Anda di halaman 1dari 27

MANAJEMEN

SAKARATUL
MAUT
Disusun Oleh Kelompok 4
Introduce
Adinda Isti Kemala (09220000055)
Mario Viryananda (09220000081)
Nazma Firda Fauziah (09220000046)
Ragil Kasa Putra (09220000048)
Shepia Hikmah Linggar (09220000045)
Pengertian Manajemen Sakaratul Maut
Sakaratul maut adalah ungkapan tentang rasa sakit yang menyerang inti jiwa
dan menjalar ke seluruh bagian jiwa, sehingga tidak ada lagi satu pun bagian
jiwa yang terbebas dari rasa sakit itu.
Definisi sakaratul maut : Penghentian kondisi pernafasan, denyut nadi, dan
tekanan darah serta hilangnya menanggapi rangsangan eksternal, ditandai
dengan penghentian aktivitas otak atau penghentian fungsi jantung dan paru-
paru diselesaikan.
HR. Tirmidzi QS. Ali Imron : 185

Kepedihan sakaratul maut inilah yang membuat ‫كل نفس ذائقة الموت‬
Aisyah menyatakan: "Aku tidak iri kepada
Artinya : ”Setiap jiwa akan merasakan mati."
siapapun atas kemudahan kematian(nya),
sesudah aku melihat kematian-kematian pada
Rasul Allah."
QS. Qaf : 19

ِّ ‫وجاءت سكرة المؤت بِا ْل َح‬


‫ق ذلك ما ُكنتَ ِم ْنهُ ت َِجي ُد‬

Artinya : "Dan datanglah sakaratul maut


dengan sebenar-benarnya. Itulah yang dahulu
hendak kamu hindari."
01 Pendampingan
Masa Kritis
Kepada Pasien Muslim
Dalam kondisi sakit yang semakin tidak Meyakinkan kepada pasien atau
ada harapan, maka doakanlah : keluarganya untuk senantiasa optimis
01 "Allahummahyini maka natil hayati 03 (berprasangka baik, bahwa pasien
khoironnli wa tawaffahu maka natil diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT
wafati khoironnli-" (HR. Bukhari sehingga bisa merasa tenang dan tidak
Muslim) panik.
Jika semakin kritis maka tuntun pasien Menganjurkan untuk tabah dan ikhlas

02
dengan kalimat "lailaha illallah" dan
anjurkan agar keluarga pasien juga ikut
04 kepada keluarganya serta mendoakannya
agar pasienyang akan meninggal bisa
menuntunnya dengan kalimat tersebut. menjadi khusnul khatimah, diampuni
dosanya dan diterima amalbaiknya.

Membantu keluarga pasien

05 melaksanakan koordinasi terkait


prosedur pemulangan jenazah,agar
mendapat layanan yang baik.
Kepada Pasien Non Muslim
Melayani dengan bijaksana dan Meminta keluarganya agar mendampingi
menunjukkan sikap yang baik dan tidak pasien yang sedang sakaratul maut
01 keluar dari ajaran Islam. 03 ataupun kritis.

Menganjurkan untuk sabar kepada Menganjurkan untuk ikhlas kepada

02
keluarganya ataupun pasien.
04 keluarga, bila ternyata pasien meninggal
dunia.

Perawat membantu keluarga untuk

05 koordinasi terkait pemulangan


jenazah, agar mendapat layanan yang
baik.
02 Langkah Langkah
Sakaratul Maut
Tanda Tanda Sakaratul Maut Menurut
Islam
1) 100 hari sebelum Ajal : Tanda ini dimulai setelah waktu ASHAR. Seluruh tubuh manusia
sedang sekarat akan merasa gemetar, bahkan akan menyebar dari ubun-ubun ke ujung jari
kaki.

2) 40 hari sebelum Ajal : Seseorang mampu merasakan suatu denyutan yang terdapat di bagian
pusar.

3) 7 hari sebelum Ajal : Merasa perubahan pada fisiknya serta akan ada perubahan signifikan
pada kebiasaan yang dijalaninya selama ini.
Tanda Tanda Sakaratul Maut Menurut
Islam
4) 3 hari sebelum ajal : Seseorang yang memiliki kepekaan serta rasa iman yang cukup tinggi
akan bisa merasakan tanda datangnya kematian secara nyata di bagian tengah dahi berdenyut.

5) Sehari sebelum ajal : Seseorang akan merasakan satu denyutan di bagian belakang kepala
yang menandakan tidak akan sempat menemui waktu Ashar pada hari berikutnya.

6) Tanda akhir : Kita dapat merasakan satu kondisi sejuk di bagian pusat & hanya akan turun ke
pinggang dan seterusnya akan naik kembali ke bagian tenggorokan.
Perawatan Jenazah dan
Adab Terhadap Jenazah
Adab Terhadap Jenazah

STEP 01 STEP 02 STEP 03 STEP 04

Memandikan Menkafani Menshalatkan Menguburkan


Perawatan Jenazah
A. Memandikan Jenazah

1. Menaruh mayat di tempat yang tinggi supaya memudahkan mengalirnya air yang telah
disiramkan ke tubuh mayat.

2. Melepaskan pakaian mayat lalu ditutup dengan kain agar auratnya tidak terlihat, kecuali anak
kecil.

3. Orang yang memandikan hendaknya menggunakan sarung tangan, terutama ketika


menggosok aurat si mayat.
Perawatan Jenazah
4. Mengurut perut si mayat dengan pelan untuk mengeluarkan kotorankotoran yang ada dalam
perutnya, kecuali perut perempuan yang hamil.

5. Memulai membasuh anggota badan si mayat sebelah kanan dan anggota tempat wudhu.

6. Membasuh seluruh tubuh si mayat dengan rata tiga kali, lima kali, tujuh kali, atau lebih dengan
bilangan ganjil. Di antaranya dicampur dengan daun bidara atau yang sejenisnya yang dapat
menghilangkan kotoran-kotoran di badan mayat, seperti sabun,sampo, dan sebagainya.

7. Menyiram mayit berulang-ulang hingga rata dan bersih dengan jumlah ganjil. Waktu menyiram
tutuplah lubang-lubang tubuh mayit agar tidak kemasukan air.
Perawatan Jenazah
8. Jangan lupa membersihkan rongga mulut mayit, lubang hidung, lubang telinga, kukunya, dan
sebagainya.

9. Yang terakhir, siramlah dengan larutan kapur barus atau cendana.

10. Untuk mayat perempuan setelah rambutnya diurai dan dimandikan hendaknya dikeringkan
dengan semacam handuk lalu dikelabang menjadi tiga, satu di kiri, satu di kanan, dan satu di
ubun-ubun, lalu ketiga-tiganya dilepas ke belakang.

11. Setelah selesai dimandikan, badan mayat kemudian dikeringkan dengan semacam handuk.
Perawatan Jenazah
B. Mengkafani Jenazah
1. Letakkan tali-tali pengikat kain kafan sebanyak 7 helai, dengan perkiraan yang akan ditali
adalah:
a) bagian atas kepala b) bagian bawah dagu
c) bagian bawah tangan yang sudah disedekapkan d) bagian pantat
e) bagian lutut f) bagian betis
g) bagian bawah telapak kaki.

2. Bentangkan kain kafan dengan susunan antara lapis pertama dengan lapis lainnya tidak
tertumpuk sejajar, tetapi tumpangkan sebagian saja, sedangkan lapis ketiga bentangkan di
tengah-tengah.

3. Taburkan pada kain kafan itu kapus barus yang sudah dihaluskan.
Perawatan Jenazah
4. Letakkan kain surban atau kerudung yang berbentuk segitiga dengan bagian alas di sebelah
atas. Letak kerudung ini diperkirakan di bagian kepala mayit.

5. Bentangkan kain baju yang sudah disiapkan. Lubang yang berbentuk belah ketupat untuk leher
mayit. Bagian sisi yang digunting dihamparkan ke atas.

6. Bentangkan kain sarung di tengah-tengah kain kafan. Letak kain sarung ini diperkirakan pada
bagian pantat mayit.

7. Bujurkan kain cawat di bagian tengah untuk menutup alat vital mayit.

8. Lalu letakkan mayit membujur di atas kain kafan dalam tempat tertutup dan terselubung kain.
Perawatan Jenazah
9. Sisirlah rambut mayat tersebut ke belakang.

10. Pasang cawat dan talikan pada bagian atas.

11. Tutuplah lubang hidung dan lubang telinga dengan kapas yang bulat.

12. Sedekapkan kedua tangan mayait dengan tangan kanan di atas tangan kirinya.

13. Tutuplah persendian mayit dengan kapas-kapas yang telah ditaburi kapur barus dan cendana
yang dihaluskan, seperti sendi jari kaki, mata kaki bagian dalam dan luar, lingkaran lutut kaki,
sendi jari-jari tangan, pergelangan tangan, siku, pangkal lengan dan ketiak, leher, dan
wajah/muka.
Perawatan Jenazah
14. Lipatlah kain sarung yang sudah disiapkan.

15. Kenakan baju yang sudah disiapkan dengan cara bagian sisi yang telah digunting diletakkan di
atas dada dan tangan mayit.

16. Ikatkan surban yang berbentuk segitiga dengan ikatan di bawah dagu.

17. Lipatkan kain kafan melingkar ke seluruh tubuh mayit selapis demi selapis sambil ditarik ujung
atas kepala dan ujung bawah kaki.

18. Kemudian talikan dengan tali-tali yang sudah disiapkan.


Perawatan Jenazah
C. Mensalatkan Jenazah
Syarat-syarat salat jenazah seperti berikut:

1. Syarat-syarat yang berlaku untuk shalat berlaku untuk shalat jenazah.


2. Mayat terlebih dahulu harus dimandikan dan dikafani.
3. Menaruh mayat hadir di muka orang yang menshalatkannya.

Adapun rukun shalat jenazah (yang berlangsung selama pelaksanaan shalat jenazah) adalah
sebagai berikut:

4. Niat melakukan salat jenazah semata-mata karena Allah.Contoh lafazh niat shalat jenazah:
‫ض ِكفَايَ ِة ِا َما ًما| َمْأ ُم ْو ًما ِهللِ تَ َعالَى‬ ٍ ‫صلِّى َعلَى هَ ِذ ِه ْال َميِّتَ ِة اَرْ بَ َع تَ ْكبِ َرا‬
َ ْ‫ت فَر‬ َ ُ‫ا‬
Perawatan Jenazah
2. Berdiri bagi orang yang mampu.

3. Takbir (membaca Allahu Akbar) empat kali.

4. Membaca surat al-Fatihah setelah takbir pertama.

5. Membaca doa shalawat atas Nabi setelah takbir kedua.

6. Berdoa untuk mayat dua kali setelah takbir ketiga dan keempat.

7. Salam.
Perawatan Jenazah
D. Menguburkan Jenazah

Hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam rangka mengubur mayat adalah sebagai berikut:
1. Memperdalam galian lobang kubur agar tidak tercium bau si mayat dan tidak dapat dimakan
oleh burung atau binatang pemahan bangkai.

2. Cara menaruh mayat di kubur ada yang ditaruh di tepi lubang sebelah kiblat kemudian di
atasnya ditaruh papan kayu atau yang semacamnya dengan posisi agak condong agar tidak
langsung tertimpa tanah ketika mayat ditimbuni tanah.

3. Cara memasukkan mayat ke kubur yang terbaik adalah dengan mendahulukan memasukkan
kepala mayat dari arah kaki kubur.
Perawatan Jenazah
4. Mayat diletakkan miring ke kanan menghadap ke arah kiblat dengan menyandarkan tubuh
sebelah kiri ke dinding kubur supaya tidak terlentang kembali.

5. Para ulama menganjurkan supaya ditaruh tanah di bawah pipi mayat sebelah kanan setelah
dibukakan kain kafannya dari pipi itu dan ditempelkan langsung ke tanah. Simpul tali yang
mengikat kain kafan supaya dilepas.

6. Waktu memasukkan mayat ke liang kubur dan meletakkannya dianjurkan membaca doa
seperti:
ِ ‫ ُسنَّ ِة َر ُسو‬/‫ َعلَى ِملَّ ِة‬+‫بِس ِْم هللاِ َو‬
ِ‫ل هللا‬+

Artinya: "Dengan nama Allah dan atas agama Rasulullah" (HR. at-Tirmidzi dan Abu Daud).
Perawatan Jenazah
7. Untuk mayat perempuan, dianjurkan membentangkan kain di atas kuburnya pada waktu
dimasukkan ke liang kubur. Sedang untuk mayat laki-laki tidak dianjurkan.

8. Orang yang turun ke lobang kubur mayit perempuan untuk mengurusnya sebaiknya orang-
orang yang semalamnya tidak mensetubuhi isteri mereka.

9. Setelah mayat sudah diletakkan di liang kubur, dianjurkan untuk mencurahinya dengan tanah
tiga kali dengan tangannya dari arah kepala mayit lalu ditimbuni tanah.

10. Di atas kubur boleh dipasang nisan sebagai tanda. Yang dianjurkan, nisan ini tidak perlu ditulisi
Perawatan Jenazah

11. Setelah selesai mengubur, dianjurkan untuk mendoakan mayat agar diampuni dosanya dan
diteguhkan dalam menghadapi pertanyaan malaikat.

12. Waktu menguburkan boleh siang dan boleh malam, asal tidak pas waktu matahari terbit,
matahari terbenam, atau matahari tepat di atas kita (tengah hari).
Referensi

republika.co.id id.scribd.com
3/5 5/5
https://www.republika.co.id/ https://id.scribd.com/presentation/
berita/qa69sc458/bagaimana- 499936191/TM-7-MANAGEMENT-
rasanya-sakaratul-maut SAKARATUL-MAUT-pendampingan-masa-
kritis-dan-langkah-sakaratulmaut

www.detik.com Krowe.magetan.go.id
4/5 2/5
https://www.detik.com/sumut/ https://krowe.magetan.go.id/
berita/d-6160497/tata-cara- portal/berita?id=2028
melakukan-fardhu-kifayah-ke-
jenazah-menurut-islam
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai