Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SISTEM INFORMASI KEUANGAN

DI SUSUN OLEH:

Candra Maulana
Tri Lestari
Muthmainah
Reni Tiara
Putri Ainal MZ

FAKULITAS EKONOMI MANAJEMEN


UNIVERSITAS MUHAMMADIAH ACEH
TAHUN 2016
KATA PENGANTAR

            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita semua sehingga penulis/penyusun dapat menyelesaikan Makalah yang
bertema Sistem Informasi Keuangan. ini merupakan salah satu persyaratan penilaian matakuliah
Sistem Informasi Manajemen Semester v
           
Dalam menyusun makalah ini, penulis menghadapi masalah. Namun berkat kerja sama yang
bagus sebagai usaha yang gigih dan jerih payah penulis serta bantuan juga bimbingan dari
berbagai pihak, maka kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Kami sebagai penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Untuk itu, penulis
menerima kritik dan saran yang membangun dari segala pihak guna meningkatkan penulisan
makalah berikutnya. Kami penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi  pembaca
umumnya dan penulis khususnya. terimakasih

Banda Aceh, 29 November 2016

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. 1
DAFTAR ISI............................................................................................................. 2
BAB. I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................... 4
1.3 Tujuan Makalah............................................................................................ 4
BAB. II PEMBAHASAN
2.1 Defini Sistem Informasi Keuangan................................................................ 5
2.2 Model Sistem Informasi Keuangan................................................................ 6
Sifat informasi keuangan .................................................................................... 6
2.2.1 Subsistem Input....................................................................................... 6
a. Sistem Informasi Akuntansi................................................................ 6
b. Subsistem Audit Internal..................................................................... 7
c. Subsistem Intelijen Keuangan............................................................. 10
2.2.2 Subsistem Output.................................................................................... 11
a. Subsistem Paramalan.......................................................................... 11
b. Subsistem Manajemen Dana............................................................... 13
c. Subsistem Pengendalian...................................................................... 13
3.3.3 Contoh Sistem Informasi Keuangan....................................................... 16
BAB. III PENUTUP................................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 20
1.1. Latar Belakang Masalah
Kemajuan TI (Teknoligi Informasi) telah mengubah cara perusahaan dalam
mengumpulkan data, memproses dan melaporkan informasi keuangan Oleh karena itu auditor
akan banyak menemukan lingkungan  dimana data tersimpan lebih banyak dalam media
elektronik dibanding media kertas.  Auditor harus menentukan bagaimana perusahaan
menggunakan system TI untuk menganalisis, mencatat, memproses dan melaporkan transaksi
dalam laporan keuangan. Sebenarnya tidak ada perbedaan konsep audit yang berlaku untuk
system yang kompleks dan system manual, yang berbeda hanyalah metode-metode spesifik yang
cocok dengan situasi system informasi akuntansi yang ada. Pemahaman ini diperlukan dalam
rangka mendapatkan pemahaman internal control yang baik agar dapat merencanakan audit dan
menentukan sifat, timing dan perluasan pengujian yang akan dilakukan.
Sistem infomasi keuangan mekanis telah digunakan dalam bisnis selama seratus tahun
atau lebih. Mesin kartu berlubang, yang menjadi satu-satunya alternatif bagi perusahaan besar
sebelum adanya komputer, digunakan tetutama dalam fungsi keuangan. Hal yang sama terjadi
pada mesin bookkeeping keydriven. Aplikasi mesin ini terbatas untuk digunakan dalam
pemrosesan data accounting, dan hanya sedikit penggunaan yang ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan informasi manajer bahkan untuk manajer keuangan. Ketika komputer muncul, ia
diterapkan dengan cara yang sama. Tidak sampai pada pertengahan tahun 1960-an, sistem
informasi keuangan diiembangkan dan ia tidak hanya digunakan untuk menangani tugas
accounting dasar. Kita telah mengetahui bahwa fungsi keuangan berkaitan dengan harus uang
dalam perusahaan. Pada mulanya harus diperoleh uang untuk mendukung manufaktur,
pemasaran, dan aktivitas yang lain. Kemudian, pendanaan tersebut harus dikontrol untuk
memastikan bahwa ia digunakan secara efektif. Semua manajer dalam pemsahaan mempunyai
tanggung jawab keuangan. Mereka diberi anggaran biaya operasi seminim mungkin dan
diharapkan untuk menjaga pengeluaran biaya melampau batasan anggaran tersebut. Informasi
yang menjelaskan arus uang baik yang dianggarkan maupun yang sebenarnya memungkinkan
manajer untuk melakukan tanggung jawab keuangannya. Informasi ini diberikan oleh sistem
informasi keuangan. Sistem informasi keuangan mempunyai tiga tugas pokok:
1. Mengidentifikasi kebutuhan uang yang akan datang,
2. membantu perolehan dana tersebut, dan
3. mengontrol penggunaannya
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, permasalahan yang akan
dibahas sebagai berikut :
1.                  Definisi Sistem Informasi Keuangan
2.                  Model Sistem Informasi Keuangan
3.                  Macam subsistem Input
4.                  Macam subsistem Output

1.3. Tujuan Makalah


1. pembaca bisa mengerti dan memahami pengertian Sistem Informasi Keuangan.
2. Pembaca dapat menganalisa dan memahami bagaimana Model Sistem Informasi
Keuangan
3. Pembaca tahu apa saja macam subsistem Input dan Output pada Sistem Informasi
Keuangan
4. Dapat melakukan evaluasi terhadap Sistem Informasi Keuangan
BAB II
PEMBAHASAN

2.3 Defini Sistem Informasi Keuangan


Sistem Informasi Keuangan Adalah Sistem Informasi yang memberikan informasi
kepada orang atau kelompok baik di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan mengenai
masalah keuanganan & menyediakan informasi mengenai arus uang bagi para pemakai diseluruh
perusahaan. Model system informasi keuangan yaitu sub system input dan sub system output .
Informasi yang diberikan disajikan dalam bentuk laporan khusus, laporan periodik, hasil dari
simulasi matematika, saran dari sistem pakar, dan komunikasi elektronik.
Peran Sistem Informasi Dalam Bidang Keuangan saat sangat penting bagi para pelaku
ekonomi, khususnya di kota-kota besar yang tidak lagi menggunakan uang tunai dalam transaksi
pembayarannya, tetapi telah memanfaatkan layanan perbankan modern. Layanan perbankan
modern yang hanya ada di kota-kota besar ini dapat dimaklumi karena pertumbuhan ekonomi
saat ini yang masih terpusat di kota-kota besar saja, yang menyebabkan perputaran uang juga
terpusat di kota-kota besar. Sehingga sektor perbankan pun agak lamban dalam ekspansinya ke
daerah – daerah. Hal ini sedikit banyak disebabkan oleh kondisi infrastruktur saat ini selain
aspek geografis Indonesia yang unik dan luas. Untuk menunjang keberhasilan operasional
sebuah lembaga keuangan/perbankan seperti bank, sudah pasti diperlukan sistem informasi yang
handal yang dapat diakses dengan mudah oleh nasabahnya, yang pada akhirnya akan bergantung
pada teknologi informasi online, sebagai contoh, seorang nasabah dapat menarik uang
dimanapun dia berada selama masih ada layanan ATM dari bank tersebut, atau seorang nasabah
dapat mengecek saldo dan mentransfer uang tersebut ke rekening yang lain hanya dalam
hitungan menit saja, semua transaksi dapat dilakukan.
Pengembangan teknologi dan infrastruktur telematika di Indonesia akan sangat
membantu pengembangan industri di sektor keuangan ini, seperti perluasan cakupan usaha
dengan membuka cabang-cabang di daerah, serta pertukaran informasi antara sesama perusahaan
Asuransi, Broker, Industri Perbankan, serta Lembaga pembiayaan lainnya. Institusi perbankan
dan keuangan telah dipengaruhi dengan kuat oleh pengembangan produk dalam teknologi I
Informasi, bahkan mereka tidak dapat beroperasi lagi tanpa adanya teknologi informasi tersebut.
Sektor ini memerlukan pengembangan produk dalam teknologi informasi untuk memberikan jasa
– jasa mereka kepada pelanggan mereka. Selanjutnya teknologi informasi mulai digunakan dan
diterapkan untuk membantu operasional dalam proses bisnis secara lebih luas berdasarkan fungsi
dan tugas bagian/departemen secara kelompok (island computerized) misalkan aplikasi registrasi
yang meliputi pendaftaran pasien, pemberian nomor rekam medik, dan billing sistem, Atau
aplikasi keuangan dan akuntansi yang terdiri dari aplikasi piutang, hutang, inventory, cash dan
bank, dan buku besar. Perusahaan sudah mau menginvestasikan dalam menyediakan perangkat
keras dan lunak untuk mengelola data (LAN), menghasilkan laporan, dan menyebarkan
informasi secara lebih akurat dan menyeluruh. Dari level top management proses pengolahan
data menjadi informasi dan akhirnya menjadi pengetahuan (knowledge) digunakan sebagai
proses untuk mengambil keputusan sehingga keputusan yang di ambil terstruktur dan terarah
(Executive Information System). Pada era ekonomi informasi seperti sekarang ini akan
mengubah cara orang bekerja, baik dalam bidang jasa, bidang perdagangan, bidang kesehatan,
maupun dunia pendidikan. Hal itu ditandai dengan semakin mudahnya orang mendapatkan
informasi melalui pelayanan informasiyang semakin cepat disajikan.
            Kecepatan menyajikan informasi yang tepat dan akurat menjadi alat bantu bagi
manajemen dalam membuat keputusan dan meningkatkan kinerja perusahaan. Tantangan paling
berat adalah kesiapan tiap perusahaan untuk menyiapkan rencana dan strategi untuk menghadapi
persaingan yang lebih global. Peran sistem informasi keuangan terpadu dalam perusahaan sangat
penting untuk mengetahui informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan
posisi keuangan suatu perusahaan. Laporan keuangan bermanfaat bagi sejumlah pemakai
(manajemen, kreditur, pemerintah, pemegang saham) sebagai dasar pengambilan keputusan
2.4 Fungsi Sistem Informasi Keuangan

Adapun arahan untuk menunjukan fungsi-fungsi Sistem Informasi keuangan dengan pengertian
yang telah dijelaskan sebelumnya, maka wujud Sistem Informasi keuangan secara administrasi
tertera pada bentuk-bentuk formulir, Buku dan Catatan Akuntansi serta laporan – laporan yang
disajikan.

Adapun fungsi-fungsi tersebut adalah :

1. Untuk menetukan hasil dari pada pelaksanaan oprasi perusahaan, meliputi :

          Adanya pemisah keterangan jumlah barang dan uang dari catatan – catatan
perusahaan.
          Membuat laporan untuk pemimpin.

2. Untuk dapat mengikuti jalanya harta dan hutang perusahaan. Di dalam fungsi ini meliputi
pemeliharaan terhadap bermacam – macam buku dan rekening seperti kas, rekening –
rekening milik dan lain-lain.
3. Untuk mempermudah perencanaan kegiatan-kegiatan perusahaan, tindak lanjut dari pada
pelaksanaan dan perbaikan dari rencana-rencana.

Kita telah mengetahui bahwa fungsi keuangan berkaitan dengan arus uang dalam perusahaan.
Pada mulanya harus diperoleh uang untuk mendukung manufaktur, pemasaran, dan aktivitas
yang lain. Kemudian, pendanaan tersebut harus dlkontrol untuk memastikan bahwa ia digunakan
secara efektif. Semua manajer dalam perusahaan mempunyai tanggung jawab keuangan. Mereka
diberi anggaran biaya operasi seminim mungkin dan diharapkan untuk menjaga pengeluaran
biaya melampau batasan anggaran tersebut. Informasi yang menjelaskan arus uang baik yang
dianggarkan maupun yang sebenarnya memungkinkan manajer untuk melakukan tanggung
jawab keuangannya. Informasi ini diberikan oleh sistem informasi keuangan.

Sistem informasi keuangan mempunyai tiga tugas pokok:

     Mengidentifikasi kebutuhan uang yang akan datang.


      membantu perolehan dana tersebut.
      mengontrol penggunaannya.
2.5 Tujuan Sistem Informasi Keuangan
Pada dasarnya penyusunan Sistem Informasi Keuangan suatu perusahaan mempunyai beberapa
tujuan yang harus dipertimbangkan baik-baik, yaitu :

1. Sistem Informasi Keuangan yang disusun itu harus memenuhi prinsip cepat yaitu bahwa
Standar Akuntansi Keuangan harus mampu menyediakan data yang diperlukan tepat pada
waktunya dan dapat memenuhi kebutuhan.

2. Sistem Informasi keuangan yang disusun itu harus mempunyai prinsip aman yang berarti
bahwa Sistem Inforamasi keuangan harus membantu menjaga harta milik perusahaan, untuk
dapat menjaga keamanan harta milik perusahaan maka Sistem Informasi Akuntansi keuangan
harus disusun dengn pertimbangan pengawasan – pengawasan intern.

3. Sistem Informasi keuangan yang disusun harus mempunyai prinsip murah yang berarti
bahwa biaya untuk menyelenggarakan Sistem Informasi keuangan ini harus dapat ditekankan
sehingga relatif tidak mahal.
2.6 MODEL SISTEM INFORMASI KEUANGAN
Model Sistem Informasi Keuangan terbagi menjadi 2 bagian yaitu :
2.2.1        SUBSISTEM INPUT
Ada tiga subsistem input, yaitu: Subsistem Informasi Akuntansi, Subsistem Audit Internal, dan
Subsistem Inteligensi Keuangan.
a.      Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Sistem Informasi Akuntansi bertugas menyediakan data akuntansi yang berupa catatan
mengenai segala sesuatu yang terjadi dalam perusahaan.
Data akuntansi menyediakan catatan mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan
keuangan yang terjadi dalam perusahaan. Catatan dibuat untuk setiap transaksi, menjelaskan apa
yang terjadi, kapan terjadinya, siapa yang terlibat dan berapa banyak uang yang terlibat. Data ini
dapat dianalisis dalam berbagai cara untuk memnuhi sebagian kebutuhan informasi manajemen.

1. Tujuan
Tujuan pemrosesan data adalah untuk menghasilkan dan memelihara record pemsahaan
yang up-tedate.
2. Tugas Pokok.
Pemrosesan data mempunyai empat tugas pokok, yaitu pengumpulan data, pengubahan data,
penyimpanan data, dan pembuatan dokumen.
3. Sifat Pemrosesan Data.
Pemrosesan data menjalankan tugas yang penting, secara relatif mengikuti prosedur
standart, memberikan data yang lengkap, utamanya mempunyai fokus historis, dan
memberikan informasi pemecahan masalah minimal.

b.      Sub Sistem Audit Internal


1. Pengertian
Auditor adalah orang bertugas memeriksa catatan akuntansi untuk menguji kebenarannya.
Auditor internal adalah pekerja dalam perusahaan, yang biasanya terlibat dalam pekerjaan
perancangan dan evaluasi sistem informasi konseptual seluruh perusahaan.
Subsistem audit internal sama dengan subsistem penelitian pemasaran dan subsistem teknik
Industri, yakni bahwa mereka ini dirancang untuk melakukan studi khusus mengenai operasi
perusahaan.
Subsistem Audit Internal terdiri dari auditor yg menganalisis sistem konseptual perusahaan
untuk memastikan bahawa data-data keuangan diproses secara tepat. Direktur audit internal
mengelola depart dan melapor kepada CEO atau CFO yaitu orang yg mengelola fungsi keuangan
dan biasanya menjabat sebagai wakil presdir keuangan. Audit internal merupakan kegiatan
penting yg menerima kerjasama dari manajer di semua tingkat.

Anda mungkin juga menyukai