Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA

PERUSAHAAN INDUSTRI PENERBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA


EFEK INDONESIA

Oleh Kelompok 12:

1. Ni Wayan Delvin Anjelina Saputra (120211474)


2. Ni Luh Putu Sunariyani (120211500)
3. Ni Made Kintan Widyaswari (120211673)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL DENPASAR

2023

1
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Industri pesawat terbang merupakan industri penunjang pada
penerbangan dengan membangun pesawat dan manufaktur suku cadang
pesawat untuk pemeliharaan pesawat. Industri ini termasuk pesawat dan
suku cadang yang digunakan untuk penerbangan sipil dan penerbangan
militer. Industri penerbangan juga memiliki keterikatan yang erat dengan
kondisi ekonomi global. Indonesia sendiri memiliki pertumbuhan yang
sangat pesat. Hal itu terlihat dengan banyaknya maskapai penerbangan
yang melayani rute penerbangan baik internasional maupun Nasional.
Pada era perkembangan teknologi sekarang ini, banyak investor
yang melakukan kegiatan jual beli saham melalui dalam negeri maupun
lintas negara, hal ini dikarenakan informasi yang dibutuhkan investor
sudah sangat mudah untuk didapatkan. Banyak perusahaan yang telah
menjual sahamnya ke pasar modal atau telah go public yang
mengakibatkan perkembangan pasar modal dapat dijadikan sebagai
salah satu indikator pembagunan ekonomi bagi suatu negara. Selain itu
perkembangan pasar modal dapat membantu perusahaan untuk
mendapatkan bantuan permodalan dan menghimpun dana.
Salah satu indikator yang dapat dijadikan sebagai bahan
pengambilan keputusan bagi seorang calon investor yaitu dengan
membandingkan kinerja perusahaan dari tahun ketahun atau
membandingkan kinerja keuangan suatu perusahaan sejenis. Menurut
Fahmi (2018: 142) kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan
untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan
dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik
dan benar. Kinerja keuangan perusahaan yang baik adalah pelaksanaan
aturan-aturan yang berlaku sudah dilakukan secara baik dan benar. Hasil
dari keputusan para calon investor menjadi dasar dari apakah kinerja
perusahaan semakin baik atau sebaliknya. Apabila kinerja keuangan

2
suatu perusahaan dari tahun ketahun meningkat maka akan mendorong
investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan tersebut.
Salah satu sumber informasi yang dapat digunakan oleh para
investor adalah menganalisis kinerja keungan menggunakan rasio
keuangan. Analisis rasio merupakan salah satu teknik yang paling banyak
digunakan dalam menilai kinerja keuangan. Analisis rasio digunakan
untuk mengetahui kesehatan keuangan yang terdiri dari rasio likuiditas,
solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas. Pada penelitian ini, digunakan
rasio likuiditas, solvabilitas, dan aktivitas. Tingkat likuiditas sangat
berguna bagi perusahaan khususnya kreditur yang memberikan kredit
jangka pendek untuk mengetahui apakah perusahaan yang mampu
membayar kewajiban lancarnya dengan aset, modal dan pendapatan.
Tingkat rasio solvabilitas, dapat diketahui kemampuan perusahaan dalam
memenuhi semua kewajibannya dengan menjamin harta yang dimilikinya,
tingkat solvabilitas sangat berguna bagi kreditur untuk memberikan kredit
jangka pendek maupun jangka panjang. Tingkat rasio aktivitas digunakan
untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yp[;-
ang dimilikinya, semakin cepat perputaran aktiva semakin baik kinerja
perusahaan.
Di dalam perusahaan penerbangan terdapat persaingan yang
cukup pesat untuk memperebutkan pasar domestik antara maskapai
penerbangan. Terlihat dari meningkatnya mobilitas penduduk baik untuk
wisata, bekerja kunjungan keluarga atau lainnya. meningkatnya daya beli
mansyarakat membuat potensi tersendiri bagi industri atau perusahaan
penerbangan. Pemilihan perusahaan industri penerbangan sebagai
populasi dikarenakan saat ini perkembangan bisnis dibidang jasa
mengalami peningkatan salah satunya jasa transportasi udara.
Dari banyaknya perusahaan penerbangan di Indonesia hanya
terdapat 2 perusahaan penerbangan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia, yaitu PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk dimana termasuk
perusahaan BUMN dan PT. Air Asia Indonesia Tbk yang termasuk
perusahaan swasta. Berikut merupakan daftar perusahaan penerbangan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia:

3
EMITEN TAHUN TOTAL EKUITAS TOTAL ASET LABA BERSIH (RUGI)
2018 Rp639,806,556 Rp4,155,474,803 -Rp228,889,524
Garuda
2019 Rp720,622,891 Rp4,455,674,774 Rp6,457,765
Indonesia
2020 -Rp1,943,024,247 Rp10,789,980,407 -Rp2,476,633,349
2018 -Rp802,175,359,354 Rp2,845,045,212,353 -Rp 907,024,833,708
Air Asia 2019 Rp202,127,259,325 Rp2,613,070,074,932 -Rp 157,368,618,806
2020 -Rp2,910,411,800,365 Rp6,080,516,085,752 -Rp 2,754,589,873,561
Tabel 1.1 Total Ekuitas, Total Aset, dan Laba Bersih (Rugi)
Pada tabel 1.1 dijelaskan mengenai kondisi keuangan
perusahaan subsektor maskapai penerbangan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI).
Dapat dilihat pada tabel bahwa total ekuitas perusahaan
perusahaan Garuda Indonesia pada tahun 2019 mengalami kenaikan dan
mengalami penurunan drastis pada tahun 2020. Penurunan inii terjadi
dikarenakan terdampak pandemi Covid-19. Sedangkan pada PT Air Asia
pada tahun 2019 mengalami peningkatan dari 2018. Dan tahun 2020
mengalami penurunan kembali karena beberapa faktor luar perusahaan
seperti adanya pandemi Covid-19.
Dapat juga dilihat pada tabel diatas menunjukkan total aset
perusahaan Garuda Indonesia mengalami kenaikan dari tahun 2018-
2020. Namun berbeda halnya dengan perusahaan Air Asia yang
mengalami kenaikan drastis di tahun 2020.
Untuk laba/rugi bersih pada perusahaan Garuda Indonesia
mengalami kerugian yang cukup besar pada tahun 2020 yang
dikarenakan adanya Covid-19. Sedangkan air Asia dari tahun 2018-2020
tingkat kerugiannya semakin meningkat.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penyusun
bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul penelitian
“Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Keuangan Pada
Perusahaan Industri Penerbangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia”.

4
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti
mempunyai perumusan masalah sebagai berikut :

i. Apakah rasio Likuiditas secara pasrial berpengaruh signifikan


terhadap kinerja keuangan perusahaan industri penerbangan yang
terdaftar di BEI?
ii. Apakah rasio Solvabilitas secara pasrial berpengaruh signifikan
terhadap kinerja keuangan perusahaan industri penerbangan yang
terdaftar di BEI?
iii. Apakah rasio Aktivitas secara pasrial berpengaruh signifikan terhadap
kinerja keuangan perusahaan industri penerbangan yang terdaftar di
BEI?

1.3 Tujuan Penelitian


Dari rumusan masalah diatas, maka dapat dijelaskan tujuan penelitian
sebagai berikut :
i. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial rasio Likuiditas terhadap
kinerja keuangan perusahaan industri penerbangan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.
ii. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial rasio Solvabilitas terhadap
kinerja keuangan perusahaan industri penerbangan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.
iii. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial rasio Aktivitas terhadap
kinerja keuangan perusahaan industri penerbangan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.

1.4 Kegunaan Penelitian


a. Manfaat teoritis
Berkontribusi terhadap pengembangan ilmu akuntansi terkhusus
mengenai kinerja keuangan pada perusahaan industri penerbangan,
serta sebagai bahan literatur untuk penelitian berikutnya.
b. Manfaat Praktis
Dapat membantu memperluas wawasan mahasiswa sehingga dapat
membandingkan dan mengaplikasikan ilmu yang telah didapat serta

5
menambah pengalaman mahasiswa dalam menganalisis suatu
permasalahan.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian


Penelitian ini berfokus pada laporan keuangan pada sector
maskapai penerbangan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI).
Penelitian ini juga berfokus pada perusahaan industri penerbangan yang
terdaftar di BEI pada tahun 2018-2020

6
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori yang Digunakan


2.1.1 Laporan Keuangan
Laporan keuangan menurut (Munawir, 2007:2) yaitu suatu hasil
dari proses akuntansi yang digunakan sebagai alat komunikasi atara
data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak lain yang
berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.
Sedangkan menurut (Kasmir, 2008:7) laporan keuangan adalah
suatu laporan yang menggambarkan kondisi suatu perusahaan pada
saat ini dalam suatu periode tertentu. Laporan keuangan memberikan
informasi tentang aktivitas utama suatu perusahaan yaitu perencanaan,
pendanaan, investasi, dan operasi.

2.1.2 Komponen-Komponen Laporan Keuangan


Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 tentang
penyajian laporan keuangan (IAI, 2007) menyatakan bahwa laporan
keuangan lengkap terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut:
i. Neraca, yaitu laporan yang sistematis tentang aktiva, utang
serta modal dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu.
ii. Laporan laba rugi, yaitu laporan yang menunjukkan hasil usaha
dan biaya-biaya selama suatu periode akuntansi.
iii. Laporan perubahan modal, yaitu laporan yang menunjukkan
sebab-sebab perubahan ekuitas dari jumlah pada awal periode
menjadi jumlah ekuitas pada akhir periode.
iv. Laporan arus kas, yaitu laporan yang menunjukkan arus kas
masuk dan keluar yang dibebankan menjadi arus kas operasi,
arus kas investasi, dan arus kas pendanaan.
v. Catatan atas laporan keuangan, yaitu laporan keuangan seperti
yang tertera diatas dapat dikatakan sebagai laporan-laporan
tujuan umum.

7
2.1.3 Analisis Laporan Keuangan
Dalam suatu perusahaan dibutuhkan laporan keuangan sebagai
alat untuk mengukur suatu kinerja perusahaan. Analisis laporan
keuangan adalah salah satu cara untuk memahami data- data yang
berkaitan dengan keuangan dan untuk mengetahui posisi keuangan,
hasil operasi serta perkembangan perusahaan dengan cara
mempelajari data keuangannya dan kecenderungan terdapat dalam
suatu laporan keuangan.
Laporan keuangan dapat menjadi acuan dalam pengambilan
keputusan bagi pihak- pihak yang berkepentingan, serta dalam
melakukan suatu analisis tidak akan lepas dari peranan rasio keuangan.
Menurut Bernstein dalam Harahap (2009) tujuan dari analisis laporan
keuangan adalah:
1) Screening (sarana informasi), analisa hanya dapat dilakukan
berdasarkan laporan keuangnnya, dengan demikian seorang
analisis tidak perlu turun langsung ke lapangan untuk
mengetahui informasi, situasi serta kondisi perusahaan.
2) Understanding (pemahaman), analisa dapat dilakukan dengan
memahami perusahaan, kondisi keuangannya, bidang usahanya
serta hasil dari usahanya.
3) Forecasting (peramalan), analisa digunakan untuk meramalkan
kondisi suatu perusahaan dimasa yang akan datang.
4) Diagnosis (diagnose), analisa dapat digunakan untuk melihat
kemungkinan terjadinya masalah baik didalam manajemen
ataupun masalah lain didalam perusahaan.
5) Evaluation (evaluasi), analisa dapat digunakan untuk menilai
kinerja suatu perusahaan termasuk manajemen dalam
meningkatkan pencapaian tujuan perusahaan secara efisisen.

2.1.4 Rasio Keuangan


Rasio keuangan adalah suatu kegiatan mebandingkan angka atau
bilangan yang terdapat dalam laporan keuangan dengan cara membagi
angka tersebut dengan angka yang lainnya (Kasmir, 2008:104).
Menurut (Harahap, 2013:297) rasio keuangan merupakan angka yang
didapatkan

8
dari hasil membandingkan satu pos laporan keuangan dengan pos lain
yang memiliki keterkaitan yang signifikan dan relevan.

2.1.5 Manfaat Rasio Keuangan


Menurut (Fahmi, 2014:109) suatu rasio keuangan dapat
digunakan sebagai analisis dan dapat memperoleh manfaat berupa:
i. Analisis rasio keuangan bermanfaat bagi perusahaan karena
dapat dijadikan sebagai alat analisis untuk menilai kinerja dan
prestasi.
ii. Analisis rasio keuangan bermanfaat bagi pihak manajemen
karena dapat dijadikan sebagai rujukan untuk membuat
perencanaan.
iii. Analisis rasio keuangan bermanfaat sebagai alat evaluasi
kondisi perusahaan dilihat dari sisi keuangan.
iv. Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat bagi para pemberi
kredit atau kreditur karena dapat dipergunakan untuk
memperkirakan potensi terjadinya resiko yang akan dihadapi
yang dikaitkan dengan adanya jaminan kelangsungan
pembayaran bunga dan pengembalian pokok pinjaman.
v. Analisis rasio keuangan bermanfaat sebagai penilaian bagi
pihak- pihak yang ada dalam organisasi atau perusahaan.

2.1.6 Jenis-jenis Rasio Keuangan


1) Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan hubungan
kas dan aktiva lancar lainnya dengan kewajiban lancar (Brigham
and Houston, 2001:79). Likuiditas suatu perusahaan merupakan
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
keuangannya baik jangka pendek atau jangka panjang. Rasio
likuiditas digunakan pada posisi jangka pendek agar dapat
diketahui kemampuan perusahaan menyediakan alat-alat yang
bersifat likuid agar menjamin pengembalian hutang jangka
pendek yang telah jatuh tempo dengan mengetahui

9
perbandingan rasio ini. Adapun jenis- jenis rasio likuiditas yang
dapat digunakan yaitu :
a. Current Ratio (Rasio Lancar)
Current ratio atau rasio lancar merupakan rasio
yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban janka pendek
atau hutang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih
secara keseluruhan (Kasmir, 2014:134). Current ratio
biasa disebut working capital ratio atau rasio modal kerja,
rasio ini dihitung dngan membagi current assets (harta
lancar) dengan current liabilities (hutang lancar). Untuk
menghitung rasio current ratio dapat menggunakan
rumus :
Aktiva Lancar (Current Asset )
Current Ratio = x
Hutang Lancar (Current Liabilities)
100%

b. Quick Ratio ( Rasio Cepat)


Quick ratio atau rasio cepat merupakan rasio yang
menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban atau utang lancar (utang jangka pendek)
dengan aktiva lancer tanpa memperhitungkan nilai
inventory (Kasmir 2014). Adapun rumus untuk
menghitung quick ratio yaitu :

Current Asset−Inventory
Quick Ratio = x 100%
Current Liabilities

c. Cash Ratio ( Rasio Kas)


Cash ratio atau rasio kas merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur seberapa besar uang kas
yang tersedia untuk membayar kas (Kasmir, 2014:136).
Adapun rumus untuk menghitung rasio kas yaitu :

10
11

Anda mungkin juga menyukai