Anda di halaman 1dari 4

MAGISTER MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS


UNIVERSITAS GADJAH MADA

JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER


Nama mahasiswa: Fathur Fadhila Pratikananda Prabowo
Mata kuliah: Industry Competitive Analysis
Dosen: Amirullah Setya Hardi, Ph.D
Hari, tanggal: Senin, 13 Juni 2022
Waktu Ujian: 120 menit; Open Book
Kelas: MBA 78SM
No. urut presensi: 17

Jawaban
1. A Indifference curve menjelaskan hubungan antara harga dan kualitas barang

Konsumen bersifat realtif sensitive terhadap harga jika kualitas barangnya sama saja atau
pun sangan sensitive terhadap kualitas sehingga harga tidak menjadi masalah. Secara grafis, ini
sesuai dengan kasus di mana kurva indiferen konsumen relatif datar, menunjukkan bahwa
konsumen tidak akan membayar lebih untuk kualitas yang ditingkatkan. Peluang untuk
penciptaan nilai tambahan lebih mungkin muncul melalui pengurangan biaya daripada melalui
peningkatan manfaat. Indifference curve menampilkan kombinasi antara dua barnag yang
memberika kepuasan dan utilitas konsumen sehingga membuat customer itu indifferent,
sepanjang kurva tersebut akan memperlihatkan preferensi dari setiap barang yang ditampilkan.
Kurva ini juga bisa untuk menentukan kombinasi yang sesuai antara produk berkomplimen untuk
mencari kombinasi mana yang sesuai

B. Customer surplus
Willingness to pay ini merupakan biaya yang disanggupi untuk barang tertentu, harga jual barang
dinamakan level of price, selisih antara Willingness to pay dengan level of price ini disebut
dengan customer surplus, sehingga semakin besar surplus maka kepuasan konsumen akan
semakin meningkat Konsumen akan membeli suatu produk hanya jika konsumennya surplus
adalah positif. Seorang konsumen akan membeli produk dari penjual tertentu jika bahwa penjual
menawarkan surplus konsumen yang lebih tinggi daripada yang ditawarkan penjual saingan.
Penentuan kualitas dari produk berpengaruh kepada level of price yang ditawarkan jika memang
bisa mengkondisikan dalam level of price yang rendah namun bisa menambah value yang
diberikan ke konsumen maka akan memperluas area customer surplus. Konsumen akan membeli
suatu produk hanya jika konsumennya surplus adalah positif jika hal ini terjadi maka konsumen
akan terasa senang dan puas.
C. Cost leadership dan benefit Leadership
Cost leadership identic dengan istilah perang harga jadi strateginya itu bagaimanamana harga
jualnya bisa didapat dengan lebih rendah dibandingkan competitor, hal ini bisa dilakukan dengan
menurunkan value supaya cost rendah, mencari value yang serupa dengan kompetitor tapi
memiliki harga yang lebih rendah, efisiensi operasional dengan integrasi vertical dan memutus
kerjasama dengan pihak ketiga gitu gitu.
Ada 3 kualitatif different ways: pertama cost leader memberikan harga dibawah harga
kompetitor, kedua menawarkan benefit yang tidak jauh berbeda dengan kompetitor semisal
semua dikerjakan secara sendiri dan yang terakhir cost leader menawarkan sedikit barang yang
berbeda dari rival
Contoh Barang:
Bakso sapi menggunakan daging sengkel dengan daging wagyu, hal ini tidak berimbas kepada
signifikansi kualitas end product yang dihasilkan, yaitu bakso sehingga pasar bakso disini
merupakan cost leadership dikarenakan semua tergantung harga dengan kualitas yang hampir
sama dan tidak berbeda signifikan.

Benefit leadership lebih kearah “perang benefit”, sehingga harga bukan jadi masalah, jadi
strateginya bagaimana caranya barang yang dimiliki lebih dipilih dari kompetitor, dengan cara
memberu benefit lebih terhadap produk yang dijual, memberi slogan premium dengan
memberikan benefit sama tapi margin keuntungan dibesarkan, menyocokan harga dengan rival
namun penterasi pasar yang lebih sehingga memiliki nilai jual yang lebih banyak. Harga bukan
menjadi suatu persoalan dalam benefit leadership
Contoh Barang:
Adanya perbedaan kelas tiket antara bisnis dan ekonomi, dimana kelas bisnis hanya
menambahkan welcome drink, minuman dan kursi yang berbeda dan sebenarnya dari segi cost
tidak begitu besar signifikansinya namun memiliki benefit yang jauh lebih banyak dibandingkan
dengan kelas ekonomi.

D. Kondisi strategi cost leadership dan benefit leadership


Secara general logika strategi menentukan bagaimana menentukan posisi di pasar sehingga
semua ini tergantung dari pasar yang dituju dan berbasis kepada dua hal yang ingin dituju yaitu
informasi dan value, dimana informasi sendiri mengandung bagaimana konsumen bisa mengerti
produk kita dalam pasar dan value terkait produk dan bagaimana ruang untuk inovasi yang
berimplikasi kepada penambahan value. Juga bagi customer ada dua hal yang berpengaruh yaitu
willingness to pay dan level of price, dimana selisih antara kedua itu menjadi consumer surplus
dimana semakin besar consumer surplus maka akan menguntungkan bagi konsumen, bagaimana
besarnya surplus ini didapatkan oleh konsumen yaitu dengan penentuan strategi cost leadership/
benefit leadership. Sebagai contoh pada soal B yaitu bakso dan tiket pesawat hal ini merupakan
dua hal yang berbeda dan bukan serta merta dengan menambah value bisa menaikan harga
sehingga tergantung dari pasar seperti apa yang mau dituju dan juga bagaimana perilaku dari
pelanggan.

E. merk lebih penting daripada kualitas produk


Dalam menentukan competitive advantage maka diperlukan 2 hal yang ingin dibuat yaitu
informasi dan value. Informasi ini bagaimana supaya produk yang dimiliki oleh perusahaan bisa
sampai ke konsumen beserta value yang terkandung dalam produk tersebut, sehingga kualitas
barang yang berperan. Bagaimana cara menarik konsumen untuk membeli produk kita dengan
adanya pendekatan rasa dimana kita mengetahui bagaimana kebutuhan dan perasaan konsumen
akan suatu barang dan bagaimana dengan adanya barang kita permasalahan mereka bisa selesai
dan konsumen rela membayar berapapun dikarenakan produknya sudah disenangi, tanda
disenangi muncul dari perhatian, bagaimana mendapatkan perhatian tersebut dengan adanya
branding dimana kita menarik perhatian calon pelanggan untuk tertarik dengan produk yang kita
miliki. Value yang dimiliki oleh produk kita secara bebas dapat dengan mudah kita tentukan
sendiri, semisal pasar mau menerima atau tidaknya merupakan kekuatan dari branding dan
marketing itu sendiri. Investasi untuk branding juga tidak kalah penting dengan investasi untuk
produk, dikarenakan semakin tingginya branding yang diciptakan maka semakin tinggi pula
kualitas produk yang seharusnya dimiliki. Sehingga keduanya memiliki kesamaan yang baik,
namun pemilihan strategi terkait alokasi dana harus dipikirkan oleh perusahaan itu sendiri.

2. A Berkaitan dengan budaya perusahaan, lingkungan perusahaan juga melibatkan keyakinan


bersama tentang lingkungan, nilai-nilai bersama tentang apa yang penting, dan norma tentang
perilaku yang pantas dan tidak pantas. Keyakinan, nilai, praktik material, dan norma perilaku
yang saling terkait yang ada dalam suatu industri pada waktu tertentu karena seiring dengan
bertambahnya zaman maka akan juga berubah yang biasa disebut sebagai logika institusional.
Ketika perusahaan dalam suatu industri atau sektor berinteraksi mengembangkan konsep
bersama tentang sifat bisnis, pelayanan kebutuhan pelanggan, efektif menjalankan operasi
mereka. Kepercayaan yang berkembang dipengaruhi oleh stabilitas lingkungan industri dan
hubungannya dengan industri lain. Keyakinan ini muncul ide dan praktik umum mengenai apa
yang harus dilakukan manajer, bagaimana perubahan harus terjadi, bagaimana bisnis harus
ditransaksikan, dan jenis inovasi apa yang bermanfaat. terkadang untuk menghubungkan
perubahan dalam logika industri (Common beliefs, value, praktik material, dan norma perilaku
yang saling terkait yang ada dalam suatu industri pada waktu tertentu) perlu rangsangan eksternal
tertentu. Di industri lain, bagaimanapun, perubahan logika industri terjadi sebagai akibat dari
beberapa rangsangan, tanpa penyebab eksternal yang jelas, dan akan masih secara signifikan
mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam menjalankan strategi secara berkelanjutan.

B. Structural Hole adalah adalah hubungan dalam jaringan sosial di mana satu aktor adalah
penghubung penting antara individu atau seluruh kelompok. Untuk berasosiasi dengan satu sama
lain, individu atau kelompok ini harus melalui aktor yang merentang lubang struktural. Individu
yang dapat “memutar lubang ini” menggunakan kontrol informasi atau aliran sumber daya
sebagai sumber kekuatan. Jika perwakilan dari dua kelompok yang terpisah dapat berinteraksi
secara teratur, mereka dapat menghilangkan ketergantungan mereka pada individu fokus,
sehingga menghilangkan kekuatan strukturalnya.

Adanya lubang ini mengakibatkan hilangnya structural power sehingga ketika orang yang
penting dalam suatu hubungan ini hilang maka akan adanya kekacauan yang terjadi, dan juga
bisa memungkinkan orang tersebut akan berkuasa seenaknya meskipun ia bukan petinggi namun
memiliki massa yang cukup atau biasa dikenal dengan people’s champions sehingga akan adanya
loss power and authority.

C. Akan mendorong perusahaan untuk semakin inovatif dan kompetitif. Walaupun pemerintah
memberlakukan aturan memberikan dasar umum bagi semua peserta dalam suatu industri.
Kegiatan regulasi memiliki pengaruh besar pada perilaku strategis perusahaan. Regulasi
membebankan biaya terhadap perusahaan seperti pajak dan biaya terkait industri yang terkait.
namun regulasi juga dapat menguntungkan perusahaan seperti paten yang mana dapat
memberikan keuntungan karena penemuan yang mereka temukan .Regulasi membebankan biaya
pada perusahaan, termasuk biaya langsung kepatuhan, biaya tidak langsung dari aktivitas yang
hilang, dan biaya untuk mempengaruhi regulator. Peraturan juga dapat secara strategis
menguntungkan perusahaan yang diatur, dengan membatasi masuk dan memungkinkan
pemegang saham untuk menikmati skala yang lebih besar dan mengurangi persaingan harga.
3. A Faktor micro yang memungkinkan mempengaruhi adalah demand atau permintaan
masyarakat terhadap penggunaan mobil listrik serta pasar industri otomotif itu sendiri. Jika
dilihat dari sisi hukum dan regulasi, pemerintah telah membuat regulasi sehingga penggunaan
mobil listrik dapat digunakan dan bentuk dukungan terhadap energi bersih mobil listrik
dibangunnya charger station di beberapa tempat sehingga penggunaan mobil listrik
dimungkinkan melakukan perjalanan jarak jauh. Teknologi mobil listrik juga sudah mulai
berkembang di Indonesia salah satu untuk pengenalan mobil listrik dengan adanya GP Jakarta
untuk Formula E di Ancol, Jakarta sehingga dari situ sudah terlihat bahwa durabilitas mobil
listrik tidak akan kalah dengan combustion engine, selain itu dengan adanya pembangunan
smelter di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan lithium untuk baterai maka hal ini dari segi
resource sudah menjadi indikasi bahwa dimasa depan akan menggunakan mobil listrik dan
combustion engine akan sedikit demi sedikit akan dihiliangkan. Faktor lainnya juga berkaitan
dengan industri otomotif asia, yang dimana dominasi mobil di Indonesia, sehingga penerapan
mobil listrik di Indonesia juga dipengaruhi produsen mobil yang masuk ke Indonesia. Bisa dilihat
bahwa Hyundai menjadi pionir dengan sangat ambisius dengan industri mobil listrik di
Indonesia, sampai Hyundai memproduksi secara lokal di Indonesia untuk memproduksi mobil
listrik. Karena banyak yang membuktikan bahwa penggunaan mobil listrik jauh lebih murah
dibandingkan dengan mobil yang menggunakan bensin, penggunaan listriknya lebih murah
daripada dengan penggunaan bensin dan perawatan dari mobil listrik hanya memperlukan
minyak rem saja, sedangkan jika mobil internal combustion perawatannaya perlu ganti oli mesin,
gardan, transmisi, ganti busi, ganti aki dan perawatan lainnya yang cenderung akan lebih mahal
dibandingkan dengan perawatan mobil listrik. Akan tetapi sekarang mobil listrik masih
cenderung mahal dan instalsi power charge yang belum merata, jika 2 hal ini bisa di selesaikan
permasalahanya maka akan dengan mudah mobil listrik akan menjamur di Indoensia.

B. Pendekatan cost leadership akan ditujukan sampai mulai menjamurnya mobil listrik di
Indonesia dikarenakan untuk penterasi masuk mengalahkan mobil dengan kelas LCGC ini masih
susah jika dengan tidak pendekatan harga terlebih dahulu, apalagi value yang ditawarkan mobil
listrik masih cenderung sama dan sekarang hanya ada di designya saja seperti Hyundai Kona
yang launcing pada 2020 dengan Hyundai Ioniq 5 yang launching pada 2022 memiliki kemiripan
yang cukup tinggi dan performa mesin yang mirip, namun untuk mobil dikelasnya masih
dibanderol dengan harga diatas 800 juta rupiah untuk mobil barunya. Pendekatan focus strategies
juga diperlukan untuk diawal sehingga mobil listrik menyangsang mayrakat kelas atas terlebih
dahulu kemudian mobil listrik akan di indusrialisasikan, yang awalnya masih kedalam customer
specialization akan diarahkan ke geographic specialization. Jika sudah mulai banyaknya mobil
listrik di Indonesia maka akan masuk kedalam fase geographic specialization dan mencapai
economics of scale. Pendekatan strategi ini memiliki keunggulan untuk strategi fokus dapat
melindungi perusahaan fokus dari persaingan. Di beberapa segmen, permintaan pelanggan
mungkin hanya cukup besar untuk memungkinkan hanya satu atau dua perusahaan beroperasi
secara menguntungkan. Ini menyiratkan bahwa perusahaan mungkin jauh lebih menguntungkan
sebagai penjual terfokus di segmen permintaan rendah daripada sebagai salah satu dari beberapa
pesaing di segmen permintaan tinggi. Selain pendeketan strategis yang dilakukan dapat juga
dilakukan pendekatan Value chain supaya bisa menerka value apa yang bisa ditawarkan kepada
pelanggan terkait dengan penggunaan mobil listrik, sehingga yang perlu di analisis adalah apa
factor pendorong yang menyebabkan adanya perpindahan ke mobil listrik sehingga bisa
menghasilkan keuntungan dan berapa besaran biaya yang rela dibayar konsumen untuk
berpindah dari combustion engine ke mobil listrik. Juga bagi perusahaan dapat dilakukan analisis
value chain dimana kegatan rantai aktivitasnya bisa menambah value kedalam produk yang
diinginkan dan bisa berimplikasi kepada pengetahun konsumen terkait tingginya harga mobil
listrik dikarenakan resource yang dimiliki Indonesia bisa berimplikasi untuk adanya mobil listrik
di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai