Anda di halaman 1dari 57

UNIVERSITAS

PGRI ADI BUANA


SURABAYA

PROPOSAL SKRIPSI

Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas Dan


Solvabilitas Terhadap Harga Saham Perusahaan
Food And Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2020-2021

Eka Yuniarti
191600107

Dosen Pembimbing
Drs. Subakir,M.M

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
2022 i
PENGARUH LIKUIDITAS,PROFITABILITAS DAN
SOLVABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM
PERUSAHAAN FOOD AND BEVARAGE YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
(PERIODE 2020-2021)

PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan
memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi (S.Ak)
Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

EKA YUNIARTI
191600107

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
2022

ii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................iv
DAFTAR TABEL...........................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.....................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian..................................................................5
1.4 Manfaat penelitian................................................................6
1.4.1 Manfaat Bagi Peneliti....................................................6
1.4.2 Manfaat Bagi Perusahaan............................................6
1.4.3 Manfaat Bagi Universitas.............................................6
1.4.4 Manfaat Bagi Pembaca.................................................6
BAB II TELAAH PUSTAKA..........................................................7
2.1 Penelitian Terdahulu............................................................7
2.2 Landasan Teori...................................................................11
2.2.1 Pasar Modal.................................................................11
2.2.2 Saham............................................................................12
2.2.3 Rasio Keuangan...........................................................18
2.2.4 Rasio Likuiditas...........................................................18
2.2.5 Ratio Profitabilitas.......................................................21
2.2.6 Ratio Solvabilitas.........................................................24
2.3 Kerangka Konseptual.........................................................27
2.4 Hipotesis..............................................................................30
2.4.1 Pengaruh Likuiditas terhadap Harga Saham.........30
2.4.2 Pengaruh Profitabilitas terhadap Harga Saham.....30
2.4.3 Pengaruh Solvabilitas terhadap Harga Saham.......31
BAB III METODE PENELITIAN...............................................32
3.1 Rancangan penelitian.........................................................32

iii
3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel....34
3.2.1 Populasi........................................................................34
3.2.3 Teknik Pengambilan Sampel.....................................34
3.3 Jenis Data dan Sumber Data.............................................40
3.3.1 Jenis Data......................................................................40
3.4 Teknik Pengumpulan Data...............................................40
3.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 41
3.5.1 Variabel Penelitian......................................................41
3.5.2 Definisi Operasional Variabel...................................42
3.5 Teknik analisis Data...........................................................44
3.5.1 Statistik Dekriptif........................................................44
3.5.2 Uji Asumsi Klasik........................................................44
3.5.3 Analisis Regresi Linier Berganda..............................48
3.5.4 Uji Hipotesis.................................................................48
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................50

DAFTAR TABEL

iv
Tabel 3.1 Kriteria Pemilihan Sampel..........................................36

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual..............................................27

Gambar 3.1 Rancangan Penelitian..............................................33

vi
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Sektor industri Food and Beverages merupakan salah


satu usaha yang terus mengalami pertumbuhan. Seiring
meningkatnya pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia,
volume kebutuhan terhadap Food and Beverages juga semakin
meningkat. Kecenderungan masyarakat Indonesia untuk
menikmati makanan Ready to Eat (makanan cepat saji)
menyebabkan banyak bermunculan peusahaan-perusahaan
baru di bidang makanan dan minuman. Setiap perusahaan
sektor makanan dan minuman harus mampu bertahan dan
bersaing di bursa efek agar tidak tersingkir dikarenakan
persaingan yang semakin meningkat. Dengan persaingan
yang semakin kuat ini menuntut perusahaan untuk
memperkuat fundamental agar perusahaan dapat bersaing
dengan perusahaan lain.
Pasar modal saat ini menunjukkan perkembangan
bagi perekonomian Indonesia. Perkembangan pesat ini terjadi
karena semakin banyaknya perusahaan yang terdaftar di
pasar modal, semakin berkembangnya pengetahuan
masyarakat mengenai pasar modal dan semakin
meningkatnya minat masyarakat untuk berinvestasi dipasar
modal. Dalam melakukan investasi dipasar modal diperlukan
pengetahuan yang cukup, pengalaman serta naluri bisnis
untuk menganalisis efek-efek manakah yang akan dibeli atau
dijual. Salah satu instrumen di pasar modal adalah saham.
Dalam berinvestasi saham, seorang investor harus mampu
menganalisis & memutuskan emiten. yang akan dipilih.
Tujuan utama investor menanamkan modalnya kedalam
perusahaan adalah ingin mendapatkan pendapatan yang
berupa dividen maupun selisih antara harga beli dengan
harga jual sahamnya (capital gain).

vii
Di pasar modal, harga suatu saham perusahaan dapat
dijadikan sebagai salah satu tolak ukur baik tidaknya kinerja
keuangan perusahaan tersebut, sehingga dapat dikatakan
dalam kondisi yang wajar dan normal. Semakin baik kinerja
keuangan suatu perusahaan, harga saham nya juga semakin
membaik atau meningkat. Kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba dala kegiatan operasinya merupakan
fokus utama dalam penilaian kinerja perusahaan, karena laba
merupakan indikator kemampuan perusahaan dalam
memenuhhi kewajibannya kepada para penyandang dana.
Jika suatu perusahaan memiliki kinerja keuangan yang baik
maka investor menanamkan modalnya, karena dipastikan
akan memperoleh keutungan dari penanaman modal .
Harga saham ditentukan oleh besarnya permintaan
dan penawaran saham perusahaan yang diperjualbelikan di
dalam bursa suatu negara.(Jogiyanto,2018) Perusahaan yang
sahamnya diperjualbelikan di dalam suatu bursa merupakan
perusahaan terbuka yang ingin mendapatkan modal dari
investor dengan tujuan agar perusahaan semakin lama
semakin kuat dalam menghadapi persaingan global. Investor
lebih berminat berinvestasi kedalam suatu perusahaan yang
memiliki pendapatan maupun kinerja perusahaan yang baik
daripada berinvestasi kedalam perusahaan yang
pendapatannya kecil dan kinerjanya kurang baik.
Seorang investor harus memiliki kemampuan
menganalisis saham untuk investasi yang akan dilakukan
agar mendapatkan keberhasilan dalam berinvestasi. Seorang
investor dapat melakukan analisis teknikal untuk investasi
jangka pendek dan analisis fundamental untuk investasi
jangka panjang (Tandelilin,2017). Analisis Fundamental
merupakan analisis yang mencoba memperkirakan harga
saham di masa yang akan datang dengan mengestimasi nilai
faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham
di masa yang akan datang dan menerapkan hubungan
variabel-variabel tersebut.( Jogiyanto,2018) Analisis

viii
fundamental mengitung nilai suatu saham dengan
menggunakan data atau rasio-rasio keuangan perusahaan.
Menurut Sukmawati,2022, ada beberapa rasio-rasio keuangan
yang dapat menganalisis laporan keuangan suatu perusahaan
yakni Rasio Likuiditas, Rasio Profitabilitas dan Rasio
Solvabilitas .
Rasio likuiditas adalah kemampuan perusahaan
dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya, atau seberapa
cepat perusahaan mengubah aset yang dimilikinya menjadi
kas. Rasio ini sangat penting terutama bagi kreditur jangka
pendek karena rasio ini menggambarkan risiko kredit jangka
pendek sekaligus menggambarkan efisiensi penggunaan aset
jangka pendek (Sukmawati,2022). aset yang dimikili oleh
perusahaan bisa berupa aset likuid dan aset yang kurang
likuid. Aset likuid adalah aset yang dapat dialihkan menjadi
uang tunai secara cepat tanpa mengurangi harganya secara
drastis, (Siregar,2018) Semakin tinggi rasio likuiditas berarti
semakin mudah aset-aset yang dimiliki untuk dikonversi
menjadi uang kas. Likuiditas sangat berhubungan dengan
masalah kemampuan suatu perusahaan untk memenuhi
kewajiban finansialnya yang harus dipenuhi. Rasio
Profitabilitas adalah mengukur kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba dengan menggunakan
sumber-sumber yang dimiliki seperti aktiva, modal atau
penjualan. Rasio profitabilitas juga mencerminkan bagaimana
kinerja manajemen dalam menjaga efektivitas kegaiatan
operasi perusahaan (Ely, 2021) Profitabilitas dapat dilakukan
dengan menggunakan perbandingan antara berbagai
komponen yang ada di laporan keuangan, terutama laporan
keuangan neraca dan laporan laba rugi dengan tujuan untuk
melihat perkembangan perusahaan dalam periode tertentu
baik penurunan maupun kenaikan, sehingga dapat mencari

ix
tau mengenai penyababnya. Hasil pengukuran dapat
dijadikan alat evaluasi kinerja manajemen, apakah
manajemen telah bekerja secara efektif atau tidak.
Solvabilitas adalah rasio yang digunakan untuk
mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan
utang baik jangka pendek maupun jangka panjang (Agnes
Sawir,2017).

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh


Januardin Manullang dkk (2019), Santi Octaviani dan Dahlia
Komalasarai (2017) Yuni Alfiyati dkk (2021), Ines Saraswati
Machfiroh dkk (2020) mengenai permasalahan yang terkait
dengan harga saham terdapat adanya perbedaan dan
inkosisten pada hasil penelitian sebelumnya sehingga pada
penelitian kali ini peneliti mencoba menguji kembali faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi harga saham.

x
1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah Likuidititas berpengaruh terhadap harga saham


perusahaan food and beverage ?
2. Apakah Profitabilitas berpengaruh terhadap harga saham
perusahaan food and beverage ?
3. Apakah Solvabilitas berpengaruh terhadap harga saham
perusahaan food and beverage?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat, maka


tujuan dari penelitian ini yaitu :
1.3.1 Tujuan Umum :
1. Untuk memenuhi salah satu syarat bagi mahasiswa dalam
memperoleh gelar sarjana akuntansi (S.Ak) pada Program
Study Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
PGRI Adi Buana Surabaya.
2. Untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh
pada saat perkuliahan.
3. Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi
dunia pendidikan khususnya dibidang akuntansi.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pengaruh Likuiditas terhadap harga
saham perusahaan food and beverage
2) Untuk mengetahui pengaruh Profitabilitas terhadap harga
saham perusahaan food and beverage
3) Untuk mengetahui pengaruh Solvabilitas terhadap harga
saham perusahaan food and beverage

xi
1.4 Manfaat penelitian

1.4.1 Manfaat Bagi Peneliti


Sebagai tambahan ilmu pengetahuan dan wawasan
khususnya mengenai akuntansi keuangan yang berkaitan
dengan Likuiditas, Profitabilitas dan Solvabilitas terhadap
Harga Saham

1.4.2 Manfaat Bagi Perusahaan


Memberikan informasi tambahan yang berhubungan
dengan harga saham dan pengambilan keputusan
berdasarkan informasi yang diperoleh untuk merencanakan
suatu strategi baru dan dapat meningkatkan kinerja
keuangan perusahaan

1.4.3 Manfaat Bagi Universitas PGR Adibuana Surabaya


Hasil penelitian ini disumbangkan ke Universitas guna
menambah perbendarahan dokumentasi di perpustakaan
Univesitas PGRI Adi Buana Surabaya.
1.4.4 Manfaat Pembaca
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi
bagi peneliti selanjutnya khususnya berkaitan dengan
pengaruh Likuiditas, Profitabilitas dan Solvabilitas terhada
Harga Saham.

xii
BAB II

TELAAH PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang berhubungan atau yang sesuai dengan


Provitabilitas, Solvabilitas,Likuiditas dan harga saham sudah
pernah dilakukan oleh peneliti terdahulu. Berikut hasil
penelitian terdahulu dalam mendukung penelitian ini, antara
lain:

1. Januardin Manullang dkk (2019)

Penelitian yang dilakukan oleh Januardin Manullang


dkk (2019) dengan judul penelitian “ Pengaruh Rasio
Profitabilitas, Solvabilitas, dan Likuiditas terhadap Harga Saham
Pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar di BEI
Periode 2014-2018” Metode penelitian yang digunakan adalah
analisis data model regresi linier berganda melalui aplikasi
Statistical Package for Social Science (SPSS) dengan mengambil
sampel sebanyak 15 perusahaan sektor pertambangan. Hasil
dalam penelitian ini menunjukkan secara pasrsial nilai Dari
hasil pengujian hipotesis secara statistik diperoleh hasil
dengan thitung (8,411) < ttabel (1,994), dan nilai signifikan
0,000 < 0,05 yang artinya Earning Per Share berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Harga Saham pada
perusahaan sector Pertambangan periode 2014-2018. Hasil
dengan thitung (-2,902) > ttabel (1,994), dan nilai signifikan
0,005 < 0,05 yang artinya Return On Equity berpengaruh
negative dan signifikan terhadap Harga Saham pada
perusahaan sector Pertambangan periode 2014-2018,

xiii
sedangkan Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham Dari
hasil pengujian hipotesis secara statistik diperoleh hasil
dengan thitung (0,201) < ttabel (1,994), dan nilai signifikan
0,841> 0,05,yang menunjukkan bahwa Debt to Equity Ratio dan
Quick Ratio terhadap Harga Saham dari hasil pengujian
hipotesis secara statistik diperoleh hasil dengan thitung
(0,506) > ttabel (1,994), dan nilai signifikan 0,615 < 0,05 yang
artinya Quick Ratio tidak berpengaruh terhadap Harga Saham
pada perusahaan sector Pertambangan periode 2014-2018.
Dan hasil penelitian secara simultan nilai F hitung sebesar
52,985. Pada derajat bebas 1 (df1) = 4, dan derajat bebas 2
(df2) = 70. Nilai F tabel pada taraf kepercayaan signifikansi
0,05 adalah 2,790 . Oleh karena itu, nilai Fhitung > Ftabel =
52,985 > 2,749 maka H0 ditolak, dan HA diterima Artinya
secara parsial Return on Equity, Debt to Equity Ratio, Quick
Ratio dan Current Ratio berpengaruh terhadap Harga Saham
pada perusahaan sektor Pertambangan periode 2014-2018.
2. Santi Octaviani dan Dahlia Komalasarai (2017)
Penelitian yang dilakukan oleh Santi Octaviani dan
Dahlia Komalasarai (2017) dengan judul “Pengaruh Likuiditas,
Profitabilitas, Dan Solvabilitas Terhadap Harga Saham (Studi
Kasus Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia) “Metode penelitian yang digunakan adalah analisis
regresi linier berganda melalui aplikasi Statistical Package for
Social Science (SPSS) dengan mengambil sampel sebanyak 9
perusahaan. Hasil dalam penelitian ini menujukkan koefisien
CR sebesar 1987,559 dengan nilai signifikan 0,313 yang
artinya Likuiditas tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap harga saham. Koefisien ROA diperoleh sebesar
263964,773 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang berarti
lebih kecil dari 0,10 maka Ha2 diterima artinya Profitabilitas
berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham.

xiv
koefisien DER sebesar -708,092 dengan nilai signifikan 0,358
yang artinya Solvabilitas tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap harga saham.
3. Eka Sholeha Thea dan Hari Sulistyo (2021)
Penelitian yang dilakukan oleh Eka Sholeha Thea dan
Hari Sulistyo (2021) dengan judul penelitian “Pengaruh Rasio
Likuiditas, Solvabilitas, Profitabilitas Terhadap Harga Saham
Subsektor Perkebunan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Periode 2016-2018” metode penelitian yang digunakan adalah
analisis regresi linier berganda, deskriptif dan verifikatif.
Sampel dalam penelitian ini sebanyak 11 perusahaan
subsektor perkebunan. Hasil dalam penelitian ini
menunjukkan Secara parsial, Likuiditas yang diukur dengan
Current Ratio memiliki nilai signifikasi lebih besar
dibandingkan level of significant yaitu sebesar 0,062 > 0,05 dan
nilai thitung sebesar -0,093 lebih kecil dibandingkan dari nilai
ttabel sebesar 2,042 yang artinya Likuiditas tidak
berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan
subsektor perkebunan. Solvabilitas yang diukur dengan Debt
To Equity Ratio secara parsial signifikasi lebih kecil
dibandingkan level of significant yaitu sebesar 0,004 < 0,05 dan
nilai thitung sebesar - 1,287 lebih kecil dibandingkan dari nilai
ttabel sebesar 2,042 yang artinya Solvabilitas berpengaruh
signifikan terhadap Harga Saham perusahaan Subsektor
Perkebunan. Sedangkan secara parsial Provitabilitas yang
diukur dengan Return On Equity Ratio memiliki nilai
signifikasi lebih kecil dibandingkan level of significant yaitu
sebesar 0,009 < 0,05 dan nilai thitung sebesar -584 lebih kecil
dibandingkan dari nilai ttabel sebesar 2,042 yang artinya
Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham
perusahaan Subsektor Perkebunan.
4. Yuni Alfiyati (2021)

Penelitian yang dilakukan oleh Yuni Alfiyati (2021)


dengan judul penelitian “ Pengaruh Likuiditas, Solvabilitas, Dan
Profitabilitas Terhadap Harga Saham Sektor Property Real Estate”

xv
Populasi dalam penelitian ini sebanyak 64 perusahaan
property Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia,
dan sampel dalam penelitian ini adalah 10 perusahaan
property Real Estate Teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi Linier Berganda, Uji
Statistik Deskriptif, Uji Asumsi Klasik dengan menggunakan
bantuan Program SPSS versi 26. Hasil dalam penelitian ini
ialah Current Ratio (CR) Nilai koefisien regresi Current Ratio
sebesar -0,723 yang artinya Current Ratio berpengaruh
signifikan terhadap harga saham, Debt to Equity Ratio (DER)
Nilai koefisien regresi Debt to Equity Ratio yang didapat
sebesar -1,012 yang artinya DER berpengaruh tidak signifikan
terhadap harga saham. Net Profit Margin (NPM) Nilai
koefisien regresi sebesar 6,260 yang artinya Net Profit Margin
berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

5. Ines Saraswati Machfiroh dkk (2020)


Penelitian yang dilakukan oleh Ines Saraswati Machfiroh
dkk (2020) dengan judul penelitian “Analisis Pengaruh
Likuiditas, Solvabilitas Dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham
Pada Perusahaan Sektor Pertanian Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia (BEI) periode 2014 – 2018”populasi dalam penelitian
ini 18 perusahaan yang terdaftar di dalam Bursa Efek
Indonesia (BEI) sedangan sampel sebanyak 4 perusahaan.
Metode penelitian yang digunakan adalah analisis regresi
linier berganda melalui aplikasi Statistical Package for Social
Science (SPSS) versi 23. Hasil dalam penelitian ini adalah
Current Ratio (CR) dengan nilai signifikansinya sebesar 0,897
yang artinya > 0,05 tidak memiliki pengaruh signifikan
terhadap harga saham, Debt to Equity Ratio (DER) nilai
signifikansi yang dihasilkan sebesar 0,450 yang mana dalam
hal ini nilai tersebut >0,05 yang artinya tidak memberikan

xvi
pengaruh signifikan terhadap harga saham, NPM 0,735 yang
artinya nilai tersebut >0,05 dari nilai signifikansi normal yang
artinya tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap harga
saham, ROA dengan nilai 0,187 yang mana nilai ini > 0,05
yang artinya tidak memiliki dampak/pengaruh terhadap
naik turunnya harga saham dan ROE tidak memiliki
pengaruh signifikan terhadap harga saham.

2.2 Landasan Teori

Landasan teori penelitian ini meliputi Profitabilitas,


Solvabilitas, Likuiditas dan Harga Saham yang akan dibahas
sebagai berikut :

2.2.1 Pasar Modal


Menurut Wahyu Hidayat, (2018) Pasar modal adalah
instrumen keuangan jangka panjang yang diterbitkan oleh
pemerintah, perusahaan swasta maupun public authorities,
yang bisa di perjualbelikan dalam bentuk obligasi atau
saham. Selain itu, pasar modal juga disebut sebagai sarana
bagi kegiatan berinvestasi. Secara umum, pasar modal
memiliki fungsi dan peran yang sama dengan pasar lainnya.
Hanya saja, instrumen yang di perjualbelikan yang berbeda.
Dalam kaitannya dengan investasi, pasar modal berperan
sebagai penghubung antara investor dengan perusahaan
maupun institusi pemerintah yang menjual saham, obligasi,
reksa dana dan lain sebagainya. Pasar modal ada beberapa
jenis diantaranya, yaitu: Pasar perdana, tempat atau sarana
bagi perusahaan yang untuk pertama kalinya menawarkan
saham atau obligasi ke masyarakat umum. Kemudian, pasar
sekunder, tempat atau sarana transaksi jual beli efek antar
investor dan harga yang dibentuk oleh investor melalui
perantara efek.

xvii
Ada beberapa jenis produk pasar modal yang
diperjualkan di Bursa Efek, diantaranya yaitu: Saham (surat
tanda bukti kepemilikan perusahaan), obligasi (surat
tangguhan utang terhadap pihak yang menerbitkan obligasi),
waran dan reksadana. Untuk lebih jelasnya mengenai saham
akan dijelaskan di bawah ini :

2.2.2 Saham
2.2.2.1 Pengertian Saham

Saham merupakan tanda pernyataan modal


seseorang atau pihak tertentu (badan usaha) dalam satu
perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan demikian,
dengan memiliki saham seseorang atau sekumpulan orang
atau sebuah perusahaan berarti ikut memiliki perusahaan
tersebut. Oleh karena itu, para pemegang saham berhak hadir
dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) serta memiliki
klaim atas pendapatan perusahaan dalam bentuk deviden
yang biasanya dibagikan oleh perusahaan setiap tahun
sebagai bagian dari laba perusahaan. (Gregorius
Sihombing,2018)
2.2.2.2. Jenis Jenis Saham

Menurut Gregorius Sihombing, 2018 berdasarkan manfaat


yang didapatkan oleh investor, jenis saham dibagi menjadi
beberapa kategori, diantaranya yaitu :
a. Saham biasa
Saham biasa merupakan saham yang menempatkan
pemilik saham (investor) pada posisi terakhir dalam
kaitannya dengan pembagian deviden dan hak kekayaan
perusahaan, jika perusahaan yang bersangkutan mengalami
likuidasi.

xviii
b. Saham preferen
Saham preferen merupakan saham yang menempatkan
pemilik saham (investor) dalam skala prioritas. Artinya, para
pemilik saham berhak didahulukan dalam pembayaran
deviden, serta berhak menukar saham preferen dengan
saham biasa.
c. Saham Istimewa
Saham istimewa merupakan jenis saham yang
memberikan keuntungan lebih kepada para pemilik saham
(investor) dibandingkan dengan para pemilik saham jenis
lainnya
2.2.2.3 Harga Saham

Harga Saham adalah harga yang terjadi di pasar


bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar
dan ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang
bersangkutan di pasar modal (Alwi,2018)
2.2.2.4 Jenis-Jenis Harga Saham

Menurut Alwi ,2018 ada beberapa jenis harga saham


di antaranya yakni :
a. Harga Nominal
Harga nominal adalah harga yang tercantum dalam
sertifikat saham yang ditetapkan oleh emiten untuk menilai
setiap lembar saham yang dikeluarkan. Besarnya harga
nominal memberikan arti penting karena deviden yang akan
di terima atas saham biasanya ditetapkan berdasarkan nilai
nominal.
b. Harga Perdana
Harga perdana adalah harga pada waktu saham
tersebut dicatat di bursa efek dalam rangka penawaran
umum penjualan saham perdana yang disebut dengan IPO
(Initial Public Offering). Harga saham pada pasar perdana

xix
biasanya ditetapkan oleh penjamin emisi dan emiten. Dengan
demikian akan diketahui berapa harga saham emiten itu akan
dijual kepada masyarakat.
c. Harga Pasar
Harga Pasar merupakan harga jual dari investor yang
satu dengan yang lainnya. Harga ini terjadi setelah saham
tersebut dicatat di bursa efek. Transaksi di sini tidak lagi
melibatkan emiten dan penjamin emisi.
d. Harga Penutupan
Harga Penutupan adalah harga yang diminta oleh
penjual atau pembeli pada saat hari akhir bursa. Jadi, harga
penutupan merupakan kebalikan dari harga pembukaan
yang mengindikasikan harga akhir pada saat hari bursa itu
berakhir atau ditutup.
e. Harga Tertinggi
Harga tertinggi merupakan harga yang paling tinggi
yang terjadi pada hari bursa. Harga tertinggi dapat
digunakan untuk menetukan harga tertinggi pada kurun
waktu tertentu.
f. Harga Terendah
Jika terdapat harga tertinggi, maka ada juga harga
terendah. Harga terendah merupakan harga yang paling
rendah yang terjadi pada hari bursa. Harga terendah dapat
digunakan untuk menentukan harga terendah pada kurun
waktu tertentu.
g. Harga Rata-rata
Harga ini merupakan harga rata-rata dari seluruh harga
yang terbentuk di pasar bursa. Harga tertinggi, harga
terendah, dan harga rata-rata cukup penting. Hal tersebut
dikarenakan dapat digunakan untuk mengetahui kelebihan
dan kelemahan suatu saham pada kurun waktu tertentu.

xx
2.2.2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham

Faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga saham


dapat berasal dari internal dan eksternal perusahaan.
Menurut Alwi 2018 , faktor-faktor yang mempengaruhi
pergerakan harga saham, yaitu :

1. Faktor Internal
a. Pengumuman tentang pemasaran, produksi,
penjualan seperti pengiklanan, rincian kontrak,
perubahan harga, penarikan produk baru, laporan
produksi, laporan keamanan produk dan laporan
penjualan.
b. Pengumuman pendanaan (financing announcements),
seperti pengumuman yang berhubungan dengan
ekuitas dan hutang.
c. Pengumuman badan direksi manajemen (manajement
board of director announcement), seperti perubahan dan
pergantian direktur, manajemen dan struktur
organisasi
d. Pengumuman pengambilalihan diversifikasi, seperti
laporan merger, investasi ekuitas, laporan take over
oleh pengakusisian dan diakuisisi.
e. Pengumuman investasi (investment announcement),
seperti melakukan ekspansi pabrik, pengembangan
riset dan penutupan usaha lainnya.
f. Pengumuman ketenagakerjaan (labour announcement),
seperti negosiasi baru, kontrak baru, pemogokan dan
lainnya.
g. Pengumuman laporan keuangan perusahaan, seperti
peramalan laba sebelum akhir tahun fiskal dan
setelah akhir tahun fiskal, Earning Per Share (EPS),

xxi
Deviden Per Share (DER), Net Profit Margin (NPM),
Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE) dan
lain-lain. Pengumuman laporan keuangan menjadi
faktor utama naik turunnya harga saham. Saham dari
perusahaan yang memiliki fundamental yang baik
kan menyebabkan trend harga saham yang tinggi
karena permintaan saham yang tinggi, begitu juga
sebaliknya.

2. Faktor Eksternal
a. Pengumuman dari pemerintah seperti perubahan suku
bunga tabungan dan deposito, kurs valuta asing,
inflasi, serta berbagai regulasi dan deregulasi ekonomi
yang dikeluarkan oleh pemerintah. Seperti contoh,
kenaikan suku bunga yang menjadi acuan baik oleh
bank dunia maupun oleh bank Indonesia sehingga
dapat mempengaruhi kegiatan perusahaan ekspor
impor. Investor yang memahami bahwa kebijakan ini
dapat mendukung pertumbuhan perusahaan importir
maka banyak investor akan tertarik membeli saham
perusahaan importir, dan hal tersebut akan
mengakibatkan meningkatnya permintaan atas saham
perusahan importir tersebut dan pasti akan
mengakibatkan harga saham menjadi rendah, begitu
juga sebaliknya.
b. Pengumuman hukum (legal announcement), seperti
tuntutan karyawan terhadap perusahaan atau terhadap
manajernya dan tuntutan perusahaan terhadap
manajernya.
c. Pengumuman industri sekuritas (securities
announcement), seperti laporan pertemuan tahunan,

xxii
insider trading, volume atau harga saham perdagangan,
pembatasan atau penundaan trading.
d. Gejolak politik dalam negeri dan fluktuasi nilai tukar
juga merupakan faktor yang berpengaruh signifikan
pada terjadinya pergerakan harga saham di bursa efek
suatu negara. Seperti contoh, kenaikan nilai tukar
rupiah terhadap mata uang asing. Faktor ini akan
mempengaruhi beban operasional perusahaan jika nilai
tukar rupiah menurun maka pendapatan perusahaan
juga akan menurun. Oleh karena itu, investor akan
cenderung menjual sahamnya sehingga akan hal ini
akan mengakibatkan penurunan harga saham pada
perusahaan tersebut.
e. Berbagai isu, baik dari dalam maupun luar negeri Isu-
isu tertentu yang beredar di masyarakat dapat
menimbulkan kepanikan terhadap investor dan dapat
menimbulkan berbagai reaksi dari investor seperti
membeli saham atau menjual sahamnya. Sehingga
akan mengakibatkan kenaikan dan penuruhan
permintaan dan penawaran saham yang nantinya akan
berimbas terhadap harga saham.
Jadi, menurut Alwi,2018 pergerakan atau fluktuasi
harga saham itu dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Salah satunya yaitu pengumuman laporan keuangan
perusahaan, seperti peramalan laba sebelum akhir
tahun fiskal dan setelah akhir tahun fiskal, Earning Per
Share (EPS), Deviden Per Share (DER), Net Profit Margin
(NPM), Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE)
dan lain-lain.

2.2.3 Rasio Keuangan

xxiii
2.2.3.1 Pengertian Rasio Keuangan

Rasio keuangan merupakan kegiatan


membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan
keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka
lainnya. Rasio keuangan digunakan untuk mengevaluasi
kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Dari hasil rasio
keuangan ini akan terlihat kondisi kesehatan perusahaan
yang bersangkutan (Sukmawati ,2022).
2.2.3.2 Jenis Jenis Rasio Keuangan

Menurut tujuan penggunaannya, rasio keuangan


perusahaan dibagi menjadi lima yaitu rasio likuiditas
(liquidity ratios), rasio solvabilitas (solvency ratios), rasio
efisiensi (efficiency ratios), rasio profitabilitas (profitability
ratios) dan rasio nilai pasar (market value ratios)
(Sukmawati,2022).
2.2.4 Rasio Likuiditas
2.2.4.1 Pengertian Rasio Likuiditas
Rasio Likuiditas merupakan kemampuan
perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya,
atau seberapa cepat perusahaan mengubah aset yang
dimilikinya menjadi kas. Rasio ini sangat penting terutama
bagi kreditur jangka pendek karena rasio ini menggambarkan
risiko kredit jangka pendek sekaligus menggambarkan
efisiensi penggunaan aset jangka pendek (Sukmawati,2022).
2.2.4.2 Tujuan Rasio Likuiditas

Menurut Hery 2015, berikut adalah tujuan rasio


likuiditas :
a. Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban atau utang yang akan segera jatuh
tempo.

xxiv
b. Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban jangka pendek dengan
menggunakan total aset lancar.
c. Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban jangka pendek dengan
menggunakan aset sangat lancar (tanpa perhitungan
persediaan barang dagang dan aset lancar lainnya).
d. Untuk mengukur tingkat ketersediaan uang kas
perusahaan dalam membayar utang jangka pendek.
e. Sebagai alat perencanaan keuangan dimasa mendatang
terutama yang berkaitan dengan perencanaan kas dan
utang jangka pendek.
f. Untuk melihat kondisi dan posisi likuiditas perusahaan
dari waktu ke waktu dengan membandingkannya
selama beberapa periode.

2.2.4.3 Pengukuran Rasio Likuiditas

Pada rasio Likuiditas ada beberapa rasio yang


digunakan sebagai indikator pengukuran likuiditas menurut
Sukamawati,2022 antara lain :
1. Current Ratio
Current Rastio merupakan kemampuan perusahaan
melunasi seluruh kewajiban jangka pendek yang
menggunakan aset lancar yang dimiliki. Semakin tinggi rasio
ini semakin maka semakin likuid kondisi keuangan
perusahaan (Sukmawati,2022). Untuk mengukur Current
ratio ini menggunakan rumus berikut :

2. Quick Ratio
Quick Ratio hampir sama dengan Current Ratio,
perbedaannya quick ratio tidak mengikut sertakan
persediaan dalam perhitungan. Persediaan dianggap aset

xxv
lancar yang sulit diubah menjadi kas dibandingkan aset
lancar lainnya seperti piutang dagang (Sukamawati 2022)

Untuk mengukur Quick Ratio sebagai berikut :

3. Cash Ratio
Cash Ratio merupakan kemampuan perusahaan
dalam mengukur jangka pendek untuk melunasi liabilitas
dengan menggunakan kas dan setara kas yang dimiliki
(Sukmawati,2022)
Untuk mengukur Cash Ratio sebagai berikut :

4. NWC to Total Assets Ratio


Ratio NWC (Net Working Capital) to total asset menjelaskan
likuiditas dari modal kerja bersih, semakin kecil nilainya
maka likuditas modal kerja bersih semakin rendah, modal
kerja bersih adalah aset lancar yang tersisa setelah perubahan
melunasi utang lancarnya (Sukmawati 2022) Untuk
mengukur Ratio NWC (Net Working Capital) to total asset
sebagai

Modal kerja bersih


berikut : NWC ¿ total asset=
Total aset

5. Interval Measure

xxvi
Interval Measure mengukur seberapa lama perusahaan
mampu bertahan dan membayar biaya operasional perhari
menggunakan aset lancarnya apabila tidak ada yang masuk
ke perusahaan. (Sukmawati 2022) : Untuk mengukur Interval
Measure sebagai berikut :

2.2.5 Ratio Profitabilitas


2.2.5.1 Pengertian Ratio Profitabilitas

Rasio Profitabilitas merupakan mengukur kemampuan


perusahaan untuk menghasilkan laba dengan menggunakan
sumber-sumber yang dimiliki seperti aktiva, modal atau
penjualan. Rasio profitabilitas juga mencerminkan bagaimana
kinerja manajemen dalam menjaga efektivitas kegaiatan
operasi perusahaan (Ely, 2021)

2.2.5.2 Tujuan dan manfaat Rasio Profitabilitas

Menurut Hery 2015 berikut adalah tujuan dan


manfaat Rasio Profitabilitas :
1. Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh
perusahaan dalam satu periode tertentu
2. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya
dengan tahun sekarang.
3. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.
4. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak
dengan modal sendiri.
5. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana
perusahaan yang digunakan baik modal pimjaman
maupun modal sendiri.

xxvii
6. Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana
perusahaan yang digunakan baik modal sendiri.

2.2.5.3 Pengukuran Rasio Profitabilitas

Pada rasio Profitabilitas ada beberapa rasio yang


digunakan sebagai indikator pengukuran profitabilitas
menurut Ely 2021 antara lain :

1. Gross Profit Margin (GPM)


Gross Profit Margin (GPM) adalah rasio yang
mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba kotor
dari penjualan yang dilakukan. Gross Profit Margin (GPM)
mencerminkan efisiensi bagian produksi. (Ely 2021)
Untuk mengukur Gross Profit Margin (GPM) sebagai
berikut :

2. Net Profit Margin


Net Profit Margin (NPM) mengukur kemampuan
perusahaan menghasilkan laba bersih dari penjualan yang
dilakukan. Rasio ini mencerminkan efisiensi bagian
produksi, personalia, pemasaran dan keuangan. (Ely 2021)
Untuk mengukur Net Profit Margin sebagai berikut :

3. Return On Assets
Return On Assts adalah mengkur kemampuan
perusahaan dengan menggunakan seluruh aktiva yang miliki
untuk menghasilkan laba setelah pajak. ROA menunjukkan
tingkat efisiensi aktiva (Ely 2021)

xxviii
Untuk mengukur rasio Return On Assetes sebagi berikut
:

4. Return On Equity
Return On Equity mengukur kemampuan perusahaan
dengan menggunakan modal sendiri yang dimiliki
perusahaan untuk menghasilkan laba setelah pajak. Return
on Equity (ROE) mencerminkan efisiensi modal sendiri (Ely,
2021)

xxix
2.2.6 Ratio Solvabilitas
2.2.6.1 Pengertian Rasio Solvabilitas

Solvabilitas adalah rasio yang digunakan untuk


mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan
utang baik jangka pendek maupun jangka panjang (Agnes
Sawir,2017)

2.2.6.2 Tujuan Rasio Solvabilitas

Menurut Hery 2015, berikut adalah tujuan dan manfaat


rasio solvabilitas :

1. Untuk mengetahui posisi perusahaan terhadap


kewajiban terhadap pihak lainnya (kreditor).
2. Untuk menilai kemampuan perusahaan dalm
memenuhi kewajiban yang bersifat tetap (seperti
angsuran pinjaman termasuk bunga).
3. Untuk menilai keseimbangan antara nilai aktiva
khususnya aktiva tetap dengan modal.
4. Untuk menilai seberapa besar aktiva perusahaan
dibiayai oleh utang.
5. Untuk menilai seberapa besar pengaruh utang
perusahaan terhadap pengelolaan aktiva.
6. Untuk menilai atau mengukur berapa bagian dari
setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan
utang jangka panjang.
7. Untuk menilai berapa dana pinjaman yang segera
akan ditagih, terdapat sekian kalinya modal sendiri
yang dimiliki

2.2.6.3 Pengukuran Rasio Solvabilitas

xxx
Pada rasio solvabilitas ada beberapa rasio yang
digunakan sebagai indikator pengukuran solvabilitas
menurut Sukamawati, 2022 antara lain :

1. Debt to Assets Ratio


Debt to assets ratio mengukur presentase liabilitas
total aset perusahaan rasio ini sangat penting untuk
mengukur risiko bisnis, semakin tinggi rasio ini maka
semakin tinggi risiko bisnis karena pendanaan aset dengan
liabilitas lebih besar. Untuk mengukur Debt to assets ratio
menggunakan rumus sebagai berikut :

2. Debt To Equity Ratio


Debt to Equity Ratio mengukur tingkat leverage
perusahaan. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan bahwa
semakin tinggi pula tingkat leverage perusahaan
Untuk mengukur Debt to Equity Ratio menggunakan rumus
sebagai berikut :

3. Equity Multiplier
Equity Multiplier mengukur seberapa besar aset
perusahaan yang di danai ekuitas.
Untuk menghitung Equity Multiplier menggunakan
rumus sebagai berikut :

4. Long Term Debt Ratio

xxxi
Long term debt ratio mengukur kemampuan perusahaan
dalam melunasi liabilitas janga panjang yang dimilikinya.
Untuk menghitung Long term debt ratio menggunakan
rumus sebagai berikut :

liabilitas jangka panjang


Long Term Debt Ratio=
liabilitas jangka panjang +total eluitas ¿
¿

5. Time Interesrt Earned Ratio


Time interest Earned Ratio mengukur kemampuan
perusahaan melunasi beban bunga menggunakan laba yang
dihasilkan dari kegiatan operasi perusahaan. Untuk
menghitung Time interest Earned Ratio menggunakan rumus
sebagai berikut :

xxxii
2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah suatu model (gambar


konsep yang menjelaskan hubungan antara variabel satu dan
yang lainnya. ( I Made Laut, 2021). Kerangka konseptual
disusun berdasarkan pada beberapa teori maupun konsep
yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Kerangka
konseptual biasanya berbentuk diagram yang menjelaskan
secara garis besar alur logika berjalannya sebuah penelitian
yang disertai dengan pemaparan yang menjelaskan kronologi
variabel dan hubungan antar variabel (I Made Laut, 2021).
Dalam penelitian ini kerangka konseptual di gambarkan
sebagai berikut :

Harga Saham (Y)

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Keterangan:
: Secara simultan
: Secara parsial

xxxiii
Kerangka konseptual yang disajikan pada gambar 2.1
dapat dijelaskan bahwa Likuiditas adalah mengukur
kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka
pendeknya, atau seberapa cepat perusahaan mengubah aset
yang dimilikinya menjadi kas. Rasio ini sangat penting
terutama bagi kreditur jangka pendek karena rasio ini
menggambarkan risiko kredit jangka pendek sekaligus
menggambarkan efisiensi penggunaan aset jangka pendek.
Apabila sebuah perusahaan mampu untuk membayar
kewajiban tersebut maka bisa dikatakan bahwa likuditas
perusahaan tersebut baik, tetapi apabila perusahaan tak
mampu membayar seluruh biaya tersebut maka perusahaan
tersebut dapat dikategorikan sebagai perusahaan yang tidak
baik.
Profitabilitas adalah mengukur kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba dengan menggunakan
sumber-sumber yang dimiliki seperti aktiva, modal atau
penjualan. Rasio profitabilitas juga mencerminkan bagaimana
kinerja manajemen dalam menjaga efektivitas kegaiatan
operasi perusahaan. Semakin besarnya rasio profitabilitas
perusahaan, maka semakin bagus pula kinerja perusahaan
yang ada di dalamnya.
Solvabilitas adalah adalah rasio yang digunakan untuk
mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan
utang baik jangka pendek maupun jangka panjang. Semakin
tinggi proporsi utang atas pendanaan aset perusahaan maka
akan semakin berisiko dalam suatu bisnis.
Harga saham adalah harga yang terjadi di pasar bursa
pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan
ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang
bersangkutan di pasar modal.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa rasio
likuiditas, profitabilitas dan solvabilitas merupakan faktor-

xxxiv
faktor penting dalam harga saham perusahaan, sehingga
peneliti ingin mengetahui apakah ada pengaruh antara
variabel Likuiditas (X1), Profitabilitas (X2), Solvabilitas (X3)
terhadap Harga Saham (Y).

xxxv
2.4 Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan sementara yang perlu diuji


kebenerannya (I Made Laut, 2021). Hipotesis disusun dengan
disertai narasi hubungan antarvariabel, yang menerangkan
tentang alasan, dugaan sementara penelitian yang disertai
dengan bukti-bukti pendukung berupa hasil penelitian
terdahulu, konsep teori secara singkat yang dapat diambil
dari penelitian terdahulu atau di subbab sebelumnya. (I Made
2021).

2.4.1 Pengaruh Likuiditas terhadap Harga Saham


Rasio likuiditas adalah kemampuan perusahaan
dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya, atau seberapa
cepat perusahaan mengubah aset menjadi kas. Rasio ini
sangat penting terutama bagi kreditur jangka pendek karena
rasio ini risiko kredit jangka pendek sekaligus
menggambarkan efisiensi pengguanaan aset jangka pendek.
(Sukmawati,2022). Dalam penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Yuni Alfiyati dkk (2021) menyatakan bahwa
Likuiditas yang diukur menggunakan Current Ratio (CR)
berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Dengan
demikian hipotesis yang akan di uji yakni :

: Likuiditas berpengaruh terhadap Harga Saham

2.4.2 Pengaruh Profitabilitas terhadap Harga Saham


Rasio Profitabilitas adalah mengukur kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba dengan menggunakan
sumber-sumber yang dimiliki seperti aktiva, modal atau
penjualan (Ely, 2021) rasio profitabilitas juga mencerminkan
bagaimana kinerja manajemen dalam menjaga efektivitas
kegiatan operasional perusahaan. Dalam penelitian

xxxvi
sebelumnya yang dilakukan oleh Santi Octaviani dan Dahlia
Komalasarai (2017) menyatakan bahwa Rasio Profitabilitas
berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Dengan
demikian hipotesis yang akan di uji yakni :

: Profitabilitas berpengaruh terhadap Harga Saham

2.4.3 Pengaruh Solvabilitas terhadap Harga Saham


Solvabilitas adalah rasio yang digunakan untuk
mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan
utang baik jangka pendek maupun jangka panjang (Agnes
Sawir,2017) Semakin tinggi proporsi utang atas pendanaan
aset perusahaan maka akan semakin berisiko dalam suatu
bisnis. Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Eka
Sholeha Thea dan Dahlia Komalasarai (2021) Solvabilitas yang
diukur dengan Debt To Equity Ratio secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham perusahaan
Subsektor Perkebunan. Dengan demikian hipotesis yang akan
di uji yakni :

: Solvabilitas berpengaruh terhadap Harga Saham

xxxvii
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan penelitian

Rancangan penelitian atau desain penelitian adalah


semua proses yang dibutuhkan dalam perencanaan dan
pelaksanaan penelitian (Nasrudin,2019). Desain penelitian
merupakan penggambaran secara jelas tentang hubungan
variabel, pengumpulan data, dan analisis data, sehingga
dengan rancangan atau desain yang baik peneliti mempunyai
gambaran tentanag bagaimana keterkaitan antar variabel dan
bagaimana mengukurya.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
pendekatan jenis data kuantitatif. Jenis data kuintatif
merupakan diukur dalam suatu skala numeric (angka) yang
besifat data rasio dengan menggunakan runtut waktu (time-
series) (Burhan,2017).

Penelitian ini menggunakan sumber data skunder yang


diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) berupa laporan
keuangan Perusahaan Food And Beverage periode 2020-2021
dengan teknik pengumpulan data dokumentasi.

Analisis data yang digunakan yaitu menggunakan


Statistik deskriptif,Uji asumsi klasik, analisis regresi linier
berganda dan menggunakan uji Hipotesis yaitu uji-t.

Untuk lebih jelasnya rancangan penelitian ini dapat


dilihat pada gambar sebagai berikut :

xxxviii
Gambar 3.1 Rancangan Penelitian

Metode Pengumpulan Data :


Dokumentasi

Analisis Data :
Statistik Deskriptif, Uji Asumsi Klasik, Analisis Regresi Linier
Berganda dengan pengujian Hipotesis menggunakan Uji-t

Hasil Penelitian

Kesimpulan dan Saran


xxxix
Lukuiditas (X1) Profitabilitas Solvabilitas Harga Saham
(X2) (X3) (Y)

3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

3.2.1 Populasi
Populasi adalah jumlah keseluruhan dari satuan-satuan
atau individu-individu yang dapat berupa orang - orang,
instituti-instituti serta benda-benda yang karakteristiknya
hendak diteliti (Burhan, 2017). Populasi
Populasi : dalam penelitian ini
adalah Seluruh Perusahaan Food And
Laporan Keuangan Perusahaan Food And Beverage Baverage yang di
yang terdaftar
terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia
BEI periode Tahun 2020-
2021 yang berjumlah 40 Perusahaan.
Sampel :
Laporan keuangan perusahaan food and beverage yang terdaftar di
3.2.2 Sampel
BEI Periode 2020-2021
Sampel adalah bagian yang diambil dari keseluruhan
objek yang diteliti dan di anggap mewakili seluruh populasi.
(I Made Laut , 2021). Sampel dalam penelitian ini 31
perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa efek
indoensia periode 2020-2021.

3.2.3 Teknik Pengambilan Sampel


Teknik pengambilan sampel adalah teknik yang
dilakukan untuk menentukan sampel. (I Made Laut 2021).
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan Teknik Puposive sampling. Teknik Purposive
sampling adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan atau kriteria tertentu. ( I Made Laut 2021).
Adapun kriteria yang digunakan dalam pengambilan
sampel penelitian adalah :

1. Perusahaan Food And Beverage yang tercatat 2 (dua)


Tahun berturut-turut di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Periode 2020-2021.
2. Perusahaan Food And Beverage yang menerbitkan
laporan keuangan dengan lengkap selama periode 2020-

xl
2021.
3. Perusahaan Food And Beverage yang menggunakan
laporan keuangannya dengan Mata Uang Rupiah (IDR).
4. Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit.

Perusahaan yang memenuhi kriteria sebagai sampel dapat


dilihat pada tabel berikut :

xli
Tabel : 3.1 Kriteria Pemilihan Sampel

Kode Kriteria sampel


No Nama perusahaan Keterangan
Perusahaan
1 2 3 4

Akasha Wira Memenuhi


1 ADES v v v v
International Tbk. kriteria

PT FKS Food Memenuhi


2 AISA v v v v
Sejahtera Tbk. kriteria
Tri Banyan Tirta Memenuhi
3 ALTO v v v v
Tbk. kriteria
PT Formosa Tidak memenuhi
4 Ingredient Factory BOBA v - - -
kriteria
Tbk
Bumi
Memenuhi
5 Teknokultura BTEK v v v v
kriteria
Unggul Tbk.

PT Segar Kumala Tidak memenuhi


6 BUAH v - - -
Indonesia Tbk kriteria

PT Budi Starch & Memenuhi


7 BUDI v v v v
Sweetener Tbk. kriteria
PT Campina Ice
Memenuhi
8 Cream Industry CAMP v v v v
kriteria
Tbk.

xlii
Kode Kriteria sampel
No Nama perusahaan Keterangan
Perusahaan
1 2 3 4
PT Wilmar Cahaya Memenuhi
9 CEKA v v v v
Indonesia Tbk. kriteria

PT Sariguna Memenuhi
10 CLEO v v v v
Primatirta Tbk. kriteria
PT Cisarua
Tidak memenuhi
11 Mountain Dairy CMRY v - - -
kriteria
Tbk
PT Wahana
Memenuhi
12 Interfood COCO v v v v
kriteria
Nusantara Tbk.
Memenuhi
13 Delta Djakarta Tbk. DLTA v v v v
kriteria
PT Diamond Food Memenuhi
14 DMND v v v v
Indonesia. Tbk. kriteria

PT Morenzo Abadi Memenuhi


15 ENZO v v v v
Perkasa Tbk. kriteria

PT Sentra Food Memenuhi


16 FOOD v v v v
Indonesia Tbk. kriteria
PT Garudafood
Memenuhi
17 Putra Putri Jaya GOOD v v v v
kriteria
Tbk.
PT Buyung Poetra Memenuhi
18 HOKI v v v v
Sembada Tbk. kriteria

Kode Kriteria sampel


No Nama perusahaan Keterangan
Perusahaan 1 2 3 4

xliii
PT Indo Boga Tidak memenu
19 IBOS v - - -
Sukses Tbk kriteria
Indofood CBP
Memenuhi
20 Sukses Makmur ICBP v v v v
kriteria
Tbk.
PT Inti Agri Tidak memenu
21 IIKP v - - -
Resources Tbk kriteria
PT Era Mandiri Memenuhi
22 IKAN v v v v
Cemerlang Tbk. kriteria
Indofood Sukses Memenuhi
23 INDF v v v v
Makmur Tbk. kriteria
PT Mulia Boga Memenuhi
24 KEJU v v v v
Raya Tbk. kriteria
PT Magna
Tidak memenu
25 Investama MGNA v - - -
kriteria
Mandiri Tbk
Multi Bintang Memenuhi
26 MLBI v v v v
Indonesia Tbk. kriteria
Mayora Indah Memenuhi
27 MYOR v v v v
Tbk. kriteria
PT Pratama Abadi
Memenuhi
28 Nusa Industri . PANI v v v v
kriteria
Tbk.
PT Prima
Memenuhi
29 Cakrawala Abadi PCAR v v v v
kriteria
Tbk.

xliv
Kode Kriteria sampel
No Nama perusahaan Keterangan
Perusahaan 1 2 3 4
PT Panca Mitra
Tidak memenuhi
30 Multiperdana PMMP v v - v
kriteria
Tbk.
Prasidha Aneka
31 PSDN v v v v Memenuhi kriteria
Niaga Tbk.
PT Palma Serasih
32 PSGO v v v v Memenuhi kriteria
Tbk.
PT Nippon
33 Indosari ROTI v v v v Memenuhi kriteria
Corpindo Tbk.
34 Sekar Bumi Tbk SKBM v v v v Memenuhi kriteria
35 Sekar Laut Tbk SKLT v v v v Memenuhi kriteria
PT Siantar Top
36 STTP v v v v Memenuhi kriteria
Tbk
Jaya Swarasa Tidak memenuhi
37 TYAS v - - -
Agung Tbk kriteria
Tunas Baru
38 TBLA v v v v Memenuhi kriteria
Lampung Tbk
PT Cerestar Tidak memenuhi
39 TRGU v - - -
Indonesia Tbk kriteria
Ultra Jaya Milk
40 ULTJ v v v v Memenuhi kriteria
Industry Tbk

xlv
3.3 Jenis Data dan Sumber Data

3.3.1 Jenis Data


Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif yang
diukur dalam suatu skala numeric (angka) yang besifat data
rasio dengan menggunakan runtut waktu (time-series)
(Burhan,2017).

3.3.2 Sumber Data


Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sumber data skunder. Sumber data skunder adalah
data yang didapat dari catatan dan buku. (I Made Laut,2021).
Misalnya berupa laporan keuangan publikasi perusahaan,
artikel, buku-buku sebagai acuan teori.
3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam


penelitian ini adalah dokumentasi. Dokumentasi adalah suatu
cara yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi
dalam bentuk buku, arsip, dokumen, tulisan angka, media
elektronik dan gambar yang berupa laporan serta keterangan
yang dapat mendukung maupun media elektronik. (Burhan,
2017).

xlvi
3.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

3.5.1 Variabel Penelitian


Variabel penelitian adalah sesuatu yang ditetapkan
oleh peneliti berdasarkan penelitian yang akan dilakukan
atau suatu objek yang berdiri, dan didalam variabel tersebut
terdapat data yang melengkapinya ( Burhan 2017). Dalam
penelitian ini terdapat dua jenis variabel yakni :
1. Variabel Independen
Variabel independen merupakan variabel yang
memengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya
variabel dependen (I Made Laut,2021). Variabel dependen
dalam penelitian ini yakni : Likuiditas (X1), Profitabilitas (X2)
Solvabilitas (X3).
2. Variabel Dependen
Variabel dependen merupakan variabel yang
dipengaruhi atau di akibatkan oleh adanya variabel bebas. ( I
Made Laut,2021) Variabel dependen dalam penelitian ini
yakni : Harga Saham

xlvii
3.5.2 Definisi Operasional Variabel
1. Likuiditas (X1)
Rasio Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan
dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya, atau seberapa
cepat perusahaan mengubah aset yang dimilikinya menjadi
kas. Rasio ini sangat penting terutama bagi kreditur jangka
pendek karena rasio ini menggambarkan risiko kredit jangka
pendek sekaligus menggambarkan efisiensi penggunaan aset
jangka pendek (Ely, 2021) Likuiditas dapat diukur
menggunakan rumus berikut :

2. Profitabilitas (X2)
Rasio Profitabilitas merupakan mengukur kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba dengan menggunakan
sumber-sumber yang dimiliki seperti aktiva, modal atau
penjualan. Rasio profitabilitas juga mencerminkan bagaimana
kinerja manajemen dalam menjaga efektivitas kegaiatan
operasi perusahaan (Ely, 2021) Profitabilitas dapat diukur
menggunakan rumus berikut :

3. Solvabilitas (X3)
Solvabilitas adalah adalah rasio yang digunakan untuk
mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan
utang baik jangka pendek maupun jangka panjang (Agnes
Sawir,2017) Semakin tinggi proporsi utang atas pendanaan
aset perusahaan maka akan semakin berisiko dalam suatu

xlviii
bisnis. Solvabilitas dapat diukur menggunakan rumus berikut
:
Total Liabilitas
Debt ¿ Assets Ratio=
Total Aset

4. Harga saham (Y)


Harga saham adalah harga suatu saham yang terjadi di
pasar modal pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku
pasar dan ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham
yang bersangkutan di pasar modal (Hartono,2017). Dalam
penelitian ini harga saham yang dijadikan sabagai ukuran
atau indikator adalah harga saham penutupan.

xlix
3.5 Teknik analisis Data

Teknik analisis data adalah cara melaksanakan analisis


terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut untuk
menjawab rumusan masalah. Menurut Sugiyono (2019)
teknik analisis data kegiatan berdasarkan variabel dari
seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang
diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan
masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji
hipotesis yang telah diajukan. Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan software
program SPSS (Statistic Program For Social Social Science)
Versi 24. Uji yang digunakan dalam penelitian ini meliputi,
Statiistik Deskriptif, Uji Asumsi Klasik, Analisis Regresi
Linier Berganda dan Uji Hipotesis

3.5.1 Statistik Dekriptif


Analisis statistik deskriptif merupakan statistik yang
digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau mengambarkan data serta menjelaskan
data secara umum atau generalisasi, dengan menghitung nilai
minimum, maksimum, nilai rata-rata, dan standar deviasi
(Sugiyono, 2019). Statistik deskriptif yang akan digunakkan
dalam penelitian ini yakni, Mean, Median, dan Modus.

3.5.2 Uji Asumsi Klasik


Uji Asumsi klasik adalah metode statistik pada analisis
regresi linier berganda yang bertujuan untuk menilai apakah
terdapat masalah asumsi klasik atau tidak pada model regresi
linier Ordinary Least Square (OLS) (Ghozali,2018). Tujuan
dari uji asumsi klasik adalah untuk menilai parameter
penduga yang digunakan . selain itu, uji asumsi klasik juga
memiliki fungsi untuk mengetahui apakah model regresi
benar-benar menunjukkan hubungan yang signifikan dan

l
representatif ataukah tidak (Ghozali, 2018). Uji asumsi klasik
terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji
heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki
distribusi normal (Ghozali, 2018). Model regresi yang baik
menurut I Made Laut , 2021 adalah memiliki distribusi data
normal atau mendekati normal. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan analisis statistik. Uji satatistik non-paramtrik
Kolgomorov-smirnov (Uji K-S). Uji K-S dilakukan dengan
melihat nilai probabilitas sifnifikasi atau asymp. Sig (2-tailed).
Sebelumnya perlu ditentukan terlebih dahulu hipotesis
pengujian, yaitu :
Hipotesis ( ) : Data Terdistribusi secara
normal
Hipotesis Alternatif ( ) : Data tidak terdistribusi
secara normal

Apabila nilai probabilitas siginifikansi lebih dari a = 0,05,


maka data terdistribusi secara nomal. Apabila nilai
probabilitas siginifikansi kurang dari nilai a=0,05, maka data
tidak terdistribusi secara normal.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah


model regresi ditemukan kolerasi antarvariabel bebas
(independ). (I Made Laut,2021) Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi kolerasi di antara variabel independ.
Jika variabel independ saling korelasi, variabel-variabel ini
tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel
independen yang nilai korelasi antarsesama variabel
independen sama dengan nol( I Made Laut, 2021). Untuk
mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam

li
model regresi adalah dengan cara melihat nilai Tolerance dan
nilai Variance Inflation Fcator (VIF).

a) Melihat nilai Tolerance


 Jika nilai tolerance > 0,10, maka artinya tidak terjadi
multikolinieritas terhadap data yang diuji.
 Jika nilai tolerance < 0,10, maka artinya terjadi
multikolinieritas terhadap data yang diuji.
b) Melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor)
 Jika nikai VIF < 10,00 maka artinya tidak terjadi
multikolinieritas terhadap data yang diuji.
 Jika nikai VIF > 10,00 maka artinya terjadi
multikolinieritas terhadap data yang diuji.
( I Made Laut, 2021)

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam


model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual
satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali,2018).
Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda
disebut heteroskedastisitas.
Uji statistik yang dilakukan untuk menguji
heteroskedastisitas dalam penelitian ini dengan
menggunakan Uji Glejser. Dasar pengambilan keputusan dari
uji heteroskedastisitas dengan menggunakan uji Glejser
adalah sebagai berikut. Jika variabel independen signifikan
secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka
adaindikasi terjadi heteroskedastisitas. Hasil tampilan output
SPSS dengan jelas menunjukkan bahwa tidak ada satupun
variabel independen yang signifikan secara statistik
mempengaruhi variabel dependen nilai Absolute Ut (AbsUt).

lii
Hasil ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas
tingkat kepercayaan 5%. Jadi dapat disimpulkan model
regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.
Dilakukan dengan membuat hipotesis:
H0: Data residual terjadi gejala heteroskedastisitas
Ha: Data residual tidak terjadi gejala heteroskedastisitas
Jadi, nilai signifikansinya di atas tingkat kepercayaan
5%, dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung
adanya heteroskedastisitas. (Ghozali,2018)

4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model
regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1
(sebelumnya) (Ghozali, 2018). Jika terjadi korelasi maka
dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul
karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan
satu sama lainnya. Uji Auto korelasi dapat dilakukan dengan
cara uji Durbin-Watson (DW test) Uji Durbin-Watson hanya
digunakan untuk autokorelasi tingkat satu (First Order
Autocorrelation) dan mensyaratkan adanya intercept
(Konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi
diantara variabel independen) uji Durbin-Watson (DW),
dengan beberapa ketentuan sebagai berikut:
1. Jika nilai DW < -2, maka terjadi autokorelasi positif
2. Jika nilai DW berada diantar -2 dan +2 (-2 < DW < +2),
maka tidak terjadi autokorelasi
3. Jika nilai DW > +2, maka terjadi autokorelasi negatif
3.5.3 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linear berganda adalah analisis yang
dilakukan apabila dalam penelitian terdapat beberapa
variabel independen. Analisis regresi linear berganda

liii
bertujuan untuk menjelaskan seberapa besar pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali,
2018). Persamaan regresi linear berganda ditetapkan sebagai
berikut:
Y = α + b1X1+ b2X2 + b3X3 + e

Keterangan :
Y = Hargsa Saham
a = Konstanta
b1 = Koefisien Regresi variabel Likuiditas
b2 = Koefisien Regresi variabel Profitabilitas
b3 = Koefisien Regresi variabel Solvabilitas
X1 = Likuiditas
X2 = Proitabilitas
X3 = Solvabilitas
e = error term

3.5.4 Uji Hipotesis


Uji parsial atau uji t digunakan untuk menguji pengaruh
hipotesis variabel independen secara parsial terhadap
variabel dependen. Acuan pengambilan keputusan
pengujian hasil regresi dilakukan dengan tingkat
kepercayaan 95%, dasar pengambilan keputusan sebagai
berikut (Ghozali, 2018) :
1. Ketentuan analisa tingkat signifikansi t < 0.05 maka H0
ditolak, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara
variabel independen secara individual terhadap variabel
dependen.
2. Jika tingkat signifikan t > 0.05 maka H0 diterima, artinya
tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel
independen secara individual terhadap variabel
dependen.

liv
lv
DAFTAR PUSTAKA

Agnes, Sawir. 2015. Analisa Kinerja Keuangan dan


Perencanaan keauangan. Perusahaan, Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Alwi, Iskandar Z, 2018. Pasar Modal Teori Dan Aplikasi,
Yayasan Pancur Siwah, Jakarta.
Bungin Burhan. 2017. Penelitian Kualitatif : Komunikasi,
Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya.
Jakarta : Kencana Prenada Media Grup
Dr Ely Siswanto, 2021 Buku Ajar Manajemen Keuangan Dasar
Penerbit : Universitas Negeri Malang
Dr Sukmawati Sukamulja, 2022 Analisis Laporan Keuangan
Edisi Revisi Yogyakarta : CV Andi Offset
Dr.Wastam Wahyu Hidayat, SE., M. (2018). Dasar-Dasar
Analisa Laporan Keuangan.
Eduardus Tandelilin, 2017. Pasar Modal “Manajemen
Portofolio dan Investasi” (G. Sudibyo (ed.). Yogyakarta:
PT. Kanisius.
Eka Sholeha Thea dan Hari Sulistyo (2021) dengan judul
penelitian “Pengaruh Rasio Likuiditas, Solvabilitas,
Profitabilitas Terhadap Harga Saham Subsektor
Perkebunan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Periode 2016-2018, Universitas Singaperbangsa
Karawang,Indonesia.
Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate dengan
Program IBM SPSS 25. Badan Penerbit Universitas
Diponegoro: Semarang
Gregorius, Sihombing. 2018. Kaya dan Pintar Jadi Trader &
Investor Saham. Yogyakarta: Indonesia Cerdas.
Hartono, Jogiyanto. 2018. Teori Portofolio dan Analisis
Investasi. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

lvi
Hery. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 1. Yogyakarta:
Center For Academic Publishing Services.
I Made Laut Mertha Jaya, 2021 Metode Penelitian Kuantitatif
Dan Kualitatif, Yogyakarta : Quadrant
Ines Saraswati Machfiroh dkk (2020) dengan judul penelitian
“Analisis Pengaruh Likuiditas, Solvabilitas Dan
Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan
Sektor Pertanian Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia (BEI) periode 2014 – 2018, Politeknik Negeri
Tanah Laut
Januardin Manullang dkk (2019) “ Pengaruh Rasio
Profitabilitas, Solvabilitas, dan Likuiditas terhadap
Harga Saham Pada Perusahaan Sektor Pertambangan
yang Terdaftar di BEI Periode 2014-2018”
Nasrudin, Juhana. 2019. Metodologi Penelitian Pendidikan:
Buku Ajar Praktis Cara Membuat Penelitian. Bandung:
PT Panca Terra Firma
Santi Octaviani dan Dahlia Komalasarai (2017) “Pengaruh
Likuiditas, Profitabilitas, Dan Solvabilitas Terhadap
Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan
Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia),Universitas Serang Raya.
Sugiyono, 2019. Statistika untuk Penelitian. Bandung : CV
Alfabeta.
Yuni Alfiyati, 2021 dengan judul penelitian “ Pengaruh
Likuiditas, Solvabilitas, Dan Profitabilitas Terhadap
Harga Saham Sektor Property Real Estate, Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya.

lvii

Anda mungkin juga menyukai