2018-2022
PROPOSAL
Oleh:
ARDI FAISAL
1915020027
BANDA ACEH
2024
1
BAB I
PENDAHULUAN
pengolahan bahan baku menjadi barang setengah jadi maupun menjadi barang jadi
yang dapat diolah maupun dipergunakan langsung oleh konsumen. Di dalam Undang-
Undang Republik Indonesia No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Bursa Efek
adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk
mempertemukan penawaran jual dan beli Efek (fasilitator) pihak-pihak lain dengan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) terbagi kedalam tiga jenis yaitu sektor
industri dasar dan kimia, sektor aneka industri, dan sektor industri barang konsumsi.
Pada penelitian ini peneliti memilih sektor industri barang konsumsi karena
pesat, seiring dengan era globlisasi ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat dunia.
Persaingan bisnis antar perusahaan saat ini tidak terlepas dari pengaruh
2
adanya hal tersebut setiap perusahaan harus meningkatkan nilai perusahaan dan
Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki jumlah yang
mendominasi dan terbanyak karena dikelompokkan menjadi 3 jenis bidang usaha atau
sektor yaitu industri dasar dan kimia, industri barang konsumsi dan aneka industri.
oleh investor daripada perusahaan lainnya dan dapat mencerminkan reaksi pasar
Indonesia dari tahun ke tahun berkembang pesat, hal ini terlihat pada tabel di bawah
ini
Tabel 1.1 Sektor dan Jumlah Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI
Tahun 2018-2022
Aneka Industri 45 50 52 56 59
industri dasar dan kimia, aneka industri dan industri barang konsumsi. Jumlah ketiga
Return saham di pengaruhi oleh naik turunnya harga saham suatu perusahaan.
Apabila harga saham perusahaan meningkat maka return saham akan naik begitu
juga sebaliknya. Jika return suatu perusahaan meningkat para investor akan tertarik
Dalam hal ini investor harus mampu menyusun perkiraan harga sekuritas yang
akan dibeli ataupun dijual dari informasi laporan keuangan yang ada agar harga
4
tersebut dapat mencerminkan nilai interistik yang sebenarnya. Syarat utama yang
diinginkan oleh para investor untuk menyalurkan dananya melalui pasar modal
adalah rasa nyaman yang akan di investasi-kan dan tingkat return saham yang akan
diperoleh dari investasi tersebut. Jika return saham sebuah perusahaan turun maka
nilai perusahaan tersebut turun, kekayaan pemegang sahamnya juga ikut turun.
Dalam beberapa kasus, ukuran laba (net income) tidak memberikan gambaran
yang akurat mengenai hasil kinerja perusahaan yang sesungguhnya selama periode
yang besar, seperti beban penyisihan piutang ragu-ragu dan penyusutan aktiva tetap,
ukuran laba mungkin akan memberikan gambaran yang suram mengenai hasil kondisi
operasional perusahaan. Beban non kas yang besar ini akan membuat laba bersih
seolah-olah menjadi tampak lebih kecil, padahal beban-beban tersebut diakui tanpa
laba yang tinggi, laba bersih yang dihasilkan tidak menjamin bahwa perusahaan
memiliki uang kas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan kas jangka pendeknya.
Hal ini dikarenakan bahwa laporan laba rugi disusun atas dasar akrual (bukan dasar
kas), yaitu melalui sebuah proses penandingan antara beban dengan pendapatan,
sehingga angka laba yang dihasilkan tidak identik dengan besarnya uang kas yang
tersedia.
Selain laba, laporan arus kas juga berguna untuk investor. Perusahaan tanpa kas
tidak akan bertahan, arus kas bagi perusahaan sangat penting untuk kelangsungan
5
hidup perusahaan. Data arus kas dianggap menyajikan informasi utama dalam
mengevaluasi harga pasar surat-surat berharga. Arus kas memiliki arti penting dalam
mengevaluasi harga pasar saham karena menggambarkan daya beli umum dan dapat
Laporan arus kas terdiri dari tiga aktivitas, yaitu aktivitas operasi, aktivitas
investasi, dan aktivitas pendanaan. Kas dari kegiatan operasi utamanya diperoleh dari
pendapatan entitas serta aktivitas lain yang tidak termasuk dalam aktivitas suatu
investasi ataupun pendanaan. Kas dari suatu kegiatan investasi diperoleh dari
penjualan dan pembelian aktiva tetap atau aset jangka panjang. Sedangkan kas dari
entitas, baik dalam jumlah maupun komposisinya (Putra & Widianingsih, 2016).
Laporan arus kas harus disajikan dengan merinci komponen arus kas dari aktivitas
operasi, investasi, dan pendanaan sehingga perubahan yang terjadi dari setiap
perusahaan yang dapat digunakan sebagai dasar untuk membuat beberapa keputusan
seperti penilaian kinerja manajemen, pemberian dividen kepada pemegang saham dan
lain sebagainya. Laporan keuangan utama terdiri dari laporan laba rugi, laporan laba
ditahan (untuk perusahaan perseroan), neraca, dan laporan arus kas. Laporan laba
6
rugi menunjukkan besarnya jumlah laba bersih, dan tidak menunjukkan besarnya
jumlah kas yang dihasilkan aktivitas operasi. Laporan laba ditahan menunjukkan
besarnya dividen tunai yang diumumkan oleh investee kepada investor sepanjang
periode berjalan, bukan besarnya dividen tunai yang dibayarkan. Neraca komparatif
menunjukkan besarnya penambahan aktiva tetap yang terjadi selama periode berjalan.
biasa yang beredar dan penurunan jumlah utang obligasi, tetapi tidak menunjukkan
bagaimana penurunan jumlah utang obligasi tersebut dibiayai. Dengan laporan arus
kas, informasi mengenai dari mana saja sumber penerimaan kas dan untuk apa saja
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi return saham. Dari banyak penelitian yang
terhadap return saham. Penelitian (Haris dan Sunyoto: 2018) menunjukkan bahwa
arus kas dari aktivitas operasi berpengaruh terhadap return saham. Sedangkan hasil
penelitian (Nugroho: 2018) meyimpulkan bahwa arus kas operasi tidak berpengaruh
ROE mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap return saham. Obyek
7
dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi
adalah karena perusahaan ini memiliki prospek yang cukup baik dan memiliki
seperti makanan, minuman, peralatan rumah tangga, dan obat-obatan. Dengan sifat
konsumsi juga meningkat, maka perusahaan barang konsumsi akan memiliki peluang
untuk terus berkembang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan menjelaskan
pengaruh secara simultan dan parsial dari Laba Bersih, Arus Kas Operasi, Return On
Indonesia (BEI)?
8
2. Bagaimana pengaruh Arus Kas Operasi terhadap Return Saham pada perusahaan
(BEI)?
Indonesia (BEI)?
4. Bagaiman pengaruh Laba Bersih, Arus Kas Operasi, Return On Equity (ROE)
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut :
4. Untuk mengetahui pengaruh Laba Bersih, Arus Kas Operasi, Return On Equity
1. Bagi Peneliti
Bagi peneliti, penelitian ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan terutama
tentang penggunaan laporan keuangan yang berkaitan dengan Laba Bersih dan
2. Bagi Perusahaan
3. Bagi Investor
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Return saham adalah pendapatan yang dinyatakan dalam persentase dari modal
awal investasi. Return saham ada 2 jenis antara lain : Return Realisasi dan Return
ekspektasi atau return yang sudah terjadi. Return Realisasi adalah return yang
dihitung dengan melihat data historis pada perusahaan tersebut selama berapa
11
periode yang berlangsung, return ini merupakan salah satu alasan dasar dalam
yang mana ini langkah prediksi yang diambil oleh investor dalam mengetahui harga
Return saham adalah sebagai keutungan atau kerugian suatu investasi dalam
periode tertentu Zulfikar (2016) sedangkan menurut Gunardi dan Suteja (2016)
return juga merupakan salah satu memotivasi investor dalam berinvestasi dan
dilakukan. Return saham bisa positif dan bisa juga negatif. Jika positif berarti
mendapatkan Capital Gain, sedangkan jika negatif rugi atau mendapatkan Capital
Lost. Dalam dunia investasi investor selalu memperhatikan tingkat return yang
diperoleh dengan risiko yang menyertai investasi tersebut, semakin besar tingkat
return yang diperoleh maka semakin besar tingkat risiko yang menyertainya.
Menurut Gunardi dan Suteja (2016) return dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Return Realisasi
Return realisasi adalah return yang telah terjadi. Return realisasi dihitung
2. Return Ekpektasi
12
Return ekpektasi adalah return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor
a. Yield
Yield merupakan komponen dasar yang dipikirkan oleh banyak investor saat
membahas investasi, imbal hasil investasi adalah arus kas periodik (atau laba
rugi) pada investasi, baik bunga dari obligasi atau deviden dari saham. Fitur
disebut dengan capital gain dan capital loss. Capital gain (loss) adalah
selisih antara harga pembelian dan jual. Maka keuntungan atau kerugian
dapat terjadi.
Menurut para ahli, return (kembalian) adalah keuntungan yang diperoleh oleh
investor dari suatu investasi saham yang dilakukan. Jogiyanto (2017) dari pengertian
return saham menurut para ahli, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa return saham
13
adalah tingkat pengembalian atau keuntungan yang diperoleh oleh investor atas
investasi yang telah dilakukan. Return bisa dinyatakan dalam bentuk nominal, yakni
uang yang dihasilkan atau hilang yang tercermin dalam perubahan nilai mata uang
dalam satu jangka waktu khusus. Namun, selain itu return juga bisa dinyatakan dalam
bentuk presentase, yang dihitung berdasarkan rasio laba terhadap “modal awal”
investasi. Dalam penelitian ini return saham yang digunakan sebagai perhitungan
adalah return realisasi menurut Jogiyanto (2017) yang dihitung menggunakan rumus
sebagai berikut:
Pt-1
Keterangan:
Yaitu return yang sudah terjadi dan dihitung berdasarkan data historis.
Yaitu return yang diharapkan akan diperoleh dari investor dimasa mendatang.
Dapat disimpulkan bahwa macam-macam return saham ada dua yaitu return
realisasi yaitu return yang telah terjadi karena dipergunakan untuk pengukur
kinerja perusahaan dan return eskspektasi yaitu return yang diperoleh dimasa
Menurut Tandelilin dalam Fahmi (2018), ada beberapa sumber risiko yang
Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual
masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan
2. Risiko Pasar
Risiko pasar adalah suatu risiko yang timbul karena menurunnya nilai suatu
mengakibatkan kerugian bagi individu atau kelompok. Hal ini diakibatkan karena
risiko pasar dipengaruhi oleh keadaan pasar uang, seperti saham dan obligasi.
3. Risiko Inflasi
Risiko inflasi atau risiko daya beli adalah risiko yang muncul akibat adanya
inflasi. Akibatnya, nilai kas dari investasi saat ini tidak akan memiliki nilai
banyak di masa depan. Hal tersebut berpotensi menurunkan daya beli masyarakat
4. Risiko Bisnis
keuangan, dan situasi ekonomi yang tidak terduga. Pengelolaan risiko bisnis
5. Risiko Finansial
oleh individu, perusahaan, atau lembaga keuangan. Ini bisa berasal dari fluktuasi
6. Risiko Likuiditas
16
mendapatkan dana tunai dengan cepat tanpa mengalami kerugian signifikan. Ini
dapat terjadi ketika ada kekurangan pembeli atau peminjam di pasar, atau ketika
aset sulit diubah menjadi uang tunai dengan harga wajar. Perusahaan atau
Risiko nilai tukar mata uang adalah potensi kerugian atau keuntungan yang
timbul dari fluktuasi nilai tukar antara dua mata uang. Bisnis atau individu yang
aset/denominasi utang dalam mata uang asing dapat mengalami dampak risiko
ini. Perubahan nilai tukar bisa mempengaruhi biaya, pendapatan, atau nilai
Risiko Negara atau country risk, merujuk pada potensi kerugian atau hambatan
yang timbul dari kondisi ekonomi, politik, sosial, atau hukum suatu negara yang
sosial ekonomi dapat menyumbang pada risiko negara. Evaluasi risiko negara
17
menjadi penting bagi investor dan perusahaan yang berencana terlibat dalam
1. Faktor Makro
Faktor makro adalah faktor eksternal perusahaan, seperti tingkat bunga umum
tersebut.
2. Faktor Mikro
Faktor mikro adalah faktor internal perusahaan, seperti laba bersih per saham,
niai buku per saham, rasio profitabilitas, rasio solvabilitas, rasio pasar dan rasio
keuangan lainnya.
Laba Bersih adalah selisih antara laba operasi dikurang dengan beban bunga,
beban pajak penghasilan. Laba bersih ini merupakan hasil akhir dari segala
perhitungan atas laporan laba rugi sebuah perusahaan. Dalam laba bersih ini memuat
masa yang akan datang. Laba bersih ini sering juga disebut dengan laba operasi
18
berjalan. Laba merupakan elemen penting yang menjadi perhatian para pemakai
laporan keuangan karena diharapkan laba cukup besar untuk menunjukkan kinerja
perusahaan dinilai baik secara keseluruhan. Dalam kata lain informasi laba sangat
dibutuhkan oleh semua pihak yang berkecimpung dalam dunia bisnis. Karna laba
merupakan implementasi dari akhir segala kegiatan yang dilaporkan secara tertulis
dan merangkup semua informasi penting yang ada dalam seluruh transaksi berjalan.
Kata lain informasi laba sangat dibutuhkan oleh semua pihak yang berkecimpung
dalam dunia bisnis. Karna laba merupakan implementasi dari akhir segala kegiatan
yang dilaporkan secara tertulis dan merangkup semua informasi penting yang ada
perusahaan yang mendapat perhatian yang utama dari investor. Pengertian laba yang
dianut oleh struktur akuntansi sekarang ini adalah laba bersih yang merupakan selisih
pengukuran pendapatan dan biaya. Disisi lain akuntan mendefinisikan laba dari sudut
pandang perusahaan sebagai satu kesatuan. Laba bersih (accounting income) secara
transaksi yang terjadi selamasatu periode dengan biaya yang berkaitan dengan
pendapatan tersebut (Rahmawati, 2018). Laba adalah penghasilan bersih (net income)
atau imbalan dari aktivitas perusahaan, mulai dari proses produksi hingga pemasaran
yang sudah dikurangi dengan biaya kegiatan operasi perusahaan. Penghasilan lebih
ini juga tertulis di laporan laba-rugi. Laporan tersebut adalah sebuah laporan
19
keuangan perusahaan tertentu yang berisi data pendapatan dan beban perusahaan
dalam periode akuntansi tertentu yang dibuat oleh bagian keuangan. Berikut ini
Laba merupakan informasi penting dalam suatu laporan keuangan. Manfaat dan
berikut:
1. Perhitungan pajak, berfungsi sebagai dasar penggunaan pajak yang akan diterima
Negara.
2. Menghitung deviden yang akan dibagikan kepada pemilik dan yang akan ditahan
oleh perusahaan.
keputusan.
tinggi menunjukkan jaminan lebih baik atas hutang jangka pendek, tetapi apabila
terlalu tinggi dapat berakibat pada modal kerja yang tidak efisien. Apabila
current ratio sama atau lebih dari standar umum yang telah ditentukan, maka
perusahaan dapat dikatakan perusahaan yang likuid, dan sebaliknya, apabila lebih
kecil dari standar umum yang telah ditentukan, maka perusahaan tersebut dapat
dikatakan ilikuid.
Persediaan merupakan sejumlah barang jadi, barang dalam proses atau bahan
baku yang dimiliki perusahaan dengan tujuan untuk dijual atau diperoses lebih
3. Leverage (LEV)
dilikuidasi. Debt to Asset Rasio (DAR) yaitu rasio total kewajiban terhadap total
aktiva yang digunakan untuk menilai batasan perusahaan dalam meminjam uang.
persentase aktiva yang dimiliki perusahaan yang di dukung oleh hutang. Nilai
rasio yang tinggi menunjukkan peningkatan dari risiko pada kreditor berupa
bunga yang tinggi yang pada akhirnya akan menyebabkan berkurangnya peroleh
perusahaan.
mengukur besarnya laba bersih sesudah pajak yang diperoleh atas penjualan.
Rendahnya rasio net profit margin disebabkan karena tingginya biaya yang harus
perusahaan. Di samping itu tingginya beban bunga baik beban bunga yang
berasal dari kegiatan operasional maupun beban bunga atas hutang dapat
arus kas masuk seperti penjualan tunai, dan arus kas masuk prospektif seperti
7. Tingkat Inflasi
Inflasi dapat menyebabkan menurunnya daya beli masyarakat karena secara riel
tingkat pendapatan juga menurun. Tingkat inflasi dalam perekonomian disatu sisi
selalu menjadi momok yang relatif menakutkan, karena dapat melemahkan daya
beli dan juga dapat melumuhkan kemampuan produksi yang mengarah pada
krisis produksi dan konsumsi. Namun di sisi lain, ketiadaan inflasi menandakan
8. Pertumbuhan Ekonomi
23
sebelumnya.
Ukuran perusahaan dapat ditentukan dari jumlah aset yang dimiliki, laba yang
Arus kas operasi dapat digunakan sebagai indikator yang mengukur efisiensi
kegiatan kegiatan operasional entitas, apakah entitas mampu menghasilkan arus kas
pendapatan dari luar serta mampu memprediksi arus kas masa depan. Umumnya arus
24
kas berasal dari peristiwa atau transaksi yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi
bersih. Berikut ini beberapa bentuk dari arus kas aktivtas operasi :
3. Penerimaan kas yang berasal dari royalti, komisi, maupun pendapatan lain.
belikan kembali.
menentukan laba bersih. Jumlah bersih yang disediakan atau yang digunakan oleh
aktivitas operasi adalah gambaran penting dalam sebuah laporan arus kas. Sama
seperti laba bersih yang digunakan untuk meringkas laporan laba rugi, arus kas
operasi adalah jumlah akhir dari laporan arus kas. Arus kas operasi adalah aktivitas
penghasil utama pendapatan perusahan. arus kas operasi memiliki 2 jenis pelaporan
data yang dapat digunakan, yaitu metode langsung merupakan penyusunan laporan
aliran kas dengan menggunakan informasi aktual arus kas (basis kas) hingga aktivitas
arus kas dari aktivitas operasional dengan menggunakan informasi akuntansi akrual
dan selalu dimulai dengan nilai laba bersih. Laba bersih kemudian disesuaikan dari
Kegiatan yang termasuk dalam kelompok ini adalah aktivitas penghasil utama
pendapatan perusahaan dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi
dan aktivitas pendanaan, seluruh transaksi dan peristiwa-peristiwa lain yang tidak
dapat dianggap sebagai kegiatan investasi atau pembiayaan. Kegiatan ini biasanya
mencakup: kegiatan produksi, pengiriman barang, pemberian servis. Arus kas operasi
ini umumnya adalah pengaruh kas dari transaksi dan peristiwa lainnya yang ikut
dalam menentukan laba. Contoh arus kas dari kegiatan operasi adalah sebagai
berikut :
1. Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa termasuk penerimaan dari piutang
2. Penerimaan dari bunga pinjaman atas penerimaan dari surat berharga lainnya
3. Semua penerimaan yang bukan berasal dari sebagian yang sudah dimasukan
dalam kelompok investasi pembiayaan, seperti jumlah uang yang diterima dari
Contoh arus kas keluar dari kegiatan operasi ini adalah sebagai berikut :
1. Pembayaran kas untuk membeli bahan yang akan digunakan untuk produksi atau
untuk dijual, termasuk pembayaran utang jangka pendek atau jangka panjang
2. Pembayaran kas kepada supplier lain dan pegawai untuk kegiatan selain produksi
mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman jangka
dengan memberikan prospek penghasilan dari sumber dana tersebut, meminjam dan
membayar utang kembali atau melakukan pinjaman jangka panjang untuk membayar
utang tertentu.
AKPt – 1
pendek lainnya.
1. Pembayaran dividen dan pembayaran bunga kepada pemilik akibat adanya surat
Kegiatan yang termasuk dalam arus kas kegiatan investasi adalah perolehan dan
pelepasan aktiva jangka panjang baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud
serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas, antara lain menerima dan menagih
pinjaman, utang, surat berharga atau modal, aktiva tetap dan aktiva produktif lainnya
AKIt – 1
1. Penerimaan pinjaman luar baik yang baru maupun yang sudah lama
2. Penjualan saham baik saham sendiri maupun saham dalam bentuk investasi
3. Penerimaan dari penjualan aktiva tetap dan aktiva produktif dan tidaak berwujud
lainnya.
3. Perolehan aktiva tetap dan aktiva produktif lainnya. Pengertian perolehan disini
Return On Equity (ROE) adalah imbal hasil yang dicetak perusahaan untuk
Rasio Return on Equity (ROE) yang dikemukakan oleh Harahap merupakan rasio
yang dipakai sebagai pengukuran besar kecilnya pengembalian suatu investasi oleh
pemegang saham. Sehingga bisa diperoleh kesimpulan bahwa rasio ini ialah rasio
manajemen dalam sebuah perusahaan. Kondisi tersebut dibuktikan melalui laba yang
terdiri atas Gross Profit Margin (GWM), Net Profit Margin (NPM), Earning Per
Share, Return On Invesment (ROI), Return On Asset (ROA), dan Return On Equity
(ROE).
semakin besarnya hitungan yang diperoleh semakin baik juga kinerja perusahaan.
Hasil pengembalian atau disebut Return on Equity (ROE) atas ekuitas ialah
keuntungan bersih. Sehingga bisa dikatakan, rasio ini memiliki kegunaan sebagai
30
tolak ukur seberapa besarnya jumlah dari keuntungan bersih yang nantinya diperoleh
(ROE) ialah salah satu rasio yang kegunaannya bisa menjadi tolak ukur dalam
dimilikinya.
2. Mengetahui produktivitas dari seluruh dan perusahaan yang digunakan baik modal
Sementara itu,
1. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
3. Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik
Dari penjelasan dari beberapa para ahli diatas, dapat diperoleh kesimpulan bahwa
Return On Equity (ROE) adalah tingkat pengembalian laba bersih atas total ekuitas
yang digunakan untuk mengukur tingkat laba yang diperoleh dari investasi yang
dilakukan oleh pemegang saham. Rumus Return On Equity (ROE) yang digunakan
sebagai berikut:
EAt
ROE= X 100 %
TOTAL EQUITY
Profit margin ini merupakan sebagai ukuran dalam melihat tingkatan keuntungan
Perputaran total aktiva ialah banyaknya aset yang dipakai untuk operasional
tertentu.
32
Debt Ratio ialah suatu rasio untuk mengamati serta mengukur proporsi antara total
membandingkan jumlah pendapatan bersih (net income) perusahaan dan jumlah total
Keunggulan pertama ROE adalah rumusnya yang sangat sederhana. Asal datanya
Karena dasar perhitungan ROE adalah laba bersih, maka stakeholder perusahaan
ROE adalah salah satu bahan terbaik untuk mengadakan evaluasi, terutama yang
menjaga angka ROE, investor bisa melakukan RUPS guna mengganti dewan
direksi.
atas biaya, karyawan dan manajemen akan mencari jalan aman saja tanpa
berinovasi.
depresiasi modal. ROE tidak peduli berapa usia riil modal tetap seperti
tingkat ROE-nya tetap tinggi karena pengurangan nominal aset. Ini akan sangat
merugikan investor.
4. Kelemahan terakhir ROE adalah kurang cocok diterapkan pada perusahaan baru
rintis (start-up). Umumnya, start-up tidak akan bisa punya ROE tinggi di awal,
Beberapa penelitian terdahulu mengenai pengaruh laba bersih, arus kas operasi
Return On Equity (ROE) terhadap return saham dapat dilihat pada Tabel 2.1
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
2 Widya Lestari & Pengaruh Laba Bersih X = LB, AKO Hasil Penelitian
Zulfa dan Arus Kas Operasi secara simultan
Rosharlianti Terhadap Return Saham Y= Return menyatakan
(2022) (Pada Perusahaan Saham bahwa Laba
Indeks LQ-45 yang Bersih, dan Arus
Terdaftar di Bursa Efek Kas Operasi
Indonesia Periode berpengaruh
2017-2021) signifikan
terhadap Return
Saham. Secara
parsial
menyatakan
36
bahwa Laba
Bersih tidak
berpengaruh
terhadap Return
Saham dan Arus
Kas Operasi
berpengaruh
terhadap Return
Saham.
3 Monika Setia Pengaruh Laba X = LB, AKO, Hasil penelitian
Akuntansi, Arus Kas ROE ini menunjukkan
(2018)
Operasi, dan Return On bahwa secara
Equity (ROE) Terhadap Y = Return simultan Laba
Return Saham Pada Saham Akuntansi, Arus
Perusahaan Manufaktur Kas Operasi dan
Sektor Barang Return On Equity
Konsumsi yang berpengaruh
Terdaftar di Bursa Efek terhadap Return
Indonesia Periode Saham. Secara
2015-2017 parsial Laba
Akuntansi, Arus
Kas Operasi dan
Return On Equity
berpengaruh
terhadap Return
Saham. Semakin
tinggi Laba
Akuntansi, Arus
37
terhadap Return
Saham,
sedangkan hasil
penelitian
simultan Arus
Kas Operasi dan
Laba Bersih tidak
berpengaruh
terhadap Return
Saham.
5 Nishfu Laili Pengaruh Laba X = LB, AKO, Hasil penelitian
Fadzlillah Akuntansi, Arus Kas ROE berdasarkan pada
(2021) Operasi, dan Return On hasil uji t
Equity (ROE) Terhadap Y = Return menunjukkan
Return Saham Pada Saham bahwa Laba
Perusahaan Manufaktur Akuntansi
Sektor Industri Barang berpengaruh
Konsumsi yang terhadap Return
Terdaftar di Bursa Efek Saham,
Indonesia (BEI) Periode sedangkan Arus
2019 Q1 – 2020 Q3 Kas Operasi dan
Return On Equity
tidak berpengaruh
terhadap Return
Saham. Untuk uji
f disimpulkan
bahwa Laba
Akuntansi, Arus
39
Tabel 2.2
Kerangka Pemikiran
ROE (X3) H4
Keterangan :
Pengaruh Persial
40
1. Pengaruh Laba Bersih, Arus Kas Operasi dan Return On Equity (ROE) Terhadap
Return Saham
perusahaan. Semakin tinggi harga saham, return yang akan diterima investor
juga akan semakin tinggi. Faktor yang mempengaruhi adalah tingkat laba yang
dicapai dan arus kas. Menurut Fazlur(2015) bila arus kas dan laba bersih
peningkatan juga. Sebaliknya, bila arus kas dan laba bersih mengalami
dikatakan bahwa arus kas dan laba bersih berbanding lurus dengan return saham.
Hal ini disebabkan karena laba bersih dapat memberikan informasi bagi investor
atau calon investor serta arus kas mengindikasikan bahwa perusahaan mampu
pihak luar. Return on Equity (ROE) merupakan salah satu rasio profitabilitas
yang dapat digunakan untuk mengukur seberapa efektif suatu perusahaan dalam
yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan. Semakin tinggi ROE maka
41
semakin tinggi juga return saham. Berdasarkan penjelasan tersebut diatas maka
H1: Laba bersih, Arus Kas Operasi dan Return On Equity (ROE) berpengaruh
keuntungan. Salah satu parameter kinerja tersebut adalah laba. Para pemegang
berpengaruh positif terhadap return saham, artinya jika laba meningkat, maka
return saham juga akan meningkat. Sebaliknya, semakin kecil laba yang
diperoleh perusahaan maka akan semakin kecil minat para investor untuk
signifikan terhadap return saham. Hal ini disebabkan karena laba bersih dapat
42
yang diperoleh, semakin tinggi laba bersih suatu perusahaan maka artinya para
sebagai berikut :
Arus kas operasi berasal dari transaksi atau peristiwa lain yang
apakah dari aktivitas operasi perusahaan dapat menghasilkan dana yang cukup
yang dapat melunasi pinjaman, membayar deviden dan melakukan investasi baru
(Khairunnisa: 2016). Apabila nilai arus kas dari operasi tinggi, maka
semakin besar pula nilai return saham. Sebaliknya, apabila nilai arus kas operasi
penelitian Aisah dan Kastawan(2016) mengatakan hasil yang sama bahwa arus
kas operasi memiliki pengaruh yang positif dan signitifkan terhadap return
saham. Namun bertolak belakang dengan penelitian Rizal dan Selvia(2016) yang
43
mengatakan bahwa arus kas operasi tidak berpengaruh terhadap return saham.
berikut:
H3 : Arus Kas Operasi secara parsial berpengaruh positif terhadap return saham
menggunakan sumber daya yang dimiliki agar mampu memberikan laba atas
Semakin tinggi nilai Return On Equity (ROE) maka semakin baik pula
untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut juga akan berkurang, dan akan
berdampak pada return saham perusahaan tersebut. pernyataan ini didukung oleh
saham. Namun bertolak belakang dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Rosiana, dkk (2015) yang mengatakan bahwa Return On Equity (ROE) tidak
saham
BAB III
METODE PENELITIAN
45
Jenis penelitian ini akan menggunakan jenis explanatory yang menguji empiris
atau kuantitatif, yaitu penelitian yang menguji hipotesis dan menekankan pada
Target objek dalam penelitian ini adalah seluruh Perusahaan Manufaktur Sektor
Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2018-
2022. Ruang lingkup penelitian ini mengenai pengaruh Laba Bersih, Arus Kas
Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2018-
Tabel 3.1
Berikut daftar nama perusahaan manufaktur yang menjadi sampel dalam penelitian
ini adalah :
47
Tabel 3.2
9 ULTJ Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk 02 Jul 1990
Sumber: www.idx.co.id
Tabel 3.3
Sumber: www.idx.co.id
50
Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan jenis data sekunder yang
bersifat kuantitatif. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan, laporan historis
yang telah tersusun dalam arsip yang dipublikasikan dan tidak dipublikasikan. Hal ini
dilakukan dengan cara menelusuri dan mencatat informasi dari dokumen yang
dikumpulkan seperti jurnal, website, blog ilmiah, laporan hasil riset dan lain-lain.
Data sekunder yang akan diambil dalam laporan keuangan tahunan (laporan laba/ rugi
komprehensif, laporan posisi keuangan dan catatan atas laporan keuangan), yang
diperoleh dari laporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan manufaktur yang
diperoleh dari jual beli saham, dimana jika untung disebut capital again dan jika rugi
pit −pit −1
Rit =
pit−1
Keterangan:
Laba bersih merupakan laba yang telah dikurangi biaya-biaya yang merupakan
LB ,t−(LB ,t−1)
LBit =
(LB , t−1)
Keterangan:
LB = Laba bersih
Arus Kas Operasi (X2) Arus kas operasi merupakan aktivitas penghasilan utama
dalam pendapatan perusahaan. Arus kas operasi dalam penelitian ini adalah
berupa selisih/perubahan arus kas operasi yang terjadi selama periode t dengan
Keterangan:
Menurut Fahmi: 2015 Return On Equity (ROE) disebut juga dengan imbalan atas
ekuitas. Rasio ini mengkaji sejauh mana suatu perusahaan menggunakan sumber
53
daya yang dimiliki agar mampu memberikan laba atas ekuitas. Rumus untuk
EAT
ROE=
Total Modal
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul untuk
Pengolahan data dan analisa statistik dalam penelitian ini akan menggunakan
terhadap variabel terikat. Menurut Sugiyono(2016 hal 192), rumus regresi linier
Keterangan:
54
Y : Return Saham
α : Konstanta
X1 : Laba Bersih
ε : Koefisien Error
Uji Asumsi Klasik bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi yang
diperoleh dapat menghasilkan estimator linear yang baik atau dikenal dengan BLUE
(Best Linear Unbiased Estimator). Dalam analisis regresi linear berganda perlu
Heteroskedastisitas.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
independen dan bebas semuanya memiliki distribusi normal atau tidak. Dalam
55
nilai taraf nyata yang digunakan (α = 5 %). Dimana apabila nilai probabilitas > 5
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan jika varian tidak konstan atau berubah-ubah disebut dengan
Bila probabilitas Obs*R2 > 0.05 maka signifikan, H0 diterima Bila probabilitas
Obs*R2 < 0.05 maka tidak signifikan, H0 ditolak. Apabila probabilitas Obs*R2
lebih besar dari 0.05 maka model tersebut tidak terdapat heteroskedastisitas.
Sebaliknya jika probabilitas Obs*R2 lebih kecil dari 0.05 maka model tersebut
Analisis regresi ini bertujuan untuk mengetahui secara parsial maupun simultan
pada tingkat signifikansi 0,05 (Ghozali, 2016). Hipotesis untuk uji t adalah
sebagai berikut :
variabel dependen.
dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05 (Ghozali, 2016). Hipotesis
besarnya variasi suatu variabel terhadap variabel lainnya yang dinyatakan dalam
presentase. Uji ini bertujuan untuk mengetahui besarnya presentase variabel terikat
(Return Saham) yang disebabkan oleh variabel bebas laba bersih, arus kas operasi,
Nilai koefisien determinasi yaitu antara 0 dan 1 (0 < R 2< 1). Jika R2 = 0, artinya
variabel independen tidak mempengaruhi variabel dependen, atau dengan kata lain
model tersebut menunjukkan variasi dari variabel terikat tidak dapat diterangkan
mempengaruhi variabel dependen, atau dengan kata lain semua titik variabel berada
tepat pada garis regresi dan variasi variabel terikat dapat diterangkan oleh variabel
58
bebas. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang (cross section) relatif
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Sachiyudin. (2019). Analisis Pengaruh Laba Bersih, Arus Kas, Leverage,
dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham (Studi Empiris pada
Perusahaan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2018)
Anggun Sundari & Hakip Nurdiansyah. (2021). Pengaruh Arus Kas Operasi dan Laba
Bersih Terhadap Return Saham Tahun 2016-2019
Anita Rahayu. (2019). Pengaruh Laba Bersih dan Arus Kas Terhadap Return Saham
Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Enjeli Diver. (2020). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Return Saham Pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Dwinta Mulyanti. Syifa Audina. (2022). Pengaruh Laba Bersih dan Total Arus Kas
Terhadap Return Saham
Monika Setia. (2018). Pengaruh Laba Akuntansi, Arus Kas Operasi, dan Return On
Equity (ROE) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sektor
Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2017
Nishfu Laili Fadzlillah. (2021). Pengaruh Laba Akuntansi, Arus Kas Operasi, dan
Return On Equity (ROE) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur
Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Periode 2019 Q1 – 2020 Q3
Nony Saraswati Gendis. (2019). Pengaruh Laba Bersih, Arus Kas Operasi dan Rasio
Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Sub Sektor Food &
Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016-2018
Raja Suhut Siregar. (2020). Pengaruh Laba Bersih dan Arus Kas Terhadap Return
Saham Pada Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di BEI Tahun 2014-2018
Randa Saputra. Agussalim M., Delori Nancy Meyla. (2021). Pengaruh Arus Kas
Operasi, Tingkat Perputaran Piutang, dan Laba Bersih Terhadap Return Saham
60
(Studi Empiris Pada Perusahaan LQ-45 di Bursa Efek Indonesia Periode 2016-
2018)
Widya Lestari, Zulfa Rosharlianti. (2023). Pengaruh Laba Bersih dan Arus Kas
Operasi Terhadap Return Saham (Pada Perusahaan Indeks LQ-45 yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2021)