KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
motivasi dan kepuasan kerja pegawai; (2) Pengembangan karir akan efektif jika
didasarkan pada prestasi kerja dan potensi pegawai, perencanaan karir dan
lamanya jabatan yang diduduki oleh pegawai, hal ini antara lain disebabkan
8
9
kepuasan kerja yang belum optimal, serta belum dimanfatkannya kartu data
pengembangan karir pegawai sudah ada, antara lain struktur organisasi dan
staffing model yang sudah tepat, pelatihan dan penilaian prestasi kerja,
ketentuan yang mengatur mutasi pegawai, serta keinginan pegawai untuk dapat
akan kekuasaan dan kebutuhan akan afiliasi) dengan nilai F hitung > F tabel
Karir terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada PT. Excel Utama Indonesia
dan signifikan (α=5%) terhadap motivasi kerja karyawan PT. Excel Utama
7
Sri Purwati, Pengaruh Motivasi Kerja Karyawan terhadap Kinerja Karyawan PT
Anindya Mitra Inrenasional,
http://manajemen.uad.ac.id/jurnal/file/PENGARUH%20MOTIVASI%20KERJA%20KARYAWA
N%20TERHADAP%20KINERJA.pdf, 2011, Universitas Ahmad Dahlan Diakses tanggal 5 Mei
2015.
8
Puji Isyanto dkk, Pengaruh Pengembangan Karir terhadap Motivasi Kerja Karyawan
Pada PT. Excel Utama Indonesia Karawang, http://jurnal.feunsika.ac.id/wp-
content/uploads/2013/06/Pengaruh-Pengembangan-Karir-Terhadap-Motivasi-Kerja-Karyawan.pdf,
2013. Diakses tanggal 5 Mei 2015.
11
Isyanto yang bertindak sebagai variabel bebas adalah pengembangan karir dan
variabel terikat adalah motivasi kerja. Sedangkan peneliti yang berlaku sebagai
variabel bebas adalah motivasi kerja, dan yang menjadi variabel terikat adalah
pengembangan karir.
B. Deskripsi Teoritik
1. Motivasi Kerja
yang timbul dalam diri individu, tingkah laku yang ditimbulkannya, dan
tujuan atau akhir dari gerakan atau perbuatan. Karena itu, motivasi juga
9
Indah Puji Hartatik, Buku Praktis Menembangkan SDM, Yogyakarta: Laksana, 2014. h.
160.
10
Alex Sobur, Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah,Bandung: Pustaka Setia, 2003. h.
268.
12
bergerak. Namun, seseorang bergerak itu karena ada dua sebab, yaitu
diperoleh dari pengalaman, pendidikan dan pelatihan serta dari gerak reflex
secara biologis dan psikologis yang menjadi kodrat manusia.11 Secara garis
besar motivasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu motivasi instrinsik dan
motivasi ekstrinsik.
individu yang mana individu tersebut merasa senang dan gembira setelah
1. Prestasi
11
Sestot Imam Wahjono, Manajemen Tata Kelola Organisasi, Jakarta: PT Indeks, 2008.
h. 144-145.
12
M. Nur Ghufron dan Rini Risnawita S., Teori-Teori Psikologi, Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media, 2014. h. 85.
13
Ashar Sunyoto Munandar, Psikologi Industri dan Organisasi, Jakarta: UI-Press, 2001.
h. 331.
13
2. Pengakuan
4. Tanggung jawab
mengerjakan tugas dengan baik dan memadai. Hal ini berarti individu
5. Kemajuan
6. Perkembangan
diri sendiri untuk mengembangkan diri pada segi kehidupan yang lain
dan pengetahuan.14
3. Gaji
lainnya.
5. Kondisi kerja
pekerjaannya.15
Motivasi kerja dalam Islam itu adalah untuk mencari nafkah yang
rizki setiap makhluk yang diciptakan-Nya.16 Allah SWT buat manusia dua
dimiliki, dan kedua, tenaga dan pikiran yang harus diupayakan seperti
16
Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah Wacana Ulama dan Cendekiawan, Jakarta:
Tazkia Institut, 1999. h. 47.
17
M. Quraish Shihab, Berbisnis Bersama Allah, Tangerang: Lentera Hati, 2008. h. 3.
18
Depag RI, Al-Quran dan Terjemahannya Jus 1-30, Surabaya: 2006. h. 6.
16
Artinya: “dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka mengabdi kepada-Ku”. (QS. Adz-Dzariyat [51]: 56).19
tujuan ini mengharuskan juga adanya upaya, usaha dan kegiatan positif
manusia.20
2. Karir
a. Pengertian Karir
kerja individu.21
19
Depag RI, Al-Quran dan Terjemahannya Jus 1-30, . . h. 756.
20
M. Quraish Shihab, Berbisnis Bersama Allah,.. h. 3.
21
Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk
Perusahaan (Dari Teori ke Praktik), Jakarta: Rajawali Pres, 2011, h. 266.
17
dimasa mendatang.
b. Manajemen Karir
karir adalah
1) Perencanaan Karir
22
Henry Simamora, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi YKPN, 2004. h. 411.
23
Ibid.,
24
Ibid., h. 412.
18
25
Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia, h. 263.
19
pekerjaan.26
26
Ibid., h. 263.
27
Henry Simamora, Manajemen Sumber Daya Manusia, h. 418.
28
Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia, h. 263.
29
Henry Simamora, Manajemen Sumber Daya Manusia, h. 418.
20
mengoreksi kelemahan.30
yang tepat di tempat yang benar pada waktu yang tepat. Jadi,
30
Ibid., h. 418-419.
31
Ibid., h. 420.
21
sehingga makna sukses sekarang tidak hanya meliputi gaji dan status
saja, namun juga kontribusi pribadi dan realitas potensi diri. Kini
pekerjaan, tetapi juga potensi apa yang dapat mereka capai di masa
32
Ibid.,
33
Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia, h. 268.
22
a) Pendidikan Karir
perencanaan Karirnya.
34
Ibid.,
23
karir. Jadi kalau ada seorang karyawan yang tidak berminat pada
Tabel 2.1
Lama
Nomor Tingkatan Tipe Perubahan Waktu Umur
Nama Jabatan
Jabatan Jabatan Jabatan (Dalam Terakhir
Tahun)
Calon Calon Analis
1 - 1 25
Karyawan Kredit
2 Karyawan Analis Kredit Promosi 4 29
Pembantu
3 Karyawan Kepala Analis Promosi 2 31
Kredit
Kepala Analis
4 Supervisor Promosi 3 34
Kredit
Kepala
5 Supervisor Transfer 3 37
Administrasi
35
Ibid., h. 270-272.
25
Keuangan
Wakil
6 Supervisor Pemimpin Promosi 3 40
Cabang Kecil
Menjalani
7 - - Pendidikan 1 41
tambahan
Wakil
8 Manajemen Pemimpin Transfer 1 42
Cabang Besar
Pemimpin
9 Manajemen Promosi 2 42
Cabang Kecil
Pemimpin
10 Manajemen Transfer 3 47
Cabang Besar
Kepala Bagian
11 Manajemen Promosi 3 50
Kredit Investasi
Wakil Direktur
12 Eksekutif Promosi 2 52
Bidang Operasi
13 Eksekutif Direktur Promosi Pensiun 4 56
Sumber: T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumberdaya
Manusia, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2013. h. 125.
2) Pengembangan Karir
36
Mutiara S. Panggabean, Manajemen Sumber Daya Manusia, h. 63.
26
perusahaan.
antara lain:37
karyawan.
kerja namun tidak disukai atasan dan rekan sekerja, maka orang
kepada semua orang, baik atasan atau teman sekerja yang ada
38
Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia., h. 166-167.
29
backup diri dengan dengan tingkah laku atau moral yang baik.
b) Pengalaman
namun masih menjadi perdebatan. Bisa saja yang baru lebih baik
keahliannya.40
c) Pendidikan
39
Ibid., h. 167.
40
Ibid.,
30
juga yang malah sebaliknya, hal itu tentu saja terdapat kesalahan-
sebagainya.42
d) Prestasi
e) Faktor Nasib
hanya 10% saja. Dalam meraih karir yang baik bekerja keras saja
41
Ibid., h.168.
42
Ibid.,
43
Ibid.,
31
ibadah, Islam sangat menekankan bahwa bekerja itu penting dan mulia
tetapi bekerja yang di benarkan Islam adalah bekerja pada jalur yang
SWT.46
44
Ibid., h.168.
45
Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah Wacana Ulama dan Cendekiawan, Jakarta:
Tazkia Institute, 1999. h. 44. Lihat juga Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah bagi Bankir
dan Praktisi Keuangan, Jakarta: Tazkia Institute, 1999. h. 44.
46
Rizka Maulan, Etika dan Akhlak dalam Islam, 2009,
http://rikzamaulan.blogspot.com/2009/01/etika-dan-akhlak-bekerja-dalam-islam.html Diakses
pada tanggal 22 Maret 2015.
32
dengan ketentuan syariat Islam dan motivasi utama dia bekerja keras
Ada beberapa ciri etos kerja muslim, antara lain adalah sebagai
berikut:
47
Muhammad Ismail Yusanto dan Muhammad Karebet Widjajakusuma, Menggas Bisnis
Islami,Jakarta: Gema Insani,2002. h. 116.
48
H. Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah, Bandung:
Alfabeta, 2009. h. 157.
49
Gus Alwy Muhammad, Etos Kerja dalam Islam, 2012,
http://ekonomiislamindonesia.blogspot.com/2012/08/etos-kerja-dalam-islam.html Diakses pada
tanggal 22 Maret 2015.
50
Depag RI, Al-Quran dan Terjemahannya Jus 1-30, . . h. 195.
33
meminta agar mereka bekerja dengan tekun dan baik. Dengan kata
berikut:
51
Yusuf Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam, Jakarta: Gema Insani Press, 1997.
h. 112.
52
Hafidhuddin, Didin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syariah dalam Praktik, h. 40.
53
Ibid., h. 40-41.
34
dalam kualitas amal soleh. Pesan persaingan ini kita dapati dalam
54
Adi Supriadi, Etos Kerja Genetasi Rabbani, 2011,
http://ekonomi.kompasiana.com/manajemen/2011/03/11/etos-kerja-generasi-rabbani-346740.html
Diakses pada tanggal 22 Maret 2015.
55
Depag RI, Al-Quran dan Terjemahnya. . . h. 569.
35
mulia dalam pandangan Allah adalah insan yang paling taqwa (al
ia tidak rela waktu hilang begitu saja, karena waktu adalah aset
individu. Peningkatan karir ini terkait dengan potensi dan kinerja individu
tersebut akan timbul semangat kerja atau gairah kerja yang tinggi. Dengan
sesuai dengan tanggung jawab dan job description yang telah ditentukan
oleh perusahaan.
C. Kerangka Pikir
penelitian ini lebih menitik beratkan pada pengaruh motivasi kerja karyawan
Palangka Raya.
dalam upaya pengembangan sumber daya manusia dalam bank harus memiliki
58
Indah Puji Hartatik, Buku Praktis Menembangkan SDM, Yogyakarta: Laksana, 2014. h.
162.
37
pengembangan karir sebaiknya sesuai dengan minat kerja karyawan itu sendiri
tercipta keselarasan antara visi dan misi karyawan maupun bank tercapai
maksimal.
D. Hipotesis