Pendahuluan
Umat Islam harus meyakini bahwa rujukan
utama dalam beragama Islam adalah Alquran dan as-
Sunnah. Oleh karenanya, segala aktivitas yang
dilakukannya mesti sesuai dengan petunjuk kedua
rujukan tersebut. Salah satu ajaran penting dalam
Islam adalah urusan fardhu kifayah. Hukum fardhu
kifayah itu maksudnya adalah bila sebagian orang
sudah melakukannya sebagian lainnya tidak dikenai
hukum. Namun, jika tidak satupun melaksanakannya,
maka seluruh umat Islam di lingkungannya terkena
hukum, atau berdosa karena meninggalkannya. fardhu
kifayah yang dimaksudkan dalam buku ini adalah
berkenaan dengan urusan meninggalnya seseorang
yang beragama Islam.
Adapun urusannya setelah meninggalnya seseo
rang yang beragama Islam adalah ada empat hal, yaitu
(1) memandikannya, (2) mengkafaninya, (3) mensalat
kannya, dan (4) menguburkannya. Empat hal inilah
yang akan diuraikan dalam buku ini secara praktis
sebagai panduan untuk melaksanakannya. Tentunya,
panduan ini dasarnya adalah Alquran dan as-Sunnah
al-Maqbulah, atau as-Sunnah yang berkualitas sahih
dan hasan.
Artinya:
(Ya Allah Rabb manusia, Zat yang menghilangkan
rasa sakit, sembuhkanlah sesungguhnya Engkau Zat
yang Maha menyembuhkan, tidak ada kesembuhan
melainkan dari kesembuhan-Mu, yaitu kesembuhan
yang tidak menyisakan rasa sakit). (H.R.al-Bukhari).
Atau membaca doa di bawah ini 7X:
.
Artinya: (Aku meminta kepada Allah yang Maha
Agung, Rabb-nya Arsy yang mulia untuk menyembuh
kanmu). H.R.at-Tirmizi.
h. Bagi yang sakit, tidak boleh mengharap mati karena
putus asa, apalagi pihak keluarga. Namun, jika sakit
nya sudah parah, maka Rasul saw mengajarkan doa,
dibaca oleh si sakit doanya yaitu:
.
Artinya:(Ya Allah, hidupkanlah aku jika kehidupan itu
baik untukku, dan matikanlah aku jika kematian itu
baik bagiku).H.R.al-Bukhari.
Tuntunan Praktis Fardhu Kifayah oleh : Dr. Sulidar, M.Ag 3
i. Bagi si sakit atau seseorang jika merasa ajalnya
sudah dekat, maka hendaknya memperbanyak doa,
Rasul saw pada saat mendekati ajalnya beliau
senantiasa membaca doa berikut ini.
.
Artinya:
(Ya Allah, tolonglah aku dalam menghadapi sakaratul
maut). H.R.at-Tirmizi.
j. Hendaknya si sakit senantiasa berbaik sangka kepa
da Allah swt atas apa yang telah menimpa nya. Ke
mudian berharap kepada Allah swt untuk meng
hilangkan apa yang telah menim panya. Kemudian
rasa takut kepada Allah swt terhadap dosa-dosa
yang telah dilakukan.
k. Dianjurkan untuk berwasiat tentang sesuatu kebai
kan, jika tentang harta tidak boleh bertentangan de
ngan ketetapan Allah dan Rasul-Nya.
l. Ketika seseorang menghadapi sakaratul maut, maka
bagi kita disunnahkan untuk mengajarkan dan me
nuntun dengan lembut kalimat tauhid, yaitu ucapan:
.
Artinya:(Ya Allah, ampunilah Abu Salamah, tinggikan
derajatnya di kalangan orang-orang yang salih la
pangkanlah kuburnya dan terangilah dia di dalam ku
burnya dan berilah gantinya pada sepeninggalnya )
Atau teks doa hadis riwayat dari Ummu
Salamah yang tertera dalam kitab Sahih Muslim yaitu
sebagai berikut:
A. Memandikan
Panduan untuk memandikan jenazah:
1. Mempersiapkan tempat yang tertutup dari panda
ngan masyarakat, sehingga terlindungi dari aurat,
aib dan cacat jenazah.
2. Peralatan mandi yang diperlukan, seperti: daun bid
ara/sabun mandi, wangi-wangian, kapur barus, han
duk dan lainnya.
3. Mempersiapkan air mutlaq, yakni air yang suci lagi
mensucikan. Lalu siapkan air sebanyak 3 ember:
a. Ember berisi air biasa secukupnya.
b. Ember berisi air dicampur daun bidara/sabun.
c. Ember berisi air dicampur kapur barus.
4. Untuk pertimbangan tertentu (adanya penyakit ter
tentu yang menular dan lainnya) perlu disiapkan, an
tara lain: sarung tangan yang tidak tembus air,
Sebagai catatan:
1. Bagi jenazah yang meninggalnya syahid dalam pe
perangan membela tegakknya Islam, maka cukup
dimakamkan dengan pakaiannya yang melekat diba
dannya, tanpa dimandikan, dikafani dan disalatkan.
Tuntunan Praktis Fardhu Kifayah oleh : Dr. Sulidar, M.Ag 9
2. Bagi jenazah yang meninggalnya syahid selain da
lam peperangan membela tegaknya Islam, maka,
seperti; melahirkan, tenggelam, gerbakar, tengge
lam, maka dirawat seperti biasa.
3. Bagi jenazah yang meninggalnya dalam keadaan
masih berpakaian ihram, maka perawa tannya seper
ti biasa, namun tanpa wewangian.
4. Dalam hal tertentu ada halangan untuk memandikan
jenazah, maka cukup jenazahnya ditayamumkan.
5. Jenazah yang sudah berusia 4 bulan dimandikan
dirawat seperti biasa.
6. Khusus yang memandikan jenazah disunnahkan
untuk mandi, setelah mengurusi jenazah.
B. Mengkafani
1. Perlengkapan yang diperlukan
a. Untuk jenazah laki-laki, mengkafaninya dengan 3
helai kain putih bersih.
b. Untuk jenazah wanita mengkafaninya dengan 5
helai kain putih bersih, yaitu terdiri atas: (1) kain
basahan (sarung), (2) baju kurung, (3) tudung/ keru
dung (penutup kepala), (4) selubung (kain selimut),
dan (5) dimasukkan pada kain (baju) yang lain. No
4 dan 5 adalah 2 helai kain penutup.
c. Jangan Berlebihan dalam mengkafani jenazah.
d. Memperbagus Kafannya.
e. Gunakan Kain Kafan Berwarna Putih.
f. Menutup seluruh tubuh jenazah.
C. Mensalatkan
Ketentuan:
1. Hukum salat jenazah adalah fardhu kifayah.
2. Jenazah yang disalatkan adalah jenazah yang beraga
ma Islam, tidak boleh mensoalatkan jenazah orang
kafir.
3. Rasul saw tidak mensalatkan orang yang bunuh diri,
orang yang punya utang dan tidak ada penjaminnya,
serta orang munafik, namun beliau membiarkan
sahabat mensalatkannya.
4. Salat jenazah boleh dilakukan secara jamaah atau
sendirian.
5. Kalau mayatnya laki-laki, imam berdiri sejajar de
ngan kepala mayat.
Tuntunan Praktis Fardhu Kifayah oleh : Dr. Sulidar, M.Ag 12
6. Kalau mayatnya perempuan, imam berdiri di bagian
tengahnya (perut/lambung).
7. Makmum berdiri di belakang imam. Disunnahkan
jamaah diatur berdiri tiga barisan (shaf) atau lebih.
8. Jika jenazahnya lebih dari satu, maka sebaiknya di
salatkan sekaligus kecuali tidak memungkinkan.
9. Jika jenazah laki-laki dan perempuan bersamaan,
maka jenazah yang dekat dengan imam adalah jena
zah laki-laki lalu jenazah perempuan sebelah kiblat
nya, namun jenazah perempuan digeser ke tengah
agar bagian pinggangnya sejajar dengan arah kiblat
imam.
10. Salat jenazah boleh dilakasanakan di rumah, atau
di masjid, namun dianjurkan alat jenazah di mas
jid.
11. Diutamakan imam salat jenazah yang memiliki
hubungan kerabat dengan jenazah.
12. Salat jenazah dilaranh dalam 3 kondisi, yaitu; (1)
waktu terbit matahari, (2) waktu matahari pas di
atas kepala atau tengah-tengah, (3) waktu hampir
terbenam hingga benar-benar terbenam.
.
"Ya Allah! Ampunilah yang masih hidup dari kami
dan yang sudah mati, yang menyaksikan dan yang
tidak hadir, yang kecil dan yang besar, yang lelaki
dan yang perempuan. Ya Allah! Siapa pun yang Kau
hidupkan dari kami maka hidupkanlah diatas Islam
.
"Ya Allah! Ampunilah yang masih hidup dari kami
dan yang sudah mati, yang menyaksikan dan yang
Tuntunan Praktis Fardhu Kifayah oleh : Dr. Sulidar, M.Ag 18
tidak hadir, yang kecil dan yang besar, yang lelaki
dan yang perempuan. Ya Allah! Siapa pun yang Kau
hidupkan dari kami maka hidupkanlah diatas Islam
dan siapa pun yang Kau wafatkan dari kami maka
wafatkanlah diatas iman.”
Atau membaca :
Atau membaca :
Atau membaca:
Ketentuan lainnya:
1. Menandai kuburan dengan meletakkan batu atau
batu bata di arah kepala mayat.
2. Kuburan hendaknya diratakan.
3. Larangan membangun kuburan.
4. Larangan duduk di atas kuburan.
5. Dilarang memakai sandai/sepatu berjalan di antara
kuburan.
Penutup
Bab 1.
Dalam menghadapi sakit dan kematian
A. Petunjuk dalam menghadapi musibah sakit
a. Setiap penyakit ada obatnya, oleh karenanya orang
yang beriman wajib berobat manakala anggota tu
buhnya yang sakit.
.
(al-Bukhari-1164):Telah menceritakan kepada kami
Muhammad telah menceritakan kepada kami 'Amru
bin Abu Salamah dari Al-Awza'iy berkata, telah me
ngabarkan kepada saya Ibnu Syihab berkata, telah me
ngabarkan kepada saya Sa'id bin Al-Musayyab bahwa
Abu Hurairah ra. berkata; Aku mendengar Rasul saw.
bersabda: "Hak muslim atas muslim lainnya ada lima,
yaitu; menjawab salam, menjenguk yang sakit, mengi
ringi jenazah, memenuhi undangan dan mendoakan
orang yang bersin".H.R.al-Bukhari juga Muslim.
.
(al-Bukhari-5239):Telah menceritakan kepada kami
Adam telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah
menceritakan kepada kami Sabit Al-Bunani dari Anas
.
(Muslim-5125):Telah menceritakan kepadaku Abu
Dawud Sulaiman bin Ma'bad telah menceritakan kepa
da kami Abu An-Nu'man Arim telah menceritakan ke
pada kami Mahdi bin Maimun telah menceritakan ke
pada kami Washil dari Abu Az-Zubair dari Jabir bin
Abdullah Al-Anshari berkata: Aku mendengar Rasul
saw. bersabda tiga hari sebelum beliau wafat: "Jangan
lah salah seorang dari kalian meninggal dunia kecuali
ia berbaik sangka kepada Allah 'azza wajalla." H.R.
Muslim.
.
(at-Tirmizi-905):Telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Abu Ziyad Al-Kufi dan Harun bin Abdul
lah Al-Bazaar Al-Bahgdadi berkata; Telah mencerita
kan kepada kami Sayar yaitu Ibnu Hatim, telah men
ceritakan kepada kami Ja'far bin Sulaiman dari Tsabit
dari Anas bahwa Nabi saw. menjenguk seorang anak
muda menjelang kematiannya, beliau bertanya: "Bagai
mana dirimu?" Pemuda itu menjawab; "Wahai Rasulu
llah, aku mengharap Allah, namun aku juga takut akan
dosa-dosaku." Rasul saw. bersabda: "Tidaklah dua hal
(khauf dan raja') terkumpul dalam jiwa seorang hamba
pada keadaan seperti ini, kecuali Allah akan mengabul
kan apa yang dia harapkan dan memberikan keamanan
dari apa yang dia takutkan."H.R.at-Tirmizi. Hadis ini
bernilai hasan, menurut penilaian M.Nashiruddin al-
Albani.
Tuntunan Praktis Fardhu Kifayah oleh : Dr. Sulidar, M.Ag 31
k. Dianjurkan untuk Berwasiyat.
Q.S. al-Baqarah/2:180:
1
Makruf ialah adil dan baik. Wasiat itu tidak melebihi sepertiga
dari seluruh harta orang yang akan meninggal itu. Ayat ini dinasakhkan
dengan ayat mawaris.
.
(Muslim-1526):Telah menceritakan kepada kami Abu
Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada ka
mi Abu Usamah dari Sa'd bin Sa'id ia berkata, telah
mengabarkan kepadaku Umar bin Katsir bin Aflah ia
berkata, saya mendengar Ibnu Safinah menceritakan
bahwa ia mendengar Ummu Salamah isteri Nabi saw.
Berkata; Saya mendengar Rasul saw. bersabda: "Tidak
lah seorang mukmin tertimpa musibah lalu ia memba
ca apa yang telah diperintahkan oleh Allah, 'inna Lilla
Tuntunan Praktis Fardhu Kifayah oleh : Dr. Sulidar, M.Ag 34
hi Wainna Ilaihi Raji'un Allahumma`Jurni Fii Mushi
bati Wa Akhlif Li Khairan Minha (Sesungguhnya kami
adalah milik Allah dan akan kembali kepada Allah. Ya
Allah, berilah kami pahala karena mushibah ini dan
tukarlah bagiku dengan yang lebih baik daripadanya).'
melainkan Allah menukar baginya dengan yang lebih
baik." Ummu Salamah berkata; Ketika Abu Salamah
telah meninggal, maka saya pun membaca sebagaima
na yang diperintahkan oleh Rasul saw., lalu Allah pun
menggantikannya untukku dengan yang lebih baik da
rinya yaitu Rasul saw. H.R.Muslim.
.
(al-Bukhari-438):Telah menceritakan kepada kami Su
laiman bin Harb berkata, telah menceritakan kepada
kami Hammad bin Zaid dari Sabit dari Rafi' dari Abu
Hurairah,"Ada seorang laki-laki kulit hitam atau wani
ta kulit hitam yang menjadi tukang sapu Masjid me
ninggal dunia. Nabi saw. lalu bertanya tentang kebera
2
Pimpinan Pusat Muhammadiyah Majelis tarjih, Himpunan
Putusan Tarjih Muhammadiyah, (Yogyakarta: Penerbit Suara Muhammadi
yah, Nopember 2011 M/Dzulhijjah 1432 H), h. 238. Lihat, al-Hafiz Ibn
Hajar al-Asqalaniy, Bulug al-Maram min Adillah al-Ahkam (ar-Riyadh: Dar
as-Salam lin-Nasyr wa at-Tauzi‟, cet.6, 1424H/2004 M),h. 158.
Tuntunan Praktis Fardhu Kifayah oleh : Dr. Sulidar, M.Ag 38
.
(Muslim-1528):Telah menceritakan kepadaku Zuhair
bin Harb telah menceritakan kepada kami Mua'wiyah
bin Amru telah menceritakan kepada kami Abu Ishaq
Al Fazari dari Khalid Al-Hazza` dari Abu Qilabah dari
Qabishah bin Zu`aib dari Ummu Salamah ia berkata;
Ketika Abu Salamah meninggal, Rasul saw. datang ke
rumah kami untuk menjenguk jenazahnya. Saat itu,
mata Abu Salamah tengah terbeliak, maka beliau pun
menutupnya. Kemudian beliau bersabda: "Apabila ruh
telah dicabut, maka penglihatan akan mengikutinya
dan keluarganya pun meratap hiteris. Dan janganlah se
kali-kali mendo'akan atas diri kalian kecuali kebaikan,
sebab ketika itu malaikat akan mengaminkan apa yang
kalian ucapkan." Setelah itu, beliau berdo'a: "Allahum
magfir Liabi Salamah Warfa' Darajatahu Fil Mahdiy
yin Wakhlufhu Fi 'Aqibihi Fil Ghaabiriin, Waghfir La
na Walahu Ya Rabbal 'Alamiin, Wafsah Lahu Fii Qa
brihi Wa Nawwir Lahu Fiihi (Ya Allah, ampunilah
Abu Salamah, tinggikan derajatnya di kalangan orang-
orang yang terpimpin dengan petunjuk-Mu dan
gantilah ia bagi keluarganya yang ditinggalkannya.
Ampunilah kami dan ampunilah dia. Wahai Rabb
semesta alam. Lapangkanlah kuburnya dan terangilah
dia di dalam kuburnya)."."H.R.Muslim.
e. Anjuran menutupi jenazah dengan kain.
.
Tuntunan Praktis Fardhu Kifayah oleh : Dr. Sulidar, M.Ag 40
(al-Bukhari-1165):Telah menceritakan kepada kami
Bisyir bin Muhammad telah mengabarkan kepada ka
mi 'Abdullah berkata, telah mengabarkan kepada saya
Ma'mar dan Yunus dari Az-Zuhriy berkata, telah me
ngabarkan kepada saya Abu Salamah bahwa 'Aisyah
ra. isteri Nabi saw. mengabarkan kepadanya, katanya;
Abu Bakar ra. menunggang kudanya dari suatu tempat
bernama Sunih hingga sampai dan masuk ke dalam
masjid dan dia tidak berbicara dengan orang-orang, la
lu dia menemui 'Aisyah ra. dan langsung mendatangi
Nabi saw. yang sudah ditutupi (jasadnya) dengan kain
terbuat dari katun. Kemudian dia membuka tutup wa
jah Beliau lalu Abu Bakar bersimpuh didepan jasad
Nabi dan menciumnya, lalu dia menangis. H.R.al-Bu
khari.
g. Dilarang menangis dengan meratap-ratap terhadap
jenazah.
.
(Muslim-100):Dan telah menceritakan kepada kami
Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepa
da kami Abu Mu'awiyah. (dalam riwayat lain disebut
.
(at-Tirmizi-998):Telah menceritakan kepada kami
Mahmud bin Ghailan, telah menceritakan kepada kami
Abu Usamah dari Zakariya bin Abu Za`idah dari Sa'ad
bin Ibrahim dari Abu Salamah dari Abu Hurairah ber
kata; Rasul saw. bersabda: "Seorang mukmin itu ter
halang dengan utangnya, hingga dibayar utang terse
but."H.R.at-Tirmizi.
.
(at-Tirmizi-919):Telah menceritakan kepada kami Ah
mad bin Mani' dan Ali bin Hujr berkata; Telah men ce
ritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Ja'far
bin Khalid dari Bapaknya dari Abdullah bin Ja'far ber
Tuntunan Praktis Fardhu Kifayah oleh : Dr. Sulidar, M.Ag 44
kata; "Ketika tiba kabar kematian Ja'far, Nabi saw. ber
sabda; 'Persiapkanlah makanan buat keluarga Ja'far ka
rena telah datang urusan yang menyibukkan mereka'."
Abu 'Isa berkata;"Ini merupakan hadis hasan sahih,
Sebagian lebih menyukai untuk mengirimkan maka
nan kepada keluarga mayit, karena mereka disibuk
kan dengan musibah yang menimpa mereka. Ini juga
merupakan pendapat Syafi'i." H.R.at-Tirmizi.
.
(Ahmad-611):Telah menceritakan kepada kami Nashr
Ibnu Bab dari Isma'il dari Qois dari Jarir bin Abdullah
Al-Bajalli dia berkata;"Kami menganggap bahwa ber
kumpul-kumpul di rumah keluarga mait dan membuat
makanan setelah penguburannya sebagai bentuk ni
yahah (ratapan)."H.R.Ahmad.
Hadis ini menjadi larangan makan bersama para
ahlu ta‟ziyah di tempat atau rumah Ahlu musibah.
.
(al-Bukhari-1174):Telah menceritakan kepada kami
Adam telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah
menceritakan kepada kami Sabit dari Anas bin Malik
radliallahu 'anhu berkata: "Rasul saw. berjalan melewa
ti seorang wanita yang sedang berada di kuburan da
lam keadaan menangis. Maka Beliau berkata;: "Bertak
Tuntunan Praktis Fardhu Kifayah oleh : Dr. Sulidar, M.Ag 46
walah kamu kepada Allah dan bersabarlah".H.R.al-
Bukhari.
.
(Ibn Majah-1577):Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Abdul Malik bin Abu Asy Syawarib
berkata, telah menceritakan kepada kami Abdul Wa
hid bin Ziyad berkata, telah menceritakan kepada ka
mi Ashim Al Ahwal dari Abu Utsman dari Usamah
bin Zaid berkata, "Anak salah seorang isteri Rasul
saw. keadaan sakaratul maut, maka ia mengutus
seseorang menemui Rasul agar beliau datang (kembali
ke rumah). Namun beliau balik mengutus seseorang
untuk menyampaikan, bahwa milik Allah lah yang Ia
ambil, dan bagi-Nya yang Ia beri, di sisi-Nya segala
sesuatu telah ditentukan ajalnya. Maka hendaklah ia
(isteri beliau) sabar dan mengharap pahala."H.R.Ibn
Majah.
.
(Ibn Majah-1453):Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Yahya berkata, telah menceritakan ke
pada kami Ahmad bin Khalid Az-Zahabi berkata, te
lah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ishaq
dari Yahya bin 'Abbad bin Abdullah bin Zubair dari
Bapaknya dari 'Aisyah ia berkata, "Jika aku dapat me
ngulangi masa lampau, maka tidak akan ada yang me
mandikan Nabi saw. selain dari isteri-isterinya. "H.R.
Ibn Majah.
2. Keluarkan atau bersihkan kotoran jenazah dengan
sedikit mengangkat jenazah, dan cucilah atau bersih
kan kotorannya.
.
(asl-Bukhari-162):Telah menceritakan kepada kami
Musaddad berkata, telah menceritakan kepada kami
Isma'il berkata, telah menceritakan kepada kami Kha
lid dari Hafshah dari Ummu 'Athiyah berkata, "Nabi
Tuntunan Praktis Fardhu Kifayah oleh : Dr. Sulidar, M.Ag 49
saw. bersabda kepada mereka saat memandikan pute
rinya: "Hendaklah kalian mulai dari yang sebelah ka
nan dan anggota wuduknya."H.R.al-Bukhari.
.
(al-Bukhari-1175):Telah menceritakan kepada kami
Isma'il bin 'Abdullah berkata, telah menceritakan kepa
da saya Malik dari Ayyub As-Sakhtiyaniy dari Mu
hammad bin Sirin dari Ummu 'Athiyyah seorang wani
ta Anshar ra. berkata: Rasul saw. menemui kami saat
kematian puteri kami, lalu bersabda: "Mandikanlah de
ngan mengguyurkan air yang dicampur dengan daun
bidara tiga kali, lima kali atau lebih dari itu jika kalian
anggap perlu dan jadikanlah yang terakhirnya dengan
kafur barus (wewangian) atau yang sejenis. Dan bila
kalian telah selesai beritahu aku". Ketika kami telah
Tuntunan Praktis Fardhu Kifayah oleh : Dr. Sulidar, M.Ag 50
selesai kami memberi tahu Beliau. Maka kemudian Be
liau memberikan kain Beliau kepada kami seraya ber
kata: "Pakaikanlah ini kepadanya". Maksudnya pakai
an Beliau".H.R.al-Bukhari.
.
(al-Bukhari-1176):Telah menceritakan kepada kami
Muhammad telah menceritakan kepada saya 'Abdul
Wahhab As-Saqafiy dari Ayyub dari Muhammad dari
Ummu 'Athiyyah ra. berkata: Rasul saw. menemui ka
mi ketika kami akan memandikan puteri. Beliau lalu
bersabda: "Mandikanlah dengan mengguyurkan air
yang dicampur dengan daun bidara tiga kali, lima kali
atau lebih dari itu jika kalian anggap perlu dan jadikan
lah yang terakhirnya dengan kafur barus (wewangian).
H.R.al-Bukhari.
6. Jika jenazahnya ada cacat, maka tutuplah cacat tu
buhnya dengan merahasiakannya.
.
(al-Bukhari-1257):Telah menceritakan kepada kami
'Abdullah bin Yusuf telah menceritakan kepada kami
Al-Lais berkata, telah menceritakan kepada saya Ibnu
Syihab dari 'Abdurrahman bin Ka'ab bin Malik dari Ja
bir bin 'Abdullah ra. berkata,: "Nabi saw. pernah meng
gabungkan dalam satu kubur dua orang laki-laki yang
gugur dalam perang Uhud dan dalam satu kain, lalu
bersabda: "Siapakah diantara mereka yang lebih ba
nyak mempunyai hafalan Alquran". Bila Beliau telah
diberi tahu kepada salah satu diantara keduanya, maka
Beliau mendahulukannya didalam lahad lalu bersabda:
"Aku akan menjadi saksi atas mereka pada hari Kia
mat". Maka Beliau memerintahkan agar menguburkan
mereka dengan darah-darah mereka, tidak dimandikan
dan juga tidak disalatkan".H.R.al-Bukhari.
Tuntunan Praktis Fardhu Kifayah oleh : Dr. Sulidar, M.Ag 54
B. Dalil-dalil Petunjuk mengkafani.
a. Memperbagus kafannya.
.
(Muslim-1567):Telah menceritakan kepada kami Ha
run bin Abdullah dan Hajjaj bin Asy Sya'ir keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin
Muhammad ia berkata, Ibnu Juraij berkata, telah me
ngabarkan kepadaku Abu Zubair bahwa ia mendengar
Jabir bin Abdullah menceritakan bahwa pada suatu
hari Nabi saw. berkhutbah lalu menyebutkan kisah ten
tang salah seorang sahabatnya yang meninggal dan
dikafani dengan kain yang tidak menutupi seluruh ba
dannya, kemudian dimakamkan di malam hari. Rasul
saw. melarang untuk menguburkannya di malam hari
sampai disalatkan, kecuali jika keadaannya sangat
terpaksa, lalu Rasul saw. bersabda: "Jika salah seorang
dari kalian mengkafani saudaranya, maka hendaknya
ia memperbagus kafannya."H.R.Muslim.
Tuntunan Praktis Fardhu Kifayah oleh : Dr. Sulidar, M.Ag 55
b. Gunakan kain kafan berwarna putih.
.
(Ahmad-2878):Telah menceritakan kepada kami 'Af
fan telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah
menceritakan kepada kami Abdullah bin Utsman bin
Khusaim dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas ia ber
kata; Rasul saw. bersabda: " Pakailah pakaianmu yang
berwarna putih karena ia adalah sebaik-baik pakaian
mu, dan kafanilah orang-orang mati kalian dengan ka
in yang putih, dan sebaik-baik celak kalian ialah Ismid
karena dia dapat mencerahkan pandangan dan menum
buhkan rambut."H.R.Ahmad.
.
(Malik-43):Perawi menerangkan; telah menceritakan
kepadaku dari Malik dari Nafi'; Bahwasanya Abdullah
bin Umar memberi wewangian kepada jenazah anak
Sa'id bin Zaid dan dia mengusungnya juga, kemudian
dia masuk masjid dan salat tanpa berwudu.H.R.Malik.
.
(al-Bukhari-1194):Telah menceritakan kepada kami
Isma'il berkata, telah menceritakan kepada saya Malik
dari Hisyam bin 'Urwah dari Bapaknya dari 'Aisyah
ra. bahwa Rasul saw. (ketika wafat) dikafani jasadnya
dengan tiga helai kain yang sangat putih terbuat dari
katun dan tidak dikenakan padanya baju dan serban
(tutup kepala).H.R.al-Bukhari.
.
(Abu Dawud-2742):Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin 'Ubaid Al-Muharibi, telah mencerita
kan kepada kami 'Amr bin Hasyim Abu Malik Al-Jan
bi dari Isma'il bin Abu Khalid dari Amir dari Ali bin
Abu Thalib, ia berkata; janganlah kalian berlebih-lebi
han dalam mengkafaniku. Karena sesungguhnya aku
mendengar Rasul saw. bersabda: "Janganlah kali an
berlebih-lebihan dalam mengkafani, karena sesung
guhnya kain tersebut akan segera rusak."H.R.Abu Da
wud. Hadis ini berkualitas daif, menurut M.N.Al-
Albani dan al-Arnuth.Adapun kedaifannya pada pera
wi yang bernama ‘Amr bin Hasyim, menurut penila
ian ulama hadis, seperti Ibnu 'Adi, Muhammad bin
Sa'd, Yahya bin Ma'in dan Al-Bukhari.
.
(al-Bukhari-1240):Telah menceritakan kepada kami
'Abdullah bin Maslamah berkata, aku membacakan ke
pada Ibnu Abu Za'bi dari Sa'id bin Abu Sa'id Al-Maq
bariy dari bapaknya bahwasanya dia pernah bertanya
kepada Abu Hurairah ra., maka Abu Hurairah ra.
menjawab; Aku mendengar Nabi saw. Dan dalam riwa
yat lain telah menceritakan kepada kami Ahmad bin
Syabib bin Sa'id berkata, telah menceritakan bapakku
kepadaku, telah menceritakan kepada kami Yunus ber
kata, Ibnu Syihab dan telah menceritakan kepada saya
'Abdurrahman Al-A'raj bahwa Abu Hurairah ra. Berka
.
(Muslim-1571):Dan telah menceritakan kepadaku Mu
hammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami
Bahz telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah
menceritakan kepadaku Suhail dari bapaknya dari Abu
Hurairah dari Nabi saw., beliau bersabda: "Barangsia
pa yang mensalatkan jenazah, namun ia tidak sampai
ikut mengantarnya maka baginya pahala satu qirath.
Dan jika ia turut mengantarnya, maka baginya pahala
dua qirath."Kemudian ditanyakanlah, "Seperti apakah
dua qirath itu?"Beliau menjawab:"Yang paling kecil
di antaranya adalah seperti gunung uhud.H.R.Muslim.
c. Mensalatkan jenazah dengan 3 Shaf.
.
(Ahmad-16125):(Ahmad bin Hanbal r.a) berkata; telah
menceritakan kepada kami Yazid bin Harun berkata;
Tuntunan Praktis Fardhu Kifayah oleh : Dr. Sulidar, M.Ag 66
telah mengabarkan kepada kami Hammad bin Zaid
dari Muhammad bin Ishaq dari Yazid bin Abu Habib
dari Martsad bin Abdullah Al-Yazani dari Malik bin
Hubarah berkata; Rasul saw. bersabda: "Tidaklah seo
rang mukmin yang meninggal lalu ada sekelompok
orang yang mensalatinya sampai tiga shaf kecuali dia
diampuni (dosanya)."(Marsad bin Abdullah Al-Yazani
Radliyallahu'aanhu) berkata; jika keluarga jenazah se
dikit, Malik bin Hubarah tetap menjaga agar bisa dija
dikan tiga shaf.H.R.Ahmad.
.
Tuntunan Praktis Fardhu Kifayah oleh : Dr. Sulidar, M.Ag 69
(Muslim-1577):Telah menceritakan kepada kami Ha
run bin Ma'ruf dan Harun bin Sa'id Al-Aili dan Al-Wa
lid bin Syuja' As-Sakuni–Al-Walid berkata-telah men
ceritakan kepadaku-sementara dua orang yang lain
berkata-telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb
telah mengabarkan kepadaku Abu Shakhr dari Syarik
bin Abdullah bin Abu Namir dari Kuraib Maula Ibnu
Abbas, dari Ibnu Abbas bahwa anaknya telah mening
gal di kawasan Qudaid atau 'Usfan, maka ia pun ber
kata,"Wahai Kuraib, lihatlah berapa orang yang ber
kumpul untuk mensalatkannya." Kuraib berkata; Maka
aku pun keluar, ternyata orang-orang telah berkumpul
untuk (mensalatkan)-nya. Lalu aku memberitahukan
nya kepada Ibnu Abbas, dan ia bertanya, "Apakah jum
lah mereka mencapai empat puluh orang?"Kuraib men
jawab,"Ya."Kemudian Ibnu Abbas berkata, "Keluar
kanlah mayat itu, karena aku telah mendengar Rasul
saw. bersabda:'Tidaklah seorang muslim meninggal du
nia, dan disalatkan oleh lebih dari empat puluh orang,
yang mana mereka tidak menyekutukan Allah, niscaya
Allah akan mengabulkan do'a mereka untuknya.”.
H.R.Muslim.
.
(Ibn Majah-1477):Telah menceritakan kepada kami
Abu Bakr bin Abu Syaibah berkata, telah mencerita
kan kepada kami Ubaidullah berkata, telah memberita
kan kepada kami Syaiban dari Al-A'masy dari Abu
Salih dari Abu Hurairah dari Nabi saw., beliau bersab
da: "Barangsiapa seratus orang kaum muslimin mensa
.
(Muslim-1617):Dan telah menceritakan kepadaku Ha
run bin Abdullah dan Muhammad bin Rafi' -lafazhnya
juga milik Ibnu Rafi'- keduanya berkata, telah mence
ritakan kepada kami Ibnu Abu Fudaik telah mengabar
kan kepada kami Ad-Dahak yakni Ibnu Usman, dari
Abu Nadlr dari Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa
ketika Sa'd bin Abu Waqash meninggal, Aisyah berka
ta, "Masukkanlah ia ke dalam masjid hingga aku bisa
menshalatkannya." Namun mereka tidak menyetujui
nya, maka ia pun berkata, "Demi Allah, sungguh Ra
sul saw. telah mensalatkan jenazah dua orang putra
Baida` di dalam masjid, yaitu Suhail dan saudaranya.
.
(Abu Dawud-2775) : Telah menceritakan kepada kami
Harun bin Abdullah, telah menceritakan kepada kami
Ibnu Abu Fudaik, dari Ad-Dahhak bin Usman dari
Abu An-Nadhr dari Abu Salamah dari Aisyah ia berka
ta; demi Allah sungguh Rasul saw. telah mensalatkan
dua anak Baidha` yaitu Suhail dan saudaranya di
masjid.H.R.Abu Dawud.
.
(Muslim-1589):Telah menceritakan kepada kami Abu
Bakar bin Abu Syaibah dan Muhammad bin Al Musan
na dan Muhammad bin Basysyar mereka berkata, te
lah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far
Telah menceritakan kepada kami Syu'bah - Abu Bakr
berkata-dari Syu'bah dari Amru bin Murrah dari Ab
durrahman bin Abu Laila ia berkata; Zaid biasa ber
takbir empat kali (menshalati) jenazah kami. Namun
suatu ketika ia bertakbir sebanyak lima kali, maka
saya pun bertanya padanya. Ia menjawab, "Sebanyak
itulah Rasul saw. bertakbir." H.R.Muslim.
.
(Ibn Majah-1527):Telah menceritakan kepada kami Sa
hl bin Abu Sahl berkata, telah menceritakan kepada ka
mi Makki bin Ibrahim Abu Sakan dari Malik dari Na
fi' dari Ibnu Umar berkata, "Nabi saw. mensalatkan
Najasyi, lalu beliau bertakbir sebanyak empat takbir.
"H.R.Ibn Majah.
Tuntunan Praktis Fardhu Kifayah oleh : Dr. Sulidar, M.Ag 76
k. Urutan salat jenazah, takbir pertama al-Fatihah.
.
(an-Nasa‟i-1963):Telah mengabarkan kepada kami
Qutaibah dia berkata; telah menceritakan kepada kami
Al-Lais dari Ibnu Syihab dari Abu Umamah bahwasan
nya ia berkata; "Yang sesuai sunnah pada salat jena
zah adalah membaca Al-Fatihah pada takbir pertama
dengan suara pelan, kemudian bertakbir tiga kali dan
mengucapkan salam pada takbir terakhir." Telah me
ngabarkan kepada kami Qutaibah dia berkata; Telah
menceritakan kepada kami Al-Lais dari Ibnu Syihab
dari Muhammad bin Suwaid Ad-Dimasyqi Al-Fihri
dari Dlahhak bin Qais Ad-Dimasyqi seperti itu juga.
H.R.an-Nasa‟i.
.
(Muslim-1601):Telah menceritakan kepada kami Nas
ru bin Ali Al-Jahdlami dan Ishaq bin Ibrahim kedua
nya dari Isa bin Yunus dari Abu Hamzah Al-Himshi -
Tuntunan Praktis Fardhu Kifayah oleh : Dr. Sulidar, M.Ag 80
dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepadaku
Abu Thahir dan Harun bin Sa'id Al-Aili -dan lafalnya
milik Abu Thahir- keduanya berkata, telah mencerita
kan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepa
daku Amru bin Harits dari Abu Hamzah bin Sulaim
dari Abdurrahman bin Jubair bin Nufair dari bapaknya
dari 'Auf bin Malik Al-Asyja'i ia berkata; Saya mende
ngar Nabi saw. membaca do'a dalam salat jenazah:
.
("Ya Allah, Ampunilah dia (mayat) berilah rahmat ke
padanya, maafkanlah dia dan selamatkanlah dia (dari
beberapa hal yang tidak disukai), dan tempatkanlah di
tempat yang mulia (Surga), luaskan kuburannya, man
dikan dia dengan air salju dan air es. Bersihkan dia
dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau member
sihkan baju yang putih dari kotoran, berilah rumah
yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), berilah ke
luarga (atau istri di Surga) yang lebih baik daripada ke
luarganya (di dunia), istri (atau suami) yang lebih baik
daripada istrinya (atau suaminya), dan masukkan dia
ke Surga, jagalah dia dari siksa kubur dan Neraka lin
dungilah ia dari siksa kubur atau siksa api neraka")
.H.R.Muslim.
Tuntunan Praktis Fardhu Kifayah oleh : Dr. Sulidar, M.Ag 81
.
(Abu Dawud-2786) : Telah menceritakan kepada kami
Musa bin Marwan Ar-Raqqi telah menceritakan kepa
da kami Syu'aib bin Ishaq dari Al Auza'i dari Yahya
bin Abu Katsir dari Abu Salamah dari Abu Hurairah,
ia berkata; Rasul saw. penah menshalati jenazah
kemudian beliau mengucapkan:
.
(ya Allah, ampunilah orang-orang yang masih hidup
diantara kami, dan yang telah mati, anak kecil dan
yang dewasa kami, laki-laki kami dan wanita kami,
orang-orang yang hadir diantara kami dan yang tidak
hadir. Ya Allah, siapapun diantara kami yang Engkau
hidupkan maka hidupkanlah di atas keimanan dan
siapapun diantara kami yang Engkau wafatkan maka
wafatkanlah dalam keadaan beragama Islam, ya Allah,
Tuntunan Praktis Fardhu Kifayah oleh : Dr. Sulidar, M.Ag 82
janganlah Engkau halangi kami dari mendapatkan
pahalanya dan janganlah Engkau sesatkan kami
setelah kematiannya!"H.R.Muslim.
.
.
(Ahmad-21512):Telah menceritakan kepada kami
'Abdush Shamad telah menceritakan kepada kami
Hammam telah menceritakan kepada kami Yahya bin
Abu Katsir dari 'Abdullah bin Abu Qatadah dari ayah
nya bahwa ia melihat Nabi saw. menshalati jenazah, ia
mendengar beliau berdoa:
.
(Ibn Majah-1487):Telah menceritakan kepada kami
Suwaid bin Sa'id berkata, telah menceritakan kepada
kami Ali bin Mushar dari Muhammad bin Ishaq dari
Muhammad bin Ibrahim dari Abu Salamah dari Abu
Hurairah ia berkata, "Rasul saw. jika melakukan shalat
jenazah selalu membaca berdo'a:
.
(Ya Allah, ampunilah kami yang masih hidup, yang
telah meninggal dari kami, yang masih ada, yang telah
tiada, anak kecil kami, orang tua kami, lelaki kami,
perempuan kami. Ya Allah, siapa saja yang Engkau
Tuntunan Praktis Fardhu Kifayah oleh : Dr. Sulidar, M.Ag 84
hidupkan dari kami, maka hidupkanlah di atas Islam,
dan siapa saja yang Engkau wafatkan dari kami, maka
wafatkanlah di atas iman. Ya Allah, janganlah Engkau
haramkan bagi kami pahalanya, dan janganlah Engkau
sesatkan kami sepeninggalnya. "H.R.Ibn Majah.
.
(Malik-479):Telah menceritakan kepadaku Yahya dari
Malik dari Sa'id bin Abu Sa'id Al Maqburi dari Bapak
nya bahwa dia bertanya kepada Abu Hurairah 'Bagai
mana engkau salat jenazah?"Abu Hurairah berkata,
"Demi Allah, aku akan mengabarkan kamu. Aku me
ngikutinya sejak masih berada pada keluarganya. Jika
mayat sudah diletakkan, aku bertakbir, memuji Allah
dan bershalawat atas Nabi-Nya. Lalu aku membaca:
'Ya Allah. Dia adalah hamba-Mu dan anak dari hamba
-Mu, juga anak dari hamba perempuan-Mu, dia bersak
si bahwa tiada tuhan kecuali-Mu. Bersaksi bahwa Mu
hammad adalah hamba dan Rasul-Mu. Engkau lebih
Tuntunan Praktis Fardhu Kifayah oleh : Dr. Sulidar, M.Ag 85
tahu tentang dirinya. Ya Allah, jika dia berbuat baik
maka tambahlah kebaikannya, dan jika dia berbuat do
sa maka maafkanlah kesalahannya. Ya Allah, jangan
lah Engkau hilangkan pahalanya dan janganlah eng
kau fitnah kami setelahnya'."H.R.Malik.
. .
Dan berkata al-Husain: Rasul saw membaca atas
(jenazah) anak-anak dengan al-Fatihah, dan berdoa:
.
(Abu Dawud-2779):Telah menceritakan kepada kami
Daud bin Mu'adz, telah menceritakan kepada kami
Abdul Warits dari Nafi' Abu Ghalib, ia berkata; aku
berada di deretan pohon di tempat penambatan unta,
kemudian ada (rombongan pengiring) jenazah yang
lewat yang diiringi banyak orang. Mereka berkata; ini
adalah jenazah Abdullah bin 'Umair, lalu aku mengi
kutinya. Tiba-tiba aku berada di dekat orang yang me
makai baju tipis berada di atas kuda tariknya, dan di
atas kepalanya terdapat secarik kain yang melindu
nginya dari panas matahari. Aku katakan; siapakah
orang ini? Mereka berkata; ini adalah Anas bin Malik.
Tuntunan Praktis Fardhu Kifayah oleh : Dr. Sulidar, M.Ag 89
Kemudian tatkala jenazah tersebut diletakkan Anas
berdiri lalu menshalatkannya, sementara aku di bela
kangnya, tidak ada sesuatu pun yang menghalangi
antara diriku dan dirinya. Ia berdiri di sisi kepalanya
lalu bertakbir empat kali, tidak lama dan tidak cepat-
cepat. Kemudian ia pergi dan duduk.H.R.Abu Dawud.
.
(Muslim-1584):Telah menceritakan kepada kami Mu
hammad bin Ubaid Al-Ghubari telah menceritakan ke
pada kami Hammad dari Ayyub dari Abu Zubair dari
Jabir bin Abdullah -dalam jalur lain- Dan telah men
ceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub -dan lafazh
juga miliknya- Telah menceritakan kepada kami Ibnu
Ulayyah Telah menceritakan kepada kami Ayyub dari
Abu Zubair dari Jabir bin Abdullah ia berkata; Rasul
saw. bersabda:"Sesungguhnya saudara kalian telah me
ninggal, karena itu berdirilah untuk menunaikan salat
(ghaib) atasnya."Maka kami pun berdiri, dan beliau
mengatur shaf kami menjadi dua shaf. H.R. Muslim.
.
(Muslim-1585):Dan telah menceritakan kepadaku Zu
hair bin Harb dan Ali bin Hujr telah menceritakan ke
pada kami Isma'il -dalam jalur lain- Dan telah men
ceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub Telah mence
ritakan kepada kami Ibnu Ulayyah dari Ayyub dari
Abu Qilabah dari Abu Al Muhallab dari Imran bin Hu
shain ia berkata; Rasul saw. bersabda: "Sesungguhnya
saudara kalian (raja Najasyi) telah meninggal, karena
itu berdirilah kalian (untuk salat ghaib) atasnya." H.R.
Muslim.
Tuntunan Praktis Fardhu Kifayah oleh : Dr. Sulidar, M.Ag 91
p. Berdoa dengan ikhlas untuk jenazah dan
mengangkat tangan pada salat jenazah
.
(al-Bukhari-1231):Telah menceritakan kepada kami
'Ali bin 'Abdullah telah menceritakan kepada kami Su
fyan berkata, kami menghafalnya dari Az-Zuhriy dari
Sa'id bin Al-Musayyab dari Abu Hurairah ra. dari Na
bi saw. bersabda: "Bercepat-cepatlah (membawa) jena
zah, karena bila jenazah itu dari orang salih berarti
kalian telah mempercepat kebaikan untuknya dan jika
tidak, berarti kalian akan melepaskan yang jelek itu
dari bahu kalian".H.R.al-Bukhari.
.
(an-Nasa‟i-1969): Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin Basysyar dia berkata; telah kami
Muhammad bin Ja'far dari 'Auf dari Muhammad bin
Sirin dari Abu Hurairah bahwa Rasul saw. bersabda:
"Barangsiapa yang mengiringi jenazah seorang Mus
lim dengan mengharap pahala, lalu mensalatinya dan
menguburkannya, baginya pahala dua qirath, dan ba
Tuntunan Praktis Fardhu Kifayah oleh : Dr. Sulidar, M.Ag 94
rangsiapa yang mensalatinya, kemudian pulang sebe
lum dikubur, dia pulang dengan membawa pahala satu
qirath."H.R.an-Nasa‟i.
.
(al-Bukhari-1199):Telah menceritakan kepada kami
Qabishah bin 'Uqbah telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Khalid Al Hadza' dari Ummu AL Hudzail
dari Ummu 'Athiyyah ra. berkata: "Kami dilarang
untuk turut mengiring jenazah, tetapi (larangn itu)
tidak begitu ditekankan atas kami.".H.R.al-Bukhari.
.
(Muslim-1591):Telah menceritakan kepada kami Us
man bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami
Jarir dari Suhail bin Abu Shalih dari bapaknya dari
Abu Sa'id ia berkata; Rasul saw. bersabda: "Jika kali
an mengikuti jenazah, maka janganlah kalian duduk
hingga jenazah itu diletakkan."H.R.Muslim.
.
(an-Nasa‟i-1971):Telah mengabarkan kepada kami
Suwaid bin Naslr dia berkata; telah memberitakan
kepada kami 'Abdullah dari Hisyam dan Al Auza'i dari
Yahya bin Abu Katsir dari Abu Salalmah dari Abu Sa
'id dia berkata; Rasul saw. bersabda: "Apabila kalian
melihat jenazah, berdirilah dan apabila mengiringinya,
Tuntunan Praktis Fardhu Kifayah oleh : Dr. Sulidar, M.Ag 96
janganlah ia duduk hingga jenazah itu diletakkan.
H.R.an-Nasa‟i.
.
(an-Nasa‟i-1979):Telah mengabarkan kepada kami
'Ubaidullah bin Sa'id dia berkata; telah menceritakan
kepada kami Yahya dari Sufyan dia berkata; telah men
ceritakan kepadaku Abu Ishaq dari Najiyah bin Ka'ab
dari 'Ali dia berkata; "Aku pernah bertanya kepada
Nabi saw., "Paman engkau, orang tua yang sesat telah
meninggal dunia! Siapa yang menguburkannya?" beli
au bersabda: "Pergilah, lalu kuburkan bapakmu dan
janganlah sekali-kali kamu melakukan suatu hal, hing
ga kamu datang menemuiku." Kemudian aku mengu
burkannya dan datang menemuinya, lalu beliau meme
rintahkanku untuk mandi, aku mandi dan beliau ber
doa untukku. Beliau menyebutkan suatu doa yang ti
dak aku hafal."H.R.an-Nasa‟i.
g. Tiga waktu larangan menguburkan jenazah
.
(an-Nasa‟i-1984):Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin Ma'mar dia berkata; telah mencerita
kan kepada kami Wahb bin Jarir dia berkata; bapakku
telah menceritakan kepada kami, dia berkata; Aku
Tuntunan Praktis Fardhu Kifayah oleh : Dr. Sulidar, M.Ag 99
mendengar Humaid bin Hilal dari Sa'd bin Hisyam bin
'Amir dari bapaknya dia berkata; "Setelah terjadi pe
rang Uhud, ada beberapa orang muslimin yang tertim
pa musibah dan banyak orang yang terluka, lalu Rasul
saw. bersabda:"Gali, perluas dan kuburkanlah dua dan
tiga orang dalam satu kuburan, serta dahulukan di an
tara mereka yang paling banyak hafalan Alqurannya.
H.R.Muslim.
.
(Muslim-1608):Dan telah menceritakan kepadaku Abu
Thahir Ahmad bin Amru Dan telah menceritakan kepa
da kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku
Amru bin Haris-dalam jalur lain-Dan telah menceri
takan kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili telah menceri
takan kepada kami Ibnu Wahb telah menceritakan
kepadaku Amru bin Harits -sementara dalam riwayat
Tuntunan Praktis Fardhu Kifayah oleh : Dr. Sulidar, M.Ag 100
Abu Thahir- bahwa Abu Ali Al Hamdani telah mence
ritakan kepadanya-sementara dalam riwayat Harun-
bahwa Tsumamah bin Syufay telah menceritakan kepa
danya, ia berkata; Kami pernah berada di negeri Ro
mawi bersama Fadlalah bin Ubaid, tepatnya di Rudis.
Lalu salah seorang dari sahabat kami meninggal du
nia, maka Fadlalah bin Ubaid pun memerintahkan un
tuk menguburkannya dan meratakan kuburannya. Ke
mudian ia berkata; Saya telah mendengar Rasul saw
merintahkan untuk meratakan kuburan.H.R. Muslim.
.
(Muslim-1606):Telah menceritakan kepada kami Yah
ya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Abdul
lah bin Ja'far Al Miswari dari Isma'il bin Muhammad
bin Sa'd dari Amir bin Sa'd bin Abu Waqash bahwa
Sa'd bin Abu Waqash berkata di waktu sakit yang me
nyebabkan kematiannya, "Buatkan bagiku lahad dan
tegakkan batu-bata di atas kuburanku sebagaimana
yang diperbuat pada kuburan Rasul saw."H.R.Muslim.
.
(an-Nasa‟i-1983):Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin Basysyar dia berkata; telah mencerita
kan kepada kami Ishaq bin Yusuf dia berkata; telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Ayyub dari
Humaid bin Hilal dari Hisyam bin 'Amir dia berkata;
kami mengadu kepada Rasul saw. pada perang Uhud,
kami berkata ya Rasulullah perintah untuk membuat
liang kubur (lahad) setiap seorang diantara kami
teramat sulit, lalu Rasul saw. bersabda: "Buatlah liang
(lahad) kubur, perdalam dan perbaguslah lalu kubur
kan dua atau tiga orang pada satu kubur,"mereka
Tuntunan Praktis Fardhu Kifayah oleh : Dr. Sulidar, M.Ag 102
bertanya siapa yang kami dahulukan ya Rasulullah,
beliau menjawab: "Dahulukan diantara mereka yang
paling banyak hafalan Qur'annya". H.R.an-Nasa‟i.
.
(Abu Dawud-2796): Telah menceritakan kepada kami
'Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada
kami ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah
dari Abu Ishaq, ia berkata; Al Haris telah berwasiat
agar Abdullah bin Yazid mensalatkannya. Lalu ia men
salatkannya, kemudian ia memasukkannya ke kuburan
dari arah kedua kakinya. Dan ia berkata; ini termasuk
sunnah.H.R.Abu Dawud.
.
(al-Bukhari-1224):Telah menceritakan kepada kami
'Ali bin 'Abdullah telah menceritakan kepada kami
Sufyan telah menceritakan kepada kami Az-Zuhriy
dari Salim dari bapaknya dari 'Amir bin Rabi'ah dari
Nabi saw. bersabda: "Jika kalian melihat jenazah ma
ka berdirilah hingga dia meninggalkan (berlalu dari)
kalian.H.R.al-Bukhari.
.
(al-Bukhari-1227):Telah menceritakan kepada kami
Muslim yakni putra Ibrahim telah menceritakan kepa
da kami Hisyam telah menceritakan kepada kami Yah
ya dari Abu Salamah dari Abu Sa'id Al-Khudriy ra.
Dari Nabi saw. bersabda: "Jika kalian melihat jenazah
maka berdirilah dan barangsiapa mengiringinya ja
nganlah dia duduk hingga jenazah itu diletakkan ".
H.R.al-Bukhari.
.
(al-Bukhari-1205):Telah menceritakan kepada kami
'Abdullah bin Muhammad telah menceritakan kepada
kami Abu 'Amir telah menceritakan kepada kami Fu
laih bin Sulaiman dari Hilal bin 'Ali dari Anas bin
Malik ra. berkata,: "Kami menyaksikan pemakaman
puteri Nabi saw." Dia (Anas bin Malik ra.) berkata,:
"Dan saat itu Rasul saw. duduk disisi liang lahad. Dia
(Anas bin Malik ra.) berkata,: Lalu aku melihat kedua
mata Beliau mengucurkan air mata". Dia (Anas bin
Malik ra.) berkata,: Maka Beliau bertanya: "Siapakah
diantara kalian yang malam tadi tidak berhubungan
(dengan isterinya)?". Berkata Abu Tholhah: "Aku".
Beliau berkata,: "Turunlah engkau ke lahad!". Dia
Tuntunan Praktis Fardhu Kifayah oleh : Dr. Sulidar, M.Ag 106
(Anas bin Malik ra.) berkata,: "Maka Beliaupun ikut
turun kedalam kuburnya".H.R.al-Bukhari.
.
(Muslim-1610):Telah menceritakan kepada kami Abu
Bakar bin Abu Syaibah Telah menceritakan kepada ka
mi Hafsh bin Ghiyats dari Ibnu Juraij dari Abu Zubair
dari Jabir ia berkata; "Rasul saw. melarang menembok
kuburan, duduk dan membuat bangunan di atasnya."
H.R. Muslim.
.
(Muslim-1612):Dan telah menceritakan kepadaku Zu
hair bin Harb Telah menceritakan kepada kami Jarir
dari Suhail dari bapaknya dari Abu Hurairah ia ber
kata; Rasul saw. bersabda: "Jika salah seorang dari ka
lian duduk di atas bara api, lalu terbakar baju dan kulit
Tuntunan Praktis Fardhu Kifayah oleh : Dr. Sulidar, M.Ag 107
nya adalah lebih baik baginya daripada ia harus duduk
di atas kuburan."H.R.Muslim.
.
(Abu Dawud-2791):Telah menceritakan kepada kami
Abdul Wahhab bin Najdah telah menceritakan kepada
kami Sa'id bin Salim, dan telah diriwayatkan dari jalur
yang lain: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin
Al-Fadhl As-Sijistani telah menceritakan kepada kami
Hatim bin Isma'il dengan maknanya; dari Kasir bin
Zaid Al-Madani, dari Al-Muththalib, ia berkata; tat
Tuntunan Praktis Fardhu Kifayah oleh : Dr. Sulidar, M.Ag 108
kala Utsman bin Mazh'un meninggal maka jenazahnya
dikeluarkan dan dikuburkan. Kemudian Rasul saw. me
merintahkan seseorang agar datang kepadanya mem
bawa batu, namun ia tidak mampu membawanya. Ke
mudian beliau pergi menuju batu tersebut dan me
nyingsingkan kedua lengannya.-Kasir berkata; Al-Mu
ththalib berkata; telah berkata orang yang mengabar
kan hal tersebut kepadaku dari Rasul saw.; sepertinya
aku melihat putih kedua lengan Rasul saw. ketika be
liau menyinsingkan keduanya. Kemudian beliau mem
bawanya dan meletakkannya di sisi kepalanya. Beliau
berkata: aku belajar menguburkan saudaranya dengan
nya dan kepadanya aku menguburkan keluarganya
yang meninggal.H.R.Abu Dawud.
.
(Ibn Majah-1554):Telah menceritakan kepada kami Al
Abbas bin Al-Walid Ad-Dimasyqi berkata, telah men
ceritakan kepada kami Yahya bin Shalih berkata, telah
menceritakan kepada kami Salamah bin Kultsum ber
kata, telah menceritakan kepada kami Al Auza'I dari
Yahya bin Abu Katsir dari Abu Salamah dari Abu Hu
Tuntunan Praktis Fardhu Kifayah oleh : Dr. Sulidar, M.Ag 109
rairah berkata, "Rasul saw. mensalatkan satu jena zah
kemudian mendatangi kuburannya. Beliau mena bur
kan debu di atasnya tiga kali dari arah kepalanya.
"H.R.Ibn Majah.
.
(Abu Dawud-2811):Telah menceritakan kepada kami
Sahl bin Bakkar, telah menceritakan kepada kami Al
Aswad bin Syaiban dari Khalid bin Sumair As-Sadusi,
dari Basyir bin Nahik dari Basyir mantan budak Rasul
saw. yang pada masa jahiliyah bernama Zahm bin Ma'
Tuntunan Praktis Fardhu Kifayah oleh : Dr. Sulidar, M.Ag 110
bad, kemudian ia berhijrah kepada Allah, lalu beliau
berkata: "Siapakah namamu?" Ia berkata; Zahm. Beli
au berkata: "Bahkan, engkau adalah Basyir." Ia berka
ta; ketika aku berjalan bersama Rasul saw., beliau
melewati kuburan orang-orang musyrik, lalu beliau
berkata: "Sungguh mereka telah mendahului untuk
mendapatkan kebaikan yang banyak." Beliau mengata
kannya tiga kali. Kemudian beliau melalui kuburan
orang-orang muslim, kemudian beliau berkata:
"Sungguh mereka telah mendapatkan kebaikan yang
banyak." Dan beliau melihat seseorang yang berjalan
diantara kuburan mengenakan dua sandal. Kemudian
beliau berkata: "Wahai pemilik dua sandal, lepaskan
dua sandalmu!" kemudian orang tersebut melihat dan
ia kenal dengan Rasul saw. Maka ia melepasnya dan
me letakkannya.H.R.Abu Dawud.
.
(Abu Dawud-2804):Telah menceritakan kepada kami
Ibrahim bin Musa Ar Razi, telah menceritakan kepada
kami Hisyam dari Abdullah bin Bahir dari Hani`
Tuntunan Praktis Fardhu Kifayah oleh : Dr. Sulidar, M.Ag 111
mantan budak Utsman, dari Utsman bin 'Affan, ia ber
kata; Nabi saw. apabila telah selesai dari mengu
burkan mayit beliau berkata: "Mintakanlah ampunan
untuk saudara kalian, dan mohonkanlah keteguhan
untuknya, karena sesungguhnya sekarang ia sedang
ditanya." H.R. Abu Dawud.
.
(Abu Dawud-2818):Telah menceritakan kepada kami
Al-Qa'nabi dari Malik dari Al-'Ala` bin Abdurrahman,
dari ayahnya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah
.
(Ahmad-23657):Telah menceritakan kepada kami
Aswad, telah menceritakan kepada kami Syarik, dari
Yahya bin Sa'id, dari Qosim bin Muhammad, dari
Aisyah berkata; pada sebagian malam Nabi saw.
bangun dari ranjangnya, saya mengira beliau akan
mendatangi sebagian istrinya, maka saya mengikuti
beliau hingga beliau berada di pemakaman, beliau
mengucapkan:
Atau membaca :
.
(Ibn Majah-1536) : Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Abbad bin Adam berkata, telah
menceritakan kepada kami Ahmad dari Sufyan dari
Atau membaca: