Anda di halaman 1dari 7

MATERI

FARDHU KIFAYAH
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

MAS PAB 2 HELVETIA


NSM : 131212070006
NPSN : 10264726
Alamat : Jl. Veteran Pasar IVHelvetia
No.Telp : 06142084457
Kecamatan : Labuhan Deli
Kabupaten : Deli Serdang

2022
MATERI UJIAN FARDHU KIFAYAH
MAS PAB 2 HELVETIA TA. 2022/2023

A. Memandikan Jenazah
1. Dan Saat Jenazah akan dimandkan apa yang dilakukan terlebih dahulu ?
2. Saat dimandikan, mayat diletakkan pada tempat ….. dan menyiramnya dengan ….
3. Coba jelaskan bagaimana caranya agar tubuh mayat bersih dari kotoran dan najis
4. Setelah seluruh tubuh jenazah bersih dari kotoran dan najis kemudian jemazah disiram dengan
……. Yang bertujuan agar …..
5. Jelaskan bagaiman cara mengambil wudhu untuk si mayit

B. Mengkafani Jenazah
1. Jelaskan apa itu kain kafan
2. Jumlah kain kafan jenazah laki-laki adalah ….. dan minimal …….
3. Jumlah kain kafan untuk jenazah perempuan adalah ….. dan minimal ……

C. Mensholat Jenazah
1. Berapa jumlah rukun sholat Jenazah ? Sebutkan satu persatu
2. Bacakan lafazh niat sholat jenazah
3. Bacakan bacaan setelah takbiratul ihram
4. Bacakan sholawat setelah takbir kedua
5. Bacakan Do’a setelah takbir ketiga
6. Bacakan Do’a setelah takbir keempat

D. Menguburkan Jenazah
1. Dalamnya galian kubur yang disunnahkan yaitu ……. Atau minimal ….
2. Bagaimana cara memasukkan dan meletakkan jenazah dalam liang lahat kubur dan sunnah
membaca ….
3. Setelah posisi jenazah sudah benar dalam liang lahat, selanjutnya ….. dan ditutup dengan ….
4. Bagaimana cara menimbun kuburan dan bacakan bacaan yang disunnahkan !

E. Thaharah ( Bersuci )
1. Sebutkan rukun wudhu dan bacakan lafazh niat wudhu
2. Sebutkan rukun mandi junub dan bacaaan lafazh niat mandi Junub
3. Sebutkan rukun tayammum dan bacakan lafazh niat Tayammum

Diketahui, Helvetia, November 2022


Kepala MAS PAB 2 Helvetia PKM III Bidang Kesiswaan

H. Sarwedi Harahap, S.Ag Sudarsini, S.Pd


PELAKSANAAN FARDHU KIFAYAH ADA JENAZAH

Sesuai dengan hukumannya, yakni Fardhu Kifayah, yaitu wajib dikerjakan, tetapi bila
sudah ada muslim lain yang menunaikannya, berarti kewajuban menjadi gugur. Jika kewajiban
tersebut tidak ditunaikan maka berdosa semua mukallaf dalam kelompok tersebut.
Sebagai umat muslim, tentunya wajib mengetahui runtutan mengurusi jenazah yang benar
sesuai syari’at Islam. Sebelum membahas mengenai jenazah, perlu juga diketahui hal-hal yang
berkaitan dengan orang sakit dan kematian.

1. Adab menjenguk orang sakit


 Menasehatinya agar tetap bersabar dan menghiburnya
 Tidak berlama-lama di hadapannya seraya berkata, “Sembuh dengan izin Allah.”
 Tidak banyak bicara dan bersenda gurau.
 Menahan pandangan mata terhadap terhadap aurat-auratnya ataupun kondisi tempat
tiggalnya.
 Mendoakannya agar segera sembuh, Do’anya adalah :

‫اْلَبْأِس اْش ِف َاْنَت الَّش ا ِفى‬ ‫الَّلُهَّم َر َّب الَّناِس َأْذ ِهَب‬
‫ِاَّالُيَغ اِد ُر َش َقًم ا‬ ‫َالِش َفاًء ِاَالِش َفاُؤ َك ِش َفاًء‬
Artinya :“Ya Allah, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit. Berikanlah kesembuhan karena
Engkau Maha Penyembuh. Tiada yang dapat menyembuhkan penyakit kecuali Engkau
dengan kesembuhan yang tidak menyisakan rasa nyeri sakit.”

2. Ketika Menghadapi Orang Yang Sakaratul Maut


Ketika seseorang menghadapi sakaratul maut maka kita disunnahkan untuk mentalqinnya
dengan membaca kalimat syahadat “Laa Ilaaha Illallaah.” Dengan suara yang lembut. Menurut
pendapat para ulama Ahli Fiqh kita dianjurkan untuk membacakan kalimat syahadat di
telinganya saja. Tanpa harus memintanya untuk melaazkan hal yang sama.

3. Setelah Meninggal Dunia


Ketika seseorang meninggal dunia, disunnahan melakukan hal sebagai berikut :
 Memejamkan kedua matanya
 Menutupkan mulutnya dengan diikat daguya ke kepala
 Membuka pakaiannya dan menutupkanya dengan kain bersih
 Menyelesaikan segala hutang-hutangannya
 Mempercepat penguburannya
Dalam Islam, ada beberapa pengecualian pelaksanaan terhadap jenazah, yaitu apabila
jenazah tersebut :
a. Orang Yang Mati Syahid
Orang yang mati syahid adalah yang gugur dalam peperangan melawan musuh
(orang kafir). Jenazah yang mati syahid tidak perlu bahkan tidak boleh dimandikan, dikafani
dan disholatkan. Cukup langsung dikubur dengan pakaian yang sedang dipakai saat
berperang. Sedangkan baju besi atau senjata yang ada padanya perlu ditinggalkan.

b. Jenazah Anak Kecil Atau Bayi


 Apabila jenazah itu adalah bayi yang belum sempurna kejadiannya maka tidaklah
diwajibkan memelaharanya sebagai jenazah
 Apabila bayi itu dilahirkan tidak menangis dan tidak bergerak, ,meninggal tetapi telah
sempurna, maka tidak wajib disholatkan, hanya wajib dimandikan, dikafani dan
dikuburkan.
 Jika bayi itu dilahirkan dan telah dapat bersuara, bergerak, dan usia kandungan tidak
kurang dari 4 bulan kemudian meninggal, wajib dipelihara sebagaimana pemeliharaan
terhadap jenazah orang dewasa.
A. MEMANDIKAN JENAZAH
Cara memandikan jenazah
1. Sebaiknya jenazah ditelentangkan ditempat yang tinggi dengan pakaian basahan, lalu
menyiramnya dengan air bersih sampai rata bila perlu tiga kali siram.
2. Menyiraminya dengan air sabun, dimiringkan ke kiridan menggosoknya sampai bersih,
kemudian dimirngkan ke kanan dan mengosoknya sampai bersih,
mengistinjakkannyaserta memijit perutnya agar kotoran yang dekat dengan duburnya.
Menyiram jenazah dengan air campuran daun bidara (kapur barus), untuk
menghilangkan bau amis, kemudian jenazah disiram bersih hingga rata.
3. Mewudhukan jenazahdengan lafazh niat.
 Lafazh niat mewudhukan jenazah laki-laki

‫َنَو ْيُت اْلُو ُضوَء ِلَهاَذ ا اْلَم ِّيِت َفَر ًضا ِهلِل َتَع اَلى‬
Artinya :“Sengaja aku berniat wudhu untuk jenazah (laki-laki) ini menghilangkan
hadats kecil, wajib karena Allah Ta’ala.”
 Lafazh niat mewudhukan jenazah perempuan

‫َنَو ْيُت اْلُو ُضوَء ِلَهاِذِه اْلَم ِّيِت َفَر ًضا ِهلِل َتَع اَلى‬
Artinya :“Sengaja aku berniat wudhu untuk jenazah (perempuan) ini menghilangkan
hadats kecil, wajib karena Allah Ta’ala.”
Terakhir, Sunnat menyiram jenazah dengan air bersih sebanyak 9 kali, yaitu
menyiramnya tiga kali dengan air bersih dari kepala sampai kaki saat telentang, tiga kali
disiram saat miring kekiri dan tiga kali menyiramnya dengan air bersih taat miring ke
kanan. Maka selesailah tugas memandikan jenazah.

B. MENGKAFANI JENAZAH
Cara mengkafani jenazah
1. Jenazah dibungkus sedikitnya dengan kain kafan yang dapat menutupi seluruh tubuh.
2. Bagi jenazah laki-laki sunnah dibungkus dengan 3 helai kain kafan yakni 1 lapis kain
sepinggang, 1 lapis untuk bajunya dan 1 lapis lagi untuk menutupi seluruh tubuh jenazah.
3. Bagi jenazah perempuan, sunnah dibungkus dengan 5 helai kain kafan, berupa sarung,
baju, kerudung dan 2 helai untuk seluruh tubuh.
4. Sunnah diberi wangi-wangian.

C. MENSHALATKAN JENAZAH
1. Syarat :
a. Bersih dari hadats dan kotoran
b. Menutup aurat
c. Menghadap kiblat

2. Rukun :
a. Niat
b. Takbir 4 kali
c. Berdiri
d. Membaca surah Al-Fatihah
e. Membaca Shalawat
f. Membaca Do’a
g. Salam

3. Tata Cara Sholat Jenazah Sesuai Dengan Urutan


1. Takbiratul Ihram Sambil Berniat
Lafazh niat untuk jenazah laki-laki dan perempuan dewasa serta anak-anak sbb :

‫ُاَص ِّلى َع َلى (هِذِه اْلَم ِّيَتِة) َاْر َبَع َتْك ِبْي َر اٍت َف ْر َض‬
‫ُهللا َاْك َبُر‬-‫اْلَك َفاَيِة ِاَم اًم ا (َم ْأُم وًم ا) ِهلِل َتَع اَلى‬
Artinya :“Sengaja aku shalat atas mayat ini empat takbir, Fardhu Kifayah dengan
menjadi Iam (Ma’mum)”
2. Membaca Surah Al-Fatihah (Meletakkan tangan didada)
3. Takbir kedua kemudian membaca Shalawat (Seperti dalam Tahiyyat Akhir)
‫‪4. Takbir ketiga lalu dilanjutkan berdoa untuk jenazah dengan do’a sebagai berikut :‬‬

‫الَّلُهَّم ْغ ِفْر َل ُه (َه ا) َو اْر َحْم ُه (هَا) َو َع اِف ِه (َه ا)‬


‫َو ْع ُف َع ْنُه (َها) َو َاْك ِرْم ُنُز ِلُه (َها) َوَو ِّس ْع َم ْد َخ َل ُه‬
‫(َها) َو اْغ ِس ْلُه (َه ا) ِباْلَم اِء َو اْلَثْلِج َو اْلَب َرِد َو َنِّق ِه‬
‫(َها) ِم َن اْلَخ َطاَي ا َك َم ا ُيَنَّقى الَّث ْو ُب اَالْبَيُض ِم َن‬
‫ال‪َّss‬دَنِس َو َاْبِد ْل ُه (َه ا) َد اًراَخ ْي ًرا ِم ْن َد اِرِه (َه ا)‬
‫َو َاْهًالَخ ْي ًرا ِم ْن َاْهِل ِه (َه ا) َو َز ْو ًج ا َخ ْي ًرا ِم ْن‬
‫َز ْو ِج ِه (َها) َو أْد ِخ ْلُه (َها) اْلَج َّنَة َو َأِع ْذ ُه (َه ا) ِم ْن‬
‫َع َذ اِب اْلَقْبِر َو ِم ْن َع َذ اِب الَّناِر‬
‫‪5. Takbir keempat lalu dilanjutkan berdo’a lagi dengan do’a sebagai berikut :‬‬

‫الَّلُهَّم َال َتْح ِرْم َنا َاْج َر ُه (َه ا) َو َالَتْفِتَّن ا َبْع َد ُه (َه ا)‬
‫َو ْغ ِفْر َلَن ا َو َل ُه (َه ا) َو ِأِل ْخ َو اِنَن ا اّل ِذ ْيَن َس َبُقْو َنا‬
‫ِباِال ْيَم اِن َو َالَتْج َع ْل ِفى ُقُلْو ِبَن ا ِغ َّل ِلَّل ِذ ْيَن أَم ُن ْو ا‬
‫َر َّبَنا ِاَّنَك َر ُء وٌف َّر ِح ْيٌم‬
‫‪6. Mengucap salam lalu menoleh ke kanan kemudian ke kiri‬‬

‫الَّس َالُم َع َلْيُك ْم َو َر ْح َم ُة ِهللا‬


‫‪Do’a Setelah Shalat‬‬

‫اْلَح ْم ُد ِهلل َرِّب الَعاَلِم ْيَن َو الَّص َالُة َو الَّس َالُم َع لَى َاْش َرِف‬
‫اَاْلْنِبَياِء َو اْلُم ْر َسِلْيَن َو َع َلى اِل ِه َو َص ْح ِبِه َاْج َم ِع ْيَن ‪ .‬الَّلُهَّم‬
‫اْغ ِفْر ِلَح ْيَن ا َو َم ِّيِتَن ا َو َذ َك ِر َن ا َو ُاْنَثَن ا‪ .‬الَّلُهَّم ِاْن َك اَن َم ْن‬
‫َاْح َيْيَت ُه (َه ا) ِم َّن ا َفَاْح ِيْيَن ا َع َلى اِاْل ْس َالِم َو ِاْن َك اَن َم ْن‬
‫َتَو َّفْيَتُه (َها) ِم َّناَفَتَو َّفَنا َع َلى اِاْل ْيَم اِن ‪ .‬الَّلُهَّم ِبَح ّق َس ّيِد َنا‬
‫ُم َح َّم ٍد َاْن َّالُتَعِّذ ْب هَذ ا الَم ِّيِت (هِذِه اْلَم ِّيِت ة) الَّلُهَّم َاْد ِخ ْل ُه‬
‫(َه ا) اْلَج َّن َة‪ِ .‬بَر ْح َم ِت َك َي اَاْر َح َم ال‪َّFF‬ر ِح ْيِم َن ‪َ .‬و اْلَح ْم ُد ِهلِل‬
‫الَعاَلِم ْيَن‬
Do’a Untuk Jenazah Anak-Anak

‫اْلَح ْم ُد ِهلِل َرِّب الَع اَلِم ْيَن َو الَّص َالُة َو الَّس َالُم َع َلى َاْس َرِف‬
‫ الّلُهَّم‬. ‫اَاْلْنِبَياِء َو اْلُم ْر َسِلْيَن َو َع َلى اِل ِه َو َص ْح ِبِه َاْج َم ِع ْيَن‬
‫اْغ ِفْر ِلَح ْيَنا َم ِّيِتَنا َو َذ ِّك ْر نَا َو ُاْنَثَنا الَّلُهَّم ِاْن َك اَن ِم ْن َاْح َيْيَتُه‬
)‫(َها) ِم َّناَفَاْح ِيَنا َع َلى اِاْل ْس َالِم َو ِاْن َك اَن َم ْن َتَو َّفْيَتُه (َه ا‬
‫ الَّلُهَّم اَج ْع لُه (َه ا) َفَر ًطاَاِلَبَو ْي ِه‬. ‫ِم َّنا َفَتَو َّفَنا َع َلى اِاْل ْيَم اِن‬
‫(َها) َو َس َلًم ا َو ُذ ْخ ًر ا َو ِع َظًة َو اْع ِتَباًر ا َو َش ِفْيًعا َو َتَفَّب َل ِب ِه‬
‫(َها) َم َو اِز ْيَنُهَم ا َو َاَف ِرِع الَّص ْبَر َع َلى ُقُلْو ِبِهَم ا ِبَر ْح َم ِت َك‬
‫َياَاْر َح َم الَّر ِح ِم ْيَن َو اْلَح ْم ُد ِهلِل َرِّب اْلَعاَلِم ْيَن‬
D. MENGUBURKAN JENAZAH
Tata cara menguburkan jenazah
1. Memepersiapkan lubang kubur dengan menggali lubang yang dalam sekiranya dapat
mencegah bau jenazah dan kemungkinan dibongkar binatang buas dan lubang yang sudah
digali hendaklah dibuat liang lahat.
2. Jenazah diturunkan dari arah kaki menuju arah kepala. Disunnahkan membaca :
3. Meletakkan jenazah miring pada liang lahat dengan menghadap kiblat
4. Membuka semua ikatan
5. Menyentuhkan pipi jenazah sebelah kanan ke tanah
6. Menutup liang lahat dengan papan
7. Menimbunnya kembali dengan padat secara perlahan-lahan sambil membaca ayat
berikut:

‫ِم ْنَها َخ َلْقَنا ُك ْم َو ِفْيَها َنِع ْي ُد ُك ْم َو ِم ْنَه ا ُنْخ ِرُج ُك ْم َت اَر ًة‬
‫ُأْخ َر ى‬
Artinya: “Dari tanah Engkau jadikan, kepadanya kami Engkau kembalikan, dan darinya
kami akan Engkau jadikan kembali.”
8. Memberi tanda (nisan) dan tanah kuburan boleh sedikit ditinggikan
9. Membaca Talqin dan berdo’a sebelum meninggalkan kuburan.

E. SEKILAS TENTANG THAHARAH (BERSUCI)


1. Berwudhu
Bersuci dalam hukum Islam termasuk pengetahuan dan amalan yang penting,
terutama sebagai syarat sah shalat, Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits, yaitu :

‫َالُتْقَبُل َص َالَة َأَحِد ُك ْم ِاَذ ا َح َد َث َح َّتى َيَتَو َّضاء‬


Artinya :“Tidaklah diterima shalat seseorang apabila dalam keadaan berhadats sehingga ia
berwudhu.” (H.R : Bukhari)
a. Lafazh Niat Wudhu

‫َن َو ْيُت اْلُو ُض ْو َء ِلَر ْفِع اْلَح َد ِث اَاْلْص َغ ِر َفْر ًض ا ِهلِل‬


‫َتَع اَلى‬
Artinya :“Sengaja aku berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil, wajib karena Allah
Ta’ala”

b. Rukun Wudhu
 Niat, dilakukan ketika membasuh wajah
 Membasuh wajah
 Membasuh kedua tangan sampai ke siku
 Membasuh atau mengusap sebagian kepala
 Membasuh kedua kaki sampai mata
 Tertib (dilakukan sesuai urutan)

2. Mandi Junub (Mandi Wajib)


Mandi wajib menjadi perkara syarat sah Shalat seorang Muslim. Jika tidak dilakukan
dengan benar mandi junub tidak akan dianggap sah atau bebas dari hadats besar. Dengan
demikian shalat yang dilakukan juga otomatis tidak sah.
a. Lafazh Niat Mandi Junub (Mandi Wajib)

‫َنَو ْيُت اْلُغ ْس َل ِلَرِفِع اْلَح َد ِث اَاْلْك َبِرَع ْن َجِم ْي ِع اْلَب َد ِنْي‬
‫َفَر ًضاِهلِل َتَع َاَلى‬
Artinya :“Sengaja aku mandi untuk menghilangkan hadats besar dari seluruh tubuh ku,
wajib karena Allah Ta’ala.”

b. Rukun Mandi Wajib


 Niat
 Membasuh atau menyiram badan
 Menghilangkan najis pada tubuh dengan sabun
 Meratakan air ke seluruh bagian tubuh termasuk sela-sela dan lipatannya

3. Tayammum
Tayammum adalah bersuci dengan menggunakan tanah atau debu yang suci sebagai
rukhsah (keringanan) ketika tidak ada air. Bersuci dengan tayammum juga diperbolehkan
bagi orang yang tidak dapat memakai air karena ada halangan (udzur).
a. Lafazh Niat Tayammum :

‫َنَو ْيُت الَّتَيُّم َم ِال ْس ِتَباَحِة الَّص َالِة َفْر ًضاِهلِل َتَع اَلى‬
Artinya :“Sengaja aku bertayammum untuk menghilangkan hadats kecil sebagai
pengganti dari wudhu, wajib karena Allah Ta’ala.”

b. Rukun Tayammum
 Niat
 Mengusap wajah dengan debu tanah menggunakan tangan yang telah diletakkan
diatas debu
 Mengusap kedua tangan sampai siku dengan debu yang baru
 Tertib (dilakukan sesuai urutan)

Diketahui, Helvetia, November 2022


Kepala MAS PAB 2 Helvetia PKM III Bidang Kesiswaan

H. Sarwedi Harahap, S.Ag Sudarsini, S.Pd

Anda mungkin juga menyukai