PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Oleh :
DINDA APRILIA
1910115310498
JURUSAN MANAJEMEN
TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN
Pada era globalisasi dan pasar bebas saat ini menjadikan persaingan
masa sekarang telah mampu menciptakan persaingan yang ketat dalam dunia
kondisi fundamental dalam negeri yang kuat. Fakta tersebut menjelaskan bahwa
tujuannya tercapai. Salah satu tujuan perusahaan adalah agar dapat memenuhi
Tabel 1.1
Perkembangan Perusahaan Manufaktur Di Indonesia
2017 158
2018 168
2019 181
2020 193
2021 205
Sumber : https:///.idx.co.id
manufaktur adalah sebanyak 158 dan meningkat tahun 2018 sebanyak 158,
Tahun 2019 sebanyak 181 dan meningkat tahun 2020 sebanyak 193 dan 2020,
dan naik pada tahun 2021 dengan jumlah 205. Kenaikan yang terjadi di tahun
dalam penanaman modal sejak dini kepada mahasiswa dan masyarakat umum
di seluruh Indonesia. Serta hal itu tidak lepas dari upaya regulator pasar modal
digunakan untuk sebagian atau seluruh tindakan atau aktivitas dan suatu
organisasi pada suatu periode, seiring dengan referensi pada sejumlah standar
seperti biaya-biaya masa lalu atau yang diproyeksikan, suatu dasar efisiensi,
Tabel 1.2
Perkembangan Nilai Rasio Return On Asset (ROA)
Sampel Perusahaan Manufaktur
periode 2017-2021
KODE TAHUN
NO
PERUSAHAAN 2017 2018 2019 2020 2021
1 INTP 6,4 4,1 6,6 6,6 6,8
2 SMBR 2,8 1,3 0,5 0,19 0,89
3 SMGR 3,3 6 2,9 3,4 2,7
4 WTON 4,8 5,4 4,9 1,4 0,9
5 ARNA 7,6 9,5 12 16,5 21,2
Sumber idx.co.id (data diolah)
Dari hasil Tabel 1.2 tampak bahwa nilai rasio ROA mengalami naik
turun selama periode 2017-2021. Hal ini menjadi fenomena yang perlu diteliti
sehat. Jika dalam kondisi keuangan yang tidak sehat atau dalam kesulitan
serangkaian perbaikan, agar tetap tumbuh dan dapat bersaing dengan tujuan
pada proyek lain yang dapat menguntungkan perusahaan. Salah satu keputusan
merupakan perimbangan jumlah utang jangka pendek yang bersifat tetap, utang
jangka panjang, saham preferen dan saham biasa. Dalam teori struktur modal
operasinya mulai dari laba ditahan hingga ekuitas dan keuangan hutang.
Struktur modal telah dianggap sebagai salah satu yang paling banyak faktor
hutang dan ekuitas. Itu bisa mengeluarkan lebih banyak hutang dan lebih
sedikit ekuitas atau lebih sedikit hutang dan lebih banyak ekuitas. Dalam
perusahaan perlu menerapkan strategi yang tepat. Salah satu bentuk strategi
Strategi diversifikasi dapat dilakukan dengan tiga cara, diversifikasi terkait atau
diversifikasi hibrida[12].
Risiko merupakan suatu keadaan yang tidak pasti dari adanya proyeksi
risiko bisnis yang tinggi, ini berarti proporsi penggunaan hutang lebih besar
pada perusahaan tersebut. Penggunaan hutang yang lebih besar tidak akan
membuat laba perusahaan menjadi menurun, karena dalam hal ini perusahaan
semakin tinggi risiko, maka semakin tinggi pula tingkat keuntungan yang
diharapkan[11].
beberapa kategori yaitu, risiko yang berasal langsung dari perubahan pasar,
suku bunga, nilai tukar mata uang asing, harga komoditas, dan nilai investasi.
resiko yang terjadi tersebut dalam tepat waktu. Risiko bisnis sering juga
perusahaan.
keuangan yang menunjukkan bahwa semakin tinggi risiko bisnis maka semakin
ukuran perusahaan, gross profit margin dan risiko bisnis secara signifikan
struktur modal pada industri otomotif di Bursa Efek Indonesia periode 2010-
2013.
(2017-2021)”.
keuangan perusahaan.
yang ada.
tujuannya tercapai.
berubah.
kinerja perusahaan.
identifikasi masalah yang ada maka peneliti membatasi penelitian ini dengan
(X1), Resiko Bisnis (X2), sebagai variabel dependen atau variabel terikatnya
1.4.1 Tujuan
kinerja keuangan.
keuangan.
struktur modal .
modal.
keuangan.
1. Bagi Perusahaan
keuangan perusahaan.
2. Bagi Masyarakat
3. Bagi Penulis
secara nyata.
3) Dapat memperluas pengetahuan penulis khususnya untuk mendalami ilmu
manajemen keuangan.
5. Bagi akademis
BAB II
Teori ini dikemukakan oleh Jensen dan Meckling pada tahun 1976.
Sampai sekarang teori tersebut masih digunakan. Menurut [19], agency theory
ialah hubungan kedua belah pihak antara prinsipal dan pihak ketiga
dana [30].
dalam model ekonomi. Prinsip utama dari teori ini adalah mendiskripsikan
adanya hubungan kerja (kontrak) antara pihak yang memberi wewenang yaitu
teori agensi, prinsipal atau pemilik dan agen atau manajer mempunyai
yang dominan menggaris bawahi riset dan preskripsi yang telah ada, peneliti
menduga ada keterbatasan teori secara psikologis dan sosiologis dari teori
agency. Dalam teori keagenan (agency theory) hubungan antara manager dan
(agency cost). Ada tiga jenis agency cost yaitu: 1) Monitoring Cost; 2)
penghematan pajak melalui sumber dana yang berasal dari utang dan biaya
kerugian yang lebih tinggi akibat penggunaan utang. Teori ini menyatakan
karena bunga atas utang yang dibayarkan akan menjadi pengurang pajak.
dalam kerangka trade off antara penghematan pajak dan biaya kesulitan
struktur modal perusahaan merupakan hasil trade off dari keuntungan pajak
ekuitas). Sesuai dengan prinsip usaha minimal, atau paling tidak resistensi,
utang apabila modal internal perusahaan tidak cukup untuk mendanai kegiatan
informasi yang lebih banyak daripada pihak lain. Misalnya pihak manajemen
menggunakan leverage yang lebih besar dari pada perusahaan yang struktur
perusahaan.
Teori equity market timing ini menunjukkan bahwa baik kinerja saham
berdasarka pada kondisi di pasar utang dan ekuitas saat ini, keputusan
perusahaan menerbitkan utang atau ekuitas tergantung pada pasar mana yang
terlihat akan menguntungkan pada saat ini [35]. Ada dua versi dari equity
market timing yaitu : (1) versi dinamis mengenai informasi asimetris yang
mengasumsikan rasional manajer dan investor, (2) dari equity market timing
melibatkan para investor atau manajer yang tidak rasional dan persepsi dari
mispricing.
digunakan untuk sebagian atau seluruh tindakan atau aktivitas dan suatu
organisasi pada suatu periode, seiring dengan referensi pada sejumlah standar
seperti biaya-biaya masa lalu atau yang diproyeksikan, suatu dasar efisiensi,
profitabilitas perbankan[4].
yang terdiri dari ROA dan ROE. ROA merupakan rasio yang digunakan untuk
dengan memanfaatkan keseluruhan total aset yang dimiliki dan ROE digunakan
sebagai berikut :
keuangan perusahaan. Kinerja merupakan hal penting yang harus dicapai oleh
a. Struktur Modal
hati untuk investasi di perusahaan yang memiliki leverage yang tinggi karena
b. Ukuran Perusahaan
akses yang lebih besar untuk mendapat sumber pendanaan dari berbagai
sumber, sehingga untuk memperoleh pinjaman dari kreditur juga akan lebih
c. Pertumbuhan
jumlah utang dengan modal sendiri . Semakin besar jumlah utang, maka
semakin besar rasio antara aktiva dan modal, sehingga makin besar angka
jangka pendek bersifat permanen, hutang jangka panjang, saham preferen dan
bersumber dari pemilik dan kewajiban hutang jangka panjang yang telah
market share yang ada atau mengembangkan berbagai produk yang beraneka
ragam. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membuka lini usaha baru,
skala ekonomi dan dengan cara lainnya [11]. Strategi diversifikasi sebagai
total nilai perusahaan ini akan meningkat. Alasan lain untuk diversifikasi ini
adalah untuk mendapatkan kekuatan pasar yang lebih besar dari pada
pesaingnya[17].
b. Mendapatkan kekuatan pasar yang lebih besar dari pesaing yang dilakukan
upaya untuk mencari dan mengembangkan pasar baru atau produk ataupun
cukup besar maka dari itu perusahaan harus menentukan sumber pendanaan
meratakan tingkat risiko. Pemerataan tingkat risiko dapat terjadi karena risiko tidak
secara total berpengaruh pada perusahaan, sebab akan diimbangi dari perolehan
return yang diterima apabila melakukan bidang usaha tidak hanya pada satu jenis
keterampilan dan keluwesan pada segmen bisnis serta membuatnyta dari titik
awal baik dari strategi operasi, dan pendanaan yang memadai supaya secara
masing segmen perusahaan [12]. Cara mencari nilai HHI menggunakan rumus
sebagai berikut :
∑ (∑ )
Risiko adalah ketidak pastian tentang peristiwa masa depan atas hasil
informasi tentang apa yang akan terjadi. Aktivitas kegiatan bisnis sangat erat
sumber pendanaan.
masa depan atas hasil yang diinginkan atau tidak diinginkan. Risiko
berhubungan dengan ketidak pastian ini terjadi karena kurang atau tidak
tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi [11]. Keterkaitan
risiko dengan kemungkinan buruk yang tidak diinginkan, atau tidak terduga
karena adanya kondisi yang tidak pasti seperti informasi yang terbatas,
waktu yang diawali dari perencanaan hingga berakhir kegiatan, dan lain
biaya masuk[4]. Selain itu, risiko bisnis yang besar menyebabkan kreditur
Dari rumusan masalah dan landasan teori di atas, maka dapat dibuat
H1
Strategi
H3
Diversifikasi
X1 H6
Resiko Bisnis H7
X2 H4
H2
Gambar 2.1
Kerangka Pikir
2.4 HIPOTESIS
dilihat pada laporan keuangannya yaitu perusahaan yang memiliki lebih dari
dengan tingkat keuntungan yang bersifat positif Hal ini berarti semakin tinggi
risiko, akan semakin tinggi pula tingkat keuntungan yang diharapkan oleh
terhadap kinerja keuangan. Hal ini berarti ketika risiko bisnis tinggi maka
dilihat pada laporan keuangannya yaitu perusahaan yang memiliki lebih dari
perusahaan.
akan menurun. Hal ini berarti bahwa tingkat utang dalam pendanaan
perusahaan cukup besar, sehingga semakin besar utang perusahaan maka akan
tidak dilihat dari seberapa besar utang yang digunakan perusahaan, melainkan
diversifikasi yang tinggi tetapi jika tidak didukung dengan kompetensi yang
utang atau modal yang besar untuk memperluas strategi diversifikasi. Hasil
bisnis dengan kinerja keuangan. Hal ini berarti perusahaan yang mempunyai
risiko tinggi cenderung kurang dapat menggunakan utang yang besar. Sebagai
Semakin besar risiko bisnis, penggunaan utang yang besar akan mempersulit
semakin tinggi nilai risiko bisnis maka akan semakin berkurang jumlah utang
METODOLOGI PENELITIAN
variasi antara satu dengan lainnya yang ditetapkan oleh peneliti dengan tujuan
dengan “X” yaitu strategi diversifikasi (X1), resiko bisnis (X2) Sedangkan
yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
1. Kinerja keuangan
hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Varaibel
1. Struktur modal
preferen dan saham biasa. Perencanaan dan strategi dalam struktur modal
yang bersumber dari pemilik dan kewajiban hutang jangka panjang yang telah
∑ (∑ )
resiko yang terjadi tersebut dalam tepat waktu. Risiko bisnis sering juga
3.3.1 Populasi
objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karaktristik tertentu yang
3.3.2 Sampel
dimiliki oleh populasi. Metode pemilihan sampel dalam penelitian ini yaitu
2017-2021.
Tabel 3.2
Kriteria Pengambilan Sampel
Keterangan Jumlah
Jumlah Sampel 58
Sumber: www.idx.co.id
Tabel 3.3
dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal pada grafik.
Dasar pengambilan keputusan jika data menyebar disekitar garis diagonal dan
sedangkan jika data, menyebar jauh dari garis diagonal maka model regresi
menguji normalitas residual dalam penelitian ini adalah uji statistik jarque-
bera test. Uji ini memiliki ketentuan yaitu apabila nilai probabilitas JB
(jarque-bera) lebih besar dari tingkat signifikansi α = 0,05, maka data residual
dari tingkat signifkansi α = 0,05 maka data residual tidak terdistribusi secara
normal. Model regresi yang baik adalah model regresi yang data residualnya
terdistribusi secara normal, namun untuk data yang memiliki sampel besar
lebih dari 100 seperti jenis data panel distribusi data residual normal sulit
berikut:
a. Nilai Sign atau probabilitas < 0,05 (5%), maka data berdistribusi tidak
normal.
b. Nilai Sign atau probabilitas > 0,05 (5%), maka data berdistribusi normal.
regresi. Model regresi yang baik adalah yang terbebas dari masalah
korelasi tidak tertentu dari kesalahan menjadi sangat besar atau tidak
terhingga[48].
corelation matrix. Apabila terdapat koefisien korelasi < 0,8 maka tidak
terdapat multikolinearitas namun jika nilai koefisien korelasi > 0,8 maka
terdapat multikolinearitas.
diamati tidak memiliki varians yang konstan dari satu observasi ke observasi
penaksir OLS tetap tidak bisa dan konsisten, tetapi penaksir tadi tidak lagi
efisisen karena variansnya tidak lagi minimum (not BLUE, but LUE). Salah
satu cara yang dapat digunakan untuk menguji ada tidaknya heterokedastisitas
dalam suatu varians error term suatu model regresi salah satunya dengan
menggunakan uji glejser. Uji glejser dapat diketahui dari probabilitas nilai
heteroskedastisitas [45].
menguji apakah di dalam model regresi linear ada korelasi antara data pada
suatu waktu tertentu dengan korelasi antara data tersebut pada suatu waktu
tertentu dengan nilai data tersebut pada waktu satu periode sebelumnya atau
lebih pada data urut waktu. Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui
apakah model mengandung autokorelasi atau tidak, yaitu adanya hubungan
dua varaiabel independen atau lebih dengan satu variabel dependen [43].
Aplikasi yang digunakan dalam regresi data panel adalah SPSS. Adapun
persamaannya :
Persamaan 1 :
Z = α + β1X1 + β2X2 + ε
Keterangan :
Z = Struktur Modal
α = Konstanta
β1 X1 = Strategi Diversifikasi
β2 X2 = Resiko Bisnis
ε = Error
Persamaan 2 :
Keterangan :
Y = Kinerja Keuangan
3.6 Uji Hipotesis
cara melakukan uji t adalah membandingkan nilai statistik t dengan baik kritis
apabila nilai signifikansi yang dihasilkan lebih kecil dari tingkat signifikansi
diterima
ditolak.
3.6.2 Uji Signifikansi Simultan (uji statistik F)
tidak ada factor lain yang menyebabkan fluktuasi dependen, nilai Adjust R
persamaan.
3.6.4 Path Analisys (Analisis Jalur)
YX1
1 2
Strategi
Diversifikasi
X1
ZY
Struktur modal Kinerja
Keuangan
Z
Y
ZX2
Resiko Bisnis
X2
YX2
Gambar 3.1
Z= Struktur Modal
Y= Kinerja Keuangan
HASIL PENELITIAN
dengan perusahaan. Selain itu, penelitian ini mengambil data pada BEI
merupakan bursa hasil penggabungan dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan
saham dengan Bursa Efek Surabaya sebagai pasar obligasi dan derivatif.
Bursa hasil penggabungan ini mulai beroperasi pada 1 Desember 2007. BEI
usaha yang terdiri dari berbagai sektor industri. Selain itu, perusahaan
persediaannya.
tersebut telah dibagi klasifikasi sektor industrinya dan sub sektor industrinya.
Ada klasifikasi 3 sektor industri antara lain, sektor industri dasar dan kimia,
padat.
sejenis unsur kimia yang siap membentuk ion dan memiliki ikatan
sumber lain, menjadi material, zat kimia, serta senyawa kimia yang
dapat berupa produk akhir atau produk antara yang akan digunakan di
industri lain.
(peliharaan).
sintetik.
7. Sub sektor industri pulp dan kertas merupakan industri yang mengolah
kayu sebagai bahan dasar untuk memproduksi pulp, kertas, papan, dan
antara lain:
berisolasi tunggal. Dapat juga dua atau lebih kawat berisolasi bersama-
antara lain :
mengolah bahan mentah atau barang menjadi barang jadi yang berupa
industri yang mengolah bahan yang siap digunakkan pada bagian luar
badan (epidermis, rambut, kuku, dan bibir), gigi dan rongga mulut
Tabel 4.1
Descriptive Statistics
2. Variabel Resiko Bisnis memiliki nilai terendah sebesar 0,00 dan nilai
asumsi klasik.
asymp. Sign. (2-tailed) dengan tingkat signifikan ( 5%. Dari hasil uji
dengan menghapus data nilai ekstrim yang dikenal dengan uotlier data
sehingga data awal berjumlah 290 menjadi 85 untuk bisa menjadi normal.
Tabel 4.2
Uji Normalitas Persamaan I
Unstandardized Residual
N 85
a,b
Normal Parameters Mean .0033870
Std. Deviation .48215238
Most Extreme Differences Absolute .085
Positive .085
Negative -.055
Test Statistic .085
c
Asymp. Sig. (2-tailed) .183
signifikan lebih dari 0,05 yaitu 0,183 untuk variabel Strategi Diversifikasi,
Unstandardized Residual
N 85
a,b
Normal Parameters Mean -.0340936
Std. Deviation 1.02811406
Most Extreme Differences Absolute .062
Positive .062
Negative -.059
Test Statistic .062
c,d
Asymp. Sig. (2-tailed) .200
signifikan lebih dari 0,05 yaitu 0,2 untuk variabel Strategi Diversifikasi,
normalitas.
Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas Persamaan II
normalitas.
a
Coefficients
Standardiz
ed
Unstandardized Coefficient Collinearity
Coefficients s Statistics
Toleran
Model B Std. Error Beta T Sig. ce VIF
STRATEGI
-.173 .133 -.142 -1.304 .196 .999 1.001
DIVERSIFIKASI
Berdasarkan Tabel 4.4 di atas terlihat nilai VIF < 10 dan nilai
tolerance > 0,1 , maka dapat disimpulkan bahwa model regresi ini tidak
Standardiz
ed
Unstandardized Coefficient Collinearity
Coefficients s Statistics
Toleran
Model B Std. Error Beta T Sig. ce VIF
STRATEGI
-.297 .288 -.107 -1.032 .305 .978 1.022
DIVERSIFIKASI
STRUKTUR
-.426 .237 -.186 -1.797 .076 .968 1.033
MODAL
Berdasarkan Tabel 4.5 di atas terlihat nilai VIF < 10 dan nilai
tolerance > 0,1 , maka dapat disimpulkan bahwa model regresi ini tidak
Glejser yaitu dengan meregresikan nilai dari seluruh variabel dengan nilai
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa tidak ada pola yang jelas. Hal
tersebut dapat dilihat plot yang terpancar di atas dan di bawah angka 0 dan
terjadi heteroskedastisitas.
Gambar 4.4
Uji Heteroskedastisitas Persamaan II
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa tidak ada pola yang jelas. Hal
tersebut dapat dilihat plot yang terpancar di atas dan di bawah angka 0 dan
terjadi heteroskedastisitas.
tidaknya autokorelasi dalam model regresi ini ialah menggunakan uji Durbin-
du < d < 4 - du
Tabel 4.6
Uji Autokorelasi Persamaan I
b
Model Summary
dL dU Dl Du dL Du
berikut:
berikut:
analisis regresi untuk menaksir hubungan kualitas antar variabel yang telah
ditetapkan sebelumnya. Analisis jalur dalam penelitian ini dapat dilihat pada
tabel berikut:
Z = α + β1X1 + β2X2 + ε
Berikut adalah tabel hasil analisis linier berganda:
Tabel 4.9
Analisis Regresi Linier Berganda Strategi Diversifikasi dan Kinerja Keuangan
Terhadap Struktur Modal
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
STRATEGI
-.095 .089 -.132 -1.069 .288
DIVERSIFIKASI
yaitu:
-0,095.
0,332.
Analisis ini digunakan untuk mengetahui Strategi Diversifikasi dan
Tabel 4.10
Analisis Regresi Linier Berganda Strategi Diversifikasi dan Resiko Bisnis
Terhadap Kinerja Keuangan Melalui Struktur Modal Sebagai Variabel
Intervening
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
STRATEGI
-.201 .109 -.218 -1.840 .070
DIVERSIFIKASI
regresinya yaitu:
sebesar -0,267.
probabilitas signifikan dengan alpha 0,05. Dari hasil pengujian ini bila
probabilitas signifikan lebih kecil dari pada alpha 0,05 maka diperoleh Ho
ditolak dan Ha diterima, berarti ada hitungan dan bila probabilitas signifikan
lebih besar dari pada alpha 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti tidak
Tabel 4.11
Uji T Strategi Diversifikasi dan Resiko Bisnis Terhadap Struktur Modal
(Persamaan I)
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
STRATEGI
-.095 .089 -.132 -1.069 .288
DIVERSIFIKASI
Dari Tabel 4.11 di atas terlihat t-hitung -1,069 dan t-tabel 1,989 dimana
t-hitung lebih kecil dari t-tabel (-1,069 < 1,989) atau tingkat signifikan
besar dari alpha (0,288 > 0,05) maka dapat diperoleh Ho diterima dan Ha
ditolak.
Dari Tabel 4.11 di atas terlihat t-hitung 3,027 dan t-tabel 1,989 dimana
t-hitung lebih besar dari t-tabel (3,027 > 1,989) atau tingkat signifikan
lebih kecil dari alpha (0,003 > 0,05) maka dapat diperoleh Ho ditolak Ha
diterima.
Tabel 4.12
Uji T Strategi Diversifikasi dan Resiko Bisnis Terhadap Kinerja Keuangan
Melalui Struktur Modal Sebagai Variabel Intervening (Persamaan II)
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
STRATEGI
-.201 .109 -.218 -1.840 .070
DIVERSIFIKASI
Dari Tabel 4.12 di atas terlihat t-hitung -1,840 dan t-tabel 1,989 dimana
t-hitung lebih kecil dari t-tabel (-1,840 < 1,999) atau tingkat signifikan
lebih besar dari alpha (0,070 > 0,05) maka dapat diperoleh Ho diterima Ha
ditolak.
Dari Tabel 4.12 di atas terlihat t-hitung 4,367 dan t-tabel 1,989 dimana
t-hitung lebih besar dari t-tabel (4,367 > 1,999) atau tingkat signifikan
lebih kecil dari alpha (0,000 < 0,05) maka dapat diperoleh Ho ditolak Ha
diterima.
t- lebih kecil dari t-tabel (-1,927 < 1,999) atau tingkat signifikan lebih
besar dari alpha (0,058 > 0,05) maka dapat diperoleh Ho diterima Ha
ditolak.
(uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan 95%, alpha = 5%, df 1 (jumlah variabel)
atau 4–1= 3, dan df 2 (n-k-1) atau 85-2-1= 82, maka hasil yang diperoleh
a
ANOVA
Total 52.768 79
Dari Tabel 4.13 di atas dapat dilihat pengujian ini dilakukan dengan
cara membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel karena nilai Fhitung lebih besar
dari nilai Ftabel (4,694 > 2,716). Nilai F 4,694 dengan tingkat signifikan 0,012
lebih kecil dari 0,05. Maka diperoleh Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti
a
ANOVA
Total 86.483 79
Dari tabel 4.14 di atas dapat dilihat pengujian ini dilakukan dengan
cara membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel karena nilai Fhitung lebih besar
dari nilai Ftabel (6,499 < 2,716). Nilai F 6,499 dengan tingkat signifikan 0,001
lebih kecil dari 0,05. Maka diperoleh Ho ditolak dan Ha diterima. Yang berarti
dependennya. Nilai koefisien determinan adalah antara nol dan satu. Analisis
Model Summary
Diversifikasi dan Resiko Bisnis terhadap Struktur Modal sebesar 0,132 atau
Tabel 4.16
Hasil Pengujian Determinasi Persamaan II
Model Summary
langsung, dan pengaruh tidak langsung dari satu variabel terhadap variabel
Tabel 4.17
Ringkasan Analisis Jalur (Path Analysis)
Pengaruh Pengaruh Pengaruh Tidak Langsung Sig.
Variabel Langsung Melalui Z
X1 Z -0,132 0,288
X1 Y -0,218 -0,132 x -0,209 = 0,027 0,003
X2 Z 0,374 0,070
X2 Y 0,543 0,374 x -0,209 = -0,078 0,000
-0,132
0,027
Struktur -0,209 Kinerja
Modal Keuangan
(Z) -0,078 (Y)
0,374
0,543
Gambar 4.5
Diagram Jalur
Tabel 4.18
Hasil Pengujian Hipotesis Uji t
Tabel 4.19
Kesimpulan Hipotesis Uji Jalur
Tidak
Hipotesis Pernyataan Langsung Keputusan
Langsung
Pengaruh Strategi
Diversifikasi Tidak
Kinerja Keuangan
Resiko Bisnis
Tidak
berpengaruh tidak
H7 0,543 -0,078 Memediasi /
langsung terhadap
Ditolak
Kinerja Keuangan
perusahan yang memiliki jumlah segmen bisnis 1 atau lebih dari satu tidak
pada perusahaan, jika pengelolaan resiko bisnis yang baik, maka akan
resiko bisnis tidak terduga, karena semakin tinggi tingkat angka resiko bisnis
investor akan melihat bahwa prospek perusahaan akan juga menjadi lebih
baik. Informasi tentang tingkat profitabilitas yang tinggi merupakan sinyal
negatif dan tidak signifikan terhadap Struktur Modal. Ini sejalan dengan
tidak berpengaruh terhadap struktur modal. Jika dilihat dari data memang
tinggi pula, tetapi dalam keputusan pendanaan untuk struktur modal yang
tersebut tercermin dari nilai koefisien regresi sebesar 0,147 yang berarti
bahwa risiko bisnis memiliki pengaruh sebesar 14,7% dengan arah positif
yang berarti bahwa peningkatan struktur modal dan penurunan struktur modal.
akan tinggi sehingga laba yang dihasilkan cenderung berfluktuasi yang berarti
pendapatan tidak stabil, dengan adanya risiko bisnis yang tinggi perusahaan
akan memiliki risiko bisnis yang tinggi akan berusaha mengurangi pajaknya
negatif dan tidak signifikan terhadap Kinerja Keuangan. Hasil ini sama
perbandingan jumlah hutang dengan modal sendiri agar struktur modal yang
Struktur Modal
(0,027 > -0,218), maka dapat diperoleh mediasi ditolak. Berarti Struktur
Modal
(-0,078 < 0,543), maka dapat diperoleh mediasi ditolak. Berarti Struktur
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
melalui hasil penelitian ini agar mendapatkan hasil yang lebih baik, yaitu:
1. Bagi Perusahaan
kepada perusahaan.
b. Bagi perusahaan disarankan hendaknya lebih memperhitungkan
[1] I. P. Kristianti, “Analisis Pengaruh Struktur Modal,” vol. 2, no. 1, pp. 56–68,
[2] J. Manajemen, “Jurnal Manajemen dan Bisnis,” vol. 15, no. 2, pp. 48–57,
2018.
10.22236/alurban.
Udayana ( Unud ), Bali , Indonesia email : nitas,” vol. 22, pp. 1682–1710,
2018.
Firms ’ Size As a Moderating Variable,” vol. 2019, pp. 715–735, 2019, doi:
10.18502/kss.v3i11.4046.
bebas , persaingan usaha diantara perusahaan yang ada semakin ketat . Kondisi
demikian menuntut perusahaan agar dapat bertahan atau bahkan lebih ,” vol. 7,
0083.
and Basel III: estimating economic capital requirements,” J. Risk Financ., vol.
Batubara Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013 – 2016 ) THE
Efisiensi,” Ekon. dan Bisnis, vol. 7, no. 1, pp. 9–31, 2020, doi:
10.35590/jeb.v7i1.981.
Indonesian Stock Exchange year 2010-2013,” vol. 3, no. 2, pp. 224–235, 2018,
doi: 10.1108/AJAR-06-2018-0006.
Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan,” Profit, vol. 13, no. 02, pp. 1–11,
10.35134/ekobistek.v8i2.45.
10.24843/ejmunud.2019.v08.i09.p22.
Struktur Modal,” Pros. Semin. Nas. Multi Disiplin Ilmu Call Pap. UNISBANK
Studi Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di BEI,” no.
324, 2019.
penting dalam mendukung aktivitas yang terjadi,” vol. 8, no. 4, pp. 2152–2179,
2019.
[34] I. Zuhroh, “The Effects of Liquidity , Firm Size , and Profitability on the Firm
Value with Mediating Leverage,” vol. 2019, pp. 203–230, 2019, doi:
10.18502/kss.v3i13.4206.
structure: Evidence from the Australian market,” Int. Rev. Econ. Financ.,
perbankan saat ini sangat dominan dalam,” vol. 2, no. November, pp. 66–85,
2018.
0044.
[41] S. Aktiva and S. Modal, “Kata Kunci: Firm Size; Struktur Aktiva; Struktur
10.18276/epu.2018.133/2-04.
Structure, Profitability, and Capital Structure,” J. Manaj. dan Bisnis, vol. 15,
http://journal.undiknas.ac.id/index.php/magister-manajemen/
Struktur Modal Pada Perushaan Manufaktur Sub Sektor Kosmetik Dan Barang
2012-2017,” J. Ris. Akunt. Terpadu, vol. 12, no. 1, pp. 22–40, 2019, doi:
10.35448/jrat.v12i1.5193.
Efek Indonesia,” J. Ekon. Balanc., vol. 15, no. 2, pp. 165–187, 2019, doi:
10.26618/jeb.v15i2.2190.
R&D. Bandung: PT Alfabet., vol. 53, no. 9. pp. 1689–1699, 2017. doi:
10.1017/CBO9781107415324.004.
performance,” Int. J. Civ. Eng. Technol., vol. 9, no. 6, pp. 553–557, 2018.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Medan Area,” Ekon. dan Bisnis, pp.
2–18, 2020.
Bertransaksi Melalui BSI Mobile,” vol. 8, no. 03, pp. 2522–2535, 2022.
Mysql,” J. Teknol. Inf. Din., vol. 20, no. 2, pp. 132–139, 2015, [Online].
Available: https://www.unisbank.ac.id/ojs/index.php/fti1/article/view/4645