PROPOSAL
Oleh:
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
MEDAN
2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................
ii
DAFTAR TABEL.........................................................................................................
iii
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................
iv
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................
1
i
2.1.6 Prinsip Pengendalian Intern .............................................................
18.....................................................................................................................................
2.2 Pengertian Gaji..........................................................................................
20
2.2.1 Peranan dan Tujuan Gaji..................................................................
21
2.3 Sistem Akuntansi Penggajian ...................................................................
23
2.3.1 Dokumen yang Digunakan ..............................................................23
DAFTAR PUSTAKA
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
perusahaan baik yang bergerak di bidang industri, perdagangan, dan jasa yang
dipengaruhi oleh sumber daya manusia dan teknologi informasi, yang dirancang
adalah cara untuk mengarahkan, mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu
operasional maupun finasial perusahaan telah berjalan sesuai dengan prosedur dan
sumber daya organisasi baik yang berwujud maupun tidak berwujud.PT HILON
Hilon, hal ini dapat dilihat dalam sistem penggajian karena penggajian merupakan
1
2
suatu perjanjian atau kesepakatan kerja baik secara tertulis maupun tidak tertulis,
untuk melaksanakan suatu pekerjaan dalam jabatan atau kegiatan tertentu dengan
memperoleh imbalan.
tidak tertulis, untuk melaksanakan suatu pekerjaan dalam jabatan atau kegiatan
kerja, termasuk orang pribadi yang melakukan pekerjaan dalam jabatan negeri.
Perusahaan akan memiliki kesempatan yang baik untuk bertahan dan maju
apabila memiliki tenaga kerja yang tepat dan berkompeten. Sebaliknya, karyawan
juga membutuhkan perusahaan sebagai tempat untuk bekerja dan mencari nafkah.
Karyawan berhak untuk mendapatkan gaji dan upah yang sesuai dengan kinerja
terhadap perusahaan akan semakin kecil. Sebagai contoh ketika terjadi demo
menjadi rugi dan disatu sisi kredibilitas perusahaan dimata public mejadi turun,
hal tersebut banyak terjadi karena dilatarbelakangi oleh penghargaan atau balas
efektif dalam menentukan balas jasa yang bisa diterima oleh semua pihak disatu
sisi perusahaan tidak dirugikan. Dan pada umumnya disuatu perusahaan pasti
3
bekerja pada suatu perusahaan setiap bulannya menerima imbalan atas jasa
dengan kemampuan atau pun masa jabatan para pegawai atau karyawannya.
Selain gaji, perusahaan pun terkadang memberikan bonus kepada pegawai atau
karyawannya agar pegawai atau karyawannya lebih giat dan ulet dalam
pada suatu perusahaan dengan baik merupkan salah satu faktor penentu dalam
memotivasi para pegawai untuk bekerja dengan baik dalam rangka mencapai
Dengan adanya penerapan sistem pengendalian intern yang baik diterapkan dapat
bidang produksi bantal. Yang dimana pada saat sekarang ini terjadi penurunan
produksi barang ke luar kota karena adanya Dampak dari virus Covid 19. Diduga
yang akan menurun. Serta peningkatan penjualan bantal juga akan berkurang.
Dengan demikian penulis tertarik membahasnya lebih lanjut dalam bentuk tulisan
4
sebagai berikut:
karyawan.
ditarik dari uraian pada latar belakang masalah atau kedudukan masalah yang
akan di teliti. Dalam hal ini, penulis mencoba untuk meneliti penerapan
sebagai berikut : Apakah Pengendalian Intern Atas Penggajian Pada PT. Hilon
Berdasarkan uraian dari rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini
adalah:
1. Bagi Perusahaan
tujuan perusahaan untuk masa sekarang dan masa yang akan datang dapat
penggajian pegawai.
Dapat dijadikan sebagai bahan penelitian lebih lanjut dan juga dapat
3. Bagi Penulis
dunia praktek kerja yang nyata dengan teori yang telah didapat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dengan “sistem”. Menurut Mulyadi (2013) sistem adalah suatu jaringan yang dibuat menurut
elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini
menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata adalah suatu objek nyata,
seperti tempat, benda, dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi.
yaitu:
1. Pendekatan Sistem Pada Prosedurnya Satu sistem adalah suatu jaringan dan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulakan bahwa sistem adalah sekelompok komponen
yang terdiri dari manusia dan bukan yang diorganisir dan di atur sedemikian rupa sehingga
komponen tersebut dapat bertindak sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan, sasaran
Menurut Mustakini (2010) sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu :
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari
komponen-komponen yang saling berkaitan satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan
Pengertian sistem pengendalian intern adalah suatu sistem usaha atau sosial yang
diterapkan oleh perusahaan yang meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran
untuk menjaga dan mengarahkan perusahaan agar melakukan kegiatan sesuai dengan tujuan
dan program perusahaan sehingga efisiensi dan kebijakan manajemen terpenuhi. Sistem
pengendalian intern sebagai bentuk perencanaan yang meliputi struktur organisasi, metode,
dan alat-alat yang dikoordinasikan di dalam perusahaan dalam ruang lingkup akuntansi untuk
menjaga keamanan harta milik perusahaan memeriksa ketelitian dan kebenaran data
Sistem Pengendalian Intern adalah suatu sistem usaha atau sosial yang diterapkan
1. Organisasi
2. Metode
kegiatan sesuai dengan tujuan dan program perusahaan sehingga efisiensi dan
3. Mendorong ketaatan atas segala kebijakan yang telah digariskan oleh pimpinan
perusahaan. Sehingga suatu perusahaan yang baik akan memiliki sistem pengendalian
Sistem Pengendalian Intenal meliputi seluruh aturan, kebijakan dan prosedur kegiatan
perusahaan, untuk memberikan arahan yang jelas dan meningkatkan efisiensi dalam kegiatan
perusahaan. Supaya setiap anggota perusahaan bisa lebih patuh terhadap kebijakan
operasional perusahaan. Dengan menggunakan sistem yang baik, maka perusahaan bisa
mencegah kecurangan-kecurangan yang akan terjadi. Salah satu sistem yang baik bagi
dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian internal adalah suatu proses yang dibuat untuk
public accountant) yang dikutip Mardi (2011) adalah sebagai berikut. Sistem pengendalian
intern meliputi struktur organisasi dan segala cara serta tindakan dalam suatu perusahaan
yang saling terkoordinasikan dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan,
Selain itu pengertian sistem pengendalian intern menurut AICPA (American Institute of
Certifield Public Accountant) yang dikutip oleh La Midjan dan Azhar (2001) diartikan
sebagai berikut. Meliputi struktur organisasi dan segala cara serta tindakan dalam suatu
perusahaan, menguji ketelitian dan kebenaran data akuntansi, meningkatkan efisiensi operasi
serta mendorong ketaatan terhadap kebijakan-kebijakan yang telah digariskan oleh pemimpin
perusahaan.
Sistem pengendalian inten menurut Arens dan Loebbecke yang diterjemahkan oleh
Jusuf (2003) adalah sistem pengendalian intern yang terdiri dari kebijakan-kebijakan dan
prosedur-prosedur dirancang untuk memberikan manajemen keyakinan memadai bahwa,
tujuan dan sasaran yang penting bagi suatu usaha dapat dicapai. Sedangkan, Menurut
Mulyadi (2010) sistem pengendalian intern itu sendiri adalah :
1. sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi,
2. metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan
organisasi,mengecek ketelitian dan keadaan data akuntansi,
3. mendorong efisiensi dan
4. mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Berdasarkan definisi diatas terdapat beberapa konsep dasar tentang sistem pengendalian
intern. Sistem pengendalian merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan tertentu,
dijalankan oleh orang dari setiap jenjang organisasi perusahaan yang diharapkan dapat
menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran informasi
seorang pimpinan dalam memberikan pengawasan terhadap segala kegiatan para karyawan.
Dilain pihak, perusahaan harus bisa melaksanakan segala aktifitas dengan sebaik-baiknya
agar tercapai efisiensi dan efektivitas didalam usaha pencapaian tujuan. Seluruh kegiatan
yang dirancang harus dilaksanakan dan pelaksanaannya harus senantiasa diawasi serta
sumber daya ekonomi yang dimiliki harus digunakan secara efisien.Maka itulah diperlukan
Dari uraian diatas, secara garis besar dirumuskan ada 4 tujuan sistem pengendalian
intern yaitu:
menciptakan suatu sistem pengendalian intern yang baik, yang pertama tujuannya
perusahaan baik yang disengaja maupun tidak. Kekayaan dari para investor dan
dapat dipercayainya seluruh data akuntansi yang dihasilkan seperti laporan keuangan
perusahan. Keandalan data akuntansi akan sangat mempengaruhi informasi yang
nantinya dibutuhkan oleh pihak intern maupun ekstern perusahaan, dimana akan
dicapai oleh setiap organisasi. Karena hal ini juga menyangkut prestsi kerja
organisasi, maka suatu sistem pengendalian intern yang baik dimaksudkan agar dapat
oleh pihak manajemen harus ditaati dan dilaksanakan oleh semua anggota organisasi
tanpa kecuali. Untuk menjamin agar tindakan ada anggota organisasi yang melakukan
Suatu Pengendalian intern bisa dikatakan efektif apabila ketiga kategori tujuan
1. Direksi dan manajemen mendapat pemahaman akan arah targer perusahaan, termasuk
2. Laporan keuangan yang dipublikasikan adalah handal dan dapat dipercaya, yang
3. Prosedur dan peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan sudah ditaati dan di
3. Praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi
berhasil dan memuaskan apabila didalam organisasi itu tidak ada lagi yang melakukan
penyelewengan dan kesalahan secara bebas, baik itu menyangkut kesalahan sistem, prosedur
Untuk dapat menyelenggarakan suatu sistem pengendalian intern yang berhasil dan
memuaskan, ada beberapa unsure pokok yang harus dipatuhi. Unsur-unsur pengendalian
lanjut menjadi unit-unit organisasi yang lebih kecil untuk melaksanakan kegiatan-
setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki
wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh karena itu, dalam
pencatatan yang telah ditetapkan tidak akan terlaksana dengan baik jika tidak
pencatatan, serta berbagai cara yang diciptakan untuk mendorong praktik yang
Pengendalian intern yang baik bagi suatu perusahaan belum tentu baik bagi perusahaan
lain, sehingga pengendalian intern haruslah dibentuk seefesien dan seefektif mungkin dan
1. Karyawan yang bekerja pada perusahaan harus diseleksi secara objektif serta memiliki
2. Fungsi yang terdapat pada perusahaan yang dipisahkan untuk menjaga kemungkinan
3. Transaksi hanya dapat dilakukan apabila didasarkan pada otoritas pejabat yang
4. Transaksi harus dicatat dan dikualifikasikan secara benar sesuai dengan bukti-bukti
tugas, prosedur dokumentasi, pengendalian fisik, mekanik dan elektronik, dan verifikasi
sebagai berikut :
Dari sudut pandang pelaksanaan bisnis, gaji dapat dianggap sebagai biaya dibutuhkan
untuk mendapatkan sumber daya manusia untuk menjalankan operasi, dan karenanya disebut
biaya gaji.
Menurut Soemarso (2014), Istilah gaji biasanya digunakan untuk pembayaran kepada
pegawai yang digunakan untuk pembayaran kepada pegawai yang diberi tugas-tugas
administratif dan pimpinan. Pada umumnya jumlah gaji ditetapkan secara bulanan atau
tahunan. Imbalan yang diberikan kepada buruh-buruh yang melakukan pekerjaan kasar dan
lebih banyak mengandalkan kekuatan fisik biasanya disebut upah. Pada umumnya jumlah
upah ditetapkan secara harian berdasarkan unitpekerjaan yang diselesaikan. Perusahaan harus
mentaati pembayaran upah minimum yang ditetapkan oleh pemerintah.
Menurut Soemarso (2014), gaji adalah “imbalan kepada pegawai yang diberi tugas-
tugas administratif dan pimpinan yang jumlahnya, biasanya, tetap secara bulanan atau
tahunan”. Sedangkan menurut sujarweni (2015), gaji adalah “pembayaran atas jasa-jasa yang
dilakukan oleh karyawan yang dilakukan perusahaan setiap bulan”. Dan menurut Mardi
(2011), Gaji adalah, “sebuah bentuk pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh
sebuah perusahaan atau instansi kepada pegawai”. Dapat ditarik kesimpulan bahwa gaji
adalah bentuk pembayaran atas jasajasa yang telah dilakukan oleh karyawannya.
2.2.1 Peranan Dan Tujuan Gaji
Peranan Gaji Penggajian diterima seorang manajer atau karyawan administrasi (clerical
workers) atas sumbangan jasanya, terutama balas jasa bagi para profesional yang menerima
uang dalam jumlah yang tetap berdasarkan tarif mingguan, bulanan atau tahunan.
Gaji mempunyai peranan penting bagi seorang karyawan (Gomes, Faustino Cardoso
(2011). Dengan gaji yang cukup, karyawan akan bekerja dengan baik. Gaji yang cukup dapat
sesuai dengan kemampuannya, Dengan gaji yang cukup, karyawan dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya, baik kebutuhan hidup karyawan sendiri maupun keluarganya. Gaji yang
cukup dapat memberikan status sosial seseorang dalam masyarakat. Dengan gaji yang cukup
dapat diharapkan loyalitas atau kesetiaan karyawan terhadap organisasi tempat karyawan
tersebut mengabdikan diri dan Gaji yang cukup dapat memberikan dapat memberikan
diterapkan adalah :
1. Sistem waktu, yaitu besarnya gaji atau upah dalam sistem ini diterapkan
berdasarkan standar waktu seperti jam, mingguan, ataupun bulanan.
2. Sistem hasil (output), yaitu besarnya gaji atau upah dalam sistem ini
ditetapkan atas kesatuan unit yang dihasilkan karyawan. Besarnya gaji yang
dibayar selalu didasarkan kepada banyaknya hasil yang dikerjakan bukan
kepada lamanya waktu mengerjakan. Sistem ini tidak dapat diterapkan pada
karyawan tetap atau sistem waktu dan jenis pekerjaan yang tidak mempunyai
standar fisik.
3. Sistem borongan, yaitu suatu cara penggajian yang menetapkan besarnya jasa
didasarkan atas volume pekerjaan dan lama mengerjakannya. Penetapan
besarnya balas jasa didasarkan sistem borongan cukup rumit, lama
mengerjakannya serta banyaknya alat yang diperlukan untuk
menyelesaikannya.
Dengan pemberian gaji terjalinlah kerja sama formal antara pemilik/ pengusaha
pemilik/pengusaha wajib membayar gaji sesuai dengan perjanjian yang disepakati. Dengan
pemberian gaji, karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik, status sosial, dan
egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan kerja dari jabatannya. Jika program gaji
ditetapkan cukup besar, pengadaan karyawan yang qualified untuk perusahaan akan lebih
mudah. Dengan demikian program gaji sesuai dengan undang-undang perburuhan yang
berlaku (seperti batas upah minimum) maka intervensi pemerintah dapat dihindarkan.
a. Ikatan Kerjasama
Dengan pemberian gaji terjalinlah ikatan kerja sama secara formal antara majikan
dengan karyawan.Karyawan harus mengerjakan tugas-tugasnya dengan
baik,sedangkan perusahaan tau majikan wajib membayar gaji sesuai dengan
perjanjian yang disepakati
b. Keputusan Kerja
Dengan balas jasa,karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan
fisik,status sosial,dan egoistiknya sehingga memperoleh keputusan kerja dari
jabatannya.
c. Pengadaan Efektif
Jika program gaji ditetapkan cukup besar,pengadaan karyawan yang qualified
untuk perusahaan akan lebih mudah.
d. Motivasi
Jika balas jasa yang diberikan cukup besar,manajer akan mudah memotivasi
bawahannya.
e. Stabilitas Karyawan
Dengan program kompensasi atas prinsip adil dan layak serta konsistensi yang
kompen tatif maka stabilitas karyawan lebih terjamin karena turn over relative
kecil.
Dokumen yang digunakan menurut Mulyadi (2016) dalam sistem akuntansi penggajian
dan pengupahan adalah:
1. Dokumen Pendukung Perubahan Gaji dan Upah Dokumen-dokumen ini
umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa surat-surat keputusan
yang terkait dengan karyawan, seperti misalnya surat keputusan pengangkatan
karyawan baru, kenaikan pangkat, perubahan tarif upah, penurunan pangkat,
pemberhentian sementara dari pekerjaan (skorsing), pemindahan, dan lain
sebagainya. Tembusan dokumen-dokumen ini dikirimkan ke fungsi pembuat
daftar gaji dan upah untuk kepentingan pembuatan daftar gaji dan upah.
2. Kartu Jam Hadir Dokumen ini digunakan oleh fungsi pencatatan waktu untuk
mencatat jam hadir setiap karyawan di perusahaan. Catatan jam hadir
karyawan ini dapat berupa daftar hadir biasa, dapat pula berbentuk kartu hadir
yang diisi dengan mesin pencatat waktu.
3. Kartu Jam Kerja Dokumen ini digunakan untuk mencatat waktu yang
digunakan oleh tenaga kerja langsung pabrik guna mengerjakan pesanan
tertentu. Dokumen ini diisi oleh penyedia pabrik dan diserahkan ke fungsi
pembuat daftar gaji dan upah untuk kemudian dibandingkan dengan kartu jam
hadir, sebelum digunakan untuk distribusi biaya upah langsung kepada setiap
jenis produk atau pesanan.
4. Daftar Gaji dan Daftar Upah Dokumen ini berisi jumlah gaji dan upah bruto
setiap karyawan, dikurangi potongan-potongan berupa pph pasal 21, utang
karyawan, iuran untuk organisasi karyawan dan lain sebagainya.
5. Rekap Daftar Gaji dan Rekap Daftar Upah Dokumen ini merupakan ringkasan
gajidan upah per departemen yang dibuat berdasarkan daftar gaji dan upah.
Dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan, rekap daftar upah
yang dibuat untuk membebankan upah langsung dalam hubungannya dengan
produk kepada pesanan yang bersangkutan. Distribusi biaya tenaga kerja ini
dilakukan oleh fungsi akuntansi biaya dengan dasar rekap daftar gaji dan upah.
6. Surat Pernyataan Gaji & Upah Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuat daftar
gaji dan upah bersamaan dengan pembuatan daftar gaji dan upah atau dalam
kegiatan ynag terpisah dari pembuatan daftar gaji dan upah. Dokumen ini
dibuat sebagai catatan bagi setiap karyawan mengenai rincian gaji dan upah
yang diterima setiap karyawan beserta berbagai potongan yang menjadi beban
setiap karyawan.
7. Amplop Gaji dan Upah Uang gaji dan upah karyawan diserahkan kepada
setiap karyawan dalam amplop gaji dan upah. Di halaman muka amplop gaji
dan upah setiap karyawan ini berisi informasi mengenai nama karyawan,
nomor identifikasi karyawan dan jumlah gaji bersih yang diterima karyawan
dalam bulan tertentu.
8. Bukti Kas Keluar Dokumen ini merupakan perintah uang yang dibuat oleh
fungsi akuntansi kepada fungsi keuangan, berdasarkan informasi dalam daftar
gaji dan upah yang diterima dan fungsi pembuat daftar gaji dan upah.
Hal serupa juga disampaikan oleh Diana dan Setiawati (2011) dokumen yang dipakai
1. Jurnal Umum Dalam pencatatan gaji dan upah, jurnal umum digunakan untuk
mencatat distribusi biaya tenaga kerja setiap departemen di dalam perusahaan.
2. Kartu Harga Pokok Produk Catatan ini digunakan untuk mencatat upah tenaga
kerja langsung yang dikeluarkan untuk pesanan tersebut.
3. Kartu Biaya Catatan ini digunakan untuk mencatat biaya tenaga kerja tidak
langsung dan biaya tenaga kerja non produksi setiap departemen dalam
perusahaan.sumber informasi untuk pencatatan dalam kartu biaya ini adalah
bukti memorial.
4. Kartu Penghasilan Karyawan Catatan ini digunakan untuk mencatat
penghasilan dan berbagai potongannya yang diterima oleh setiap karyawan.
Informasi dalam kartu penghasilan ini dipakai sebagai dasar penghitungan PPh
Pasal 21 yang menjadi beban setiap karyawan. Selain itu, kartu penghasilan
karyawan ini digunakan sebagai tanda terima gaji dan upah karyawan dengan
ditandatanganinya kartu tersebut oleh karyawan yang bersangkutan. Dengan
tanda tangan pada kartu penghasilan karyawan ini, setiap karyawan hanya
mengetahui gaji dan upahnya sendiri, sehingga rahasia penghasilan tertentu
tidak diketahui oleh karyawan yang lain.
Fungsi yang Terkait Fungsi yang terkait dalam sistem penggajian menurut Mulyadi (2016)
adalah:
Sistem penggajian yang merupakan sistem pembayaran atas jasa yang diserahkan oleh
karyawan yang bekerja sebagai manajer, atau kepada karyawan yang gajinya dibayarkan
bulanan, tidak tergantung dari jumlah jam atau hari kerja atau jumlah produk yang
dihasilakan. Oleh karena itu, dalam sistem penggajian ini tidak diperlukan pencatatan waktu
kerja karena, biaya tenaga kerja yang dikeluarkan perusahaan tidak perlu dibebankan
langsung kepada produk. Dalam sistem penggajian berikut ini, tanda terima gaji oleh
karyawan, sehingga setiap karyawan dapat melihat gajinya masing-masing. Informasi gaji
merupakan informasi pribadi, yang bersifat rahasia bagi karyawan lain. Flowchart sistem
Mulai 1 8
Kartu Penghasil
pegawai
Mencatat KJH 2
jam hadir
karyawan Daftar Hadir 1
Karyawan
DG 2
Membuat T
daftar Membuat
Rekap Gaji
hadir
SPG
KJH
2
Daftar Hadir RDG
Karyawan
2
Daftar Gaji 1
Sumber: Mulyadi
Kartu 2 (2010:397-399)
Penghasilan
Karyawan
pengendalian yang dikembangkan diatas perusahaan. Salah satu pengendalian intern yang
paling penting dalam suatu perusahaan adalah pengendalian intern penggajian dan
pengupahan. Karena gaji dan upah merupakan unsure pengeluaran yang cukup besar dalam
dengan baik, maka akan sangat membantu di dalam mencegah dan mengatasi masalah-
masalah yang mungkin terjadi terutama dalam proses pembayaran gaji dan upah terhadap
pegawai.
yang terkait didalamnya, antara lain seperti fungsi-fungsi, dokumen, catatan akuntansi, dan
prosedur. Dalam sistem pengendalian intern penggajian dan pengupahan, fungsi-fungsi yang
terkait didalamnya adalah fungsi kepegawaian, fugsi penctatan waktu, fungsi pembuat daftar
gaji, fungsi akuntansi, dan fungsi keuangan. Dalam sistem pengendalian intern penggajian
yang digunakan adalah dokumen pendukung perubahan gaji, kartu jam hadir, kartu jam kerja,
daftar gaji dan upah, rekap daftar gaji dan upah, surat pernyataan gaji dan upah, amplop gaji
dan upah serta bukti kas keluar. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi
penggajian dan pengupahan adalah jurnal umum, kartu harga produksi, kartu biaya dan kartu
pempuatan daftar upah, prosedur distribusi biaya upah, prosedur pembuatan bukti kas keluar,
penyerahan gaji dan upah, maka penerapan sistem pengendalian intern penggajian dan
Berdasarkan atas uraian yang telah ada sebelumnya dapat digambarkan kerangka berpikir
seagai berikut:
Gambar 2.2
Kerangka Berpikir
Pengendalian
Prosedur Penggajian Penggajian Yang
Intern
Pegawai Efektif
2.6 Hipotesis
rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Berdasarkan rumusan
Pengendalian Intern atas Penggajian Pegawai yang diterapkan sudah didukung pengendalian
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
PT. Hilon Sumatera terletak di Jalan Jamin Ginting Km.11 No. 64A Kecamatan
Medan-Tuntungan, dan didirikan pada tanggal 1 Maret 2002. PT. Hilon Sumatera merupakan
salah satu grup PT. Hilon yang tersebar di beberapa propinsi di Indonesia sejak tahun 1989
ditandai dengan berdirinya PT. Hilon Indonesia di Jakarta. Grup perusahaan PT. Hilon di
Indonesia merupakan anak perusahaan dari Daeyang Industrial, Co.Ltd, yang berdiri sejak
tahun 1970 di Korea. Bergerak dalam bidang tekstil dan bedding goods memproduksi bantal,
guling, carded fiber (bahan pengisi bantal), padding, quilting (selimut kapas), high density
padding (bahan kasur), hard pad (bantalan keras) dan geo textile. Bahan baku yang digunakan
PT. Hilon Sumatera mulai aktif berproduksi serta sekaligus memasarkan hasil produksi
berupa padding dan carded fiber dimulai pada pertengahan Juni tahun 2002. Kemudian pada
awal Agustus 2002, 5 unit mesin quilting dan 20 unit mesin jahit dinamo didatangkan dari
PT. Hilon Indonesia di Jakarta dengan tujuan menambah jenis atau keragaman produksi di
samping padding dan carded fiber, sehingga pabrik semakin aktif berproduksi.
PT. Hilon Sumatera dalam menjalankan aktifitasnya dipimpin langsung oleh Mr. Ahn
Sang Wook yang berasal dari Korea Selatan sebagai Presiden Direktur. Dalam memimpin
perusahan Mr. Ahn didukung oleh 10 orang staf dan 100 lebih orang karyawan pabrik. Grup
Hilon dalam memasarkan hasil-hasil produknya dengan memakai merk “Hilon” yang
merupakan merk yang telah dikenal tidak hanya di Indonesia namun juga di luar negeri, yaitu
Korea, Amerika, Australia, Inggris, India, Bangladesh dan negara lainnya, juga di dalam
negeri seperti Jakarta, Surabaya, Aceh, Padang, Pekanbaru, Batam dan kota lainnya di
Indonesia. Pada bulan April 2014 Grup Hilon mengembangkan usahannya dengan membuka
cabang perusahaan di Palembang. Kontumer PT. Hilon Sumatera di pasar lokal (Medan)
terdiri dari hotel-hotel berbintang, pabrik furniture, toko-toko bedding goods, rumah sakit dan
sebagainya. PT. Hilon Sumatera juga membuka toko khusus (facrory outlet) PT. Hilon
Ruang lingkup perusahaan ini adalah memproduksi bantal, guling, carded fiber, HDP
(High Density Padding), Hard Pad (bantalan keras), lembaran serat fiber (padding) dan
selimut kapas (quilting) yang bermutu tinggi dan mampu bersaing di pasar nasional maupun
internasional. Bahan baku yang digunakan perusahaan ini berasal dari serat fiber.
Lokasi perusahaan PT. Hilon Sumatera berada di jalan Jamin Ginting Km.11 No. 64A
dilakukan di PT. Hilon Sumatera (factory outlet) dan berlokasi di bagian depan pabriknya.
Produk yang dihasilkan PT. Hilon Sumatera dipasarkan ke beberapa daerah mulai dari
pasar lokal hingga ke pasar internasional. Produknya telah diekspor ke berbagai negara,
Pasar lokal dari perusahaan ini adalah berbagai daerah di Indonesia seperti Medan, Aceh,
Padang, Pekan Baru, Batam dan beberapa daerah lain di Indonesia. Kebanyakan konsumen
PT. Hilon Sumatera terdiri dari hotel-hotel berbintang, perusahaan yang bergerak di bidang
furniture, toko-toko bedding goods, rumah sakit dan sebagainya. PT. Hilon Sumatera juga
membuka toko khusus (factory outlet) dengan harga pabrik di lokasi PT. Hilon Sumatera Jl.
Presiden Direktur
Spm
Medan AR Control
Team
Sumber : PT Hilon Sumatera
Struktur Organisasi Perusahaan Untuk setiap badan usaha dalam rangka mencapai tujuan
maka diperlukan struktur organisasi yang teratur. Dengan adanya struktur organisasi yang
baik dan teratur akan memudahkan melakukan kontrol secara langsung kepada setiap bagian
oleh pimpinan perusahaan. Untuk menciptakan dan menjamin kesatuan arah dalam
pelaksanaan kegiatan perusahaan diperlukan struktur organisasi. Struktur organisasi tersebut
merupakan suatu gambaran skematis tentang hubungan kerja sama antara orang- orang yang
berada pada suatu badan usaha yang bertujuan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Penyusunan struktur organisasi harus disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan perusahaan.
Hal ini sangat berkaitan dengan besar perusahaan dan cakupan aktifitasnya.
BAB III
METODE PENELITIAN
lain.
44
45
oleh objek yang diteliti,baik yang dibuat oleh subjek atau oleh orang
lain.
46
penulis dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif.Teknik analisis data
DAFTAR PUSTAKA