Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH MOTIVASI DAN PELATIHAN TERHADAP

PENGEMBANGAN KARIR DAN PRESTASI KERJA


KARYAWAN BAGIAN KREDIT LINI
(Studi PT. Bank Rakyat Indonesia TBK. Cabang Tulungagung)

MUHAMMAD AFIQ

ABSTRAK

Disamping faktor-faktor motivasi dan pelatihan, pengembangan karir sangat


penting artinya bagi pencapaian tujuan atau sasaran organisasi. Pengembangan
sumberdaya manusia bertujuan menghasilkan kerangka yang kerja yang bertalian secara
logis dan komprehensif untuk mengembangkan lingkungan di mana karyawan didorong
belajr dan berkembang (Sedarmayanti, 2010;167). Pengembangan karier seorang pegawai
juga perlu dilakukan, karena seorang pegawai bekerja dalam suatu organisasi tidak hanya
ingin mcinperoleh apa yang dipunyainya hari ini, tetapi juga mengharapkan ada
perubahan, ada kemajuan, ada kesempatan yang diberikan kepadanya untuk maju ke
tingkat yarg lebih tinggi dan lebih baik.
Rumusan masalah penelitian ; (1) Bagaimana pengaruh motivasi dan pelatihan
terhadap pengembangan karir karyawan; (2) Bagairnana pengaruh motivasi dan pelatihan
terhadap prestasi kerja karyawan; (3) Bagaimana pengaruh motivasi dan pelatihan
tehadap prestasi kerja karyawan melalui pengembangan karir; dan (4) Faktor manakah
yang paling dominan pengarulinya terhadap prestasi kerja karyawan.
Obyek penelitian ini dilakukan adalah karyawan bagian kredit lini PT. Bank Rakyat
Indonesia Cabang Tulungagung, dengan jumlah sampel seluruh karyawan bagian kredit
lini berjumlah 43 orang.
Dengan menggunakan analisis regresi linier berganda diperoleh hasil :
1. Variabel motivasi (X1) dan pelatihan (X2) berpengaruh singifikan terhadap
pengembangan karir (X3) karyawan bagian kredit lini PT. Bank Rakyat Indonesia
Cabang Tulungagung baik secara parsial maupun secara simultan. Hal ini dibuktikan
dengan nilai probabilitas (sig F) sebesar 0,000 adalah lebih kecil dari nilai α = 0,05,
serta nilai sig t masing-masing variabel (X1 = 0,000 dan X2 = 0,007) juga lebih kecil
dari 0,05.
2. Variabel motivasi (X1) dan pelatihan (X2) berpengaruh singifikan terhadap prestasi
kerja (Y) karyawan bagian kredit lini PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang
Tulungagung baik secara parsial maupun secara simultan. Hal ini dibuktikan
dengan nilai probabilitas (sig F) sebesar 0,000 adalah lebih kecil dari nilai α = 0,05,
serta nilai sig t masing - masing variabel (X1 = 0,000 dan X2 = 0,000) juga lebih kecil
dari 0,05.
3. Variabel motivasi (X1), pelatihan (X2) dan pengembangan karir (X3) berpengaruh
singifikan terhadap prestasi kerja (Y) karyawan bagian kredit lini PT. Bank Rakyat
Indonesia Cabang Tulungagung baik secara parsial maupun secara simultan. Hal
ini dibuktikan dengan nilai probabilitas (sig F) sebesar 0,000 adalah lebih kecil dari
nilai α = 0,05, serta nilai sig t masing-masing variabel (X1 = 0,016; X2 = 0,005 dan X2
= 0,001) juga lebih kecil dari 0,05.
4. Dari ketiga variabel tersebut, variabel pengembangan karir (X3) merupakan variabel
yang dominan pengaruhnya terhadap prestasi kerja (Y) karyawan bagian kredit
lini PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Tulungagung.

63
Jurnal Ilmu Manajemen, REVITALISASI, Vol. 1, Nomor 1, Juni 2012

PENDAHULUAN tercapainya pemenuhan kebutuhan


Latar Belakang tersebut.
Pelatihan dan pengembangan Disamping faktor-faktor motivasi dan
merupakan usaha mengurai atau pelatihan tersebut, pengembangan karir
menghilangkan terjadinya kesenjangan sangat penting artinya bagi pencapaian
antara kemampuan karyawan dengan yang tujuan atau sasaran organisasi.
dikehendaki organisasi. Usaha tersebut Pengembangan sumberdaya manusia
dilakukan melalui peningkatan kemam- bertujuan menghasilkan kerangka yang
puan kerja yang dimiliki karyawan dengan kerja yang bertalian secara logis dan
cara menambah pengetahuan dan komprehensif untuk mengembangkan
ketrampilan Berta merubah sikap. lingkungan di mana karyawan didorong
Karyawan merupakan kekayaan organisasi belajar dan berkembang (Sedarmayanti,
yang paling berharga, karena dengan segala 2010;167).
potensi yang dimilikinya, karyawan dapat Pengembangan karier seorang pegawai
terus dilatih dan dikembangkan, sehingga juga perlu dilakukan, karena seorang
dapat lebih berdaya guna, prestasinya pegawai bckcrla dalam suatu organisasi
menjadi semakin optimal untuk mencapai tidak hanya ingin mcinperoleh apa yang
tujuan organisasi. dipunyainya hari ini, tetapi juga
Pengembangan sumber daya manusia mengharapkan ada perubahan, ada
menghendaki adanya suatu falsafah kemajuan, ada kesempatan yang diberikan
pengelolaan yang mengakui pentingnya kepadanya untuk maju ke tingkat yarg lebih
efektifitas kerja seseorang sebagai individu. tinggi dan lebih baik. Setiap orang akan
Hal ini penting karena salah satu elemen merasa bosan pada suatu kondisi yang itu-
pokok dalam organisasi adalah kesediaan itu saja, mereka selalu mengharapkan akan
dan kemampuan individu untuk ada perubahan dan jaminan bahkan dari
memberikan sebagian daya upaya masing- waktu ke waktu untuk mendapat
masing secara nyata pada sistem kerjasama pengakuan yang lebih besar dan lebih baik
dalam pencapaian tujuan organisasi. dari lingkungan tempatnya bekerja.
Dengan demikian efektifitas kerja yang Pada sebuah lembaga yang menangani
tinggi, maka tujuan atau sasaran yang telah bidang keuangan, seperti bank misalnya,
ditetapkan akan tercapai. sangat memerlukan karyawan-karyawan
Untuk meningkatkan efektivitas kerja yang mempunyai motivasi tinggi,
ini, maka diperlukan suatu motivasi bagi khususnya karyawan yang berada pada
karyawan, karena pada dasarnya mereka bagian kredit, baik itu sebagai surveyor
itu mempunyai kebutuhan--kebutuhan dan maupun sebagai collector. Bidang tugas ini
harapan yang berbeda. Di samping itu, sangat berat dan merupakan ujung tombak
sebagai manusia mereka tidak terlepas dari dari sebuah perbankan. Tidak terkecuali
berbagai keinginan maupun kebutuhan pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk.
yang mendorong untuk mencapai Cabang Tulungagung, juga dituntut untuk
tujuannya. Kebutuhan ini dapat dipandang memotivasi serta memberdayakan
sebagai pembangkit, penguat atau karyawannya. Untuk mencapai target-tar-
penggerak perilaku seseorang, maksudnya get yang telah ditetapkan, maka karyawan
apabila terdapat kekurangan akan bagian kredit khususnya, harus mencapai
kebutuhan maka orang tersebut akan sebuah. titik prestasi kerja tertinggi dalam
merasa peka terhadap usaha motivasi guna melaksanakan tugas bidangnya.

64
Muhammad Afiq, Pengaruh Motivasi dan Pelatihan Terhadap Pengembangan Karir dan Prestasi Kerja...

Prestasi kerja yang sesuai dengan Tujuan Penelitian


harapan perusahaan dapat tercapai apabila Berdasarkan pada perumusan masalah
karyawan memiliki motivasi kerja yang tersebut, dapat dijelaskan bahwa tujuan
tinggi serta kemampuan kerja yang cakap penelitian ini adalah sebagai berikut :
atau profesional sesuai dengan bidang 1. Untuk menganalisis pengaruh
tugasnya. Hal itu juga bisa ditunjang motivasi dan pelatihan terhadap
dengan adanya kebijakan pengembangan pengembangan karir karyawan
karir yang jelas dan terarah serta bagian kredit lini PT. Bank Rakyat
berkeadilan. Indonesia Cabang Tulungagung.
Berkaitan dengan hal ini atas, penelitian 2. Untuk menganalisis pengaruh
ini dilakukan dengan penentuan sasaran motivasi dan pelatihan terhadap
yang ingin dicapai yaitu dengan mengarnbil prestasi kerja karyawan bagian kredit
terra : “pengaruh Motivasi dan pelatihan lini PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang
terhadap pengembangan Karir dan Prestasi Tulungagung
Kerja Karyawan Bagian Kredit Lini (Studi
PT. Bank Rakyat Indonesia tbk. Cabang Kegunaan Penelitian
Tulungagung)”. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan kegunaan atau manfaat
Perumusan Masalah sebagai berikut :
Berdasarkan Tatar belakang tersebut di 1. Sebagai bahan informasi untuk
atas, maka perumusan masalah yang dapat pembuatan keputusan kebijakan
dikemukakan dalam penelitian ini adalah lembaga dalam rangka pengem-
sebagai berikut : bangan dan pencapaian tujuan yang
1. Bagaimana pengaruh motivasi dan berkaitan dengan peningkatan prestasi
pelatihan terhadap pengembangan kerja karyawan bagian kredit lini pada
karir karyawan bagian kredit lini PT. PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk.
Bank Rakyat Indonesia Cabang Tulungagung.
Tulungagung? 2. Sebagai bahan informasi yang
2. Bagairnana pengaruh motivasi dan berguna bagi penelitian lebih lanjut
pelatihan terhadap prestasi kerja yang berkaitan dengan permasalahan
karyawan bagian kredit lini PT. Bank motivasi, pelatihan, pengembangan
Rakyat Indonesia Cabang Tulunga- karier dan prestasi kerja karyawan.
gung? 3. Sebagai informasi penambah
3. Bagaimana pengaruh motivasi dan pengetahuan, pengalaman dan
pelatihan tehadap prestasi kerja pengembangan diri di dalam
karyawan bagian kredit lini PT. Bank penulisan ilmiah bidang manajemen
Rakyat Indonesia Cabang sumber daya manusia.
Tulungagung melalui pengembangan 4. Sebagai bahan sumbangan pustaka
karir? ilmiah khususnya dalam bidang
4. Faktor manakah yang paling dominan manajemen sumber daya manusia.
pengarulinya terhadap prestasi kerja
karyawan bagian kredit lini PT. Bank METODE PENELITIAN
Rakyat Indonesia Cabang Waktu dan Lokasi Penelitian
Tulungagung? Penelitian ini dilakukan kurang lebih
selama 4 bulan, yaitu pada bulan Oktober

65
Jurnal Ilmu Manajemen, REVITALISASI, Vol. 1, Nomor 1, Juni 2012

2011 sampai dengan bulan Januari 2012. penarikan sampelnya menggunakan sensus
Adapun lokasi penelitian adalah PT. Bank sampling.
Rikyat Indonesia Tbk. Cabang Menurut Sugiyono (2004:60), “Sensus
Tulungagung. sampling atau sampling jenuh adalah teknik
penentuan sampel bila semua populasi
Jenis Penelitian digunakan sebagai sampel”.
Sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini yaitu Variabel Penelitian
menjelaskan hubungan dan pengaruh Variabel adalah suatu konsep yang
beberapa variabel yang sudah ditetapkan, mempunyai variasi nilai dengan klasifikasi
maka jenis penelitian yang digunakan tertentu dan dapat pula diartikan sebagai
adalah penelitian eksplanatoy research yaitu segala sesuatu yang akan dijadikan obyek
menyoroti hubungan antara variabel- pengamatan penelitian. Sering pula
variabel penelitian dan menguji hipotesis dinyatakan variabel pcmetitian sebagai
yang telah dirumuskan sebelumnya (Masri faktor yang berperan dalam peristiwa atau
Singarimbun, 1987:3). gejala yang akan diteliti (Cholid Narbuko
dan Abu Achmadi ; 1999)
Populasi Variabel dalam penelitian ini terdiri dari
Populasi adalah keseluruhan subyek 1. Variabel bebas, terdiri dari :
penelitian, sedangkan sampel adalah wakil a. Motivasi (X1), dengan indikator:
populasi yang diteliti. Populasinya adalah - Motivasi instrinsik (X1.2)
seluruh karyawan bagian kredit lini pada PT. - Motivasi ekstrinsik (X1.2)
Bank Rakyat Indonesia Tbk. Cabang b. Penelitiann (X2), dengan indikator
Tulungagung. - On the job (X2.1)
- Off the job (X2.2)
Sampel dan Teknik Pengambilan c. Pengernbangan Karier (X3), dengan
Sampel indikator
Agar data yang diperoleh representatif - Promosi jabatan (X3.1)
maka besarnya sampel yang akan diambil - Pendidikan dan latihan (X3.2)
harus ditentukan dan harus mencerminkan d. Variabel terikat yaitu Kinerja
karakteristik populasi. pegawai (Y), dengan indikator
Meru Arikunto (1998:120) apabila - Kualitas kerja (Y1)
subyek kurang dari 100 orang lebih baik - Kuantitas kerja (Y2)
diarnbil seluruhnya sebagai sampelnya. - Ketepatan waktu (Y3)
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi
yang diteliti dan sebagai sampel dalam Teknik Pengumpulan Data
penelitian ini karena populasinya kurang Nazir (1988:221) mengemukakan
dari 100 orang maka dalam penelitian ini bahwa “pengumpulan data adalah prosedur
keseluruhan populasi akan diambil sebagi yang sistematik dan standar untuk
sampel. memperoleh data yang diperlukan”.
Dengan dasar pendapat tersebut di alas Dari pengertian diatas, pengumpulan
maka sampel penelitian ini adalah seluruh data merupakan unsur terpenting dalam
karyawan bagian kredit lini pada PT. Bank melaksanakan penelitian ilmiah. Oleh
Rakyat Indonesia,tbk. Cabang Tulungagung karma itu pengumpulan data harus
sejumlah 43 orang sedangkan teknik

66
Muhammad Afiq, Pengaruh Motivasi dan Pelatihan Terhadap Pengembangan Karir dan Prestasi Kerja...

dilaksanakan dengan sungguh-sungguh analisis regresi berganda, adalah untuk


agar relevan dengan topik pembahasan. mengidentifikasi variabel-variabel bebas
Teknik pengumpulan data yang yang mempengaruhi variabel terikat. Rumus
digunakan dalam penelitian adalah sebagai Analisis Regresi Berganda adalah sebagai
berikut : berikut :
1. Library Research
Y =a+ b1 X1 + b1 X2 +b3 X3+e
Penelitian dilakukan dengan cara
mengumpulkan data dari kepustakaan. Dirnana :
Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh Y = Kinerja
teori-teori dari ahli terdahulu yang X1 = Motivasi
berkaitan dengan masalah yang ada. X2:
= Pelatihan
2. Field Research X3 = Pengembangan Karir
Penelitian dilakukan dengan e = Error item (variabel lain tidak
meninjau dan mengamati secara dijelaskan)
langsung obyek penelitian, dengan
menggUnakan metode sebagai berikut Uji Validitas Instrumen Penelitian
a. Metode Observasi Uji validitas menunjukkan sejauh mana
Pengamatan langsung untuk tingkat ketepatan penggunaan alat ukur
memperoleh data tentang perilaku, tersebut terhadap gejala apa yang ingin
proses pelayanan kepada masya- diukur (Masri singarimbun; 1989). Karena
rakat, dan hal-hal lain dari obyek data yang dikumpulkan berasal dari
pada saat penelitian berlangsung. kuesioner, maka kuesioner yang disusun juga
b. Metode Wawancara harus mengukur apa yang ingin diukur atau
Mengadakan tanya jawab dengan kata lain, pengujian validitas ini
langsung kepada responden dan menggunakan data-data variabel yang ingin
obyek penelitian. diteliti.
c. Metode Kuesioner Cara menguji validitas adalah dengan
Memberi daftar pertanyaan yang menghitung korelasi antara masing--masing
telah dipersiapkan kepada pernyataan dengan skor total dengan
responden untuk diisi oleh menggunakan rumus teknik korelasi prod-
responden. uct moment
Angka korelasi yang diperoleh harus
Teknik Analisa Data dibandingkan dengan angka kritik tabel
Setelah data terkumpul, maka dibuat korelasi nilai r. Apabila nilai r hitung lebih
analisis agar bisa ditarik kesimpulan- besar dari r Label maka butir valid.
-kesimpulan yang sangat berguna bagi Sebakknya, apabila r hitung lebih kecil dari
pengambilan keputusan (SLIprai1to,1997). r tabel maka butir tidak valid.
Metode analisis data yang digunakan adalah
metode analisis Analisa Regresi Berganda. Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Anto Dajan (1986;399) mengungkap- Djamaludin Ancok seperti yang dikutip
kan bahvva Analisis Regresi Berganda oleh Masri Singarimbun (1989) menerangkan
adalah analisis untuk mengetahui intensitas bahwa reliabilitas adalah indeks yang
hubungan dua variabel yaitu X menunjukan sejauh mana suatu alat ukur
(Independen). dan Y (Dependen), jadi bila dapat dipercaya atau dapat diandalkan.
dihubungkan dengan penelitian ini maka

67
Jurnal Ilmu Manajemen, REVITALISASI, Vol. 1, Nomor 1, Juni 2012

Menurut Robert L.Ebel & David A. pekerjaan-pekerjaan yang dianggap


Frisbie (1991) uji reliabilitas instrumen sesuai dengan minat atau kehendaknya.
penelitian menghasilkan alpha yang Penilaian responden tentang merasa
dibakukan (standardized item alpha), dan mengerjakan sesuatu pekerjaan adalah
nilai alpha ini harus lebih dari reliabilitas merupakan kebutuhan semata, bukan
yang diijinkan. untuk orang lain didominasi oleh
jawaban kadang-kadang yaitu sejumlah
ANALISIS DAN PEMBAHASAN 22 responden atau 51,2%. Hal ini
Distribusi Frekuensi Jawaban Respon- menunjukkan bahwa kadang-kadang
den responden merasa mengerjakan sesuatu
1. Penilaian Responden tentang pekerjaan adalah merupakan kebutuhan
Motivasi (X1) semata, bukan untuk orang lain.
Penilaian responden tentang Penilaian responden tentang gaji
motivasi yang digali dengan indikator atau upah adalah tujuan utama untuk
motivasi instrinsik terdiri dari 4 item dan melakukan suatu pekerjaan didominasi
motivasi ekstrinsik terdiri dari 3 item oleh jawaban sering dan kadang-kadang
dapat dijabarkan sebagai berikut : yaitu masing-masing sejumlah 17
Diketahui bahwa penilaian respon- responden atau 39,5%. Hal ini berarti
den tentang bekerja semata-mata ingin bahwa sering gaji atau upah adalah
memenuhi kebutuhan baik yang bersifat tujuan utama untuk melakukan suatu
materi maupun non materi didominasi pekerjaan.
oleh jawaban kadang-kadang yaitu Penilaian responden tentang pujian
sejumlah 25 responden atau 58,1%. Hal bagi yang berprestasi dan hukuman bagi
ini menunjukkan bahwa kadang-kadang yang melanggar adalah suatu tindakan
responden bekerja semata-mata ingin yang harus dilakukan untuk mendorong
memenuhi kebutuhan baik yang bersifat semangat kerja didominasi oleh jawaban
materi maupun non materi. sering yaitu sejumlah 17 responden atau
Penilaian responden tentang bekerja 39,5%. Hal ini menggambarkan bahwa
dengan suasana santai tanpa merasa ada sering pujian bagi yang berprestasi dan
tekanan dari pihak manapun didominasi hukuman bagi yang melanggar adalah
oleh jawaban kadang-kadang yaitu suatu tindakan yang harus dilakukan
sejumlah 20 responden atau 46,5%. Hal untuk mendorong semangat kerja.
ini membuktikan bahwa kadang-kadang Penilaian responden tentang adanya
responden bekerja dengan suasana santai pengawasan yang rutin terhadap
tanpa merasa ada tekanan dari pihak karyawan pasti akan meningkatkan
manapun. prestasi kerja didominasi oleh jawaban
Penilaian responden tentang merasa sering yaitu sejumlah 20 responden atau
nyaman bekerja terhadap pekerjaan- 46,5%. Hal ini menggambarkan bahwa
pekerjaan yang dianggap sesuai dengan responden sering menganggap adanya
minat atau kehendaknya didominasi oleh pengawasan yang rutin terhadap
jawaban sering yaitu sejumlah 22 karyawan pasti akan meningkatkan
responden atau 51,2%. Dengan demikian prestasi kerja.
dapat diketahui bahwa responden sering
merasa nyaman bekerja terhadap

68
Muhammad Afiq, Pengaruh Motivasi dan Pelatihan Terhadap Pengembangan Karir dan Prestasi Kerja...

2. Penilaian Responden tentang Penilaian responden tentang


Pelatihan (X2) mengikuti pendidikan formal maupun
Penilaian responden tentang non formal yang dipersyaratkan dalam
pelatihan digali dengan dua indikator jabatan setelah menduduki suatu jabatan
yaitu on the job dengan 3 item dan off tertentu didominasi oleh jawaban penting
the job dengan 4 item dapat dijabarkan yaitu sejumlah 24 responden atau 55,8%.
pada tabel-tabel berikut : Hal ini memberitahukan kepada kita
Penilaian responden tentang rotasi bahwa mengikuti pendidikan formal
jabatan dilaksanakan untuk menambah maupun non formal yang dipersyaratkan
pengetahuan dan ketrampilan dalam dalam jabatan setelah menduduki suatu
melaksanakan tugas yang diemban jabatan tertentu dianggap penting oleh
dengan baik didominasi oleh jawaban responden.
penting yaitu sejumlah 18 responden atau Penilaian responden tentang
41,9%. Hal ini menggambarkan bahwa menambah pengetahuan dengan
rotasi jabatan dilaksanakan untuk mengikuti program pendidikan formal
menambah pengetahuan dan ketrampi- misalnya kuliah S1 Dan S2 dan
lan dalam melaksanakan tugas yang seterusnya sesuai dengan level jabatan
diemban dengan baik dianggap penting yang diemban didominasi oleh jawaban
oleh responden. penting yaitu sejumlah 15 responden atau
Penilaian responden tentang 34,9%.
penugasan sementara untuk menambah Penilaian responden tentang pro-
pengalaman dan membantu kelancaran gram pengembngan eksekutif untuk
dalam melaksanakan tugas yang akan menyelenggarakan pendidikan khusus
dilaksanakan didominasi oleh jawaban sesuai dengan bidang tugas yang
cukup penting yaitu sejumlah 17 diamanatkan didominasi oleh jawaban
responden atau 39,5%. Dengan demikian penting yaitu sejumlah 17 responden atau
dapat diketahui bahwa penugasan 39,5%. Hal ini menunjukkan bahwa pro-
sementara untuk menambah penga- gram pengembngan eksekutif untuk
laman dan membantu kelancaran dalam menyelenggarakan pendidikan khusus
melaksanakan tugas yang akan sesuai dengan bidang tugas yang
dilaksanakan dianggap cukup penting diamanatkan dianggap penting oleh
oleh responden. responden.
Penilaian responden tentang pro- Penilaian responden tentang seminar
gram magang atau studi banding atau konferensi diadakan untuk
dilaksanakan untuk membantu membahas permasalahan dan kemajuan
kelancaran pelaksanaan tugas pokok perusahaan didominasi oleh jawaban
sehari-hari didominasi oleh jawaban penting yaitu sejumlah 19 responden atau
cukup penting yaitu sejumlah 18 44,2%. Hal ini menggambarkan kepada
responden atau 41,9%. Hal ini kita bahwa seminar atau konferensi
memberitahukan kepada kita bahwa pro- diadakan untuk membahas permasa-
gram magang atau studi banding lahan dan kemajuan perusahaan
dilaksanakan untuk membantu dianggap penting oleh responden.
kelancaran pelaksanaan tugas pokok
sehari-hari dianggap cukup penting oleh
responden.

69
Jurnal Ilmu Manajemen, REVITALISASI, Vol. 1, Nomor 1, Juni 2012

3. Penilaian Responden tentang oleh jawaban baik dan cukup baik yaitu
Pengembangan Karir (X3) sejumlah 17 responden atau 39,5%. Hal
Penilaian responden tentang terbuka ini menggambarkan bahwa kualitas kerja
kesempatan untuk mengajukan kenaikan yang dilaksanakan selama ini dibanding
pangkat / golongan didominasi oleh dengan standar adalah lebih baik.
jawaban kadang-kadang yaitu sejumlah Penilaian responden tentang kualitas
26 responden atau 60,5%. Hal ini kerja yang dihasilkan selama ini
menunjukkan bahwa kadang-kadang dibanding dengan waktu lalu didominasi
terbuka kesempatan untuk mengajukan oleh jawaban baik yaitu sejumlah 24
kenaikan pangkat / golongan. responden atau 55,8%. Hal ini
Penilaian responden tentang terbuka menunjukkan bahwa kualitas kerja yang
kesempatan untuk mengikuti pelatihan dihasilkan selama ini dibanding dengan
dalam rangka peningkatan wawasan dan waktu lalu adalah lebih baik.
kemampuan bekerja didominasi oleh Penilaian responden tentang
jawaban sering yaitu sejumlah 21 ketepatan waktu kerja yang dilaksanakan
responden atau 48,8%. Hal ini selama ini dibanding dengan standar
menggambarkan bahwa sering terbuka didominasi oleh jawaban tepat yaitu
kesempatan untuk mengikuti pelatihan sejumlah 22 responden atau 51,2%. Hal
dalam rangka peningkatan wawasan dan ini menunjukkan bahwa ketepatan waktu
kemampuan bekerja. kerja yang dilaksanakan selama ini
Penilaian responden tentang adanya dibanding dengan standar adalah lebih
dorongan atau motivasi dari atasan untuk tepat.
mengembangkan bakat atau minat yang Penilaian responden tentang
berhubungan dengan pekerjaan ketepatan waktu kerja yang dilaksanakan
didominasi oleh jawaban sering yaitu selama ini dibanding dengan waktu lalu
sejumlah 23 responden atau 53,5%. Hal didominasi oleh jawaban tepat dan cukup
ini menunjukkan bahwa sering ada tepat yaitu masing-masing sejumlah 14
dorongan atau motivasi dari atasan untuk responden atau 32,6%. Hal ini
mengembangkan bakat atau minat yang menunjukkan bahwa ketepatan waktu
berhubungan dengan pekerjaan. kerja yang dilaksanakan selama ini
dibanding dengan waktu lalu adalah
4. Penilaian Responden tentang
lebih tepat.
Prestasi Kerja (Y)
Penilaian responden tentang
Analisis Statistik Inferensial
banyaknya hasil kerja yang dilaksanakan
1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
selama ini dibanding dengan standar
Uji validitas dilakukan dengan
didominasi oleh jawaban banyak yaitu
menggunakan teknik correlations matrix.
sejumlah 19 responden atau 44,2%. Hal
Apabila koefisien (r) lebih dari 0,3 maka
ini menunjukkan bahwa hasil kerja yang
item tersebut dianggap valid. Sedangkan uji
dilaksanakan selama ini dibanding
reliabilitas dilakukan dengan menggunakan
dengan standar lebih banyak.
teknik Alpha Cronbach. Apabila nilai Alpha
Penilaian responden tentang kualitas
lebih dari 0,6 maka dianggap reliabel. Hasil
kerja yang dilaksanakan selama ini
pengujian item-item dalam masing-masing
dibanding dengan standar didominasi
variabel adalah sebagai berikut :

70
Muhammad Afiq, Pengaruh Motivasi dan Pelatihan Terhadap Pengembangan Karir dan Prestasi Kerja...

Tabel 1. Tabel 2.
Hasil Uji Validitas dan Reliablitas Variabel Bebas dan Analisis Regresi antara variabel motivasi (X1), pelatihan
Variabel Terikat (X2) terhadap pengembangan karir (X3)

Sumber : Data primer diolah

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa


korelasi berganda antara variabel motivasi
(X1) dan pelatihan (X2) dengan pengem-
bangan karir (X3) mempunyai nilai sebesar
0,902 yang menunjukkan adanya
Sumber : Data primer yang diolah.
hubungan yang sangat kuat pada ukuran
43 responden. Nilai F-hitung 86,807 dengan
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa probabilitas 0,000 menunjukkan bahwa
koefisien korelasi (r) setiap indikator pada pengaruh variabel motivasi (X 1 ) dan
masing-masing variabel baik variabel bebas pelatihan (X2) terhadap pengembangan karir
(X) maupun variabel terikat (Y) adalah valid (X3) secara simultan adalah signifikan. Hal
dan reliabel. tersebut dapat dibuktikan dengan nilai F-
hitung lebih besar daripada F-tabel pada
2. Pengujian Hipotesis kolom 2; baris 40; derajat signifikansi 0,025
1) Hasil Pengujian Hipotesis Pertama (86,807 > 2,33) atau dengan melihat
Sebagaimana dikemukakan pada Bab probabilitas kesalahan model sebesar 0,000
II, bahwa hipotesis pertama dalam penelitian adalah lebih kecil dari nilai α = 0,05.
ini adalah “Motivasi dan pelatihan Sedangkan secara parsial pengaruh
berpengaruh signifikan terhadap variabel motivasi (X1) dan pelatihan (X2)
pengembangan karir karyawan bagian terhadap pengembangan karir (X3) dapat
kredit lini di PT. Bank Rakyat Indonesia dijelaskan sebagai berikut :
Cabang Tulungagung”. a. Koefisien regresi pada variabel
Untuk menguji hipotesis ini digunakan motivasi (X 1) sebesar 0,625
uji F dan uji t terhadap nilai-nilai koefisien menunjukkan bahwa motivasi (X1)
regresi berganda, seperti tersebut pada tabel akan dapat menaikkan pengem-
berikut ini : bangan karir. Tingkat keberartian
pengaruh variabel motivasi terhadap

71
Jurnal Ilmu Manajemen, REVITALISASI, Vol. 1, Nomor 1, Juni 2012

variabel pengembangan karir secara kerja karyawan bagian kredit lini di PT. Bank
statistik diuji dengan menggunakan Rakyat Indonesia Cabang Tulungagung”.
uji-t. Berdasarkan hasil uji-t, variabel Untuk menguji hipotesis ini digunakan
motivasi (X 1) secara statistik uji F dan uji t terhadap nilai-nilai koefisien
memberikan pengaruh perubahan regresi berganda, seperti tersebut pada tabel
yang signifikan terhadap pengem- berikut ini :
bangan karir. Hal ini terbukti dari nilai
Tabel 3.
t-hitung 5,062 lebih besar daripada t-tabel Analisis Regresi antara variabel motivasi (X1), pelatihan
pada df = 42; derajat signifikansi (α) = (X2) terhadap prestasi kerja karyawan (Y)
0,05 yaitu sebesar 2,045 (5,062 < 2,045)
atau dengan melihat nilai probabilitas
sebesar 0,000 adalah lebih kecil dari α
= 0,05.
b. Koefisien regresi pada variabel
pelatihan (X 2 ) sebesar 0,291
menunjukkan bahwa pelatihan (X2)
akan dapat menaikkan pengem-
bangan karir. Tingkat keberartian
pengaruh variabel pelatihan terhadap
variabel pengembangan karir secara
statistik diuji dengan menggunakan
uji-t. Berdasarkan hasil uji-t, variabel
pelatihan (X 2 ) secara statistik
memberikan pengaruh perubahan
yang signifikan terhadap pengem- Sumber : Data primer diolah
bangan karir. Hal ini terbukti dari nilai Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa
t-hitung 2,859 lebih besar daripada t-tabel korelasi berganda antara variabel motivasi
pada df = 42; derajat signifikansi (α ) = (X1) dan pelatihan (X2) dengan prestasi kerja
0,05 yaitu sebesar 2,045 (2,859 > 2,045) (Y) mempunyai nilai sebesar 0,930 yang
atau dengan melihat nilai probabilitas menunjukkan adanya hubungan yang
sebesar 0,007 adalah lebih kecil dari α sangat kuat pada ukuran 43 responden. Nilai
= 0,05. F-hitung 127,736 dengan probabilitas 0,000
Dari hasil uji F dan uji t di atas dapat menunjukkan bahwa pengaruh variabel
ditarik kesimpulan bahwa hipotesis pertama motivasi (X1) dan pelatihan (X2) terhadap
yang menyatakan bahwa motivasi dan prestasi kerja karyawan (Y) secara simultan
pelatihan berpengaruh signifikan terhadap adalah signifikan. Hal tersebut dapat
pengembangan karir karyawan bagian dibuktikan dengan nilai F-hitung lebih besar
kredit lini di PT. Bank Rakyat Indonesia daripada F-tabel pada kolom 2; baris 40;
Cabang Tulungagung adalah terbukti. derajat signifikansi 0,025 (127,736 > 2,33)
atau dengan melihat probabilitas kesalahan
2) Hasil Pengujian Hipotesis Kedua model sebesar 0,000 adalah lebih kecil dari
Sedangkan hipotesis kedua dalam nilai α = 0,05.
penelitian ini adalah “Motivasi dan pelatihan Sedangkan secara parsial pengaruh
berpengaruh signifikan terhadap prestasi variabel motivasi (X1) dan pelatihan (X2)

72
Muhammad Afiq, Pengaruh Motivasi dan Pelatihan Terhadap Pengembangan Karir dan Prestasi Kerja...

terhadap prestasi kerja karyawan (Y) dapat memberikan pengaruh perubahan


dijelaskan sebagai berikut : yang signifikan terhadap prestasi kerja
a. Koefisien regresi pada variabel karyawan. Hal ini terbukti dari nilai t-
motivasi (X1) sebesar 0,528 menun- hitung
4,278 lebih besar daripada t-tabel
jukkan bahwa motivasi (X1) akan pada df = 42; derajat signifikansi (α ) =
dapat menaikkan prestasi kerja 0,05 yaitu sebesar 2,045 (4,278 > 2,045)
karyawan. Tingkat keberartian atau dengan melihat nilai probabilitas
pengaruh variabel motivasi terhadap sebesar 0,000 adalah lebih kecil dari α
variabel prestasi kerja karyawan secara = 0,05.
statistik diuji dengan menggunakan
Dari hasil uji F dan uji t di atas dapat
uji-t. Berdasarkan hasil uji-t, variabel
ditarik kesimpulan bahwa hipotesis kedua
motivasi (X1) secara statistik mem-
yang menyatakan bahwa motivasi dan
berikan pengaruh perubahan yang
pelatihan berpengaruh signifikan terhadap
signifikan terhadap prestasi kerja
prestasi kerja karyawan bagian kredit lini di
karyawan. Hal ini terbukti dari nilai
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang
t-hitung 5,362 lebih besar daripada t-tabel
Tulungagung adalah terbukti.
pada df = 42; derajat signifikansi (α ) =
0,05 yaitu sebesar 2,045 (5,362 < 2,045)
3) Hasil Pengujian Hipotesis Ketiga
atau dengan melihat nilai probabilitas
Sedangkan hipotesis ketiga dalam
sebesar 0,000 adalah lebih kecil dari α
penelitian ini adalah “Motivasi dan pelatihan
= 0,05.
berpengaruh signifikan terhadap prestasi
b. Koefisien regresi pada variabel
kerja karyawan bagian kredit lini di PT. Bank
pelatihan (X 2) sebesar 0,347
Rakyat Indonesia Cabang Tulungagung
menunjukkan bahwa pelatihan (X2)
bersama dengan variabel pengembangan
akan dapat menaikkan prestasi kerja
karir”.
karyawan. Tingkat keberartian
Untuk menguji hipotesis ini digunakan
pengaruh variabel pelatihan terhadap
uji F dan uji t terhadap nilai-nilai koefisien
variabel prestasi kerja karyawan secara
regresi berganda, seperti tersebut pada tabel
statistik diuji dengan menggunakan
berikut ini :
uji-t. Berdasarkan hasil uji-t, variabel
pelatihan (X 2 ) secara statistik

Tabel 4.
Analisis Regresi antara variabel motivasi (X1), pelatihan (X2) dan pengembangan karir (X3)
terhadap prestasi kerja karyawan (Y)

73
Jurnal Ilmu Manajemen, REVITALISASI, Vol. 1, Nomor 1, Juni 2012

Sumber : Data primer diolah

Dari tabel 4. di atas dapat diketahui a. Koefisien regresi pada variabel


bahwa korelasi berganda antara variabel motivasi (X 1) sebesar 0,279
motivasi (X 1), pelatihan (X 2 ) dan menunjukkan bahwa motivasi (X1)
pengembangan karir (X3) dengan prestasi akan dapat menaikkan prestasi kerja
kerja (Y) mempunyai nilai sebesar 0,948 karyawan. Tingkat keberartian
yang menunjukkan adanya hubungan pengaruh variabel motivasi terhadap
yang sangat kuat pada ukuran 43 variabel prestasi kerja karyawan secara
responden. Nilai F-hitung 115,033 dengan statistik diuji dengan menggunakan
probabilitas 0,000 menunjukkan bahwa uji-t. Berdasarkan hasil uji-t, variabel
pengaruh variabel motivasi (X 1 ) dan motivasi (X 1 ) secara statistik
pelatihan (X 2) terhadap prestasi kerja memberikan pengaruh perubahan
karyawan (Y) secara simultan adalah yang signifikan terhadap prestasi kerja
signifikan. Hal tersebut dapat dibuktikan karyawan. Hal ini terbukti dari nilai
dengan nilai F-hitung lebih besar daripada t-hitung 2,520 lebih besar daripada t-tabel
F-tabel pada kolom 2; baris 40; derajat pada df = 42; derajat signifikansi (α ) =
signifikansi 0,025 (115,033 > 2,33) atau 0,05 yaitu sebesar 2,045 (2,520 < 2,045)
dengan melihat probabilitas kesalahan atau dengan melihat nilai probabilitas
model sebesar 0,000 adalah lebih kecil dari sebesar 0,016 adalah lebih kecil dari α
nilai α = 0,05. = 0,05.
Sedangkan secara parsial pengaruh b. Koefisien regresi pada variabel
variabel motivasi (X1), pelatihan (X2) dan pelatihan (X 2) sebesar 0,231
pengembangan karir (X3) terhadap prestasi menunjukkan bahwa pelatihan (X2)
kerja karyawan (Y) dapat dijelaskan sebagai akan dapat menaikkan prestasi kerja
berikut : karyawan. Tingkat keberartian

74
Muhammad Afiq, Pengaruh Motivasi dan Pelatihan Terhadap Pengembangan Karir dan Prestasi Kerja...

pengaruh variabel pelatihan terhadap 4) Hasil Pengujian Hipotesis Keempat


variabel prestasi kerja karyawan secara Hipotesis keempat dalam penelitian ini
statistik diuji dengan menggunakan adalah “pengembangan karir paling
uji-t. Berdasarkan hasil uji-t, variabel dominan pengaruhnya terhadap prestasi
pelatihan (X 2 ) secara statistik kerja karyawan bagian kredit lini PT. Bank
memberikan pengaruh perubahan Rakyat Indonesia Cabang Tulungagung”.
yang signifikan terhadap prestasi Untuk mengetahui besarnya dominasi
kerja karyawan. Hal ini terbukti dari pengaruh masing-masing variabel dapat
nilai t-hitung 2,959 lebih besar daripada diketahui dari nilai beta sebagai berikut :
t-tabel pada df = 42; derajat signifikansi a. Nilai beta pada variabel motivasi (X1)
(α ) = 0,05 yaitu sebesar 2,045 (2,959 > adalah sebesar 0,286. Hal ini
2,045) atau dengan melihat nilai memberikan makna bahwa besarnya
probabilitas sebesar 0,005 adalah lebih dominasi pengaruh secara parsial dari
kecil dari α = 0,05. variabel motivasi (X1) adalah 28,6%.
c. Koefisien regresi pada variabel b. Nilai beta pada variabel pelatihan (X2)
pengembangan karir (X3) sebesar 0,399 adalah sebesar 0,288. Hal ini
menunjukkan bahwa pengembangan memberikan makna bahwa besarnya
karir (X 3) akan dapat menaikkan dominasi pengaruh secara parsial dari
prestasi kerja karyawan. Tingkat variabel pelatihan (X2) adalah 28,8%.
keberartian pengaruh variabel c. Nilai beta pada variabel pengem-
pengembangan karir terhadap bangan karir (X3) adalah sebesar 0,425.
variabel prestasi kerja karyawan secara Hal ini memberikan makna bahwa
statistik diuji dengan menggunakan besarnya dominasi pengaruh secara
uji-t. Berdasarkan hasil uji-t, variabel parsial dari variabel pengembangan
pengembangan karir (X 3) secara karir (X3) adalah 42,5%.
statistik memberikan pengaruh
Berdasarkan uraian di atas dapat
perubahan yang signifikan terhadap
disimpulkan bahwa variabel yang paling
prestasi kerja karyawan. Hal ini
dominan pengaruhnya adalah
terbukti dari nilai t-hitung 3,605 lebih
pengembangan karir (X3) dengan nilai beta
besar daripada t-tabel pada df = 42;
0,425 atau 53,1%. Dengan demikian
derajat signifikansi (á) = 0,05 yaitu
hipotesis ketiga yang berbunyi
sebesar 2,045 (3,605 > 2,045) atau
pengembangan karir paling dominan
dengan melihat nilai probabilitas
pengaruhnya terhadap prestasi kerja
sebesar 0,001 adalah lebih kecil dari α
karyawan bagian kredit lini PT. Bank
= 0,05.
Rakyat Indonesia Cabang Tulungagung
Dari hasil uji F dan uji t di atas dapat adalah terbukti.
ditarik kesimpulan bahwa hipotesis ketiga
yang menyatakan bahwa motivasi dan KESIMPULAN DAN SARAN
pelatihan berpengaruh signifikan terhadap Kesimpulan
prestasi kerja karyawan bagian kredit lini di Berdasarkan penelitian yang telah
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang dilakukan dengan penjelasan hasil penelitian
Tulungagung bersama dengan variabel yang telah ditunjukkan pada bab
pengembangan karir adalah terbukti. sebelumnya, dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut :

75
Jurnal Ilmu Manajemen, REVITALISASI, Vol. 1, Nomor 1, Juni 2012

1. Variabel motivasi (X1) dan pelatihan Saran


(X2) berpengaruh singifikan terhadap Saran yang dapat dikemukakan
pengembangan karir (X3) karyawan sebagai bahan pertimbangan bagi PT. Bank
bagian kredit lini PT. Bank Rakyat In- Rakyat Indonesia Cabang Tulungagung
donesia Cabang Tulungagung baik khususnya menyikapi karyawan bagian
secara parsial maupun secara simultan. kredit lini dalam upaya peningkatan prestasi
Hal ini dibuktikan dengan nilai kerja karyawan adalah sebagai berikut :
probabilitas (sig F) sebesar 0,000 1. Perlunya direncanakan dan dilak-
adalah lebih kecil dari nilai α = 0,05, sanakan secara seksama suatu jenjang
serta nilai sig t masing-masing variabel karir dari karyawan bagian kredit lini
(X1 = 0,000 dan X2 = 0,007) juga lebih untuk mendorong prestasi kerja
kecil dari 0,05. mereka. Dengan pengembangan karir
2. Variabel motivasi (X1) dan pelatihan yang dilaksanakan dengan baik,
(X2) berpengaruh singifikan terhadap dapat mendorong karyawan untuk
prestasi kerja (Y) karyawan bagian mencapai prestasi kerja yang tinggi,
kredit lini PT. Bank Rakyat Indonesia hal ini sesuai dengan hasil penelitian
Cabang Tulungagung baik secara bahwa variabel pengembangan karir
parsial maupun secara simultan. Hal menempati posisi pertama dalam
ini dibuktikan dengan nilai probabilitas mempengaruhi prestasi kerja
(sig F) sebesar 0,000 adalah lebih kecil karyawan bagian kredit lini di PT. Bank
dari nilai α = 0,05, serta nilai sig t Rakyat Indonesia Cabang Tulunga-
masing - masing variabel (X1 = 0,000 gung.
dan X2 = 0,000) juga lebih kecil dari 2. Bagi peneliti lebih lanjut yang tertarik
0,05. dengan penelitian yang relevan
3. Variabel motivasi (X1), pelatihan (X2) dengan penelitian ini dapat menam-
dan pengembangan karir (X 3 ) bahkan variabel lain, sehingga
berpengaruh singifikan terhadap penelitiannya dapat berkembang lebih
prestasi kerja (Y) karyawan bagian luas dan mendalam.
kredit lini PT. Bank Rakyat Indonesia
Cabang Tulungagung baik secara
parsial maupun secara simultan. Hal
ini dibuktikan dengan nilai probabilitas DAFTAR PUSTAKA
(sig F) sebesar 0,000 adalah lebih kecil
dari nilai á = 0,05, serta nilai sig t
masing-masing variabel (X1 = 0,016; X2 Arikunto, Suharsimi, (2006), Prosedur
= 0,005 dan X2 = 0,001) juga lebih kecil Penelitian, Suatu Pendekatan Praktis,
dari 0,05. Edisi Revisi, Penerbit PT. Bina Aksara,
4. Dari ketiga variabel tersebut, variabel Jakarta.
pengembangan karir (X3) merupakan Amstrong M. 1998. Manajemen Sumber Daya
variabel yang dominan pengaruhnya Manusia, PT. Elek Media Komputindo,
terhadap prestasi kerja (Y) karyawan Jakarta.
bagian kredit lini PT. Bank Rakyat In-
donesia Cabang Tulungagung. Darma A, 1996. Manajemen Prestasi Kerja,
Edisi Pertama, Rajawali, Jakarta. Gomel.
C. F., 1995. Manajemen Sumber Daya
Manusia, Andi Ofset, Yogyakarta.

76
Muhammad Afiq, Pengaruh Motivasi dan Pelatihan Terhadap Pengembangan Karir dan Prestasi Kerja...

Gibson, Ivancevich, Donelly, 1993. Sedarmayanti, 2010, Manajemen Sumber


Organisasi dan Manajemen Prilaku, Daya Manusia, Reformasi Birokrasi, dan
Struktur Manajemen Pegawai Negeri Sipil,
dan Proses, Diterjemahkan oleh Djoerban Cetakan Keempat, PT. Refika Aditama,
Wahid, Erlangga, Jakarta. Bandung.

Handoko, T.H. 1995. Manajemen Personalia Singarimbun M. dan Effendi S. 1982.


dan Sumber Daya Manusia BPFE, Metodologi Penelitian Survey, Jakarta.
Yogyakarta. Stoner, James A.F. and Charles Warkel. 1986.
,2003, Manajemen, Edisi Kedua, Management, Third Edition, Prentice
BPFE, Yogyakarta. Hall International Inc. Englewood Cliffs,
New Jersey.
Mathis, Robert & Jackson, John H, 2009,
Manajemen Sumberdaya Manusia, Edisi Siagian S.P. 1995. Teori Motivasi dan
10, Salemba Empat, Jakarta. Aplikasinya, Rineka Cipta, Jakarta.

Meldona, 2009, Manajemen Sumber Daya ————, 2007. Manajemen Sumber


Manusia Perspektif Integratif, Daya Manusia, Cetakan Keempat Belas,
UIN-Malang Press, Malang. Bumi Aksara, Jakarta.

Notoatmodjo dan Soekidjo. 1992. Sulistiyani, Ambar Teguh, Rosidah, 2009,


Pengembangan Sumber Daya Manusia, Manajemen Sumber Daya Manusia
Rineka Cipta, Jakarta. Konsep, Teori dan Pengembangan dalam
Konteks Organisasi Publik, Graha Ilmu,
Robbin S.P. 1996, Perilaku Organisasi : Yogyakarta.
Konsep, Kontroversi dan Aplikasi, Jilid 1
dan 2 Edisi Bahasa Indonesia,
Prenhallindo, Jakarta.

77

Anda mungkin juga menyukai