Disusun Oleh :
NPM : 18510198
FAKULTAS EKONOMI
MEDAN
2022
DAFTAR ISI
Halaman
i
2.1.2.4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Piutang ... 24
ii
DAFTAR TABEL
Halaman
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1...................................................................................... 36
Gambar 3.1...................................................................................... 41
iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
Pada era digital ini dalam memperluas daerah pemasaran serta dalam
dapat berupa pemberian pinjaman uang atau dengan penjualan kredit yang
menarik pelanggan lebih banyak khususnya pada saat penjualan kredit dari
pada penjualan tunai. Penjualan dengan jenis tunai adalah jenis penjualan
cash atau selesai dalam satu kali transaksi. Jenis penjualan kredit merupakan
1
Rini, A.,.Analisis Sistem Pengendalian Intern Atas Piutang Pada PT. Barata Indonesia (Persero)
Medan, Jurnal Ekonomi , Hlm 1, 2018
1
2
hal ini dapat dilakukan dengan aktivitas penjualan karena dengan penjualan
bagian terbesar dari aktiva lancar serta bagian terbesar dari total aktiva
dalam suatu siklus kerja juga sering terjadi sehingga dapat merugikan
(2011;82)
2
Frans, S. K. ,Sistem Pengendalian Intern Piutang Pada PT. Perkebunan Nusantara IV Medan, Jurnal
Akuntansi, Hlm 1, 2018
3
diberikan, dan juga harus dapat menjamin bahwa uang tunai hasil penagihan
pengendalian intern piutang yang baik harus terdapat pemisahaan fungsi yang
jelas antara fungsi penjualan, fungsi kredit, fungsi akuntansi, fungsi kas,
penjualan kredit, fungsi kas bertugas menerima uang tunai hasil penagihan
3
Diana, Anastasia, & Setiawati, d. (2011). Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Penerbit Andi.
4
Soemarso, S. (2005). Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Selemba Empat.
4
aktiva yang besar dari aktiva lancer serta bagian terbesar dari total aktiva.
sumber daya manusia dan sistem teknologi informasi, yang dirancang untuk
suatu organisasi.
merupakan suatu rencana organisasi dan metode bisnis yang digunakan untuk
telah ditetapkan.5
PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan atau PTPN III adalah
Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit
dan karet. Dilihat dari aktivitas bisnis yang dilakukan oleh PT. Perkebunan
5
Gary, H. (2013). Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Terhadap Piutang Pada PT. Nusantara Surya
Sakti. EMBA, 275.
5
lancar yang sangat memengang peranan yang besar dalam upaya tercapainya
oleh karyawan atau pihak lain, yang dapat merugikan suatu perusahaan.
menjaga asset perusahaan, mengecek laporan atau data akuntansi dan sebagai
penelitian ini yaitu bagaimana sistem pengendalian intern atas piutang pada
penyelewengan/kecurangan tersebut.
Hal ini yang menarik untuk dibahas bagi penulis, karena sangat sangat
MEDAN”.
tentang satu atau beberapa variabel yang ada dalam satu fenomena.
Medan yaitu apakah sistem pengendalian intern terhadap piutang pada PT.
berikut :
efektif.
1. Bagi Penulis
pihak tertentu.
2. Bagi Perusahaan
TINJAUAN PUSTAKA
lainnya.”7
6
Victor, S. H., & Danri, S. T. (2018). Audit II. Medan: Fakultas Ekonomi Universitas HKBP Nommensen
Medan.
7
Susanto, A. (2008). Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya.
8
9
1. Lingkungan pengendalian
8
Hery. (2013). Dasar Akuntansi. Jakarta: Media Kom.
10
berikut ini :
e. Struktur organisasi
2. Penaksiran resiko
berikut ini:
b. Personal baru
d. Teknologi baru
f. Restrukturisasi korporasi
3. Aktivitas pengendalian
b. Pengolahan informasi
c. Pengendalian fisik
d. Pemisahan tugas
transaksi.
5. Pemantauan
Internal” adalah :
9
Victor, S. H., & Danri, S. T.,OP.CIT.,Hlm1-5
10
Krismiaji. (2015). Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
14
3. Mendorong efesiensi
11
Mulyadi. (2010). Auditing. Jakarta: Salemba Empat.,Hlm 163
12
Abdul, H. (2008). Auditing (Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan) (Edisi Keempat ed.).
Yogyakarta: Unit Penerbitan dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Hlm 191
15
karyawan.
maka diperlukan adanya sistem informasi akuntansi yang benar hal ini dapat
13
Rini, A, OP.CIT.,Hlm19
16
14
Mulyadi. (2014). Auditing. Jakarta: Salemba Empat.
17
memadai untuk :
1. Merencanakan audit
dilakukan.
(dilanjutkan)
laporan keuangan.
resiko deteksi.
(dilaksanakan)15
15
Victor, S. H., & Danri, S. T.,OP.CIT.,Hlm4-5
18
1. Validity (Keabsahan)
2. Completeness (Kelengkapan)
dicatatkan.
4. Safeguarding (Pengamanan)
yang dicatatkan harus dibandingkan dengan yang ada pada periode waktu
16
tertentu dan jika ada perbedaan (selisis) harus diteliti.
16
Victor, S. H., & Danri, S. T.,OP.CIT.,Hlm6
19
2.1.2 Piutang
Hampir semua entitas memiliki piutang kepada pihak lain yang terkait
adanya bagian piutang yang tak tertagih. Tingkat yang tinggi akan
mengurangi arus kas dan piutang tak tertagih akan mengurangi keuntungan
dari penjualan. Oleh karena itu, penanganan akan piutang diharapkan dapat
beberapa ahli :
yaitu :
yang dilakukan.”17
17
Soemarso. (2009). Akuntansi Suatu Pengantar ,(Edisi ke 5 ed.). Jakarta: Salemba Empat.Hlm 338
18
Zaki, B. (2000). Intermediate Accounting. Yogyakarta: BPFE.
21
transaksi-transaksi lain.”19
bentuk penjualan kredit, yang harus dibayar oleh pembeli dengan jangka
jasa kepada perusahaan lain (atau orang lain) secara kredit. Piutang
Dalam praktek dikenal dua jenis piutang, yaitu piutang dagang dan
piutang wesel. Piutang dagang adalah jumlah uang yang harus dibayar
waktu kurang dari satu tahun. Oleh karena itu piutang dagang dalam
19
Novi, V. (2020, April 1). Analisis Pengendalian Intern Atas Piutang Pada PT. BPR
Rajekwesi Sumberrejo Bojonegoro. Akuntansi manajemen, 29.
22
akan diterima) dan dari aktiva lain yang tidak timbul dari penjualan sehari-
yang utama. Selain itu jumlah rupiah yang dimasukkan sebagai piutang
dagang harus dapat ditagih dalam jangka waktu normal yang tercermin
yang timbul diharapkan akan dapat diterima dalam jangka waktu paling
uang yang tercantum dalam surat janji tersebut pada waktu tertentu di
masa yang akan datang. Jangka waktu wesel bias bermacam-macam, tetapi
pada umumnya paling sedikit 60 hari. Surat wesel yang dipegang oleh
pihak kreditur menjadi tanda bukti adanya piutang wesel. Berbeda dengan
peminjaman uang.
dilaporkan dalam neraca sebagai aktiva lancer, tetapi bila jangka waktunya
akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun diperlakukan sebagai aktiva
lancar, sedangkan bagian yang lebih dari satu tahun dilaporkan sebagai
termasuk dalam piutang dagang maupun piutang wesel. Dalam kategori ini
bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun dilaporkan sebagai
aktiva lancar. Piutang wesel jangka panjang dan piutang lain-lain biasanya
kelompok aktiva tak lancar sebelum aktiva tetap. Dalam buku besar, setiap
dagang dan manufaktur jenis piutang yang muncul adalah piutang dagang
adalah kredit yang disalurkan kepada pihak lain, dalam laporan posisi
piutang secara tertulis, namun dapat juga didasarkan pada perjanjian atau
20
Al, H. J. (2001). Dasar-dasar Akuntansi ,(Edisi 6 ed.). Yogyakarta: Bagian Penerbitan
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.
24
wesel tagih (notes receivable). Piutang dapat juga didasarkan pada faktur
yang jatuh temponya kurang dari satu tahun atau siklus operasi
21
Jadongan, S. (2018). Akuntansi Keuangan Intermediate, (Edisi 1 ed.). Medan: Fakultas
Ekonomi Universitas HKBP Nommensen Medan.
25
beban piutang tak tertagih untuk jumlah yang telah diperkirakan dan
kerugian piutang dapat berasal dari dua (2) pendekatan, yaitu sebagai
berikut:
22
Bambang, R. (2010). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan (Edisi 4 ed.). Yogyakarta:
BPFE.
26
Cara ini dapat dibagi dua (2) metode, yaitu berdasarkan pada
persentase tertentu dari jumlah saldo akhir piutang usaha atau bisa
piutang.23
23
Imanuella, C. d. (2015, Maret 1). Analisis Kerugian Piutang Tak Tertagih Pada PT. Metta
Karuna Jaya Makassar. EMBA, 697.
27
penjualan jasa umumnya diakui pada saat penyerahan jasa atau jasa
saat barang dikirimkan kepada pelanggan atau pada saat jasa itu
telah dipenuhi.
dari estimasi piutang tak tertagih dan diskon usaha. Piutang usaha di
nilai dari harga pertukaran awal antara perusahaan dan pihak ketiga,
jika nilai piutang tak tertagih cukup besar. Berikut ini adalah tiga
akhir periode.
usaha.
(netto).
24
Patrick, S. R., Herman, K., & Dhullo, A. (2017). Analisis Sistem Pencatatan Piutang
Sparepart Pada PT. Sinar Galesong Prima. Riset Akuntansi Going Concren, 1036-
1037.
29
terhadap klien.
atau pengawas.
prosedur.
25
Sylvia, N. V., Dwi, & Martani. (2012). Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK.
Jakarta: Salemba Empat.
26
Victor, S. H., & Danri, S. T.,OP.CIT.,Hlm5
30
membayar tagihannya.
leluasa. Tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak akan terjadi
27
Dolli, S. P. (2013, Desember 4). Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Intern Atas
Penjualan Dan Penagihan Piutang Pada PT. Laris Manis Utama Cabang Manado.
EMBA, 425.
31
longgar. Dalam hal ini jangan sampai terjadi kasus pelanggan yang
Tabel II.I
Penelitian Terdahulu
Tahun
Penelitian
menyelesaikan fungsi
pertanggungjawaban,
peluang terjadinya
kecurangan. 28
28
Gary, H. (2013, Juni 3). Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Terhadap Piutang Pada PT.
Nusantara Surya Sakti. Jurnal EMBA, 274-281.
32
Publik).29
29
Natalia, A. N. (n.d.). Analisis Sistem Pengendalian Internal Atas Piutang Pada PT. Gama
Inti Samudera. 1-20.
33
sesuai dengan
cukup efektif. 31
30
Novi, V. (2020, April 1). Analisis Pengendalian Intern Atas Piutang Pada PT. BPR Rajekwesi
Sumberrejo Bojonegoro. Akuntansi manajemen, 29
31
Rahmat, D. M., & Reza, R. (n.d.). Analisis Sistem Pengendalian Intern Atas Piutang Dalam
Meningkatkan Efektifitas Penerimaan Kas Pada PT. Bentara Sinergies Multifinance. Jurnal
Ilmiah Akuntansi dan Keuangan, 73-83.
34
pertimbangan biaya
manfaat.32
sama membahas pengendalian internal atas piutang. Serta tujuan yang sama yaitu
adalah bagaimana suatu persahaan meyakini kebenaran jumlah piutang yang ada
yang benar-benar menjadi hak milik perusahaan, menyakini bahwa piutang yang ada
Serta perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah terletak pada
32
Novi, K., & Zuni, B. (2019, Juni 1). Evaluasi Penerapan Pengendalian Internal Atas Piutang (Studi
Pada PT. X). Jurnal Akuntansi & Ekonomika, 83-91.
35
PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) atau PTPN III adalah Badan Usaha
Milik Negara yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan karet. Dilihat
dari aktivitas bisnis yang dilakukan oleh PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)
Medan, piutang merupakan suatu komponen aktiva lancar yang sangat memengang
peranan yang besar dalam upaya tercapainya tujuan perusahaan. Sehingga piutang
harus memiliki pengawasan yang sangat baik agar terhindar dari penyelewengan/
kecurangan yang dapat dilakukan oleh karyawan atau pihak lain, yang dapat
merugikan perusahaan.
mengantisipasi hal yang tidak diiginkan, yang dapat merugikan perusahaan. Sistem
pengendalian intern merupakan suatu metode yang digunakan untuk menjaga asset
perusahaan, mengecek laporan atau data akuntansi dan sebagai motivasi agar
resiko kecurangan karyawan atas kas, serta resiko kegagalan menagih piutang
Jadi masalah- masalah tersebut yang igin dikemukakan dalam penelitian ini
yaitu bagaimana sistem pengendalian intern atas piutang pada PT. Perkebunan
Piutang
Tujuan Pengendalian
Intern
Sumber :https://scholar.google.co.id
bahwa sistem pengendalian intern dalam penagihan piutang harus memenuhi unsur-
perusahaan, direktur dan konsumen serta pemilik suatu satuan terhadap pengendalian
atas satuan usaha. Penerapam resiko oleh manajemen adalah bagian dari penerapan
pengendalian yaitu kebijakan dan prosedur yang dilakukan untuk memastikan bahwa
37
tujuan tertentu.
BAB III
METODE PENELITIAN
penelitian yang dilakukan berjalan dengan efektif serta sistematis. Desain penelitian
merupakan pedoman atau prosedur serta teknik dalam perencanaan penelitian yang
menerangkan bahwa :
Dari uraian diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa desain penelitian adalah suatu
33
Dewi, I. (n.d.). Hlm40
34
Mohammad, N. (2005). Metode Penelitian,(Cetakan Keenam ed.). Bogor Selatan: Ghalatia
Indonesia.
38
39
meneliti pada kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen)
dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci teknik pengumpulan data dilakukan
kebenaran data atau informasi yang diperoleh peneliti dari berbagai sudut pandang
yang berbeda dengan cara mengurangi sebanyak mungkin bias yang terjadi pada saat
Objek penelitian merupakan tempet suatu permasalahan yang igin diteliti dan
akan menjelaskan tentang apa dan siapa yang menjadi objek penelitian, juga dimana
dan kapan penelitian tersebut dilakukan. Serta yang menjadi objek dalam penelitian
ini yaitu berupa pengendalian intern atas piutang pada PT. Perkebunan Nusantara III
(Persero) Medan yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
Komoditi yang diusahakan adalah kelapa sawit, karet, the, tebu, kopi, kakao,
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data primer
dan data sekunder. Data primer merupakan data yang dikumpulkan sendiri oleh
perorangan atau suatu organisasi secara langsung dari perusahaan yang diteliti
dan untuk kepentingan studi yang bersangkutan yang dapat berupa interview dan
Medan.
Serta data yang dikumpulkan peneliti, yaitu data bentuk kualitatif. Menurut
(Ahmad, 2018)
35
Ahmad, R. (2018). Analisis Data Kualitatif. Jurnal Alhadharah, 83.
41
Pengumpulan
Data Penyajian Data
Sumber:https://www.dqlab.id/data-analisis-pahami-teknik-pengumpulan-data
analisis data, pengumpulan data merupakan bagian integral dari kegiatan analisis
data. Reduksi data adalah upaya menyimpulkan data, kemudian memilah-milah data
dalam satuan konsep tertentu, kategori tertentu, dan tema tertentu. Hasil reduksi data
diolah sedemikian rupa supaya terlihat sosoknya secara lebih utuh. Ia boleh
berbentuk sketsa, sinopsis, matriks, dan bentuk lainnya; itu agar diperlukan untuk
di jawab dan ketajaman daya lacak si peneliti dalam melakukan komparasi ketika
2. Sumber Data
berikut :
a. Penelitian Kepustakaan
data sekunder.
b. Penelitian Lapangan
piutang.
a. Metode Dokumentasi
(Persero) Medan. Dalam penelitian ini, data tersebut dapat diambil dari bagian
b. Metode Wawancara
penelitian ini adalah wawancara secara online atau pun offline ke bagian
secara online biasa menggunakan chat watshap. Serta metode ini banyak
mengerjakan.
metode analisis data, yang harus disesuaikan dengan data yang diperoleh dari PT.
Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Serta analisis data yang digunakan
penelitian.”36
piutang yang diterapkan pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.
kesimpulan dari fakta-fakta yang diamati dan telah diuji kebenarannya serta
36
Arikunto, & Suharsimi. (2019). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
45