Lingkup Fiqih
Oleh Hidayat Aji Pambudi. S.Ag., MA
Pengertian Fiqih
Secara harfiyah, fiqih berarti paham atau tahu
Menurut para fukoha (ahli fiqih) Fiqh itu ialah
Rubu’ ibadat;
Rubu’ muamalat;
Rubu’ jinayat.
Fiqih Ibadah
1. Thaharah (bersuci);
2. Ibadah (sembahyang);
3. Shiyam (puasa);
4. Zakat;
5. Zakat Fithrah;
6. Haji;
7. Janazah (penyelenggaraan jenazah);
Fiqih Ibadah
8. Jihad (perjuangan);
9. Nadzar; yakni mewajibkan suatu qurbah
(kebajikan) yang sebenarnya tidak wajib
menurut syari’at Islam dengan lafal yang
menunjukkan hal itu.
10. Udhiyah (kurban);
11. Zabihah (penyembelihan);
12. Shayid (perburuan);
13. ’Aqiqah;
14. Makanan dan minuman.
Ahwalusy Syakhshiyyah
Dalam bab ini dibicarakan dan dibahas masalah-masalah yang dapat
dikelompokkan ke dalam kelompok persoalan pribadi
(perorangan), kekeluargaan, harta warisan, yang meliputi
persoalan:
1. Nikah;
2. Khithbah (melamar);
3. Mu’asyarah (bergaul);
4. Nafaqah;
5. Talak; (Perceraian)
6. Khulu’; adalah pemutusan perkawinan di antara suami isteri. Dari
segi istilah “khulu”, artinya “pelepasan”, seolah melepaskan pakaian
(Kuzari, 1995: 135). Khulu’ dinamakan juga “ , artinya “tebusan”.
Karena isteri menebus dirinya dari suaminya dengan mengembalika
apa yang pernah diterimanya atau mahar kepada suaminya.
7. Fasakh; Maksud fasakh adalah jatuhnya talak oleh
keputusan hakim atas dasar pengaduan istri,
setelah hakim mempertimbangkan kelayakannya,
sementara suami tidak mau menjatuhkan talak.
Perceraian dalam bentuk fasakh ini bisa berlaku
apabila terdapat cacat di salah satu pihak, seperti
suami impoten, berpenyakit kusta dan sebagainya.
Fasakh juga bisa terjadi jika suami tidak mau
memberi biaya (nafkah), mengumpulkan 2 orang
saudara menjadi isteri, penganiayaan fisik yang
berat, suami murtad / hilangnya tidak jelas hidup &
mati.
8. Li’an; Menurut bahasa yaitu al-La’nu
artinya jauh dan laknat atau kutukan
Menurut istilah yaitu sumpah dengan redaksi
Jika istri telah ditalak tiga maka tidak sah rujuk lagi,
melainkan harus telah menikah dengan orang lain kemudian
bercerai, barulah boleh rujuk kembali dengan akad yang
baru.
.
13. Radla’ah; Radha’ah (Penyusuan) dari segi
bahasa adalah لمص الثديوشرب لبنهyaitu perbuatan
menghisap Areola Mamma dan meminum
susunya.
Adapun dari segi istilah adalah perbuatan yang
dilakukan untuk mendapatkan susu seseorang
perempuan atau susu yang masuk kedalam
perut dan mengesani otak seorang anak.
Dari Aisyah Mengatakan bahwa?.” Nabi SAW
bersabda: “ Sekali susuan atau dua kali susuan
atau sekali hisapan dan Dua kali Hisapan
tidaklah menjadikan mahram.”(Riwayat Muslim)
Dari beberapa hadis diatas dapat diambil istimbat hukum
bahwa orang-orang yang diharamkam karna susuan ada
tujuh orang yakni:
1. Ibu susuan.
2. Saudara perempuan susuan.
3. Anak perempuan.
4. Saudara dari ayah susuan.
5. Saudara perempuan dari ibu.
6. Anak perempuan dari saudara laki-laki.
7. Anak perempuan dari saudara perempuan.
Selain itu juga dari keterangan hadis diatas menunjukkan
bahwa kerabat-kerabat ibu susu menjadi kerabat bagi anak
susuannya. Akan tatapi kerabat anak susuan tidak menjadi
kerabat bagi ibu susuan.
14. Hadlanah; Secara terminologis, hadhanah
adalah menjaga anak yang belum bisa
mengatur dan merawat dirinya sendiri, serta
belum mampu menjaga dirinya dari hal-hal
yang dapat membahayakan dirinya. Hukum
hadhanah inihanya dilaksanakan ketika
pasangan suami istri bercerai dan memiliki
anak yang belum cukup umur untuk berpisah
dari ibunya. Hal ini disebabkan karena si anak
masih perlu penjagaan, pengasuhan,
pendidikan, perawatan dan melakukan berbagai
hal demi kemaslahatannya. Inilah yang
dimaksud dengan perwalian (wilayah)
15. Wasiat; adalah pesan tentang suatu kebaikan yang akan
dilaksanakan setelah orang yang berwasiat itu meninggal dunia. Jika
diberikan kepada ahli waris maka wasiatnya tidak sah kecuali semua
ahli waris yang lebih berhak menerima warisan itu ridha dan rela
memberikan kepadanya setelah orang yang berwasiat itu meninggal
dunia.
Wasiat hukumnya sunnah sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an
lisan, dua hari sebelum orang yang berwasiat itu meninggal dunia.
Dan jika wasiat itu lebih dari dua hari, maka wasiat itu harus dibuat
secara tertulisa. Demikian pula untuk kebaikan bersama kemudian
hari, maka pada saat seorang berwasiat dapat disaksikan oleh
sekurang-kurangnya dua orang saksi yang adil.
16. Warisan; adalah suatu peninggalan yang
berupa harta benda yang dimiliki oleh
seseorang setelah pewaris meninggal dunia.
Segala peninggalan harta benda seseorang
yang sudah meninggal dunia merupakan
milik ahli waris menurut undang-undang,
melalui surat wasiat
17. Al-hajru secara etimologi adalah mencegah, dan
secara terminologi adalah mencegah penggunaan harta
Hajr adalah sebuah bentuk pengekangan penggunaan
harta dalam transaksi jual-beli atau yang lain pada
sseorang yang bermasalah.
Orang-orang yang dicegah menggunakan hartanya
menurut Syaikh Abu Suja’ ada 6
1. Anak kecil
2. Orang gila
3. Orang yang kurang akalnya
4. Orang yang pailit
5. Orang yang sakit parah
6. Budak yang tidak mendapat izin berdagang dari
tuannya.
Muamalah