SKRIPSI
Dajukan sebagai salah satu persyaratan untuk meraih gelar Sarjana Akutansi pada
Program Studi Akutansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universtas Sahid Jakarta
Oleh
2017150021
i
DAFTAR ISI
COVER
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................... 1
1.2 Batasan Masalah ................................................................................................ 6
1.3 Perumusan Masalah .......................................................................................... 6
1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian ........................................................................ 7
1.5 Kegunaan Penelitian.......................................................................................... 7
BAB II ................................................................................................................................. 9
2.1 Laporan Keuangan ............................................................................................ 9
2.2 Laba bersih ....................................................................................................... 11
2.3 Pasar Modal ..................................................................................................... 13
2.4 Harga Saham.................................................................................................... 14
2.4.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Saham .............................. 16
2.4.2 Hubungan Laba Bersih Terhadap Harga Saham ................................ 17
2.5 Kerangka Pemikiran ....................................................................................... 18
2.6 Hipotesis Penelitian ......................................................................................... 19
2.7 Penelitian Terdahulu ....................................................................................... 20
BAB III ............................................................................................................................. 23
OBJEK DAN METODE PENELITIAN ....................................................................... 23
3.1 Objek Penelitian .............................................................................................. 23
3.2 Metode Penelitian ............................................................................................ 23
3.2.1 Desain Penelitian...................................................................................... 23
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
berkembang dan memiliki prospek yang bagus untuk tahun – tahun mendatang. Hal
sehingga makin bertambah pula kebutuhan setiap individu akan barang – barang
elektronik. Akan tetapi perusahaan pada sektor industri sama seperti perusahaan–
perusahaan pada sektor lain yakni membutuhkan modal yang cukup besar untuk
laporan keuangan. Laporan keuangan ini berguna untuk melihat posisi keuangan,
kemajuan perusahaan. Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan terdiri dari
dua macam, yaitu laporan keuangan komersial dan laporan keuangan fiskal.
keuangan fiskal digunakan untuk perhitungan pajak perusahaan yang nantinya akan
1
2
oleh investor untuk mengetahui baik atau tidaknya kondisi perusahaan salah
satunya berupa laporan keuangan. Salah satu dari laporan keuangan adalah laporan
laba rugi. Laporan laba – rugi menyajikan informasi mengenai laba bersih yang
menghasilkan laba per lembar saham seperti yang diharapkan. Informasi mengenai
laba ini sangat penting untuk menilai prospek arus masuk kas bersih dan
informasi yang tidak kalah pentingnya dengan laporan laba rugi, yaitu mengenai
aliran kas masuk dan keluar selama periode akuntansi yang terdiri dari arus kas
yang berasal dari dan digunakan untuk aktivitas operasi (operating), aktivitas
organisasi yang nota bene adalah perusahaan non profit, akan tetapi di dalamnya
merupakan salah satu faktor yang dilihat investor di pasar modal untuk menentukan
pilihan dalam menanamkan investasinya. Salah satu cara yang bisa ditempuh oleh
investor dalam menanamkan dananya adalah dengan cara membeli saham. Bagi
3
perusahaan, menjaga dan meningkatkan laba bersih adalah suatu keharusan agar
yang berisi tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu
lain, pihak yang kelebihan dana dapat menginvestasikan dananya dalam bentuk
saham dengan harapan bahwa dana tersebut akan menghasilkan pengembalian yang
adalah capital gain dan dividen. Dividen merupakan laba yang dibagikan kepada
pemegang saham atau investor. Capital Gain merupakan selisih antara harga
pembelian dan penjualan dari saham tersebut dimana harga penjualan lebih tinggi
mengalami fluktuasi yang disebabkan oleh berbagai faktor, baik internal maupun
harga saham antara lain seperti gejolak politik dalam negeri, kondisi makro
ekonomi negara yang bersangkutan, laju inflasi, perubahan suku bunga, perubahan
terhadap harga saham yaitu fundamental perusahaan, seperti kinerja keuangan dan
manajemen perusahaan.
4
Daftar Laba bersih dan Harga Saham penutupan pada PT. Unilever Indonesia tbk
di Bursa Efek Indonesia ( BEI ). Selama Tahun 2015-2019 ditunjukkan oleh tabel
berikut ini:
Table 1.1
www.unilever.co.id
Berdasarkan table 1.1 dapat dilihat bahwa laba bersih dan harga saham PT.
kenaikan dan harga saham mengalami penurunan , hal ini disebabkan current ratio
5
tahun buku 2018 menunjukan penurunan dibandingkan dengan tahun buku 2017,
yaitu dari 30,1% dibanding periode yang sama tahun lalu. Margin laba Perseroan
tercatat naik 480 basis poin dibandingkan dengan tahun 2017 menjadi 21,8% dari
optimalisasi biaya yang dilakukan Perseroan dan keuntungan dari penjualan aset
kategori Spreads.
Harga suatu saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang
ditentukan oleh pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham
yang bersangkutan di pasar modal. Harga saham yang semakin tinggi akan menarik
perhatian investor, investor akan berfikir bahwa perusahaan tersebut baik, maka
perusahaan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa laba bersih berpengaruh terhadap
harga saham.
hubungan antara laba dan harga saham. Bahwa laba merupakan predicator aliran
kas ke investor, atau menunjukkan bahwa laba menentukan harga saham. Aliran
kas masa datang ke investor digunakan untuk menentukan apa yang disebut nilai
intrinsik saham. Salah satu faktor yang mempengaruhi naik turunnya harga saham
suatu perusahaan dipasar modal adalah kinerja keuangan. Salah satu komponen
pengembalian bagi para pemegang saham dan ukuran kinerja manajemen dalam
6
memperoleh peningkatan yang signifikan dari waktu ke waktu, maka investor akan
demikian harga saham yang dimiliki oleh perusahaan akan semakin meningkat.
Secara umum investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya
lainnya yang dilakukan pada saat ini dengan tujuan memperoleh keuntungan di
masa yang akan datang. Oleh karena itu dalam melakukan investasi, para investor
akan selalu mencari informasi mengenai laporan keuangan perusahaan yang dapat
tentang “Pengaruh Laba Bersih Terhadap Harga Saham Pada PT. Unilever
mengamati salah satu perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesi yaitu
yang diteliti dalam penelitian ini adalah apakah laba bersih berpengaruh signifikan
terhadap harga saham PT Unilever Indonesia yang terdaftar pada Bursa Efek
Untuk menguji laba bersih berpengaruh terhadap harga saham pada PT. Unilever
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh laba bersih terhadap harga
saham pada PT. Unilever Indonesia Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
1. Bagi penulisan
2. Bagi perusahaan
3. Bagi akademik
Epi Indriani (2011: 126) “Laporan keuangan merupakan dasar untuk menentukan
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa laporan keuangan berisi informasi
neraca, laporan laba-rugi, laporan arus kas, dan laporan ekuitas pemilik atau
9
10
serampangan, tetapi harus dibuat dan disusun sesuai dengan aturan atau standar
yang berlaku. Hal ini perlu dilakukan agar laporan keuangan mudah dibaca dan
keperluan yaitu dapat memberi informasi secara kuantitatif, lengkap dan dapat
secara tepat dan netral sehingga para pengambil keputusan yang mendasarkan diri
memberikan informasi yang berguna untuk investor dan kreditur saat ini dan
potensial untuk membuat keputusan investasi, kredit dan keputusan lain yang
sejenis. Salah satu informasi dalam laporan keuangan adalah informasi laba,
sehingga secara normatif kreditur dan investor dapat menggunakan laba untuk
Salah satu alat untuk mengukur keberhasilan dan prestasi perusahaan ialah
laba. Pengukuran laba ini bukan saja penting untuk menilai kinerja perusahaan,
tetapi juga penting sebagai informasi bagi investor dalam pemberian dividen, bonus
Laba adalah kenaikan aset dalam suatu periode akibat kegiatan produktif
yang dapat dibagi atau didistribusi kepada kreditur, pemerintah, pemegang saham
(dalam bentuk bunga, pajak dan dividen) tanpa mempengaruhi keutuhan ekuitas
pemegang saham semula. Bagi pemilik saham dan investor, laba berarti
dividen. Laba juga digunakan sebagai alat untuk mengukur kinerja manajemen
perusahaan selama periode tertentu yang pada umumnya menjadi perhatian pihak-
bersih ini adalah laba yang menunjukkan bagian laba yang akan ditahan di
Menurut Soemarso (2009: 234) laba bersih (net income) adalah selisih lebih
pendapatan atas beban-beban dan yang merupakan kenaikan bersih atas modal yang
12
berasal dari kegiatan usaha. Angka terakhir dalam laporan laba rugi adalah laba
bersih (net profit). Jumlah ini merupakan kenaikan bersih terhadap modal.
Sebaliknya, apabila perusahaan menderita rugi, angka terakhir dalam laporan laba
rugi adalah rugi bersih (net loss). Pertumbuhan dan penurunan laba bersih secara
empiris cukup erat kaitannya dengan pergerakan harga saham perusahaan. Jika
saham di bursa. Namun jika actual laba bersih lebih rendah dari ekspektasi
umumnya diikuti oleh penurunan harga saham. Namun jika hal tersebut tidak terjadi
tercermin dalam laporan keuangan akan menimbulkan reaksi terhadap harga saham
perusahaan. Apabila laba yang diperoleh perusahaan tinggi, maka deviden yang
akan dibagikan kepada pemegang saham juga tinggi sehingga investor tertarik
Sebaliknya, apabila laba yang diperoleh perusahaan rendah, maka deviden yang
akan dibagikan kepada pemegang saham akan rendah sehingga akan menurunkan
minat investor untuk menanamkan investasi di perusahaan dan harga saham akan
menurun.
13
dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan
dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan
efek. Efek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan hutan, surat berharga
komersial, saham, obligasi, tanda bukti hutang, unit penyertaan investasi kolektif,
kontrak berjangka atas efek, dan setiap derivatif dari efek (UU Pasar Modal
No.8:1995).
Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41) menyatakan bahwa pasar modal adalah
tempat dimana berbagai pihak khususnya perusahaan menjual saham dan obligasi
dengan tujuan dari hasil penjualan tersebut nantinya akan dipergunakan sebagai
karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi
pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari
masyarakat pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat
lain-lain, kedua pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi
pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain.
Pasar modal merupakan salah satu tempat alokasi dana yang produktif dari
pihak yang memiliki kelebihan dana (surplus unit) kepada pihak yang kekurangan
membeli sekuritas tersebut denga harapan memperoleh dividen dan capital gain.
badan dalam suatu perusahaan, selembar saham adalah selembar kertas yang
tersebut. Selembar saham mempunyai nilai atau harga. Harga saham perusahaan
melakukan perdagangan saham atau tidak. Harga saham dapat juga didefinisikan
sebagai harga yang dibentuk dari interaksi antara para penjual dan pembeli saham
saham penutupan (closing price) yaitu harga yang diminta oleh penjual atau harga
tersebut menyisihkan bagian keuntungan itu sebagai dividen dengan jumlah yang
15
tinggi pula. Pemberian dividen yang tinggi ini akan menarik minat masyarakat
meningkat.
Menurut Ratna (2013:179), harga saham adalah nilai saham dalam rupiah
yang terbentuk akibat terjadinya aksi pembelian dan penawaran saham di bursa efek
oleh sesama anggota bursa. Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan harga
saham ditentukan oleh permintaan dan penawaran harga saham yang dipengaruhi
oleh beberapa faktor. Secara umum, keputusan membeli atau menjual saham
perkiraan nilai intrinsik dengan harga pasarnya (Halim 2005:31). Dalam hal
1) Pertama, bila harga pasar saham melampaui nilai instrinsik saham, maka saham
tersebut dinilai overvalued (harganya terlalu tinggi). Oleh karena itu, saham
seperti ini pada masa yang akan datang kemungkinan besar akan terjadi koreksi
pasar.
2) Kedua, apabila harga pasar saham sama dengan nilai instrinsiknya maka harga
saham tersebut dinilai wajar dan berada dalam kondisi keseimbangan. Pada
3) Ketiga, apabila harga pasar saham lebih kecil dari nilai instrinsiknya maka
langsung maupun tidak langsung oleh faktor fundamental, utamanya pengaruh laba
atau pendapatan dan dividen. Pada jangka pendek pergerakan harga saham tidak
dapat ditebak secara pasti. Namun, apa yang berlaku dibursa saham adalah murni
semakin banyak orang yang ingin menjual (melepas) suatu saham, nilai pasar akan
cenderung menurun.
Faktor lain yang juga dapat mempengaruhi harga saham adalah kinerja
meluncurkan produk baru yang dinilai pasar memiliki peluang pasar yang baik,
perusahaan akan merger dengan perusahaan lain, dan jika pasar menyambut baik
rencana tersebut, maka harga saham perusahaan tersebut akan meningkat. Harga
saham juga akan mengalami penurunan jika situasi keamanan sedang tidak stabil.
mempengaruhi harga saham. Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh
17
mempengaruhi harga saham adalah jumlah laba yang didapat perusahaan. Dalam
hal ini peneliti memasukkan laba bersih operasi sebagai faktor yang mempengaruhi
harga saham.
pemegang saham akan memberikan pengaruh positif terhadap harga saham sampai
pada batasan dimana laba bersih dapat memberikan informasi mengenai kondisi
tertarik akan laba bersih karena hal ini menggambarkan jumlah laba yang dapat
ditafsirkan dimasa yang akan datang. Para calon pemegang saham tertarik dengan
laba besih yang besar, karena hal ini merupakan salah satu indikator keberhasilan
suatu perusahaan. Semakin tinggi profit yang diterima oleh investor akan
memberikan tingkat pengembalian investasi yang cukup baik. Hal ini akan menjadi
motivasi bagi investor untuk mau melakukan investasi yang lebih besar lagi yang
Harga saham yang semakin tinggi akan menarik perhatian investor, investor
akan berfikir bahwa perusahaan tersebut baik, maka tidak menutup kemungkinan
investor tersebut akan menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Hal ini
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah didefinisikan sebagai masalah yang
terhadap harga saham. Jika pengujian laba bersih tersebut mempunyai pengaruh
yang signifikan maka diharapkan mampu memberikan masukan dan sebagai acuan
Apabila laba bersih naik maka harga saham perusahaan tersebut akan naik,
yang diindikasikan bahwa reaksi kenaikan laba bersih berpengaruh terhadap harga
saham. Begitu juga sebaliknya jika laba bersih menurun dapat diprediksikan bahwa
Berdasarkan uraian diatas dapat dilihat gambaran kaitan antara laba bersih
terhadap harga saham. Adapun kerangka konseptual penelitian ini adalah sebagai
berikut:
19
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
didapatkan hanya berdasarkan teori yang relevan belum didasarkan pada faktafakta
sebagai berikut:
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
2011- 2015
22
Terhadap Pendanaan
Harga Saham
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
tahun 2015-2019 sebagai periode pada penelitian ini karena merupakan data terbaru
pada pupulasi dan sampel tertentu. Dalam penelitian ini kuantitatif dihitung dan
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder adalah data yang mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari sumber
yang telah ada. Sumber data sekunder adalah catatan dokumentasi perusahaan,
publikasi pemerintah, analisis industry oleh situs web, dan internet. Data sekunder
yang digunakan dalam penelitian ini adalah dari internet atau situs web yang
diambil dari ww.idx.co.id atau web resmi dari PT Unilever Indonesia Tbk.
23
24
bagaimana analisa pengaruh laba bersih terhadap harga saham pada PT Unilever
Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2015-2019. Dalam
pengukuran laba perusahaan yang berasal dari aktivitas operasi yang masih
penyertaan modal pada perseroan terbatas yang telah listed di bursa efek,
dimana saham tersebut telah beredar (outstanding securities). Dalam hal ini
Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data yang berhubungan dengan laba
bersih dan harga saham diperoleh dari laporan keuangan yang dipublikasikan oleh
Bursa Efek Indonesia (BEI), dan PT Unilever Indonesia . Penggunaan data yang
25
perusahaan dan closing price periode 2015-2019. Peneliti memperoleh data dari
hasil penelusuran data-data yang diperlukan dari Bursa Efek Indonesia, yang berupa
laporan keuangan tahunan dan closing price pada periode 2015-2019. Data tersebut
data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Teknik analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis regresi sederhana
(linear). Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan program SPSS version 21.
diperlukan agar analisis regresi linear terpenuhi. Uji asumsi klasik dalam penelitian
1. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi,
tidak. Kenormalan suatu data merupakan syarat wajib suatu yang harus terpenuhi
Uji normalitas dilakukan untuk menguji data variable bebas (X) dan data
variable terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan. Uji asumsi klasik
26
Test. Jika didapat nilai signifikansi > 0,05, maka dapat disimpulkan data
terdistribusi normal.
2. Uji Heteroskedastisitas
Metode ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varians dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika
varians dari residual data sama maka disebut homokedastisitas dan jika terdapat
perbedaan varians dari residual data maka disebut heterokedastisitas. Model regresi
yaitu laba bersih dan satu variabel dependen, yaitu harga saham yang diduga
Y= +B1X
Dimana :
: Harga Saham
C. Uji t
Kriteria yang digunakan dalam pengambilan keputusan pada uji-t adalah sebagai
berikut :
1. H0 diterima jika thitung < ttabel atau nilai signifikansi > 0,05
BAB IV
Periode data ini dimulai dari tahun 2015-2019. Data tersebut adalah data
terbaru yang disediakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Variable yang
digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variable dependen yaitu harga
uji asumsi klasik yang bertujuan untuk mengetahui apakah data mentah
Berikut ini adalah daftar laba bersih dan harga saham penutup pada PT.
Table 4.1
www.unilever.co.id
1. Uji Normalitas
dengan uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test adalah jika nilai signifikansi >
0,05 maka data tersebut terdistribusi normal. Sebaliknya, jika nilai signifikansi <
Tabel 4.2
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 5
Mean ,0000000
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 7052,66401120
Absolute ,425
Negative -,289
Kolmogorov-Smirnov Z ,950
Kolmogorov-Smirnov Test pada table 4.2 diatas, diketahui bahwa nilai signifikansi
sebesar 0,327 lebih besar dari 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang
2. Uji Heteroskedasitisitas
Metode pengujian yang digunakan adalah dengan uji glejser. Dasar
pengambilan keputusan dalam uji heteroskedastisitas dengan uji glejser adalah jika
nilai signifikansi untuk variable independen > 0,05 maka data tersebut tidak terjadi
Tabel 4.3
Coefficientsa
Berdasarkan output dari hasil uji heteroskedastisitas pada table 4.3 diatas, diketahui
bahwa nilai signifikansi sebesar 0.529 lebih besar dari 0.05 maka dapat disimpulkan
variable bebas atau variable independen (Laba Bersih) terhadap variable terikat atau
Tabel 4.4
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Y=27063.347- 0.00000000002 X
regresi linear sederhana di atas dapat diartikan koefisien regresi untuk konstan
sebesar 27063.347 menunjukkan bahwa jika variable laba bersih bernilai nol maka
nilai harga saham akan konstan sebesar 27063.347. Koefisien regresi pada variable
laba bersih sebesar -0.00000000002, hal ini menunjukkan bahwa jika variable laba
bersih (X) bertambah 1 rupiah maka variable harga saham (Y) akan berkurang
sebesar Rp 0.00000000002.
33
4. Hasil Uji t
variable independen atas suatu variable dependen. Apabila nilai signifikansi <
0.05 maka H0 ditolak, jika signifikansi > 0.05 maka H0 diterima. Perhitungan
uji t dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS Version 21, dengan hasil
sebagai berikut:
TABEL 4.5
Hasil Uji t
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Dari hasil uji t table 4.5 diatas, terlihat bahwa variable laba bersih memiliki
signifikansi sebesar 0.529. Hal ini berarti bahwa tarif signifikansi lebih besar dari
0.05 (0.529> 0.05), yang berarti bahwa hipotesis dalam penelitian ini menerima H0
dan menolak H1. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh
Berdasarkan uji hipotesis yaitu dengan hasil uji t laba bersih tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Hal ini dibuktikan
dengan nilai signifikansi laba bersih 0.529 lebih besar dari 0.05, maka dapat
BAB 5
5.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan uji statistic asumsi klasik pada bab sebelumnya data tersebut
2. Dari hasil uji regresi linier sederhana pada bab sebelumnya diatas diperoleh
menunjukkan bahwa jika variable laba bersih bernilai nol maka nilai harga
saham akan konstan sebesar 27063.347. Koefisien regresi pada variable laba
laba bersih (X) bertambah 1 rupiah maka variable harga saham (Y) akan
3. Sesuai hasil uji t yaitu variable laba bersih tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap harga saham pada PT. Unilever Indonesia yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2015-2019, karena diperoleh hasil uji
t table 4.5 diatas, terlihat bahwa variable laba bersih memiliki signifikansi
sebesar 0.529. Hal ini berarti bahwa tarif signifikansi lebih besar dari 0.0
36
(0.529> 0.05), yang berarti bahwa hipotesis dalam penelitian ini menerima H0 dan
menolak H1
5.2 SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas maka peneliti memberikan saran-saran sebagai
berikut:
laporan keuangan, seperti: aktiva, hutang, ekuitas, laba, dan arus kas) ntuk
dengan rentang waktu yang lebih lama dan jumlah perusahaan yang diteliti
seperti arus kas, aktiva, hutang dan dividen yang diduga berpengaruh
38