Anda di halaman 1dari 49

PROPOSAL

ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI


PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS
PT. HASJRAT ABADI KOTA KENDARI

Disusun Oleh :

Novian Ramadhan

196602141

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ENAM-ENAM KENDARI

2022
DAFTAR ISI

Halaman Sampul ................................................................................................. i


Daftar Isi ............................................................................................................. ii
Daftar Tabel ........................................................................................................ iii
Daftar Skema ....................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1


1.1 LATAR BELAKANG ..................................................................... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ............................................................... 7
1.3 RUANG LINGKUP PENELITIAN ............................................... 7
1.4 TUJUAN PENELITIAN ................................................................. 7
1.5 MANFAAT PENELITIAN ............................................................. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 9


2.1 TINJAUAN EMPIRIK ..................................................................... 9
2.2 TINJAUAN TEORITIK ................................................................... 11
2.2.1 Sistem Akuntansi ................................................................ 11
2.2.2 Informasi ............................................................................. 16
2.2.3 Sistem Informasi ................................................................. 18
2.2.4 Sistem Informasi Akuntansi ............................................... 19
2.2.5 Kas ...................................................................................... 22
2.2.6 Penerimaan Kas .................................................................. 23
2.2.7 Pengeluaran Kas ................................................................. 24
2.2.8 Sistem Akuntansi Penerimaan Kas ..................................... 26
2.2.9 Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas .................................... 27
2.2.10 Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas .................... 28
2.2.11 Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas ................... 32
2.2.12 Prinsip-Prinsip Pengendalian Internal ................................ 36
2.3 KERANGKA PEMIKIRAN ............................................................ 38

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 39

ii
3.1 RANCANGAN PENELITIAN ........................................................ 39
3.2 OBJEK PENELITIAN .................................................................... 39
3.3 INSTRUMEN PENELITIAN ......................................................... 39
3.4 JENIS DAN SUMBER DATA ........................................................ 40
3.4.1 Jenis Data .............................................................................. 40
3.4.2 Sumber Data ......................................................................... 40
3.5 TEKNIK PENGUMPULAN DATA ............................................... 41
3.6 PENGUJIAN KEABSAHAN DATA .............................................. 42
3.7 TEKNIK ANALISIS DATA ........................................................... 43
3.8 DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL ........................................ 43
DAFTAR REFERENSI ...................................................................................... 44

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Komponen-komponen Prosedur Penerimaan Kas ...............................24


Tabel 2. 2 Komponen-komponen Prosedur Pengeluaran kas ...............................25

iv
DAFTAR SKEMA

Skema 2 1 Skema Kerangka Pemikiran ................................................................38

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi saat ini dunia usaha dihadapkan pada situasi dan kondisi

persaingan yang semakin ketat yang menuntut perusahaan untuk menjalankan usahanya

dengan lebih efektif dan efisien. Sejalan dengan tingginya tingkat persaingan,

perkembangan perekonomian dan kemajuan teknologi maka peranan informasi menjadi

sangat penting demi kemajuan perusahaan.”Informasi dari suatu perusahaan, terutama

informasi keuangan dibutuhkan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-

pihak di luar perusahaan, seperti kreditur, calon investor, kantor pajak, dan lain-lain

memerlukan informasi ini dalam kaitannya dengan kepentingan mereka. disamping itu,

pihak intern yaitu manajemen juga memerlukan informasi keuangan untuk mengetahui,

mengawasi, dan mengambil keputusan-keputusan untuk menjalankan perusahaan untuk

memenuhi kebutuhan informasi baik bagi pihak luar maupun dalam perusahaan, maka

perlu disusun suatu sistem akuntansi” (Widyasari, 2012).

Setiap perusahaan dituntut untuk menerapkan sistem akuntansi yang sesuai denan

kondisi masing-masing perusahaan salah satu sistem yang digunakan oleh perusahaan

adalah sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas.” Sistem akuntansi adalah

organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa sehingga

untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna

memudahkan pengelolaan perusahaan” (Mulyadi, 2016).

Salah satu sistem yang digunakan oleh perusahaan adalah sistem akuntansi

penerimaan dan pengeluaran kas “Dalam sistem penerimaan dan pengeluaran kas

6
diperlukan adanya prosedur yang baik yang nantinya akan sesuai dengan kebijakan

manajemen yang telah ditetapkan. Penerimaan dan pengeluaran kas yang dilakukan diluar

prosedur yang telah ditentukan, akan menimbulkan terjadinya penyelewengan, pencurian,

dan penggelapan kas. Dapat disimpulkan bahwa semakin semakin baik prosedur

penerimaan dan pengeluaran kas yang dilakukan perusahaan, maka akan semakin dapat

dipercaya besarnya akun kas yang dilaporkan pada laporan keuangan perusahaan tersebut

di samping itu, tingkat penyelewengan dan penggelapan kas akan mudah ditelusuri.

Apalagi masalah pengeluaran kas, dimana telah diketahui kas adalah masalah yang paling

rawan dan resiko hilangnya paling tinggi” (Sari, 2014).

Pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang baik semua transaksi

penerimaan dan pengeluaran dalam jumlah besar harus dilakukan dengan cek yaitu

melalui bank, sedangkan untuk penerimaan dan pengeluaran tunai yang jumlahnya relatif

kecil dilakukan melalui kas kecil. Kesalahan ataupun penyimpangan terhadap kas di

tangan (kas kecil) biasanya melibatkan pihakpihak intern perusahaan terutama di bagian

kas. Umumnya kasus-kasus penyimpangan tersebut terjadi karena sistem akuntansi yang

diterapkan perusahaan tidak tepat dan kurang memadai”(Rosita, 2005).

PT. Hasjrat Abadi merupakan perusahaan swasta yang ada di Manado dan

bergerak dalam bidang perdagangan umum. Banyaknya kegiatan penjualan yang

dilakukan PT. Hasjrat Abadi Kendari mengharuskan perusahaan ini untuk mempunyai

suatu sistem akuntansi yang baik karena banyaknya transaksi penjualan yang

menimbulkan adanya penerimaan kas dan operasi perusahaan yang menimbulkan

pengeluaran-pengeluaran kas maka sistem yang ada haruslah berjalan dengan baik.

Terutama dalam sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas karena sifat kas yang

likuid dan mudah untuk dicurangkan. Dengan alasan dan konsep di atas maka mendorong

7
peneliti untuk mengadakan penelitian dengan judul “Analisis sistem akuntansi

penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. Hasjrat Abadi Kendari”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan,maka yang menjadi masalah

pokok dalam penelitian ini adalah “Bagaimana cara menganalisis system akuntansi

penerimaan dan pengeluaran kas pada PT.Hasjrat Abadi Kendari?”

1.3 Tujuan peneitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini, yaitu :

1. Mendeskripsikan, mengevaluasi dan menganalisis sistem akuntansi penerimaan


kas PT. Hasjrat Abadi Kendari.
2. Mendeskripsikan, mengevaluasi dan menganalisis sistem akuntansi pengeluaran
kas PT. Hasjrat Abadi Kendari.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan pertimbangan bagi manajemen perusahaan dalam

Menganalisis Penerimaan dan Pengeluaran kas.

2. Sabagai bahan acuan/bacaan bagi semua pihak, utamanya mereka yang hendak

melakukan penelitian yang berkaitan dengan analisis penerimaan dan pengeluaran

kas.

1.5 Sistematika Penulisan

8
Penelitian ini berjudul “ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN
DAN PENGELUARAN KAS PT.HASJRAT ABADI KENDARI” dimana
dalam penulisannya berisi rincian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi perincian atas latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
dan sistematika penulisan atas karya ilmiah yang dibuat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini terdiri atas penelitian terdahulu sebagai acuan bagi penulis untuk
membuat karya ilmiah ini. Dan di dalamnya juga terdapat landasan teori sebagai
patokan dan referensi dalam pembuatan karya ilmiah ini. Adanya kerangka
konseptual dan Research Question juga di berikan oleh penulis agar pembaca
lebih mudah memahami karya ilmiah yang dibuat.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini terdiri atas kerangka proses berpikir yakni langkah-langkah yang diambil
oleh penulis dalam penyelesaian atas karya ilmiah ini. Dan didalamnya juga
terdapat jenis dan sumber data apa saja yang diambil dan bagaimana teknik
pengumpulan data agar mempermudah penulis dalam menyusun karya ilmiah ini.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini terdiri atas objek penelitian yang diamati oleh peneliti berupa detail dari
objek tersebut dan analisi beserta hasil. Dimana di dalam bab ini juga membahas
flowchart yang digunakan saat ini oleh perusahaan dan flowchart usulan dari
peneliti.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini terdiri atas simpulan dari penelitian yang menjawab secara menyeluruh
atas rumusan masalah dan tujuan adanya penelitian. Dan saran peneliti terhadap
instansi terkait serta menjadi salah satu acuan penelitian selanjutnya sebagai
referensi.

9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Empirik

Berikut hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini

adalah:

Merystika Kahubung (2013) dengan judul Sistem akuntansi penerimaan dan

pengeluaran kas untuk perencanaan dan pengendalian keuangan pada organisasi nirlaba

keagamaan. tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas penerapan

sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas dalam rangka perencanaan

dan pengendalian keuangan pada jemaat GMIM Nafiri malalayang satu. Penelitian ini

menggunakan metode Analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan sistem informasi

akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas untuk perencanaan dan pengendalian

keuangan pada jemaat GMIM Nafiri malalayang satu telah memadai karena sesuai dan

unsur-unsur pokok suatu suatu sistem informasi akuntansi.

Derny Tuerah (2013) dengan judul Evaluasi efektivitas sistem informasi

akuntansi pembelian dan pengeluaran kas pada UD. Roda Mas Manado. Tujuan dari

penelitian ini untuk mengevaluasi apakah sistem informasi akuntansi pembelian dan

pengeluaran kas telah diterapkan secara efektif. Penelitian ini menggunakan metode

deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan Sistem pembelian dan pengeluaran kas telah

diterapkan secara efektif dan berjalan sesuai prosedur.

Ridwan dan Reiny (2020) pada penelitiannyayang berjudul Analisis

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada

Laundry Box.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses bisnis secara manual

10
memiliki beberapa kendala, sehingga informasi yang dihasilkan tidak dapat

dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan.

Persamaan penelitian dengan penelitian sebelumnya yaitu penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Sedangkan

perbedaan dalam penelitian ini, yaitu pada lokasi penelitian dan tahun penelitian.

Laila (2018)pada penelitiannyayang berjudulyang berjudul Penerapan

Sistem Informasi Akuntansi Pada Supermarket (Studi Kasus Suzuya Supermarket

di Katamso Medan). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan sistem

informasi akuntansi sudah cukup baik namun masih ada yang harus diperbaiki dan

masih terjadi kesalahan di dalam sistem yang Suzuya Supermarket miliki yaitu

terkadang jumlah persediaan fisik di dalam gudang dan jumlah persediaaan yang

ada di sistem komputer perusahaan berbeda.

Persamaan penelitian dengan penelitian sebelumnya yaitu penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Sedangkan

perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada variabel,

pada penelitian sebelumnya tidak mengkhususkan pada variabel penerimaan dan

pengeluaran kas. Serta penelitian sebelumnya meneliti di sebuah Supermarket.

Bernadus (2018) pada penelitiannya yang berjudul yang berjudul Analisis

Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas (Studi Kasus Koperasi Wahana

Murti Sukabumi) menunjukkan bahwa belum sepenuhnya memadai dan belum

mampu memenuhi pencapaian tujuan sistem informasi akuntansi yang dibutuhkan

koperasi.Persamaan penelitian dengan penelitian sebelumnya yaitu penelitian

yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif.

11
Sedangkan perbedaan dalam penelitian ini terletak pada variabel, pada penelitian

sebelumnya hanya memuat satu variabel yaitu penerimaan kas. Serta berbeda

lokasi dan tahun penelitian.

Dian dan Nyimas (2017) pada penelitiannya yang berjudul yang berjudul

Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas

Pada PT Berkah Jaya Mandiri. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan

sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas masih belum berjalan

dengan efektif dan efisien selama melakukan operasi usahanya dan memiliki

prosedur dan bagian unit yang belum tepat dalam sistem penerimaan dan

pengeluaran kas. Adapun persamaan penelitian dengan penelitian sebelumnya

yaitu penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif

kualitatif. Sedangkan perbedaan dalam penelitian ini, terletak lokasi peneltian dan

tahun penelitian.

Fajar (2017)yang berjudul Analisis Pengendalian Intern Sistem Informasi

Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pada Organisasi Nirlaba Keagamaan

(Studi Kasus Gereja Kristen Jawa Wiladeg).Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa pengendalian intern yang diterapkan belum sepenuhnya sesuai dengan

teori pengendalian internal menurut COSO.

Persamaan penelitian dengan penelitian sebelumnya yaitu penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Sedangkan

perbedaan dalam penelitian ini terdapat dua perbedaan, yang pertama terletak

pada variabel yang digunakan oleh variabel terdahulu yaitu pengendalian inter.

Perbedaan lainnya terletak pada lokasi penelitian dan tahun penelitian.

12
2.2 Landasan Teori

2.2.1 Sistem Akuntansi


2.2.1.1 Pengertian Sistem
Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan

satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu

(Mulyadi 2016).Menurut Romney dan Steinbart dalam jurnal Penda Sudarto

(Hasugian, Dkk 2017) Sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua atau

lebih komponen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain

untuk menapai tujuan dimana sistem biasanya terbagi dalam sub sistem lebih kecil

yang mendukung sistem yang lebih besar.

Sistem adalah kumpulan atau rangkaian komponen-komponen yang saling

berhubungan, bekerja sama dan saling berinteraksi untuk menapai suatu tujuan

dengan melalui tiga tahapan input (masuk), proses dan output (keluar) (Fery

Wongso 2016). Sutarman dalam jurnal Fery Wongso (2016) menyebutkan bahwa

sistem adalah kumpulan elemen yang saling berinteraksi dalam suatu kesatuan

untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama. Kurnia dan

Muarifah (2020) mengemukakan bahwa sistem adalah dua atau lebih komponen

yang saling berhubungan dan berinteraksi membentuk kesatuan kelompok

sehingga menghasilkan satu tujuan. Berdasarkan hasil pemaparan di atas maka

dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan komponen yang saling

berhubungan yang dapat membantu sebuah tujuan berjalan sesuai rencana.

2.2.1.2 Pengertian Sistem Akuntansi

Sistem akuntansi adalah organisasi formulir,catatan dan laporan yang

dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang

13
dibutuhkan oleh manajemen dalam pengelolaan (Mulyadi 2013). Menurut

(Nugroho 2009) Sistem akuntansi merupakan suatu alat yang dipakai untuk

mengorganisir atau menyusun ,mengumpulkan, dan mengikhtiarkan keterangan-

keterangan yang menyangkut seluruh transaksi perusahaan, dimana para pegawai,

kegiatan-kegiatan perusahaan, bahan-bahan dan mesin-mesin dapat dipadukan

sedemikian rupa sehingga pengawasan dapat dijalankan sebaik-baiknya.

Pengertian sistem akuntansi menurut (Bodnar dan Hopwood 2008) adalah

Sistem akuntansi adalah suatu organisasi terdiri dari metode dan catatan-catatan

yang dibuat untuk mengidentifikasikan, mengumpulkan,menganalisis, mencatat

dan melaporkan transaksi-transaksi organisasi danmenyelenggarakan

pertanggungjawaban bagi aktivitas dan kewajiban yang berkaitan.

Baridwan (2008) menyebutkan bahwasistem akuntansi adalah formulir-formulir,

catatan-catatan, prosedur- prosedur, dan alat-alat yang digunakan untuk

mengelolah data mengenai usulan satu kesatuan ekonomis dengan tujuan untuk

menghasilkan umpan baik dalam bentuk laporan-laporan yang dilakukan oleh

manajemen untuk mengawasi usahanya dan bagi pihak-pihak lain yang

berkepentingan seperti pemegang saham kreditur dan lembaga-lembaga

pemerintahan untuk memulai hasil operasi.Berdasarkan definisi-definisi diatas

dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi adalah suatu organisasi yang

digunakan untuk merangkum semua kegiatan dan transaksi perusahaan guna

menghasilkan informasi yang diperlukan oleh manajemen sebagai alat

pengawasan demi kelancaran aktivitas perusahaan pada masa yang akan datang.

14
2.2.1.3 Tujuan Sistem Akuntansi

Perusahaan membuat sistem akuntansi yang berguna untuk pihakintern

ataupun pihak ekstern perusahaan. Tujuan umum dari pengembangan sesuai

dengan sistem akuntansi menurut (Mulyadi 2013), yaitu:

1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru.

Kebutuhan pengembangan sistem akuntansi terjadi jika perusahaan baru

didirikan atau suatu perusahaan menciptakan usaha baru yang berbeda

dengan usaha yang dijalankan selama ini.

2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah

ada. Adakalanya sistem akuntansi yang berlaku tidak dapat memenuhi

kebutuhan manajemen, baik dalam hal mutu, ketepatan penyajian, maupun

struktur informasi yang terdapat dalam laporan. Hal ini kemungkinan

disebabkan oleh perkembangan usaha perusahaan, sehingga menuntut

sistem akuntansi untuk penyajiannya, dengan struktur informasi yang lebih

baik dan tepat penyajiannya, dengan struktur informasi yang sesuai dengan

tuntutan kebutuhan manajemen.

3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekkan intern,

akuntansi merupakan alat pertanggung jawaban suatu organisasi.

Pengembangan sistem akuntansi seringkali ditujukan untuk memperbaiki

perlindungan terhadap kekayaan organisasi sehingga pertanggung jawaban

terhadap pengguna kekayaan organisasi dapat dilaksanakan dengan baik.

Pengembangan sistem akuntansi dapat puladitujukan untuk memperbaiki

15
pengecekan intern agar informasi yang dihasilkan oleh sistem dapat

dipercaya.

4. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan

akuntansi. Pengembangan sistem akuntansi sering kali ditujukan untuk

menghemat biaya. Informasi merupakan barang ekonomis, untuk

memperolehnya diperlukan pengorbanan sumber ekonomi lain. Oleh karna

itu dalam menghasilkan informasi perlu dipertimbangkan besarnya

manfaat yang diperoleh dengan pengorbanan yang dilakukan. Jika

pengorbanan untuk memperoleh informasi keuangan diperhitungkan lebih

besar dibanding dengan manfaat yang diperoleh, sistem yang sudah ada

perlu dirancang kembali untuk mengurangi pengorbanan sumber daya bagi

penyediaan informasi.

Berdasarkan tujuan sistem akuntansi diatas, maka dapat disimpulkan

bahwa tujuan sistem akuntansi adalah untuk memberikan informasi bagi pihak

intern atau ekstern tentang kegiatan perusahaan dan memperbaiki informasi yang

dihasilkan oleh sistem yang sudah ada apakah sesuai atau belum dengan sistem

pengendalian intern yang baik serta untuk mengurangi kesalahan dalam

melakukan pencatatan akuntansi.

2.2.1.4 Unsur-Unsur Akuntansi Sistem Pokok

Mulyadi (2013) menyebutkan bahwa terdapat lima unsur pokok dalam

sistemakuntansi antara lain:

1. Formulir

16
Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya

transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen karena dengan

formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam

(didokumentasikan) di atas secarik kertas. Contoh formulir adalah faktur

penjualan, bukti kas keluar, cek, dan lain-lain.

2. Jurnal

Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk

mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan

datalainnya. Contoh jurnal adalah jurnal pembelian, jurnal penjualan, jurnal

penerimaan kas, dan lain-lain.

3. Buku Besar

Buku besar (general ledger) terdiri dari rekening-rekening yang digunakan

untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam

jurnal. Rekening-rekening tersebut disediakan sesuai dengan unsur-unsur

informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan perusahaan, Buku

Besar menghimpun setiap transaksi berdasarkan kode setiap akun.

4. Buku Pembantu

Buku pembantu terdiri dari rekening-rekening pembantu yang merinci data

keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar.

Sebagai contoh buku pembantu piutang yang merinci semua data tentang

debitur.

17
5. Laporan Hasil akhir dari proses akuntansi adalah laporan keuangan yang

dapat berupa laporan laba/rugi, laporan perubahan modal, laporan harga

pokok produksi, dan lain-lain.

2.2.2 Informasi

2.2.2.1 Pengertian Informasi

Informasi merupakan data yang sudah diolah sehingga berguna untuk

pembuatan keputusan (Winarno 2016). Data yang diperoleh kemudian diolah

untuk digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan strategis. Data yang

belum diolah belum dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. (Romney

2014) berpendapat bahwa informasikan merupakan data yang telah dikelola dan

diproses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan keputusan.

Jogianto (2004) dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem

Informasi, berpendapat bahwa informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk

yang lebih berguna bagi yang menerimanya. Informasi adalah data yang diolah

yang dapat dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan. Berdasarkan penjelasan

di atas maka dapat disimpulkan bahwa informasi adalah sekumpulan fakta yang

diolah menjadi bentuk data. Sehingga dapat menjadi lebih berguna dan dapat

digunakan oleh siapa saja sebagai pengetahuan atapun pengambilan keputusan.

2.2.2.2 Karakteristik Informasi

Romney (2014) menjelaskan bahwa informasi dapat bermanfaat bagi

pemakainya apabila informasi memiliki kualitas atau karakteristik sebagai berikut:

a. Akurat

18
Akurasi atau tingkat keakuratan dapat diartikan bahwa sejauh mana

informasi bebas dari kesalahan, tidak bias atau menyesatkan. Secara ideal

semua informasi yang dihasilkan harus seakurat mungkin.

b. Ketepatan Waktu

Manajer seharusnya dapat memperoleh informasi yang menggambarkan

apa yang terjadi sekarang atau dimasa yang akan datang dan informasi apa

yang telah terjadi dimasa lampau, mengingat informasi disajikan

mempengaruhi proses pembuatan keputusan.

c. Kelengkapan

Informasi semakin berharga jika dapat memberikan suatu gambaran yang

utuh dari permasalahan atau pemecahan masalah. Namun, informasi yang

berlebihan sama sekali bukan merupakan keuntungan, melainkan

merupakan suatu ancaman karena sangat mungkin terjadi pihak pengguna

informasi (manajemen perusahaan) misalnya akan mengabaikan seluruh

informasi yang ada.

d. Relevansi

Informasi harus dapat menambah pengetahuan atau nilai bagi para

pembuat keputusan, dengan cara mengurangi ketidakpastian, menaikan

kemampuan untuk memprediksi, menegaskan, atau membenarkan

ekspektasi semula.

e. Ringkas

Informasi yang telah dikelompokkan sehingga tidak perlu diterangkan.

f. Jelas

19
Tingkat informasi dapat dimengerti dan dipahami oleh penerima.

g. Dapat Dikuantifikasi

Tingkat informasi dapat dinyatakan dalam bentuk angka.

Suatu sistem bisa dikatakan sebagai sebuah sistem informasi apabila

memenuhi karakteristik utama dari sebuah sistem informasi. Karakteristik utama

tersebut menunjukkan bahwa sebuah sistem memang benar-benar dapat

memberikan arus informasi dari penyaji menuju penggunanya.

2.2.3 Sistem Informasi

2.2.3.1 Pengertian Sistem Informasi

Hanif (2009) Sistem informasi merupakan suatu perkumpulan data yang

terorganisasi beserta tata cara penggunaanya yang mencakup lebih jauh dari pada

sekedar penyajian. Istilah tersebut menyiratkan suatu maksud yang ingin dicapai

dengan jalan memilih dan mengatur data serta menyusun tata cara penggunaanya.

Keberhasilan suatu sistem informasi yang diukur berdasarkan maksud

pembuatanya tergantung pada tiga faktor utama, yaitu: keserasian dan mutu data,

pengorganisasian data, dan tata cara penggunaanya. Untuk memenuhi permintaan

penggunaan tertentu, maka struktur dan cara kerja sistem informasi berbeda-beda

bergantung pada macam keperluan atau macam permintaan yang harus dipenuhi.

Suatu persamaan yang menonjol adalah suatu sistem informasi menggabungkan

berbagai ragam data yang dikumpulkan dari berbagai sumber. Untuk dapat

menggabungkan data yang berasal dari berbagai sumber suatu sistem alih rupa

(transformation) data sehingga jadi tergabungkan (compatible). Berapa pun

20
ukurannya dan apapun ruang lingkupnya suatu sistem informasi perlu memiliki

ketergabungan (compatibility) data yang disimpannya.

Sistem informasi menurut Robert dan Roscoe (2005) adalah suatu sistem

di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi

harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu

organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang

diperlukan. Menurut Sutabri (2005) sistem informasi adalah suatu sistem di dalam

suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian

yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan

kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar

tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Berdasarkan pendapat-pendapat

di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sekumpulan prosedur

organisasi yang dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan yaitu memberikan

informasi bagi pengambil keputusan dan untuk mengendalikan organisasi.

2.2.4 Sistem Informasi Akuntansi

2.2.4.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Romney dan Steinbart (2018) sistem informasi akuntansi adalah sistem

yang dapat mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan memproses data untuk

menghasilkan informasi bagi para pembuat keputusan. Turner, dkk (2017) Sistem

informasi akuntansi meliputi proses, prosedur, dan sistem yang menangkap data

akuntansi secara terperinci dengan mengklasifikasikan, merangkum, dan

mengkonsolidasikan serta melaporkan data akuntansi yang diringkas ke pengguna

internal maupun eksternal.

21
Patel (2015) sistem informasi akuntansi merupakan sub sistem informasi

dalam suatu organisasi, dimana kegiatannya yaitu mengumpulkan informasi dari

berbagai subsistem entitas dan mengkomunikasikannya ke subsistem pemrosesan

informasi organisasi. Sistem informasi akuntansi secara tradisional berfokus pada

pengumpulan, pemrosesan, analisis, dan mengkomunikasikan informasi keuangan

kepada pihak eksternal seperti investor, kreditor, bankir dan agen pajak serta

pihak internal seperti manajemen dan pemilik.Berdasarkan uraian di atas dapat

disimpulkan sistem informasi akuntansi adalah sistem yang membantu

mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan juga menyediakan informasi

akuntansi dalam sebuah proses transaksi akuntansi.

2.2.4.2 Komponen Sistem Informasi Akuntansi

Komponen-komponen sistem informasi akuntansi menurut (Romney, 2014)

sebagai berikut :

1. Orang yang menggunakan dan mengoperasikan sistem tersebut dan

melaksanakan berbagai fungsi.

2. Prosedur dan Instruksi yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses,

dan menyimpan data.

3. Data mengenai organisasi dan aktivitas bisnisnya.

4. Perangkat Lunak yang digunakan untuk mengolah data.

5. Infrastruktur teknologi informasi, meliputi komputer dan perangkat

jaringan komunikasi yang digunakan dalam SIA.

6. Pengendalian internal dan pengukuran keamanan yang menyimpan data.

22
2.2.4.3 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi

Dengan adanya komponen sistem informasi akuntansi, maka pengolahan

data pencatatan semua transaksi keuangan tidak lagi menjadi rumit dan tersistem

secara otomatis tanpa harus melewati sebuah proses perhitungan manual yang

rumit dan rentan dengan kesalahan.

Tujuan sistem informasi akuntansi menurut Setiawati (2011) antara lain :

1. Mengamankan harta/kekayaan perusahaan. Harta atau kekayaan yang

dimaksud meliputi kas perusahaan, persediaan barang dagangan, termasuk

aset tetap perusahaan.

2. Menghasilkan beragam informasi untuk pengambilan keputusan.

3. Menghasilkan informasi untuk pihak eksternal

4. Menghasilkan informasi untuk penilaian kinerja karyawan atau divisi.

5. Menyediakan data masa lalu untuk kepentingan audit (pemeriksaan).

6. Menghasilkan informasi untuk penyusun dan evaluasi anggaran

perusahaan.

7. Menghasilkan informasi yang diperlukan dalam kegiatan perencanaan dan

pengendalian.

Berdasrkan beberapa tujuan di atas dapat dikatakan sistem informasi

akuntansi sangat membantu dalam mengelola keuangannya dengan baik dan

tepat.

2.2.4.4 Manfaat Sistem Informasi Akuntansi

Setiawati (2011) berikut uraian manfaat sistem informasi akuntansi :

1. Menyediakan atau menyajikan informasi yang akurat dan tepat waktu.

23
2. Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produksi produk.

3. Meningkatkan efisiensi kinerja bisnis.

4. Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan.

5. Meningkatan sharing knowledge.

2.2.5 Kas

2.2.5.1 Pengertian Kas

Ikatan Akuntansi Indonesia (2007) menyebutkan bahwa kas merupakan

mata uang kertas dan logam baik rupiah maupun valuta asing yang masih berlaku

sebagai alat pembayaran yang sah. Termasuk pula dalam kas ialah mata uang

rupiah yang ditarik dari peredaran dan masih dalam masa tenggang untuk

penukarannya ke Bank Indonesia

Zaki (2003) mengatakan kas merupakan suatu alat pertukaran dan

digunakan sebagai suatu ukuran dalam akuntansi. Dalam neraca kas merupakan

aktiva yang paling sering berubah, hampir dalam setiap transaksi selalu

mempengaruhi kas. Kas merupakan sebagai nilai uang kontan yang ada dalam

perusahaan beserta pos-pos lain yang ada dalam jangka waktu dekat dapat

digunakan sebagai alat pembayaran kebutuhan finansial yang mempunyai sifat

paling tinggi tingkat likuiditasnya (Gito, dkk 1995). Dari beberapa pendapat diatas

dapat disimpulkan bahwa kas adalah alat pertukaran dalam finansial dan

merupakan aktiva yang paling tinggi tingkat likuiditasnya.

24
2.2.6 Penerimaan Kas

2.2.6.1 Pengertian Penerimaan Kas

Transaksi penerimaan kas adalah transaksi keuangan yang menyebabkan

aset perusahaan berupa kkas atau setara kas bertambah. Penerimaan kas

perusahaan berasala dari dua sumber utama: penerimaan kas dari penjualan tunai

dan penerimaan kas dari piutang (Mulyadi, 2013).

Soemarso (2010) mendefinisikan penerimaan kas adalah suatu transaksi

yang menimbulkan bertumbuhnya saldo kas dan bank milik perusahaan yang

diakibatkan adanya penjualan hasil produksi, penerimaan piutang maupun hasil

transaksi lainnya yang menyebabkan bertambahnya kas. Berdasarkan uraian di

atas dapat disimpulkan bahwa penerimaan kas adalah transaksi-transaksi yang

mengakibatkan bertambahnya saldo-saldo kas tunai, dan atau rekening bank milik

perusahaan baik yang berasal dari pendapatan tunai, penerimaan piutang, maupun

penerimaan-penerimaan lainnya.

2.2.6.2 Prosedur Penerimaan Kas

Tujuan dari prosedur penerimaan kas adalah untuk mengumpulkan,

mencatat, dan menghitung semua transaksi yang berkaitan dengan penerimaan kas

sesuai dengan yang terjadi pada sebuah perusahaan (Mulyadi, 2009). Prosedur

penerimaan kas perlu direncanakan sedemikian rupa sehingga kemungkinan tidak

tercatatnya penerimaan dan kemungkinan tidak diterimanya uang dapat

diminimalisir.

Prosedur penerimaan kas yang digunakan sebagai pembanding adalah best

practice sistem penerimaan kas dari Mulyadi (2009). Berikut ini adalah fungsi,

25
dokumen, dan catatan terkait sistem penerimaan kas dari penjualan tunai menurut

best practice Mulyadi (2009) :

Tabel 2. 1Komponen-komponen Prosedur Penerimaan Kas

Fungsi Dokumen Catatan


Fungsi Penjualan Faktur Penjualan Tunai Jurnal Penerimaan Kas
Fungsi Kas Pita Register Kas Jurnal Umum
Fungsi Gudang Credit Card Sales Slip Kartu Gudang
Fungsi Pengiriman Bukti Setor Kas
Rekap Harga Pokok
Fungsi Akuntansi
Penjualan
Sumber : Mulyadi (2009)

2.2.7 Pengeluaran Kas

2.2.7.1 Pengertian Pengeluaran Kas

Pengeluaran kas merupakan suatu transaksi yang sering terjadi. Dana-dana

yang dikeluarkan misalnya digunakan untuk biaya pemeliharaan, biaya gaji/ upah

karyawan dan pengeluaran lainnya. Pengeluaran kas dapat dilakukan dengan

menggunakan cek, pengeluaran kas yang tidak dapat menggunakan cek biasanya

yang jumlahnya relatif kecil (Indra Bastian, 2010).

Soemarso (2010) mengemukakan bahwa pengeluaran kas merupakan

suatu transaksi yang menimbulkan berkurangnya saldo kas dan bank milik

perusahaan yang diakibatkan adanya pembelian tunai, pembayaran utang maupun

hasil transaksi yang menyebabkan berkurangnya kas. Berdasarkan penjelasan di

atas dapat disimpulkan bahwa pengeluaran kas adalah transaksi-transaksi yang

mengakibatkan berkurangnya saldo-saldo kas tunai, dan atau rekening bank milik

perusahaan baik yang berasal dari pembelian tunai, pembayaran utang, maupun

pengeluaran lainnya.

26
2.2.7.2 Prosedur Pengeluaran Kas

Prosedur pengeluaran kas perlu dirancang sedemikian rupa sehingga hanya

pengeluaran-pengeluaran yang telah disetujui dan betul-betul untuk kegiatan

perusahaan saja yang dicatat dalam pembukuan. Salah satu pengeluaran kas

adalah pembelian, baik pembelian persediaan, perlengkapan, baik secara tunai

atau kredit. Pembelian adalah kegiatan pemilihan sumber, pemesanan dan

perolehan barang atau jasa sebagai salah satu aktivitas utama operasi bisnis

perusahaan. (Mulyadi, 2009)

Prosedur pengeluaran kas sangat diperlukan dalam setiap perusahaan guna

meningkatkan tingkat efisiensi perusahaan. Prosedur dapat diartikan sebagai suatu

urutan-urutan pekerjaan, yang disusun untuk menjamin adanya perlakuan seragam

terhadap transaksi perusahaan yang sering terjadi.

Prosedur pengeluaran kas yang digunakan sebagai pembanding adalah best

practice prosedur pengeluaran kas dari Mulyadi (2009). Berikut ini adalah fungsi,

dokumen, dan catatan terkait prosedur pengeluaran kas yang berlaku umum

menurut Mulyadi (2009).

Tabel 2. 2Komponen-komponen Prosedur Pengeluaran kas


Fungsi Dokumen Catatan
Fungsi Hutang Dokumen pelengkap Jurnal Pengeluaran Kas
pengadaan dan
penerimaan barang atau
jasa
Fungsi Kasir Cek Register Cek
Fungsi Akuntansi Voucher Buku Pembantu Hutang
Fungsi Pengawasan Buku Jurnal Pembelian
Sumber : Mulyadi (2009)

27
Fungsi, dokumen, dan catatan yang terkait dengan prosedur pengeluaran

kas untuk pembayaran gaji karyawan sama seperti pengeluaran kas yang berlaku

umum. Tetapi ada beberapa tambahan, yaitu:

1. Fungsi terkait yaitu fungsi kepegawaian, fungsi pencatatan waktu, fungsi

pembuat daftar gaji dan upah.

2. Dokumen yang digunakan ada tambahan yaitu kartu jam hadir, kartu jam

kerja, daftar gaji dan upah, surat pernyataan gaji dan upah, amplop gaji

dan upah, dan bukti kas keluar.

3. Catatan yang digunakan yaitu rekap daftar gaji dan upah.

2.2.8 Sistem Akuntansi Penerimaan Kas

Penerimaan kas adalah kas yang diterima perusahaan baik yang berupa

uang tunai maupun surat-surat berharga yang mempunyai sifat dapat segera

digunakan, yang berasal dari transaksi perusahaan maupun penjualan tunai,

pelunasan piutang atau transaksi lainnya yang dapat menambah kas perusahaan.

Sumber penerimaan kas terbesar suatu perusahaan dagang berasal dari transaksi

penjualan tunai. (Mulyadi,2002). Berdasarkan sistem pengendalian intern yang

baik, sistem penerimaan kas dari penjualan tunai mengharuskan:

1. Penerimaan kas dalam bentuk tunai harus segera disetor ke bank dalam

jumlah penuh dengan cara melibatkan pihak lain selain kasir untuk

melakukan internal chek.

2. Penerimaan kas dari penjualan tunai dilakukan melalui transaksi kartu

kredit, yang melibatkan bank penerbit kartu kredit dalam pencatatan

transaksi penerimaan kas.

28
2.2.9 Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas

Secara garis besar pengeluaran kas perusahaan dilakukan melalui dua

sistem, yaitu sistem pengeluaran kas dengan cek dan sistem pengeluaran kas

dengan uang tunai melalui dana kas kecil. Pengeluaran kas yang dilakukan dengan

tunai biasanya karena jumlahnya relatif kecil.Pengeluaran kas dengan cek dinilai

lebih aman dibanding dengan pengeluaran kas secara tunai. Adapun kebaikan

pengeluaran kas melalui cek ditinjau dari pengendalian internnya, sebagai berikut:

(Mulyadi, 2002: 509)

1. Dengan menggunakan cek atas nama, pengeluaran cek akan diterima oleh

pihak yang namanya tertulis dalam formulir cek.

2. Dengan menggunakan cek, pencatatan transaksi pengeluaran kas juga akan

direkam oleh pihak Bank.

3. Jika sistem perbankan mengembalikan cancelled check kepada

checkissuer, pengeluaran kas dengan cek memberi manfaat tambahan bagi

perusahaan dengan dapat digunakannya cancelled check sebagai tanda

terima kas dari pihak yang menerima pembayaran.

Sistem akuntansi pengeluaran kas adalah kesatuan yang melibatkan

bagian-bagian, formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur-prosedur, dan alat-alat

yang saling berkaitan satu sama lain yang digunakan perusahaan untuk menangani

pengeluaran kas.

29
2.2.10 Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas

2.2.10.1 Pengertian Sistem Infomasi Akuntansi Penerimaan Kas

Sistem informasi akuntansi penerimaan kas adalah satu jaringan prosedur

yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan penerimaan

kas dari penjualan rutin dan tidak rutin berdasarkan ketentuan-ketentuan dari

perusahaan yang bersangkutan (Utami dkk 2016).Penerimaan kas perusahaan

bersumber darikonsumen, yaitu dari penjualan barang dan jasa yang

dihasilkan.Sumber keuangan juga dapat berasal dari pendapatan dan piutang

(Nuryanti dkk 2017).

2.2.10.2 Fungsi Yang Terkait Dengan Penerimaan Kas

Sistem informasi akuntansi penerimaan kas memiliki beberapa fungsi yang

saling berkaitan menurut (Utami dkk 2016) seperti berikut ini :

1. Fungsi penjualan, fungsi ini bertanggungjawab untuk menerima order dari

pembeli, mengisi faktur dari penjualan tunai dan menyerahkan faktur

tersebut kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran harga barang ke

fungsi kas atau bagian kasir. Fungsi ini dikelola oleh bagian order

penjualan.

2. Fungsi kas, pada orderan tunai bagian ini bertanggungjawab sebagai

penerima kas dari pembeli. Fungsi ini dikelola oleh bagian kas.

3. Fungsi gudang, bagian gudang bertanggungjawab untuk menyimpan

barang yang akan dikirim ke kota tujuan, serta menyerahkan barang

tersebut kebagian cabang kota yang akan dituju.

30
4. Fungsi pengiriman, bagian ini bertanggungjawab untuk menyiapakn

barang dan menyerahkan barang yang telah dibayar harganya kepada

pembeli.

5. Fungsi akuntansi, bagian ini bertanggungjawab sebagai pencatat transaksi

penjualan dan membuat laporan penjualan.

2.2.10.3 Formulir Yang Digunakan Dalam Penerimaan Kas

Mulyadi (2001). Formulir adalah selembar kertas yang memiliki ruang

untuk diisi, formulir juga merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam

data. Formulir yang digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan kas dari

penjualan tunai menurut (Mulyadi 2001) adalah sebagai berikut :

a. Faktur Penjualan tunai.

Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi yang

diperlukan oleh manajemen mengenai penjualan tunai.

b. Pita Register Kas

Dokumen ini merupakan bukti penerimaan kas yang dikeluarakan oleh

bagian kas dan merupakan dokumen pendukung faktur penjualan tunai

yang dicatat dalam jurnal penjualan.

c. Credit Card Sales Slip

Dokumen ini dicetak oleh credit card center bank yang menerbitkan kartu

kredit dan diserahkan kepada perusahaan anggota kartu kredit.

d. Bill Off Loading

Dokumen ini merupakan bukti penyerahan dri perusahaan penjualan

barang kepada perusahaan angkutan umum.

31
e. Faktur Penjualan COD (Cash On Delivery)

Dokumen ini digunakan untuk merekam penjualan COD dan untuk

menagih kas yang harus dibayar oleh pelanggan. Tembusan faktur

penjualan COD diserahkan kepada pelanggan melalui bagian angkutan

perusahaan, kantor pos, atau perusahaan angkutan umum dan dimintakan

tanda tangan penerimaan barangdari pelanggan sebagai bukti telah

diterimanya barang oleh pelanggan. Tembusan faktur ini digunakan

perusahaan untuk menagih kas yang harus dibayar oleh pelanggan pada

saat penyerahan barang yang dipesan oleh pelanggan

f. Bukti Setor Bank

Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti setor ke bank. Bukti

setor bank dibuat 3 lembar dan diserahkan oleh fungsi kas ke bank,

bersamaan dengan penyetoran kas dari hasil penjualan tunai ke bank. Dua

lembar tembusannya diminta kembali dari bank setelah ditandatangani dan

dicap oleh bank sebagai bukti penyetoran kas ke bank. Bukti setor bank

diserahkan oleh fungsi kas kepada fungsi akuntansi sebagai dokumen

sumber untuk pencatatan transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai ke

dalam jurnal penerimaan kas.

g. Rekap Harga Pokok Penjualan

Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk meringkas harga

pokok produk yang dijual selama satu periode.

32
2.2.10.4 Catatan Akuntansi Yang Digunakan Dalam Penerimaan Kas

Adapun catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi

penerimaan kas kecil dari penjualan tunai menurut (Mulyadi 2001) sebagai

berikut :

a. Jurnal penjualan

Digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat dan meringkas data

penjualan.

b. Jurnal penerimaan kas

Untuk mencatat penerimaan kas dari berbagai sumber, diantaranya dari

penjualan tunai.

c. Jurnal umum

Untuk mencatat harga pokok produk yang dijual.

d. Kartu persediaan

Untuk mencatat berkurangnya harga pokok produk yang dijual. Selain

itu kartu ini juga digunakan untuk mengawasi mutasidan persediaan

barang yang disimpan di gudang.

e. Kartu gudang

Untuk mencatat berkurangnya kuantitas produk yang dijual.

2.2.10.5 Prosedur Yang Dilaksanakan Dalam Penerimaan Kas

Sistem penerimaan kas dari penjualan tunai dibagi menjadi tiga prosedur

yaitu: prosedur penerimaan kas dari over thecountersales, prosedur penerimaan

kas dari cash ondelivery sales (CODsales), dan prosedur penerimaan kas dari

33
credit card sales. Penerimaan kas dari over-the-countersales dilaksanakan melalui

prosedur menurut (Mulyadi 2001) berikut ini :

a) Pembeli memesan barang langsung kepada wiraniaga (sales person) di

bagian Penjualan.

b) Bagian Kasa menerima pembayaran dari pembeli, yang dapat berupa

uang tunai, cek pribadi ( personal check ), atau kartu kredit.

c) Bagian Penjualan memerintahkan bagian pengiriman untuk

menyerahkan barang kepada pembeli.

d) Bagian Pengiriman menyerahkan barang kepada pembeli.

e) Bagian Kasa menyetorkan kas yang diterima dari penjualan tunai ke

bank.

f) Bagian Akuntansi mencatat pendapatan penjualan dalam jurnal

penjualan.

g) Bagian Akuntansi mencatat penerimaan kas dari penjualan tunai dalam

jurnal penerimaan kas.

2.2.11Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas

2.2.11.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas

Sistem informasi akuntansi pengeluaran kas menurut Hall (2009) adalah

proses pembayaran kewajiban yang dihasilkan oleh sistem pembelian. Menurut

Muyadi (2011) Sistem akuntansi pengeluaran kas pada umumnya didefinisikan

sebagai organisasi formulir, catatan dan laporan yang dibuat untuk melaksanakan

kegiatan pengeluaran baik dengan cek maupun dengan uang tunai untuk

mempermudah setiap pembiayaan pengelolaan perusahaan.

34
2.2.11.2 Fungsi Yang Terkait Dengan Pengeluaran Kas

Sistem akuntansi pengeluaran kas memiliki beberapa fungsi terkait yang

diantaranya (Utami dkk 2016):

1. Fungsi kas, fungsi ini bertanggungjawab dalam mengisi cek, memintakan

otorisasi atas cek, dan mengirimkan cek kepada kreditur via pos atau

membayarkan langsung kepada kreditur.

2. Fungsi akuntansi, fungsi ini bertanggungjawab atas:

a) Pencatatan pengeluaran kas yang menyangkut biaya dan

persediaan.

b) Pencatatan transaksi pengeluaran kas dalam jurnal pengeluaran kas

atau register cek.

c) Pembuatan bukti kas keluar yang memberikan otorisasi kepada

fungsi kas dalam mengeluarkan cek sebesar yang tercantum dalam

dokumen tersebut.

d) Melakukan verifikasi kelengkapan dan keaslian dokumen

pendukung yang dipakai sebagai dasar pembuatan bukti kas keluar.

2.2.11.3 Formulir Yang Digunakan Dalam Pengeluaran Kas

Formulir yang digunakan dalam sistem pengeluaran kas dengan cek

menurut (Mulyadi 2002) adalah :

a). Bukti Kas Keluar

Bukti kas keluar adalah bukti bahwa perusahaan telah mengeluarkan uang

tunai, misalnya untuk membayar gaji karyawan, utang, dan lain-lain.

35
b). Cek

Cek merupakan dokumen untuk memerintahkan bank melakukan

pembayaran sejumlah uang kepada orang atau organisasi yangnamanya

tercantum pada cek.

c). Permintaan Cek

Dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dari fungsi yang memerlukan

pengeluaran kas kepada fungsi akuntansi untuk membuat bukti kas keluar.

Formulir yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran tunai

dengan kas kecil menurut (Mulyadi 2001) adalah :

1) Bukti kas keluar

Dokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas darifungsi

akuntansi kas sebesar yang tercantum pada dokumen tersebut. Dalam

sistem dana kas kecil, dokumen ini diperlukan pada saat pembentukan

dana kas kecil dan pada saat pengisian kembali dana kas kecil.

2) Permintaan Pengeluaran Kas Kecil

Dokumen ini digunakan oleh pemakai dana kas kecil untuk meminta uang

ke pemegang dana kas kecil. Bagi pemegang dana kas kecil, dokumen ini

berfungsi sebagai bukti telah dikeluarkannya kas kecil.

3) Bukti Pengeluaran Kas Kecil

Dokumen ini digunakan oleh pemakai dana kas kecil untuk

mempertanggung jawabkan pemakaian dana kas kecil. Dokumen ini

dilampiri dengan bukti-bukti pengeluaran kas kecil dan diserahkan oleh

pemakai dana kas kecil kepada pemegang dana kas kecil.

36
4) Permintaan Pengisian Kembali Kas Kecil

Dokumen ini dibuat oleh pemegang dana kas kecil untuk meminta kepada

bagian utang agar dibuatkan bukti kas keluar guna pengisian kembali dana

kas kecil.

2.2.11.4 Catatan Akuntansi Yang Digunakan

Adapun catatan akuntansi yang digunakan dalam sistempengeluaran kas

dengan cek adalah: (Mulyadi 2002)

a). Jurnal pengeluaran kas.

Jurnal pengeluaran kas adalah jurnal yang dikenal sebagai pembayaran

uang secara tunaiCatatan akuntansi ini dalam sistem dana kas kecil,

digunakan untuk mencatat pengeluaran kas dalam pembentukan dana

kaskecil dan pengisian kembali dana kas kecil.

b). Register cek.

Catatan ini digunakan untuk mencatat cek perusahaan yang dikeluarkan

untuk pembentukan dan pengisian kembali dana kaskecil.

c). Jurnal pengeluaran dana kas kecil.

Untuk mencatat transaksi pengeluaran dana kas kecil diperlukan jurnal

khusus. Jurnal ini sekaligus berfungsi sebagai alat distribusi pendebitan

yang timbul sebagai akibat pengeluaran dana kas kecil. Jurnal ini hanya

digunakan dalam sistem dana kaskecil dengan sistem saldo berfluktuasi.

2.2.11.5 Prosedur Yang Dilaksanakan Dalam Pengeluaran Kas

Sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek yang tidak memerlukan

permintaan cek, terdiri dari jaringan prosedur berikut: (Mulyadi, 2002:515)

37
a). Prosedur pembuatan bukti kas keluar

b). Prosedur pembayaran kas

c). Prosedur pencatatan pengeluaran kas

Mulyadi (2001:535)Sistem dana kas kecil dengan fluctuating fund-balance

system dibagi menjadi tiga prosedur yakni:

a) Prosedur pembentukan dana kas kecil. Pembentukan dana kas kecil

dicatat dengan mendebit rekeningDana Kas Kecil.

b) Prosedur permintaan dan pertanggungjawaban pengeluaran dana kas

kecil. Pengeluaran dana kas kecil dicatat dengan mengkredit rekening

Dana Kas Kecil, sehingga setiap saat saldo rekening ini berfluktuasi.

c) Prosedur pengisian kembali dana kas kecil. Pengisian kembali dana

kas kecil dilakukan dengan jumlah sesuai dengan keperluan, dan

dicatat dengan mendebit rekening Dana Kas Kecil. Dalam sistem ini,

saldo rekening Dana Kas Kecil berfluktuasi dari waktu ke waktu.

2.2.12 Hipotesis

Berdasarkan permasalahan dan kerangka pikir di atas, maka peneliti mengajukan

hipotesis sebagai berikut “Bahwa analisis system akuntansi dapat mengelola proses

penerimaan dan pengeluaran kas pada PT.Hasjrat Abadi Kendari”.

2.2.13 Kerangka Berpikir

38
PT.HASJRAT

Penerimaan Kas Pengeluaran Kas

Analisis Prosedur Sistem Informasi


Akuntansi

Analisis Deskriptif Kualitatif

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Skema 2.1Skema Kerangka Pemikiran

Berdasarkan skema 2.1 di atas dijelaskan bahwa PT.HASJRAT ABADI


selaku objek penelitian sebagai salah satu Perusahaan di kota Kendari yang
memberikan informasi tentang aktivitas harian dan bulanan. Pendataan setiap
transaksi penerimaan kas dan pengeluaran kas akan disusun berdasarkan periode
tiap transaksi serta dilengkapi dokumen pendukung.
Analisis penerapan sistem informasi akuntansi penerimaan kas dan
pengeluaran kas berkaitan dengan fungsi, dokumen yang digunakan, catatan
akuntansi, dan prosedur yang dilaksanakan dalam tercapainya data yang diolah
menjadi informasi. Penelitian menjelaskan tahapan-tahapan pengelolaan data
dimana hasil analisis akan dijelaskan dalam pembahasan pada penelitian ini, yang
mana akan menghasilkan kesimpulan dan saran untuk digunakan oleh PT.
HASJRAT ABADI sebagai upaya pembenahan sistem informasi akuntansi.

39
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kualitatif. Metode penelitian ini menekankan pada pemahaman secara

mendalam terhadap suatu masalah. Dengan cara mengumpulkan dokumen

transaksi perusaahaan, serta melakukan wawancara dengan mengajukan

pertanyaan langsung kepada stakeholderperusahaan untuk memperoleh informasi

yang lebih akurat.

3.2 Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah analisis penerapan sistem informasi akuntansi

penerimaan dan pengeluaran kas pada PT.HASJRAT ABADI Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara.

3.3 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, instrumen utama yang digunakan adalah peneliti

sendiri sebagai human instrument. Nilai kepercayaan suatu penelitian terletak

pada hasil penelitian yang diperoleh secara valid dan reliabel. Hal ini sangat

bergantung pada kualitas data yang diperoleh dari sumber data yang tepat melalui

pengungkapan instrumen yang berkualitas pula. Instrumen dalam penelitian

kualiatif adalah yang melakukan penelitian itu sendiri, yaitu peneliti. Peneliti

dalam melakukan kualitatif merupakan orang yang membuka kunci, menelaah,

dan mengeksplorasi seluruh ruang secara cermat, tertib, leluasa, bahkan ada yang

menyebutnya sebagai key instrument (Ghony dan Al Manshur 2012).

40
Dalam penelitian ini, peneliti menetukan informan melalui teknik Purposive

Sampling. Menurut Sugiyono (2015) “Purposive sampling adalah teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”. Artinya setiap subjek yang

diambil dari populasi dipilih dengan sengaja berdasarkan tujuan dan pertimbangan

tertentu.

Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai instrumen sekaligus

pengumpul data. Instrumen lain juga digunakan untuk mendukung dalam

melengkapi data dalam penelitian yaitu bagian administrasi dan pelaksana

oprasional perusahaan.

3.4 Jenis dan Sumber Data

3.4.1 Jenis Data

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

penelitian deskriptif kualitatif yaitu berbentuk kata, skema, dan gambar seperti

sejarah singkat PT. HASJRAT ABADI Metode deskriptif kualitatif digunakan

oleh penulis untuk menggambarkan Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas

dan Pengeluaran Kas pada PT.HASJRAT ABADI kota kendari.

3.4.2 Sumber Data

Penelitian ini menggunakan 2 (dua) jenis data yaitu:

1. Data Primer, sumber data yang langsung memberikan data kepada

pengumpul data. Sumber data primer didapatkan melalui kegiatan

wawancara dengan subjek penelitian dan dengan observasi atau

pengamatan langsung di lapangan. (Menurut Sugiyono 2016:225)

41
2. Data Sekunder, sumber data yang tidak langsung memberikan data

kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau lewat

dokumen. Sumber data sekunder merupakan sumber data pelengkap

yang berfungsi melengkapi data yang diperlukan data primer. (Menurut

Sugiyono 2016:225)

Sumber data dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder.

Data Primer yang dimaksud adalah berupa wawancara dengan bagian adminsitrasi

dan pelaksana operasional perusahaan tentang aktivitas operasional. Sedangkan

data sekunder adalah meliputi dokumen transaksi penerimaan dan pengeluaran

kas yang sudah terjadi dimasa lampau, serta mencari berbagai sumber berupa

artikel, buku dan majalah sebagai referensi tambahan.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Tujuan diadakannya suatu penelitian adalah untuk mendapatkan data, maka

teknik pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting dalam suatu

penelitian.

1. Wawancara

Wawancara yang dilakukan peneliti serupa dengan percakapan informal.

Metode ini bertujuan memperoleh bentuk-bentuk tertentu informasi. Wawancara

mendalam bersifat luwes, susunan pertanyaan dan kata-kata dalam setiap

pertanyaan dapat diubah pada saat wawancara, disesuaikan dengan kebutuhan dan

kondisi saat wawancara (Qudsiah dan Nazilatul 2012).Dalam penelitian ini,

peneliti melakukan wawancara secara terbuka kepada bagian administrasi dan

42
pelaksana operasional perusahan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan

terkait dengan penelitian.

2.Observasi

Observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat dan

mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena yang sedang diamati

untuk mendapatkan data tentang suatu masalah, sehingga diperoleh pemahaman

atau sebagai alat re-checking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan

yang diperoleh sebelumnya (Mulyana dan Dedy 2001).Teknik observasi yang

peneliti lakukan dalam penelitian ini adalah observasi Non-partisipan, peneliti

berperan sebagai pengamat, tidak turut serta dalam melakukan suatu kegiatan.

3. Dokumentasi

Dokumen menurut Sugiyono (2009) merupakan catatan peristiwa yang sudah

berlalu. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa dokumen-dokumen

yang terkait dengan penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. HASJRAT

ABADI kendari.

3.6 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian penulis menggunakan teknik analisis deskriptif dengan

pendekatan kulitatif. Berikut langkah-langkah yang dilakukan peneliti :

1. Mempelajari dan memahami tugas dan tanggung jawab para pekerja

2. Mempelajari rangkaian kegiatan penerimaan dan pengeluaran kas yang

ada pada PT. Hasjrat Abadi melalui wawancara

3. Mengumpulkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan

penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. Hasjrat Abadi

43
4. Membandingkan hasil penelitian dengan teori-teori pendukung yang telah

disajikan.

5. Menganalisis sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas

pada PT. Hasjrat Abadi yang telah diterapkan

6. Menarik suatu kesimpulan serta saran berdasarkan hasil penelitian.

3.7 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel merupakan pembatasan secara spesifik dari

suatu variabel berdasarkan kondisi yang sebenarnya terjadi pada objek penelitian.

Adapun spesifikasi dari suatu variabel adalah sebagai berikut:

1. Sistem Informasi Akuntansi, dirancang untuk mengumpulkan dan

menampilkan informasi akuntansi yang dapat membantu proses

pengambilan keputusan.

2. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas, suatu catatan yang dibuat

untuk melaksanakan kegiatan penerimaan uang dari penjualan tunai atau

dari piutang yang siap digunakan untuk kegiatan umum perusahaan.

3. Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas, sistem pengolahan data

akuntansi yang digunakan untuk mengelola kas untuk menghasilkan

informasi akuntansi pengeluaran kas, sehingga dapat mengatur likuiditas

kasnya.

44
DAFTAR REFERENSI

Anggraini, 2021, Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja


Keuangan, Skripsi. Univeristas Gunung Rinjani. Selong.

Badan Pusat Statistik.2019. Potensi Peningkatan Kinerja Usaha Mikro Kecil.


Jakarta : Badan Pusat Statistik.

Badan Pusat Statistik.202).Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia. [Berita Resmi


Statistik].https://drive.google.com/drive/u/5/folders/1fe8QrEFgbTPNf
7ds2h3ur5PyIBylBArh

Badan Pusat Statistik.2021.Hasil Sensus Penduduk 2020 [Berita Resmi


Statistik].https://drive.google.com/drive/u/5/folders/1fe8QrEFgbTPNf
7ds2h3ur5PyIBylBArh

Baridwan, Zaki. 2003. Intermediate Accounting, Edisi Keempat, BPFE UGM,


Yogyakarta.

Baridwan, Zaki. 2008. Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode. Edisi
Kelima. Yogyakarta: BPPE

Bernadus Dito Laponsa, 2018. “Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan


Kas (Studi Kasus Koperasi Wahana Murti Sukabumi)” Skripsi,
Universitas Sanata Dharma

Bodnar, Hopwood, William. 2006. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi 9, dialih


bahasakan oleh Julianto Agung Saputra dan Lilis Setiawati.
Yogyakarta: ANDI

Dady, F., Ventje, I., and Winston P. 2017. Analisis Sistem Akuntansi dan
Prosedur Pembayaran Klaim Jaminan Kematian pada PT. Taspen
(Persero) Manado. Jurnal Riset Akuntansi Going Concern, 12 (1).

Dany Pratmanto. 2020. “Tujuan dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi”Error!


Hyperlink reference not valid..panturaterkini.com/2020/09/tujuan-dan-
manfaat-sistem-informasi-akuntansi.html

Deddy Mulyana. 2001. Metode Penelitian Kualitatif, Paradigma Baru Ilmu


Komunikasi & Ilmu Sosial lainnya. Bandung: Remaja Rosdakarya

45
Dian, Nyimas. 2018 Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan
dan Pengeluaran Kas Pada PT Berkah Jaya Mandiri” Jurnal Metadata,
citation and similar papers at core.ac.ukProvided by STMIK GI MDP

Fajar. 2017. Analisis Pengendalian Intern Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan


dan Pengeluaran Kas Pada Organisasi Nirlaba Keagamaan (Studi
Kasus Gereja Kristen Jawa Wiladeg). Skripsi, Universitas Sanata
Dharma

Fery. 2016. Perancangan sistem pencatatan dan pajak reklame pada dinas
pendapatan kota pekanbaru dengan metode visual basic. Jurnal ilmiah
Ekonomi dan bisnis Vol 14 No 2 September 2016, ISSN : 1829-9822
(Sutarman).

Ghony, M. Djunaedi dan fauzan Al Manshur.2012.Metodologi


PenelitianKualitatif. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media
Hasugian, 2017. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Guru Wali Kelas Pada
SMP Negeri 19 Medan Dengan Menggunakan Metode Simple
Additive Weighting Medan: STMIK Pelita Nusantara.” Journal Of
Informatic Pelita Nusantara. Vol. 2 No.1 Oktober 2017]

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan Edisi Revisi.


Jakarta: Salemba EmpatStandar Akuntansi Keuangan (SAK) 1
September 2007 - Google Books

Jogiyanto. 2004. Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer. Edisi ketiga.


Yogyakarta : BPFE
Kabuhung, M. 2017. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran
Kas untuk Perencanaan dan Pengendalian Keuangan pada Organisasi
Nirlaba Keagamaan. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi,
Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 1 (3).
Laila Rahmadhani Matondang, 2018. Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Pada
Supermarket (Studi Kasus Suzuya Supermarket di Katamso Medan)
Skripsi, Medan, UISU
Lestari, Kurnia Cahya., Arni Muarifah Amri. 2020. Sistem Informasi Akuntansi
Beserta Contoh Penerapan Aplikasi SIA Sederhana dalm UMKM.
Yogyakarta. CV BUDI UTAMA

Mulyadi. 2001. “Akuntansi Manajemen”. Jakarta, Salemba Empat.


Mulyadi. 2002. Auditing, Edisi Kelima, Cetakan Pertama. Jakarta, Salemba
Empat.
Mulyadi. 2009. Auditing. Cetakan ke-6. Jakarta, Salemba Empat.

46
Mulyadi.2013.Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Keempat, Jakarta,
Salemba Empat.

Mulyadi. 2016.Sistem Akuntansi. Edisi Keempat. Jakarta. Salemba Empat.

Novia Kurniasih, Rezagi Meilano 2020. “Perancangan Sistem Penentuan Harga


Pokok Produksi Pada UKM Accura Production Jambi” Vol.2 No.2 ,
2020, Hal. 70-77 JAAB. Jambi

Nugroho Widjajanto. 2001. “Persepsi Pengolah Data Terhadap Efektivitas PDE


Hotel Berbintang di Kota Denpasar”. Skripsi, Universitas Udayana.
Rinda Sofyan, dkk. 2021. Pengaruh Sistem Informasi dan E-Commerce terhadap
Kinerja Keuangan Perusahaan, Progress Comference, Vol. 4 No. 1
Lumajang, STIE Widya Gama.

Ridwan&Reiny2020. Analisis Perancangan Sistem Informasi Akuntansi


Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada Laundry Box,JURNAL RISET
AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 8 (2), 2020, 239-258

Romney and Steinbart, P. 2003. Accounting Information System (9 th ed.),


Internasional edition, New Jersey: Upper Saddle River, Prentice Hall.

Romney & Steinbart. 2014 Sistem Informasi Akuntansi: Accounting Information


Systems (Edisi 13), Prentice Hall.Business Ethics And
Entrepreneurship - Google Books
Romney & Steinbart, 2018. Accounting Information Systems, 14th
Edition.Arizona State University.
Soemarso. 2010, Akuntansi Suatu Pengantar, Cetakan Keempat, Jakarta : Salemba
Empat.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D. Bandung :


Alfabeta
Sutabri, 2005. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Andi

Veranda Panjaitan 2021. “Analisis Sistem Informasi Akuntansi Piutang Usaha


Pada PT Austindo Nusantara Jaya Agri Medan”JURNAL ILMIAH SP
STINDO PROFESIONAL (S T I P R O)

Winarno, 2016, Sistem Informasi Menejemen. Ikut Mencerdaskan Bangsa

Kahubung, Merystika, 2013. Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan

Pengeluaran Kas untuk Perencanaann dan Pengendalian Keuangan (Studi kasus pada

jemaat Nafiri Malalayang Satu). Universitas Sam Ratulangi, Jurnal EMBA. Vol.1 No.3

47
(2013) http://ejournal.unsrat.ac.idhttp://ejournal.unsrat.ac.id/diakses 24 Januari 2016.

Hal. 339-438.

Tuerah, Derny, 2013. Evaluasi Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi Pembelian dan

Pengeluaran Kas pada UD Roda Mas Manado. Universitas Sam Ratulangi, Jurnal

EMBA. Vol.1 No.3 (2013). http://ejournal.unsrat.ac.idhttp://ejournal.unsrat.ac.id/di

akses 26 Januari 2016. Hal 225-232.

Skripsi

Rosita, Ayu Ida, 2005. Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada PT.

Pelayaran Nasional Indonesia Cabang Semarang. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

Sari, Parlina Iin, 2014. Analisa Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran

Kas pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijawa. Skripsi.

Universitas Palembang.

Widyasari, Nitiya, 2012. Analisis Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi Penggajian

Karyawan pada RSUD kota Semarang. Skripsi. Universitas Diponegoro.

Buku

Arens A. Alvin, Randal J. Elder, Mark S. Beasley, 2008. Auditing dan Jasa Assurance.

Edisi kedua belas, jilid 2. Erlangga. Jakarta.

Baridwan, Zaki. 2008. Intermediate Accounting. BPFE. Yogyakarta.

Diana Anastasia & Setiawati Lilis, 2010. Sistem Informasi Akuntansi. Andy. Yogyakarta.

Hery, 2012. Cara Mudah Memahami akuntansi : Intisari Konsep Dasar Akuntansi.

Kencana Prenada. Jakarta.

Indrajani, 2011. Pengantar dan Sistem Basis Data. Elex Media Komputindo. Jakarta.

48
La Midjan dan azhar susanto, 2011. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi kedelapan.

Linggajaya. Bandung.

Mulyadi, 2016. Sistem Akuntansi. Edisi Keempat. Salemba empat. Jakarta.

S.R. Soemarso, 2009. Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi kelima. Salemba Empat. Jakarta.

Sugiyono, 2012. Metode penelitian. Alfabeta. Bandung.

Susanto, Azhar, 2009. Sistem akuntansi Prosedur dan Metode. BPFE. Yogyakarta.

49

Anda mungkin juga menyukai