TUGAS AKHIR
Oleh:
TUGAS AKHIR
Dosen Pembimbing
Arniati, MSi.Akt
100003
KATA PENGANTAR
kehidupan sampai saat ini, tak lupa salawat dan salam penulis haturkan kepada
junjungan nabi besar Muhammad SAW yang menjadi suri tauladan bagi kita.
dapat menyelesaikan tugas akhir ini guna memenuhi syarat kelulusan program
Diploma III Akuntansi dengan judul “Pengelolaan dan Pencatatan Dana Kas
Dalam proses penulisan dan penyusunan tugas akhir ini tidak terlepas dari
bantuan dan dorongan yang diberikan dari berbagai pihak dan yang telah banyak
mengajarkan dan membimbing penulis selama mengerjakan tugas akhir ini. Untuk
itu penulis menghaturkan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Kedua orangtua penulis lovely MiPa (Umi dan Papa) atas dukungan moril dan
2. Untuk kedua mamashku, Endiet dan Singgih ”bjo” serta mbak ophie dan
ponakanku Nabil.
4. Untuk Pak Fahruddin Lubis selaku wali kelas akuntansi 2005 yang selalu
telah memberikan ilmu yang tak ternilai harganya kepada kami serta seluruh
liqo, teman yang udah mau ditumpangi Nta waktu pulang, dan yang lainnya
makasih untuk semangat dan doa yang diberikan semoga sukses selalu ya
teman.
7. Untuk finance service PT Telkom Indonesia, Tbk Kandatel Rikep, Pak Epi,
Bu Eva, Bu Alit, Bu Anis, Bu Ibeth, Mbak Rina, Mbak Lilis dan teman
terkabul, amin.
8. Dan semua pihak yang telah banyak membantu yang tidak dapat disebutkan
Pada kesempatan ini juga penulis mohon maaf kepada semua pihak atas
kesalahan dan kekhilafan yang penulis lakukan baik perbuatan maupun perkataan
selama ini.
Penulis
DAFTAR TABEL
Tabel 2.2 Pengisian Kembali Dana Kas Kecil Sistem Imprest ..................... 15
Tabel 2.5 Pengisian Kembali Dana Kas Kecil Sistem Fluktuasi ................. 16
Tabel 4.1 Pencatatan Dana Kas Kecil Pembelian Alat Tulis Menulis
Tabel 4.2 Pencatatan Dana Kas Kecil Kegiatan Rapat Metode Imprest ..... 38
Tabel 4.3 Pencatatan Dana Kas Kecil Pembelian Alat Tulis Menulis
Tabel 4.4 Pencatatan Dana Kas Kecil Kegiatan Rapat Metode Fluktuasi.. 45
DAFTAR GAMBAR
Kas adalah jenis aktiva yang paling likuid salah satu contohnya adalah kas kecil,
untuk itu dalam pengelolaan dan pencatatan dana kas kecil dalam sebuah
perusahaan mutlak dilakukan agar tidak disalahgunakan penggunaannya, untuk
melakukan hal tersebut dapat digunakan dengan dua metode yaitu imprest dan
fluktuasi. Untuk sebagian perusahaan guna melakukan pengendalian yang baik
terhadap kas yang dimiliki adalah dengan menggunakan metode imprest karena
efektif terhadap kegiatan yang terjadi di perusahaan. Adapun tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui kebijakan perusahaan mengenai kegiatan
apa saja yang dibiayai menggunakan dana kas kecil, metode yang digunakan dan
bagaimana jika menggunakan metode lain dalam pengelolaan dan pencatatan dana
kas kecil pada PT Telkom Indonesia, Tbk Kandatel Riau Kepulauan. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode wawancara dan observasi, jenis
data yang digunakan data primer dan sekunder serta metode analisa data adalah
deskriptif yakni menggambarkan pengelolaan dan pencatatan atas transaksi
perusahaan yang dibiayai menggunakan dana kas kecil sehingga penulis
memperoleh kesimpulan bahwa kebijakan perusahaan dalam menetapkan dana
kas kecil harus sesuai dengan NOA (Nature Of Account) dalam artian anggaran
yang telah direncanakan pada tahun sebelumnya untuk pelaksanaan ditahun
berjalan harus sesuai, kegiatan yang dibiayai dana kas kecil adalah untuk
pembelian alat tulis menulis dan kegiatan rapat, metode yang digunakan metode
imprest sehingga pengendalian dan pengawasan kas dapat dilakukan dengan baik
jika dibandingkan menggunakan metode fluktuasi.
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN................................................................... 1
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Kas merupakan pos yang paling aktif di dalam laporan keuangan dan
sebagian besar transaksi dalam suatu perusahaan berkaitan dengan kas. Unsur-
unsur kas adalah semua mata uang baik kertas maupun logam, mata uang dalam
negeri maupun luar negeri. Selain mata uang termasuk juga dalam golongan kas
Sumber kas suatu perusahaan dapat berasal dari penjualan baik tunai maupun
pengeluaran kas perusahaan terjadi dalam jumlah besar maupun kecil. Dalam hal
cek bank sedangkan untuk pembayaran yang jumlahnya relatif kecil dan
dengan jumlah yang relatif kecil dan disebut dengan kas kecil (petty cash).
Dana yang ditentukan dalam kas kecil harus ditetapkan melalui keputusan
manajemen dan tidak boleh melebihi ketentuan tersebut. Pada saat perusahaan
sejumlah dana untuk kas kecil, sebesar jumlah tertentu yang ditetapkan oleh
manajemen. Jumlah dana kas kecil dibatasi tidak lebih atau tidak kurang dari
dengan Rp5.000.000,-). Terlepas dari material atau tidaknya nilai dari kas kecil,
Transaksi-transaksi kecil yang rutin terjadi setiap hari mulai sejak awal jam
operasional perusahan di pagi hari sampai akhir jam operasional di sore atau
malam hari.
baik. Prosedur kas kecil mutlak diperlukan. Tidak ada alasan bagi perusahaan
perusahaan. Dapat dibayangkan jika suatu ketika perusahaan kehabisan kas kecil,
maka akan ada banyak pembelian kecil yang tidak dapat dilakukan dengan cepat.
jumlah kecil.
1. Batasan Data
Data yang akan penulis gunakan dalam melakukan penelitian ini adalah data
2. Batasan Lapangan
Dari penelitian ini diharapkan akan diperoleh hasil yang dapat bermanfaat
1. Bagi perusahaan, dapat menjadi referensi dalam pengelolaan dana kas kecil
2. Bagi penulis, mengetahui bagaimana pengelolaan dana kas kecil dan metode
Kepulauan.
dan sistem pencatatan dana kas kecil dengan menggunakan metode imprest
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis menguraikan teori mengenai kas kecil antara lain
PERUSAHAAN
Dalam bab ini berisikan teknik pengumpulan data, jenis dan sumber data,
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
Merupakan bab terakhir yang akan berisi kesimpulan dan saran yang
diperoleh dari hasil perbandingan dari penggunaan metode dana kas kecil
TINJAUAN PUSTAKA
Halim (2001) mendefiniskan kas adalah alat pembayaran yang siap dan
tanpa pembatasan.
Sedangkan yang termasuk di dalam kriteria kas menurut Halim (2001), adalah:
1. Uang tunai
4. Pos wesel
Menurut Ardiyos (2006) pengertian kas atau uang tunai (cash) dapat
1. Suatu alat tukar yang dapat diterima oleh bank menurut nilai nominalnya.
2. Suatu alat ukur dan juga digunakan sebagai ukuran dalam akuntansi.
bilyet, travellers checks, cashier’s check, bank draft, money order dan semua
instrumen yang diterima setoran oleh bank dengan nilai nominal. Kas merupakan
Sedangkan menurut PSAK No.2 Laporan Arus Kas mengenai kas dan
setara kas. Kas terdiri atas saldo kas (cash on hand) dan rekening giro dan setara
kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka
pendek, dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa
Menurut Kieso dan Weygant (1995) mengenai kas, harta yang paling
likuid, adalah media pertukaran baku dan dasar bagi pengukuran dan akuntansi
untuk semua pos lainnya. Kas terdiri dari uang logam, uang kertas dan dana yang
seperti pos wesel, cek yang disahkan, cek kasir, cek pribadi, dan wesel bank juga
dipandang sebagai kas. Definisi lain mengenai kas adalah harta tunggal yang
kas yang jumlah rupiahnya relatif kecil, seperti pengeluaran kas untuk biaya pos,
sebagainya. Jika pengeluaran untuk hal-hal tersebut dilakukan dengan cek, maka
jumlah lembar cek yang dibuat untuk pengeluaran-pengeluaran kecil semacam itu
akan banyak sekali. Hal ini selain menyebabkan pemborosan waktu, juga mahal.
Oleh karena itu, agar perusahaan tidak perlu menarik cek untuk setiap
pengeluaran kas yang jumlahnya relatif kecil, maka perusahaan perlu membentuk
Mengenai kas kecil dijelaskan oleh Ardiyos (2006) kas kecil (petty cash)
adalah sejumlah uang tunai atau kas yang disediakan untuk melayani pembayaran
keperluan perusahaan yang rutin dan meliputi jumlah yang relatif kecil. Misalnya
pembelian materai, perangko, kertas, alat tulis menulis, dan lain-lain. Kas kecil
merupakan perkiraan aktiva lancar (current asset) dan lazimnya bersaldo debit.
Dana kas kecil (petty cash fund) adalah dana dalam bentuk uang kas yang
disediakan perusahaan untuk membayar keperluan rutin dan meliputi jumlah yang
relatif kecil.
Menurut Kieso dan Weygant (1995) dana kas kecil termasuk dalam harta
lancar sebagai kas karena dana ini digunakan untuk memenuhi kewajiban beban
Baridwan (2001) kas kecil adalah uang kas yang disediakan untuk membayar
dibayar dengan menggunakan cek. Menurut Gade (2005) kas kecil dibentuk untuk
Pembayaran kas yang harus segera dilaksanakan dan dalam jumlah relatif
kecil dilakukan dengan menggunakan dana kas kecil. Terdapat dua metode untuk
mengelola kas kecil, yaitu metode dana tetap (imprest) dan metode dana
adalah metode yang menetapkan kas kecil (petty cash) tidak dalam jumlah yang
Dengan demikian pengisian dari kas besar ke kas kecil dilakukan sewaktu-waktu
Menurut artikel yang ditulis oleh Prasetyorini (2002) dana tetap (imprest
fund system) yaitu sistem yang menentukan besarnya rekening jumlah kas kecil
selalu tetap. Sistem ini umum digunakan di perusahaan. Dalam sistem ini jumlah
uang yang dikelola oleh pemegang kas kecil tetap dari waktu ke waktu. Sistem
dana tidak tetap (fluctuating fund system) yaitu sistem yang tidak menetapkan
method) ialah dengan menyediakan sejumlah uang tunai yang ditaksir dapat
setiap periode tertentu dan metode dana tidak tetap (fluctuating fund method) ialah
dengan menyediakan sejumlah uang tunai dalam jumlah tidak tetap yang
dinyatakan oleh putra (2007) sistem imprest adalah dengan menyediakan sejumlah
uang tunai yang ditaksir dapat membayar semua pengeluaran perusahaan yang
pengeluaran kas kecil yang kemudian baru akan dilakukan pada saat pengisian
kembali. Dikatakan oleh Kieso dan Weygant (1995) mengenai sistem imprest
Mengenai sistem pencatatan dana kas kecil dijelaskan oleh Halim (2001)
sistem dana berfluktuasi adalah jumlah dana kas kecil berubah-ubah, setiap terjadi
pengeluaran harus dicatat atau dijurnal sedangkan sistem dana tetap atau yang
lebih dikenal dengan sistem imprest adalah jumlah dana kas kecil tetap jumlahnya
dilakukan pengisian kembali dana kas kecil. Pada akhir periode bila tidak saat
pengisian maka dibuat jurnal penyesuaian dan pada awal tahun dibuat jurnal
pembalikan (re-adjusment).
Pendapat lain mengenai sistem pencatatan kas kecil dijelaskan oleh Gade
(2005) pada sistem imprest jumlah dana kas kecil selalu tetap, sesuai dengan cek
yang telah diserahkan kepada kasir kas kecil untuk membentuk dana kas kecil.
pembentukan dana kas kecil dilakukan dengan cara yang sama seperti pada sistem
imprest. Perbedaannya adalah bahwa dalam sistem fluktuasi saldo perkiraan kas
kecil tidak tetap karena berfluktuasi sesuai dengan pengisian kembali dan
1. Pembentukan dana kas kecil dilakukan dengan cek dan dicatat dengan
mendebit rekening dana kas kecil. Saldo rekening dana kas kecil ini tidak
boleh berubah dari yang telah ditetapkan sebelumnya, kecuali jika saldo yang
2. Pengeluaran dana kas kecil tidak dicatat dalam jurnal (sehingga tidak
mengkredit rekening dana kas kecil). Bukti-bukti pengeluaran dana kas kecil
3. Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan sejumlah rupiah yang tercantum
dalam kumpulan bukti pengeluaran kas kecil. Pengisian kembali dana kas
kecil ini dilakukan dengan cek dan dicatat dengan mendebit rekening biaya
kas kecil mudah dilakukan, yaitu dengan secara periodik atau mendadak
menghitung dana kas kecil. Jumlah uang yang ditambah atas permintaaan
Bekerjanya metode dana tetap menurut Sugiri (2005), dana kas kecil mula-
mula dibentuk dengan cara menguangkan cek dengan jumlah tertentu, misalnya
Rp.100.000,- untuk satu periode, misalnya 2 (dua) minggu. Uang tunai dari bank
ini kemudian diserahkan ke kasir dana kas kecil untuk disimpan dalm kotak atau
laci dana kas kecil. Setiap pengeluaran dana kas kecil harus mendapat persetujuan
dari pejabat yang berwenang untuk itu, misalnya atasan dari pihak yang
dana kas kecil dengan membuat bukti pengeluaran yang ditantandatangani oleh
pihak yang menerima kas kecil. Semua bukti pengeluaran disimpan oleh kasir kas
kecil di kotak atau laci dana kas kecil. Pada saat jumlah kas yang tersisa tinggal
sedikit atau telah habis periodenya, maka dilakukan pengisian dana kas kecil
dengan cara mengeluarkan cek sebesar jumlah kas kecil yang telah dikeluarkan,
pengeluaran cek untuk mengisi kembali dana kas kecil harus dengan persetujuan
1. Seseorang ditunjuk sebagai pengawas kas kecil dan mendapat sejumlah kecil
terima yang ditandatangani dari setiap orang yang menerima pembayaran kas
tersebut. Jika mungkin, bukti pengeluaran harus dilekatkan pada tanda terima
kas kecil. (Transaksi kas kecil tidak dicatat sampai dana itu diisi kembali dan
kemudian ayat jurnal tersebut dicatat oleh orang yang bukan pengawas kas
kecil).
kasir umum untuk pengisian kembali yang didukung oleh tanda terima kas
kecil dan bukti pengeluaran lain. Pengawas menerima sebuah cek perusahaan
4. Apabila diputuskan bahwa jumlah kas dalam dana kas kecil terlalu besar,
dapat dibuat suatu penyesuaian (menurunkan saldo dana dari $300 menjadi
$250).
Penggunaan sistem dana imprest menurut Halim (2001) dapat dilihat pada
Biaya 1 xxx
Biaya 2 xxx
Biaya 3 xxx
1. Pembentukan dana kas kecil dicatat dengan mendebit rekening dana kas kecil.
2. Pengeluaran dana kas kecil dicatat dengan mengkredit dana kas kecil,
3. Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan dengan jumlah sesuai dengan
keperluan, dan dicatat dengan mendebit rekening dana kas kecil. Dalam sistem
ini, saldo rekening dana kas kecil berfluktuasi dari waktu ke waktu.
Sugiri (2005) sebagai berikut, mula-mula dana kas kecil dibentuk dengan
kemudian diserahkan ke kasir dana kas kecil. Berbeda dari metode dana tetap,
metode dana berfluktuasi mengisi kembali dana kas kecil atas permintaan kasir
kas kecil. Pengisian kembali tidak ditetapkan untuk periode tertentu, dan
jumlahnya tidak harus sesuai dengan jumlah yang telah dikeluarkan. Jadi, jumlah
dana kas kecil berubah-ubah dan pada akhir periode metode ini tidak
Halim (2001) dapat dilihat pada jurnal di tabel 2.3, 2.4 dan 2.5 berikut ini:
Biaya xxx
PERUSAHAAN
1. Wawancara
kepada karyawan yang ada di perusahaan khususnya pada bagian cash dan
bank dinas finance service dan bagian terkait lainnya yang menunjang
penelitian ini.
2. Observasi
”Observasi adalah suatu pengamatan langsung suatu objek yang akan diteliti
dalam waktu singkat dan bertujuan untuk mendapat gambaran mengenai objek
penelitian” Keraf (2001). Objek yang diteliti adalah transaksi keuangan yang
tergolong dalam pengeluaran dana kas kecil yang terjadi dalam perusahaan.
3.1.2 Jenis dan Sumber Data
1. Data Primer
“Data primer adalah data yang diperoleh dari data yang diperoleh langsung
dari sumber, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya” (Marzuki, 2002).
Informasi data dalam penelitian ini merupakan hasil wawancara dan observasi
langsung yakni dengan melihat bukti transaksi keuangan dana kas kecil yang
ada di perusahaan.
2. Data Sekunder
oleh peneliti, sehingga data sekunder telah melewati satu atau lebih pihak
yang bukan peneliti” (Marzuki, 2002). Dalam hal ini data yang diperoleh
dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu. Penulis memilih
untuk menggunakan metode deskriptif karena melalui penelitian ini penulis hanya
TELEFOONDIENST” (PTT) dengan Staatsblad No. 395 dan sejak itu disebut
I.B.W.
sebuah Perusahaan Negara (PN) dengan PERPU No. 240 tahun 1961 berubah
Pemerintah (PP) No. 29 dan 30 tahun 1965 terjadi pemecahan menjadi: P.N.POS
dalam rangka penanaman modal asing yang kemudian diubah statusnya menjadi
52 tahun 1980.
untuk umum, maka dengan peraturan pemerintah No. 53 tahun 1980 diadakan
1983 tentang tata cara pembinaan dan pengawasan PERJAN, PERUM dan
Peraturan pemerintah No. 54 tahun 1980. Satu hal yang sangat menggembirakan
yang bertindak selaku kuasa dari mentri keuangan sebagai pemegang saham, hari
Selasa tanggal 24 September 1991 jam 09.30 WIB di Depparpostel, Jl. Kebon
jaringan telekomunikasi secara lengkap (full service and network provider) yang
Perusahaan) menyediakan jasa telepon tidak bergerak kabel (fixed wire line), jasa
telepon tidak bergerak nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (cellular),
data & internet dan network & interkoneksi baik secara langsung maupun melalui
TELKOM sebanyak 48,5 juta pelanggan yang terdiri dari pelanggan telepon tidak
bergerak kabel sejumlah 8,7 juta, pelanggan telepon tidak bergerak nirkabel
sejumlah 4,2 juta pelanggan dan 35,6 juta pelanggan jasa telepon bergerak.
berbagai upaya telah dilakukan TELKOM untuk tetap unggul dan leading pada
seluruh produk dan layanan. Hasil upaya tersebut tercermin dari market share
produk dan layanan yang unggul di antara para pemain telekomunikasi. Selama
tahun 2006 TELKOM telah menerima beberapa penghargaan baik dari dalam
maupun luar negeri, di antaranya The Best Value Creator, The Best of
Majalah Finance Asia. Saham TELKOM per 31 Desember 2006 dimiliki oleh
terdiri dari investor asing (45,54%) dan investor lokal (3,27%). Sementara itu
harga saham TELKOM di Bursa Efek Jakarta selama tahun 2006 telah meningkat
Kapitalisasi pasar saham TELKOM pada akhir 2006 sebesar USD 22,6 miliar.
pasar untuk setiap portofolio bisnisnya, kuatnya kinerja keuangan, serta potensi
terbaik Indonesia.
3.2.3 Visi, Misi, dan Sasaran PT TELKOM INDONESIA, Tbk
yaitu:
berkelanjutan.
stakeholder.
3. Upaya untuk mencapai kualitas unggul (quality excellence) dari segi produk
dan layanan.
3.2.4 Stuktur Organisasi Perusahaan
#& '
& ' (
) ( !" %
# * #$
! & (
$ " '
" # !
+ (
)*
$ $ (
(
,--
Gambar 3.1
1. General manager datel bertanggung jawab atas tercapainya tujuan bisnis yang
peningkatan performasi.
8. Manager fixed phone sales bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas sale
9. Manager sales data & vas bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas sale
keuangan yang ada dirubah menjadi finance service area Riau Kepulauan yang
2. Officer cash & bank, di finance service ini memiliki 2 (dua) orang karyawan
yang mana masing-masing officer memiliki tugas yang berbeda. officer-2 cash
& bank menangani pendapatan perusahaan sedangkan officer-3 cash & bank
3. Officer verification & tax, di finance service juga memiliki 2 (dua) orang
perpajakan.
3.2.6.1 Personal
TELKOM SLI
TELKOM Lokal
TELKOM SLJJ
TELKOMGlobal-017
Flexi Classy
Flexi Home
Flexi Trendy
3. Internet
I-VAS
Ventus
5. Public Phone
TELKOM Coin
Warung TELKOM
3.2.6.2 Korporat
TELKOM SLI
TELKOM Lokal
TELKOM SLJJ
TELKOM Teleconfrence
Flexi Classy
Flexi Combo
Flexi Home
Flexi Trendy
e-Business (i-deal)
e-Business (i-Manage)
e-Business (i-Settle)
e-Business (i-Xchange)
e-Business (TELKOMPlazatron)
3.2.7 Kebijakan Perusahaan
INDONESIA, Tbk Kandatel Riau Kepulauan mengenai dana kas kecil sebagai
berikut kas kecil yang ditentukan harus sesuai dengan NOA (Nature Of Account)
dalam artian anggaran yang telah direncanakan pada tahun sebelumnya untuk
kekurangan dana dari pengeluaran kas kecil maka user dalam hal ini adalah
pemegang kas kecil akan membuat NoDin (Nota Dinas) atau ABT (Anggaran
divisi Medan.
Tbk Kandatel Riau Kepulauan adalah metode impest atau biasa disebut impest
fund. Jumlah dana yang dialokasikan untuk kegiatan operasional perusahaan telah
ditentukan sesuai anggaran yang ditetapkan pada 1 (satu) periode yakni 3 (tiga)
bulan. Adapun kegiatan atau belanja operasional tersebut adalah sebagai berikut:
PEMBAHASAN
yang digunakan dalam melakukan pengelolaan dan pencatatan dana kas kecil
adalah imprest fund, yaitu sejumlah dana tertentu yang dipisahkan dari kas besar
di suatu unit kerja yang besarnya belum dapat ditentukan dengan pasti, jumlah
Dana kas kecil yang ada pada PT TELKOM INDONESIA, Tbk Kandatel
Riau Kepulauan adalah dana kas kecil per project, jadi untuk setiap kegiatan
Rp.25.100.000,- dan contoh dari kegiatan yang tergolong dalam pembelian ATM
adalah pembelian tinta printer, caidor file, kertas HVS, alat tulis kantor, materai,
operasional dan pelatihan dari pejabat yang berwenang dari masing-masing dinas
kepada staff yang ditunjuk ke suatu kota tertentu, kegiatan ini bersifat online jadi
SPPD yang bersangkutan telah disetujui oleh asisten manajer unit terkait
kemudian diapprove oleh manajer keuangan untuk dapat dicairkan dana yang
Adapun contoh dari kegiatan ini yaitu pembelian nasi kotak, makan siang,
air mineral, snack, yang semuanya digunakan untuk kegiatan rapat dan dana yang
perusahaan, untuk itu dana kas kecil sangat membantu dalam pengeluaran kas
berwenang dan bertanggung jawab untuk mengelola dana imprest fund di unit
2) Pendistribusian kas
berikut ini:
dana kas kecil dengan melakukan pengajuan dan persetujuan imprest fund
- Senior officer kas dan bank: menerima surat pengajuan usulan pemegang
historis pemakaian imprest fund selama 3 (tiga) bulan terakhir dan RKAP
finalisasi.
2. Pendistribusian kas, penyelenggaraan untuk melakukan kegiatan ini adalah
sebagai berikut:
memvalidasi keabsahannya.
- Officer SAP Master data menginput atau update file vendor imprest fund
dan mencetak laporan hasil input atau update vendor imprest fund.
file SPB dan melakukan proses approval SPB yang kemudian akan
secara tunai.
- Jika melakukan pengambilan tunai maka officer kas dan bank menerima
fund dan kemudian menerima dan menghitung secara fisik jumlah uang
imprest fund.
- Pengguna imprest fund dalam hal ini telah melakukan transaksi penggunaan
pertanggungjawaban.
dengan penerima uang dan memberi cap PAID pada bukti transaksi.
Sebelum melakukan pengisian kembali dana kas kecil terlebih dahulu harus
pengisian ulang kembali sesuai dana yang tertera didalam dokumen tersebut.
4.3 Pencatatan Dana Kas Kecil
Berikut ini adalah jurnal transaksi pengeluaran dana kas kecil perusahaan
khususnya untuk kegiatan pembelian ATM (Alat Tulis Menulis) selama 1 (satu)
periode.
Tabel 4.1
Berikut ini adalah jurnal dari transaksi pengeluaran dana kas kecil
Tabel 4.2
Berikut ini adalah jurnal transaksi pengeluaran dana kas kecil untuk
pembelian ATM (Alat Tulis Menulis) yang terjadi selama 1 (satu) periode.
Tabel 4.3
Berikut ini adalah transaksi pengeluaran dana kas kecil perusahaan yang
Tabel 4.4
Pada tabel 4.1 dan 4.2 jurnal pencatatan dana kas kecil untuk kegiatan
pembelian alat tulis menulis (ATM) dan kegiatan rapat baik dengan metode
imprest maupun fluktuasi terjadi kelebihan dana, hal ini disebabkan jumlah
pengeluaran dana kas kecil lebih sedikit dari anggaran yang telah ditetapkan,
maka dana tersebut dilaporkan dan dikembalikan ke pusat yang kemudian akan
penggunaan dana kas kecil maka user dalam hal ini pengelola dana kas kecil akan
membuat NoDin (Nota Dinas) atau ABT (Anggaran Biaya Tambahan) kepada
dibutuhkan.
dari segi pencatatan dan pengendalian yang dilakukan terhadap dana kas kecil.
Dengan menggunakan sistem pencatatan dana kas kecil metode imprest terlihat
lebih baik dalam pengendalian dan pengawasan dana kas kceil dibandingkan
imprest memudahkan pemeriksa intern pada waktu memeriksa kas kecil yakni
dengan cara meyakinkan bahwa jumlah uang tunai yang tersisa di kotak kas kecil
ditambah dengan jumlah bukti transaksi pengeluaran dana kas kecil adalah sesuai.
banyak.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan yang telah dipaparkan pada bab IV, maka
anggaran yang telah ditetapkan atau yang disebut NOA (Nature Of Account)
dan yang dibahas dalam penelitian ini hanya kegiatan rapat dan ATM.
yang mana saldo dana kas kecil tetap dan pada saat terjadinya transaksi atau
pembayaran dengan menggunakan dana kas kecil tidak dilakukan jurnal namun
baru akan dicatat pada saat pengisian kembali dana kas kecil yakni diakhir
periode.
yang dibiayai menggunakan dana kas kecil di perusahaan yang terjadi sehari-
hari. Terdapat perbedaan pada saat terjadinya transaksi, untuk metode fluktuasi
Adapun syarat yang dapat penulis sampaikan dari hasil penelitian ini
1. Perusahaan menggunakan sistem pencatatan dana kas kecil metode imprest agar
Ardiyos. (2006). Kamus Besar Akuntansi Edisi 8. Jakarta: Citra Harta Prima.
http://www.google.com/putra-finance-accounting-taxation-
blogspot.com/2007/10/pengelolaankaskecil