Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN GLOBAL

KODAK VS FUJI : KASUS INTERAKSI STRATEGIS JEPANG-AMERIKA

Dosen pengampu: Kurniawati D.,SE,M.Si

DISUSUN OLEH:

1. Bernadine Vinny GP (C0117011)


2. Retno Purbo Asmoro (C0117035)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS TUNAS PEMBANGUNAN SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2019


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Swt karena berkat


rahmat dari Allah Swt susunan makalah dengan judul “KODAK VS FUJI :
KASUS INTERAKSI STRATEGIS JEPANG-AMERIKA” ini dapat saya
selesaikan dengan tepat waktu dan lancar. Dan berkat rahmatnya juga yang
telah memberikan ilham pengetahuan saya menjadi mengerti tentang cara
membuat makalah ini.

Sebelumnya, saya ucapkan banyak terima kasih kepada ibu Dosen


yang mengajar Dibidang Manajemen Pemasaran Global . Adapun tujuan
pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Manajemen Pemasaran Global agar menambah pengetahuan.

Dengan penuh keterbukaan makalah ini masih banyak kekurangan


baik dari segi tulisan ataupun materi dan pengetahuan. Maka kami
harapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Semoga
penulisan makalah ini dapat memberikan informasi pengetahuan kepada
pembaca dan bagi kita semua dan semoga makalah tentan “KODAK VS
FUJI : KASUS INTERAKSI STRATEGIS JEPANG-AMERIKA” ini
dapat diterima dengan baik.

Surakarta, 21 November 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………….2

DAFTAR ISI………………………………………………………………...3

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………4

1.1 LATAR BELAKANG …………………………………………………..4

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………5

2.1 KASUS : FUJI VS KODAK …………………………………………….5-7

2.1.1 Bagaimana Analisis Pesaing Untuk Kedua Perusahaan ?........................8

2.1.2 Seberapa Baik Kodak Bersaing dengan Fuji? Apakah Mereka berhasil atau
mereka hanya terobsesi? Apakah mereka harus lebih memikirkan pesaing yang
lain ?...................................................................................................................9

2.1.3 Fuji Bermaksud menghindari sikap mengancam Kodak dan berusaha tidak
memancing pembalasan. Kenapa fuji gagal ?....................................................9

2.1.4 Menurut pikiran anda bagaimana Fuji akan bereaksi pada photo CD dari
Kodak. Kalau memang ada ? apa yang sebaiknya dilakukan oleh fuji untuk
meminimalkan pembalasan Kodak? Dan apa seharusnya yang dilakukan oleh
Kodak untuk mengantisipasi Fuji?.....................................................................10

2.1.5 .Apa yang di lakukan Fuji dan Kodak untuk persaingan mendatang?apakah
mereka berevolusi ?............................................................................................10

BAB III PENUTUP ……………………………………………………………11

3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………...11


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kodak sebuah merk yang hadir untuk mendefinisikan momen fotogenik,
Kodak, membuat sebuah hobi fotografi yang tadinya mahal dan susah, menjadi
murah dan terjangkau untuk orang biasa. Dari akhir 1800-an hingga 1980-an,
Kodak mendominasi pasar konsumen fotografi – sebuah ikon yang inovatif dan
mengagumkan dari industri Amerika. Kodak juga memenangkan Emmy dan
Academy Awards, mengirim kamera ke ruang angkasa dan diakui dengan
menciptakan kamera digital.

Fuji Photo Film Co., Ltd. didirikan pada tahun 1934 dengan tujuan menjadi
produsen film fotografi Jepang pertama. Selama 10 tahun berikutnya, perusahaan
memproduksi film-film fotografi, film-film gambar bergerak dan film-film X-ray.
Pada 1940-an, Fuji Photo memasuki pasar kacamata, lensa dan peralatan optik.
Setelah Perang Dunia Kedua, Fuji Photo melakukan diversifikasi, menembus
pemeriksaan medis (diagnosis sinar X), percetakan, pencitraan elektronik, dan
medan bahan magnet. Pada tahun 1962, Fuji Photo dan Rank Xerox Limited
(sekarang Xerox Limited) yang berbasis di Inggris meluncurkan Fuji Xerox Co.,
Ltd. melalui perusahaan patungan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 KASUS
Kodak versus Fuji : Kasus Interaksi Strategis Jepang-Amerika

Ketika Fuji mulai menjual film di Amerika Serikat, Kodak meremehkannya.


Kodak beranggapan film kecemerlangan warna Fuji tidak realistis. Tetapi Fuji
berhasil meraih pangsa pasar signifikan. Menggaet 10 perssen pasar A.S pada
tahun 1990
Dua episode persaingan paling mengesankan dari musuh besar ini diberi label
“pertempuran MBA” Battle of the MBA dan “pertempuran spanduk yang di
terbangkan pesawat” Battle of the Blimps

PERTEMPURAN MBA ( MBA Simon School)


University of Rochester terletak di kota yang sama dengan Kodak, Roshester
New York Universitas itu menerima sumbangan yang cukup besar dari George
Fastman pendiri Kodak sebelum ia bunuh diri pada tahun 1980-an dan awal 1980-
an Kodak menyumbang $5juta kepada universitas ini sebagian besar ditunjukkan
untuk William E. Simon School of Business . Sebagai tambahan Kodak
mengirimkan banyak karyawan untuk mengikuti program MBA Simon School.
Kodak terkejut dan kurang senang ketika Simon School menerima seorang
mahasiswa yang bernama Tsuneo Sakai untuk kelas MBA yang di mulai bulan
September 1987. Kebetulan Sakai ini adalah karyawan Fuji Photo Film Company
Posisinya adalah perencana produk pencitraan yang baru
Kemudian dilaporkan bahwa petugas Kodak membujuk universitas untuk
membatalkan penerimaan Sakai , Sebagai Gantinya universitas mengusahakan
agar dia mengikuti sekolah bisnis dari Maxscussets Institute of Technology .
Sudah jelas Kodak khawatir ada informasi rahasia yang bocor kepadanya dalam
diskusi kelas. Tampaknya universitas khawatir Kodak akan menarik mahasiswa
dalam jumlah yang signifikan dari program MBA bila Sakai diterima.
Akan Tetapi sebagai reaksi atas kritik dari keputusan ini, universitas
memutuskan untuk menerima kembali Sakai. Pemimpin Kodak pada waktu itu
,Colby Chandler berkata “Beberapa Orang berpendapat bahwa tindakan kami
melanggar integritas akademik yang pasti bukan menjadi maksud kami”
Babak terakhir dalam perang akademik ini terjaadi pada tahun 1988 ketika
Fuji mengumumkan beasiswa di Rochester Institute Technology (RIT) untuk
mahasiswa fotografi. Kodak contributor utama dalam RIT memberikan $4juta
sampai $8juta dalam waktu sepuluh tahun. Beasiswa Fuji lebih diarahkan hanya
untuk fotografi dan oleh karenanya merupakan beasiswa pertama dari jenis itu di
sekolah tersebut. Seorang juru bicara Fuji mengatakan mereka memilih RIT
karena reputasinya, bukan karena RIT terletak di Rochester (markas Kodak)

PERTEMPURAN SPANDUK YANG DI TERBANGKAN PESAWAT


Pada tahun 1980-an terjadi duel yang aneh di angkasa Tokyo. Dua
spanduk yang diterbangkan dari pesawat satu yang bewarna hijau cerah yang lain
kuning berduel untuk mencapai supremasi di angkasa. Pertempuran ini merupakan
hal yang baru dari perang yang tidak dipermaklumkan. Kedua perusahaan film
terbesar saling serang.
Kodak, setelah mengamati spanduk fuji yang diterbangkan pesawat
berwarna hiaju selalu terihat dalam peristiwa olahraga di Amerika Serikat dan
Eropa lalu memutuskan untuk menirunya dan melakukannya di Jepang
menggunakan pesawat warna Kuning yang dapat terlihat dari kantor pusat Fuji di
Tokyo

TAKTIK IKUT-IKUTAN
Selain dari perang spanduk , Fuji secara mengejutkan di Olimpiade Los Angeles
tahun 1984 membuat Kodak menjadi Puas diri dan bahkan terobsesi. Fuji telah
menaikkan pangsa pasar di Amerika Serikat dari 2 persen dalam film dan kertas
foto akan tetapi kenaikan itu bukan berasal dari Kodak melainkan perusahaan
yang lebih lemah, seperti 3M dan agtia Gaveart yang sebenarnya dibidik oleh Fuji
untuk mencegah Kodak merasa terancam.
Kodak sendiri terus mengawasi dengan ketat apa yang dilakukan oleh Fuji dan
tindakan balasannya.

PERANG SEKALI PAKAI ( BATTLE OF THE THROWAWAYS)


Kodak dan Fuji mengumumkan hampir secara bersamaan pada bulan
Februari 1987 rencana untuk meluncurkan camera sekali pakai di Amerika Serikat
akan tetapi Kodak mengalahkan Fuji ketika mengumumkan kameranya satu hari
sebelum jadwal Fuji. Kamera Kodak diberi nama Hing sedangkan kamera Fuji
diberi nama Fujicolor Quick Snap.

SERBUAN DAN TANGKISAN


Setelah serbuan Fuji ke Amerika Serikat, Kodak memutuskan pada tahun
1984 untuk melakukan tangkisan strategis ke pasar film dan kertas foto Jepang
bernilai $1,5miliar. Sebenarnya Kodak telah berada di Jepang selama beberapa
tahun namun mereka tidak terlalu diberi perhatian
Salah satu yang mendorong Kodak untuk berkriprah di Jepang adalah
mencoba mengikuti perkembangan Litbang Jepang dengan mengadakan usaha
patungan dengan mitra dari Jepang di samping mengembangkan pusat Litbang
sendiri dan pusat bantuan teknis untuk membantu pelanggan.
Unsur kedua dari strateginya di Jepang adalah mencoba lebih menguasai
distribusinya produknya sendiri.

PASAR FOTOGRAFI A.S


Pertumbuhan pasar keseluruhan di Amerika Serikat lamban dan
diharapkan tetap rendah untuk masadepan yang dapat di perkirakan. Tetapi
informasi mengenai industry sulit dip
eroleh karena demikian terkonsentrasi. Seiring dengan pertumbuhan yang lambat
terdapat kelebihan kapasitas yang cukup besar yang kemudian menekan harga.
Fuji menambah lini produksi film di pabrik kertasnya yang besar di Tillburg
Belanda dan membangun pabrik manufaktur perwtama di Aemrika Serikat di
South Carolina pada tahun 1990
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI
1. Bagaimana Analisis Pesaing Untuk Kedua Perusahaan ?
2. Seberapa Baik Kodak Bersaing dengan Fuji? Apakah Mereka berhasil
atau mereka hanya terobsesi? Apakah mereka harus lebih memikirkan
pesaing yang lain ?
3. Fuji Bermaksud menghindari sikap mengancam Kodak dan berusaha
tidak memancing pembalasan. Kenapa fuji gagal ?
4. Menurut pikiran anda bagaimana Fuji akan bereaksi pada photo CD
dari Kodak. Kalau memang ada ? apa yang sebaiknya dilakukan oleh
fuji untuk meminimalkan pembalasan Kodak? Dan apa seharusnya
yang dilakukan oleh Kodak untuk mengantisipasi Fuji?
5. Apa yang di lakukan Fuji dan Kodak untuk persaingan mendatang?
apakah mereka berevolusi ?

2.1.1 Bagaimana Analisis Pesaing Untuk Kedua Perusahaan ?


Sebenarnya sejarah persaingan dari kedua perusahaan tersebut (Kodak-Fuji)
terjadi sama berimbang dimana Kodak milik Amerika sedangkan Fuji milik jepang,
akan tetapi kedua perusahaan ini berhasil meraih pangsa pasar yang signifikan
walaupun terkadang terdapat film kecermelangan warna yang dimiliki Fuji tidak
realitas. Keduanya sangat sensitive terhadap masing-masing langkah persaingan pada
perusahaan, misalnya pertempuran spanduk yang diterbangkan dari pesawat yang pada
pertandingan baseball dan menjadi sponsor darinya, keduanya saling berperang baik di
kawasan sendiri maupun kawasan lawan mereka dalam medan persaingan produk yang
mereka operasikan dalam tahap demi tahap yang mereka lakukan dengan meluncurkan
produk-produk yang mereka canangkan dalam pangsa pasar tujuan masing-masing.
2.1.2 Seberapa Baik Kodak Bersaing dengan Fuji? Apakah Mereka berhasil atau
mereka hanya terobsesi? Apakah mereka harus lebih memikirkan pesaing yang
lain ?
Dalam hal ini pihak Kodak khususnya merasa puas bahkan terobsesi
setelah Fuji telah menaikkan pangsa pasar di kandang Kodak yaitu di Amerika
Serikat, akan tetapi sebagian kenaikan itu pada dasarnya bukan berasal dari Kodak
melainkan dari perusahaan yang ada disana yang mana lebih lemah seperti 3M
dan Agfa-Gaveart, yang sebenarnya dibidik oleh Fuji sehingga kondisi Kodak
merasa terancam. Dari masing-masing kubu baik dari Fuji maupun Kodak mereka
lah lawan yang sangat imbang dari pada pesaing lain yang lemah yang terjadi di
pasarnya

2.1.3 Fuji Bermaksud menghindari sikap mengancam Kodak dan berusaha tidak
memancing pembalasan. Kenapa fuji gagal ?
Jika Fuji bermaksud demikian, maka sasaran dalam bentuk jangka panjang
tidak akan berhasil, Fuji menyadari akan masalah yang di hadapinya di Amerika
Serikat. Kodak terlalu kuat untuk dikalahkan dengan cara perusahaan Jepang
mengalahkan perusahaan Amerika dalam televisi, stereo, radio dan mobil. Kendati
terlibat dalam berbagai pertempuran di udara dan arena akademik, fuji tidak
pernah mencari gara-gara yang mana pada mulanya Fuji takut pada pertempuran,
mereka merasa dapat hidup bahagia di bawah naungan Kodak. Fuji lebih
menekankan pada keinginan untuk menghindari sikap mengancam Kodak,
targetnya adalah perusahaan yang lebih lemah seperti 3M, Agfa-Gevaert berasal
dari Eropa, dan Konishiroko dari Jepang.
2.1.4 Menurut pikiran anda bagaimana Fuji akan bereaksi pada photo CD dari
Kodak. Kalau memang ada ? apa yang sebaiknya dilakukan oleh fuji untuk
meminimalkan pembalasan Kodak? Dan apa seharusnya yang dilakukan oleh
Kodak untuk mengantisipasi Fuji?

Ketika Kodak meluncurkan prospek Photo CD, Fuji juga mengeluarkan


produk serupa walaupun produk Fuji menggunakan kartu memory melainkan
bukan floppy disc. Dengan demikian Fuji bergerak dengan arah yang sama
dengan Kodak, yaitu menekankan pada elektronik, tanpa film dan mempunyai
potensi menjadi era fotografi yang akan datang dan pada saat itulah Fuji
memutuskan untuk menjadi pengikut apa yang dilakukan Kodak. Dengan
demikian Fuji hanya memusatkan merebut pangsa pasar dari pesaing yang lebih
lemah. Walaupun demikian, Kodak harus tetap mengantisipasi akan Fuji, Fuji
termasuk pesaing yang kuat dibandingkan dengan pesaing yang lain, produk Fuji
juga tidak kalah dibandingkan dengan produk luncuran Kodak, oleh karena itu
Manajemen Kodak seyogyanya lebih mengantisipasi perusahaan Fuji.

2.1.5 Apa yang di lakukan Fuji dan Kodak untuk persaingan mendatang?apakah
mereka berevolusi
Pada tahun 2000, sebelum era kamera digital, kedua perusahaan ini
memfokuskan bisnisnya pada film dan penjualan peralatan post-processing. Bisnis
ini mampu memberikan mayoritas pendapatan bagi Kodak dan Fujifilm, masing-
masing sebesar 72% dan 60%. Tapi ketika era kamera digital datang, nasib
keduanya pun berubah.
Walaupun keduanya sama-sama berevolusi mengikuti pasar dan
memproduksi kamera digital, tapi bisnis kamera digital Kodak justru membuat
perusahaan rugi dan akhirnya mereka sempat bangkrut pada tahun 2012.
Sementara Fujifilm justru melakukan diversifikasi bisnis dan merambah bisnis
lain, seperti kecantikan, farmasi, bahkan mereka memproduksi panel LCD.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Dalam dunia Bisnis untuk memulai itu bisa dilakukan dengan cara
menyiapkan segalanya, dan bisa memperbaiki kualitas ketika sudah memiliki
suatu produk tetapi untuk bisa bertahan dengan segala perbedaan jaman itu bisa
dikatakan sebuah PR dan apabila tidak mampu untuk mengikuti perkembangan
yang ada dan berevolusi bukan tidak mungkin akan bernasib sama seperti Kodak
dan apabila mampu untuk berevolusi dan mengikuti perkembangan yang ada
maka akan bernasib sama seperti Fujifilm yang masih ada hingga sekarang
DAFTAR PUSTAKA
Buku manajemen pemasaran global edisi ke enam : Warren J. Keengan jilid
dua

Anda mungkin juga menyukai