ABSTRAK
TUJUAN Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh penerapan Good
Corporate Governance yang diukur dengan nilai komposit peraturan perbankan
No.8/4/PBI/2006 Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan di BEI periode
tahun 2016-2018.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan
masalah yang akan diteliti adalah apakah dalam penerapan Good Corporate
Governance yang akan diukur dengan nilai komposit PBI No. 8/4/PBI/2006 terhadap
kinerja keuangan yang akan diukur menggunakan ROE pada perusahaan perbankan
nasional di Bursa Efek Indonesia ?
2. Manfaat
a. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sarana pemikiran dalam pengembangan
ilmu pengetahuan dibidang akuntansi, khususnya dalam konsep GCG pengaruh
dan penerapanya terhadap kinerja keuangan dalam suatu perusahaan perbankan.
Pemahaman tentang hal – hal yang dapat dijadikan sebagai landasan pemikiran
dalam mengembangkan konsep teoriti untuk mengatasi kesenjangan teoritis dan
empiris dalam penerapan, control, penilaian dan evaluasi pelaksanaan GCG pada
perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
b. Manfaat Praktis
Bagi Mahasiswa
Memberikan manfaat bagi para mahasiswa dalam memahami pengaruh penerapan
GCG dalam suatu perusahaan yang diukur dengan komposit PBI terhadap kinerja
keuangan suatu perusahaan
Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi semua
perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mengenai
pentingnya penerapan tata kelola yang baik dan efisien, guna untuk
melaksanakan tanggung jawab dan kewajiban social dalam suatu perusahaan.
BAB II
Telaah Literatur
I. Teori Keagenan
Jensen dan Mecling (1976) , mengemukakan bahwa hubungan agensi
sebagai kontrak diantara satu atau lebih prinsipal (pemilik perusahaan) dengan
manajer (agen) untuk menjalankan kewenangan perusahaan atas nama
prinsipal. Agen mungkin saja bertindak tidak sesuai kepentingan pemilik
perusahaan. Prinsipal dapat mengurangi perbedaan kepentingan antara agen
dan prinsipal dengan cara membuat sistem insentif yang dapat mengakomodir
kepentingan agen. Untuk membatasi tindakan agen, prinsipal harus
mengeluarkan biaya pengawasan dan mendesain sistem pengawasan yang
efektif.
Teori – teori yang melandasi pengertian mengenai perusahaan sebagai
tempat penerapan Corporate Governance (tata kelola perusahaan).
perusahaan/korporasi dapat dipandang dari dua teori, yaitu
a) Teori pemegang saham (shareholding theory), dan
b) Teori stakeholder (stakeholding Theory)
Shareholding Theory menyatakan bahwa perusahaan didirikan dan
dijalankan untuk tujuan memaksimumkan kesejahteraan pemilik/pemegang
saham sebagai akibat dari investasi yang dilakukannya. Sementara itu
Stakeholding Theory, menyatakan bahwa perusahaan adalah organ yang
berhubungan dengan pihak lain yang berkepentingan, baik yang ada di dalam
maupun di luar perusahaan.
Corporate Governance berkaitan dengan bagaimana para stakeholder
(principal) mendapatkan jaminan dan keyakinan bahwa manajer perusahaan
(agent) akan memberikan keuntungan bagi mereka dan tidak
menyalahgunakan wewenang atau menginvestasikan modal ke dalam proyek
yang tidak menguntungkan. Dalam artian sempit, teori keagenan sebagai dasar
penerapan corporate Governance diharapkan dapat berfungsi untuk atau
menurunkan biaya keagenan dan sebagai rujukan bagaimana para investor
mengontrol para manajer.