Ristifani
Mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, 2009
Abstrak
Bank merupakan salah satu faktor dalam mendukung perekonomian di Indonesia.
Untuk dapat untuk memperkuat industri perbankan nasional sesuai dengan Arsitektur
Perbankan Indonesia (API) maka salah satu upaya adalah dengan meningkatkan kualitas
pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG).
Penulisan Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui implementasi prinsip-prinsip
Good Corporate Governance (GCG) dan hubungannya terhadap kinerja pada PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., Jakarta. Prinsip-prinsip yang digunakan telah mengikuti
Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 yaitu Transparancy (Transparansi),
Accountability (Akuntabilitas), Responsibility (Pertanggungjawaban), Independency
(Kemandirian) dan Fairness (Kewajaran). Sedangkan untuk Kinerja, terdiri dari aspek
keuangan, aspek Proses Bisnis Internal serta Aspek Pembelajaran dan Pertumbuhan.
Dalam menilai implementasi Good Corporate Governance (GCG) dan pengaruhnya
terhadap kinerja, penulis menggunakan data primer, yaitu menggunakan kuesioner.
Hasil penelitian ini menggunakan instrumen kusioner, dimana masing-masing
variabel memperoleh nilai sebesar 84,65% dan 84%. Hal ini menunjukkan bahwa
pelaksanaan implementasi prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) dan
pelaksanaan kinerja pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk telah dilaksanakan
dengan baik.
Sedangkan hubungan Implementasi prinsip-prinsip Good Corporate
Governance (GCG) Terhadap Kinerja pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
merupakan hasil perhitungan korelasi rank spearman sebesar 0,914 atau 91,40% yang
artinya mempunyai hubungan searah yang sangat kuat. Dan hasil koefisien determinan
dengan nilai sebesar 83,53% mempunyai arti bahwa hubungan kedua variabel
mempunyai pengaruh sebesar 83,53%. Dimana implementasi prinsip Good Corporate
Governance (GCG) mempengaruhi kinerja sebesar 83,53% dan sisanya sebesar 16,47%
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar prinsip Good Corporate Governance.
I.
1.1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada tahun 1990-an mulai terjadi
perubahan besar besaran dalam bidang
sosial politik dan ekonomi baik di Eropa
maupun di Asia. Perubahan era globalisasi
terhadap ekonomi global yang terjadi di
berbagai Negara berdampak pula pada
Negara Indonesia. Untuk itu pemahaman
terhadap visi dan misi perusahaan juga
terhadap tata kelola yang baik dari
pemerintah, perusahaan pemerintah maupun
swasta
mutlak
dibutuhkan
demi
kelangsungan usaha.
Tentunya kegiatan terencana dan
terprogram ini dapat tercapai
dengan
keberadaan sistem tatakelola perusahaan
yang baik. Sistem tatakelola organisasi
perusahaan yang baik ini menuntut
dibangunnya dan dijalankannya konsep dasar
Good Corporate Governance (GCG) dalam
proses manajerial perusahaan.
Pemahaman
terhadap
prinsipprinsip corporate governance telah dijadikan
acuan oleh negara-negara di dunia termasuk
Indonesia.
Prinsip-prinsip
tersebut
diperlukan untuk mencapai kinerja yang
berkesinambungan
dengan
tetap
memperhatikan
pihak-pihak
yang
berkepentingan. Adapun prinsip-prinsip
Good
Corporate
Governance
yang
diterbitkan oleh organisasi internasional
OECD mencakup enam (6) hal. Pertama,
landasan hukum yang diperlukan untuk
menjamin penerapan Good Corporate
Governance secara efektif. Kedua, hak
pemegang saham dan fungsi pokok
kepemilikan perusahaan. Ketiga, perlakuan
adil terhadap para pemegang saham.
Keempat, peranan stakeholder dalam
corporate
governance.
Kelima,
pengungkapan informasi perusahaan secara
Pemerintah
melalui
Bapepam
telah
mengeluarkan beberapa peraturan yang
bertujuan untuk meningkatkan transparansi
dan konsistensi dalam pelaksanaan kebijakan
ekonomi, serta mendorong terciptanya
penerapan pengelolaan dunia usaha yang
baik (Good Corporate Governance). Sulit
dipungkiri, selama sepuluh tahun terakhir ini,
istilah Good Corporate Governance (GCG)
kian populer. Tak hanya populer, tetapi
istilah tersebut juga ditempatkan di posisi
terhormat. Hal itu, setidaknya terwujud
dalam dua keyakinan. Pertama, GCG
merupakan salah satu kunci sukses
perusahaan
untuk
tumbuh
dan
menguntungkan dalam jangka panjang,
sekaligus memenangkan global, terutama
bagi perusahaan yang telah mampu
berkembang sekaligus menjadi terbuka.
Kedua, krisis ekonomi dunia, di kawasan
Asia dan Amerika Latin yang diyakini
muncul karena kegagalan penerapan GCG.
Sejak Pedoman Good Corporate
Governance dikeluarkan pada tahun 1999
dan selama proses pembahasan pedoman
GCG sektor perbankan dan sektor
perasuransian, telah terjadi perubahanperubahan yang mendasar, baik di dalam
negeri maupun di luar negeri. Walaupun
peringkat penerapan Good Corporate
Governance (GCG) di dalam negeri masih
sangat rendah, namun semangat menerapkan
GCG di kalangan dunia usaha dirasakan ada
peningkatan. Perkembangan lain yang
penting dalam kaitan dengan perlunya
penyempurnaan Pedoman Good Corporate
Governance adalah adanya krisis ekonomi
dan moneter pada tahun 1997-1999 yang di
Indonesia berkembang menjadi krisis
multidimensi yang berkepanjangan. Krisis
tersebut antara lain terjadi karena banyak
1.2
Rumusan Masalah
1) Bagaimana
implementasi
prinsipprinsip Good Corporate Governance
(GCG) di PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk.?
2) Bagaimana kinerja PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk.?
3) Bagaimana hubungan implementasi
prinsip-prinsip
Good
Corporate
Governance (GCG) terhadap kinerja
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Tbk.?
Peraturan
Bank
Indonesia
Nomor
8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006
tentang Perubahan atas Peraturan Bank
Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 tentang
Pelaksanaan Good Corporate Governance
bagi Bank Umum. Dengan adanya
penerapaan Good Corporate Governanve ini
akan membawa pengaruh terhadap kinerja
keuangan yang berpengaruh terhadap kinerja
perusahaan yang lebih efektif dan efisien.
Berdasarkan asumsi, pertimbangan
dan alasan pada uraian latar belakang
masalah di atas telah mendorong penulis
untuk
mengetahui
dan
mempelajari
mengenai perusahaan yang bergerak pada
bidang lembaga keuangan bank yang
berkaitan dengan kinerja perusahaan dalam
hal Good Governance sebagai pokok
pembahasan penulisan skripsi ini dengan
mengambil
judul
ANALISIS
IMPLEMENTASI
PRINSIP-PRINSIP
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
(GCG)
DAN
HUBUNGANNYA
TERHADAP KINERJA PADA PT.
BANK
RAKYAT
INDONESIA
(PERSERO) TBK..
1.3
Batasan Masalah
Agar penelitian yang dilakukan
tidak terlalu luas dan lebih terarah, maka
dari rumusan permasalahan di atas penulis
telah mempersempit ruang lingkup
pembahasan berkaitan dengan perusahaan
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
pada implementasi prinsip-prinsip good
corporate governance (GCG) dan
hubungannya
terhadap
kinerja
perusahaan. Untuk kinerja perusahaan
yang digunakan oleh penulis berkaitan
dengan aspek keuangan pada tingkat ukur
1.4
Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah diatas,
tujuan penulisan skripsi ini adalah :
1) Untuk mengetahui implementasi
prinsip-prinsip
Good
Corporate
Governance (GCG) di PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
II.
LANDASAN TEORI
2.1
Kerangka Teori
2.1.1
Pengertian dan Konsep Dasar Good
Corporate Governance (GCG)
Dua teori utama yang terkait
dengan corporate governance adalah
stewardship theory dan agency theory
(Chinn, 2000; Shaw, 2003). Stewardship
theory dibangun di atas asumsi filosofis
mengenai sifat manusia, yaitu bahwa
manusia pada hakekatnya dapat dipercaya,
mampu
bertindak
dengan
penuh
tanggungjawab, memiliki integritas dan
kejujuran terhadap pihak lain. Dengan kata
lain, stewardship theory memandang
1.5
Manfaat Penelitian
1) Untuk menambah pengalaman dan
pengetahuan penulis terhadap suatu
permasalahan sesuai dengan ilmu yang
telah diperoleh selama perkuliahan.
2) Penulis
dapat
memecahkan
permasalahan
berkaitan
dengan
perusahaan perbankan atau lembaga
keuangan dalam hal menganalisis
implementasi prinsip-prinsip good
corporate governance (GCG) dan
pengaruhnya
terhadap
kinerja
perusahaan.
3) Sebagai bahan referensi perpustakaan
di Universitas Gunadarma dan pihakpihak yang membutuhkan referensi
dengan topik bahasan yang ada di
skripsi ini.
2.1.4
1). Negara
dan
perangkatnya
menciptakan peraturan perundang
undangan yang menunjang iklim
usaha yang sehat, efisien, dan
transparan. Melaksanakan peraturan
perundang
undangan
dan
penegakan hokum secara konsisten
(consistent law enforcement).
2). Dunia usaha sebagai pelaku pasar
menerapkan GCG sebagai pedoman
pasar pelaksanaan usaha.
3). Masyarakat
sebagai
pengguna
produk dan jasa duia usaha serta
pihak yang yang terkena dampak
dari
keberadaan
perusahaan,
menunjukan
kepedulian
dan
melakukan kontrol sosial secara
obyektif dan bertanggung jawab.
2.1.5
3.
4.
5.
Faktor Internal
1. Terdapatnya
budaya
perusahaan
(corporate culture) yang mendukung
penerapan GCG.
2. Berbagai peraturan dan kebijakan yang
dikeluarkan perusahaan mengacu pada
penerapan nilai-nilai GCG.
3. Manajemen
pengendalian
risiko
perusahaan juga didasarkan pada kaidahkaidah standar GCG.
4. Terdapatnya sistem audit (pemeriksaan)
yang efektif dalam perusahaan.
5. Adanya keterbukaan informasi bagi
publik.
2.1.6
2.1.7
2.1.10
kepercayaan
mereka
terhadap
pengelolaan perusahaan tempat
mereka berinvestasi.
4). Bagi para pemegang saham,
peningkatan kinerja merupakan
point penting yang utama yang akan
menaikan nilai saham mereka dan
juga nilai deviden yang akan
diterima.
5). Penerapan
good
corporate
governance yang konsisten juga
akan
meningkatkan
laporan
keuangan
perusahaan
untuk
mematuhi berbagai aturan dan
prinsip akuntansi yang berlaku dan
penyajian
informasi
yang
transparan.
2.1.11
mengumpulkan,
menyajikan
dan
menganalisis
data
sehingga
dapat
memberikan gambaran yang cukup jelas
mengenai objek yang diteliti, agar dapat
diambil suatu kesimpulan maupun
dijadikan saran dimasa yang akan datang
berdasarkan penelitian yang dilakukan.
3.2.3
menggunakan
beberapa data guna
memaksimalkan hasil penulisan. yaitu
merupakan data primer dan data sekunder.
Data primer, yaitu berasal dari PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berupa
wawancara, observasi dan kuesioner.
Sedangkan data sekunder berasal dari
literatur (kepustakaan) yang berkaitan
serta alamat web site yang berkaitan
dengan judul penulisan. Dua variabel yang
akan dianalisis, yaitu:
1).
Variabel Independen (Variabel
X)
Pada penelitian ini yang menjadi
variabel independent adalah
implementasi
prinsip
Good
Corporate Governance (GCG)
dalam perusahaan yang meliputi
transparansi,
akuntabilitas,
pertanggungjawaban,
kemandirian, dan kewajaran.
2).
3.2.4
Teknik
Pengembangan
Instrumen
Variabel
Instrument yang digunakan dalam
penelitian ini adalah daftar pertanyaan
yang sering disebut kuesioner, yang terdiri
dari dua bagian, yaitu :
1. Pertanyaan Umum. Yaitu pertanyaan
yang menyangkut identitas umum
responden, antara lain, nama, usia,
jabatan, pendidikan terakhir, lama
bekerja.
2. Pertanyaan Khusus. Yaitu terdiri dari
pertanyaan-pertanyaan
yang
berhubungan dengan implementasi
prinsip-prinsip
good
corporate
governance (GCG) dan kaitannya
dengan kinerja perusahaan melalui
pertanyaan tertutup juga dengan
alternatif jawaban.
3.3
(accountability),
pertanggungjawaban
(responsibility), independensi/kemandirian
(independency), dan kewajaran (fairness).
Sedangkan
untuk
variabel
dependen (Y) adalah kinerja perusahaan
dengan aspek keuangan, aspek bisnis
internal
serta
pertumbuhan
dan
pembelajaran
di
ukur
dengan
menggunakan kuesioner. Untuk aspek
keuangan
berkaitan
dengan
rasio
Rentabilitas (Profitabilitas) pada tingkat
ukur Return On Equity (ROE) dan Return
On Assets (ROA). Hal ini di karenakan
sektor perbankan merupakan sektor yang
sangat
strategis
sebagai
lembaga
penghimpun dana masyarakat dan juga
sekaligus sebagai gerbang investasi. Oleh
karena sebagai gerbang investasi, penulis
membandingkan tingkat rasio pada
investasi dengan menggunakan rasio
Return On Equity (ROE) dan Return On
Assets (ROA). Rasio rentabilitas dapat
digunakan sebagai alat ukur tingkat
efisiensi usaha dan profitabilitas yang
dicapai oleh bank yang bersangkutan.
Untuk aspek bisnis internal
meliputi kegiatan inovasi, operasi dan
layanan purna jual. Hal ini karena sebagai
sektor perbankan tidak hanya melayani
masyarakat
dengan
pengembangan
produk/jasa tetapi juga memberikan modal
usaha
kepada
masyarakat
dengan
melakukan kerjasama dengan instansi
pemerintah atau swasta dalam rangka
menciptakan kebutuhan para nasabah dan
karyawan perusahaan. Sedangkan aspek
pertumbuhan dan pembelajaran meliputi
kepuasan kerja, kapabilitas sistem
informasi dan motivasi serta keselarasan
dan pemberdayaan.
Adapun dalam pengukuran kedua
variabel
menggunakan
kuesioner.
Sedangkan untuk mengukur pengaruh
rxy =
Pengujian Validitas
Validitas setiap item yaitu
mengkorelasikan skor tiap butir dengan
skor total yang merupakan jumlah setiap
skor butir. Syarat minimal untuk dianggap
memenuhi syarat adalah r = 0,3. Dapat
disimpulkkan bahwa apabila korelasi
antara butir dengan skor total kurang dari
0,3 maka butir dalam instrument tersebut
dinyatakan
tidak
valid.
Korelasi
menggunakan rumus korelasi product
moment :
N(xy) (x)(y)
[ N (x) (x)][ N y - (y)]
Dimana :
rxy
= Koefisien Korelasi
X
= Skor Setiap Item Pertanyaan (Skor
Buitir)
Y
= Skor Total Seluruh Item Pertanyaan
XY
= Skor Pernyataan Dikali Skor Total
N
= Jumlah Responden
(Data diolah dengan menggunakan SPSS versi 12.)
3.3.2
Pengujian Reliabilitas
Menurut Singarimbun (1999,144)
pengujian realibitas dilakukan dengan
menngunakan teknik belah dua ganjilgenap, dimana penelitian dilakukan
dengan menggelompokan
skor butir
bermotor ganjil sebagai belahan pertama
dan kelompok skor butir genap sebagai
Dimana :
ri = Reabilitas Internal Instrumen
r = Korelasi Product Moment Antara Belahan
Pertama Dan Kedua
3.3.3
2.r
1+ r
n(n - 1)
rs =
X.Y
Dimana :
X =
6di
rs = 1 -
Y =
N - N
12
N - N
12
-Tx
-Ty
Ho
: rs < 0
Berari tidak terdapat hubungan antara
implementasi prinsip good corporate
governance terhadap terhadap kinerja pada
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
rs x 100%
3.5
Pengujian Hipotesis
Suatu kofesien korelasi haruslah
mempunyai
nilai
yang
berarti
(signifikansi). Untuk menguji keberartian
kofesien korelasi maka langkah-langkah
yang ditempuh adalah:
IV
HASIL PENELITIAN
Pengumpulan data yang dilakukan
penulis adalah dengan menyebarkan
kuesioner kepada responden yang berjumlah
12 lembar. Dengan rincian yaitu, 1(satu)
lembar surat permohonan kuesioner, 1 (satu)
lembar daftar pertanyaan dan 10 (sepuluh)
lembar pertanyaan kusioner untuk variabel X
dan variabel Y. Kuesioner yang dibagikan
kepada 12 responden telah terkumpul
sejumlah 12 yang menunjukkan bahwa
tingkat pengembalian kuesioner adalah
100%. Penyebaran kuesioner yang dilakukan
oleh penulis berlangsung selama bulan
Agustus 2009. Dan proses pengumpulan data
Tabel 4.1
Weighted Mean Score Variabel X
Implementasi Prinsip-Prinsip GCG
No.Pertanyaan
SB
Fx
Fx
CB
Fx
Br
Fx
SBr
Fx
X
ratarata
Ideal
I. Transparansi
1
35
20
4,58
91,67%
35
20
4,58
91,67%
35
20
4,58
91,67%
14
70
10
40
4,58
91,67%
83,33%
25
24
4,16
35
20
4,58
91,67%
3,75
75%
20
24
35
16
4,50
90%
4,50
90%
86,67%
88,40%
86,67%
30
24
25
24
11
55
12
48
4,33
4,42
25
24
4,33
11
20
28
4,25
85%
12
15
24
4,00
80%
35
13
52
11
4.08
81,67%
10
12
18
3,50
70%
14
30
16
4,33
86,67%
40
28
24
3,92
78,40%
4,33
86,67%
4,50
90%
30
16
35
16
IV. Kewajaran
17
20
28
4,25
85%
Menetapkan kebijakan untuk melindungi dari kesalahan yang berasal dari dalam,
18
15
32
4,17
83,40%
19
15
16
15
3,83
76,77%
Menetapkan kebijakan untuk melindungi dari kesalahan yang berasal dari dalam,
20
20
28
4,25
85%
21
20
20
4,08
81,60%
22
15
28
4,08
81,60%
17
85
31
124
12
36
4,08
81,60%
25
16
4,17
83,40%
24
25
20
4,25
85%
10
50
36
15
4,20
84%
V. Kemandirian
15
24
4,00
80%
18
3,75
75%
15
12
Tidak melibatkan pengaruh pihak luar yang tidak sesuai dengan prinsip
korporasi yang sehat.
2
27
10
32
4,00
80%
3,42
68,40%
85%
28
10
12
15
15
36
4.25
Keterangan :
SB = Sangat Baik
B = Baik
CB = Cukup Baik
Br = Buruk
SBr = Sangat Buruk
Tabel 4.21
Weighted Mean Score Variabel Y
Penerapan Kinerja
No.Pertanyaan
SB
Fx
Fx
CB
Fx
Br
Fx
Sbr
Fx
X
ratarata
Ideal
Adanya laporan keuangan yang tepat waktu dan sudah diaudit oleh pihak
independen
I. Aspek Keuangan
1
30
24
4,50
90%
25
28
4,42
88,33%
30
24
4,50
90%
17
85
19
76
4,47
89,44%
25
28
4,50
90%
15
24
4,00
80%
15
24
4,00
80%
11
55
19
76
18
4,14
82,80%
15
28
4,08
81,67%
15
28
4,08
81,67%
15
28
4,08
81,67%
10
30
24
4,50
90%
11
30
24
4,50
90%
21
105
32
132
18
4,25
85%
12
15
28
4,08
81,67%
13
15
32
4,17
83,40%
14
20
28
4,25
85%
15
30
24
4,50
90%
16
25
28
4,50
90%
17
25
24
4,33
86,67%
18
10
28
3,92
78,40%
28
140
48
192
24
4,24
84,80%
19
25
28
4,50
90%
20
25
28
4,50
90%
21
15
36
4,25
85%
22
15
36
4,25
85%
16
80
32
128
4,33
86,67%
20
28
4,25
85%
24
24
15
3,42
68,40%
20
13
52
18
80%
25
15
28
4,00
80%
26
15
28
4,00
80%
27
35
20
4,58
91,60%
28
15
32
3,92
78,40%
29
20
28
4,25
85%
30
20
28
4,25
85%
31
10
32
4,00
80%
26
130
49
196
18
4,19
83,80%
15
32
4,17
83,40%
33
15
32
4,17
83,40%
34
10
32
4,00
80%
40
24
96
12
4,63
92,60%
Hubungan yang komunikatif antara atasan dan bawahan maupun rekan kerja.
35
36
3,67
73,40%
36
24
15
3,67
73,40%
37
10
36
4,08
81,6%
20
24
96
27
3,92
78,40%
135
675
261
1044
43
129
4,20
84%
Jumlah
Keterangan :
SB
= Sangat Baik
B
= Baik
CB
= Cukup Baik
Br
= Buruk
SBr
= Sangat Buruk
Tabel 4.3
Analisis Implementasi Prinsip-Prinsip GCG dan Hubungannya Terhadap Kinerja pada PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Keterangan
Penjelasan/Penjabaran
Sudah Terlaksana Dengan Baik Sesuai Dengan
Implementasi Prinsip GCG pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menunjukan sebesar
84.65% dan menunjukkan pelaksanaanya adalah Sangat baik, dengan rincian :
Implementasi Transparancy pada PT.
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Implementasi Accountability pada PT.
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Implementasi Responsibility pada PT.
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Implementasi Independency pada PT.
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Implementasi Fairness pada PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Penerapan Kinerja pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menunjukan sebesar 84% dan
menunjukkan pelaksanaanya adalah baik, dengan rincian :
Penilaian Kinerja Berdasarkan Aspek
Keuangan
Uji Normalitas
Uji Validitas
Variabel X
Realibilitas
untuk
Validitas
Realibilitas
Uji Validitas
Variabel Y
dan
dan
Realibilitas
Validitas
Realibilitas
untuk
83.53
Var X Dan Var Y Mempunyai Hubungan Yang
Saling Mempengaruhi.
Implementai
Prinsip
GCG
dan
Hubungannya terhadap Kinerja PT.Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
V
5.1
PENUTUP
Kesimpulan
Dari
hasil
penelitian
dan
pembahasan yang telah penulis uraikan
uraian pada bab sebelumnya mengenai
Analisis Implementasi Prinsip Good
Corporate Governance (Variabel X) Dan
Hubungannya Terhadap Kinerja (Variabel
Y) Pada PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk maka penulis mempunyai
kesimpulan sebagai berikut :
1) Implementasi prinsip Good Corporate
Governance (GCG) pada PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
mempunyai nilai sebesar 84,65%. Hal
ini sesuai dengan perhitungan hasil
kuesioner yang menunjukan bahwa
prinsip-prinsip GCG pada perusahaan
ini telah dilaksanakan dengan baik.
2) Kinerja pada PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk mempunyai nilai sebesar
84%. Hal ini sesuai dengan perhitungan
hasil kuesioner menunjukan bahwa
pelaksanaan kinerja pada perusahaan ini
telah dilaksanakan dengan baik.
3) Hubungan Implementasi prinsip-prinsip
Good Corporate Governance (GCG)
Terhadap Kinerja pada PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk. diketahui dari
hasil
perhitungan
korelasi
rank
spearman sebesar 0,914 atau 91,40%
yang artinya mempunyai hubungan
searah yang sangat kuat. Dan dari hasil
koefisien determinan dengan nilai
sebesar 83,53% mempunyai arti bahwa
Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan diatas
maka penulis memberikan saran sebagai
bahan masukan dan pertimbangan yang
mungkin dapat berguna bagi PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yaitu :
1) Pelaksanaan GCG merupakan salah satu
faktor
yang
penting
dalam
meningkatkan
kinerja
perusahaan,
karenanya juga sebagai landasan
pelaksanaan bagi Bank Umum sesuai
dengan peraturan Bank Indonesia yang
sudah ditetapkan. Sebaiknya di masa
yang akan datang perusahaan dapat
lebih
meningkatkan
mutu
dari
pelaksanaan GCG tersebut agar tingkat
kepercayaan
bagi
investor
atau
masyarakat dapat lebih meningkat dan
pengembagan perusahaan lebih maju
lagi. Diharapkan perusahaan secara
konsisten dan berkesinambungan untuk
mengimplementasikan prinsip GCG
karena dalam jangka panjang akan dapat
DAFTAR PUSTAKA
Aburizal Bakrie. Good Corporate Governanc :
Sudut Pandang Pengusaha dalam Good
Corporate
Governance:
Konsep
dan
Implementasi Perusahaan Publik dan Korporasi
Indonesia. 2002.
Adhisyahfitri Evalina Ichsan, dkk. Pengaruh
Penerapan
Good
Corporate
Governance
Terhadap
Kualitas
Laporan Keuangan Dan Nilai
Perusahaan.
Laporan
Penelitian.
Daerah Nanggroe Aceh Darrusalam :
Universitas Syiah Kuala, Fakultas
Ekonomi. November 2007.
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol 8 No 1
Maret 2006.
Indonesia
Perubahan
Indonesia
Tentang
Corporate
Umum. 5
Ekonomi
Universitas
Bandung. 2008.
Widyatama.
Aditiawan.
Membangun
Tatakelola
Muh.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo.
Metodelogi Penelitian Bisnis. Edisi
Pertama. BPFE: Yogyakarta. 1999.
Governance
Bagi
Bank