FARDHU KIFAYAH
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
2022
MATERI UJIAN FARDHU KIFAYAH
MAS PAB 2 HELVETIA TA. 2022/2023
A. Memandikan Jenazah
1. Dan Saat Jenazah akan dimandkan apa yang dilakukan terlebih dahulu ?
2. Saat dimandikan, mayat diletakkan pada tempat ….. dan menyiramnya dengan ….
3. Coba jelaskan bagaimana caranya agar tubuh mayat bersih dari kotoran dan najis
4. Setelah seluruh tubuh jenazah bersih dari kotoran dan najis kemudian jemazah disiram dengan
……. Yang bertujuan agar …..
5. Jelaskan bagaiman cara mengambil wudhu untuk si mayit
B. Mengkafani Jenazah
1. Jelaskan apa itu kain kafan
2. Jumlah kain kafan jenazah laki-laki adalah ….. dan minimal …….
3. Jumlah kain kafan untuk jenazah perempuan adalah ….. dan minimal ……
C. Mensholat Jenazah
1. Berapa jumlah rukun sholat Jenazah ? Sebutkan satu persatu
2. Bacakan lafazh niat sholat jenazah
3. Bacakan bacaan setelah takbiratul ihram
4. Bacakan sholawat setelah takbir kedua
5. Bacakan Do’a setelah takbir ketiga
6. Bacakan Do’a setelah takbir keempat
D. Menguburkan Jenazah
1. Dalamnya galian kubur yang disunnahkan yaitu ……. Atau minimal ….
2. Bagaimana cara memasukkan dan meletakkan jenazah dalam liang lahat kubur dan sunnah
membaca ….
3. Setelah posisi jenazah sudah benar dalam liang lahat, selanjutnya ….. dan ditutup dengan ….
4. Bagaimana cara menimbun kuburan dan bacakan bacaan yang disunnahkan !
E. Thaharah ( Bersuci )
1. Sebutkan rukun wudhu dan bacakan lafazh niat wudhu
2. Sebutkan rukun mandi junub dan bacaaan lafazh niat mandi Junub
3. Sebutkan rukun tayammum dan bacakan lafazh niat Tayammum
Sesuai dengan hukumannya, yakni Fardhu Kifayah, yaitu wajib dikerjakan, tetapi bila
sudah ada muslim lain yang menunaikannya, berarti kewajuban menjadi gugur. Jika kewajiban
tersebut tidak ditunaikan maka berdosa semua mukallaf dalam kelompok tersebut.
Sebagai umat muslim, tentunya wajib mengetahui runtutan mengurusi jenazah yang benar
sesuai syari’at Islam. Sebelum membahas mengenai jenazah, perlu juga diketahui hal-hal yang
berkaitan dengan orang sakit dan kematian.
اْلَبْأِس اْش ِف َاْنَت الَّش ا ِفى الَّلُهَّم َر َّب الَّناِس َأْذ ِهَب
ِاَّالُيَغ اِد ُر َش َقًم ا َالِش َفاًء ِاَالِش َفاُؤ َك ِش َفاًء
Artinya :“Ya Allah, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit. Berikanlah kesembuhan karena
Engkau Maha Penyembuh. Tiada yang dapat menyembuhkan penyakit kecuali Engkau
dengan kesembuhan yang tidak menyisakan rasa nyeri sakit.”
َنَو ْيُت اْلُو ُضوَء ِلَهاَذ ا اْلَم ِّيِت َفَر ًضا ِهلِل َتَع اَلى
Artinya :“Sengaja aku berniat wudhu untuk jenazah (laki-laki) ini menghilangkan
hadats kecil, wajib karena Allah Ta’ala.”
Lafazh niat mewudhukan jenazah perempuan
َنَو ْيُت اْلُو ُضوَء ِلَهاِذِه اْلَم ِّيِت َفَر ًضا ِهلِل َتَع اَلى
Artinya :“Sengaja aku berniat wudhu untuk jenazah (perempuan) ini menghilangkan
hadats kecil, wajib karena Allah Ta’ala.”
Terakhir, Sunnat menyiram jenazah dengan air bersih sebanyak 9 kali, yaitu
menyiramnya tiga kali dengan air bersih dari kepala sampai kaki saat telentang, tiga kali
disiram saat miring kekiri dan tiga kali menyiramnya dengan air bersih taat miring ke
kanan. Maka selesailah tugas memandikan jenazah.
B. MENGKAFANI JENAZAH
Cara mengkafani jenazah
1. Jenazah dibungkus sedikitnya dengan kain kafan yang dapat menutupi seluruh tubuh.
2. Bagi jenazah laki-laki sunnah dibungkus dengan 3 helai kain kafan yakni 1 lapis kain
sepinggang, 1 lapis untuk bajunya dan 1 lapis lagi untuk menutupi seluruh tubuh jenazah.
3. Bagi jenazah perempuan, sunnah dibungkus dengan 5 helai kain kafan, berupa sarung,
baju, kerudung dan 2 helai untuk seluruh tubuh.
4. Sunnah diberi wangi-wangian.
C. MENSHALATKAN JENAZAH
1. Syarat :
a. Bersih dari hadats dan kotoran
b. Menutup aurat
c. Menghadap kiblat
2. Rukun :
a. Niat
b. Takbir 4 kali
c. Berdiri
d. Membaca surah Al-Fatihah
e. Membaca Shalawat
f. Membaca Do’a
g. Salam
ُاَص ِّلى َع َلى (هِذِه اْلَم ِّيَتِة) َاْر َبَع َتْك ِبْي َر اٍت َف ْر َض
ُهللا َاْك َبُر-اْلَك َفاَيِة ِاَم اًم ا (َم ْأُم وًم ا) ِهلِل َتَع اَلى
Artinya :“Sengaja aku shalat atas mayat ini empat takbir, Fardhu Kifayah dengan
menjadi Iam (Ma’mum)”
2. Membaca Surah Al-Fatihah (Meletakkan tangan didada)
3. Takbir kedua kemudian membaca Shalawat (Seperti dalam Tahiyyat Akhir)
4. Takbir ketiga lalu dilanjutkan berdoa untuk jenazah dengan do’a sebagai berikut :
الَّلُهَّم َال َتْح ِرْم َنا َاْج َر ُه (َه ا) َو َالَتْفِتَّن ا َبْع َد ُه (َه ا)
َو ْغ ِفْر َلَن ا َو َل ُه (َه ا) َو ِأِل ْخ َو اِنَن ا اّل ِذ ْيَن َس َبُقْو َنا
ِباِال ْيَم اِن َو َالَتْج َع ْل ِفى ُقُلْو ِبَن ا ِغ َّل ِلَّل ِذ ْيَن أَم ُن ْو ا
َر َّبَنا ِاَّنَك َر ُء وٌف َّر ِح ْيٌم
6. Mengucap salam lalu menoleh ke kanan kemudian ke kiri
اْلَح ْم ُد ِهلل َرِّب الَعاَلِم ْيَن َو الَّص َالُة َو الَّس َالُم َع لَى َاْش َرِف
اَاْلْنِبَياِء َو اْلُم ْر َسِلْيَن َو َع َلى اِل ِه َو َص ْح ِبِه َاْج َم ِع ْيَن .الَّلُهَّم
اْغ ِفْر ِلَح ْيَن ا َو َم ِّيِتَن ا َو َذ َك ِر َن ا َو ُاْنَثَن ا .الَّلُهَّم ِاْن َك اَن َم ْن
َاْح َيْيَت ُه (َه ا) ِم َّن ا َفَاْح ِيْيَن ا َع َلى اِاْل ْس َالِم َو ِاْن َك اَن َم ْن
َتَو َّفْيَتُه (َها) ِم َّناَفَتَو َّفَنا َع َلى اِاْل ْيَم اِن .الَّلُهَّم ِبَح ّق َس ّيِد َنا
ُم َح َّم ٍد َاْن َّالُتَعِّذ ْب هَذ ا الَم ِّيِت (هِذِه اْلَم ِّيِت ة) الَّلُهَّم َاْد ِخ ْل ُه
(َه ا) اْلَج َّن َةِ .بَر ْح َم ِت َك َي اَاْر َح َم الَّFFر ِح ْيِم َن َ .و اْلَح ْم ُد ِهلِل
الَعاَلِم ْيَن
Do’a Untuk Jenazah Anak-Anak
اْلَح ْم ُد ِهلِل َرِّب الَع اَلِم ْيَن َو الَّص َالُة َو الَّس َالُم َع َلى َاْس َرِف
الّلُهَّم. اَاْلْنِبَياِء َو اْلُم ْر َسِلْيَن َو َع َلى اِل ِه َو َص ْح ِبِه َاْج َم ِع ْيَن
اْغ ِفْر ِلَح ْيَنا َم ِّيِتَنا َو َذ ِّك ْر نَا َو ُاْنَثَنا الَّلُهَّم ِاْن َك اَن ِم ْن َاْح َيْيَتُه
)(َها) ِم َّناَفَاْح ِيَنا َع َلى اِاْل ْس َالِم َو ِاْن َك اَن َم ْن َتَو َّفْيَتُه (َه ا
الَّلُهَّم اَج ْع لُه (َه ا) َفَر ًطاَاِلَبَو ْي ِه. ِم َّنا َفَتَو َّفَنا َع َلى اِاْل ْيَم اِن
(َها) َو َس َلًم ا َو ُذ ْخ ًر ا َو ِع َظًة َو اْع ِتَباًر ا َو َش ِفْيًعا َو َتَفَّب َل ِب ِه
(َها) َم َو اِز ْيَنُهَم ا َو َاَف ِرِع الَّص ْبَر َع َلى ُقُلْو ِبِهَم ا ِبَر ْح َم ِت َك
َياَاْر َح َم الَّر ِح ِم ْيَن َو اْلَح ْم ُد ِهلِل َرِّب اْلَعاَلِم ْيَن
D. MENGUBURKAN JENAZAH
Tata cara menguburkan jenazah
1. Memepersiapkan lubang kubur dengan menggali lubang yang dalam sekiranya dapat
mencegah bau jenazah dan kemungkinan dibongkar binatang buas dan lubang yang sudah
digali hendaklah dibuat liang lahat.
2. Jenazah diturunkan dari arah kaki menuju arah kepala. Disunnahkan membaca :
3. Meletakkan jenazah miring pada liang lahat dengan menghadap kiblat
4. Membuka semua ikatan
5. Menyentuhkan pipi jenazah sebelah kanan ke tanah
6. Menutup liang lahat dengan papan
7. Menimbunnya kembali dengan padat secara perlahan-lahan sambil membaca ayat
berikut:
ِم ْنَها َخ َلْقَنا ُك ْم َو ِفْيَها َنِع ْي ُد ُك ْم َو ِم ْنَه ا ُنْخ ِرُج ُك ْم َت اَر ًة
ُأْخ َر ى
Artinya: “Dari tanah Engkau jadikan, kepadanya kami Engkau kembalikan, dan darinya
kami akan Engkau jadikan kembali.”
8. Memberi tanda (nisan) dan tanah kuburan boleh sedikit ditinggikan
9. Membaca Talqin dan berdo’a sebelum meninggalkan kuburan.
b. Rukun Wudhu
Niat, dilakukan ketika membasuh wajah
Membasuh wajah
Membasuh kedua tangan sampai ke siku
Membasuh atau mengusap sebagian kepala
Membasuh kedua kaki sampai mata
Tertib (dilakukan sesuai urutan)
َنَو ْيُت اْلُغ ْس َل ِلَرِفِع اْلَح َد ِث اَاْلْك َبِرَع ْن َجِم ْي ِع اْلَب َد ِنْي
َفَر ًضاِهلِل َتَع َاَلى
Artinya :“Sengaja aku mandi untuk menghilangkan hadats besar dari seluruh tubuh ku,
wajib karena Allah Ta’ala.”
3. Tayammum
Tayammum adalah bersuci dengan menggunakan tanah atau debu yang suci sebagai
rukhsah (keringanan) ketika tidak ada air. Bersuci dengan tayammum juga diperbolehkan
bagi orang yang tidak dapat memakai air karena ada halangan (udzur).
a. Lafazh Niat Tayammum :
َنَو ْيُت الَّتَيُّم َم ِال ْس ِتَباَحِة الَّص َالِة َفْر ًضاِهلِل َتَع اَلى
Artinya :“Sengaja aku bertayammum untuk menghilangkan hadats kecil sebagai
pengganti dari wudhu, wajib karena Allah Ta’ala.”
b. Rukun Tayammum
Niat
Mengusap wajah dengan debu tanah menggunakan tangan yang telah diletakkan
diatas debu
Mengusap kedua tangan sampai siku dengan debu yang baru
Tertib (dilakukan sesuai urutan)