usaha, risiko, membebaskan sumber daya, dan
perusahaan perlu melakukan pengukuran mengakses sumber daya yang tidak tersedia
kinerja perusahaan agar kemajuan dan di organisasi sendiri.
kemunduran perusahaan dapat terdeteksi. Dalam industri penyedia jasa logistik

97
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 05 No. 02, Juli 2018
http://ejournal.stmt-trisakti.ac.id/index.php/jmtranslog
Diah Ayu Wulan, Aswanti Setyawati ISSN 2355-4721

banyak perusahaan yang menawarkan jasa ini melakukan uji signifikansi simultan (uji
yang serupa dan memiliki citra yang baik statistik F) dan uji signifikansi paramenter
dimata pelanggan, maka dari itu perusahan individual (uji t statistik) sebelum MRA.
penyedia jasa logistik mulai menyadari Variabel perkalian antara X1 dan X2 disebut
akan dampak dari sebuah perusahaan. variabel moderat karena menggambarkan
Sehingga dapat disimpulkan bahwa strategi pengaruh moderating variabel X2 terhadap
pemasaran adalah serangkaian rencana hubungan X1 dan Y. Sedangkan variabel X1
jangka panjang yang terpadu dan terarah dan X2 merupakan pengaruh langsung dari
dengan memanfaatkan sumber daya yang variabel X1 dan X2 terhadap Y.
dimiliki oleh perusahaan, untuk melakukan Pengujian variabel lingkungan
pemasaran terhadap produk (barang persaingan yang memoderasi pengaruh
atau jasa) yang dimiliki oleh perusahaan variabel strategi pemasaran terhadap kinerja
dengan memperhatikan aspek lingkungan perusahaan dilakukan dengan ketentuan
persaingan. Instrumen pengukuran bahwa jika variabel X2 merupakan
strategi pemasaran pada penelitian ini variabel moderating, maka koefisien b3
mengadaptasi instrumen Oflac et al. (2015) harus signifikan pada tingkat signifikan
place, promotion, price, people, processes yang ditentukan (α =5%). Pengujian
and physical evidence yang menggunakan variabel moderating dalam penelitian ini
7 dimensi marketing mix, yaitu: 1) product; menggunakan MRA dengan ketentuan
2) price; 3) place; 4) promotion; 5) people; melakukan uji signifikansi simultan (uji
6) process; dan 7) physical evidence. statistik F) dan uji signifikansi parameter
Penelitian ini bertujuan untuk individual (uji t statistik)
menguji pengaruh strategi pemasaran
terhadap kinerja perusahaan, dan peran
lingkungan persaingan memoderasi HASIL DAN PEMBAHASAN
pengaruh strategi pemasaran terhadap
kinerja perusahaan. Penelitian ini berdasarkan data hasil
sebaran kuesioner kepada 30 responden.
Persepsi responden terhadap variabel
METODE PENELITIAN strategi pemasaran (Tabel 1), penilaian
tertinggi pada dimensi product dengan
Penelitian ini mengkaji pengaruh skor 89,33% dan terendah pada dimensi
strategi pemasaran terhadap kinerja process (indikator penerapan SOP) dengan
perusahaan, dan peran lingkungan skor 72,67%.
persaingan memoderasi hubungan kedua Secara keseluruhan penerapan
variabel tersebut. Penelitian ini bersifat strategi pemasaran pada subjek penelitian
deskriptif verifikatif dengan populasi dan masih dalam kategori efektif untuk
sampel berjumlah 30 karyawan sebuah diterapkan dalam memasarkan jasa
perusahaan jasa logistic 3PL di Jakarta. perusahaan. Hal ini membuktikan
Jenis sampel yang digunakan adalah jenuh keunggulan perusahaan dapat dilihat dari
(Sugiyono, 2010). kondisi perusahaan memiliki keberagaman
Uji hipotesis variabel moderasi produk yang terdiri dari jenis jasa, moda
menggunakan uji regresi moderated transportasi, dan jenis ukuran jasa yang
regression analysis (MRA) atau uji ditawarkan. Kelemahan perusahaan
interaksi (Liana, 2009), merupakan terdapat pada bagian proses, khususnya
aplikasi khusus regresi berganda linear pada penerapan SOP di setiap divisi.
dimana dalam persamaan regresinya
mengandung unsur interaksi (perkalian dua
atau lebih variabel independen). Penelitian

98
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 05 No. 02, Juli 2018
http://ejournal.stmt-trisakti.ac.id/index.php/jmtranslog
ISSN 2355-4721 Strategi Pemasaran Perusahaan Logistik

Tabel 1 Persepsi Variabel Strategi Pemasaran


No Dimensi Indikator Skor Persentase Kategori
Total Skor
1. Product Keberagaman 402 89,33% Sangat Efektif
Layanan Jasa
Berbagai Moda 402 89,33% Sangat Efektif
Transportasi
Keberagaman Ukuran 402 89,33% Sangat Efektif
Pelayanan Jasa
2. Price Penetapan Struktur 396 88,00% Sangat Efektif
Harga
Komponen Struktur 396 88,00% Sangat Efektif
Harga
3. Place Saluran Distribusi 524 87,33% Sangat Efektif
Jasa Yang Luas
4. Promotion Kunjungan Langsung 342 76,00% Efektif
Sales Ke Target Pasar
Media Promosi 372 82,67% Efektif
Event Logistics 342 76,00% Efektif
5. People Pelatihan Bagi 460 76,67% Efektif
Karyawan
Komunikasi 448 74,67% Efektif
Karyawan
6. Process Penerapan SOP 327 72,67% Efektif
Sertifikat Mutu 339 75,33% Efektif
Pelayanan Jasa
Ketepatan Pelayanan 339 75,33% Efektif
Jasa
7. Physical Logo Perusahaan 472 78,67% Efektif
Evidence Identitas Perusahaan 354 78,67% Efektif
Strategi Pemasaran 6.317 80,98% Efektif

Persepsi responden terhadap perusahaan baru memiliki penilaian lebih


variabel lingkungan persaingan (Tabel 2), besar dibanding perusahaan yang telah ada
penilaian tertinggi pada indikator kekuatan dan jasa pengganti. Berdasarkan pegamatan
penawaran pembeli dengan skor 86,67% dan wawancara dengan responden bahwa
dan terendah pada indikator ancaman ancaman dari perusahaan baru salah satunya
jasa pengganti dengan skor 72,67%. dapat disebabkan karena SDM perusahaan
Secara keseluruhan pengaruh lingkungan dapat bergabung dengan perusahaan baru.
persaingan pada subjek penelitian adalah Sedangkan untuk perusahaan yang telah
efektif dan berpengaruh terhadap keputusan ada dan jasa pengganti (vendor) perusahaan
strategi pemasaran serta hasil dari kinerja menganggap mereka sebagai rekan bisnis
perusahaan. yang dapat menguntungkan satu sama lain.
Ancaman eksternal perusahaan dari

99
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 05 No. 02, Juli 2018
http://ejournal.stmt-trisakti.ac.id/index.php/jmtranslog
Diah Ayu Wulan, Aswanti Setyawati ISSN 2355-4721

Tabel 2 Persepsi Variabel Lingkungan Persaingan


No Indikator Skor Persentase Kategori
Total Skor
1. Persaingan Perusahaan yang Ada 345 76,67% Efektif
2. Ancaman Perusahaan Baru 357 79,33% Efektif
3. Kekuatan Penawaran Pembeli 390 86,67% Sangat
efektif
4. Ancaman Jasa Pengganti 327 72,67% Efektif
5. Kekuatan Penawaran Vendor 378 84,00% Efektif
Lingkungan 1.797 79,87% Efektif
Persaingan
(X2)

Tabel 3 Persepsi Variabel Kinerja Perusahaan


No Indikator Skor Persentase Kategori
Total Skor
1. Motivasi Kerja 393 87,33% Sangat Efektif
2. Sistem Informasi 360 80% Efektif
3. Volume Penjualan 348 77,33% Efektif
4. Pertumbuhan Pelanggan 330 73,33% Efektif
5. Pertumbuhan Penjualan 342 76% Efektif
Kinerja Perusahaan (Y) 1.773 78,80% Efektif

Tabel 4 Koefisien Korelasi Antara Variabel Kajian


Strategi Pemasaran L i n g k u n g a n Kinerja Perusahaan
Persaingan
Strategi Pemasaran 0,963** 0,912**
L i n g k u n g a n 0,963** 0,955**
Persaingan
Kinerja Perusahaan 0,912** 0,955**
**
Korelasi signifikan pada level 0,01 (2 sisi)

Persepsi responden terhadap korelasi antara variabel kajian. Strategi


variabel kinerja perusahaan (Tabel 3), pemasaran memiliki korelasi positif yang
penilaian tertinggi pada indikator motivasi signifikan dengan kinerja perusahaan (r =
kerja dengan skor 87,33% dan terendah 0,912). Lingkungan persaingan memiliki
pada indikator pertumbuhan pelangan korelasi sangat kuat dan positif yang
dengan skor 73,33%. Secara keseluruhan signifikan dengan kinerja perusahaan (r =
pelaksanaan kinerja perusahaan masih 0,955).
dalam kategori efektif yaitu hasil dari Hubungan antara strategi pemasaran
kinerja perusahaan sudah mencapai target terhadap kinerja perusahaan dihipotesiskan
atau sasaran mutu dari perusahaan. seperti hipotesis (H1). Hipotesis
Tabel 4 memperlihatkan koefisien (H1) menyatakan strategi pemasaran

100
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 05 No. 02, Juli 2018
http://ejournal.stmt-trisakti.ac.id/index.php/jmtranslog
ISSN 2355-4721 Strategi Pemasaran Perusahaan Logistik

berpengaruh positif dan signifikan terhadap dengan dimoderasi lingkungan persaingan.


kinerja perusahaan. Hasil analisis statistik Berdasarkan hasil analisis statistik (Tabel
dari hipotesis (H1) dapat dilihat pada Tabel 5) terdapat pengaruh negatif dan signifikan
5. Berdasarkan hasil analisis statistik, H1 antara strategi pemasaran terhadap kinerja
diterima yaitu terdapat pengaruh positif perusahaan dengan dimoderasi lingkungan
dan signifikan antara strategi pemasaran persaingan, hal ini membuktikan bahwa
terhadap kinerja perusahaan, serta terdapat terjadi anomali dalam penelitian ini
hubungan yang sangat kuat antara strategi dikarenakan perbedaan arah antara
pemasaran terhadap kinerja karyawan. hipotesis dan hasil penelitian. Dengan
Dengan demikian, peningkatan strategi demikian bahwa lingkungan persaingan
pemasaran akan meningkatkan kinerja merupakan variabel moderating yang dapat
perusahaan. memperlemah hubungan antara strategi
Hubungan antara lingkungan pemasaran dengan kinerja perusahaan,
persaingan terhadap kinerja perusahaan dikarenakan lingkungan persaingan
dihipotesiskan seperti hipotesis (H2). tersebut berasal dari eksternal perusahaan
Hipotesis (H2) menyatakan lingkungan yang dapat mengancam pemasaran jasa
persaingan berpengaruh positif dan perusahaan dan menurunkan tingkat kinerja
signifikan terhadap kinerja perusahaan. perusahaan.
Berdasarkan hasil analisis statistik (Tabel 5), Nilai adjusted R square (R2) sebesar
H2 diterima yaitu terdapat pengaruh positif 0,896 (Tabel 5) artinya 89,6% variasi
dan signifikan antara lingkungan persaingan kinerja perusahaan (Y) dapat dijelaskan
terhadap kinerja perusahaan, serta terdapat oleh variabel strategi pemasaran (X1),
hubungan yang sangat kuat antara variabel lingkungan persaingan (X2), dan interaksi
lingkungan persaingan terhadap kinerja antara strategi pemasaran dan lingkungan
karyawan. Dengan demikian, peningkatan persaingan (moderat). Sisanya (100% -
lingkungan persaingan akan meningkatkan 89,6% = 10,4%) dijelaskan oleh sebab-
kinerja perusahaan. sebab lain diluar model, yang dapat dihitung
Hubungan antara lingkungan menggunakan koefisien residual dengan
persaingan, strategi pemasaran, dan rumus e = = = 0,30. Hal ini berarti bahwa
kinerja perusahaan dihipotesiskan seperti untuk strategi pemasaran dan lingkungan
hipotesis (H3). Hipotesis (H3) menyatakan persaingan dapat dijelaskan oleh penyebab
strategi pemasaran berpengaruh positif diluar model masing-masing sebesar 0,30
dan signifikan terhadap kinerja perusahaan atau sebesar 30%.

Tabel 5 Hubungan Strategi Pemasaran dan Lingkungan Persaingan Terhadap Kinerja Perusahan
Variabel Kinerja Perusahaan
Model 1
Nilai F 84,497
R 0,952
R2
0,907
Adjusted R 2
0,896
Koefisien (Konstan) a -188,141
Koefisien Strategi Pemasaran (X1) b1 1,169
Koefisien Lingkungan Persaingan (X2) b2 2,753
Koefisien Moderat (X1X2) b3 -0,013
Koefisien Faktor Lain e 0,30

101
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 05 No. 02, Juli 2018
http://ejournal.stmt-trisakti.ac.id/index.php/jmtranslog
Diah Ayu Wulan, Aswanti Setyawati ISSN 2355-4721

Uji Anova atau F test menghasilkan perusahaan dapat mempertahankan atau


nilai F hitung sebesar 84,497 dengan tingkat mengurangi sedikit harga yang diberikan
signifikansi 0,000. Karena probabilitas kepada pelanggan pada saat melakukan
signifikan jauh lebih kecil dari 0,05 (0,000 proses tawar menawar.
< 0,05), atau membandingkan antara F Selanjutnya mempertimbangkan
hitung (84,497) dengan F tabel (3,35), yang bahwa ancaman pemasaran jasa dari
artinya F hitung lebih besar daripada F perusahaan eksternal sangat kuat terhadap
tabel (84,497 > 3,35). Maka model regresi pemasaran jasa yang dilakukan oleh
dapat digunakan untuk memprediksi perusahaan, untuk itu perusahaan dapat
kinerja perusahaan (Y) atau dapat mempertahankan dan meningkatkan
dikatakan bahwa strategi pemasaran (X1), komunikasi atau menjaga hubungan
lingkungan persaingan (X2), dan interaksi yang baik dengan pelanggan dan vendor.
antara strategi pemasaran dan lingkungan Meningkatkan kembali pendekatan
persaingan (moderat) secara bersama-sama penjualan secara langsung, sales melakukan
berpengaruh terhadap kinerja perusahaan call visit agar prospek pelanggan baru
(Y). semakin luas dan pertumbuhan pelanggan
Berdasarkan hasil hipotesis, maka dapat meningkat.
persamaan model penelitian ini (Gambar Strategi pemasaran berpengaruh
1) adalah Y = a + b1X1 +b2X2 + b3XIX2 + e positif dan signifikan terhadap kinerja
atau Y = -188,141 + 1,169X1 + 2,753X2 – perusahaan, strategi pemasaran
0,013XIX2 + 0,30e ditingkatkan maka kinerja perusahaan
juga akan meningkat, hal ini sesuai hasil
penelitian terdapat pengaruh positif dan
SIMPULAN signifikan antara strategi pemasaran
terhadap kinerja perusahaan, serta terdapat
Penerapan strategi pemasaran hubungan yang sangat kuat antara strategi
secara keseluruhan dalam kategori efektif pemasaran terhadap kinerja karyawan.
untuk diterapkan dalam memasarkan Dengan demikian, peningkatan strategi
jasa perusahaan. Pelayanan produk yang pemasaran akan meningkatkan kinerja
ditawarkan perusahaan agar ditingkatkan perusahaan (Oflac et al., 2015)place,
dimana karyawan harus mengetahui promotion, price, people, processes and
batasan-batasan tanggung jawab pada physical evidence .
masing-masing pekerjaannya, meninjau Lingkungan persaingan
dan menerapkan SOP dengan baik. berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Sementara itu untuk lingkungan persaingan kinerja perusahaan, menjaga posisi
dalam kategori efektif, yang berarti

102
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 05 No. 02, Juli 2018
http://ejournal.stmt-trisakti.ac.id/index.php/jmtranslog
ISSN 2355-4721 Strategi Pemasaran Perusahaan Logistik

perusahaan di lingkungan persaingan, maka Pei Hai International Wiratama


kinerja perusahaan akan meningkat. Hal ini Indonesia). Jurnal Manajemen Dan
sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya Kewirausahaan, 10, 124-135. https://
lingkungan perusahaan berpengaruh positif doi.org/10.9744/jmk.10.2.pp. 124-
terhadap kinerja perusahaan (Barutçu & 135
Tunca, 2012).
Lingkungan persaingan merupakan Hendayani, R. (2011). Mari berkenalan
variabel moderating yang mempengaruhi dengan manajemen logistik. Jakarta:
hubungan antara strategi pemasaran Alfabeta.
dan kinerja perusahaan. Dalam hal ini
konsep lingkungan persaingan dapat Liana, L. (2009). Penggunaan MRA dengan
memperlemah hubungan dan signifikan, hal SPSS untuk menguji pengaruh variabel
ini berbeda dengan penelitian sebelumnya moderating terhadap hubungan antara
(Lityarso, 2005) yang menyatakan bahwa variabel independen dan variabel
lingkungan persaingan merupakan variabel dependen. Jurnal Teknologi Informasi
moderating, tetapi dalam penelitian ini DINAMIK, XIV(2), 90–97.
lingkungan persaingan dapat memperkuat
hubungan dan signifikan antara strategi Litiyarso, A. (2005). Pengaruh strategi
pemasaran terhadap kinerja perusahaan. pemasaran terhadap kinerja pemasaran
Keterbatasan penelitian hanya dan kinerja perusahaan dengan
dilakukan pada satu industri bidang jasa lingkungan persaingan sebagai
logistik 3PL yang bertaraf internasional variabel moderating (Studi kasus
di Jakarta, dengan melihat aspek strategi perusahaan jasa konstruksi kelas
pemasaran, lingkungan persaingan kecil-menengah di Kota Semarang)
untuk meningkatkan kinerja perusahaan. (Tesis). Diakses dari http://eprints.
Diharapkan peneliti selanjutnya dapat undip.ac.id/16423/1/Andi_Listyarso.
menggunakan variabel lain dan memperluas pdf
wilayah industri jasa logistik di Pulau Jawa.
Oflac, B. S., Dobrucalı, B., Yavas, T.,
& Escobar, M. G. (2015). Services
DAFTAR PUSTAKA marketing mix efforts of a global
services brand: The case of DHL
Assauri, S. (2015). Manajemen Logistics. Procedia Economics and
pemasaran. Jakarta: Rajawali Pers. Finance, 23, 1079–1083. https://doi.
org/10.1016/S2212-5671(15)00457-8
Barutçu, S., & Tunca, M. Z. (2012). The
impacts of E-SCM on the e-tailing Rachmawati, R. (2011). Peranan bauran
industry: An analysis from Porter’s pemasaran (marketing mix) terhadap
five force perspectives. Procedia - peningkatan penjualan (sebuah kajian
Social and Behavioral Sciences, 58, terhadap bisnis restoran). Jurnal
1047–1056. https://doi.org/10.1016/j. Kompetensi Teknik, 2(2), 143–150.
sbspro.2012.09.1085
Setijadi, S. (2017). Jajak pendapat sektor
Brahmasari, I.A., & Suprayetno, A. logistik indonesia tahun 2016-2017
(2008). Pengaruh motivasi kerja, – Optimisme sektor logistik. Supply
kepemimpinan dan budaya organisasi Chain Indonesia. Diakses dari http://
terhadap kepuasan kerja karyawan supplychainindonesia.com/new/jajak-
serta dampaknya pada kinerja pendapat-sektor-logistik-indonesia-
perusahaan (Studi kasus pada PT tahun-2016-2017-optimisme-sektor-

103
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 05 No. 02, Juli 2018
http://ejournal.stmt-trisakti.ac.id/index.php/jmtranslog
Diah Ayu Wulan, Aswanti Setyawati ISSN 2355-4721

logistik/

Simatupang, B. (2013). Tinjauan


komplementer pengaruh teori market
based view (MBV) dan resource based
view (RBV) terhadap strategi dan
kinerja perusahaan. Binus Business
Review, 4(1), 322–330.

Sudrajat, D. (2010). Segmentasi pasar


penyedia jasa logistik (third party
logistics) di Indonesia. Jurnal Ekonomi
dan Bisnis, 1(2), 332-341.

Sugiyono, S. (2010). Metode penelitian


bisnis. Bandung: Alfabeta.

Waluyo, M. (2011). Panduan dan aplikasi


structural equation modelling.
Jakarta: Indeks.

Zaroni, Z. (2017). Daya saing perusahaan


penyedia jasa logistik nasional.
Supply Chain Indonesia. Diakses
dari http://supplychainindonesia.
com/new/daya-saing-perusahaan-
penyedia-jasa-logistik-nasional/

104
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 05 No. 02, Juli 2018
http://ejournal.stmt-trisakti.ac.id/index.php/jmtranslog

Anda mungkin juga menyukai