PENDAHULUAN
mencapai tujuan utama perusahaan. Salah satu kinerja keuangan perusahaan dapat
maupun hutang. Salah satu untuk mengukur kinerja suatu perusahaan yang nota
negara. Implementasi Good Corporate Governance pada saat ini bukan lagi
sekedar kewajiban, namun telah menjadi kebutuhan bagi setiap perusahaan dan
organisasi. Oleh karena itu setiap perusahaan diharapkan dapat menjalankan Good
1
2
investasi dengan wajar, tepat dan seefisien mungkin, serta memastikan bahwa
menganut Pedoman Umum Tata Kelola Perusahaan Yang Baik yang ditetapkan
dengan adanya tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance)
manajer perusahaan (agent) akan memberikan keuntungan bagi mereka dan tidak
dapat memberikan keyakinan kepada para investor bahwa mereka akan menerima
tingkat pengembalian atas dana yang telah mereka investasikan (Bukhori, 2012).
penyebab dari krisisnya keuangan pada perusahaan. Oleh sebab itu, perusahaan
perlindungan efektif kepada para pemegang saham dan pihak kreditur, sehingga
mereka yakin terhadap perolehan keuntungan dari investasinya dengan wajar dan
Indonesia relatif semakin membaik. Hal ini dapat dilihat dari peringkat ASEAN
peningkatan menjadi 70,8 dari tahun 2017 yang hanya sebesar 70,59 (Safitri,
2020). Oleh karena itu, memberikan dampak positif bagi perusahaan, dimana
Fokus pemilihan sampel pada penelitian ini adalah Perusahaan Food and
nilai ekspor (Waseso, 2020). Hal tersebut dikarenakan produk barang konsumsi
selalu dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Oleh sebab itu, sektor makanan dan
diberikan emiten kepada pemegang sahamnya. Berikut adalah data nilai ROA
yang dimiliki perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di BEI pada tahun
2015-2019.
Tabel 1.1
Data ROA Perusahaan Food and Beverage
NAMA ROA (%)
Rata-rata
PERUSAHAAN 2015 2016 2017 2018 2019
DLTA 18,50 21,25 20,87 22,19 22,29 21,02
ICBP 11,01 12,56 11,21 13,56 13,85 12,44
MLBI 23,65 43,17 52,67 42,39 41,63 40,70
MYOR 11,02 10,75 10,93 10,01 10,71 10,68
ROTI 10,00 9,58 2,97 5,38 2,72 6,13
SKBM 5,25 2,25 1,59 0,90 0,05 2,01
STTP 9,67 7,45 9,22 9,69 16,75 10,56
ULTJ 14,78 16,74 13,72 12,63 15,67 14,71
SKLT 5,32 3,63 3,61 4,28 5,68 4,50
Rata-rata per tahun 12,13 14,15 14,09 13,45 14,37 13,64
Sumber: Data Laporan Keuangan BEI yang Telah Diolah
berdasarkan ROA adalah 13,64% yang kemudian dijadikan sebagai nilai dasar
50% perusahaan yang memiliki nilai ROA dibawah dari nilai pembanding yaitu
5
Standar rata-rata industri untuk nilai ROA 30%, ROE 40% dan NPM 20%
(Kasmir, 2015). Berdasarkan Tabel 1.1 diatas bahwa seluruh perusahaan industri
periode 2015-2019 tidak baik. Oleh karena itu peneliti ingin melihat masalah
keuangan yaitu jumlah rapat dewan komisaris dan kepemilikan saham oleh
PBI No. 11/33/PBI/2009 pasal 14, rapat dewan komisaris wajib diselenggarakan
minimal paling kurang satu kali dalam dua bulan dan dihadiri paling kurang dua
pertiga dari jumlah dewan direksi. Semakin sering dilakukannya rapat diharapkan
decision) dan pembuatan keputusan yang berkaitan dengan bagaimana dana yang
besar presentase saham yang dimiliki oleh pemegang saham institusional akan
kinerja yang baik dihadapan para pemegang saham. Demikian kepemilikan saham
telah dilakukan oleh Nilayanti,Mila dan Suaryana, I Gst. Ngr. Agung (2019) yang
oleh Fadillah, Adil Ridlo (2017) yang menemukan bahwa struktur kepemilikan
diklasifikasikan besar kecil perusahaan menurut berbagai cara, antara lain: total
aktiva, log size, nilai pasar saham dan lain-lain. Ukuran perusahaan yang
dicerminkan dengan total aset yang dimiliki. Semakin besar aset yang dimiliki
mengelola asset yang dimiliki oleh perusahaan. Penelitian yang dilakukan Eka
perusahaan.
sering dipakai sebagai tolak ukur dalam menilai perkembangan suatu perusahaan.
ekonomi secara keseluruhan atau sistem ekonomi untuk industri yang sama.
dilihat dari berbagai segi sales (penjualan), earning after tax (EAT), laba per
lembar saham, dividen perlembar saham, dan harga pasar perlembar saham.
presentase perubahan total aktiva merupakan indikator yang lebih baik dalam
Purnama, Sari Pt Indah dan Nyoman Abundanti. (2014) yang menyatakan bahwa
Bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Rifai, Moh. Arifati,Rina
dan Magdalena,Maria (2015) yang menemukan bahwa tidak ada pengaruh yang
perusahaan, namun hasilnya masih inkosistensi. Hasil yang beragam tersebut juga
Secara teoritis tidak ada komposisi atau tingkatan jelas yang mengatakan bahwa
pada tingkatan atau nilai tertentu rapat dewan komisaris, kepemilikan saham
keuangan perusahaan. Hal itulah yang mendasari peneliti untuk menguji kembali
optimal.
9
penulis paparkan, maka penulis tertarik memilih judul “ Analisis Pengaruh Good
Sebagai upaya untuk mengetahui pengaruh GCG terhadap kinerja keuangan pada
Kepemilikan institusional.
Berdasarkan Uraian di atas, masalah pokok yang perlu diteliti dan dikaji
keuangan pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di BEI tahun
2015-2019?
pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di BEI tahun 2015-2019?
pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di BEI tahun 2015-2019?
1. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan referensi tambahan kepada penelitian
kinerja keuangan.
keuangan.