Anda di halaman 1dari 19

Konsep

Kematian
Amelia Fauziyah (22009)
Annisa Mulyawardhani (22013)
Ashiva Dea (22016)
Rena Dwi Sari (22077)
Vaishna Vidya Kartika Maheswari (22071)
KONSEP KEMATIAN
Kematian adalah sebagai ketiadaan hidup atau antonim dari
hidup. Konsep kematian merupakan salah satu kehendak Allah
yang tak diduga akan kedatangannya, dan kematian juga
menempati posisi tersendiri dalam keimanan, percaya atau
tidaknya bahwa kematian itu pasti akan menghampiri seluruh
makhluk yang bernyawa. Banyak ayat al-Qur’an yang menjelaskan
perihal kematian, kurang lebih ada seratus tujuh puluh dua ayat
menjelaskan tentang kematian.
Persiapan kematian

Menanamkan ilmu Ilmu

1 Meningkatkan iman 2 yang dimaksud di sini


adalah, salat 5 waktu,
sering membaca Al-
Quran.

3 Tetap istikamah 4 Senantiasa bertobat


Pelaksanaan kematian

Sebelum sakaratul Sakaratul maut


maut, manusia dengan rasa sakit
1 diberikan tanda-tanda 2 yang teramat sangat
menjelang kematian

Roh terpisah dari


Di alam kubur,
tubuh, manusia
tempat manusia
3 beriman akan
meninggalkan aroma
4 menghadapi
pertanyaan malaikat
wangi semerbak
Perawatan Jenazah
1. Memandikan jenazah
1) Menaruh mayat di tempat yang tinggi supaya memudahkan mengalirkan
air yang telah disiramkan ke tubuh mayat. Orang yang memandikan mayat
hendaknya menggunakan sarung tangan, terutama ketika menggosok aurat
si mayat.
2) Melepaskan pakaian mayat lalu ditutup dengan kain agar auratnya tidak
terlihat, kecuali anak kecil.
3) Mengurut perut si mayat dengan pelan untuk mengeluarkan kotoran-
kotoran yang ada dalam perutnya, kecuali perut perempuan yang hamil.
Lanjutan...
4) Memulai membasuh anggota badan si mayat sebelah kanan dan anggota
tempat wudlu.
5) Membasuh seluruh tubuh si mayat dengan rata tiga kali, lima kali, tujuh
kali, atau lebih dengan bilangan ganjil. Di antaranya dicampur dengan daun
bidara atau yang sejenisnya yang dapat menghilangkan kotoran-kotoran di
badan mayat, seperti sabun, sampo, dan sebagainya.
6) Menyiram mayit berulang-ulang hingga rata dan bersih dengan jumlah
ganjil. Waktu menyiram tutuplah lubang-lubang tubuh mayit agar tidak
kemasukan air.
7) Membersihkan rongga mulut mayit, lubang hidung, lubang telinga, kuku,
dan sebagainya.
8) Menyiram dengan larutan kapur barus atau cendana.
9) Untuk mayat perempuan setelah rambutnya diurai dan dimandikan
hendaknya dikeringkan dengan semacam handuk, lalu dikepang menjadi
tiga bagian (satu di kiri, satu di kanan, dan satu di ubun-ubun. Lalu ketiga-
tiganya dilepas ke belakang
10) Setelah selesai dimandikan, badan mayat kemudian dikeringkan dengan
semacam handuk.
Adapun cara mengkafani mayat dengan baik dan praktis

1. Meletakkan tali-tali pengikat kafan sebanyak 7 helai (bagian atas kepala, bagian bawah
dagu, bagian bawah tangan yang sudah disedekapkan, bagian pantat, bagian lutut, bagian
betis, bagian bawah telapak kaki).
2. Bentangkan kain kafan dengan susunan antara lapisan pertama dengan lapis lainnya
tidak tertumpuk sejajar, tetapi tumpangkan sebagian saja, sedangkan lapis ketiga
bentangkan di tengah-tengah.
3. Taburkan kain kafan dengan kapur barus yang sudah dihaluskan
4. Letakkan kain surban atau kerudung di bagian kepala mayit
5. Bentangkan kain baju yang sudah di siapkan. Lubang yang berbentuk belah ketupat
untuk leher mayit. Bagian sisi yang digunting dihamparkan keatas
6. Bentangkan kain sarung di tengah-tengah kain kafan. Letak kain sarung ini
diperkirakan pada bagian pantat mayit
7. Bujurkan kain cawat dibagian tengah untuk menutup alat vital mayit
8. Lalu letakkan mayit membujur diatas kain kafan dalam mata terbuka dan
terselubung kain
9. Sisir rambut mayat ke belakang
10. Pasang cawat dan talikan pada bagian atas
11. Tutuplah lubang hidung dan lubang telinga dengan kapas yang bulat
12. Sedekapkan kedua tangan mayit dengan tangan kanan diatas tangan kiri
13. Tutup persendian mayit dengan kapas-kapas yang telah ditaburi kapur barus
dan cendana yang dihaluskan
14. Lipat kain sarung yang sudah disiapkan
15. Kenakan baju yang sudah disiapkan dengan cara bagian sisi yang telah
digunting diletakkan diatas dan tangan mayit
16. Ikatkan surban yang berbentuk segitiga dengan ikatan dibawah dagu
17. Lipat kain kafan melingkar ke seluruh tubuh mayit selapis demi selapis sambil
ditarik ujung atas kepala dan ujung bawah kaki
18. Kemudian talikan dengan tali-tali yang sudah disiapkan
Hal-hal penting yang perlu diperhatikan
dalam rangka pelaksanaan shalat jenazah
1. Tempat berdirinya imam pada arah kepala mayat jika mayat itu laki-laki dan
pada mayat perempuan pada bagian tengah (bagian perut).
2. Mayat yang jumlahnya lebih dari satu dapat dishalatkan bersama-sama
sekaligus dengan meletakkan mayat laki-laki dekat imam dan mayat
perempuan dekat arah kiblat.
3. Semakin banyak yang menshalatkan jenazah semakin besar terkabulnya
permohonan ampun bagi si mayat. Nabi SAW bersabda “tiada seorang laki-
laki muslim yang mati lalu berdiri menshalatkan jenazahnya 40 orang laki-
laki yang tidak mensekutukan Allah kepada sesuatu, melainkan Allah
menerima syafaat mereka kepada si mayat” (HR.Ahmad,muslim dan Abu
Daud, dari Ibnu Abbas).
4. Sebaiknya jamaah shalat disusun paling tidak menjadi 3 baris.
Rukun shalat jenazah
1. Niat melakukan shalat jenazah semata-mata karena Allah.
2. Berdiri bagi orang yang mampu.
3. Takbir (membaca Allahu Akbar) empat kali.
4. Membaca surat al-Fatihah setelah takbir pertama.
5. Membaca doa shalawat atas Nabi setelah takbir kedua.
6. Berdoa untuk mayat dua kali setelah takbir ketiga dan keempat.
7. Salam.
KASUS
Tn R, dirawat di RS sudah 5 hari dengan kesadaran menurun, kondisi
yang sangat lemah yang sedang menghadapi sakaratul maut, tanda-tanda
kematian sudah tampak oleh Tn R, seperti tekanan darah menurun, nadi
tidak teraba, pupil membesar, tubuhnya terasa dingin. Tn R tidak mengerti
tentang kehidupan setelah mati (akherat) dan ia tidak mengerti apa yang
harus disiapkan setelah kematian itu tiba, klien tampak ketakutan, cemas
dan khawatir memikirkan terhadap keluarga yang nanti ia akan tinggalkan
dan ia ingin hidup lebih lama lagi.
Pandangan Kelompok tentang Kematian

Seiring waktu, pandangan masyarakat tentang kematian telah


mengalami perubahan. Dahulu kematian cenderung dianggap sebagai
hal yang menakutkan dan tabu. Kini, kematian telah dipandang sebagai
hal yang wajar dan merupakan proses normal kehidupan.
AYAT AYAT DAN HADIST TERKAIT DENGAN KEMATIAN

ِ ۗ ‫س َذ ۤا ِٕىقَةُ ْال َم ْو‬


‫ت ثُ َّم اِلَ ْينَا تُرْ َجع ُْو َن‬ ٍ ‫ُكلُّ نَ ْف‬

Artinya: “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah


kepada Kami kamu dikembalikan” (Departemen Agama RI, 2012, p. 403).
Jika Tn R beragama Islam, maka usaha yang dapat kita
lakukan untuk menjelaskan kematian adalah ?

 Bahwa setiap makhluk hidup yang bernyawa akan meninggal seperti


dalam firman Allah Taala. Berikut ini (yang artinya), “tiap-tiap yang berjiwa
akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah
disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan
dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung.
 
Jika Tn R beragama Islam, maka usaha yang dapat kita lakukan
untuk mendekatkan dirinya kepada sang pencipta adalah ?

 dengan mengingatkan kepada pasien untuk terus mengingat Allah,


Mengingatkan pasien untuk mendirikan sholat, Membaca Al-Quran,
Mengingatkan pasien untuk selalu menjadi pribadi yang bersyukur,
Mengingatkan untuk berzikir dan Bersedekah
Jika Tn R tidak mengerti tentang kehidupan dan persiapan kematian, maka
usaha yang dapat kita lakukan adalah ?

 Menjelaskan bahwa kehidupan dan kematian adalah dua peristiwa alamiah


yang terjadi pada setiap makhluk. ada saatnya bagi suatu makhluk untuk
menikmati kehidupan sebagaimana pada waktunya untuk merasakan
kematian. yang dapat dipersiapkan ialah: mengerjakan amal-amal sholeh,
menjauhi perbuatan tercela dan juga segera taubat, semangat dalam beribadah
untuk memperbanyak bekal, dermawan dan suka bersedekah sebagai
tabungan di akhirat kelak.
Sebagai perawat atau tenaga kesehatan apa peran kamu dalam
menangani Tn R, dan bagaimana proses perawatan jenazah?
 
Pasien berhak mengetahui informasi dari petugas kesehatan mengenai kematian
Memberikan edukasi mengenai kematian
Memberikan dukungan secara spiritual maupun emosional

Proses perawatan jenazah


1. Memandikan jenazah
2. Mengkafani jenazah
3. Menshalatkan jenazah
4. Menguburkan jenazah
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai