kepada
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
ii
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah.........................................................................................9
1.3 Pembatasan Masalah...................................................................................10
1.4 Rumusan Masalah.........................................................................................10
1.5 Tujuan Penelitian...........................................................................................11
1.6 Manfaat Penelitian.........................................................................................11
1.7 Sistematika Penulisan...................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................46
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1.1 Grafik Pertumbuhan Total Aset dan Laba Rugi Perusahaan Semen
BAB I
PENDAHULUAN
berhubungan erat dengan pasar modal yang sangat diminati investor dalam
modal (capital market) merupakan sebuah pasar untuk berbagai jenis instrumen
keuangan atau sekuritas jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, hal ini
termasuk dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh
Selain itu pasar modal dapat dibagi menjadi tiga definisi. Pertama, pasar modal
dalam arti luas, adalah sistem keuangan yang terorganisir, termasuk bank
Kedua, pasar modal dalam arti menengah, semua pasar yang terorganisir dan
dalam arti sempit, pasar yang terorganisir yang memperdagangkan saham dan
obligasi dengan jasa dari makelar, komisioner dan para penjamin (Tandaellin,
dalam hal memidahkan dana dari pemberi pinjaman kepada peminjam. Dengan
peminjam dengan adanya dana dari pihak luar memberikan modal guna untuk
Saham saat ini menjadi produk investasi yang populer dengan semakin
uang ditabungan tak memberikan nilai lebih untuk uang yang dimilikinya.
Investasi saham memiliki daya tarik yang tersendiri bagi investor dengan
public, yang pertama capital gain dimana hal ini diperoleh dari selisih positif
antara harga beli dengan harga jual saham, kedua deviden merupakan
para pemegang saham melalui rapat umum pemegang saham (RUPS). Bagi
merupakan salah satu cara untuk mendapatkan modal dari luar perusahaan
pasar modal nomor 8 tahun 1995 tentang pasar modal didefinisikan sebagai
lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Instrumen keuangan yang
waktu lebih dari satu tahun) seperti saham, obligasi, bukti right, warran, dan
merupakaan perusahaan pasar modal yang ada di Indonesia. Salah satu sub
sektor yang ada pada pasar modal adalah perusahaan semen. Alasan peneliti
sub sektor semen mempunyai peranan yang penting dalam hal pembangunan
laporan keuangan perusahaan sebagai alat untuk menarik para minat investor
kinerja keuangan selama ini yang telah dijalankan. Hal ini terlihat dari grafik
berikut ini.
Gambar 1.1 Grafik pertumbuhan total aset dan laba rugi perusahaan semen
(Data diolah, 2019).
4
bisa bersaing pada pasar dan ada perusahaan yang tidak dapat bersaing dengan
pun ikut menurun. Secara dasar kebutuhan masyarakat dan pemerintah akan
semen guna membangun infrastuktur dan bangunan selalu ada dan menjadi
pesaingnya.
yang maksimal dari nilai investasi yang ditanamkan, dan tingkat resiko yang
macam resiko dan ketidakpastian yang selalu berganti dan sulit diprediksi, hal ini
sesuai dengan teori yang ada dipasar modal yaitu “low risk low return, high risk
high return” yaitu semakin kecil resiko akan mendapatkan tingkat keuntungan
yang sedikit pula, sedangkan semakin besar resiko akan mendapatkan tingkat
pedoman para investor untuk menentukan investasi yang dipilihnya, hal ini dapat
antara jumlah yang diterima dan jumlah yang diinvetasikan, dibagi dengan jumlah
return realisasi merupakan return yang sudah terjadi. Return realisasi ini dihitung
melalui data historis, return ini penting karena banyak digunakan sebagai data
Selain itu ada return ekspektasi yang merupakan return yang diharapkan akan
didapatkan oleh para investor pada masa yang akan datang. Return ekspektasi
ini dapat dihitung dengan beberapa cara. Return ekspektasi digunakan sebgai
input dari analisis portofolio. Harapan untuk mendapatkan return juga ada pada
investor dalam menyiapkan sejumlah dana pada saat ini untuk mendapatkan
sebuah aliran dana pada masa depan sebagai kompensasi atas jangka waktu
ditanamkannya dana dan resiko yang ditanggung. Dengan begitu para investor
yang maksimal. Harapan tentang return yang maksimal itu selalu diusahakan
yang berkaitan dengan investasi pada sahamnya. Maka dari itu, diperlunya
harapan tentang return yang maksimal dapat tercapai. Ada dua pendekatan
dalam menganalisis dan memilih saham, yaitu analisis teknikal dan analisis
saham di masa yang akan datang dan menerapkan hubungan variabel variabel
analisis fundamental, hal ini bertujuan sebagai bahan pokok dalam menentukan
demikian para investor dapat memprediksi saham mana yang akan memberikan
Menurut Ang (1997) ada lima rasio keuangan digunakan ketika menganalisis
sebuah laporan keuangan, hal ini berdasarkan ruang lingkup dan tujuannya.
Adapun kelima kategorinya yaitu rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas,
rasio probabilitas dan rasio pasar. Kelima rasio ini digunakan untuk menjelaskan
jangka pendek. Rasio lancar atau current rasio menunjukkan efisiensi perputaran
menjadi uang tunai. Ini mengartikan bahwa, semakin tinggi nilai current rasio
hasil berbeda-beda. Menurut Cahyo Dwi Laksono (2017), current rasio memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Penelitian yang lainnya
saham hal ini diungkapkan oleh Choirurodin (2018). Sedangkan, Raden Gian
Rasio (DER). Debt to Equity Rasio (DER) merupakan rasio antara jumlah
berapa besar hutang yang dimiliki untuk membiayai perusahaan. Ini mengartikan
perusahaan akan mempengaruhi besar kecilnya laba bersih yang tersedia untuk
para pemegang saham. Studi mengenai hubungan debt to equity rasio dengan
return saham dijelaskan memiliki pengaruhi positif hal ini didukung oleh penilitian
Febriyan Afanti (2019) Hal berlawanan dengan hasil penilitian yang diungkapkan
oleh Cahyo Dwi Laksono (2017) dan Choirurodin (2018) menyatakan bahwa debt
to equity rasio berpengaruh negatif terhadap return saham. Raden Gian Ismoyo
8
Kusumo (2010) menyatakan debt to equity ratio tidak memiliki pengaruh terhadap
return saham.
Asset (ROA). Return on Asset (ROA) merupakan rasio yang mengukur sebarapa
mendapatkan keuntungan atau laba. Ini mengartikan bahwa, semakin tinggi nilai
asset dengan return saham dijelaskan memiliki pengaruhi positif hal ini didukung
oleh penilitian Febriayan Afanti (2019). Hal berlawanan dengan hasil penilitian
yang diungkapkan oleh Cahyo Dwi Laksono (2017) dan Raden Gian Ismoyo
didapatkan dari setiap rupiah aktiva. Ini menunjukkan bahwa, semakin baik rasio
selain itu aktiva berputar lebih cepat dan mendapatkan laba lebih cepat pula.
Studi mengenai hubungan total assets turnover dengan return saham dijelaskan
memiliki pengaruhi positif hal ini didukung oleh penilitian Cahyo Dwi Laksono
Rasio terakhir adalah rasio pasar, rasio yang selalu disangkut pautkan
dengan return saham. Rasio pasar pada penilitian ini khusus menggunakan
Price to Book Value. Price to Book Value merupakan rasio untuk mengukur
kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya. Ini mengartikan bahwa,
9
semakin tinggi nilai Price to Book Value, semakin tinggi pula perusahaan dinilai
berpengaruh positif terhadap harga saham, setelah itu dengan naiknya harga
saham diharapkan return saham pun akan naik. Studi mengenai hubungan price
to book value dengan return saham dijelaskan memiliki pengaruhi positif hal ini
didukung oleh penilitian Prayitno (2007). Hal berlawanan dengan hasil penilitian
yang diungkapkan oleh Cahyo Dwi Laksono (2017) menyatakan bahwa price to
dibatasi faktor-faktor yang memengaruhi return saham yaitu, rasio current rasio
(CR), debt to equity (DER), return on asset (ROA), total assets turnover (TATO),
dan price to book value (PBV) terhadap return saham pada perusahaan
subsektor semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014-2018.
(BEI)?
(BEI)?
Indonesia (BEI)?
Indonesia (BEI)?
Indonesia (BEI)?
11
E. Untuk mengetahui dan menganalisis rasio nilai pasar yang diwakili oleh
A. Manfaat Teoritis
baik dan tepat terhadap perusahaan sub sektor semen yang terdaftar di
12
B. Manfaat Praktis
semen.
Untuk dapat memahami dengan lebih mudah, usulan penelitian skripsi ini
BAB I PENDAHULUAN
Merupakan bab yang berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi
yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan
Dalam hal ini diuraikan secara ringkas tinjauan umum mengenai manajemen
dan return saham. Selain itu juga terdapat tinjauan empirik, kerangka pikir, dan
penelitian, populasi dan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan
dependen).
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
berhubungan dengan upaya yang dilakukan guna mendapatkan dana atau modal
usaha dengan biaya yang murah dan usaha dalam menggunakan dan
sumber dana perusahaan dan juga mengalokasikan dana secara efisien dan
efektif, hal ini diperuntukkan dalam hal pembiayaan operasi perusahaan. Hal ini
dananya tersebut secara efektif dan efisien. Teori keuangan sangatlah berperan
dengan keuangan.
jawab manajer keuangan maupun direktur keuangan. Menurut Suad Husnan dan
15
Enny Pudjiastuti (2015) ada 3 skema yang dilakukan manajer keuangan dalam
A. Keputusan Investasi
investasi ini bertujuan untuk mendapatkan laba dimasa yang akan datang.
B. Keputusan Pendanaan
C. Keputusan Deviden
keuangan dalam menggunakan laba yang menjadi hak para pemegang saham
perusahan.
bangkrut.
16
perusahaan, juga merupakan hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan
sebagai alat dalam berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas sebuah
perusahaan dengan pihak pihak yang berkaitan dengan data atau perusahaan
operasinya selama beberapa periode yang lalu. Dapat dikatakan bahwa laporan
hasil operasi perusahaan melalui laporan keuangan yang telah disajikan dalam
tiap-tiap periode. Dari laporan keuangan berbagai transaksi yang telah dilakukan
hutang dan modal dari sebuah perusahaan pada periode tertentu, perhitungan
laba rugi memperlihatkan hasil yang dicapao oleh perusahaan dan biaya yang
berdasarkan data dan informasi yang relevan, dilakukan secara berperiodik. Agar
tujuan dan manfaat bagi berbagai pihak dengan adanya analisis laporan
tertentu, baik harta, kewajiban, modal maupun hasil usaha yang telah
kekurangan perusahaan.
saat ini.
seluruh perkiraan peristiwa yang terjadi pada laporan keuangan sehingga kondisi
(2006) menyatakan rasio keuangan merupakan angka yang diperoleh dari hasil
perbandingan dari suatu laporan keuangan dengan laporan yang lainnya yang
mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan misalnya antara hutang dan
modal, antara kas dan total asset, antara harga pokok produksi dengan total
jumlah tertentu dengan jumlah yang lainnya, dan dengan menggunakan alat
analisa berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberi gambaran
kepada penganalisas tentang baik dan buruknya keadaan atau posisi keuangan
hubungan antara berbagai macam akun (accounts) dari laporan keuangan yang
disebut analisa rasio keuangan (financial ratios analysis). Financial ratio analysis
ini dapat dibagi atas dua jenis berdasarkan variate yang digunakan dalam
lebih dari satu variate didalam melakukan analisa (alman’s z-score, zeta
berdasarkan ruang lingkup atau tujuan yang ingin dicapai, yaitu rasio likuiditas,
rasio profitabilitas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, dan rasio pasar. Dalam
penelitian ini analisis rasio keuangan yang digunakan meliputi (1) rasio likuiditas,
pemegang saham yang ingin mengetahui prospek dari deviden dan pembayaran
20
bunga dimasa yang akan datang, ratio yang digunakan yaitu Current Ratio (CR).
berhubungan dengan penjualan, aset dan total aktiva perusahaan, ratio yang
yang digunakan adalah Total Asset Turnover (TATO). Terakhir, (5) rasio pasar
tertentu, dapat dilakukan dengan beberapa analisis rasio keuangan. Semua rasio
kekayaan lancar (yang segera dapat dijadikan yang) ada sekian kalinya
wesel, hutang gaji, dan hutang lainnya yang akan segera dibayar. Current
Aktiva Lancar
Rumus : Current Ratio
Kewajiban Lancar
modalnya pada perusahaan yang memiliki debt to equity ratio yang tinggi.
Total Lialibitas
Rumus : Debt To Equity Ratio =
Total Ekuitas
memberikan dampak yang baik terhadap nilai deviden yang akan diterima
oleh para pemegang saham. Setelah itu, akan berdampak pula terhadap
return on asset.
aktiva yang diukur dari volume penjualan. Sehingga, semakin besar rasio
total assets turnover semakin baik menunjukkan bahwa aktiva dapat lebih
Penjualan
Rumus : Total Assets Turnover =
Total Aset
modal yang diinvestasikan. Rasio price to book value diatas angka satu
nilai pasar saham lebih besar dibandingkan nilai bukunya. Semakin besar
rasio price to book value semakin tinggi perusahaan dinilai oleh pemodal
akan berdampak pada kebutuhan sumber dana yang semakin besar. Sehingga,
perusahaan dituntut untuk lebih giat dalam mencari sumber dana tambahan
“Pengertian pasar modal (capital market) dalam arti sempit adalah suatu
keuangan yang terorganisir, didalamnya ada bank bank komersial dan semua
lembaga perantara di bidang keuangan, serta seluruh surat surat berharga yang
mempertemukan antara investor yang memiliki kelebihan dana dan pihak yang
membutuhkan dana dengan cara memperjual belikan sekuritas. Dengan kata lain
memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti saham dan obligasi.
Pentingnya pasar modal sebagai tempat penyaluran dana dari pihak yang
berlebihan dana kepada pihak kekurangan dana yang sudah go public. Akses
penyaluran dana akan kurang efisien tanpa adanya pasar modal. Dalam hal ini
25
optimal.
Dari sisi investor, pasar modal menjadi wadah yang mempunyai berbagai
pilihan untuk melakukan investasi sesuai dengan return dan resiko yang
investasi dana mereka kepada lembaga perbankan dan juga alternatif investasi
yang didapatkan dari investasi. Harapan untuk mendapatkan return juga terjadi
dalam menyiapkan sejumlah dana saat ini untuk mendapatkan aliran dana pada
masa yang akan datang sebagai kompensasi atas lama waktu yang telah
ditanamkan dan resiko yang ditanggung. Selain itu investor akan mendapatkan
sebanding dengan jumlah saham yang dimiliki oleh para investor. Bentuk dividen
bisa dalam bentuk saham maupun uang tunai. Sedangkan capital gain adalah
selisih antara harga saham saat ini dengan harga saham periode sebelumnya.
Capital gain didapatkan ketika harga investasi saat ini lebih besar dibandingkan
26
harga investasi periode sebelumnya. Sebaliknya jikalau harga investasi saat ini
lebih kecil dibandingkan harga investasi sebelumnya disebut dengan capital loss.
Berikut ini akan dilampirkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti
Nama dan
Variabel
No Tahun Judul Hasil Penelitian
Penelitian
Penelitian
Dependen : CR berpengaruh positif
Return saham terhadap return saham.
DER berpangaruh
Pengaruh rasio
Independen: negatif terhadap return
keuangan
Current Rasio saham.
terhadap return
(CR), Debt Equity ROA tidak
Cahyo Dwi saham pada
Rasio (DER), berpengaruh terhadap
1 Laksono perusahaan
Return On Asset return saham
(2017) manufaktur
(ROA), Total TATO berpengaruh
yang terdaftar di
Asset Turnover positif terhadap return
Bursa Efek
(TATO) dan Price saham.
Indonesia
to Book Value PBV tidak berpengaruh
(PBV). terhadap return saham
Flow
Sumber: (Data diolah, 2020)
aktiva lancar perusahaan dengan utang jangka pendek. Semakin tinggi nilai
ratio yang tinggi cenderung memiliki aset yang dapat dicairkan kapanpun. Hal
itu juga berdampak pada minimnya resiko likuidasi yang akan dialami oleh
perusahaan, dengan kata lain semakin rendah resiko yang akan dialami oleh
modal yang dimiliki oleh pihak internal. Semakin besar nilai debt to equity
ratio nya menjelaskan total gutang semakkin besar dibanding total modal
dana mereka ke dalam perusahaan. Selain itu, dampak buruk debt to equity
debt to equity ratio yang rendah menunjukkan kinerja perusahaan yang baik
karena tingkat return yang tinggi akan berpengaruh terhadap minat investor
pajak terhadap total aset. Semakin tinggi nilai return on asset menunjukkan
saham yang naik. Dampak lain nilai return on asset yang tinggi yaitu
investor yang semakin tinggi untuk membeli saham perusahaan hal ini
return saham.
rupiah dari aset yang dipakai akan menghasilkan jumlah rupiah pada
return saham.
didepan investor akan berdampak permintaan akan saham akan naik juga.
Ketika permintaan saham tinggi, harga saham akan ikut naik. Menurut
investor, kenaikan harga saham akan berdampak kepada return saham yang
didapatkan akan meningkat. Dalam hal ini return adalah selisih antara harga
Keterangan :
= Mempengaruhi
= Indikator
2.4 Hipotesis
Hipotesis ini didukung oleh penelitian sebelumnya yaitu Raden Mas Gian
BAB III
METODE PENILITIAN
dirumuskan dan tujuan yang hendak dicapai serta menguji hipotesis. Penelitian
ini merupakan penelitian yang bersifat korelasional, yaitu suatu metode penelitian
yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.
akibat dari variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Penelitian ini
sub sektor semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kumpulan informasi
dan data yang digunakan pada laporan keuangan perusahaan sub sektor semen
antara tahun 2014-2018. Data ini diperoleh melalui situs www.idx.co.id. Waktu
A. Populasi
semen yang sudah terdaftar dan masih terdaftar di Bursa Efek Indonesia
6 perusahaan.
B. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
2018
atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiono, 2012:
39). Dalam penelitian ini variabel dependen adalah return saham sebagai
variabel (Y).
dapat berupa deviden dan atau keuntungan antara selisih dari harga
saham saat ini dengan periode sebelumnya. Pada penilitian ini, jenis
return yang digunakan yaitu return realisasi atau disebut juga dengan
aktual return yang merupakan capital gain selisih dari harga saham saat
ini dengan harga saham periode sebelumnya dibagi dengan harga saham
Pt −(Pt−i)
Ri =Return Saham = X 100 %
( Pt−i)
a. Current Rasio
pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih
Aktivalancar
Current Rasio =
Utang Lancar
Total Hutang
Debt to Equity Rasio =
Total Equitas
c. Return to Assets
itu aktiva berputar lebih cepat dan mendapatkan laba lebih cepat
Penjualan
Total assets turnover =
Total Aktiva
dan nilai buku saham pada waktu tertentu. Dengan melihat hasil
sebagai berikut
Total Ekuitas
Book Value =
Jumlah saham yang beredar
39
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder
melalui www.idx.co.id.
metode dokumentasi. Metode ini dilakukan dengan cara mencari data tentang
variabel dan hal lainnya dari PT. Bursa Efek Indonesia, Indonesian Capital
Market Directory (ICMD), artikel ilmiah, jurnal-jurnal, tulisan, dan catatan dari
Maka dari itu model analisis yang akan digunakan adalah model regresi liniar
terlebih dahulu perlu dilakukan uji asumsi klasik untuk menghasilkan nilai
parameter yang sah. Nilai tersebut akan terpenuhi jika hasil dari uji asumsi klasik
41
dan multikolinearitas.
secara statistic jika memenuhi asumsi klasik, yaitu memenuhi asumsi bebas
Pengujian ini dilakukan agar mendapatkan model persamaan regresi yang baik
dan benar serta mampu memberikan estimasi yang handal dan tidak bias sesuai
A. Uji Normalitas
Uji normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
normal atau tidak (Ghozali, 2009). Uji normalitas data dalam penelitian ini
Jika data memiliki tingkat signifikasnsi lebih besar dari 0,05 atau 5%, maka
B. Uji Heterokedastisitas
varians dari residual dan pengamatan. Jika varian dari residual satu
42
menggunakan uji glejser. Pengujian dengan uji glejser yaitu meregresi nilai
dengan melihat nilai signifikasnsi hasil regresi. Apabila lebih besar dari 0,05
maka tidak terjadi heteroskedastisitas dan sebaliknya jika lebih kecil dari 0,05
C. Uji Autokorelasi
yang sangat besar, sehingga kemungkinan besar model regresi menjadi tidak
signifikan (Ghozali, 2009). Salah satu cara yang dilakukan untuk mendeteksi
ada atau tidaknya autokorelasi adalah dengan menggunakan Run Test. Run
apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak
terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau
random. Run test digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi
43
secara random atau tidak (sistematis). Pengambilan keputusan pada uji Run
a) Jika hasil uji Run Test menunjukkan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05
b) Jika hasil uji Run Test menunjukkan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05
dapat disimpulkan bahwa residual random atau tidak terjadi auto korelasi
D. Uji Multikolinearitas
yang digunakan. Apabila terdapat korelasi yang tinggi sesama variabel bebas
1) Jika angka tolerance lebih besar dari 0,1 dan VIF kurang dari 10
2) Jika angka tolerance lebih kecil dari 0,1 dan VF lebih dari 10 dikatakan
antar variabel yang diteliti. Teknik korelasi yang digunakan adalah korelasi
hubungan timbal balik antar variabel. Hubungan antar variabel terdiri dari dua
macam yaitu hubungan positif dan negatif. Ukuran yang dipakai untuk
44
korelasi (r). Adapun rumus dari koefisien korelasi tersebut adalah sebagai
berikut.
n ( ƩXY ) −( ƩX )( ƩY )
r=
√ ¿¿
Keterangan :
n = jumlah periode
X = variabel bebas
Y = variabel terikat
berganda. Model analisis ini dipilih karena penelitian ini dirancang untuk meneliti
dimana variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini lebih dari satu.
Y = α + β 1 X1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 +¿ β 4 X 4 + β 5 X 3 +¿ e
Keterangan:
Y = Nilai Perusahaan
α = Konstanta
45
sub sector semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018.
sub sector semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018.
perusahaan sub sector semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2014-2018.
dengan debt to equity ratio terhadap return saham pada perusahaan sub
sub sector semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018.
dengan return on asset terhadap return saham pada perusahaan sub sektor
perusahaan sub sector semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2014-2018.
dengan total asset turnover terhadap return saham pada perusahaan sub
perusahaan sub sector semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2014-2018.
Ha5 : β 5 > 0, artinya terdapat pengaruh positif rasio pasar yang diproksikan
dengan price to book value terhadap return saham pada perusahaan sub
H0 : β 1 = β 2 = β 3 = β 4 = β 5 = 0
Ha : β 1 ≠ β 2 ≠ β 3 ≠ β 4 ≠ β 5 ≠0
hasil regresi dengan level significant 5%. Jika nilai signifikansi lebih besar
B. Koefisien Determinasi
JK ( Reg )
R2 =
Ʃ y2
Keterangan:
R2 = Koefisien determinasi
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Data yang digunakan pada penelitian ini ialah data sekunder yang
didapatkan dari Bursa Efek Indonesia. Populasi yang digunakan pada penelitian
ini adalah perusahaan sub sektor semen yang terdaftar pada Bursa Efek
Indonesia selama periode 2014, 2015, 2016, 2017, dan 2018. Sampel
perusahaan sub sektor semen yang terdaftar di Bursa Efek indonesia berjumlah
dimana teknik ini digunakan dengan cara melihat dokumen yang sudah terjadi
melalui akses dari website Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) dalam kurung
secara lengkap dari periode 2014, 2015, 2016, 2017, dan 2018.
c. Perusahaan sub sektor semen yang memiliki laba bersih (laba setelah
pajak) yang positif selama periode 2014, 2015, 2016, 2017, dan 2018.
Tabel 4.1 Daftar sampel perusahaan sub sektor semen tahun 2014-2018
Analisis stastik deskriptif dalam penelitian ini meliputi nilai minimum, nilai
DAFTAR PUSTAKA
Ang, Robert. (1997). Buku Pintar : Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Mediasoft
Indonesia.
Kasmir (2012). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Keown, Arthur J. Martin, John D. Petty, J. William. dan Scott, David F. (2011).
Manajemen Keuangan. Edisi 10. Jogjakarta: PT. Indeks.
Laksono, Cahyo Dwi (2017). Pengaruh rasio keuangan terhadap return saham
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Skripsi diterbitkan. Yogyakarta: Program Sarjana Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Yogyakarta.
Tandelilin, Eduardus. (2010). Portofolio dan Investasi : Teori dan Aplikasi. Edisi
Pertama. Yogyakarta: Kanisius