JURUSAN AKUNTANSI
2023
1
BAB 1
PENDAHULUAN
2
suatu perusahaan dari tahun ketahun meningkat maka akan mendorong
investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan tersebut.
Salah satu sumber informasi yang dapat digunakan oleh para
investor adalah menganalisis kinerja keungan menggunakan rasio
keuangan. Analisis rasio merupakan salah satu teknik yang paling banyak
digunakan dalam menilai kinerja keuangan. Analisis rasio digunakan
untuk mengetahui kesehatan keuangan yang terdiri dari rasio likuiditas,
solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas. Pada penelitian ini, digunakan
rasio likuiditas, solvabilitas, dan aktivitas. Tingkat likuiditas sangat
berguna bagi perusahaan khususnya kreditur yang memberikan kredit
jangka pendek untuk mengetahui apakah perusahaan yang mampu
membayar kewajiban lancarnya dengan aset, modal dan pendapatan.
Tingkat rasio solvabilitas, dapat diketahui kemampuan perusahaan dalam
memenuhi semua kewajibannya dengan menjamin harta yang dimilikinya,
tingkat solvabilitas sangat berguna bagi kreditur untuk memberikan kredit
jangka pendek maupun jangka panjang. Tingkat rasio aktivitas digunakan
untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yp[;-
ang dimilikinya, semakin cepat perputaran aktiva semakin baik kinerja
perusahaan.
Di dalam perusahaan penerbangan terdapat persaingan yang
cukup pesat untuk memperebutkan pasar domestik antara maskapai
penerbangan. Terlihat dari meningkatnya mobilitas penduduk baik untuk
wisata, bekerja kunjungan keluarga atau lainnya. meningkatnya daya beli
mansyarakat membuat potensi tersendiri bagi industri atau perusahaan
penerbangan. Pemilihan perusahaan industri penerbangan sebagai
populasi dikarenakan saat ini perkembangan bisnis dibidang jasa
mengalami peningkatan salah satunya jasa transportasi udara.
Dari banyaknya perusahaan penerbangan di Indonesia hanya
terdapat 2 perusahaan penerbangan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia, yaitu PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk dimana termasuk
perusahaan BUMN dan PT. Air Asia Indonesia Tbk yang termasuk
perusahaan swasta. Berikut merupakan daftar perusahaan penerbangan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia:
3
EMITEN TAHUN TOTAL EKUITAS TOTAL ASET LABA BERSIH (RUGI)
2018 Rp639,806,556 Rp4,155,474,803 -Rp228,889,524
Garuda
2019 Rp720,622,891 Rp4,455,674,774 Rp6,457,765
Indonesia
2020 -Rp1,943,024,247 Rp10,789,980,407 -Rp2,476,633,349
2018 -Rp802,175,359,354 Rp2,845,045,212,353 -Rp 907,024,833,708
Air Asia 2019 Rp202,127,259,325 Rp2,613,070,074,932 -Rp 157,368,618,806
2020 -Rp2,910,411,800,365 Rp6,080,516,085,752 -Rp 2,754,589,873,561
Tabel 1.1 Total Ekuitas, Total Aset, dan Laba Bersih (Rugi)
Pada tabel 1.1 dijelaskan mengenai kondisi keuangan
perusahaan subsektor maskapai penerbangan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI).
Dapat dilihat pada tabel bahwa total ekuitas perusahaan
perusahaan Garuda Indonesia pada tahun 2019 mengalami kenaikan dan
mengalami penurunan drastis pada tahun 2020. Penurunan inii terjadi
dikarenakan terdampak pandemi Covid-19. Sedangkan pada PT Air Asia
pada tahun 2019 mengalami peningkatan dari 2018. Dan tahun 2020
mengalami penurunan kembali karena beberapa faktor luar perusahaan
seperti adanya pandemi Covid-19.
Dapat juga dilihat pada tabel diatas menunjukkan total aset
perusahaan Garuda Indonesia mengalami kenaikan dari tahun 2018-
2020. Namun berbeda halnya dengan perusahaan Air Asia yang
mengalami kenaikan drastis di tahun 2020.
Untuk laba/rugi bersih pada perusahaan Garuda Indonesia
mengalami kerugian yang cukup besar pada tahun 2020 yang
dikarenakan adanya Covid-19. Sedangkan air Asia dari tahun 2018-2020
tingkat kerugiannya semakin meningkat.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penyusun
bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul penelitian
“Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Keuangan Pada
Perusahaan Industri Penerbangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia”.
4
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti
mempunyai perumusan masalah sebagai berikut :
5
menambah pengalaman mahasiswa dalam menganalisis suatu
permasalahan.
6
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
7
2.1.3 Analisis Laporan Keuangan
Dalam suatu perusahaan dibutuhkan laporan keuangan sebagai
alat untuk mengukur suatu kinerja perusahaan. Analisis laporan
keuangan adalah salah satu cara untuk memahami data- data yang
berkaitan dengan keuangan dan untuk mengetahui posisi keuangan,
hasil operasi serta perkembangan perusahaan dengan cara
mempelajari data keuangannya dan kecenderungan terdapat dalam
suatu laporan keuangan.
Laporan keuangan dapat menjadi acuan dalam pengambilan
keputusan bagi pihak- pihak yang berkepentingan, serta dalam
melakukan suatu analisis tidak akan lepas dari peranan rasio keuangan.
Menurut Bernstein dalam Harahap (2009) tujuan dari analisis laporan
keuangan adalah:
1) Screening (sarana informasi), analisa hanya dapat dilakukan
berdasarkan laporan keuangnnya, dengan demikian seorang
analisis tidak perlu turun langsung ke lapangan untuk
mengetahui informasi, situasi serta kondisi perusahaan.
2) Understanding (pemahaman), analisa dapat dilakukan dengan
memahami perusahaan, kondisi keuangannya, bidang usahanya
serta hasil dari usahanya.
3) Forecasting (peramalan), analisa digunakan untuk meramalkan
kondisi suatu perusahaan dimasa yang akan datang.
4) Diagnosis (diagnose), analisa dapat digunakan untuk melihat
kemungkinan terjadinya masalah baik didalam manajemen
ataupun masalah lain didalam perusahaan.
5) Evaluation (evaluasi), analisa dapat digunakan untuk menilai
kinerja suatu perusahaan termasuk manajemen dalam
meningkatkan pencapaian tujuan perusahaan secara efisisen.
8
dari hasil membandingkan satu pos laporan keuangan dengan pos lain
yang memiliki keterkaitan yang signifikan dan relevan.
9
perbandingan rasio ini. Adapun jenis- jenis rasio likuiditas yang
dapat digunakan yaitu :
a. Current Ratio (Rasio Lancar)
Current ratio atau rasio lancar merupakan rasio
yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban janka pendek
atau hutang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih
secara keseluruhan (Kasmir, 2014:134). Current ratio
biasa disebut working capital ratio atau rasio modal kerja,
rasio ini dihitung dngan membagi current assets (harta
lancar) dengan current liabilities (hutang lancar). Untuk
menghitung rasio current ratio dapat menggunakan
rumus :
Aktiva Lancar (Current Asset )
Current Ratio = x
Hutang Lancar (Current Liabilities)
100%
Current Asset−Inventory
Quick Ratio = x 100%
Current Liabilities
10
11