Analisis Data
1. Pengujian Instrumen
a. Uji Validitas
Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan SPSS 22.0. Uji validitas
digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner
dikatakan valid jika pernyataan atau pertanyaan pada kuesioner mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas
dimana n adalah jumlah sampel. Jika r hitung > r tabel, maka peryataan tersebut
dikatakan valid.
– 2 = 88), pada baris ke 88, kita bisa menentukan nilai r tabel setelah melihat
corrected item-total correlation (r hitung) nilainya lebih besar dari 0,2072 , maka
dapat disimpulkan bahwa item pernyataan pada semua variabel lolos uji validitas.
Hal ini juga dilakukan untuk semua variabel baik variabel dependen maupun
b. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau
handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil
dari waktu ke waktu. Bila ternyata hasil analisa SPSS tidak reliabel dapat
sebaiknya memang tidak digunakan karena akan mengganggu hasil analisa secara
koefisien Cronbach’s Alpha, yang dikatakan reliabel jika nilai Cronbach‟s Alpha
> 0,60.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.741 55
Cronbach’s Alpha semua variabel lebih besar dari nilai kritis (0,60) yaitu sebesar
0,741. Hal ini menunjukkan bahwa semua variabel lolos uji reliabilitas.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, data
Asymp. Sig. Apabila nilai Asymp. Sig. ≥ 0,05, maka data terdistribusi normal, dan
apabila nilai Asymp. Sig. < 0,05, maka data tidak terdistribusi normal.
Unstandardized
Residual
N 90
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation 2.89643156
Most Extreme Differences Absolute .090
Positive .053
Negative -.090
Test Statistic .090
Asymp. Sig. (2-tailed) .066c
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Asymp Sig. untuk semua variabel
berada di atas 0.05 yaitu sebesar 0,060 yang artinya semua data pada masing-
b. Uji Multikoliniaritas
Uji multikoliniaritas merupakan satu uji yang bertujuan untuk menguji apakah
regresi yang baik, ketika tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Jika
melihat nilai Variance Inflating Factor (VIF) dari hasil analisis regresi. Jika nilai
Collinearity Statistics
1 (Constant)
x1 .685 1.459
x2 .620 1.614
x3 .487 2.053
x4 .663 1.509
x5 .717 1.394
Jika nilai tolerance > 0,1 (10%) dan nilai VIF < 10, maka data tidak mengalami
tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0.10 dan
nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan tidak ada data yang lebih
c. Uji Heteroskedastisitas
(Ghozali: 2011).. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi
Absolut Residual. Hal ini bisa dilihat dari probabilitas signifikansinnya > 0,05.
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Dari hasil tabel di atas, semua koefisien variabel independen memiliki signifikansi
lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan model regresi dalam penelitian
Uji regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh signifikan dua atau lebih variabel independen (X1, X2, X3, X4, X5,
…..Xn) terhadap variabel dependen (Y). Uji ini digunakan untuk mengetahui
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat atas perubahan dari setiap
Keterangan:
X2 = Nilai Jaminan
X3 = Omzet Usaha
X4 = Pengalaman Usaha
X5 = Pengawasan BMT
α = Konstanta
β 1 β 2 β3 β 4 β5 = Koefisien regresi
Berikut adalah hasil olah data analisis deskriptif menggunakan IBM SPSS
Statistik 22:
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
a. Dependent Variable: y
Berdasarkan hasil uji regresi linear berganda pada tabel diatas, diperoleh rumus
X2 = Nilai Jaminan
X3 = Omzet Usaha
X4 = Pengalaman Usaha
X5 = Pengawasan BMT
e = Standard error
Berdasarkan tabel output dari uji T, dapat diketahui persamaan regresi sebagai
berikut :
a. Konstanta
Nilai konstanta =2,988. Hal ini dapat diartikan jika jumlah tanggungan
adalah 2,899
c. Nilai jaminan
d. Omzet usaha
Koefisien X3 = 0,201 dengan bertanda positif. Hal ini dapat diartikan
e. Pengalaman usaha
f. Pengawasan BMT
4. Uji Hipotesis
Model Summary
Dari tampilan output SPSS model summary, besarnya adjusted R2 adalah 0,409 ,
pembiayaan di BMT Bina Ihsanul Fikri Yogyakarta dapat dijelaskan oleh variabel
Uji F dilakukan untuk mengukur kelayakan model regresi. Uji statistik F pada
sebagai berikut: nilainya dapat diambil dari tabel Anova dalam SPSS, kriterianya
adalah F hitung > F tabel atau nilai probabilitas signifikansi < 0,05. Jika
pada penelitian ini diketahui jumlah sampel adalah 90 responden, dan seluruh
ANOVAa
Total 1338.900 89
a. Dependent Variable: y
b. Predictors: (Constant), x5, x4, x1, x2, x3
Berdasarkan tabel diatas atau hasil F test menunjukkan nilai F hitung sebesar
13,236 dengan probabilitas 0,000. Karena f hitung (12,236) > f tabel (2,32) dan
nilai signifikansi lebih kecil dari alpha 5% (0,000 < 0,05), menunjukkan bahwa
Fikri Yogyakarta.
bebas atau independen secara individual dalam menerangkan variabel terikat atau
1. H0 diterima jika t hitung < t tabel dan nilai probabilitas signifikansi > 0,05
2. H1 diterima jika t hitung > t tabel dan nilai probabilitas signifikansi < 0,05
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
a. Dependent Variable: y
a) df = n-k
df = 90-6 = 84
b) α = 5%
c) t tabel = 1,992
e) t-hitung = -1,077
f) Keputusan:
Hasil yang didapat pada tabel variabel jumlah tanggungan keluarga secara statistik
menunjukkan nilai signifikan 0,285 lebih besar dari α (0,285>0,05), dan didukung
oleh t hitung X1 = -1,077 dan t tabel sebesar 1,992 sehingga t hitung < t tabel (-
a) df = n-k
df = 90-6 = 84
b) α = 5%
c) t tabel = 1,992
f) Keputusan:
didapat pada tabel variabel nilai jaminan secara statistik menunjukkan nilai
signifikan 0,003 lebih kecil dari α (0,003<0,05), dan didukung oleh t hitung X2 =
3,06 dan t tabel sebesar 1,992 sehingga t hitung > t tabel (3,060 > 1,992). Maka
kepercayaan 95%.
a) df = n-k
df = 90-6 = 84
b) α = 5%
c) t tabel = 1,992
e) t-hitung = 1,929
f) Keputusan:
signifikan 0,057 lebih besar dari α (0,057>0,05), dan didukung oleh t hitung X3 =
1,929 dan t tabel sebesar 1,992 sehingga t hitung < t tabel (1,929 < 1,992). Maka
H3 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa varibel omzet usaha secara statistik
a) df = n-k
df = 90-6 = 84
b) α = 5%
c) t tabel = 1,992
e) t-hitung = 1,563
f) Keputusan:
Hasil yang didapat pada tabel variabel pengalaman usaha secara statistik
menunjukkan nilai signifikan 0,122 lebih besar dari α (0,122>0,05), dan didukung
oleh t hitung X4 = 1,563 dan t tabel sebesar 1,992 sehingga t hitung < t tabel
(1,563 < 1,992). Maka H4 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa varibel
a) df = n-k
df = 90-6 = 84
b) α = 5%
c) t tabel = 1,992
e) t-hitung = 2,252
f) Keputusan:
didapat pada tabel variabel pengawasan BMT secara statistik menunjukkan nilai
signifikan 0,027 lebih kecil dari α (0,027<0,05), dan didukung oleh t hitung X5 =
2,252 dan t tabel sebesar 1,992 sehingga t hitung > t tabel (2,252 > 1,992). Maka
Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa dari kelima variabel yang diteliti
yaitu jumlah tanggungan keluarga, nilai jaminan, omzet usaha, pengalaman usaha
dan pengawasan BMT dari uji F, nilai F hitung menunjukkan angka 13,236 ( lebih
besar ) > F tabel 2,32 dengan taraf signifikan 0,000 ( lebih kecil ) < 0,05. Hasil ini
belum bekerja atau tidak bekerja, yaitu mereka yang dibawah umur atau lanjut
individu yang terdapat dalam suatu keluarga dan menjadi beban dalam upaya
mencukupi berbagai jenis kebutuhan pokok untuk hidup yang harus dapat
salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah aspek internal dari orang
tersebut. Hipotesis yang diabangun dalam penelitian ini adalah jumlah tanggungan
statistik menunjukkan nilai signifikan 0,285 lebih besar besar α (0,285>0,05), dan
didukung oleh t hitung X1 = -1,077 dan t tabel sebesar 1,992 sehingga t hitung < t
tabel (-1,077>1,992). Maka H1 ditolak, hal ini menujukkan bahwa variabel jumlah
kepercayaan 95%.
pengembalian pembiayaan. Menurut Wati, salah satu anggota BMT Bina Ihsanul
istri dari suami dan ibu dari anak-anaknya masih dapat mengelola keuangan untuk
Namun hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh Tri
penelitian kali ini dan hipotesis penulis, yaitu variabel jumlah tanggungan
keuangan syariah harus melakukan penilaian yang seksama baik terhadap watak,
kemampuan modal, jaminan, maupun prospek usaha pihak ketiga. Dalam teori
jaminan kepada pihak BMT maka ia akan merasa memiliki kewajiban atau
menginginkan jaminan kembali padanya atau tidak disita oleh BMT sehingga ia
menunjukkan nilai signifikan 0,003 lebih kecil α (0,03<0,05), dan didukung oleh t
hitung X2 = 3,06 dan t tabel sebesar 1,992 sehingga t hitung > t tabel
(3,06>1,992). Maka H2 diterima, hal ini menujukkan bahwa variabel nilai jaminan
95%.
Hipotesis yang dibangun oleh penulis juga sesuai dengan hasil penelitian,
pembiayaan. Jaminan yang diberikan anggota BMT kepada pihak BMT akan
yang diberikan kepada BMT maka semakin tinggi pula tingkat kelancaran
pengembalian pembiayaannya.
Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh Brigitta
Tyas Firmani dengan judul Pengaruh Jangka Waktu, Suku Bunga dan Jaminan
Kredit terhadap Besarnya Kredit Macet, Studi Kasus: PD. BPR BKK Purwokerto
Utara Cabang Banyumas Jln. Gatot Subroto No.2 Banyumas. Hasil penelitiannya
penelitian ini sesuai dengan hipotesis penulis dan juga penelitian terdahulu, yaitu
atau bisa dikatakan pemasukan uang seseorang dari usaha yang dijalankannya.
Omzet usaha merupakan sumber untuk memenuhi kebutuhan hidup pelaku usaha
pembiayaannya. Hipotesis yang dibangun dalam penelitian ini adalah omzet usaha
berpengaruh positif terhadap kelancaran pengembalian pembiayaan di BMT Bina
didukung oleh t hitung X3 = 1,929 dan t tabel sebesar 1,992 sehingga t hitung < t
tabel (1,929 >1,992). Maka H3 ditolak, hal ini menujukkan bahwa variabel omzet
95%.
pembiayaan. Menurut Yanto, salah satu anggota BMT Bina Ihsanul Fikri
barang-barang yang akan dijual lagi di pasar. Ia justru mengatakan bahwa terkait
menjadi buruh tani. Demikian juga menurut Agus, salah satu anggota BMT Bina
untuk membeli barang-barang yang akan dijual lagi di pasar. Ia justru mengatakan
pembiayaan mudharabah. Namun, hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil
pelajaran yang berarti dalam menyikapi situasi pasar dan perkembangan ekonomi
saat ini. Hipotesis yang dibangun dalam penelitian ini adalah pengalaman usaha
didukung oleh t hitung X4 = 1,563 dan t tabel sebesar 1,992 sehingga t hitung < t
kepercayaan 95%.
Dalam wawancara yang dilakukan peneliti dengan beberapa anggota BMT
pembiayaan. Menurut Bambang, salah satu anggota BMT Bina Ihsanul Fikri
karena ketika bahan baku lebih murah maka keuntungan yang diperoleh akan
semakin besar, dan jika bahan baku harganya naik, maka keutungan yang
diperoleh lebih sedikit karena tidak mungkin juga jika menaikkan harga dagangan.
Namun hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh Tri
pembiayaan. Hasil penelitian Tri Andina Rahayu sesuai dengan penelitian ini,
pengembalian pembiayaan.
membantu pihak BMT dalam mengambil langkah-langkah yang tepat dan cepat
menunjukkan nilai signifikan 0,027 lebih kecil α (0,027<0,05), dan didukung oleh
t hitung X2 = 2,252 dan t tabel sebesar 1,992 sehingga t hitung > t tabel
kepercayaan 95%. Hipotesis yang dibangun oleh penulis juga sesuai dengan hasil
BMT akan menyebabkan anggota merasa lebih bertanggung jawab atas angsuran
BMT yang diberikan kepada anggota maka semakin tinggi pula tingkat kelancaran
pengembalian pembiayaannya.
Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh Fatimah
dan Desrini Ningsih, S.Pd., M.E dengan judul Pengaruh Analisis Kredit dan
Desrini Ningsih, S.Pd., M.E sesuai dengan penelitian ini, yaitu variabel
pembiayaan.