PERUSAHAAN
Npm :17510183
2020
i
DAFTAR ISI
COVER
...............................................................................................................................
DAFTAR ISI
...............................................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
...............................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
ii
2.2 Kinerja perusahaan
20
20
25
26
.......................................................................................................
27
27
27
iii
2.2.7 Manfaat penilaian kinerja perusahaan
.......................................................................................................
28
30
31
33
35
37
38
3.1 Kesimpulan
iv
........................................................................................................................
38
3.2 Saran
........................................................................................................................
38
DAFTAR PUSTAKA
...............................................................................................................................
40
v
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia sebagai negara yang besar baik dari luas, jumlah penduduk
maupun keragaman sumber daya alam yang dimiliki, jika meninjau dari teori
1
2
seperti yang diharapkan. Aset atau sumberdaya non fisik yang tidak nampak
atau intangible berupa kapabilitas-kapabilitas perusahaan baik dari sisi
fungsional tidak terkelola dengan baik. Respon atas perubahan lingkungan
perusahaan pada sektor-sektor yang ada di BEI nampak cukup lambat atau
bahkan dikatakan tidak ada.
PEMBAHASAN
9
Kemampuan dinamis muncul sebagai perluasan dari RBV, dimana RBV
bicara tentang bagaimana perusahaan mengakumulasi sumberdaya berharga
contohnya aset teknologi, aset properti intelektual. Tetapi pada kenyataannya
10
10
untuk meningkatkan efisiensi dari praktek bisnis/kerja yang sudah berjalan, atau
bahkan membangun praktek-praktek kerja baru yang lebih efi sien. Proses
seleksi ini sangat berkaitan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah
dimiliki perusahaan sebelumnya, sehingga logis jika kapabilitas dinamis disebut
idiosinkratis, khas, yang berbeda tiap kinerja perusahaan. Proses ketiga yaitu
implementasi, atau disebut juga rutinisasi, meerrupakan proses implementasi,
menanam ide-ide baru yang telah diseleksi dalam operasional kineerja
perusahaan. Dalam proses seleksi ini terlihat bahwa kapabilitas dinamis tidak
lepas dari proses-proses pengambilan keputusan strategis oleh pihak manajemen.
Kapabilitas ini menyatu dalam skill dan knowledge pekerja yang ada di
perusahaan. Kompetensi perusahaan berbasis pada kapabilitas, rutinitas
organisasional, dan kemampuan untuk belajar. Oleh karena itu, perusahaan harus
mengembangkan kompetensi intinya secara terus menerus dan atau menyiapkan
perubahan dan mengembangkan sumber daya yang baru lainnya, untuk
mempertahankan daya saing. Untuk memperoleh sumber daya yang bernilai dan
heterogen, perusahaan harus melakukan akuisisi atau mengembangkannnya
sendiri. Untuk mengembangkan sumber daya nirwujud, sebagai yang tersulit
untuk ditiru memerlukan pembelajaran (learning) yang kuat dan membangun
knowledge (Teece, 2009). Ini berarti perusahaan harus mempunyai kapabilitas
untuk belajar agar memiliki absorptive capacity yang tinggi/kuat. Seberapa lama
perusahaan memiliki keunggulan kompetitif berkaitan langsung dengan kekuatan
isolating mechanism (Rumelt, 1984), termasuk spesifita
Tujuan utama penilaian kinerja (Mulyadi dan Johny Setyawan, 2002: 227)
adalah untuk memotivasi personel dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam
mematuhi standar perilaku berupa kebijakan manajemen atau rencana formal
27
Suatu pengukuran kinerja akan menghasilkan data, dan data yang telah
dianalisis akan memberikan informasi yang berguna bagi peningkatan
pengetahuan para manajer dalam mengambil keputusan atau tindakan
manajemen untuk meningkatkan kinerja organisasi (Vincent Gaspersz, 2005:
68).
4. Membuat suatu tujuan strategis yang biasanya masih kabur menjadi lebih
konkrit sehingga mempercepat proses pembelajaran organisasi.
Terdapat tiga macam ukuran yang dapat digunakan untuk menilai secara
kuantitatif (Mulyadi, 2001: 434), yaitu:
Karena disadari bahwa beberapa tujuan lebih penting bagi perusahaan secara
keseluruhan dibandingkan dengan tujuan yang lain, beberapa perusahaan
memberikan bobot angka tertentu pada beragam kriteria kinerja untuk
mendapatkan ukuran tunggal kinerja manajer, setelah memperhitungkan bobot
beragam kriteria kinerja masing-masing.
Menurut teece dan pisano (1994) keunggulan bersaing perusahaan berasal dari
kemampuan dinamis yang tertanam pada kinerja sehari-hari yang tinggi dalam
perusahaan, melekat dalam proses perusahaan dan dikondisikan dalam proses
perkembangannya. Menurut Stam, Gibcus, dan Garnsey (2007), pertumbuhan
perusahaan baru berhubungan dengan kapabilitas dinamik dan pertumbuhan
ekonomi penting lainnya. Kemampuan dan pertumbuhan paling memungkinkan
ditemukan adalah kegiatan R&D pertama kali dan aliansi antar perusahaan.
berfokus orientasi pada tingkat keuntungan yang tinggi tetapi juga pada
lingkungan dan ekuitas sosial. Dalam hal ini perusahan mengarahkan strategi
inovasinya berfokus pada hasil-hasil yang berkelanjutan, yang kemampuan
dinamisnya menjadi pusat pengembangan kapabilitas perusahaan, yang
menghasilkan tingkat kontinuitas penciptaan produk-produk atau jasa baru yang
lebih tinggi.sebaliknya tingkat kapabilitas adaptif, absortif, dan inovatif yang
rendah menyebabkan tingkat kontinuitas penciptaan produk dan jasa baru yang
rendah juga. Oleh karena itu hasil inovasi yang berkelanjutan adalah lebih
signifikan pada perusahaan-perusahaan yang tingkat kapabilitas adaptif,absortif,
dan inovatifnya tinggi, sehingga perusahaan-perusahaan yang menjalankan
strategi inovatiflah yang berperan.
Dari kata kunci "kapabilitas dinamis" maka tentu saja dapat dengan mudah
dimaknai dari pengertian masing-masing kata yaitu "kapabilitas" dan "dinamis" .
Dinamis merujuk pada pengertian lingkungan bisnis yang berubah-ubah yang menuntut
kapasitas untuk selalu memperbaharui kompetensi dan tanggapan yang inovatif.
Sedangkan kapabilitas merujuk kepada cara organisasi yang seharusnya untuk
beradaptasi, menyatu-padukan, dan mengkonfigurasi ulang sumber daya dan
kompetensinya agar dapat merespon perubahan lingkungan.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
38
39
DAFTAR PUSTAKA
Thiel, M., 2010. Inovasi dalam tanggung jawab sosial perusahaan dari para
pemimpin bisnis global di panasonic, thomson reuters dan nanyang business
school.
42