CONSUMER BEHAVIOR
Disusun oleh :
Dias Amanda
20/465020/PEK/26023
2021
DAFTAR ISI
COVER .................................................................................................................. i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I .................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Deskripsi Kasus........................................................................................ 2
1.3 Rumusan Masalah..................................................................................... 3
BAB II ................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN .................................................................................................... 4
2.1. Penentu Perubahaan Gaya Hidup selama Pandemi ..................................... 4
2.2. Perubahan Konsumsi selama Pandemi ....................................................... 6
2.3. Dilema Sampah Plastik dan Belanja Online ............................................... 8
2.4. Solusi Penanganan Sampah Plastik Belanja Online .................................. 10
BAB III................................................................................................................ 13
KESIMPULAN .................................................................................................... 13
DAFTAR PUSATAKA ........................................................................................ 14
LAMPIRAN......................................................................................................... 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pandemi Covid-19 telah banyak merubah tatanan sosial budaya seluruh dunia
termasuk Indonesia dimana dituntut dari yang semua kegiatan selalu bertatap muka
berubah menjadi kegiatan serba daring. Sekolah, bekerja, dan ibadah diprioritaskan
dilakukan dirumah masing-masing dan membatahi kegiatan di luar rumah. Hal tersebut
pada akhirnya mempengaruhi pada perubahan perilaku konsumen. Seperti pada awal
kemunculan virus Covid-19 hampir di semua negara mengalami pembelian panik yang
(PSBB).
travel, mengalami penurunan 99% dengan perjalanan udara saja turun 95%. Selain itu,
penjualan ritel Maret turun 8,7% dan minyak bumi turun 60%. Ini merupakan
penurunan terbesar dalam penjualan eceran sejak 1992 dan permintaan gas berada pada
Menurut Matt Rattner (2020) dari CNBC dalam Ward (2020:139), Rakuten
belanja online dari tahun ke tahun adalah buku (295%), kebersihan (235%), olahraga
dan luar ruangan (122%), mainan dan permainan (119%), grosir (113%), garansi / Svcs
1
(96%), elektronik (86%), perlengkapan hewan peliharaan (74%), peralatan dan rumah
peningkatan (60%), dan kesehatan dan kecantikan (52%). Mereka mencatat bahwa
penjualan Amazon tidak dimasukkan dalam data ini. Di sisi lain, menurut Carufel
(2020, 26 Maret) dalam Ward (2020:139), item big-ticket tidak lagi dipertimbangkan.
Lima puluh empat persen konsumen menarik diri untuk membeli rumah, mobil,
Kenaikan pertumbuhan belanja online juga terjadi di Indonesia dimana menurut CNN
(23/02/2021), sesi belanja online mingguan pada kuartal kedua tahun 2020 rata-rata 30
persen lebih tinggi dari kuartal pertama tahun 2020. Angka ini telah melebihi rata-rata
belanja online yang terjadi di Amerika Serikat pada waktu yang sama. Lebih lanjut
sektor bisnis digital meningkat selama pandemi Covid-19 adalah belanja bahan
dan pinjaman adalah pengguna baru, sedangkan e-commerce menjadi salah sektor
dalam mempermudah tansaksi online. Dompet digital menjadi sesuatu yang wajar
2
juga penggunaan layanan makanan pesan antar memicu ledakan sampah plastik selama
pandemi.
LIPI pada medio April-Mei 2020 dimana 96% paket belanja online ini menggunakan
sampah plastik. Hal ini sejalan dengan meningkatnya transaksi belanja online
antar makanan siap saji naik 47 persen. Dilihat dari frekuensinya, belanja online selama
masa pandemi naik menjadi 1-10 kali dalam sebelum dari sebelumnya hanya 1-5 kali
per bulan.
memilih hidup di rumah. Hal tersebut memicu peningkatan pengguna layanan food
delivery online dan pembelian secara daring yang baik bagi perusahaan tetapi juga
memberikan dampak pada meningkatnya sampah plastik yang buruk bagi lingkungan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Perubahan gaya hidup selama pandemi secara garis besar dipengaruhi oleh faktor
eksternal yang berubah sehingga memicu perubahan faktor internal. Dalam kasus
diakibatkan faktor sekitar yang memicu. Faktor ekternal baik budaya dan nilai akibat
kemunculan covid-19 memicu perubahan dari nilai budaya yang tercipta dari faktor
Terkait dengan faktor lingkungan yang berkaitan dengan k ebersihan. Hal ini
terkait sejauh mana kebersihan diupayakan melebihi batas minimum yang dibutuhkan
tersebut dilakukan dalam rangka menjaga kesehatan mereka. Contoh produk yang laris
di pasaran semenjak adanya corona adalah masker dan hand sanitizer. Tingginya
permintaan konsumen akan kedua barang tersebut dilansir dari Kompas (2020), VP of
transaksi penjualan untuk produk masker di Tokopedia melonjak naik sebanyak 197
kali dibandingkan bulan-bulan biasanya. Produk hand sanitizer juga disebutkan terjual
mempertanyakan apakah orang didorong untuk mengatasi semua masalah, atau apakah
4
mereka mengambil sikap "akan menjadi apa"? (Howkins, 2016: 85). Dalam kondisi
Berdasarkan hasil penelitian dari Ilmi dan Lucy (2020) terdapat peran ketakutan
di Indonesia. Pengusaha ritel di dalam negeri mengakui setidaknya sudah ada 3 kali
aksi panic buying konsumen di toko-toko ritel karena kepanikan dari adanya virus
Covid-19 (CNBC Indonesia, 2020). Lebih lanjut dalam CNBC (2020), ketiga periode
terjadi pertama pada pertama pada 2 Maret 2020 saat kali pertama Presiden Jokowi
mengumumkan dua kasus positif corona di Indonesia. Kedua, panic buying pada
tanggal 14 Maret 2020, saat ada imbauan kerja di rumah dan diliburkannya kegiatan
belajar selama dua pekan. Ketiga, pada 19 Maret, saat pengumuman kasus positif
pemecahan masalah pandemi Covid-19 ini. Hal ini dilakukan dalam rangka konsumen
untuk menjaga diri terhadap penularan virus tersebut. Sehingga produk-produk esensial
menjadi hal yang utama dicari selama masa pandemi. Faktor eksternal berupa
penyebaran virus Covid-19, informasi media, dan kebijakan pemerintah telah mampu
pembelian suatu produk. Dimana dalam kasus ini adalah pembelian yang berkaitan
dengan produk-produk penunjang kesehatan dan produk dasar konsumsi rumah tangga.
5
2.2. Perubahan Konsumsi selama Pandemi
6
konsumen berniat untuk terus mengalihkan pengeluaran mereka ke hal-hal penting,
menunjukkan bahwa peningkatan terjadi pada produk grosir, persediaan rumah tangga.
Selain itu, home entertainment menjadi produk yang diminati selama masa dirumah
saja akibat pandemi ini, layanan ini seperti Netflix, Disney+ Hostar, Viu bagi pecinta
7
drama Korea, dan lain sebagainya. Sedangkan produk yang cenderung berkurang
dalam konsumsinya adalah produk-produk pakaian, hiburan di luar, dan segala hal
negara dan kategori karena konsumen di sebagian besar dunia menjaga keterlibatan di
luar rumah tetap rendah. Kategori makanan dan rumah tangga telah mengalami
pertumbuhan rata-rata lebih dari 30 persen dalam basis pelanggan online di berbagai
kebijakan pemerintah untuk tetap di rumah saja. Kementerian Koperasi dan UMKM
mencatat bahwa terjadi peningkatan belanja online sebesar 26% atau mencapai 3,1 juta
transaksi selama pandemi Covid-19 (Merdeka, 2021). Tetapi hal tersebut juga tidak
cara pembelian dan memanfaatkan jasa layanan antar mempermudah konsumen tetapi
juga menimbulkan makin banyaknya sampah plastik yang ada. Hal ini belum terhitung
Berdasarkan hasil riset LIPI. 96% paket belanja online menggunakan sampah
plastik. Hal ini sejalan dengan meningkatnya transaksi belanja online berbentuk paket
meningkat 62 persen. Sedangkan belanja online berbentuk layanan antar makanan siap
saji naik 47 persen. Dilihat dari frekuensinya, belanja online selama masa pandemi naik
8
menjadi 1-10 kali dalam sebelum dari sebelumnya hanya 1-5 kali per bulan. (Liputan6,
2021)
agar barang sampai kepada konsumen dalam kondisi baik. Hal ini tidak heran jika
banyak penjual online menggunakan bubble wrap agar ketika paket jatuh atau
dilempar, barang tetap aman. Selain itu sampah plastik pembukus diluar kardus
diperuntukan menjaga paket tidak basah saat pengiriman. Diasumsikan ketika seluruh
penjual online menggunakan sistem tersebut dimana disebutkan bahwa belanja online
meningkat, maka sampah plastik yang dihasilkan dari paket juga dapat dikatakan
meningkat.
9
2.4. Solusi Penanganan Sampah Plastik Belanja Online
ini dikarenakan budaya penggunaan plastik dalam membawa barang yang cukup
alternatif seperti goodie bag dan kantong belanja yang terbuat dari kertas. Di Provinsi
DKI Jakarta, mulai 1 Juni 2020 melarang penggunaan kantong plastik sekali pakai
peraturan tersebut yang diberlakukan untuk Pusat Perbelanjaan, Toko Swalayan, dan
Pasar Rakyat dimana kantong belanja yang diizinkan harus berbahan dasar yang ramah
lingkungan seperti daun kering, kertas, kain, polyester dan material turunannya, serta
material lain yang dapat didaur ulang (Pikiran Rakyat, 2020). Lalu bagaimana dengan
online shop?
Mengacu pada Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 142 Tahun 2019 yang
melarang penggunaan kantong plastik sekali pakai itu hanya menyasar pusat
perbelanjaan, toko swalayan, serta pasar rakyat, dan tidak mencakup kantong plastik
yang digunakan untuk belanja barang dan makanan lewat aplikasi daring (BBC, 2020).
Padahal selama pandemi masyarakat yang belanja online meningkat yang dimana
Berdasarkan hasil dari kuesioner penulis responden dalam 6 bulan terakhir 78,3%
dari 23 responden saja telah melakukan pembelanjaan online sebanyak 5-7 kali. Hal ini
10
menunjukkan intensitas belanja online sangat tinggi. Lebih lanjut terlihat bahwa dari
60,9% responden dalam belanja online tidak memanfaatkan kembali bubble wrap-nya
tapi rela membayar lebih untuk bubble wrap untuk menjaga paket aman. Hal ini
menunjukkan bahwa peran bubble wrap sangat penting bagi responden. Lalu
wrap yang ramah lingkungan seperti karton bekas, potongan kertas, sabit kelapa, dan
kain perca. Hal ini dapat diterapkan online shop jika pemerintah ikut andil dalam
mengatur jalannya penanganan sampah plastik ini dengan sigap. Selan itu, kantong
plastik dari bahan ramah lingkungan (seperti kantong plastik dari singkong) sudah
ditemukan tinggal bagaimana dimodifikasi dalam bentuk untuk menjaga paket tetap
aman, namun hal ini juga membutuhkan teknologi yang tinggi sehingga menimbulkan
Dalam layanan food delivery, contohnya adalah Gojek yang telah menerapkan
sistem Gogreener yang dirintis sejak tahun 2019 yaitu sebuah inisiatif dalam
memudahkan konsumen, mitra merchant, dan mitra driver dalam menjalani gaya hidup
ramah lingkungan (Gojek, 2020). Inisiatif GoGreener ini terdapat pada layanan
GoFood melalui pilihan untuk tidak menyertakan alat makan sekali pakai dalam
pemesanan makanan dan menyediakan tas pengantaran yang dirancang khusus untuk
mitra driver. Namun, layanan ini hanya dapat di temui di 5 kota besar di Indonesia yaitu
11
Pemerintah perlu membangun sistem penanganan sampah plastik yang lebih
terorganisir terlebih dalam kasus ini hanya kasus sampah plastik belanja online dan
food delivery. Sampah plastik tentunya meningkat selama pandemi terutama terkait
membangun pengelolaan dan pengurangan sampah plastik yang lebih baik lagi.
12
BAB III
KESIMPULAN
pengurangan penggunaan kantong plastik melalui cara hidup yang lebih ramah
atau gaya hidup berupa perubahan perilaku dan pengurangan, pencegahan atau
permasalahan yang tidak hanya dapat dilakukan oleh satu pihak saja, melainkan
Dilema yang terjadi jika tidak menggunakan plastik bagaimana untuk membawa
penggunaan goodie bag yang dapat digunakan kembali, kardus bekas, dan kantong
swalayan, serta pasar rakyat. Untuk kegiatan belanja online, juga diperlukan alternatif
yang sama seperti pengurangan bubble wrap yang digantikan misalnya dengan kertas
daur ulang. Hal ini lama-kelamaan akan membangun gaya hidup konsumen yang lebih
ramah lingkungan yang tentunya perlu didukung oleh pemerintah dan juga perusahaan
13
DAFTAR PUSATAKA
BBC. (2020). Larangan plastik di tengah PSBB Jakarta: 'butuh terobosan baru' atur
penggunaan plastik di belanja online. bbc.com Tersedia di
https://www.bbc.com/indonesia/majalah-53275980 diakses pada 5 Juni 2021
CNBC. (2020). Peritel Blak-Blakan Ada 3 Kali Panic Buying Gegara Corona. CNBC
Indonesia. Tersedia di https://www.cnbcindonesia.com/news/20200320104453-
4-146366/peritel-blak-blakan-ada-3-kali-panic-buying-gegara-corona diakses
pada 23 Mei 2021
CNN Indonesia. (2021). “Nitizen Indonesia Gencar Belanja Online Saat Pandemi”.
CNNIndonesia.com. Tersedia di
https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20210223113429-185-
609757/netizen-indonesia-gencar-belanja-online-saat-pandemi diakses pada 10
Mei 2021
Gojek. (2020). Bersama Inisiatif #GoGreener dari GoFood, Mari Lebih Bertanggung
Jawab terhadap Lingkungan. gojek.com. Tersedia di
https://www.gojek.com/blog/gofood/go-greener/ diakses pada 5 Juni 2021
Ilmi Durotun Nasiha dan Lusy Asa Akhrani. (2020). The Rush Before The Storm:
Assessing The Role Of Fear Of Covid-19 Toward Panic Buying Behaviors In
The Covid-19 Pandemic In Indonesia. Abstract Proceeding Book: 1st
International Conference-Labma Scientific Fair, 12 (2). Universitas Islam
Indonesia, Yogyakarta. Tersedia di
https://journal.uii.ac.id/khazanah/article/view/17558/0 diakses pada 23 Mei 2021
Kompas. (2020). Pandemi Corona, 72.000 Hand Sanitizer Ludes Terjual dalam 42
Menit. Tersedia di
https://money.kompas.com/read/2020/04/09/144903626/pandemi-corona-
72000-hand-sanitizer-ludes-terjual-dalam-42-menit diakses pada 23 Mei 2021
Liputan 6. (2021). “LIPI: Jumlah Sampah Plastik Melonjak selama Pandemi Covid-
19”. Liputan6.com. Tersedia di
https://www.liputan6.com/bisnis/read/4454386/lipi-jumlah-sampah-plastik-
melonjak-selama-pandemi-covid-19 diakses pada 12 Mei 2021
14
McKinsey. (2020). Consumer sentiment and behavior continue to reflect the
uncertainty of the COVID-19 crisis. McKinsey. Tersedia di
https://www.mckinsey.com/business-functions/marketing-and-sales/our-
insights/a-global-view-of-how-consumer-behavior-is-changing-amid-covid-19#
diakses pada 17 Mei 2021
Pikiran Rakyat. (2020). Juli 2020, Larangan Penggunaan Kantong Plastik Sekali Pakai
Resmi Diterapkan di Jakarta. Pikiran Rakyat. Tersedia di https://www.pikiran-
rakyat.com/nasional/pr-01400021/mulai-1-juli-2020-larangan-penggunaan-
kantong-plastik-sekali-pakai-resmi-diterapkan-di-jakarta diakses pada 5 Juni
2021
15
LAMPIRAN
Usia o ≤ 20 tahun
Pilih salah satu dari jawaban berikut o 21-30 tahun
o 31-40 tahun
o >40 tahun
Preferensi Konsumen
1. Merek layanan belanja online apa o Shopee
yang sering Anda gunakan selama o Tokopedia
pandemi? o Lazada
Pilih salah satu dari jawaban berikut o Bukalapak
o Blibli
o Olx Indonesia
o Zalora
o Mataharimall
o Lainnya …
2. Merek layanan food delivery online o Gofood
apa yang sering Anda gunakan o Grabfood
selama pandemi? o Lainnya …
Pilih salah satu dari jawaban berikut
3. Sudah berapa lama menggunakan o < 3 bulan
layanan belanja online tersebut? o 3-7 bulan
Pilih salah satu dari jawaban berikut o 8-12 bulan
o > 1 tahun
4. Sudah berapa lama menggunakan o < 3 bulan
layanan food delivery online o 3-7 bulan
tersebut? o 8-12 bulan
Pilih salah satu dari jawaban berikut o > 1 tahun
5. Berapa kali Anda melakukan o 5-7 kali
pembelanjaan online dalam 6 bulan o 8-10 kali
terakhir? o 11-13 kali
Pilih salah satu dari jawaban berikut o 14-16 kali
o > 16 kali
16
6. Seberapa sering Anda o 1-5 kali per minggu
menggunakan layanan food delivery o 6-10 kali per minggu
online tersebut? o >10 kali per minggu
Pilih salah satu dari jawaban berikut
7. Kapan terakhir kali Anda belanja o < 1 minggu yang lalu
online? o 1-2 minggu yang lalu
Pilih salah satu dari jawaban berikut o 3-4 minggu yang lalu
o >1 bulan yang lalu
8. Kapan terakhir kali Anda o < 1 minggu yang lalu
menggunakan layanan food delivery o 1-2 minggu yang lalu
online? o 3-4 minggu yang lalu
Pilih salah satu dari jawaban berikut o >1 bulan yang lalu
9. Apakah Anda merasa bubble wrap o Ya
penting pada setiap pembelanjaan o Tidak
online Anda?
Pilih salah satu dari jawaban berikut
10.Sebutkan alasannya
11.Apakah Anda rela membayar lebih o Ya
untuk bubble wrap paket Anda? o Tidak
Pilih salah satu dari jawaban berikut
12.Apakah Anda memanfaatkan o Ya
kembali bubble wrap tersebut? Pilih o Tidak
salah satu dari jawaban berikut
13.Apakah Anda mengetahui o Ya
pengganti bubble wrap yang lebih o Tidak
ramah lingkungan? Pilih salah satu
dari jawaban berikut
14.Jika Ya, sebutkan pengganti bubble
wrap apa yang Anda ketahui!
15.Apakah Anda memerlukan set alat o Ya
makan 1 kali pakai saat o Tidak
menggunakan layanan food delivery
online?
Pilih salah satu dari jawaban berikut
16.Apakah Anda rela membayar lebih o Ya
untuk set alat makan 1 kali pakai? o Tidak
Pilih salah satu dari jawaban berikut
17
Hasil Kuesioner
18
19
20
21
22
23
24
25