PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
YOSEFINA TALAN
NPM: 17012093
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA
SURABAYA
2021
PENGARUH MANAJEMEN LABA DAN RASIO KEUANGAN
TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI (2016-2019)
PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen Pada
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Wijaya Putra Surabaya
Oleh :
YOSEFINA TALAN
NPM: 17012093
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA
SURABAYA
2021
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
Yosefina Talan
NPM :17012093
Pembimbing,
iii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Sampul/Cover ...................................................................................... i
Daftar Judul ......................................................................................................... ii
Lembar Persetujuan. ............................................................................................ iii
Daftar Isi.............................................................................................................. iv
Daftar Tabel ........................................................................................................ v
Daftar Gambar ..................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 4
1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................. 5
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................ 6
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Peringkat Obligasi Berdasarkan Pefindo ........................................... 23
Tabel 2.2 Matrik Penyajian Penelitian Terdahulu .............................................. 24
Tabel 4.1 Sampel Penelitian ............................................................................... 34
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual ..................................................................... 28
v
1
BAB I
PENDAHULUAN
Era globalisasi saat ini investasi merupakan salah satu faktor yang
paling penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara. Investasi sendiri secara
garis besar digolongkan menjadi dua yaitu investasi finansial dan investasi
rill. Investasi yang popular bagi investor saat ini adalah investasi finansial,
likuid dan bisa di tarik sesuai perjanjian, salah satu jenis investasi finansial yang
aman dan menjanjikan yaitu obligasi atau surat hutang karena memiliki
melakukan kegiatan produksi sejenis logam, makanan, bahan kimia, dan suku
1
2
investor untuk membeli obligasi (Chandra & Hanna, 2015). Tindakan yang sering
meliputi Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER) dan Return on Equity
terlihat baik di mata investor dan akan mengundang reaksi yang positif dari
investor untuk membeli obligasi. Manajemen laba sebagai cara memanipulasi laba
dari manajemen laba bisa baik dan buruk bagi perusahaan. Permasalahan
manajemen laba selalu dikaitkan dengan manipulasi laba dan praktik kecurangan
yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Pengaruh Current
Ratio terhadap peningkatan obligasi yaitu semakin tinggi nilai rasio maka
jumlah investor yang membeli obligasi perusahaan (Ratnawati & Awalina, 2020).
3
Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio yang digunakan untuk menilai
utang dengan ekuitas. Rasio ini membandingkan antara seluruh utang, termasuk
utang lancar dengan seluruh ekuitas. Debt to Equity Ratio sebagai imbangan
antara hutang yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri, dimana semakin
tinggi rasio ini berarti modal sendiri semakin tinggi dibanding dengan hutangnya.
Bagi perusahaan sebaiknya, besarnya hutang tidak boleh melebihi modal sendiri
agar beban tetapnya tidak terlalu tinggi. Nilai Debt to Equity Ratio akan
mengembalikan obligasi sesuai waktu yang ditentukan (Alie & Febrinta, 2020).
menggunakan jumlah modal atau ekuitas yang ada dalam perusahaan. Return on
Equity yang tinggi menggambarkan kinerja perusahaan baik dan para investor
obligasi yang diterima investor di kemudian hari (Ratnawati & Awalina, 2020)..
yang dapat dipindahtangankan, yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan
untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok
4
utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi. Obligasi
kinerja perusahaan. Jika kinerja perusahaan terlihat baik maka jumlah emisi
banyak investor yang tertarik membeli obligasi. Invesor yang membeli obligasi
perlu mengetahui praktek manajemen laba dan rasio keuangan perusahaan sebagai
penelitian ini adalah “pengaruh manajemen laba dan rasio keuangan terhadap
2019)”.
2019 ?
2019.
2019.
2019.
2016-2019.
2016-2019.
6
1. Perusahaan manufaktur
Sebagai salah satu bahan masukan atau pertimbangan yang dapat bermanfaat
dalam usahanya untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi terutama yang
perusahaan manufaktur.
3. Peneliti
4. Peneliti selanjutnya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
tersebut bisa merugikan perusahaan. Manajemen laba dalam lingkup yang lebih
(menurunkan) laba saat ini atas suatu usaha dan manajer bertanggung jawab tanpa
laba merupakan suatu intervensi dengan tujuan tertentu dalam proses pelaporan
lawan untuk memudahkan operasi yang netral dari proses tersebut). Menurut Scott
(2006) cara pemahaman atas manajemen laba dibagi menjadi dua. Pertama,
7
8
manajer melakukan mandi besar (big bath), dan manajer melakukan fluktuasi laba
Meningkatkan laba pada periode kini agar perusahaan dapat dipandang lebih
2. Big Bath
transaksi pada satu periode, di mana periode yang dipilih biasanya adalah
periode dengan kinerja yang buruk atau sering kali pada masa resesi di mana
perusahaan lain juga melaporkan laba yang buruk atau peristiwa saat terjadi
satu kejadian yang tidak biasa seperti perubahan manajemen, merger, atau
restrukturisasi. Strategi “Big Bath” juga sering kali dilakukan setelah strategi
bagian laba pada periode tertentu baik dengan menciptakan cadangan atau
“bank” laba dan kemudian melaporkan laba ini saat periode buruk.
1. Taking a bath
Pola ini terjadi pada saat reorganisasi termasuk pengangkatan Chief Executive
2. Income minimization
yang diambil dapat berupa penghapusan atas barang modal dan aktiva tak
3. Income maximization
memperoleh bonus yang lebih besar, income maximization dilakukan pada saat
laba juga dapat dilakukan pada perusahaan yang melakukan suatu pelanggaran
perjanjian utang.
10
4. Income smoothing
dilaporkan sehingga dapat mengurangi fluktuasi laba yang terlalu besar karena
laba, diantaranya adalah motivasi pasar modal karena adanya keuntungan bagi
1. Insentif Perjanjian
bonus biasanya memiliki batas atas dan batas bawah, artinya manajer tidak
mendapat bonus jika laba lebih rendah dari batas bawah dan tidak mendapat
bonus tambahan saat laba lebih tinggi dari batas atas. Hal ini berarti manajer
tingkat laba yang belum diubah terkait dengan batas atas dan bawah ini. Jika
laba yang belum diubah berada diantara batas atas dan batas bawah, manajer
Insentif manajemen laba lainnya adalah potensi dampak terhadap harga saham.
akan dilakukan atau penawaran surat berharga, atau rencana untuk menjual
saham atau melaksanakan opsi. Manajer juga melakukan perataan laba untuk
3. Insentif Lain
Laba sering kali diturunkan untuk menghindari biaya politik dan penelitian
antimonopoly dan IRS. Selain itu perusahaan dapat menurunkan laba untuk
merupakan selisih antara net income dengan cash flow operation yang
Keterangan:
perimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Analisis rasio
menjelaskan hubungan tertentu antara angka yang satu dengan angka yang lain
membandingkan laporan periode sebelumnya dengan periode saat ini, bisa juga
melalui analisis ratio keuangan oleh para investor dan lembaga perbankan sebagai
kreditur. Menurut Sartono (2010) ratio dikelompokkan menjadi empat yaitu : ratio
likuiditas, rasio solvabilitas, ratio aktivitas dan ratio profitabilitas. Analisis ratio
lebih bermanfaat bila hasilnya dapat dibandingkan sehingga perhitungan atas ratio
yang terpilih dari data pembanding ratio keuangan mutlak yang wajib tersedia.
yang mencolok nampak berbeda apakah terjadi kenaikan atau tidak dari periode
sebelumnya.
Rario keuangan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu ratio ratio
likuiditas diwakili oleh Current Ratio (CR), ratio leverage diwakili oleh Debt to
Equity Ratio (DER) dan profitabilitas diwakili oleh Return on Equity (ROE).
Rasio lancar atau current ratio ini juga menunjukan efisiensi siklus operasi
Current ratio yang merupakan salah satu analisis rasio likuiditas ini juga
dikenal dengan rasio modal kerja (working capital ratio) (Mamduh & Abdul,
2016).
kewajiban jangka pendek atau utang yang akan jatuh tempo dengan
menggunakan asset lancar yang diharapkan dapat diubah menjadi kas dalam
waktu dekat. Current ratio tidak ada ketentuan berapa jumlah yang paling baik,
namun sebagai pedoman, bila besarnya CR 200% atau 2:1 atas aktiva lancar
dengan hutang lancar sudah dianggap bagus atau aman sehingga nilai current
ratio yang baik yaitu memiliki nilai lebih dari 2. Hasil perhitungan current
atas hutang pada kreditur terjamin, bila nilai current ratio terlalu tinggi
Debt to Equity Ratio (DER) adalah rasio hutang terhadap ekuitas atau rasio
harus berada pada jumlah yang proporsional. Selain itu, Debt to Equity Ratio
ini juga biasa disebut rasio leverage atau rasio pengungkit dimana rasio ini
digunakan untuk melakukan pengukuran dari suatu investasi yang ada dalam
perusahaan (Kasmir, 2014). Menurut Mamduh & Abdul (2016) Debt to Equity
utang yang berbahaya untuk suatu perusahaan dan cenderung dapat merugikan
perusahaan. Utang jangka panjang ini biasanya memiliki nominal yang lebih
besar dan memiliki bunga. Ketika kewajiban lancar lebih besar dibandingkan
Mamduh & Abdul (2016) menjelaskan bahwa Debt to Equity Ratio suatu
dari pemberi hutang. Jadi bukan dari pendapatan perusahaan tersendiri. Hal ini
cukup berbahaya dan harus diawasi karena perusahaan harus membayar hutang
tersebut dalam jangka waktu tertentu. Para pemberi hutang atau investor
biasanya akan lebih cenderung memilih perusahaan yang rasio utang terhadap
modalnya kecil. Hal ini berarti aset pemberi hutang atau investor tetap aman
jika terjadi kerugian, semakin tinggi rasio utang terhadap modal, maka semakin
tinggi pula jumlah hutang atau kewajiban perusahaan untuk melunasi hutang
yang harus dibayar baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Maka
dari itu, perusahaan dengan rasio utang terhadap modal yang kecil akan lebih
Keterangan :
a. Hutang atau yang disebut dengan liabilitas adalah kewajiban yang harus
dibayar perusahaan secara tunai kepada pihak pemberi hutang dalam jangka
lain.
b. Ekuitas atau equity adalah hak milik perusahaan atas aset atau aktiva
Return on Equity (ROE) adalah rasio untuk mengukur laba bersih sesudah
pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan daya untuk menghasilkan
laba atas investasi berdasarkan nilai buku para pemegang saham. Semakin
tinggi rasio ini, semakin baik, artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat.
Rasio yang paling penting adalah pengembalian atas ekuitas (return on equity),
yang merupakan laba bersih bagi pemegang saham di bagi dengan total ekuitas
pemegang saham perusahaan. Rasio ini juga dipengaruhi oleh besar kecilnya
utang perusahaan, apabila proporsi utang besar maka rasio ini akan besar.
Menurut Kasmir (2014) rumus untuk mencari Return on Equity (ROE) dapat
1. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
2.1.3 Obligasi
Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi perjanjian antara
perusahaan emiten sebagai peminjam dana dengan investor sebagai pemberi dana.
Penerbit obligasi wajib membayarkan bunga secara rutin serta melunasi pokok
pinjaman saat jatuh tempo. Obligasi pada umumnya diterbitkan untuk suatu
jangka waktu tetap di atas 10 tahun. Surat utang berjangka waktu 1 hingga 10
tahun disebut "surat utang" dan utang di bawah 1 tahun disebut "Surat
hingga 10 tahun yang diterbitkan oleh pemerintah disebut Surat Utang Negara
(SUN) dan utang di bawah 1 tahun yang diterbitkan pemerintah disebut Surat
adalah pemberi pinjaman atau kreditur dan "kupon" obligasi adalah bunga
pinjaman yang harus dibayar oleh debitur kepada kreditur. Obligasi dimungkinkan
dengan sumber dana dari luar perusahaan. Obligasi memiliki risiko yang tertinggi
dibandingkan dengan "surat utang" yang memiliki risiko menengah dan "surat
18
perbendaharaan" yang memiliko risiko terendah yang mana dilihat dari sisi
"durasi" surat utang di mana makin pendek durasinya memiliki risiko makin
sekuriti namun bedanya adalah bahwa pemilik saham adalah bagian dari pemilik
juga biasanya memiliki suatu jangka waktu yang ditetapkan di mana setelah
jangka waktu tersebut tiba maka obligasi dapat diuangkan sedangkan saham dapat
Inggris yang disebut gilts yang tidak memiliki jangka waktu jatuh tempo
hanya saham, tetapi juga ada surat utang dalam bentuk obligasi. Kegiatan
sangat berbeda dengan perhitungan dalam perdagangan saham dimana harga yang
obligasi ini sangat luas sekali, hampir setiap badan hukum dapat menerbitkan
obligasi, namun peraturan yang mengatur mengenai tata cara penerbitan obligasi
ini sangat ketat sekali. Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor
Peringkat yang Diakui Bank Indonesia, terdapat tiga lembaga pemeringkat, yaitu
19
PT. Pefindo (Pemeringkat Efek Indonesia), PT. Fitch Ratings Indonesia dan PT.
ICRA Indonesia.
Menurut Brigham & Houston (2016) fitur yang terpenting dalam suatu
obligasi adalah.
1 Nilai nominal atau nilai utang pokok, yaitu nilai yang harus dibayar bunganya
oleh penerbit dan harus dilunasi pada saat akhir masa jatuh tempo.
2 Harga penerbitan, yaitu suatu harga yang ditawarkan kepada investor pada saat
penjualan perdana obligasi. Nilai bersih yang diterima oleh penerbit adalah
3 Tanggal jatuh tempo, yaitu suatu tanggal yang ditetapkan di mana pada saat
tersebut penerbit wajib untuk melunasi nilai nominal atau nilsi pokok dari
maka penerbit tidak lagi memiliki kewajiban kepada pemegang obligasi setelah
dengan masa jatuh tempo hinga lebih dari seratus tahun, pada pasaran modal
dikenal 3 kelompok masa jatuh tempo obligasi yaitu (Brigham & Houston,
2016):
a. Jangka pendek (surat utang atau bill): yang masa jatuh temponya hingga 1
tahun;
4 Kupon, suku bunga yang dibayarkan oleh penerbit kepada pemegang obligasi.
Biasanya suku bunga ini memeiliki besaran yang tetap sepanjang masa
20
berlakunya obligasi, tetapi juga bisa mengacu kepada suatu indeks pasar uang
seperti LIBOR, dan lain-lain. Istilah "kupon" ini asal mulanya digunakan
karena dimasa lalu secara fisik obligasi diterbitkan bersama dengan kupon
bunga yang melekat pada obligasi tersebut. Pada tanggal pembayaran kupon,
dengan pembayaran bunga bank pemabagian hasil terhadap bank atas 20% pajk
utang
6 Dokumen resmi, suatu dokumen yang menjelaskan secara terinci hak-hak dari
pemegang saham.
7 Hak opsi: suatu obligasi dapat memuat ketentuan mengenai hak opsi kepada
jenis ini dikenal sebagai obligasi opsi beli. Kebanyakan obligasi jenis ini
premi yang disebut premi opsi. Ini utamanya digunakan bagi obligasi
berbunga tinggi. Obligasi jenis ini terdapat banyak sekali persyaratan yang
pelunasan dini atas obligasi tersebut. namun dengan biaya yang lebih tinggi.
c. Tanggal pelaksanaan opsi adalah tanggal dimaka opsi beli atau opsi jual
Houston, 2016).
8 Dana jaminan atau yang juga dikenal dengan istilah sinking fund adalah suatu
syarat dalam "dokumen resmi" yang mensyaratkan adanya suatu porsi tertentu
dari obligasi yang dapat dicairkan berkala. Penerbit juga dapat membayar
kepada wali amanat yaitu dengan cara melakukan pembelian secara acak atas
penerbit.
10 Obligasi tukar atau dikenal juga dengan nama Exchangeable bond ("XB")
Houston, 2016).
22
Jenis obligasi ini merupakan obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, baik itu
perusahaan yang berbentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN), atau badan
usaha swasta. Corporate bond memiliki risiko gagal bayar. Jika perusahaan
tersebut tidak dapat membayar bunga dan pokok pinjaman yang dijanjikan.
Obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat ini tidak memiliki risiko gagal
Obligasi jenis ini merupakan obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah
yang mencerminkan kemungkinan gagal bayar yang disebut dengan risiko kredit.
berikut:
23
idBBB Efek utang dengan BBB didukung oleh kemampanan obligor yang relatif 5
memadai dibandingkan dengan entitas Indonesia lainnya untuk memenuhi
kewajiban finansial, namun kemampuan tersebut dapat diperlemah oleh
perubahan keadaan bisnis dan perekonomian yang merugikan.
referensi dan acuan yang cukup relevan untuk penelitian ini. Adapun penelitian -
penelitian terdahulu yang dapat digunakan dalam penelitian ini akan dijelaskan
ini hanya
variabel
rasio
likuiditas
dan rasio
solvabilitas
yang dapat
digunakan
untuk
memprediks
i peringkat
obligasi
suatu
lembaga
keuangan
perbankan.
2 Prastiani Pengaruh Menanalisi Variabel X: Hasil Meneliti Variabel :
(2018) Kinerja s pengaruh Return On penelitian variabel manajemen
Keuangan kinerja Common membuktika CR ROE, laba, Quick
Terhadap keuangan Equity, n kinerja DER dan Ratio
Peringkat terhadap Current keuangan obligasi
Obligasi peringkat Ratio, Dept secara
Dengan obligasi To Equity simultan
Manajemen dengan Ratio, Total berpengaruh
Laba manajeme Assets Turn terhadap
Sebagai n laba Over manajemen
Variabel sebagai laba, ROCE
Intervening variabel Variabel Y: tidak
Pada intervening Rating berpengaruh
Perusahaan Obligasi dan terhadap
Manufaktur Manajemen manajemen
Yang Laba laba,
Terdaftar Di CR, DER
BEI. Jurnal Analisis data dan TATO
Akuntansi menggunaka berpengaruh
Berkelanjuta n Analisi terhadap
n Indonesia Jalur manajemen
Universitas laba, kinerja
Esa Unggul keuangan
dan
manajemen
laba secara
simultan
berpengaruh
terhadap
rating
obligasi,
ROCE dan
26
TATO
berpengaruh
terhadap
Rating
obligasi, CR
dan DER
tidak
berpengaruh
terhadap
rating
obligasi.
3 Zuhri, Pengaruh Menganalisis Variabel X: Hasil Meneliti Variabel :
Mardani Manajemen pengaruh manajemen penelitian variabel DER,
& Laba Dan manajemen laba, menunjukka manajeme EPS dan
Wahono Rasio laba dan likuiditas, n bahwa n laba, CR TATO
(2019) Keuangan rasio solvabilitas manajemen dan
Terhadap keuangan dan nilai laba, obligasi Data
Peringkat terhadap pasar Current penelitian
Obligasi peringkat Variabel Y: ratio dan :
Pada obligasi peringkat Price perusahaan
Perusahaan secara obligasi Earning manufaktu
Yang pasrial Ratio r
Terdaftar Di Analisis data berpengaruh
BEI. e– menggunaka terhadap
Jurnal Riset n Uji Regresi peringkat
Manajemen Linear obligasi,
Universitas Berganda sedangkan
Islam Total Asset
Malang Turnover
tidak
berpengaruh
4 Chandra Pengaruh Menganalisis Variabel X: Hasil Meneliti Variabel :
& Hanna manajemen pengaruh manajemen penelitian variabel perbedaan
(2015) laba dan manajemen laba dan menunjukka manajeme pembukua
perbedaan laba dan perbedaan n bahwa n laba dan n menurut
pembukuan perbedaan pembukuan manajemen obligasi pajak dan
menurut pembukuan menurut laba dan akuntansi
pajak dan menurut pajak dan perbedaan
akuntansi pajak dan akuntansi. pembukuan
terhadap akuntansi Variabel Y: menurut
peringkat terhadap peringkat pajak dan
obligasi. peringkat obligasi akuntansi
Jurnal obligasi Analisis data berpengaruh
Akuntansi secara menggunaka signifikan
Universitas parsial n Uji Regresi terhadap
Pelita Berganda peringkat
Harapan obligasi
5 Alie & Pengaruh Menganalisi Variabel X: Hasil Meneliti Variabel :
27
dalam memecahkan masalah. Dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut ini:
Keterangan:
= Pengaruh secara parsial
29
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan yang ingin dicapai pada penelitian
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
menganalisis pengaruh antara variabel penelitian dan menguji hipotesis yang telah
penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik
segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
ini terdiri dari variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y), diuraikan pada tabel
berikut.
1. Variabel bebas (X) yaitu menajemen laba (X1), Current Ratio (CR) (X2), Debt
30
31
Keterangan:
Debt to Equity Ratio (DER) adalah rasio hutang terhadap ekuitas atau rasio
harus berada pada jumlah yang proporsional. Debt to Equity Ratio dapat
Return on Equity (ROE) adalah rasio untuk mengukur laba bersih sesudah
Indonesia atau Indonesia Stock Exchange adalah pihak yang menyediakan data
laporan keuangan perbankan yang Go Public, yang di akses melalui website resmi
3.4.1 Populasi
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2019 sebanyak
30 perusahaan.
3.4.2 Sampel
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut, apabila populasi besar dan tidak memungkinkan peneliti untuk
mempelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti dapat menggunakan
sampel yang diambil dari populasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
oleh BEI dari tahun 2016 – 2019 dan telah di audit oleh Akuntan Publik.
menajemen laba, Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return on
Berdasarkan kriteria maka perusahaan yang dijadikan sampel penelitian ini yaitu:
(Sugiyono, 2017).
data skor tes kelompok kontrol dan kelompok eksperimen berdistribusi normal
35
atau tidak. Menurut Sugiyono (2017) pengujian normalitas data dilakukan dengan
cara membandingkan kurva normal yang terbentuk dari data yang telah terkumpul
dengan kurva normal baku/standard. Berdasarkan sampel akan diuji hipotesis nol
hipotesis tandingan bahwa distribusi tidak normal. Kriterianya adalah dilihat dari
Scater Diagram antara skor peluang normal dengan data asli. Jika membentuk
dalam statstik deskriptif antara lain, adalah penyajian data melalui tabel, grafik
persentase.
Berganda. Dalam melakukan analisis regresi terhadap beberapa asumsi yang harus
dipenuhi sehingga persamaan regresi yang dihasilkan valid jika digunakan untuk
memprediksi. Asumsi yang harus dipenuhi adalah asumsi klasik yang meliputi uji
36
1. Uji Multikolinieritas
kuat atau diantara variabel bebas berkolerasi mendekati sempurna. Jika terjadi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk
Factor) :
Jika VIF < 10 dan nilai tolerance < 0.1 bebas dari multikolinieritas;
Jika VIF > 10 dan nilai tolerance > 0.1 terjadi multikolinieritas.
2. Uji Heteroskedastisitas
variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor
dilakukan bila jumlah variabel independen minimal ada 2 (dua). Analisa ini
digunakan untuk mengetahui sejauh mana besarnya antara variabel bebas dengan
variabel terikat, baik secara bersama-sama atau secara parsial. Secara umum
di mana,
Y = peringkat obligasi
a = Bilangan konstanta
X1 = menajemen laba
e = Standar eror
Uji parsial (uji t) yang dihasilkan dari model regresi linier berganda dengan
Ratio (DER) dan Return on Equity (ROE) terhadap peringkat obligasi pada
berikut:
a. Apabila nilai tingkat signifikansi t > 0.05, maka hipotesis ditolak, artinya
b. Apabila nilai tingkat signifikansi t< 0.05 atau, maka hipotesis diterima, artinya
2011).
39
DAFTAR PUSTAKA
Alie M.S., & Febrinta H. 2020. Pengaruh Manajemen Laba, Rasio Likuiditas,
Rasio Solvabilitas Dan Rasio Profitabilitas Terhadap Peringkat Obligasi
Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan Dan Minuman Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011-2018. Jurnal Ekonomi
22 (1). Universitas Mitra Indonesia
Chandra C., & Hanna. 2015. Pengaruh manajemen laba dan perbedaan
pembukuan menurut pajak dan akuntansi terhadap peringkat obligasi. Jurnal
Akuntansi 19 (2). Universitas Pelita Harapan.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS
19. Edisi lima. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Mamduh M., dan Abdul Halim. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Edisi. Kelima.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN
39
40
Ratnawati Y., & Awalina P. 2020. Pengaruh Manajemen Laba dan Kinerja
Keuangan Terhadap Peringkat Obligasi (Studi Kasus Pada Lembaga
Keuangan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Cendekia Akuntansi
1 (1). Universitas Islam Kadiri.
Sartono, Agus. 2012. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi 4. Yogyakarta:
BPFE.
Scott, Wiliiam R. 2006. Financial Accounting Theory. Edisi Ketiga. Prentice Hall.
Zuhri M.S., Mardani R.M., & Wahono B. 2019. Pengaruh Manajemen Laba Dan
Rasio Keuangan Terhadap Peringkat Obligasi Pada Perusahaan Yang
Terdaftar Di BEI. e–Jurnal Riset Manajemen 12 (3). Universitas Islam
Malang